NPM : 16.1.02.01.0006
Kelas :3A
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Dalam organisasi sector public ada dua jenis laporan yaitu Pelaporan kinerja dan
pelaporan keuangan. Pelaporan Kinerja merupakan refleksi kewaajiban untuk mempresentasikan
dan melaporkan kinerja semua aktivitas serta sumber daya yang harus dipertanggujawabkan.
Laporan keuangan sector public merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sector public. Tujuan umum pelaporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,kinerja dan arus jas suatu entitas yang
berguna bagi sejumlah besar pemakai.
Secara spesifik tujuan khusus pelaporan keuangan sector public adalah menyediakan
informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan dan menunjukan akuntabilitas entitas atas
sumber daya yang yang dipercaya dengan cara:
1. Menyediakan informasi mengenai sumber daya,alokasi,dan penggunaan sumber daya
keuangan.
2. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya.
3. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam
membiayai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan serta komitmennya.
4. Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu entitas dan perubahan yang
terjadi
5. Menyediakan informasi secara keseluruhan yang berguna dalam mengevaluasi kinerja
entitas manyangkut biaya jasa,efiensi,dan pencapaian tujuan.
Jenis Laporan Keuangan Sektor Publik
Jenis laporan keuangan sector public yang minimal dan terintegrasi,meliputi:
1. Laporan Posisi Keuangan.
2. Laporan Kinerj Keuangan.
3. Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto.
4. Laporan Arus Kas.
Kebijakan Akuntansi dan Catatan atau Laporan Keuangan.
Komponen-komponen laporan keuangan diatas merupakan pedomana dalam pembuatan
laporan keuangan sector public.
Laporan realisasi anggaran menyajikan realisasi pendapatan,belanja,dan pembiayaan
yang diperbandingkan dengan apa yang telah dianggarkan dan dengn realisasi periode
sebelumnya.Neraca menyajikan asset,utang,dan ekuitas dana yang diperbandingkan dengan
periode sebelumnya.
Pemakai laporan keuangan akan mempunyai gambaran bagaimana posisi keuangan organisasi
sector public.
Berbagai persyaratan pelaporan keuangan organisasi sector public di Indonesia,meliputi:
1. pelaporan akuntansi harus menyajikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna dalam
menilai akuntabilitas dan membuat keputusan
2. penyediaan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomidan
alokasinya .
3. penyuguhan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan serta hasil yang dicapai.
4. pemasokan informasi membiayai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
5. penyediaan informasi berkaitan dengan sumber penerimaannya,baik jangka pendek
maupun panjang.
6. pemberian informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan sebagai
akibat dari kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
7. pengembangan system dan standar akutansi diorganisasi sector public berdasarkan
system pencatatan double entry dengan basis akrual.
1). Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan,atau disebut juga dengan neraca atau laporan aktiva dan
kewajiban,adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva,utang,dan modal pemilik
selama suatu periode tertentu. Secara minimum,laporan posisi keuangan harus memasukan pos-
pos yang menyajikan jumlah:
1. Properti,pabrik dan peralatan
2. Aktiva tidak berwujud
3. Aktiva keuangan(selain butir (d),(f) dan (h)
4. Investasi yang diperlakukan dengan metode ekuitas
5. Persediaan
6. Pemulihan transaksi nonpertukaran,termasuk pajak dan transfer
7. Piutang dari transaksi pertukaran
8. Kas dan setara kas
9. Utang pajak dan transfer
10. Utang karena transaksi pertukaran
11. Cadangan
12. Kewajiban tidak lancer
13. Partisipasi minoritas
14. Aktiva/ekuitas neto/.
Pengungkapan lainnya
Pengungkapan ini berisi hal-hal yang mempengaruhi laporan keuangan antara lain:
1. Penggantian menejemen pemerintahan selama tahun berjalan
2. Kesalahan menejemen terdahulu yang telah dikorelasi oleh menejemen baru
3. Kontijensi
4. Komitmen
5. Penggabungan atau pemekaranentitas tahun berjalan
6. Kejadian yang mempunyai dampak social
7. Kejadian penting setelah tanggal neraca yang berpengaruh secara signifikan terhadap
akun yang disajikan dalam neraca.