Anda di halaman 1dari 33

Nama : Hasna Salsabila

NIM : 061830400295
Kelas : 4 KB
Mata Kuliah : Pengendalian Mutu Produksi

Histogram
Berikut ini adalah data dari kandungan ion Kalium (ppm) yang terdapat pada 50 sampel minuman
85 95 100 100 115
92 115 117 98 92
84 105 109 85 89
90 88 93 107 90
103 97 97 110 94
88 105 105 111 100
79 104 75 109 93
99 99 83 97 89
108 96 99 85 97
110 84 114 89 104
Buatlah histogram dari data diatas dan hitung juga standar pengendaliannya.

Jawab
N= 50
XL = 117
XS = 75
XL-XS = 42

Jumlah kelas (K) = 6.6609681 7


Interval ( C) = 6

No Kelas Nilai tengah Jumlah data Frekuensi(Fi)


1 72 - 78 75 I 1
2 79 - 85 82 IIIIIII 7
3 86 - 92 89 IIIIIIIII 9
4 93 - 99 96 IIIIIIIIIIIII 13
5 100 - 106 103 IIIIIIIII 9
6 107 - 113 110 IIIIIII 7
7 114 - 120 117 IIII 4
Jumlah 50

Rata-rata hitung (X) = 97.08


Standar Deviasi ( S) = 9.193
Standar Pengendalian = 105.193 dan 86.807

Kelas Frekuensi
72-78 1 Histogram
79-85 7 14
Frekuensi

12

10

8
Histogram
14

Frekuensi
86-92 9 12
93-99 13
10
100-106 9
107-113 7 8

114-120 4 6

0
72-78 79-85 86-92 93-99 100-106 107-113 114-
Kelas

Analisis
Jenis histogram yang terbentuk adalah histogram normal (simetris), karena harga rata-rata histogram terletak di tengah range
Frekuensi data paling tinggi berada di tengah dan menurun secara bertahap dan simetris pada kedua sisinya. Dimana frekuens
tertinggi berada pada kelas keempat yaitu pada nilai 93 sampai 99.
Ui Fi.Ui Fi.(Ui^2)
-3 -3 9
-2 -14 28
-1 -9 9
0 0 0
1 9 9
2 14 28
3 12 36
9 119

Menggunakan data analysis

m Bin Frequency Histogram


72-78 1
15
10
requency

5
0
72

79

86

93

10

10

11

M
m
Histogram
15
79-85 4
10
86-92 6

Frequency
5
93-99 12
100-106 8 0

72-78

79-85

86-92

93-99

100-106

107-113

114-120

More
107-113 5
114-120 4
More 0 Bin

99 100-106 107-113 114-120


s

gram terletak di tengah range data.


edua sisinya. Dimana frekuensi data
Histogram

Frequency
93

10

10

11

M
Frequency

More
114-120
107-113
Histogram 100-106

Bin
93-99
Nama : Hasna Salsabila
NIM : 061830400295
Kelas : 4 KB
Mata Kuliah : Pengendalian Mutu Produksi

Diagram Pareto

Setelah melakukan praktikum Isomerasasi sintesa Asam Fumarat dari Asam Maleat, persentase kesalahan yang didapatkan
terbilang cukup besar yaitu >30%. Setelah dianalisis terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kesalahan tersebut, yaitu:

Kriteria Masalah Jumlah


Pengukuran bahan yang tidak sesuai 13
Proses pemanasan yang tidak optimum 27
Mahasiswa cenderung tidak fokus 35
Peralatan tidak berfungsi dengan baik 5
Total 80

Penyelesaian
No Kriteria Masalah Jumlah Total kumulatif Persentase (%)
1 Mahasiswa cenderung tidak fokus 35 35 43.75%
2 Proses pemanasan yang tidak optimum 27 62 33.75%
3 Pengukuran bahan yang tidak sesuai 13 75 16.25%
4 Peralatan tidak berfungsi dengan baik 5 80 6.25%
5 Total 80 100%

Diagram Pareto 100.00%


80 93.75% 100%
70 90%
77.50% 80%
60
70%
50 60%
40 43.75% 50%
30 40%
30%
20
20%
10 10%
0 0%
Mahasiswa Proses pemanasan Pengukuran bahan Peralatan tidak
cenderung tidak yang tidak optimum yang tidak sesuai berfungsi dengan
fokus baik

Jumlah Persentase kumulatif (%)

Analisis
Berdasarkan diagram pareto diatas dapat dianalisa bahwa faktor dominan penyebab tingkat persentase kesalahan dalam prak
Isomerisasi adalah mahasiswa yang cenderung tidak fokus. Hal tersebut dapat diatasi apabila mahasiswa yang melakukan prak
hanya berfokus pada proses praktikum yang berlangsung. Faktor selanjutnya adalah proses pemanasan yang tidak optimum, d
hal ini berkaitan dengan faktor keempat yaitu peralatan yang tidak berfungsi dengan baik. Masalah ini bisa diatasi dengan seri
melakukan kalibrasi atau pengecekkan terhadap efisiensi alat atau dengan mengganti dengan peralatan yang baru. Kemudian
bahan yang tidak sesuai, faktor ini dapat diatasi apabila proses pengukuran dilakukan lebih teliti.
ahan yang didapatkan
salahan tersebut, yaitu:

Persentase kumulatif (%)


43.75%
77.50%
93.75%
100%

ase kesalahan dalam praktikum


swa yang melakukan praktikum
an yang tidak optimum, dimana
ni bisa diatasi dengan sering
an yang baru. Kemudian pengukuran
Diagram Pencar

Setelah membuat 30 larutan standar paracetamol dengan konsentrasi(ppm) yang berbeda-beda, kemudian dilakukan pada se
tersebut dengan menggunakan Spektrofotometri UV VIS untuk mendapatkan nilai absorbansi nya. Berikut ini data absorbansi

No Konsentrasi (ppm) Absorbansi


1 5 0.5673
2 10 0.7656
3 15 0.9975
4 20 1.3428
5 25 1.7561
6 30 2.1533
7 35 2.3213
8 40 2.6865
9 45 2.9043
10 50 3.2856
11 55 3.6012
12 60 4.0023
13 65 4.2784
14 70 4.6345
15 75 4.8995
16 80 5.2214
17 85 5.4765
18 90 5.7753
19 95 6.0089
20 100 6.4002
21 105 6.6723
22 110 6.9857
23 115 7.3211
24 120 7.5981
25 125 7.9311
26 130 8.1998
27 135 8.5548
28 140 8.7655
29 145 9.1022
30 150 9.3897
Dari data yang telah tercantum, buatlah diagram pencarnya dan analisis apakah terdapat hubungan antara konsentrasi dan ab

Jawaban
Diagram Pencar

Hubungan antara konsentrasi dan absorbansi


10
9 f(x) = 0.061633628476085 x + 0.210020459770116
R² = 0.999499403304303
8
Hubungan antara konsentrasi dan absorbansi
10
9 f(x) = 0.061633628476085 x + 0.210020459770116
R² = 0.999499403304303
8
7
6
Absorbansi

5
4
3
2
1
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Konsentrasi (ppm)

Analisis
Berdasarkan diagram pencar diatas, dapat dilihat bahwa nilai 𝑅^2
yang didapatkan adalah 0.9995 yang bernilai positif dan me
Hal tersebut menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang kuat antara konsentrasi dan absorbansi, yaitu semakin besar konse
paracetamol maka akan semakin besar pula nilai absorbansinya.
mudian dilakukan pada setiap larutan standar
Berikut ini data absorbansi dari setiap larutan:

antara konsentrasi dan absorbansi.


ang bernilai positif dan mendekati nilai 1.
yaitu semakin besar konsentrasi dari
Diagram Pengendalian

Berikut ini adalah data dari banyaknya produk yang cacat dari sebuah industri yang memproduksi gelas minuman berbahan da

No Bulan Jumlah yang di produksi Jumlah produk cacat


1 Januari 52390 245
2 Februari 48753 201
3 Maret 65320 198
4 April 55321 65
5 Mei 62118 90
6 Juni 50987 116
7 Juli 47652 75
8 Agustus 51432 93
9 September 67554 105
10 Oktober 54329 97
11 November 60034 55
12 Desember 58654 46
13 Januari 61230 75
14 Februari 62876 165
15 Maret 59874 101
16 April 55321 95
17 Mei 49986 75
18 Juni 56439 102
19 Juli 65785 105
20 Agustus 63290 98
Total 1149345 2202
Buatlah diagram pengendalian c dari data tersebut.

No Bulan Jumlah yang di produksi (N) Jumlah produk cacat (Pn)


1 Januari 52390 575
2 Februari 48753 550
3 Maret 65320 670
4 April 55321 650
5 Mei 62118 700
6 Juni 50987 576
7 Juli 47652 550
8 Agustus 51432 530
9 September 67554 650
10 Oktober 54329 570
11 November 60034 585
12 Desember 58654 560
13 Januari 61230 680
14 Februari 62876 698
15 Maret 59874 610
16 April 55321 625
17 Mei 49986 550
18 Juni 56439 546
19 Juli 65785 706
20 Agustus 63290 705
Total 1149345 12286

dIA GR AM-P
Persentase cacat (P) P_bar
UCL LCL
1.40%
1.20%
1.00%
Persentase

0.80%
0.60%
0.40%
0.20%
0.00%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Urutan nomor

Analisis
Berdasarkan diagram p diatas, dapat dianalisa bahwa produk cacat masih dapat diterima dikarenakan seluruh perse
berada di dalam batas pengendalian
emproduksi gelas minuman berbahan dasar kaca selama 20 bulan di tahun 2018-2019.

Persentase cacat (P) P_bar UCL LCL


1.10% 1.07% 1.20% 0.93%
1.13% 1.07% 1.21% 0.93%
1.03% 1.07% 1.19% 0.95%
1.17% 1.07% 1.20% 0.94%
1.13% 1.07% 1.19% 0.95%
1.13% 1.07% 1.21% 0.93%
1.15% 1.07% 1.21% 0.93%
1.03% 1.07% 1.20% 0.93%
0.96% 1.07% 1.19% 0.95%
1.05% 1.07% 1.20% 0.94%
0.97% 1.07% 1.19% 0.94%
0.95% 1.07% 1.20% 0.94%
1.11% 1.07% 1.19% 0.94%
1.11% 1.07% 1.19% 0.95%
1.02% 1.07% 1.20% 0.94%
1.13% 1.07% 1.20% 0.94%
1.10% 1.07% 1.21% 0.93%
0.97% 1.07% 1.20% 0.94%
1.07% 1.07% 1.19% 0.95%
1.11% 1.07% 1.19% 0.95%

dapat diterima dikarenakan seluruh persentase produk yang cacat masih


Soal
Sebutkan beberapa manfaat dari pembuatan grafik.
Jawab
Grafik bisa dimanfaatkan untuk :
1. Membandingkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur tersedia dari suatu unit rumah sakit atau bangsal dari waktu ke
2. Memonitor perkembangan pencapaian target efisiensi penggunaan tempat tidur tersedia yang telah ditentukan dalam suat
3. Membandingkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur tersedia antar unit (misalnya antar bangsal disuatu RS) dalam pe
dari suatu penerapan kebijakan terhadap efisiensi penggunaan tempat tidur tersedia.
4. Mengecek kebenaran laporan hasil perhitungan empat parameter efisiensi penggunaan tempat tidur tersedia (BOR, aLOS, T
bantunya berpotongan di satu titik berarti laporan hasil perhitungan tersebut benar.
kit atau bangsal dari waktu ke waktu dalam periode tertentu.
g telah ditentukan dalam suatu periode tertentu.
r bangsal disuatu RS) dalam periode tertentu memantau dampak

at tidur tersedia (BOR, aLOS, TOI dan BTO). Jika keempat garis
Soal
Sebutkan pengertian dari teknik pengambilan sampel (sampling) dan jelaskan macam-macamnya.
Jawab :
Teknik pengambilan sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan d
dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. (Margono, 2004)
Macam-macam teknik pengambilan sampel :
1. Probability sampling
Probability sampling adalah Metode pengambilan sampel secara random atau acak. Dengan cara pengambilan sampel ini.
Seluruh anggota populasi diasumsikan memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Metode
ini terbagi menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik, antara lain:
a. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Teknik penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk me
Terdapat 2 pendapat mengenai metode pengambilan sampel acak sederhana. Pendapat pertama menyatakan bahwa setiap n
prosentase kesempatan yang sama. Pendapat kedua menyatakan bahwa tidak diperlukan pengembalian pada pengambilan sa
adalah Simple Random Sampling dengan pengembalian.
b. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam memilih sampel penelitian. Misalnya sebuah pen
100/10=10. Selanjutnya responden dibagi ke dalam masing-masing kelompok lalu diambil secara acak tiap kelompok.
c. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar tingkatan tertentu. Misalnya penelitian mengenai
bawah. Proses pengacakan diambil dari masing-masing kelompok tersebut.
d. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)
Cluster Sampling adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok /
tentang suatu hal pada bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu instansi. Misalnya, penelitian tentang kepuasan pasien di r
e. Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)
Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat. Baik itu bertingkat dua, tiga atau lebih. Misalnya : Kecama

2. Non- probability sampling


Nonprobability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama
Jenis teknik sampling ini antara lain:
a. Sampling Sistematis atau Systematic Sampling
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor uru
b. Sampling Kuota atau Quota Sampling
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (ku
akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terha
Setelah jatah terpenuhi, maka pengumpulan data dihentikan.
c. Sampling Aksidental atau Accidental Sampling
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertem
yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data. Dalam teknik sampling aksidental, pengambilan sampel tidak ditetapk
sampling yang ditemui.
d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan sekelompok subjek dalam  
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Maka dengan kata lain, unit sa
diterapkan berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan penelitian.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilak
jenuh disebut juga dengan istilah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang awal mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memili
sehingga jumlah sampel makin lama makin banyak. Ibaratkan sebuah bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besa
dan snowball.
an ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,
ntatif. (Margono, 2004)

ara pengambilan sampel ini.


ampel penelitian. Metode

ap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian. Cara pengambilannya menggunakan nomor undian.
a menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih harus dikembalikan lagi sehingga setiap sampel memiliki
mbalian pada pengambilan sampel menggunakan metode ini. Namun, metode yang paling sering digunakan

enelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya
a acak tiap kelompok.

Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat atas, manajer tingkat menengah dan manajer tingkat

ilakukan berdasar kelompok / area tertentu. Tujuan  metode Cluster Random Sampling antara lain untuk meneliti
n tentang kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruang IGD, dan ruang poli di RS A dan lain sebagainya.

atau lebih. Misalnya : Kecamatan -> Gugus -> Desa -> RW –> RT

eluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

si yang telah diberi nomor urut.

iri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan
h atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling.

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
ambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung saja mengumpulkan data dari unit

an sekelompok subjek dalam  purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang
Maka dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang
agai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil, kurang dari 30 orang. Sampel

dian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Dan begitu seterusnya,
ding, makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposive
ajer tingkat
Soal
Jelaskan 4 golongan biaya kualitas dalam TQM.
Jawab
Biaya kualitas adalah biaya yang berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian perbaikan, dan pencegahan kerusaka
Biaya kualitas dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Biaya pencegahan
Merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah kerusakan produk yang dihasilkan. Biaya yang termasuk dalam kelompok in
adalah :
a. Teknik dan perencanaan kualitas
b. Tinjauan produk baru
c. Rancangan proses atau produk
d. Pengendalian proses
e. Pelatihan
f. Audit kualitas

2. Biaya deteksi/penilaian
Biaya deteksi adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa sesuai dengan persyaratan-persyaratan
kualitas. Yang termasuk biaya deteksi adalah :
a. Pemeriksaan dan pengujian bahan baku yang dibeli
b. Pemeriksaan dan pengujian produk
c. Pemeriksaan kualitas produk
d. Evaluasi persediaan

3. Biaya kegagalan internal


Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi karena ada ketidaksesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum
barang atau jasa tersebut dikirimkan ke pihak luar (pelanggan). Biaya kegagalan internal terdiri atas :
a. Sisa bahan (scrap).
b. Pengerjaan ulang.
c. Biaya untuk memperoleh bahan baku.
d. Factory contact engineering.

4. Biaya kegagalan eksternal


Merupakan biaya yang terjadi karena produk atau jasa gagal memenuhi persyaratan-persyaratan yang diketahui setelah
produk tersebut dikirimkan kepada pelanggan. Biaya ini terdiri dari:
a. Biaya penanganan keluhan selama masa garansi.
b. Biaya penanganan keluhan diluar masa garansi.
c. Pelayanan (servis) produk.
d. Produk liability.
e. Biaya penarikan kembali poduk.
an, dan pencegahan kerusakan.

termasuk dalam kelompok ini

ngan persyaratan-persyaratan

ratan dan terdeteksi sebelum

atan yang diketahui setelah


Soal
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh massa ekstrak etanol daun sirsak terhadap diameter daya sebar pad
Penelitian terdiri dari 5 massa ekstrak yang berbeda dan 4 macam formula.

Massa ekstrak Diameter daya sebar (mm)


(gram) Formula I Formula II Formula III Formula IV
0 2.55 2.75 2.9 3.05
50 4.09 4.16 4.73 5.03
100 5.79 6.21 6.77 7.13
150 6.5 6.81 7.22 7.54
200 8.75 9.21 9.75 10.05

Dari data tersebut buatlah perhitungan anova nya.

Jawab

Perlakuan Ulangan (mm) Jumlah Rerata


(gram) Formula I Formula II Formula III Formula IV
0 2.55 2.75 2.9 3.05 11.25 2.81
50 4.09 4.16 4.73 5.03 18.01 4.50
100 5.79 6.21 6.77 7.13 25.9 6.48
150 6.5 6.81 7.22 7.54 28.07 7.02
200 8.75 9.21 9.75 10.05 37.76 9.44
Jumlah 27.68 29.14 31.37 32.8 120.99 6.05

Menghitung jumlah kuadrat


FK 731.93
JK total 105.37
JK perlakuan 101.94
JK galat 3.43

Tabel anova
SK DB JK KT F Hitung F Table
5% 1%
Perlakuan 4 101.94 25.48 111.39 3.06 4.89
Galat 15 3.43 0.23
Total 19 105.37

Hipotesis :
H0 : Massa ekstrak tidak berpengaruh nyata (secara signifikan) terhadap diameter daya sebar
H1 : Massa ekstrak berpengaruh nyata (secara signifikan) terhadap dianeter daya sebar
Jika F hitung > F tabel, tolak H0
Jika F hitung < F tabel, terima H0
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
F Hitung (111.39) > F 5% (3.06)
F Hitung (111.39) > F 1% (4.89)
Ini berarti pada taraf 5 % dan 1 %, H0 ditolak. Sehingga massa ekstrak berpengaruh sangat nyata terhadap diameter daya seb
erhadap diameter daya sebar pada pembuatan gel hand sanitizer.
yata terhadap diameter daya sebar
Soal

Berdasarkan data pada soal uji anova sebelumnya, buatlah perhitungan uji BNT sebaga uji lanjutnya.

Jawab
Data yang diperoleh

Perlakuan Ulangan (mm) Jumlah Rerata


(gram) Formula I Formula II Formula III Formula IV
0 2.55 2.75 2.9 3.05 11.25 2.81
50 4.09 4.16 4.73 5.03 18.01 4.50
100 5.79 6.21 6.77 7.13 25.9 6.48
150 6.5 6.81 7.22 7.54 28.07 7.02
200 8.75 9.21 9.75 10.05 37.76 9.44
Jumlah 27.68 29.14 31.37 32.8 120.99 6.05

Menghitung jumlah kuadrat


FK 731.93
JK total 105.37
JK perlakuan 101.94
JK galat 3.43

Tabel BNT

SK DB JK KT t-Table
5% 1%
Perlakuan 4 101.94 25.48 2.13 2.95
Galat 15 3.43 0.23
Total 19 105.37

Diperoleh nilai KTG = 0.23 dan r = 4, sehingga :


√((2 𝐾𝑇𝐺)/𝑟)
Sd =

Sd = 0.34

〖𝐵𝑁𝑇〗 _0.05
= 0.34 x 2.13
= 0.72
= 0.34 x 2.95
〖𝐵𝑁𝑇〗 _0.01
= 1.00

Hasil uji BNT pengaruh massa ekstrak etanol daun sirsak terhadap diameter daya sebar

Massa ekstrak Rerata diameter Rerata Simbol Rerata Simbol



〖𝐵𝑁𝑇〗 _0.05𝐵𝑁𝑇 〗 〖𝐵𝑁𝑇〗 _0.01𝐵𝑁𝑇
_0.05 〖 〗 _0.05
(gram) 〖𝐵𝑁𝑇〗 _0.05
daya sebar (mm) +〖𝐵𝑁𝑇〗 _0.05 + 𝐵𝑁𝑇〗 _0.01𝐵𝑁𝑇
〖 〖 〗 _0.05
0 2.81 3.53 a 3.81 a
50 4.50 5.22 b 5.50 b
100 6.48 7.20 c 7.47 c
150 7.02 7.74 cd 8.01 cd
200 9.44 10.16 e 10.44 e

Analisis :
Jumlah rerata diameter daya sebar terbesar berada pada massa ekstrak 200 gram. Pada taraf
uji 5% dan 1% pengaruh ekstrak etanol daun sirsak pada massa ekstrak 200 gram berbeda nyata
dengan pengaruh ekstrak pada massa lainnya. Ini berarti pengaruh ekstrak etanol daun sirsak
pada massa 200 gram berbeda sangat nyata dengan pengaruh ekstrak pada massa lainnya. Dengan
begitu, perlakuan terbaik adalah perlakuan ekstrak etanol daun sirsak pada massa 200 gram.

Anda mungkin juga menyukai