NIM : 061830400295
Kelas : 4 KB
Mata Kuliah : Pengendalian Mutu Produksi
Histogram
Berikut ini adalah data dari kandungan ion Kalium (ppm) yang terdapat pada 50 sampel minuman
85 95 100 100 115
92 115 117 98 92
84 105 109 85 89
90 88 93 107 90
103 97 97 110 94
88 105 105 111 100
79 104 75 109 93
99 99 83 97 89
108 96 99 85 97
110 84 114 89 104
Buatlah histogram dari data diatas dan hitung juga standar pengendaliannya.
Jawab
N= 50
XL = 117
XS = 75
XL-XS = 42
Kelas Frekuensi
72-78 1 Histogram
79-85 7 14
Frekuensi
12
10
8
Histogram
14
Frekuensi
86-92 9 12
93-99 13
10
100-106 9
107-113 7 8
114-120 4 6
0
72-78 79-85 86-92 93-99 100-106 107-113 114-
Kelas
Analisis
Jenis histogram yang terbentuk adalah histogram normal (simetris), karena harga rata-rata histogram terletak di tengah range
Frekuensi data paling tinggi berada di tengah dan menurun secara bertahap dan simetris pada kedua sisinya. Dimana frekuens
tertinggi berada pada kelas keempat yaitu pada nilai 93 sampai 99.
Ui Fi.Ui Fi.(Ui^2)
-3 -3 9
-2 -14 28
-1 -9 9
0 0 0
1 9 9
2 14 28
3 12 36
9 119
5
0
72
79
86
93
10
10
11
M
m
Histogram
15
79-85 4
10
86-92 6
Frequency
5
93-99 12
100-106 8 0
72-78
79-85
86-92
93-99
100-106
107-113
114-120
More
107-113 5
114-120 4
More 0 Bin
Frequency
93
10
10
11
M
Frequency
More
114-120
107-113
Histogram 100-106
Bin
93-99
Nama : Hasna Salsabila
NIM : 061830400295
Kelas : 4 KB
Mata Kuliah : Pengendalian Mutu Produksi
Diagram Pareto
Setelah melakukan praktikum Isomerasasi sintesa Asam Fumarat dari Asam Maleat, persentase kesalahan yang didapatkan
terbilang cukup besar yaitu >30%. Setelah dianalisis terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kesalahan tersebut, yaitu:
Penyelesaian
No Kriteria Masalah Jumlah Total kumulatif Persentase (%)
1 Mahasiswa cenderung tidak fokus 35 35 43.75%
2 Proses pemanasan yang tidak optimum 27 62 33.75%
3 Pengukuran bahan yang tidak sesuai 13 75 16.25%
4 Peralatan tidak berfungsi dengan baik 5 80 6.25%
5 Total 80 100%
Analisis
Berdasarkan diagram pareto diatas dapat dianalisa bahwa faktor dominan penyebab tingkat persentase kesalahan dalam prak
Isomerisasi adalah mahasiswa yang cenderung tidak fokus. Hal tersebut dapat diatasi apabila mahasiswa yang melakukan prak
hanya berfokus pada proses praktikum yang berlangsung. Faktor selanjutnya adalah proses pemanasan yang tidak optimum, d
hal ini berkaitan dengan faktor keempat yaitu peralatan yang tidak berfungsi dengan baik. Masalah ini bisa diatasi dengan seri
melakukan kalibrasi atau pengecekkan terhadap efisiensi alat atau dengan mengganti dengan peralatan yang baru. Kemudian
bahan yang tidak sesuai, faktor ini dapat diatasi apabila proses pengukuran dilakukan lebih teliti.
ahan yang didapatkan
salahan tersebut, yaitu:
Setelah membuat 30 larutan standar paracetamol dengan konsentrasi(ppm) yang berbeda-beda, kemudian dilakukan pada se
tersebut dengan menggunakan Spektrofotometri UV VIS untuk mendapatkan nilai absorbansi nya. Berikut ini data absorbansi
Jawaban
Diagram Pencar
5
4
3
2
1
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Konsentrasi (ppm)
Analisis
Berdasarkan diagram pencar diatas, dapat dilihat bahwa nilai 𝑅^2
yang didapatkan adalah 0.9995 yang bernilai positif dan me
Hal tersebut menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang kuat antara konsentrasi dan absorbansi, yaitu semakin besar konse
paracetamol maka akan semakin besar pula nilai absorbansinya.
mudian dilakukan pada setiap larutan standar
Berikut ini data absorbansi dari setiap larutan:
Berikut ini adalah data dari banyaknya produk yang cacat dari sebuah industri yang memproduksi gelas minuman berbahan da
dIA GR AM-P
Persentase cacat (P) P_bar
UCL LCL
1.40%
1.20%
1.00%
Persentase
0.80%
0.60%
0.40%
0.20%
0.00%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Urutan nomor
Analisis
Berdasarkan diagram p diatas, dapat dianalisa bahwa produk cacat masih dapat diterima dikarenakan seluruh perse
berada di dalam batas pengendalian
emproduksi gelas minuman berbahan dasar kaca selama 20 bulan di tahun 2018-2019.
at tidur tersedia (BOR, aLOS, TOI dan BTO). Jika keempat garis
Soal
Sebutkan pengertian dari teknik pengambilan sampel (sampling) dan jelaskan macam-macamnya.
Jawab :
Teknik pengambilan sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan d
dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. (Margono, 2004)
Macam-macam teknik pengambilan sampel :
1. Probability sampling
Probability sampling adalah Metode pengambilan sampel secara random atau acak. Dengan cara pengambilan sampel ini.
Seluruh anggota populasi diasumsikan memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Metode
ini terbagi menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik, antara lain:
a. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Teknik penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk me
Terdapat 2 pendapat mengenai metode pengambilan sampel acak sederhana. Pendapat pertama menyatakan bahwa setiap n
prosentase kesempatan yang sama. Pendapat kedua menyatakan bahwa tidak diperlukan pengembalian pada pengambilan sa
adalah Simple Random Sampling dengan pengembalian.
b. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam memilih sampel penelitian. Misalnya sebuah pen
100/10=10. Selanjutnya responden dibagi ke dalam masing-masing kelompok lalu diambil secara acak tiap kelompok.
c. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar tingkatan tertentu. Misalnya penelitian mengenai
bawah. Proses pengacakan diambil dari masing-masing kelompok tersebut.
d. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)
Cluster Sampling adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok /
tentang suatu hal pada bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu instansi. Misalnya, penelitian tentang kepuasan pasien di r
e. Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)
Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat. Baik itu bertingkat dua, tiga atau lebih. Misalnya : Kecama
ap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian. Cara pengambilannya menggunakan nomor undian.
a menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih harus dikembalikan lagi sehingga setiap sampel memiliki
mbalian pada pengambilan sampel menggunakan metode ini. Namun, metode yang paling sering digunakan
enelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya
a acak tiap kelompok.
Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat atas, manajer tingkat menengah dan manajer tingkat
ilakukan berdasar kelompok / area tertentu. Tujuan metode Cluster Random Sampling antara lain untuk meneliti
n tentang kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruang IGD, dan ruang poli di RS A dan lain sebagainya.
atau lebih. Misalnya : Kecamatan -> Gugus -> Desa -> RW –> RT
eluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
iri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan
h atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling.
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
ambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung saja mengumpulkan data dari unit
an sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang
Maka dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang
agai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil, kurang dari 30 orang. Sampel
dian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Dan begitu seterusnya,
ding, makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposive
ajer tingkat
Soal
Jelaskan 4 golongan biaya kualitas dalam TQM.
Jawab
Biaya kualitas adalah biaya yang berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian perbaikan, dan pencegahan kerusaka
Biaya kualitas dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Biaya pencegahan
Merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah kerusakan produk yang dihasilkan. Biaya yang termasuk dalam kelompok in
adalah :
a. Teknik dan perencanaan kualitas
b. Tinjauan produk baru
c. Rancangan proses atau produk
d. Pengendalian proses
e. Pelatihan
f. Audit kualitas
2. Biaya deteksi/penilaian
Biaya deteksi adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa sesuai dengan persyaratan-persyaratan
kualitas. Yang termasuk biaya deteksi adalah :
a. Pemeriksaan dan pengujian bahan baku yang dibeli
b. Pemeriksaan dan pengujian produk
c. Pemeriksaan kualitas produk
d. Evaluasi persediaan
ngan persyaratan-persyaratan
Jawab
Tabel anova
SK DB JK KT F Hitung F Table
5% 1%
Perlakuan 4 101.94 25.48 111.39 3.06 4.89
Galat 15 3.43 0.23
Total 19 105.37
Hipotesis :
H0 : Massa ekstrak tidak berpengaruh nyata (secara signifikan) terhadap diameter daya sebar
H1 : Massa ekstrak berpengaruh nyata (secara signifikan) terhadap dianeter daya sebar
Jika F hitung > F tabel, tolak H0
Jika F hitung < F tabel, terima H0
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
F Hitung (111.39) > F 5% (3.06)
F Hitung (111.39) > F 1% (4.89)
Ini berarti pada taraf 5 % dan 1 %, H0 ditolak. Sehingga massa ekstrak berpengaruh sangat nyata terhadap diameter daya seb
erhadap diameter daya sebar pada pembuatan gel hand sanitizer.
yata terhadap diameter daya sebar
Soal
Berdasarkan data pada soal uji anova sebelumnya, buatlah perhitungan uji BNT sebaga uji lanjutnya.
Jawab
Data yang diperoleh
Tabel BNT
SK DB JK KT t-Table
5% 1%
Perlakuan 4 101.94 25.48 2.13 2.95
Galat 15 3.43 0.23
Total 19 105.37
Sd = 0.34
〖𝐵𝑁𝑇〗 _0.05
= 0.34 x 2.13
= 0.72
= 0.34 x 2.95
〖𝐵𝑁𝑇〗 _0.01
= 1.00
Hasil uji BNT pengaruh massa ekstrak etanol daun sirsak terhadap diameter daya sebar
Analisis :
Jumlah rerata diameter daya sebar terbesar berada pada massa ekstrak 200 gram. Pada taraf
uji 5% dan 1% pengaruh ekstrak etanol daun sirsak pada massa ekstrak 200 gram berbeda nyata
dengan pengaruh ekstrak pada massa lainnya. Ini berarti pengaruh ekstrak etanol daun sirsak
pada massa 200 gram berbeda sangat nyata dengan pengaruh ekstrak pada massa lainnya. Dengan
begitu, perlakuan terbaik adalah perlakuan ekstrak etanol daun sirsak pada massa 200 gram.