PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Klasifikasi bangunan menurut tinggi dan jumlah lantai [9]
Tabel 4.2 Peletakan Hydrant berdasar Luas Lantai Klasifikasi Bangunan
Sedangkan bak air (reservoir) tidak boleh diisi penuh karena dari
hasil volume air yang dibutuhkan dalam menjaga faktor keamanannya,
dapat ditentukan kosntruksi bak airnya, yaitu:
ΔV 448,25
Tinggi freeborad = =9,3 m
A 12 x 4
Tabel 4.5 Diameter Pipa (ASTM A-888 and CISPI 301 Pipe & Fittings)
Dengan jenis material besi tuang (cast iron) berukuran 6” dapat dilihat pada
tabel diameter pipa diatas.
0,0005
ditentukan dengan persamaan λ = 0,020+ sehingga didapat nilai λ adalah
D
0,023. Dengan begitu kerugian gesek mayor dapat dihitung dengan menggunakan
L X V2
persamaan Hlp = λ sehingga didapat hasil Hlp =
2XDxg
3 X 22
0,023 =0,093 m. Kemudian selanjutnya adalah menghitung
2 X 0,15088 x 9,81
head loss minor. Nilai koefisien kerugian pada katup didapat berdasarkan tabel di
bawah dengan diameter 6’ yang mana katup pada pipa ini menggunakan Check
valve, Y-strainer, dan gate valve maka nilai k dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.6 Tabel Equivaken panjang pipa
V2
. Maka head loss minor dapat dihitung dengan f =k jika diketahui v
2x g
kecepatan laju airnya adalah 2 m/s maka hasilnya adalah:
Kerugian pada Y-Strainer = 8.5 m
Kerugian pada Gate Valve = 0,24 m
Kerugian pada Check Valve = 2,44
H = kerugian mayor + kerugian minor 0,093 + 8,5 + 0,24 + 2,44 = 11,3 m.
V2
mayor dan f =k untuk menghitung head minor. Maka di dapat untuk head
2x g
110 X 22
mayornya adalah: Hlp = 0,023 = 3,42 m. Pada pipa pembagi
2 X 0,15088 x 9,81
utama ini terdapat 8 buah elbow 90 0, dan Tee Branch 2 buah maka berdasarkan
tabel 4.6 didapat nilai k nya sebesar 6.0 untuk elbow dan 9.0 untuk Tee Branch
maka dapat dihitung headloss minor nya sebagai berikut elbow
22
f =6,0 x x 8 maka hasilnya adalah 10 m. Headloss minor Tee Branch
2 x 9,81
22
f =9 , 0 x x 2 = 3,7 m. Maka Head loss totalnya adalah 10 + 3,42 + 3,7 =
2 x 9,81
17,12 m.
-t = 300C
π π
Luas penampang pipa (A) = x d 2 → x 0,075202 =0,0044 m 2
4 4
Kecepatan aliran air (v) = Q/A 0,0065/0,004 = 1,6 dibulatkan mejadi 2 m/s
v xD 2 x 0,07520
Tipe aliran. Re = → =187765,3 (aliran turbulen)
μ 0,801 x 10−6
Sebelum menentukan headloss mayor kita cari terlebih dahulu koefisien geseknya
0,0005
(λ) dengan menggunakan persamaan Darcy. λ=0,020+ = 0,027. Maka
D
50 X 22
kerugian mayornya adalah 0,0 27 =0,37 m. Setelah itu kita
2 X 0,07 5 2 0 x 9,81
dapat menghitung rugi minor, menghitung kerugian belokan pipa.
Jika kita melihat pada tabel equivalen panjang pipa didapat nilai k untuk
belokan 90 derajat adalah 3,0 dengan jumlah 10 buah. Maka dapat dihitung
V2 22
dengan cara f =k x n→ f =3,0 =6,1m. Maka dengan ini kerugian
2x g 2 x 9,81
totlnya adalah 6,1 + 0,37 = 6,47 m. Diketahui terdapat 16 buah pipa pembagi,
maka hasilnya adalah 6,47 x 16 = 103 m.
Head total =
Head perbedaan tinggi antar muka air sisi luar (Z2) dengan sisi hisap (Z1)
Ha = Z2 – Z1 5 – 0 = 5 m
kg m
P1 = ρ x g x Ha →995,7 3
x 9,81 2 x 5 m = 48839.1 kg/m2
m s
Tekanan untuk sprinkler dan hidran maksimum (P2) adalah 8,5 Bar. Maka
tekanan instalasi pipa adalah sebesar:
P2 = 8,5 Bar – Tekanan udara 8,5 Bar – 1,01325 Bar = 7,5 Bar
Keterangan: 1 bar = 1 kg/cm2 maka 1 Bar = 10000 kg/m2. Sehingga 7,5 bar
adalah 75000 kg/m2.
Maka dapat diketahui Head tekanannya adalah
kg kg
75000 2
−48839,1 2
P 2−P1 m m
→ = 2,67 kg/m3
ρxg kg m
995,7 3 x 9,81 2
m s
22
Ht = Hl + Ha + ∆ hp 131,42 m + 5 + 2,6 + = 139,2 m
2 x 9,81
Penentuan daya pompa pada sistem ini dapat dihitung pada perhitungan di
bawah ini.
Daya Air
Daya Poros
P 68107 Watt
Pporos = → = 97296 Watt atau 97,3 kW. Untuk pompa
η 70 %
dengan daya 97,3kW tidak tersedia di pasaran, maka disesuaikan dengan
yang tersedia di pasaran yaitu sebesar 110 kW