Anda di halaman 1dari 4

airlift pump adalah jenis pompa yang digunakan untuk mengangkat fluida dari kedalaman tertentu.

Pompa ini bekerja dengan menggunakan prinsip diferensial tekanan, yaitu dengan mengangkat fluida
dengan menggunakan perbedaan tekanan antara udara atau gas yang ditekan ke dalam pipa dan fluida
yang akan dikeluarkan. Airlift pump pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama George E. F.
Wein dari Jerman pada tahun 1851. Pada awalnya, airlift pump digunakan untuk mengangkat air dari
kedalaman yang cukup dalam, seperti sumur atau parit.

Airlift pump bekerja dengan menyedot udara atau gas melalui saluran masuk ke dalam pipa, kemudian
udara atau gas tersebut ditekan dan dibawa ke bawah ke dalam fluida yang akan dikeluarkan. Proses ini
menyebabkan perbedaan tekanan antara udara atau gas di dalam pipa dan fluida di luar pipa, sehingga
fluida diangkat ke atas melalui saluran keluar.

Airlift pump memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis pompa lainnya. Pertama, pompa
ini tidak memerlukan sumber daya yang besar untuk mengangkat fluida dari kedalaman yang cukup
dalam. Kedua, airlift pump relatif lebih aman daripada pompa lain karena tidak ada bagian yang
bergerak di dalam fluida.

Airlift pump banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti pertambangan, pertanian, dan industri
minyak dan gas. Dalam industri pertambangan, airlift pump digunakan untuk mengangkat air dari lubang
tambang. Dalam industri pertanian, airlift pump digunakan untuk mengalirkan air dari sumur ke sawah.
Dalam industri minyak dan gas, airlift pump digunakan untuk mengangkat cairan dari sumur minyak atau
gas.

Ada beberapa jenis airlift pump, diantaranya adalah:

1. Airlift pump single-pipe, yaitu jenis airlift pump yang hanya menggunakan satu pipa untuk
mengangkat fluida.
2. Airlift pump multi-pipe, yaitu jenis airlift pump yang menggunakan beberapa pipa untuk
mengangkat fluida.
3. Airlift pump dengan pengatur tekanan, yaitu jenjen airlift pump yang memiliki sistem pengatur
tekanan yang dapat mengatur tekanan udara atau gas yang masuk ke dalam pipa.

Airlift pump terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

1. Saluran masuk, yaitu tempat masuknya udara atau gas ke dalam pipa.
2. Pipa, yaitu tempat dimana fluida akan dikeluarkan dan diangkat ke atas.
3. Saluran keluar, yaitu tempat dimana fluida akan keluar dari pipa setelah diangkat.

Sistem pengatur tekanan (opsional), yaitu sistem yang digunakan untuk mengatur tekanan udara atau
gas yang masuk ke dalam pipa.

Kinerja airlift pump ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:

1. Tekanan udara atau gas yang masuk ke dalam pipa


2. Kecepatan aliran fluida
3. Diameter pipa
4. Panjang pipa
5. Aplikasi dalam Pertambangan

Airlift pump sering digunakan dalam industri pertambangan untuk mengangkat air dari lubang tambang.
Hal ini sangat penting karena air dapat merusak struktur tambang dan menyebabkan longsor. Dengan
menggunakan airlift pump, air dapat diambil dari dalam tambang sehingga keamanan tambang dapat
terjaga.

Airlift pump juga digunakan dalam industri pertanian, terutama dalam sistem irigasi. Dengan
menggunakan airlift pump, air dapat diambil dari sumur dan dialirkan ke sawah. Hal ini sangat penting
untuk menjaga ketersediaan air yang cukup bagi tanaman.

Airlift pump juga digunakan dalam industri minyak dan gas untuk mengangkat cairan dari sumur minyak
atau gas. Dengan menggunakan airlift pump, cairan dapat diambil dari dalam sumur sehingga produksi
minyak atau gas dapat terus berlangsung.

Airlift pump memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pompa sentrifugal. Pertama, airlift
pump tidak memerlukan sumber daya yang besar untuk mengangkat fluida. Kedua, airlift pump relatif
lebih aman daripada pompa sentrifugal karena tidak ada bagian yang bergerak di dalam fluida.

Airlift pump juga memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pompa submersible. Pertama, airlift
pump tidak memerlukan pemeliharaan yang rutin seperti pompa submersible karena tidak ada bagian
yang bergerak di dalam fluida. Kedua, airlift pump lebih efisien daripada pompa submersible karena
tidak perlu mengalirkan fluida melalui bagian yang bergerak.

Beberapa kelemahan dari airlift pump adalah :

1. Airlift pump tidak dapat digunakan untuk mengangkat fluida dengan viskositas yang tinggi.
2. Airlift pump juga tidak dapat digunakan untuk mengangkat fluida yang berbahaya atau beracun.
3. Airlift pump juga tidak dapat digunakan untuk mengangkat fluida dengan konsentrasi partikel
yang tinggi.

Airlift pump relatif mudah diperawat, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. Membersihkan saluran masuk dan keluar secara berkala untuk mencegah tersumbatnya saluran.
2. Memastikan tekanan udara atau gas yang masuk ke dalam pipa adalah sesuai dengan yang
ditentukan oleh pabrikan.
3. Memastikan tidak ada kerusakan pada pipa.

Airlift pump juga memiliki beberapa variasi, diantaranya :

1. The Inverted Air-Lift Pump, di mana fluida diangkat melalui udara yang ditekan masuk ke dalam
pipa.
2. The Air-Lift Pump with a Diffuser, di mana fluida diangkat melalui udara yang ditekan masuk ke
dalam pipa dengan menggunakan diffuser.

Airlift pump merupakan pilihan yang ekonomis karena tidak memerlukan sumber daya yang besar dan
biaya pemeliharaan yang rendah. Pompa ini juga efisien dibandingkan dengan pompa lainnya karena
tidak perlu mengalirkan fluida melalui bagian yang bergerak. Airlift pump aman digunakan karena tidak
ada bagian yang bergerak di dalam fluida. Hal ini mengurangi risiko kerusakan atau kecelakaan yang
mungkin terjadi pada jenis pompa lainnya.

Teknologi airlift pump selalu berkembang untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja pompa. Misalnya,
sekarang ini sudah ada airlift pump yang dapat dikendalikan secara otomatis melalui sistem kontrol.

Kemajuan teknologi airlift pump juga telah membuatnya lebih tahan lama dan mampu mengangkat
fluida dari kedalaman yang lebih dalam. Selain itu, desain yang lebih compact dan material yang lebih
kuat juga membuat airlift pump lebih mudah diinstal dan dalam pemeliharaannya. Riset terus dilakukan
untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja airlift pump. Beberapa area riset yang sedang dilakukan
adalah:

1. Desain yang lebih efisien


2. Material yang lebih kuat dan tahan lama
3. Kontrol yang lebih baik

Airlift pump diterapkan di berbagai bidang seperti pertambangan, pertanian, industri minyak dan gas,
serta bidang-bidang lainnya yang memerlukan pengangkatan fluida dari kedalaman tertentu.

Airlift pump juga dapat digunakan dalam bidang lingkungan seperti dalam proses pengambilan air tanah,
pengambilan air dari parit, dan lain sebagainya. Ini sangat penting untuk menjamin ketersediaan air yang
berkualitas bagi lingkungan sekitar.

Perbandingan antara airlift pump dan pompa jet adalah bahwa airlift pump tidak memerlukan sumber
daya yang besar untuk mengangkat fluida dari kedalaman yang cukup dalam, sementara pompa jet
memerlukan sumber daya yang lebih besar. Namun, pompa jet lebih cocok untuk mengangkat fluida
dengan konsentrasi partikel yang tinggi.

Airlift pump diharapkan akan terus dikembangkan dalam hal desain, material, kontrol dan lain
sebagainya, untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja. Penerapan teknologi baru seperti kontrol
otomatis diharapkan dapat membuat airlift pump lebih mudah dioperasikan dan dikontrol.

Airlift pump adalah jenis pompa yang digunakan untuk mengangkat fluida dari kedalaman tertentu Airlift
pump bekerja dengan menggunakan prinsip diferensial tekanan Airlift pump banyak digunakan dalam
berbagai industri seperti pertambangan, pertanian, dan industri minyak dan gas.

Kelebihan dari airlift pump adalah tidak memerlukan sumber daya yang besar dan relatif lebih aman
daripada pompa lain.
Langkah Pengerjaan:

1. Tentukan luas penampang pompa airlift. Dalam hal ini, tidak diberikan informasi mengenai luas
penampang, jadi kita asumsikan bahwa luas penampang adalah 1 meter persegi.
2. Hitung kecepatan aliran air dengan menggunakan rumus kecepatan aliran: V = Q / A. Dalam hal
ini, kecepatan aliran air adalah 4 liter/detik / 1 meter persegi = 4 m/s
3. Hitung head statik dengan menggunakan rumus head: H = p / ρg. Dalam hal ini, p = 20 meter, ρ =
1000 kg/m³ (massa jenis air), g = 9.8 m/s².
4. Hitung head dinamik dengan menggunakan rumus : H_l = 1/2 * V² / 2g. Dalam hal ini, V = 4 m/s,
g = 9.8 m/s².
5. Hitung head airlift dengan menggunakan rumus: H_a = H_s + H_l
6. Hitung kerja pompa dengan menggunakan rumus : W_p = Q x H_a
7. Hitung efisiensi pompa dengan menggunakan rumus : η = (W_s + W_l) / (W_s + W_l + W_c)

Bandingkan hasil perhitungan dengan standar efisiensi yang ditentukan

Penting diingat bahwa dalam soal yang kita kerjakan sebenarnya tidak ada data tentang kerja yang
diperlukan untuk mengatasi gesekan, maka perhitungan efisiensi tidak akan akurat. Dalam kasus nyata
perlu diperhatikan dari input yang diberikan sudah sesuai atau tidak dan kondisi yang sebenarnya

Anda mungkin juga menyukai