Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Bounding Attachment & Rooming In” ini dengan
lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah ASKEB PERSALINAN. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-
data yang kami peroleh dari beberapa buku dan situs blog di internet. Tak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah ASKEB
PERSALINAN atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini,
sehingga dapat diselesaikan dengan semestinya.

Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya


sempurna. Sehingga saya mengharapkan kritik serta saran yang membangun
guna menambah kualitas serta mutu dari makalah tersebut.kami berharap
semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan kita semua.

Samarinda, Desember 2017

Penyusun

NUR FALAH

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..………………………………………..…..i

DAFTAR ISI.……………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………1


B. Rumusan Masalah ……………………………………….2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian………………………… ………………..……4
B. Manfaat dan Keuntungan…………..……………………..5
C. Tahap-tahap, Kondisi & Persyaratan...……………….…..9
D. Hambatan & Kontraindikasi…………………………….14
E. Pelaksanaan……………………………………………...15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……….…………………………………………17
B. Saran …………….………………………………………..…18
DAFTAR PUSTAKA.. ………………………………………….19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kelahiran adalah sebuah momen yang dapat membentuk suatu


ikatan antara ibu calon bayinya. Pada bayi dilahirkan adalah saat yang
sangat menajubkan bagi seorang ibu ketika ini dapat di lihat, memegang
dan memberi ASI pada bayinya untuk pertama kali, dan masa tenang
setelah melahirkan di saat ibu merasa rileks, memberikan peluang ideal
untuk memulai pembentukan ikatan batin.

Kelahiran adalah momen yang dapat membentuk suatu ikatan


antara ibu dan bayinya. Saat bayi di lahirkan adalah saat yang sangat
menakjubkan bagi seorang ibu karena ibu dapat menlihat, memegang
dan memberi ASI untuk pertama kali pada bayinya. Masa tenang di
peroleh oleh ibu setelah melahirkan pada saat ibu merasa rileks. Masa
tenang ini memberikan peluang ideal untuk memulai pembetukan ikatan
batin. Seorang bayi baru lahir telah mempunyai banyak kemampuan,
yakni bayi dapat mencium, merasa, menlihat dan mendengar. Kulit
mereka sangat sensitif terhadap suhu dan sentuhan. Selama satu jam
pertama setelah lahir, bayi sangat waspada dan siap untuk mempelajari
dunia yang barunya.( Rohani,dkk,2011)

Bounding attachment terjadi pada kala IV, dimana di adakan


kontak antara ibu –ayah-anak dan berada dalam ikatan kasih. Bounding
merupakan suatu keterikatan mutual pertama antara individu, misalnya
antara orang tua dan anak, saat pertama kali mereka bertemu.
Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang
mengikat individu dengan individu lain ( Ramadhan, 2011).

Sistem rawat gabung merupakan sistem perawatan bayi yang


disatukan dengan ibu, sehingga ibu dapat melakukan semua perawatan

1
dasar bagi bayinya. Bayi bisa tingga bersama ibunya daam satu kamar
sepanjang siang maupun malam hari sampai keduanya keluar dari rumah
sakit atau bayi dapat dipindahkan ke bangsa neonatus atau ke ruang
observasi pada saat-saat tertentu, seperti pada malam hari atau pada jam-
jam kunjungan atau besuk. Rawat gabung memiiki banyak
keuntungan.sistem ini memberikan kesempatan pada ibu baru, khusunya
primipara, untuk mempeajari dengan sungguh-sungguh bagaimana cara
merawat bayinya dan memudahkan staf perawatan untuk menjawab
semua pernyataan yang diajukan oeh ibu tersebut.

Dengan adanya Rooming in, akan membantu memperlancar


pemberian ASI. Karena dalam tubuh ibu menyusui ada hormon
oksitosin. Hormon ini sangat berpengaruh pada keadaan emosi ibu. Jika
Ibu tenang dan bahagia karena dapat mendekap bayinya, maka hormon
ini akan meningkat dan ASI pun cepat keluar. Sehingga bayi lebih puas
mendapatkan ASI . Manfaat lain dari perawatan rooming in bagi bayi
akan lebih cepat menyesuaikan dengan waktu tidur dan bangun dengan
ibu. Selain itu jika bayi menangis akan langsung didekap ibu sehingga
bayi akan tenang mendengarkan detak jantung ibu. 

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang diatas penulis


menarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari bounding attachment & roming in?
2. Apa saja tahap-tahap bounding aatachment?
3. Apa tujuan dari rooming in ?
4. Bagaiman pentingnya pencegahan kelainan uterus?

2
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan saya membuat makalah ini adalah:

1. Untuk memahami Bagimana pemahaman mengenai pengertian


kelainan uterus
2. Untuk mengetahui macam-macam kelainan uterus
3. Untuk mengetahui dan memahami mengenai pentingnnya kelainan
uterus

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

1. Bounding Attachment
Bounding attachement adalah sentuhan atau kontak kulit seawal
mungkin antara awal bayi dengan ibu atau ayah di masa sensitif pada
menit pertama dan beberapa jam setelah kelahiran bayi . kontak ini
menentukan kembang bayi menjadi optimal. Pada proses in i terjadi
penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaaan yang tulus dari
orangf tua terhadap anakya dan memberikan dukungan asuhan dalam
mperawatannya. Kebutuhan menyentuh dan disentuh adalah kunci dari
insting primata. Bayi mempelajari lingkungan melalui membedakan
sentuhan dan pengalaman anta benda yang lembut dan yang kasar ,
sama halnya dengan membedakan suhu panas dan dingin.(ary
selistowati, 2010)
Bounding attachment adalah sentuhan atau kontak kulit seawal
mungkin antara bayi dengan ibu atau ayah di masa sensitif pada menit
pertama dan beberpa jam setelah kelahiran bayi. Kontak ini
menentukan tumbuh kembang menjadi optimal. Pada proses ini terjadi
penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan yang tulus dari orang
tua kepada anaknya dan memberikan dukungan asuhan dalam
perawatanya.
Orang tua yang mampu menciptakan ikatan emosional kuat
dengan anak akan lebih mudah membentuk karakter anak dan
mengisinya dengan nilai-nilai baik. Bounding memberikan rasa aman
pada anak yang bisa di pupuk melalui kontak fisik atau juga tatapan
penuh kasih sayang (Rohani dkk.2011)

4
2. Rooming In

Rawat gabung adalah suatu system perawatan ibu dan anak


bersama-sama pada tempat yang berdekatan sehingga memungkinkan
sewaktu-waktu, setiap saat ibu dapat menyusui anaknya.

Rawat gabung adalah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi
yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam
sebuah ruangan, kamar atau tempat bersama-sama selama 24 jam penuh
seharinya.

Ada dua jenis rawat gabung :

a. RG kontinu : bayi tetap berada disamping ibu selama 24 jam

b. RG parsial : ibu dan bayi bersama - sama hanya dalam beberapa jam


seharinya. Misalnya pagi bersama ibu sementara malam
hari dirawat di kamar bayi.

Rawat gabung parsial saat ini tidak dibenarkan dan tidak dipakai lagi.

B. MANFAAT & KEUNTUNGAN


1. Bounding Attachment
1.    Rasa percaya diri 
Perhatian dan kasih sayang orang tua yang stabil,menumbuhkan
keyakinan bahwa dirinya berharga bagi orang lain.jaminan adanya
perhatian orang tua yang stabil,membuat anak belajar percaya pada
oang lain.
2.     Kemampuan membina hubungan yang hangat 
Hubungan yang di peroleh dari orang tua menjadi pelajaran
baginya untuk kelak di terapkan dalam kehidupannya setelah
dewasa.kelekatan yang hangat akan menjadi tolak ukur dalam
membentuk hubungan dengan teman hidup dan selamanya.namun

5
hubungan yang buruk menjadi pengalaman traumatis baginya sehingga
menghalangi kemampuan membina hubungan yang stabil dan harmonis
dengan orang lain.
3.    Mengasihi sesama dan peduli orang lain  
Anak yang tumbuh dalam hubungan kelekatan yang hangat
akan memiliki sensitivitas atau kepekaan yang tinggi terhadap
kebutuhan sekitarnya.dia mempunyai kepedulian yang tinggi dan
kebutuhan untuk membantu kesusahan orang lain
4.    Disiplin 
Kelekatan hubungan dengan anak, membuat orang tua dapat
memahami anak sehingga lebih mudah memberikan arahan secara lebih
proporsional,empati,penuh kesabaran dan pengertian yang dalam.Anak
juga akan belajar mengembangkan kesadaran diri dari sikap orang tua
yang menghargai anak.sikap menghukum hanya akan menyakiti harga
diri anak dan tidak mendorong kesadaran diri.Anak patuh karena takut.
5.    Pertumbuhan intelektual dan psikologi
Bentuk kelekatan yang terjalin kelak akan mempengaruhi
pertumbuhan fisik,intelektual dan kognitif,serta perkembangan
psikologis anak.
Menurut Ask Dr.sears.com, manfaatnya bagi bayi antara lain
sebagai berikut:
1.    Bayi akan merasa lebih percaya diri
2.    Bayi merasa lebih kompeten
3.    Pertumbuhan lebih baik
4.    Bayi lebih mudah mempelajari bahasa
5.    Bayi akan belajar memberi dan menerima cinta

6
2. Rooming In
Manfaat rawat gabung:
a. Bagi ibu

1). Aspek psikologi

 Antara ibu dan bayi akan segera terjalin proses lekat (early infant-
mother bonding) dan lebih akrab akibat sentuhan badan antara ibu
dan bayi

 Dapat memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar merawat


bayinya

 Memberikan rasa percaya kepada ibu untuk merawat bayinya. Ibu


dapat memberikan ASI kapan saja bayi membutuhkan, sehingga
akan memberikan rasa kepuasan pada ibu bahwa ia dapat berfungsi
dengan baik sebagaimana seorang ibu memenuhi kebituhan nutrisi
bagi bayinya. Ibu juga akan merasa sangat dibutuhkan oleh bayinya
dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Hal ini akan
memperlancar produksi ASI.

2). Aspek fisik

 Involusi uteri akan terjadi dengan baik karena dengan menyusui


akan terjadi kontraksi rahim yang baik

 Ibu dapat merawat sendiri bayinya sehingga dapat mempercepat


mobilisasi

b. Bagi bayi

1). Aspek psikologi

Sentuhan badan antara ibu dan bayi akan berpengaruh terhadap


perkembangan pskologi bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu
merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.

 Bayi akan mendapatkan rasa aman dan terlindung, dan ini

7
merupakan dasar bagi terbentuknya rasa percaya pada diri anak

2). Aspek fisik

 Bayi segera mendapatkan colostrum atau ASI jolong yang dapat


memberikan kekebalan/antibodi

 Bayi segera mendapatkan makanan sesuai pertumbuhannya

 Kemungkinan terjadi infeksi nosokomial kecil

 Bahaya aspirasi akibat susu botol dapat berkurang

 Penyakit sariawan pada bayi dapat dihindari/dikurangi

 Alergi terhadap susu buatan berkurang

c. Bagi keluarga

1). Aspek psikologi

Rawat gabung memberikan peluang bagi keluarga untuk


memberikan support pada ibu untuk memberikan ASI pada bayi

2). Aspek ekonomi

Lama perawatan lebih pendek karena ibu cepat pulih kembali dan
bayi tidak menjadi sakit sehingga biaya perawatan sedikit.

d. Bagi petugas

1). Aspek psikologi

Bayi jarang menangis sehingga petugas di ruang perawatan


tenang dan dapat melakukan pekerjaan lainnya.

2). Aspek fisik

Pekerjaan petugas akan berkurang karena sebagian besar


tugasnya diambil oleh ibu dan tidak perlu repot menyediakan dan
memberikan susu buatan

Keuntungan rawat gabung:

8
 Menggalakkan penggunaan ASI
 Kontak emosi ibu dan bayi lebih dini dan lebih erat
 Ibu segera dapat melaporkan keadaan-keadaanbayi yang aneh
 Ibu dapat belajar merawat bayi
 Mengurangi ketergantungan ibu pada bidan
 Membangkitkan kepercayaan diri yang lebih besar dalam merawat
bayi

 Berkurangnya infeksi silang


 Mengurangi beban perawatan terutama dalam pengawasan

C. TAHAP-TAHAP, KONDISI & PERSYARATAN


1. Bounding Attachment

Tahapan dalam bounding attachment yaitu :


1.    Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata,
menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal
bayinya.
2.    Bounding (keterikatan)
3.    Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan
individu lain. Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan
ialah perkenalan.
Syarat elemen-elemen yang dibutuhkan dalam bounding attachment
yaitu:
1.        Sentuhan – Sentuhan atau indra peraba

Sentuhan-sentuhan dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan


pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir
dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya.
Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang hampir sama
yakni pengasuh memulai eksplorasi jari tangan ke bagian kepala dan
tungkai kaki. Tidak lama kemudian pengasuh memakai telapak

9
tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan
tangannya (Rubin, 1963 ; Klaus, Kennell, 1982, Tulman, 1985).
Gerakan ini dipakai untuk menenangkan bayi.

2.        Kontak Mata

Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional


mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan
lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu
mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih
dekat dengan bayinya (Klaus, Kennell, 1982).

3.        Suara

Saling mendengar dan merespon suara anata orang tua dan


bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya
dengan tegang. Sedangkan bayi akan menjadi tenang dan berpaling ke
arah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara
bernada tinggi.

4.        Aroma

Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah
respon terhadap aroma atau bau masing-masing. Ibu mengetahui
bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Parter, Cernoch, Perry,
1983). Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan
aroma susu ibunya (Stainto, 1985).

10
5.        Entrainment

Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur


pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat
kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa
mengikuti nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak
mulai berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif
kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang
positif.

6.        Bioritme

Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada
dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru
lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat
membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten
dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku
yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan
kesempatan bayi untuk belajar.

7.        Kontak Dini

Saat ini , tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa


kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubungan
orang tua–anak.

Namun menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan


fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini :

1.    Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.

11
2.    Reflek menghisap dilakukan dini.

3.    Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.

4.    Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body


warmth (kehangatan tubuh); waktu pemberian kasih sayang;
stimulasi hormonal).

Kondisi-Kondisi Yang Mempengaruhi Proses Bouding


Attachement

Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat


dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :

1.    Kesehatan emosional orang tua

Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam


kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda
dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut.
Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding
attachment ini.

2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat


anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak,
orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada
kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua
dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding
attachment terwujud.

3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan


Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan
faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya
dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat /

12
dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang
yang penuh kepada bayinya.

4. Kedekatan orang tua ke anak


Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak
dapat terjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin
terwujud diantara keduanya.

5. Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)
Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain
ketika keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang
diharapkan.

2. Rooming In
Syarat rawat gabung:
a. Bayi lahir dengan spontan , baik presentasi kepala atau bokong

b. Jika bayi lahir dengan tindakan maka rawat gabung dapat dilakukan
setelah bayi cukup sehat, reflek hisap baik, tidak ada tanda-tanda
infeksi dsb

c. Bayi yang lahir dengan Sectio Cesarea dengan anestesi umum, RG


dilakukan segera stelah ibu dan bayi sadar penuh (bayi tidak
ngantuk)misalnya 4-6 jam setelah operasi.

d. Bayi tidak asfiksia setelah 5 menit pertama (nilai apgar minimal 7)

e. Umur kehamilan 37 minggu atau lebih

f. Berat lahir 2000-2500 gram atau lebih

g. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi intrapartum

h. Bayi dan ibu sehat

D. HAMBATAN & KONTRA INDIKASI

13
1. Bounding Attachment
Ada beberapa hal yang dapat menghambat terciptanya bonding
attachment antara orangtua dan bayi.Beberapa hambatan dalam
pelaksanaan bonding attachment antara lain :
1.        Kurangnya support system
2.        ibu dengan risiko kesehatan
3.        bayi dengan risiko kesehatan
4.        kehadiran bayi yang tidak diinginkan
Apabila bonding attachment antara orangtua dan bayi mengalami
hambatan, akan mengakibatkan perkembangan tingkah laku anak juga
terhambat. Gejala adanya perkembangan tingkah laku anak yang
terhambat, adalah tingkah laku streotype, sosial abnormal, kemunduran
motorik, kognitif, verbal, serta anak bersikap apatis.

2. Rooming In
Rawat gabung tidak dianjurkan pada keadaan :

a. Ibu

 Penyakit jantung derajat III

 Pasca eklamsi

 Penyakit infeksi akut, TBC

 Hepatitis, terinfeksi HIV, sitimegalovirus, herpes simplek

 Karsinoma payudara

b. Bayi

 Bayi kejang

 Sakit berat pada jantung

 Bayi yang memerlukan pengawasan intensif

 Catat bawaan sehingga tidak mampu menyusu

14
E. PELAKSANAAN
1. Bounding Attachment
Cara Mempraktikkan Bounding Attachment
1.        Pemberian ASI ekslusif

Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah


lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan
ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa
yang dibutuhkan oleh semua manusia.

2.        Rawat gabung

Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar
antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother
bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini
sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya,
karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang
mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung,
merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari.

2. Rooming In

1.     Di poliklinik kebidanan


a.     Memberikan Penyuluhan mengenai kebaikan ASI dan merawat
gabung.

b.     Memberikan penyuluhan mengenai perawatan payudara,


makanan ibu hamil, nifas, perawatan bayi.

c.     Mengadakan ceramah, Tanya jawab. Dan motivasi KB.

15
d.     Membantu ibu yang mempunyai masalah dalam kesehatan ibu
dan anak sesuai dengan kemampuan.

2.     Di kamar bersalin


Adapun kriteria yang diambil sebagai syarat rawat gabung yaitu:

a.     Nilai Apgar lebih dari 7

b.     BB lebih dari 2500 gram dan kurang dari 4000 gram

c.     Masalah kehamilan lebih dari 36 minggu dan kurang dari 42


minggu

d.     Lahir spontan persentasi kepala

e.      Ibu sehat

3.     Di ruang perawatan


Bayi diletakkan di dalam tempat tidur bayi dan
ditempatkan di samping ibu. Pada waktu berkunjung bayi dan
tempat tidurnya di tempatkan ke ruangan lain, perawat harus
memperhatikan keadaan umum bayi dan dapat dikenali keadaan-
keadaan yang tidak normal, bayi bias menyusu sewaktu ia
menginginkan dan bayi tidak boleh menyusu dari botol.

4.    Di ruang follow up


Aktifitas di ruang follow up:

a.      Menimbang berat bayi

b.     Anamnesis mengenai makanan bayi

c.      Cara menyusukan bayi

d.     Pemberian imunisasi menurut instruksi dokter

BAB III

16
PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Bounding attachment merupakan proses dimana sebagai hasil dari


suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat
saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling
membutuhkan. Bonding attachment sangat diperlukan untuk bayi dan ibu
terutama bagi ibu primipara. Bagi ibu primipara akan banyak
mendapatkan pengalaman dan perubahan yang dialami sangat banyak
setelah melahirkan karena adanya pergantian peran dari seorang ibu yang
dulunya belum pernah memiliki anak dan tidak tahu cara merawat
anak,sekarang sudah berganti peran dan mau tidak mau ibu tersebut harus
dapat mengambil peran antaralain merawat bayi, memberi ASI dan masih
banyak lagi peran yang berubah setelah melahirkan. Ibu di sini tidak
hanya focus pada perubahan dirinya dan perawatan untuk dirinya sendiri
namun ibu harus bisa merawat bayinya juga. Bounding attachment juga
tidak hanya untuk ibu yang primipara namun juga untuk ibu yang
multipara. Pemberian ASI eksklusif dengan melakukan IMD dan rawat
gabung merupakan cara yang baik untuk menerapkan bounding
attachment.

Rawat gabung atau Rooming in adalah suatu system perawatan


dimana bayi beserta ibunya dirawat dalam satu unit. Dalam
pelaksanaannya bayi harus berada disamping ibu sejak segera setelah
lahir samapai pulang. Fasilitas Rooming in adalah hak seorang ibu ,
dengan adanya rawat gabung ini hubungan ibu dan bayinya akan
semakin erat dan bayi bias merasakankasih sayang dari ibunya. Ibu dapat
menyusui bayinya sedini mungkin kapan saja dibutuhkan, ibu dapat
melihat dan memahami cara perawatan bayi yang benar seperti yang
dilakukan oleh petugas, ibu mempunyai pengalaman dalam merawat

17
bayinya sendiri selagi ibu masih di rumah sakit dan yang lebih penting
lagi, Ibu memperoleh bekal keterampilan merawat bayi serta
menjalankannya setelah pulang dari rumah sakit. Pada Rawat Gabung
inisiasi dini dan pemberian ASI eksklusif adalah hal yang perlu
dimengerti setiap Ibu.

B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalh ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kekurangan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami sekelompok berharap para pembaca bisa memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada kelompok kami demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis
khususnya dan pembaca umumnya mengenai kelainan uterus.

DAFTAR PUSTAKA

18
Farrer, Helen. 1999. Perawatan Maternitas (Maternity Care). Jakarta: EGC.

Maryam, A. 2003. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita.


Makassar: UIT.

Prawirohardo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.


Mappiwali, Asrul. 2008. Rawat Gabung (Rooming In). Makassar: FK UNHAS.

www//http.rawatgabung.com

http://bidan-kayuagung-sumsel.blogspot.co.id/2010/10/rawat-gabung-rooming-
in-1.html

http://simtakp.uui.ac.id/dockti/IDA_HAFNI-kti.pdf

Ari,Etis.2010.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.Jakarta :Salemba

Gulardi,dkk.2008.Asuhan Persalinan Normal.Jakarta:JNPK-KR

Roesli Utami.2008.Panduan Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta:Pustaka Bunda

Rohani,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan.Jakarta:Salemba

Suradi Rulina,dkk.2010.Indonesia Menyusui.Jakarta:Badan Penerbit

19

Anda mungkin juga menyukai