OLEH:
KELOMPOK 2
Kelas 2.2
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan petunjuknya sehingga makalah kewirausahaan yang berjudul “ Konsep Dasar
Kewirausahaan“ dapat diselesaikan sebagai mana mestinya meskipun dalam bentuk yang
sederhana dan masih terdapat kekurangan yang masih memerlukan perbaikan seperlunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian makalah ini tidak dapat kami
selesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu patutlah
kiranya kami sampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ….……………………………………………………..i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………..… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..…… 1
1.3 Tujuan ………………………………………………………….……. 2
1.4 Metoda ………………………………………………………….....…. 2
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………..…… 3
2.1 Pengertian Kewirausahaan ………………..………………… ……3
2.2 Disiplin Ilmu Kewirausahaan ……..………………………………… 4
2.3 Objek Studi Kewirausahaan ………………………………………...4
2.4 Karakteristik dan Nilai-Nilai Kewirausahaan ……………………..… 5
2.5 Motif Berprestasi Kewirausahaan ……………………..………… 8
BAB III PENUTUP ………………………………………………………….…... 10
3.1 Kesimpulan ……………………………………………….……... 10
3.2 Saran ……………………………………………………….……... 10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….……... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini banyak orang yang belum mendapatkan pekerjaan untuk mencukupi
kebutuhan hidup. Ada beberapa hal yang melatar belakangi hal tersebut, diantaranya adalah
minimnya pendidikan yang dimiliki, tidak memiliki keterampilan yang cukup, sempitnya
lapangan pekerjaan, serta kurang adanya perhatian dari pemerintah untuk menciptakan lapangan
pekerjaan bagi mereka. Sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menciptakan peluang
usaha agar tidak menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Para pemuda harus memiliki
pola pikir yang dinamis dan kreatif dalam upaya meminimalisir adanya krisis ekonomi dan
berusaha untuk mengembangkan kewirausahaan dalam rangka mensejahterakan masyarakat.
Sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, haruslah memiliki konsep dasar
tentang kewirausahaan agar usaha yang akan dirintis berjalan lancar dan dapat mengatasi
problematika yang terjadi sekarang ini. Konsep dasar kewirausahaan merupakan titik awal dalam
memulai suatu usaha dan juga menentukan berhasil tidaknya usaha yang dirintis. Selain itu,
dengan berwirausaha seseorang akan berusaha mandiri, kreatif, dan inovatif agar usahanya dapat
diterima di masyarakat. Dengan demikian generasi muda lebih termotivasi untuk kreatif, inovatif
untuk menciptakan sebuah usaha yang dapat membangun perekonomian negara lebih baik dari
sebelumnya.
1.4 Metoda
B. Nilai-Nilai Kewirausahaan
Terdapat beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan, yaitu :
1. Percaya Diri
Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Kepercayaan diri memiliki
nilai keyakinan, optimisme individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan
kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996: 7). Orang yang
percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
sistematis, berencana, efektif dan efisien. Kepercayaan diri juga selalu
ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan dan kemantapan dalam
melakukan setiap pekerjaan.
2. Berorientasi Pada Tugas Dan Hasil.
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik
dan berinisiatif. Berinisiatif adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai
sesuatu dengan tekad yang kuat.
3. Keberanian Mengambil Resiko.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan
sukar memulai dalam memulai atau berinisiatif, (Angelita S. Bajaro). Seorang
wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin jadi
pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik (Yuyun Wirasasmita, 1994:
2). Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang
kurang menantang. Keberanian menanggung resiko bergantung pada :
a) Daya tarik setiap alternatif.
b) Siap mengalami kerugian.
c) Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal.
4. Kepemimpinan.
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia ingin selalu ingin tampil berbeda, menjadi yang
pertama, dan lebih menonjol. Kepemimpinan kewirausahaan juga harus mampu
berfikir divergen dan konvergen.
5. Berorientasi Ke Masa Depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki
perspektif dan pandangan ke masa depan, selalu mencari peluang, tidak cepat
puas dengan keberhasilan.
6. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi.
Nilai inovatif kretaif dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinilan
seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan
adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita 1994: 7), dengan ciri
ciri :
a) Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara
tersebut cukup baik.
b) Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
c) Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.
2.5 Motif Berprestasi Kewirausahaan.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif berprestasi
ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna
mencapai kepuasan secara pribadi (Gede Anggan Suhandana, 1980:55).
Faktor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.Teori motivasi
pertama kali dikemukakan oleh Maslow (1934). Ia mengemukakan hierarki kebutuhan yang
mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan itu bertingkat sesuai dengan tingkatan
pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan
(security needs), kebutuhan sosial (social needs), kebutuhan harga diri (esteem needs), dan
kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualization needs).Kebutuhan berprestasi wirausaha
(n’Ach) terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih
efisien dibanding sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada
umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Jika tugas
yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia
selalu menghindari tantangan yang sulit yang memungkinkan pencapaian
keberhasilan sangat rendah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha
sedangkan Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Hakikat kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku
inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat dalam
menghadapi tantangan hidup sedangkan Nilai – nilai kewirausahaan adalah suatu sikap/ watak
yang memiliki ciri-ciri yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil
resiko, kepemimpinan, keorisinilan dan berorientasi kemasa depan.
Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai
yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Selain itu keberhasilan berwirausaha
sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu kemauan, kemampuan, peluang dan kesempatan.
3.2 Saran
Diharapkan Pembaca khususnya Mahasiswa dapat menyempurnakan makalah ini
sehingga dapat menjadi referensi untuk pembuatan makalah selanjutnya, dan juga menurut kami,
minimnya pengetahuan tentang kewirausahaan di Indonesia membuat Indonesia menjadi Negara
yang kaya akan pengangguran, untuk itu pemerintah harus memberikan pemahaman tentang
kewirausahaan kepada setiap masyarakat agar mereka mampu membuat lapangan pekerjaan.
Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan modal usaha bagi mereka yang ingin memulai
berwirausaha agar mereka tidak kesulitan untuk memulai atau mengembangkan usahanya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustus 2019
Kasali, Rhenald. 2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta Selatan : PT Mizan Publika. Diakses pada
1 Agustus 2019
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman praktis, kiat, dan proses menuju sukses edisi revisi.