Anda di halaman 1dari 8

19 September 2019

Nama : Vega Putri Adiani


Offering : B 2017
NIM : 170341615022
Kelompok : Intrapersonal 3, R2D2
MODEL R2D2
Model pengembangan R2D2 (Reflective, Recursive, Design and Development) dikembangkan oleh
Willis (1995). Willis (1995) mengemukakan karakteristik desain pembelajaran yang mengembangkan
model R2D2 antara lain: (1) Proses pengembangan yang bersifat rekursif, non linier, kadang-kadang
tak beraturan atau choatic; (2) Perencanaan yang bersifat organis, berkembang, reflektif, dan
kolaboratif; (3) Tujuan bukan merupakan pemandu kegiatan dalam proses mendesain dan
mengembangkan; (4) Tidak memerlukan uji ahli desain instruksional umum. Ini lantaran para
desainer merupakan para ahli di bidang studi yang tentunya sudah menguasai pembelajaran secara
umum; (5) Adanya penekanan pada pembelajaran dalam konteks bermakna; (6) Hasil evaluasi
formatif merupakan kritik terhadap pembelajaran; (7) Data kualitatif merupakan data yang paling
berharga (Ramansyah, 2013:21). Prosedur pengembangan pada penelitian ini didasarkan pada tiga
tahapan R2D2 yakni: (1) tahap pendefinisian, (2) tahap perencanaan dan pengembangan, dan (3)
tahap penyebarluasan. Masing-masing tahapan pengembangan model R2D2 menurut Mustaji (2012)
secara singkat diuraikan sebagai berikut.

Sumber: Model Pengembangan R2D2 Menurut Wilis (1995) yang telah dimodifikasi oleh Syamsi dan
Sari (2013).
Reflective Writing
1. Jawablah pertanyaan berikut secara individu
Jawaban: Siap.
2. Apa yang saudara ketahui dari model pembelajaran tersebut sebelum mempelajarinya di kelas
ini?
Jawaban : Sederhana, awal kali mendengar kata R2D2 saya hanya berfikir tentang oh, ini sebuah
cara mengembangkan bahan ajar mengingat ketika pertemuan awal hanya membahas jenis-jenis
bahan ajar, pasti pertemuan kedua ini cara pengembangannya. Hanya sebatas itu pemikiran saya
untuk R2D2.
3. Lihatlah diagram alir yang dipilih oleh teman sekelompokmu, lalu lanjutkan dengan menjawab
pertanyaan ini
4. Bagaimana perasaan saudara saat mengetahui model tersebut?
Jawaban: Pertama mengetahui model ini saya hanya berfikir, apakah ini termasuk
pengembangan? Kemudian ingin mencari lebih banyak tentang R2D2.
5. Apa hal menarik dari model tersebut? Mengapa saudara menganggap hal tersebut menarik?
Jawaban : Cukup menarik, karena produk dari model R2D2 ini bisa mudah digunakan untuk
siswa karena telah melalui banyak uji validasi sehingga produk dari R2D2 ini lebih sempurna.
6. Bagaimana perbedaan pandangan tentang pembelajaran tersebut sebelum dan sesudah mengikuti
kelas ini?
Jawaban: Sebelum mencari literatur tentang R2D2, pandangan saya hanya terbatas pada R2D2
adalah salah satu cara mengembangan bahan ajar. Namun setelah membaca literatur yang
menunjang cukup banyak membuat saya mengerti apa R2D2 itu. R2D2 adalah model
pengembangan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme. Model R2D2 terdiri atas tiga
fokus, yaitu (1) Penetapan atau Pendefinisian, (2) Desain dan Pengembangan, (3)
Penyebarluasan. Penetapan dilakukan dengan menetapkan produk pengembangan dan
pembentukan tim partisipatif. Desain dan pengembangan dilakukan dengan mendesain bahan ajar
dan melakukan uji ahli, praktisi, penggunaan dan uji efektivitas produk. Ketiga fokus ini
sebenarnya merupakan prosedur model R2D2 menurut William (1995), tetapi bersifat fleksibel,
yang artinya tidak suatu keharusan sebagai langkah-langkah yang bersifat prosdural (Fikri,
2016). Willis and Wright menyatakan bahwa model R2D2 pada dasarnya memiliki tiga prinsip,
yaitu rekursif, reflektif, dan partisipatif (1995).
7. Apakah kelebihan dan kekurangan model tersebut? Apakah ada rekomendasi untuk
memperbaiki kekurangan tersebut?
Jawaban : Kelebihan dari model R2D2 adalah berorietasi pada siswa, memanfaatkan banyak
validasi (ahli, guru, murid) untuk menyempurnakan bahan ajar yang dibuat sehingga ketika sudah
diproduksi dalam jumlah banyak, bahan ajar dari model ini diharapkan sudah dapat dimengerti
oleh siswa. Kekurangan dari model R2D2 adalah memakan waktu yang lumayan lama untuk uji
validasi.
8. Bagaimana langkah kedepan untuk untuk memanfaatkan model ini?
Jawaban: Tentu saja dengan menggunakan metode ini untuk pengembangan bahan ajar biologi
seperti contoh: membuat virtual reality tentang materi sistem imun, dan saraf mengingat dua
materi tersebut sangat sulit atau dengan memanfaatkan teknik Holografik untuk memunculkan
beberapa tokoh yang berpengaruh dalam bidang biologi dan melibatkan mereka untuk
berinteraksi secara langsung (yah, walaupun hanya dengan hologram sih) bahkan mungkin kita
bisa membawa keadaan hutan ke dalam kelas  dan membuat murid tertarik.

Daftar Rujukan
Willis, J. 1995. A Recursive, Reflective Instructional Design Model Based on Constructivist-
Interpretative Theory. Educational Technology, 1995, 35, (6), pp 5- 23.
Syamsi, K. dan Sari, E.S. 2013. Model Perangkat Pembelajaran Membaca dan Menulis
Berdasarkan Pendekatan Proses Bagi Siswa SMP. Penugasan Penelitian: UNY
Mustaji. 2012. Desain Pembelajaran dengan Model R2D2. http://pasca.tp.ac.id/site/desain-
pembelajaran-dengan-model-r2d2. Diakses tanggal 19 September 2019.
Ramansyah, Wanda. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Strategi Pembelajaran untuk
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurnal Widyagogik. Vol 1 (1): 17-27.
Maya Andya Garini
1. Siap
2. Saya belum pernah mengerti dan memahami mengenai model pembelajaran R2D2
(Reflective, Recursive, Design, and Development) dan pertama kali mendengar ketika
matakuliah Pengembangan Bahan Ajar Biologi pertemuan sebelumnya.
3.

4. Perasaan saya mengenai model pembelajaran ini yaitu senang ketika mendapatkan
tugas mengenai materi ini, sehingga saya merasa mendapatkan pengetahuan baru
yang perlu dikembangkan.
5. Model pembelajaran R2D2 merupakan salah satu model pembelajaran yang berpijak
pada pandangan konstruktivis sehingga sesuai dengan model pembelajaran yang
berkaitan dengan pendekatan saintifik.
6. Karena sebelumnya saya belum pernah mengetahui model pembelajaran ini jadi saya
tidak dapat membedakan antara sebelum dan sesudahnya materi mengenai R2D2 ini.
Yang jelas setelah saya mengerti materi mengenai R2D2 ini, saya merasa mendapat
ilmu dan pengetahuan baru mengenai berbagai model pembelajaran termasuk R2D2.
7. Kelebihan dari model pembelajaran R2D2 yaitu model ini tergolong model
konstruktivis, interpretif yang lentur dan terbuka, langkah pengembangannya
tergolong sederhana dan mudah diikuti, model ini melibatkan berbagai pihak dalam
keseluruhan proses pengembangan antara lain calon pengguna produk. Pada model
pembelajaran ini peran pengembangan tidak terlalu dominan.
8. Berusaha meningkatkan bahan ajar biolodi dengan model pembelajaran R2D2.
Insya’Allah..
MODEL R2D2

Model R2D2 (Reflective, Recursive


Design and Development Model) yang
dikemukakan oleh Willis (1995) dalam Saryono
(LP2-UM) merupakan model konstruktivis-
interpretivis, kolaboratif, dan non-linier yang (a)
bersifat mengulang-ulang (recursive) dan
perenungan (reflective). Di samping itu, model
R2D2 (b) melibatkan pengguna secara
kolaboratif dalam pengembangan produk
sehingga pengguna berpartisipasi, (c) tidak
menempatkan tujuan sebagai pemandu
pengembangan, melainkan ditentukan bertahap
selama proses pengembangan, (d) meyakini
perencanaan terus- menerus berkembang, (e)
melakukan strategi evaluasi proses secara
otentik, dan (f) menggunakan data subjektif
kualitatif sebagai bahan untuk merevisi produk
yang dikembangkan. Sebagai pendekatan atau
metode kualitatif yang konstruktivis-interpretivis, model R2D2 tidak menguji efektivitas
produk yang dikembangkan, melainkan hanya menguji kelayakan atau akseptabilitas produk
secara kualitatif, yang oleh Willis disebut strategi evaluasi atau uji coba produk secara
kualitatif. Lebih lanjut, model R2D2 tidak berorientasi pada langkah pengembangan secara
berurutan dan prosedural, melainkan berorientasi pada fokus pengembangan. Dalam model
R2D2, fokus pengembangan yang terdiri atas penetapan (define), penentuan desain dan
pengembangan (design and develop), dan penyebarluasan (dissemination). Model
pengembangan R2D2 Reflective, Recursive, Design, and Development. Pemilihan model
pengembangan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan-pertimbangan. Model
pengembangan R2D2 termasuk ke dalam model konseptual. Model konseptual
memperlihatkan hubungan antar konsep satu atau dengan yang lain. Pada model ini tidak
terdapat urutan mengenai tahapan-tahapan konsep tersebut. Model pengembangan R2D2
memiliki beberapa karakteristik, yaitu: a. recursive; b. reflective; c. non linier; d. design
participatory.

INTRAPERSONAL
Reflective Writing
1.      Jawablah pertanyaan berikut secara individu
Past
2.      Apa yang saudara ketahui dari model pembelajaran tersebut sebelum mempelajarinya di
kelas ini?
Salah satu macam model pengembangan bahan ajar, namun belum tahu bagaimana model ini
bisa atau tidak menjadi model pengembangan.
Present
3.      Lihatlah diagram alir yang dipilih oleh teman sekelompokmu, lalu lanjutkan dengan
menjawab pertanyaan ini
4.      Bagaimana perasaan saudara saat mengetahui model tersebut?
Bingung, karena baru pertama kali mendengar tentang model pengembangan tersebut
5.      Apa hal menarik dari model tersebut? Mengapa saudara menganggap hal tersebut
menarik?
Model pengembangan R2D2 termasuk ke dalam model konseptual. Model konseptual
memperlihatkan hubungan antar konsep satu atau dengan yang lain. Pada model ini tidak
terdapat urutan mengenai tahapan-tahapan konsep tersebut. Model konseptual ini lebih
bersifat konstruktivistik. Selain itu, model ini bersifat reflektif, rekursif, kolaboratif, dan
berkembang sehingga memberi kesempatan peneliti dan pihak-pihak yang terkait untuk
mengembangkan produk perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan secara terus-
menerus sampai ditemukan produk yang dianggap paling tepat, efektif, dan efisien.
6.      Bagaimana perbedaan pandangan tentang pembelajaran tersebut sebelum dan sesudah
mengikuti kelas ini?
Model pengembangan R2D2 memiliki beberapa karakteristik, yaitu: a. recursive; b.
reflective; c. non linier; d. design participatory. Model pengembangan R2D2 memiliki sifat
recursive yang artinya yaitu perlu diadakan pembaharuan secara terus menerus. Setiap produk
yang akan dikembangkan selalu mengalami perbaikan untuk menghasilkan produk unggul.
Prinsip recursive mengizinkan pengembang untuk menetapkan keputusan sementara dan
meninjau kembali keputusannya mengenai produk ataupun proses dan melakukan perbaikan
jika diperlukan. Prinsip reflective memiliki arti bahwa para pengembang harus merefleksi,
memikirkan secara tepat serta dapat menemukan umpan balik dan ide-ide dari banyak sumber
selama proses perencanaan dan pengembangan. Setiap produk yang dikembangkan
memerlukan umpan balik yang diperoleh dari beberapa uji coba, sehingga berdasarkan uji
coba tersebut setiap responden atau penilai akan memberikan evaluasi. Evaluasi yang
dilakukan tersebut bertujuan agar dapat dihasilkan produk yang mendekati kesempurnaan dan
kelayakan. Prinsip nonlinier memiliki arti bahwa setiap pengembang diizinkan untuk
memulai pengembangan dengan prosedur yang tidak secara urut, sahingga dapat dikatakan
bahwa tidak ada aturan secara khusus yang mengikat pengembang dalam melakukan
prosedur kerja. Prinsip design partisipatory memiliki pengertian bahwa pengembang
membentuk tim pengembang yang dilibatkan secara ekstensif dalam semua tahapan dari
proses perencanaan
7.      Apakah kelebihan dan kekurangan model tersebut? Apakah ada rekomendasi untuk
memperbaiki kekurangan tersebut?
Kelebihan: Model ini tergolong model konstruktivis-interpretif yang lentur dan terbuka.
Langkah-langkah pengembangannya tergolong sederhana dan mudah diikuti. Model ini
melibatkan berbagai pihak dalam keseluruhan proses pengembangan, antara lain calon
pengguna produk. Peran pengembangan tidak sangat dominan
Kekurangan: membutuhkan waktu yang lama.
Future
8.      Bagaimana langkah kedepan untuk untuk memanfaatkan model ini?
Karena tahapan yang sistematis model ini sesuai untuk mengembakan suatu produk, produk
disini adalah bahan ajar.

Anda mungkin juga menyukai