Anda di halaman 1dari 4

Model Pegembangan Bahan Ajar 4-D

Model pengembangan bahan ajar 4-D (Four D) merupakan model pengembangan


perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan
Melvyn I. Semmel. Model pengembangan bahan ajar 4-D terdiri atas 4 tahap utama
yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan)
dan disseminate (penyebaran). Salah satu contoh pengembangan bahan ajar 4-D yaitu produk
berupa media pop-up. Produk yang dikembangkan kemudian diuji kelayakannya dengan
validitas dan uji coba produk untuk mengetahui sejauh mana peningkatan motivasi belajar
dan hasil belajar peserta didik. Berikut ini merupakan tahapan perkembangan bahan ajar 4-D.

1. Tahap Pendefinisian (Define)

Pada tahap ini berguna untuk menentukan dan mendefinisikan kebutuhan di dalam
proses pembelajaran serta mengumpulkan berbagai informasi yang brekaitan dengan
produk yang akan dikembangkan. Dalam tahap ini di bagi menjadi beberapa langkah
sebagai berikut.

1. Analisis Awal-Akhir (Front-end analysis)

Kegiatan analisis awal-akhir ini dilakukan untuk menetapkan masalah dasar yang diperlukan
dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Pada tahap ini ditetapkan masalah dasar
dan dilakukan analisis pada teori belajar yang relevan dan tantangan serta tuntutan masa
depan sehingga diperoleh deskripsi pola pembelajaran yang dianggap paling ideal.
A:  Assalamualaikum Wr.Wb, Selamat Siang semuanya, baik sebelum memulai rapat
kali ini marilah kita berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing. Berdoa
mulai,,,,,Berdoa dapat dicukupkan. Baik, agenda rapat kali ini kita akan membahas
mengenai permasalahan dasar perangkat pembelajaran. Silahkan sampaikan
pendapat anda,,,,,
B:        Baik, berdasarkan hasil observasi awal, diketahui kurangnya minat peserta didik
di SMAN 34 Kota Sumbersari untuk mengikuti pelajaran biologi. Peserta didik
cenderung mengalami rasa bosan saat mengikuti pembelajaran. Selain itu, peserta
didik memiliki kebiasaan malas membawa buku paket pelajaran dikarenakan berat.
Sebagian peserta didik malas untuk membaca butu paket pembelajarannya. Alasan
pendukung lain ialah di SMAN 34 Kota Sumbersari ini diketahui belum adanya
penggunaan modul. Di sekolah ini pada pembelajaran biologi cenderung dilakukan
proses pembelajaran dengan bahan ajar berupa Lembar Diskusi Peserta Didik
(LDPD).
A:        Terimakasih atas pendapat yang saudara berikan,,,,,,,

2. Analisis peserta didik (Learner Analysis)

Analisis peserta didik merupakan telaah karakteristik peserta didik yang sesuai dengan
rancangan dan pengembangan perangkat pembelajaran. Karakteristik tersebut meliputi
ciri peserta didik, kemampuan dan pengalaman peserta didik.
A:         Mungkin terdapat faktor lain yang mepengaruhi permasalahan dasar perangkat
pembelajaran, silahkan menyampaikan pendapat anda,,,,,
B:         Baik, Pada sekolah SMAN 34 Kota Sumbersari, peserta didik kelas XI IPA
berada pada usia
15-16 tahun. Peserta didik memiliki kecenderungan gaya auditori dan visual, dimana peserta
didik menyukai pembelajaran menggunakan audio dan visual. Dengan kata lain
peserta didik menyukai alat bantu pembelajaran berupa multimedia. Berdasarkan
hasil observasi, sebagian besar peserta didik memiliki kemampuan untuk
mengoperasikan perangkat multimedia. Pengalaman peserta didik selama belajar
ialah mencari informasi tentang materi pembelajaran menggunakan perangkat
multimedia berupa handphone atau laptop yang terhubung ke internet.
A:        Terimakasih atas pendapat yang saudara berikan,,,,,,,

3. Analisis Konsep (Concept Analysis)

Analisis konsep ditujukan untuk mengidentifikasi, merinci dan menyusun secara sistematis
konsep-konsep yang relevan yang akan diajarkan berdasarkan analisis awal-akhir.
Analisis ini merupakan dasar dalam menyusun tujuan pembelajaran.
A:         Mungkin terdapat faktor lain yang mepengaruhi permasalahan dasar perangkat
pembelajaran, silahkan menyampaikan pendapat anda,,,,,
B:         Baik, Berdasarkan analisis awal-akhir, maka dilakukan identifikasi terhadap
materi. Pada materi pelajaran biologi pada kelas XI yang cenderung kompleks dan
rumit untuk dipahami oleh peserta didik. Secara rinci materi sistem respirasi yang
dipilih untuk dikembangkan. Dalam materi ini terdapat tuntutan untuk pemahaman
teoritis, perhitungan dan juga eksperimen. Materi sistem respirasi akan disusun
berdasarkan konsep pemahaman yang harus disampaikan kepada peserta didik
secara sistematis. Konsep ini akan dihubungkan dan diberikan contoh-contoh dengan
kehidupan sehari-hari, tentunya yang relevan terhadap materi sistem respirasi
manusia.
A:        Terimakasih atas pendapat yang saudara berikan,,,,,,,

4. Analisis Tugas (Task Analysis)

Analisis ini merupakan pengidentifikasian tugas atau keterampilan utama yang dilakukan
peserta didik selama pembelajaran. Kemudian menganalisanya ke dalam suatu kerangka
sub keterampilan yang lebih spesifik. Selain itu, keterampilan berkomunikasi untuk
menyampaikan hasil pelajaran, keterampilan penguasaan media pembelajaran berupa
multimedia.
A:         Selanjutnya, kita akan membuat rancangan berdasarkan analisis awal-akhir,
analisis peserta didik, analisis konsep yang nantinya dapat menyusun kompetenssi
inti (KI) dan kompetensi dasar (KD).  
B:         Karena peserta didik mahir dalam menggunakan telepon, maka alangkah
baiknya kita menggunakan media pembelajaran multimedia untuk menunjang
pembelajaran mengenai sistem respirasi, seperti menggunakan video dan ppt.
A:        Terimakasih atas pendapat yang saudara berikan,,,,,,,

5. Perumusan atau spesifikasi tujuan (Specifying Instructional Objectives)

Tahap ini dilakukan untuk merumuskan hasil analisis tugas dan analisis konsep menjadi
indikator pencapaian hasil belajar, selanjutnya menjadi tujuan pembelajaran. Hasil
perumusan tujuan pembelajaran akan menjadi dasar penyusunan rancangan perangkat
pembelajaran.
A:         Selanjutnya, kita akan menuliskan tujuan pembelajaran.
B:         Berdasarkan analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analisis konsep yang
nantinya dapat menyusun kisi-kisi soal, dan akhirnya menentukan seberapa besar
tujuan pembelajaran tercapai.
A:        Terimakasih atas pendapat yang saudara berikan,,,,,,,

2. Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap ini dilakukan perancangan draft perangkat pembelajaran.

1. Penyusunan tes (criterion-test construction)

Penyusunan tes instrumen berdasarkan penyusunan tujuan pembelajaran yang menjadi tolak
ukur kemampuan peserta didik berupa produk, proses, psikomotor selama dan setelah
kegiatan pembelajaran.
A:         Selanjutnya, Pada tahap perencanaan terdapat proses penyusunan tes.
B:         Berdasarkan tahap pendefinisian sebelumnya, guru dapat menyusun tes, baik
diawal dan diakhir pembelajaran dan akhirnya menentukan seberapa besar tujuan
pembelajaran tercapai.
A:        Terimakasih atas pendapat yang saudara berikan,,,,,,,

2. Pemilihan Media

Pemilihan media disesuaikan dengan analisis tugas dan analisis materi, karakteristik peserta
didik dan fasilitas yang ada di sekolah.
A:         Selanjutnya, tahap pemilihan media.
B: Sebaiknya, tahap pemilihan media disesuaikan dengan analisis tugas dan analisis
materi,  karakteristik peserta didik dan fasilitas yang ada di sekolah.
A:        Terimakasih atas pendapat yang saudara berikan,,,,,,,

3. Pemilihan Format

Pemilihan format ini ialah pemilihan format isi. Dalam tahap ini dilakukan terlebih dahulu
analisis terhadap silabus. selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan
ini bertujuan untuk menetapkan jumlah atau judulnya.
A:         Selanjutnya, tahap pemilihan format.  
B:  Sebaiknya, pemilihan format untuk mendesain isi pembelajaran, pemilihan
pendekatan, dan sumber belajar, mengorganisasikan dan merancang isi, membuat
desain yang meliputi desain layout, gambar, dan tulisan.
A:        Terimakasih atas pendapat yang saudara berikan,,,,,,,

4. Desain awal perangkat pembelajaran

Hasil tahap ini merupakan rancangan awal perangkat pembelajaran yang merupakan draft I
beserta instrumen penelitian. Desain ini berupa perluasan dari format yang disusun.
A:         Selanjutnya, tahap pemilihan desain awal perangkat pembelajaran.
B:  Semua dapat menggunakan desain yang sesuai denga materi pemeblajan.
A:        Terimakasih atas pendapat yang saudara berikan,,,,,,,

3. Tahap Pengembangan (Develop)

a. Penilaian para ahli (expert appraisal)


Rancangan perangkat pembelajaran yang telah disusun pada tahap design (draft I) akan
dilakukan penilaian atau divalidasi oleh ahli (validator). Validator tersebut memberikan
masukan dan saran untuk menyempurnakan perangkat pembelajaran yang telah disusun.
Saran dari validator tersebut akan di jadikan bahan untuk merevisi draft I yang
menghasilkan perangkat pembelajaran draft II. Adapun hal-hal yang divalidasi yaitu
validasi materi, validasi media, dan uji coba terbatas.
A:         Selanjutnya, tahap penilaian para ahli.  
B:  Setelah tahap perencaan, sebaiknya hasil yang sudah ada divalidasi dan dinilai oleh
para ahli, jika ada yang kurang sesuai maka nantinya dapat divalidasi kembali
dengan melakukan pembenahan dan disebut draft II.
A:        Terimakasih atas pendapat yang saudara berikan,,,,,,
b. Uji Coba Produk (development testing)
Setelah dilakukan validasi ahli kemudian dilakukan uji coba lapangan terbatas untuk
mengetahui hasil penerapan media dalam pembelajaran di kelas, meliputi pengukuran
motivasi belajar peserta didik, dan pengukuran hasil belajar peserta didik. Hasil yang
diperoleh dari tahap ini berupa media yang telah direvisi,
A:         Selanjutnya, tahap uji coba produk.  
B:  Setelah semua selesai, maka sebaiknya dilakukan uji coba produk, dimana hasilnya
berupa pengembangan media bahan ajar.
A:        Terimakasih atas pendapat yang saudara berikan,,,,,,,

4. Tahap Diseminasi (disseminate)

Setelah uji coba terbatas dan instrumen telah direvisi, tahap selanjutnya adalah tahap diseminasi.
Tujuan dari tahap ini adalah menyebarluaskan media.
A:         Pada tahap akhir, tahap diseminasi.  
B:  sebaiknya, produk yang sudah dibuat disebarluaskan karena sudah lolos tahap uji.
A:        Terimakasih atas pendapat yang saudara berikan,,,,,,,

Anda mungkin juga menyukai