Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

PERILAKU KEKERASAN (PK)

Disusun Oleh :

RENI SULISTIAWATI

PROGRAM PROFESI NERS NON REGULAR


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
YATSI TANGERANG TAHUN 2019/2020
Kasus :
Seorang laki-laki berusia 25 thn di rawat di RSJ 5 hari yang lalu hasil
pengkajian di dapatkan: Pasien tampak mondar-mandir diruangan, expresi wajah
tegang, mudah tersinggung, tangan sering mengepal, tatapan muka tajam, pasien
tidak kooperatif, bicara keras dan cepat, saat ditanya ada suara hati yang
menghina membuatnya marah. Penampilan pasien kotor dan tidak mau bergaul
dengan orang lain. klien mengatakan perasaan jengkel, kesal kadang masih ada.
menyendiri, tidak mau keluar rumah, membanting barang-barang. Pasien sering
menunduk, kontak mata kurang, berbicara pelan dan mengatakan bahwa dirinya
tidak berharga. Keluarga nya mengatakan, pasien pernah dirawat sebelum nya
pada tahun 2017 dengan keluhan yang sama. Pasien malas minum obat.

A. Analisa Data
No. Data Fokus Masalah Keperawatan
1. DS : Perilaku Kekerasan
- Pasien mengatakan dirinya
tidak berharga
- Pasien mengatakan perasaan
jengkel dan kesal
DO :
- Pasien tampak mondar
mandir di ruangan
- Ekspresi wajah pasien
tampak tegang
- Pasien mudah tersinggung
- Pasien Nampak sering
menunduk
- Kontak mata pasien kurang
- tatapan muka tajam, pasien
tidak kooperatif,
2. DS : Harga diri rendah
- pasien merasa tidak berharga
DO :
- Pasien tidak mau bergaul
dengan orang lain
- Pasien tidak mau keluar
rumah
- Pasien sering menunduk,
kontak mata kurang
3. DS : Isolasi Sosial
- Tidak Terkaji
DO :
- Pasien merasa tidak berharga
- Bicara pasien pelan
- Pasien tidak mau bergaul
dengan orang lain
- Pasien tidak mau keluar
rumah
4. DS : Defisit Perawatan Diri
- Tidak Terkaji
DO :
- Penampilan pasien tampak
kotor

5. DS : Rhegiment Therapeutik In
- Tidak terkaji Efektif (RTIE)
DO :
- Pasien pernah dirawat
sebelunya pada tahun 2017
dengan keluhan yang sama.
- Pasien malas minum obat
B. Pohon Masalah
Defisit Perawatan Diri

Isolasi social : Menarik Diri (Effect)

Perilaku Kekerasan (Core Promble)

Harga Diri Rendah

Koping Tidak Efektif (Causea) RTIE

C. Prioritas Masalah
1. Perilaku Kekerasan
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial
4. Defisit Perawatan Diri
5. Koping Individu Tidak Efektif
6. RTIE
D. Rencana Tindakan Keperawatan
Perilaku kekerasan
Tgl No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
15/05/2020 1. Perilaku TUM : Setelah satu kali interaksi Bina hubungan saling percaya dengan
Kekerasan Perilaku Kekerasan tidak pasien menunjukkan tanda- menggunakan prinsip komonikasi terapeutik :
terjadi tanda kepada perawat : a. Beri salam setiap berinteraksi.
TUK :  Mau berkenalan b. Perkenalkan nama dan tujuan perawat
1. Klien dapat membina berkenalan
 Klien menunjukan wajah
hubungan saling percaya c. Tanyakan nama panggilan yang disukai
cerah
 Tersenyum pasien

 Ada kontak mata d. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji

 Mau menceritakan setiap kali berinteraksi

perasaan yang dirasakan e. Tanyakan perasaan klien dan masalah


yang dihadapi klien
 Mau mengungkapkan
f. Buat kontak interaksi yang jelas
masalahnya
g. Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
2. Klien mampu Setelah 2 kali berinteraksi 1. bantu klien mengungkapkan perasaan
mengidentifikasi penyebab pasien menyebutkan : marahnya :
risiko perilaku kekerasan - klien dapat menceritakan a. motivasi klien untuk menceritakan
yang dilakukan penyebab perasaan marah penyebab rasa marahnya
baik dari diri sendiri maupun b. dengarkan tanpa menyela atau memberi
lingkungan peniaian setiap ungkapan perasaan klien
3. Klien mampu 1. setelah 3 kali interaksi Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku
mengidentifikasi tanda- Klien dapat menceritakan tanda- kekerasan yang di alaminya :
tanda perilaku kekerasan. tanda saat terjadi perilaku a. Motivasi klien menceritakan kondisi fisik
kekerasan yaitu tanda fisik : (tanda-tanda fisik)
mata merah, tangan mengepal, b. Motivasi klien menceritakan kondisi
ekspresi tegang. Tanda
emosinya saat terjadi perilaku kekerasan
Emosional : perasaan marah,
c. Motivasi klien menceritakan kondisi
jengkel, bicara kasar. Tanda
hubungan dengan orang lain
Sosial : bermusuhan yang
dialami saat Perilaku Kekerasan.

4. Klien dapat Klien mampu menjelaskan : Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang
mengidentifikasi jenis  Jenis-jenis ekspresi selama ini dilakukannya :
perilaku kekerasan yang kemarahan yang selama a. Motivasi klien menceritakan jenis-jenis
pernah dilakukannya tindakan kekerasan yang selama ini
ini telah dilakukan
dilakukannya.
 Perasaannya saat
b. Motivasi klien menceritakan perasaan klien
melakukan kekerasan
setelah tindak kekerasan tersebut terjadi.
 Efektivitas cara yang c. Diskusikan apakah dengan tindakan kekerasan
dipakai dalam yang dilakukannya masalah yang dialami
menyelesaikan masalah. teratasi.
5. Klien dapat Klien dapat menjelaskan Diskusikan dengan klien akibat negatif
mengidentifikasi akibat akibat tindakan perilaku (kerugian) cara yang dilakukan pada :
perilaku kekerasan. kekerasan yang a. Diri sendiri
b. Orang lain/keluarga
dilakukannya :
c. Lingkungan.
 Diri sendiri : luka, dijauhi
teman dll.
 Orang lain/keluarga : luka,
tersinggung, katakutan dll.
 Lingkungan : barang atau
benda rusak dll.
6. Klien dapat keluarga dapat melakukan Diskusikan dengan klien :
mengidentifikasi cara cara-cara sehat a. Apakah klien mampu mempelajari cara baru
konstruktif dalam mengungkapkan marah. mengungkapakan marah yang sehat.
mengungkapkan b. Jelaskan berbagai alternative pilihan untuk
kemarahan mengungkapkan marah selain perilaku
kekerasan yang diketahui klien.
c. Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan
marah :
1. Cara fisik : nafas dalam, pukul bantal atau
kasur, atau olahraga.
2. Verbal : mengungkapkan bahwa dirinya
sedang kesal kepada orang lain.
3. Sosial : latihan asertif dengan orang lain.
4. Spiritual : sembahyang/doa, zikir, meditasi
dsb.
7. Klien dapat Klien ,memperagakan cara Latih klien memperagakan cara yang dipilih :
mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku a. Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih.
mengontrol perilaku kekerasan : b. Jelaskan manfaat cara tersebut.
kekerasan c. Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah
 Fisik : Tarik nafas dalam,
dilakukan.
memukul bantal atau
d. Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang
Kasur
masih belum sempurna
 Verbal : mengungkapkan e. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah
rasa kesal atau jengkel dilatih saat marah/jengkel.

kepada orang lain tanpa


menyakiti
 Spiritual : zikir/doa,
meditasi sesuai agamanya

E. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan


Tanggal/ Jam Implementasi Evaluasi
15/05/2020 1. Memberi salam setiap berinteraksi. S : Klien mengatakan mulai mau melakukan
2. memperkenalkan nama dan tujuan perawat kegiatan
11.00 WIB berkenalan
3. menanyakan nama panggilan yang disukai pasien O :Klien terlihat mampu mempraktekan apa
4. menunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali yang sudah diajarkan perawat, dengan menarik
berinteraksi nafas atau memukul bantal
5. menanyakan perasaan klien dan masalah yang
dihadapi klien A : Masalah keperawatan Perilaku Kekerasan
6. membuat kontak interaksi yang jelas Sebagaian teratasi
mendengarkan dengan penuh perhatian ekspresi P : SP 2
perasaan klien Latihan fisik dua, yaitu komunikasi verbal secara
mendiskusikan dengan klien : benar
7. Apakah klien mampu mempelajari cara baru
mengungkapakan marah yang sehat.
8. Menjelaskan berbagai alternative pilihan untuk
mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang
diketahui klien.
9. Menjelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan
marah:
10. Cara fisik : nafas dalam, memukul bantal atau kasur, atau
olahraga.
11. Verbal : mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal
kepada orang lain.
12. Sosial : latihan asertif dengan orang lain.
Spiritual : sembahyang/doa, zikir, meditasi dsb.
Rencana Tindak Lanjut :
SP II
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian
2. Latihan fisik dua, yaitu komunikasi verbal secara benar
3. Masukan ke dalam jadwal harian

Anda mungkin juga menyukai