Disusun Oleh :
RENI SULISTIAWATI
A. Analisa Data
No. Data Fokus Masalah Keperawatan
1. DS : Perilaku Kekerasan
- Pasien mengatakan dirinya
tidak berharga
- Pasien mengatakan perasaan
jengkel dan kesal
DO :
- Pasien tampak mondar
mandir di ruangan
- Ekspresi wajah pasien
tampak tegang
- Pasien mudah tersinggung
- Pasien Nampak sering
menunduk
- Kontak mata pasien kurang
- tatapan muka tajam, pasien
tidak kooperatif,
2. DS : Harga diri rendah
- pasien merasa tidak berharga
DO :
- Pasien tidak mau bergaul
dengan orang lain
- Pasien tidak mau keluar
rumah
- Pasien sering menunduk,
kontak mata kurang
3. DS : Isolasi Sosial
- Tidak Terkaji
DO :
- Pasien merasa tidak berharga
- Bicara pasien pelan
- Pasien tidak mau bergaul
dengan orang lain
- Pasien tidak mau keluar
rumah
4. DS : Defisit Perawatan Diri
- Tidak Terkaji
DO :
- Penampilan pasien tampak
kotor
5. DS : Rhegiment Therapeutik In
- Tidak terkaji Efektif (RTIE)
DO :
- Pasien pernah dirawat
sebelunya pada tahun 2017
dengan keluhan yang sama.
- Pasien malas minum obat
B. Pohon Masalah
Defisit Perawatan Diri
C. Prioritas Masalah
1. Perilaku Kekerasan
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial
4. Defisit Perawatan Diri
5. Koping Individu Tidak Efektif
6. RTIE
D. Rencana Tindakan Keperawatan
Perilaku kekerasan
Tgl No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
15/05/2020 1. Perilaku TUM : Setelah satu kali interaksi Bina hubungan saling percaya dengan
Kekerasan Perilaku Kekerasan tidak pasien menunjukkan tanda- menggunakan prinsip komonikasi terapeutik :
terjadi tanda kepada perawat : a. Beri salam setiap berinteraksi.
TUK : Mau berkenalan b. Perkenalkan nama dan tujuan perawat
1. Klien dapat membina berkenalan
Klien menunjukan wajah
hubungan saling percaya c. Tanyakan nama panggilan yang disukai
cerah
Tersenyum pasien
4. Klien dapat Klien mampu menjelaskan : Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang
mengidentifikasi jenis Jenis-jenis ekspresi selama ini dilakukannya :
perilaku kekerasan yang kemarahan yang selama a. Motivasi klien menceritakan jenis-jenis
pernah dilakukannya tindakan kekerasan yang selama ini
ini telah dilakukan
dilakukannya.
Perasaannya saat
b. Motivasi klien menceritakan perasaan klien
melakukan kekerasan
setelah tindak kekerasan tersebut terjadi.
Efektivitas cara yang c. Diskusikan apakah dengan tindakan kekerasan
dipakai dalam yang dilakukannya masalah yang dialami
menyelesaikan masalah. teratasi.
5. Klien dapat Klien dapat menjelaskan Diskusikan dengan klien akibat negatif
mengidentifikasi akibat akibat tindakan perilaku (kerugian) cara yang dilakukan pada :
perilaku kekerasan. kekerasan yang a. Diri sendiri
b. Orang lain/keluarga
dilakukannya :
c. Lingkungan.
Diri sendiri : luka, dijauhi
teman dll.
Orang lain/keluarga : luka,
tersinggung, katakutan dll.
Lingkungan : barang atau
benda rusak dll.
6. Klien dapat keluarga dapat melakukan Diskusikan dengan klien :
mengidentifikasi cara cara-cara sehat a. Apakah klien mampu mempelajari cara baru
konstruktif dalam mengungkapkan marah. mengungkapakan marah yang sehat.
mengungkapkan b. Jelaskan berbagai alternative pilihan untuk
kemarahan mengungkapkan marah selain perilaku
kekerasan yang diketahui klien.
c. Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan
marah :
1. Cara fisik : nafas dalam, pukul bantal atau
kasur, atau olahraga.
2. Verbal : mengungkapkan bahwa dirinya
sedang kesal kepada orang lain.
3. Sosial : latihan asertif dengan orang lain.
4. Spiritual : sembahyang/doa, zikir, meditasi
dsb.
7. Klien dapat Klien ,memperagakan cara Latih klien memperagakan cara yang dipilih :
mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku a. Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih.
mengontrol perilaku kekerasan : b. Jelaskan manfaat cara tersebut.
kekerasan c. Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah
Fisik : Tarik nafas dalam,
dilakukan.
memukul bantal atau
d. Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang
Kasur
masih belum sempurna
Verbal : mengungkapkan e. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah
rasa kesal atau jengkel dilatih saat marah/jengkel.