Pencegahan Penyakit
Pencegahan Penyakit
PENDAHULUAN
Penyakit yang tidak menular adalah penyakit yang diderita pasien yang pada
umumnya disebabkan oleh bawaan/keturunan, kecacatan akibat kesalahan proses kelahiran
dan dampak dari berbagai penggunaan obat atau konsumsi makanan serta minuman termasuk
merokok. Kondisi stress yang mengakibatkan gangguan kejiwaan . Beberapa penyakit tidak
menular yang menunjukkan kecendrungan peningkatan adalah penyakit jantung koroner,
hipertensi, kanker, diabetes mellitus, kecelakaan, dan sebagainya.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan baik secara langsung
ataumelalui perantara. Suatu penyakit dapat berpindah dari satu orang ke orang yang lain
karena adanya penyebab penyakit (agent ),pejamu (host), dan cara penularan (route of
transmission). Agar agent penyebab ini bisa bertahan maka harus terjadi
perkembangbiakan, berpindah dari satu host ke host yang lain, mencapai host yang baru
dan menginfeksi host yang baru. Cara penularan yang dapat dilakukan dengan kontak
inhalasi (air bone infection), kontaminasi (melalui makanan dan minuman), penetrasi
pada kulit dan infeksi melalui plasenta.
Anthrax
Beguk
Batuk rejan (pertusis)
Beri-beri
Cacingan
Cacar air (varicella)
Campak
Chikungunya
Demam campak
Demam berdarah
Demam kelenjar
Diare
Disentri amuba
Eriterna infektiosum (parvovirus B19)
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Impetigo
Influenza
Kolera
Lepra
Malaria
Penyakit meningokokus
Penyakit tangan,kaki,mulut
Rabies
Radang lambung dan usus
Rubeola
Rubella
Tetanus
Tuberculosis
Kutu
Konjungtivitas
Kurap
Kudis
Skarlatina
Flu burung
Macam penyakit menular :
1. penyakit karantina atau wabah (UU No. 1 dan 2 tahun 1962) : kolera, pes,
demam kuning, demam bolak-balik, tifus bercak wabah, poliomeilitis, dan
difteri)
2. penyakit menular dengan potensi wabah tinggi : DBD, diare, campak,
pertusis,dan rabies, avian influenza, HIV/AIDS
3. penyakit menular dengan potensi wabah rendah : malaria, meningitis,
frambusia, keracunan, influenza, ensefatilitis, antraks, tetanus neonatorum dan
tifus abdominalis.
4. Penyakit menular yang tidak berpotensi wabah : kecacingan, lepra, TBC,
sifilis, gonore, dan filariasis.
Penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi
disebabkan karena adanya problem fisiologis atau metabolism pada jaringan tubuh
manusia.penyakit-penyakit tersebut contonya: batuk, sariawan, sakit perut, dan
sebagainya.
1. Penyakit menular yang secara endemic berada di wilayah yang padaa waktu
tententu dapat menimbulkan wabah yang dapat dikelompokkan de dalam
penyakit-penyakit menular potensial wabah.
2. Penyakit menular yang berada di wilayah dengan endermisitas yang cukup tinggi
sehingga jika tidak diawasi dapat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat
umum.
3. Penyakit penyakit menular lain yang walaupun endermisitasnya tidak terlalu
tinggi di dalam masyarakat, tetapi oleh karena sifat penyebarannya dianggap
sangat membahayakan masyarakat, maka penyakit-penyakit ini perlu diawasi
keberadaanya.
Dalam upaya pencegahan terjadinya wabah dan penularan penyakit dalam program
puskesmas dilaksanakan program P4M (Pencegahan, Pembrantasan, Pembasmian,
Penyakit Menular) dengan tujuan eradikasi penyakit sampai ke akarnya. Kemudian
diganti menjadi P3M (Pencegahan, pencegahan Penyakit Menular) dan P2M & PLP
(Pemberantasan Penyakit Menular & Penyehatan Pemukiman).
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan agent / hasil toxin yang
berasal dari reservoir dan ditularkan ke host yang rentan. Mata rantai penularan terdiri
dari :
Kejadian Iuar Biasa (KLB) ialah kejadian kesakitan dan atau kematian yang
menarik perhatian umum dan mungkin menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat,
atau yang menurut pengamatan epidemiologi dianggap adanya peningkatan yang berarti
dari kejadian kesakitan/kematian tersebut pada kelompok penduduk dalam kurun waktu
tertentu. Termasuk dalam KLB ialah kejadian kesakitan atau kematian yang disebabkan
oleh penyakit-penyakit baik yang menular maupun tidak menular dan krjadian bencana
alam yang disertai wabah penyakit.
Secara operasional suatu krjadian dapat disebut KLB bila memenuhi satu atau
lebih ketentuan-ketentuan sebagai berikut
1. Penularan secara kontak, baik kontak langsung maupun kontak tidak langsung.
2. Penularan melalui vehicle seperti melalui makanan dan minuman yang tercemar.
3. Pnularan melalui vektor.
4. Penularan melalui suntikan,transfusi,tindik,tato.
5. Penularan melalui hubungan seksual.
Serveilens epidemologi penyakit dapat diartikan sebagai kegiatan pengumpulan data
atau informasi melalui pengamatan terhadap kesakitan atau kematian dan penyebaran serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya serta sistematik,terus-menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program,mengevaluasi hasil program,dan sistem kewaspadaan dini.
Untuk dapat memonitor atau mengamati distribusi penyakit menular di dalam masyarakat
wilayah kerja Puskesmas,dilakukan pencatatan peristiwa kesakitan dan kematian yang
diakibatkan oleh penyakit menular tersebut. Untuk pemantauan penyakit menular tertentu
yang menjadi masalah kesehatan di wilayah Puskesmas disajikan dalam PWS mingguan
Penyakit serta mingguan ini dapat dikenali atau diketahui secara dini kenaikan atau
distribusi suatu penyakit menular tertentu menurut tempat dan waktu.