Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk melindungi


klien dari ancaman kesehatan potensial. Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit
infeksi dalam istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi
(seperti virus, bacteria atau parasit), bukan disebabkan factor fisik (seperti luka bakar dan
trauma benturan) atau kimia (seperti keracunan) yang mana bisa ditularkan atau menular
kepada orang lain melalui media tertentu seperti udara (TBC, influenza,dll). Tempat makan
dan minum yang kurang bersih pencuciannya (Hepatitis,typoid/types,dll). Jarum suntik dan
transfuse darah (HIV-Aids, Hepatitis,dll). Beberapa penyakit menular yang menjadi masalah
utama di Indonesia adalah diare, malaria,demam berdarah dengue, influenza,tifus,
abdominalis, penyakit saluran cerna, dan penyakit lainnya.

Penyakit yang tidak menular adalah penyakit yang diderita pasien yang pada
umumnya disebabkan oleh bawaan/keturunan, kecacatan akibat kesalahan proses kelahiran
dan dampak dari berbagai penggunaan obat atau konsumsi makanan serta minuman termasuk
merokok. Kondisi stress yang mengakibatkan gangguan kejiwaan . Beberapa penyakit tidak
menular yang menunjukkan kecendrungan peningkatan adalah penyakit jantung koroner,
hipertensi, kanker, diabetes mellitus, kecelakaan, dan sebagainya.

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi pencegahan penyakit

Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk


melindungi klien dari ancaman kesehatan potensial. Penyakit merupakan suatu keadaan
abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi, atau
kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang-
orang bisa berkonsultasi dengan dokter

2.2 Penyakit Menular

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan baik secara langsung
ataumelalui perantara. Suatu penyakit dapat berpindah dari satu orang ke orang yang lain
karena adanya penyebab penyakit (agent ),pejamu (host), dan cara penularan (route of
transmission). Agar agent penyebab ini bisa bertahan maka harus terjadi
perkembangbiakan, berpindah dari satu host ke host yang lain, mencapai host yang baru
dan menginfeksi host yang baru. Cara penularan yang dapat dilakukan dengan kontak
inhalasi (air bone infection), kontaminasi (melalui makanan dan minuman), penetrasi
pada kulit dan infeksi melalui plasenta.

Beberapa penyakit yang menular:

 Anthrax
 Beguk
 Batuk rejan (pertusis)
 Beri-beri
 Cacingan
 Cacar air (varicella)
 Campak
 Chikungunya
 Demam campak
 Demam berdarah
 Demam kelenjar
 Diare
 Disentri amuba
 Eriterna infektiosum (parvovirus B19)
 Hepatitis A
 Hepatitis B
 Hepatitis C
 Impetigo
 Influenza
 Kolera
 Lepra
 Malaria
 Penyakit meningokokus
 Penyakit tangan,kaki,mulut
 Rabies
 Radang lambung dan usus
 Rubeola
 Rubella
 Tetanus
 Tuberculosis
 Kutu
 Konjungtivitas
 Kurap
 Kudis
 Skarlatina
 Flu burung
Macam penyakit menular :
1. penyakit karantina atau wabah (UU No. 1 dan 2 tahun 1962) : kolera, pes,
demam kuning, demam bolak-balik, tifus bercak wabah, poliomeilitis, dan
difteri)
2. penyakit menular dengan potensi wabah tinggi : DBD, diare, campak,
pertusis,dan rabies, avian influenza, HIV/AIDS
3. penyakit menular dengan potensi wabah rendah : malaria, meningitis,
frambusia, keracunan, influenza, ensefatilitis, antraks, tetanus neonatorum dan
tifus abdominalis.
4. Penyakit menular yang tidak berpotensi wabah : kecacingan, lepra, TBC,
sifilis, gonore, dan filariasis.

2.3 Penyakit tidak menular

Penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi
disebabkan karena adanya problem fisiologis atau metabolism pada jaringan tubuh
manusia.penyakit-penyakit tersebut contonya: batuk, sariawan, sakit perut, dan
sebagainya.

Pengalaman menunjukkan bahwa penyakit menular yang terdapat di dalam


wilayah kerja. Puskesmas di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi kelompok-
kelompok penyakit menular sesuai dengan sifat penyebarannya di dalam masyarakat
wilayah tersebut ,ialah:

1. Penyakit menular yang secara endemic berada di wilayah yang padaa waktu
tententu dapat menimbulkan wabah yang dapat dikelompokkan de dalam
penyakit-penyakit menular potensial wabah.
2. Penyakit menular yang berada di wilayah dengan endermisitas yang cukup tinggi
sehingga jika tidak diawasi dapat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat
umum.
3. Penyakit penyakit menular lain yang walaupun endermisitasnya tidak terlalu
tinggi di dalam masyarakat, tetapi oleh karena sifat penyebarannya dianggap
sangat membahayakan masyarakat, maka penyakit-penyakit ini perlu diawasi
keberadaanya.

Dalam upaya pencegahan terjadinya wabah dan penularan penyakit dalam program
puskesmas dilaksanakan program P4M (Pencegahan, Pembrantasan, Pembasmian,
Penyakit Menular) dengan tujuan eradikasi penyakit sampai ke akarnya. Kemudian
diganti menjadi P3M (Pencegahan, pencegahan Penyakit Menular) dan P2M & PLP
(Pemberantasan Penyakit Menular & Penyehatan Pemukiman).

 Penyakit dapat dibedakan menjadi :


a. Penyakit menular
b. Penyakit infeksi
c. Penyakit kontak
d. Penyakit karantina
e. Penyakit endemi
f. Penyakit epidemi (wabah)
g. Penyakit Pandemi

Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan agent / hasil toxin yang
berasal dari reservoir dan ditularkan ke host yang rentan. Mata rantai penularan terdiri
dari :

a. Agent / hasil toxin


b. Reservoir sumber penularan)
c. Transmisi (cara penularan)
d. Host / penjamu

Kejadian Iuar Biasa (KLB) ialah kejadian kesakitan dan atau kematian yang
menarik perhatian umum dan mungkin menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat,
atau yang menurut pengamatan epidemiologi dianggap adanya peningkatan yang berarti
dari kejadian kesakitan/kematian tersebut pada kelompok penduduk dalam kurun waktu
tertentu. Termasuk dalam KLB ialah kejadian kesakitan atau kematian yang disebabkan
oleh penyakit-penyakit baik yang menular maupun tidak menular dan krjadian bencana
alam yang disertai wabah penyakit.
Secara operasional suatu krjadian dapat disebut KLB bila memenuhi satu atau
lebih ketentuan-ketentuan sebagai berikut

1. Angaka kesakitan/kematian suatu penyakit menular disuatu kecmatan menunjukan


kenaikan dua kali atau lebih selama tiga minggu berturut-turut atau lebih.
2. Jumlah penderita baru dalam satu bulan dari suatu penyakit menular disuatu
kecamatan menunjukkan kematian dua kali lipat atau lebih bila dibandingkan
dengan angka rata-rata sebulan dalam setahun sebelumnya dari penyakit menular
yang sama dikecamatan tersebut.
3. Angka rata-rata bulanan dalam satu tahun dari penderita-penderita baru dari suatu
penyakit menular disuatu kecamatan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
bila dibandingkkan dengan angka rata-rata bulanan dalam tahun sebelumnya dari
penyakit yang sama pula.
4. Case fatality rate dari suatu penyakit menular tertentu dalam suatu kurun waktu
tertentu (hari,minggu,bulan,) disuatu kecamatan menunjukkan kenaikan 50% atau
lebih bila dibandingkan dengan CFR penyakit yang sama dalam kurun waktu yang
sama periode sebelumnya di kecamatan tersebut.
5. Proportional rate penderita baru dari suatu penyakit mrnular dalam satu periode
tertentu, dibandingkan dengan proportional rate penderita baru dari suatu penyakit
menular yang sama dalam tahun yang lalu dengan periode yang sama
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih.
6. Khusus penyakit-penyakit kolera, pe,DBD/DSS:
a. Setiap penimgkatan jumlah penderita-penderita tersebut diatas, disuatu daerah
endemik yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan diatas.
b. Terdapatnya satu atau lebih penderita kematian menular tersebut diatas, disuatu
kecamatan yang telah bebas dari penyakit-prnyakit tersebut, paling sedikit bebas
selama 4 minggu berturut-turut.
7. Apabila kesakitan atau kematian oleh keracunan yang timbul di suatu kelompok
masyarakat.
8. Apabila didaerah tersebut terdapat penyakit yang sebelumnya tidak ada. Khusus
untuk kasus AFP (Acute flaccid paralisys) dan Tetanus neotatorum ditetapkan
sebagai KLB bila ditemukan satu kasus atau lebih.
Wabah penyakit menular adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular
dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari
keadaan menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka (UU No.4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular)

Penanggulangan kejadian Luar Biasa penyakit Menular dilaksanakan dengan


upaya-upaya:

1. Pengobatan, denagan memberikan pertolongan penderita, membangun pos-pos


kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan sarana obat yang
memadai termasuk rujukan.
2. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya, abatisasi pada
KLB DBD, kaporisasi pada sumur-sumur yang tercemar pada KLB diare.dsb.
3. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan pengamatan. Pemantauan dan
logistik.

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit (P2P) terdiri dari kegiatan


pengamatan penyakit,pencegahan termasuk imunisasi serta penanggulangan dan
pemberantasan penyakit. Berbagai cara pencegahan dapat diterapkan salah satunya
membangkitkan kekebalan pada masyarakat melalui pelayanan perulrangan seperti
KIA,UKS, dan kegiatan imunisasi si luar gedung Puskesmas. Mengingat pentingnya
pelayanan imunisasi ini,maka cakupan imunisasi di dalam masyarakat perlu dimonitor
dengan pemantauan Wilayah setempat (PWS) imunisasi Puskesmas menurut distribusi
desa.

Ada beberapa cara penularan penyakit menular, yitu:

1. Penularan secara kontak, baik kontak langsung maupun kontak tidak langsung.
2. Penularan melalui vehicle seperti melalui makanan dan minuman yang tercemar.
3. Pnularan melalui vektor.
4. Penularan melalui suntikan,transfusi,tindik,tato.
5. Penularan melalui hubungan seksual.
Serveilens epidemologi penyakit dapat diartikan sebagai kegiatan pengumpulan data
atau informasi melalui pengamatan terhadap kesakitan atau kematian dan penyebaran serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya serta sistematik,terus-menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program,mengevaluasi hasil program,dan sistem kewaspadaan dini.
Untuk dapat memonitor atau mengamati distribusi penyakit menular di dalam masyarakat
wilayah kerja Puskesmas,dilakukan pencatatan peristiwa kesakitan dan kematian yang
diakibatkan oleh penyakit menular tersebut. Untuk pemantauan penyakit menular tertentu
yang menjadi masalah kesehatan di wilayah Puskesmas disajikan dalam PWS mingguan
Penyakit serta mingguan ini dapat dikenali atau diketahui secara dini kenaikan atau
distribusi suatu penyakit menular tertentu menurut tempat dan waktu.

Anda mungkin juga menyukai