European Journal of Clinical Nutrition (2000) 54, 353-355
© 2000 Macmillan Publishers Ltd. 0954-3007 / 00 $ 15,00
www.nature.com/ejcn
Rekomendasi pengelolaan gizi pasien dengan diabetes mellitust
Diabetes dan Nutrisi Studi group (DNSG) dari Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes (EASD) 1999
Pendahuluan
rekomendasi ini merupakan update dari yang dikeluarkan pada
tahun 1995 oleh Diabetes dan kelompok Studi Gizi dari Asosiasi
Eropa untuk Studi Diabetes (EASD) (1995 ). Prinsip-prinsip
dasar tetap tidak berubah, tapi pengalaman dengan penggunaan
rekomendasi, dan beberapa data baru menjamin revisi ini. Secara
khusus, bukti tambahan telah muncul mengenai peran asam
lemak tak jenuh yang berbeda, nilai makanan indeks glikemik
rendah, efek kardioprotektif potensi nutrisi antioksidan,
kebutuhan untuk menghindari asupan protein yang berlebihan,
terutama pada individu hipertensi dan potensi manfaat aktivitas
fisik. Pengamatan ini telah menyebabkan pergeseran dalam
penekanan di bagian yang relevan dari rekomendasi ini. Perlu
ditekankan bahwa rekomendasi diet bagi penderita diabetes
sangat mirip dengan yang bertujuan untuk populasi secara
keseluruhan untuk promosi kesehatan yang baik. Jadi makanan
bagi penderita diabetes tidak harus berbeda lumayan dari yang
direkomendasikan untuk seluruh keluarga. Organisasi nasional
perlu mengembangkan makanan dan kelompok makanan
rekomendasi yang tepat untuk masing-masing negara. Ahli gizi,
dokter dan profesional kesehatan lainnya harus mampu
menerjemahkan prinsip-prinsip umum dalam saran makanan
berbasis kuantitatif khusus untuk individu.
Tujuan dan pelaksanaanrekomendasigizi'
manajemen Gizi bertujuan untuk membantu mengoptimalkan
kontrol glikemik dan mengurangi faktor risiko penyakit
kardiovaskular dan nefropati. Kualitas hidup dari orang individu
harus dipertimbangkan ketika mendefinisikan tujuan gizi dan
penyedia layanan kesehatan harus mencapai keseimbangan
antara tuntutan kontrol metabolik, manajemen faktor risiko,
pasien kesejahteraan dan keamanan. Semua program gizi harus
disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari orang individu, yang
dapat berubah dengan waktu.'
Energi dan tubuh diet berat total
'rekomendasi terperinci mengenai asupan energi tidak diperlukan
untuk subjek-subjek diabetes dengan indeks massa tubuh (BMI)
di kisaran yang direkomendasikan (BMI 18,5 -25 kg / m 2)untuk
orang dewasa. Mereka yang berlebihan
t
Disiapkan oleh Komite Pedoman Gizi Diabetes dan Nutrisi Kelompok Studi
Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes: J Mann (Convenor), M Ramping, M
Toeller, G Slama, M Uusitupa dan B Vessby ( Ketua Kelompok Studi).
Correspondence: JI Mann, Departemen Human Nutrition, University of Otago,
PO Box 56, Dunedin, Selandia Baru.
E-mail: human.nutrition@stonebow.otago.ac.nz Diterima 16
November 1999; diterima 22 November 1999
(
berat badan harus didorong untuk mengurangi asupan kalori
mereka dan untuk meningkatkan pengeluaran energi mereka
sehingga BMI mereka bergerak menuju kisaran ini. Bahkan
penurunan berat badan sederhana meningkatkan kontrol
glikemik dan kelainan metabolik lainnya. Sebuah target yang
wajar mungkin berat badan 10 kg dengan beralih ke
pemeliharaan berat badan setelah pertama 3-6 bulan bahkan jika
ini tidak tercapai. Saran mengenai pengurangan makanan padat
energi dan, khususnya, yang tinggi lemak akan biasanya
membantu untuk mencapai berat badan tanpa perlu resep energi
yang tepat. Jika tindakan ini tidak mencapai pengurangan berat
badan yang diinginkan, mungkin perlu untuk menawarkan saran
yang lebih tepat mengenai modifikasi yang diet diperlukan untuk
meningkatkan defisit energi minimal 500kcal / hari. Jumlah
aktivitas fisik perlu diperhitungkan ketika mempertimbangkan
kebutuhan total energi. Pencegahan berat badan kembali adalah
tujuan penting sekali penurunan berat badan telah dicapai.
Mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas dan tidak
mampu menurunkan berat badan harus didorong untuk
menghindari kenaikan berat badan lebih lanjut.'
Kebutuhan energi bagi seorang individu untuk menjaga berat
badan dan memastikan asupan yang memadai untuk
pertumbuhan, kehamilan dan menyusui biasanya dipenuhi oleh
mengendalikan nafsu makan fisiologis. Oleh karena itu perlu
untuk memberikan saran mengenai jumlah asupan energi kecuali
pasien kelebihan berat badan atau terus mendapatkan berat
badan selama bertahun-tahun. Berbagai gangguan metabolik
yang berhubungan dengan obesitas, terutama dengan distribusi
sentral dari lemak tubuh, dan yang meningkatkan bahkan dengan
penurunan berat badan, membenarkan penekanan diberikan
kepada rekomendasi ini. Saran diet harus mempertimbangkan
praktek aktivitas fisik secara teratur, yang mungkin bermanfaat
dalam meningkatkan toleransi glukosa, membantu untuk
mempengaruhi profil lipid menguntungkan, memfasilitasi
kontrol berat badan dan mempertahankan massa otot. Orang
dengan diabetes harus didorong untuk terlibat dalam tingkat
moderat aktivitas fisik setidaknya 20 -30 menit hampir setiap
hari. Tingkat aktivitas akan tergantung pada usia dan tingkat
kebugaran. Bila mungkin mereka yang kelebihan berat badan
atau obesitas harus ditawarkan program terstruktur multidisiplin
untuk penurunan berat badan diikuti dengan program serupa
untuk pemeliharaan berat badan. Penggunaan diet energi yang
sangat rendah harus dibatasi untuk kasus-kasus khusus (BMI>
35) dan ke pusat-pusat medis yang berpengalaman.
Komponen energi makanan
'Jenuh dan asam lemak trans-tak jenuh harus menyediakan
bawah total energi 10%. Asupan yang lebih rendah (<8% energi
total) mungkin bermanfaat jika LDL-kolesterol meningkat.
Asam lemak tak jenuh ganda tidak boleh melebihi 10% dari total

energi harian. Asupan protein harus berkisar antara 10 dan 20%
energi total. Dengan demikian kombinasi karbohidrat dan asam
lemak tak jenuh tunggal dengan konfigurasi cis biasanya akan
memberikan 60 - 70% total asupan energi harian. Persentase
energi disumbangkan oleh masing-masing dapat bervariasi
sesuai dengan keadaan klinis dan preferensi lokal atau individu.
Karbohidrat yang mengandung makanan yang kaya akan serat
makanan atau memiliki indeks glikemik rendah terutama
dianjurkan.'
Tingginya tingkat penyakit jantung koroner pada orang
dengan diabetes memberikan pembenaran untuk rekomendasi
yang kuat mengenai pengurangan lemak jenuh. Intake saat ini
sangat tinggi di antara orang-orang di banyak negara Eropa.
Trans -unsaturated asam lemak yang dihasilkan selama proses
hidrogenasi lemak tak jenuh dan terutama ditemukan dalam
produk permen yang diproduksi (misalnya biskuit, kue dan
cokelat) dan beberapa margarin. Meskipun mereka berkontribusi
proporsi yang relatif kecil dari total energi dibandingkan dengan
asam lemak jenuh, efeknya terutama buruk pada lipoprotein
(peningkatan LDL dan Lp (a), penurunan HDL) dan
didokumentasikan hubungan dengan penyakit jantung koroner
membenarkan penekanan pada asupan berkurang. Pembatasan
asupan asam lemak tak jenuh ganda atau tidak ada energi total
sehari-hari lebih dari 10% didasarkan pada konsekuensi yang
merugikan potensi peningkatan oksidasi lipid dan mengurangi
tingkat high density lipoprotein terkait dengan asupan tinggi.
Minyak zaitun dan minyak rapeseed (canola) secara luas
digunakan sumber cis-mono- asam lemak tak jenuh. Konsumsi
setidaknya satu uluran ikan (ikan sebaiknya berminyak) setiap
minggu dan tanaman sumber asam lemak n-3 (misalnya rapeseed
oil (canola), minyak kedelai, kacang-kacangan dan beberapa
sayuran berdaun hijau) akan membantu untuk memastikan
asupan yang memadai n-3 asam lemak. Asupan kolesterol
sebaiknya tidak melebihi 300 mg setiap hari dan dikurangi lebih
lanjut jika LDL-kolesterol dinaikkan. Suplementasi diet dengan
minyak ikan atau olahan yang berasal tidak dianjurkan.
Sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan dan sereal yang
berasal makanan adalah sumber disukai karbohidrat karena
mereka kaya serat, mikronutrien dan vitamin. Intake saat serat
makanan di Eropa rendah dan kemungkinan akan meningkat
dengan penggunaan makanan tersebut. Makanan dengan indeks
glikemik rendah (misalnya kacang-kacangan, gandum, pasta,
nasi parboiled, buah-buahan mentah tertentu) harus diganti bila
memungkinkan bagi mereka dengan indeks glikemik tinggi
karena mereka dapat membantu untuk meningkatkan kontrol dan
lipid tingkat glikemik.
Jika diinginkan, intake moderat sukrosa dapat dimasukkan
dalam diet untuk kedua jenis diabetes. Adapun populasi umum,
asupan sebaiknya tidak melebihi 10% energi total. Minuman
tinggi sukrosa dan / atau glukosa dapat digunakan untuk
mengobati hipoglikemia.
Proporsi yang disarankan macronutrients mengizinkan
berbagai intake diterima karbohidrat (45 - 60% energi total) dan
lemak total (25 - 35% energi total). Asalkan indeks glikemik
rendah karbohidrat dan makanan tinggi serat mendominasi, ada
akan muncul menjadi beberapa efek merusak jika asupan
karbohidrat adalah pada ujung atas dari rentang yang dapat
diterima (55 - 60% energi total). Memang pasien kelebihan berat
badan dan obesitas dapat mengambil manfaat dari rasa kenyang
mempromosikan kualitas seperti diet tinggi karbohidrat. Perlu
dicatat bahwa, di sebagian besar negara Eropa, intake
karbohidrat yang rata-rata pada atau di bawah ujung bawah
kisaran yang direkomendasikan, sehingga tampaknya tidak
mungkin dalam praktek bahwa karbohidrat sering akan melebihi
55% energi total. Beberapa tipe 2 pasien dengan kontrol
glikemik tidak memuaskan mungkin tidak mengatasi dengan
baik dengan beban glikemik yang cukup besar. Sebuah
percobaan pembatasan karbohidrat untuk energi total sekitar
Nutritional
45% dapat membantu pada pasien tersebut. Tidak ada
keuntungan yang didirikan dari asupan lemak total lebih dari
total energi 35%, bahkan ketika cis-monounsaturated asam
lemak mendominasi. Sementara asupan tinggi asam lemak cis-
tak jenuh tunggal telah direkomendasikan oleh beberapa pihak
berwenang, terutama untuk pasien-pasien dengan diabetes tipe 2
dengan rendahnya tingkat kolesterol HDL, trigliserida tinggi dan
kontrol glikemik yang buruk, ada beberapa kelemahan potensi
untuk resep makanan yang berlebihan lemak total. Diet tinggi
lemak, terlepas dari sifat lemak makanan, adalah energi padat
dan karena itu dapat mempromosikan obesitas. Selain itu, tingkat
pasca trigliserida prandial dan faktor VII dapat ditingkatkan pada
diet tinggi lemak. Untuk alasan ini biasanya tepat untuk
merekomendasikan bahwa asupan total lemak tidak melebihi
35% energi total. Cis-tak jenuh tunggal asam lemak, sebagian
besar berasal dari sumber nabati, biasanya harus menyediakan
antara 10% dan 20% energi total. Untuk semua pasien preferensi
pribadi, karakteristik klinis dan metabolik akan menjadi penentu
utama dari komposisi makronutrien optimal individu.
Untuk pasien insulin-diobati, penting bahwa waktu dan dosis
pertandingan insulin dengan jumlah dan waktu asupan makanan
yang mengandung karbohidrat untuk menghindari baik
hipoglikemia dan berlebihan mia hyperglycae- post-prandial.
Jumlah yang cukup makanan karbohidrat, sebaiknya kaya serat,
sebelum tidur sering penting dalam mengurangi risiko
hipoglikemia nokturnal pada pasien yang diobati insulin. Self-
monitor glukosa darah dapat membantu dalam menentukan
waktu yang paling tepat dari asupan makanan dan pilihan
makanan yang optimal.
Tidak ada rekomendasi tegas mengenai frekuensi optimum
makanan dan makanan ringan. Kebanyakan orang dengan
diabetes akan memiliki tiga kali sehari dan sampai tiga makanan
ringan. Namun, preferensi individu dan kebutuhan rezim
perlakuan yang berbeda adalah penentu utama frekuensi makan.
Protein dan penyakitginjal
'asupan proteindapat memberikan 10-20% energi total dan tidak
boleh melebihi tingkat ini. Bagi mereka dengan yang baru jadi
(mikroalbuminuria abnormal) atau didirikan nefropati, asupan
protein harus di ujung bawah kisaran (0,8 g / kg / berat badan /
hari).'
Di sebagian besar negara-negara Eropa asupan rata-rata
protein yang tinggi. Ada bukti bahwa, setidaknya antara orang-
orang dengan diabetes insulin-dependent, nefropati meningkat
pada orang-orang dengan intake lebih besar dari energi total
20%. Hal ini terutama terjadi pada mereka dengan peningkatan
kadar tekanan darah. Asupan protein tidak harus pergi di bawah
0.6g / berat badan normal / kg / hari karena dapat menyebabkan
kekurangan gizi.
Vitamin dan nutrisi antioksidan
'Foods alami kaya antioksidan makanan (tokoferol, karotenoid,
vitamin C dan flavonoid) dan air dan vitamin larut lemak lainnya
harus didorong.'
Keseimbangan terganggu antara pro-dan antioksidan pada
orang dengan diabetes dan bukti bahwa peningkatan stres
oksidatif meningkatkan risiko kardiovaskular memberikan
pembenaran untuk rekomendasi ini. Bukti hadir tidak
membenarkan penggunaan rutin vitamin E atau mikronutrien
lain yang diambil dalam jumlah farmakologis, sebagai

suplemen. Konsumsi harian dari berbagai sayuran dan buah
segar (lima atau lebih porsi sayuran atau buah) harus didorong
karena makanan ini kaya akan antioksidan. Penelitian lebih
lanjut diperlukan untuk menentukan apakah makanan tertentu
mengandung terutama sejumlah besar antioksidan individu
(misalnya bawang kaya akan flavonol, almond, hazelnut, biji
bunga matahari dan minyak, gandum, minyak safflower,
pinenuts kaya tokoferol) memiliki manfaat tertentu. Konsumsi
secara teratur makanan dengan mudah bioavailable folat
(misalnya buah jeruk dan kacang-kacangan) akan membantu
untuk memastikan statusnya folat yang memadai dan tingkat
darah yang memuaskan dari homosistein, sekarang jelas diakui
sebagai faktor risiko penyakit jantung koroner. Intake reguler
dari makanan yang tercantum di atas serta ikan berminyak, dan
roti gandum atau sereal juga akan memastikan bahwa asupan
yang direkomendasikan dari air dan vitamin larut lemak yang
tersisa terpenuhi.
Mineral
Sodium
'Seperti dalam populasi umum, orang dengan diabetes harus
disarankan untuk membatasi asupan garam untuk di bawah 6g /
hari. Mungkin ada nilai dalam pembatasan lebih lanjut bagi
mereka dengan tekanan darah tinggi.'
Bagi kebanyakan mineral tidak ada alasan untuk membuat
rekomendasi yang berbeda dari orang-orang untuk populasi
umum. Namun beberapa pasien diabetes insulin-dependent
dengan kontrol metabolik yang buruk atau selama kehamilan
dapat mengembangkan penipisan magnesium yang
membutuhkan kompensasi dengan suplemen atau sebaiknya
dengan makanan kaya magnesium.
alkohol'
Kewaspadaan mengenai asupan alkohol yang berlaku untuk
masyarakat umum juga berlaku untuk penderita diabetes. Bagi
mereka yang memilih untuk minum alkohol, asupan hingga 15 g
untuk wanita dan 30 g untuk pria dapat diterima bagi sebagian
besar. Ketika alkohol diambil oleh orang-orang pada insulin itu
paling tepat dikonsumsi dengan makan termasuk makanan yang
mengandung karbohidrat karena risiko hipoglikemia berpotensi
mendalam dan berkepanjangan.'
Rekomendasi umum mengenai alkohol bagi penderita diabetes
yang rumit oleh fakta bahwa alkohol dapat memiliki efek baik
diinginkan dan bermanfaat. Alkohol dapat menjadi sumber
energi yang penting pada orang yang kelebihan berat badan. Hal
ini juga dapat dikaitkan dengan peningkatan kadar tekanan
darah, peningkatan trigliserida, peningkatan risiko hipoglikemia
dan nikmat penumpukan lemak tubuh. Intake alkohol harus
dibatasi pada mereka dengan neuropati perifer dan pada
kehamilan. Di sisi lain, asupan moderat dapat memberikan
manfaat dengan meninggikan kadar high density lipoprotein,
mengurangi koagulabilitas dan mengurangi oksidasi lipid
melalui nutrisi antioksidan. Rekomendasi karena itu harus
bergantung pada karakteristik pasien individu dan konsekuensi
sosial ekonomi berlebihan tidak boleh dilupakan. Rekomendasi
mengenai kebutuhan untuk mengkonsumsi karbohidrat ketika
alkohol diambil dibuat karena potensi serius quence
Nutritional
355
quences hipoglikemia yang diinduksi alkohol yang berat.
Sementara jumlah yang sederhana alkohol biasanya
dapat diambil tanpa secara langsung menyebabkan
hipoglikemia, risiko meningkat dengan jumlah yang
dikonsumsi.
Jadi yang disebut 'khusus diabetes atau diet makanan'
'Tidak ada alasan dikenal karena mendorong
diformulasikan khusus 'diet' makanan 'diabetes' atau'.
Fruktosa, gula alkohol dan pemanis gizi lainnya, yang
semuanya merupakan sumber energi, tidak memiliki
keuntungan besar atas sukrosa bagi penderita diabetes
selain penurunan cariogenicity dan tidak harus didorong.
Banyak makanan saat ini dipasarkan sebagai 'cocok
untuk penderita diabetes' tinggi lemak dan energi dan
seringkali lebih mahal daripada produk biasa. Promosi
terus mereka mungkin mengurangi, daripada
memfasilitasi, sesuai dengan rekomendasi gizi yang
ditawarkan oleh Grup Study. Pemanis non-nutritif
mungkin membantu ketika digunakan dalam minuman.
Produk yang dikembangkan untuk keadaan khusus
(misalnya enteral feeding) membutuhkan penilaian
individu.
Keluarga penderita diabetes
'Untuk meningkatkan kepatuhan, aspek-aspek umum
dari saran diet harus memiliki potensi manfaat bagi
seluruh keluarga dan dapat diterima oleh mereka.'
Grup menganggap bahwa rekomendasi nutrisi bagi
penderita diabetes dapat diterjemahkan ke dalam pola
makan yang menyenangkan, diterima secara sosial dan
sesuai dengan budaya untuk kelompok penduduk di
seluruh Eropa.
Pencegahandiabetes'
Penghindaran dari kelebihan berat badan menyediakan
sarana untuk mengurangi risiko pengembangan diabetes
tipe 2. Pada mereka dengan kecenderungan familial
penting untuk merekomendasikan langkah-langkah gaya
hidup yang sesuai. ASI eksklusif selama bulan-bulan
pertama kehidupan dapat mengurangi risiko
pengembangan diabetes tipe 1.'
Bukti epidemiologi menunjukkan bahwa diabetes tipe
2 dapat dicegah. Menghindari kelebihan berat badan dan
mengobati kelebihan berat badan dan obesitas dapat
mengurangi risiko perkembangan dari IGT ke terang-
terangan diabetes tipe 2. Aktivitas fisik secara teratur
moderat memfasilitasi pemeliharaan berat badan dan
penurunan berat badan bila diperlukan dan juga mungkin
memiliki efek yang menguntungkan independen dengan
mengurangi resistensi terhadap tindakan insulin.
Referensi
Diabetes dan Nutrisi Kelompok Studi Asosiasi Eropa untuk Studi
Diabetes (1995): Rekomendasi untuk pengelolaan gizi pasien
dengan diabetes mellitus. Diabetes Nutr. Metab. 8,186-189.
Ha TKK & Bersandar MEJ, atas nama DNSG dari EASD (1998):
Kajian Teknis: rekomendasi untuk pengelolaan gizi pasien dengan
diabetes mellitus. Eur. J. Clin. Nutr. 52,467-481.
 Nutritional

Copyright © 2003 EBSCO Publishing

 Nutritional

hak cipta dari European Journal of Clinical Nutrition adalah milik Nature Publishing Group dan isinya tidak
dapat disalin atau email ke beberapa situs atau diposting ke listserv tanpa izin tertulis pemegang hak cipta.
Namun, pengguna dapat mencetak, download, atau artikel email untuk penggunaan individu.