Anda di halaman 1dari 9

Studi Kelayakan Usaha: Aspek Hukum ( Jenis Badan Usaha, Jenis Izin Usaha)

July 14, 2019

Dalam ruang lingkup study kelayakan bisnis, aspek hukum menempati urutan pertama karena dalam
membangun usaha diperlukan langkah hukum yang sesuai dengan dengansistem hukum yang berlaku.
Tujuan dari aspek hukum adalah untuk menilai keabsahan, kesempurnaan dan keaslian dari dokumen
yang dimiliki. Kegagalan dalam aspek ini, akan berakibat tidak sempurnanya pada kelengkapan dokumen
yang harus dipenuhi sebagai kelengkapan izin usaha dan menimbulkan masalah di kemudian hari.

Jenis-jenis badan hukum usaha

Beberapa pertimbangan yang mempengaruhi seseorang dalam mendirikan bentuk usaha, yaitu

-Besarnya modal perusahaan yang dibutuhkan

-Kelangsungan hidup perusahaan

-Tanggungjawab terhadap hutang perusahaan

-Siapa pemimpinnya

Dalam prakteknya jenis badan hukum usaha yang ada di Indonesia adalah

-Perseorangan

-Firma (Fa)

-Perseroan Komanditer (CV)

-Perseroan Terbatas (PT)

-Perusahaan Negara

-Perusahaan Daerah

-Yayasan

-Koperasi

Perseorangan
Merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan (hanya seorang). Untuk mendirikan
perusahaan perseorangan sangat sederhana dan tidak memerlukan persyaratan khusus, tidak
diperlukan struktur organisasi yang besar, akan tetapi cukup dengan organisasi dan manajemen yang
sederhana. Pimpinan perusahaan biasanya pemilik usaha yang sekaligus menjadi penanggungjawab
terhadap segala aktivitas, termasuk kewajiban kepada pihak lain misal dalam hal hutang, maka
sepenuhnya tanggungjawab pemilik sampai kepada harta pribadi.

Kebutuhan modal hanyalah dari pemilik sendiri dan untuk mencari modal dari luar relatif lebih sulit.
Tujuan utama didirikan perusahaan perseorangan adalah semata-mata mencari keuntungan pribadi.

Firma (Fa)

Merupakan perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lelbih dan menjalankan perusahaan atas
nama perusahaan. Pendirian firma terdiri atas dua cara. Pertama, melalui akte resmi dan kedua melalui
akte di bawah tangan. Jika melalui akte resmi, maka proses selanjutnya harus sampai di berita negara.
Namun jika melalui akte dibawah tangan proses tersebut tidak perlu, cukup melallui kesepakatan pihak-
pihak terlibat.

Kepemimpinan firma berada sepenuhnya di tangan pemilik sekaligus bertanggungjawab terhadap segala


resiko yang mungkin timbul, seperti masalash hutang. Modal firma diperoleh dari mereka yang terlibat
dalam firma.

Tujuan firma adalah untuk mencari keuntungan terkait pihak yang bekerjasama, perolehan dana dari
luar cukup memungkinkan dan relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan.

Perseroan Komanditer (CV)

Merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan, terdapat beberapa sekutu yang secara
penuh bertanggungjawab atas sekutu lainnya. Kemudian ada satu atau lebih sekutu yang bertindak
sebagai pemberi modal. Tanggungjawab sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang
ditanamkan dalam perusahaan.

CV dijalankan oleh seorang sekutu aktif dan bertanggungjawab atas semua resiko atau kewajiban
terhadap pihak ketiga, termasuk penggunaan harta pribadi apabila harta perusahaan tidak cukup untuk
menutupi kewajibannya. Tujuna pendirian CV guna memberi peluang bagi perseorangan untuk ikut
menanamkan modalnya dengan tanggungjawab terbatas.

Perseroan Terbatas (PT)


PT memiliki kelebihan dibandingkan badan hukum lainnya, diantaranya luasnya bidang usaha yang
dimiliki, kewenangan dan tanggungjawab yang dimiliki terbatas pada modal yang disetor.

Pengertian PT menurut undang-undang:

Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian yang melakukan kegiatan usaha dengan modal
tertentu yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya

Ciri-ciri PT yaitu:

Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum perusahaan untuk melakukan suatu kegiatan

Pendirian perseroan terbatas dilakukan atas dasar suatu perjanjian antara pihak yang ikut terlibat di
dalamnya

Pendirian PT didasarkan modal yang terbagi dalam bentuk saham

PT harus memahami persyaratan yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang serta peraturan lainnya.

Dalam prakteknya jenis PT terdiri dari:

Dilihat dari segi kepemilikan

Perseroan terbatas  biasa

PT dimana para pendiri, pemegang saham dan pengurusnya adalah warga negara Indonesia dan
berbadan hukum Indonesia

Perseroan terbatas terbuka

Merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman modal dan dimungkinkan warga negara asing
atau badan hukum asing menjadi pendiri pemegang saham dan atau pengurus Pt tersebut.

Perseroan terbatas  (PERSERO)

PT yang dimiliki oleh pemerintah melalui BUMN, dimana sebagian besar peraturannya tunduk pada
ketentuan tentang BUMN.

Dilihat dari segi perseroan terbatas

Perseroan tertutup

Merupakan perseroan terbatas yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria
tertentu atau perseroan yang tidak melakukan penawaran umum.
Perseroan terbuka

Perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau perseorangan
yang melakukan penawaran umum, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal. Pemberian nama PT ini biasanya disertai dengan singkatan “Tbk” di belakang nama PT tersebut.

Dalam prakteknya modal perseroan terbatas terdiri dari

1. Modal dasar (authorized capital)

Merupakan modal pertama kali dan tertera dalam akte notaris pada saat PT tersebut didirikan. Misal PT.
X didirikan dengan modal Rp 1.000.000.000,- tentunya dalam bentuk saham.

2. Modal ditempatkan atau modal dikeluarkan (issued capital)

Merupakan modal yang telah ditempatkan atau dikeluarkan para pemegang saham, besarnya modal
ditempatkan minimal 25% dari modal dasar. Dari contoh di atas modal ditempatkan adalah sejumlah Rp
250.000.000,-.

3. Modal setor (paid-up capital)

Merupakan modal yang harus sudah disetor oleh pemegang saham yang jumlahnya sebesar 50% dari
modal ditempatkan. Dari contoh di atas sebesar Rp 125.000.000 ( 50% dari 250.000.000).

Secara garis besar syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pendirian perseroan terbatasadalah

 PT didirikan sekurang-kurangnya oleh 2 orang

 Pendirian PT dituangkan dalam akte notari

 Bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia

 Mencantumkan perkataan PT dalam akte notaris

 Disahkan oleh mentri kehakiman

 Didaftarkan berdasarkan undang-undang wajib daftar perusahaan

 Diumumkan dalam berita negara

 Memiliki modal dasar sekurang-kurangnya Rp 20.000.000

 Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25% dari modal dasar

 Menyetor modal setor 50% dari modal ditempatkan pada saat perusahaan didirikan

Demikian juga bagi perseroan terbatas yang mengalami perubahan dipersyaratkan untuk:
 Mencantumkan nama, maksud dan tujuan kegiatan perseroan

 Perpanjangan jangka waktu perseroan

 Peningkatan atau penurunan modal

 Perubahan status perseroan terbatas dari tertutup menjadi terbuka atau sebaliknya.

Hal-hal yang perlu diteliti terkait dengan keabsahan perseroan terbatas yaitu

1. Akte notaris

2. Persetujuan menteri kehakiman

3. Pendaftaran di pengadilan setempat

4. Diumumkan dalam berita negara Republik Indonesia

Perusahaan Negara

Merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang modal untuk mendirikanPN adalah


atas atas dasar kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak dipisahkan atas saham. Perusahaan
negara dipimpin oleh seorang kepala atau direksi yang diangkat oleh pemerintah. PN terbagi menjadi
beberapa jenis diantaranya Perusahaan Jawatan (Perjan),Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan
Perseroan (Persero).

Perusahaan Jawatan merupakan perusahaan negara yang didirikan untuk pengabdian dan pelayanan
terhadap masyarakat dengan tetap memegang teguh pada efisiensi, efektivitas dan
ekonomis. Perjan dipimpin oleh seorang kepala yang berada pada suatu departemen. Modal diperoleh
dari kepala yang dimasukkan dalam anggaran belanja departemen yang dibawahinya. Pegawai
perusahaan Perjan merupakan pegawai negri.

Perusahaan Umum (Perum), merupakan perusahaan yang menjalani kepentingan umum. Berbeda
dengan Perjan, Perum didirikan dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Modal perum berasal dari
pemerintah atau pihak lain, pegawainya adalah pegawai perusahaan negara yang diatur tersendiri.

Perusahaan Perseroan (Persero), merupakan perusahaan negara yang didirikan dengan maksud untuk
mencari profit. Bentuk badanhukum usaha ini adalah Perseroan Terbatas (PT), modal diperoleh seluruh
atau sebagian dari negara, dimungkinkan patungan antara swasta dengan negara. Peran pemerintah
adalah sebagai pemegang suara terbesar sesuai dengan mayoritas saham yang dipegangnya.

Perusahaan Daerah
Merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu peraturan daerah. Modal seluruhnya atau
sebagian besar milik pemerintah daerah yang dipisahkan kecuali dengan ketentuan lain dengan atau
berdasar undang-undang. Tujuan didirikan perusahaan daerah yaitu untuk turut serta melaksanakan
pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya

Yayasan

Merupakan badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan dan lebih menekankan usahanya
pada usaha sosial. Modal berasal dari sumbangan, waqaf, hibah atau sumabngan
lainnya. Yayasan memiliki pengurus dan harta milik pengurus dipisahkan dari harta yayasan.

Koperasi

Menurut undang-undang nomor 25 tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan


orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan azas
kekeluargaan. Koperasi dibentuk melalui rapat anggota minimal 20 orang yang masing-masing
memenuhi 3 syarat, yaitu:

Mampu melaksanakan tindakan hukum

Menerima landasan idiil, azas dan seni dasar koperasi

Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota koperasi

Dalam prakteknya jenis-jenis koperasi terdiri dari

 Koperasi produksi

 Koperasi konsumsi

 Koperasi jasa

 Koperasi serba guna usaha

 Koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu.


JENIS-JENIS IZIN USAHA

Banyaknya izin dan jenis-jenis izin yang dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Adapun
izin yang dimaksud yaitu:

1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

3. Izin-izin usaha

4. Sertifikat tanah atau surat-surat berharga yang dimiliki

Serta izin-izin yang sesuai dengan bidang usaha seperti:

 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

 Surat Izin Usaha Industri (SIUI)

 Izin Usaha Tambang

 Izin Usaha Perhotelan dan Pariwisata

 Izin Usaha Farmasi dan Rumah Sakit

 Izin Usaha Peternakan dan Pertanian

 Izin Domisili, dimana perusahaan/ lokasi proyek berada

 Izin Gangguan

 Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

 Izin Tenaga Kerja Asing jika perusahaan menggunakan jasanya

Disamping keabsahan dokumen di atas, kelengkapan dokumen termasuk:

 Bukti diri (KTP)

 Sertifikat Tanah

 Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (STNK)

 Serta surat-surta atau sertifikat lainnya yang dianggap perlu

Dokumen yang diteliti (bagi penilaian SKB)

Masalah yang akan ditelliti sehubungan dengan aspek hukum ini adalah
 Bentuk badan hukum

 Bukti diri

 Tanda Daftar Perusahaan

 Nomor Pokok Wajib Pajak

 Izin-izin perusahaan

 Keabsahan dokumen lainnya

Penelitian Lapangan

Untuk mengecek kebenaran dari data-data atau informasi yang dibutuhkan dan untuk menguji
kebenaran dan keabsahan dokumen, ada 2 cara yaitu:

 Mendatangi sumber informasi yang berhak mengeluarkan surat atau dokumen

 Mencari informasi dari laporan, koran, majalah atau perpustakaan yang memuat informasi yang
relevan dengan analisis

Lokasi dan Lingkungan

Perlu disadari bahwa daya dukung lingkungan terhadap aktivitas pembangunan adalah terbatas, seperti
menyerap zat pencemar, menyediakan sumber daya, bahan mentah, dll, maka sebelum memulai
implementasi membangun proyek secara fisik yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan perlu dilakukan suatu analisis mengenai dampak lingkungan yang akan berfungsi sebagai
instrumen bagi proses pengambilan keputusan

Dalam hal ini ANDAL dan AMDAL sangat erat kaitannya dengan lokasi dan lingkungan. Yang dimaksud
dengan ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan suatu
kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup.
Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan pembuatan 5 dokumen yang terdri dari PIL (Perjanjian
Informasi Lingkungan), KA (Kerangka Acuan), AMDAL, RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
dan RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan). Adapun AMDAL adalah telaah secara cermat dan
mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan, menenai perubahan lingkungan
yang amat mendasar yang diakibatkan oleh kegiatan.

Menyadari dampak kegiatan pembangunan dapat berpengaruh besar, pemerintah


mengeluarkan undang-undang NO.4 TH 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan,
sedangkan pelaksanaannya dituangkan dalam PP No.29 Tahun 1986. Demikian dimaksudkan sebagai
sarang untuk melakukan pencegahan terhahap suatu rencana kegiatan yang mungkin dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan. Untuk mencapai maksud tersebut diusahakan dengan cara:

1. Memperhatikan kemampuan daya dukung lingkungan lokasi proyek dan alam sekitarnya
2. Mengelola penggunaan sumber daya secara bijaksana dengan merencanakan, memantau, dan
mengendalian secara bijaksana

3. Memperkecil dampak negatif dan memperbesar dampak positif.

Anda mungkin juga menyukai