IDENTIFIKASI PASIEN
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................3
DEFINISI....................................................................................................................................3
A.Definisi.......................................................................................................................3
B. Tujuan....................................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................5
RUANG LINGKUP...................................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................................6
TATA LAKSANA.......................................................................................................................6
BAB IV......................................................................................................................................13
DOKUMENTASI.....................................................................................................................13
REFERENSI............................................................................................................................14
RUMAH SAKIT
YARS
I
LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKIT YARSI
NOMOR: 117/KEP/DIRUT/RSY/XII/2018
TENTANG IDENTIFIKASI PASIEN
RUMAH SAKIT YARSI
BAB I
DEFINISI
A. Definisi
Identifikasi pasien adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk menghasilkan
ketepatan (akurasi) identifikasi pasien di semua aspek diagnosis dan tindakan.
Identifikasi pasien dilakukan sebelum pasien mendapatkan pelayanan kesehatan untuk
menyelaraskan layanan atau tindakan yang dibutuhkan pasien.
Kesalahan identifikasi pasien dapat terjadi karena keliru pasien terjadi hampir di
semua aspek / tahapan dalam diagnosis dan pengobatan. Kesalahan identifikasi pasien
bisa terjadi pada pasien yang dalam keadaan terbius / tersedasi, mengalami
disorientasi, tidak sadar, bertukar tempat tidur / kamar / lokasi di RS, adanya kelainan
sensori atau akibat situasi lain. Maka perlu dibuat kebijakan dan prosedur yang secara
kolaboratif dikembangkan untuk memperbaiki proses identifikasi, khususnya pada
proses untuk mengidentifikasi pasien ketika pemberian obat, darah / produk darah,
pengambilan sampel darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis, memberikan
obat atau tindakan lain.
Melihat betapa kompleksnya persoalan di atas, maka akhirnya WHO Collaborating
Centre for Patient Safety (2017) memasukkan identifikasi pasien sebagai salah satu dari
”Sembilan Solusi Keselamatan Pasien” ( Nine Life Saving Patient Safety Solutions ).
Identifikasi Pasien adalah upaya pendataan identitas pasien yang datang ke RS untuk
mendaptkan pelayanan medis; di rawat jalan, khususnya IGD (Instalasi Gawat Darurat)
maupun rawat inap di Rumah Sakit YARSI.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
a. Memberikan pelayanan yang aman dan nyaman kepada pasien dengan cara
mengidentifikasi pasien secara benar.
b. Memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama dalam
perawatan di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
3
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
RUMAH SAKIT
YARS
I
BAB II
RUANG LINGKUP
4
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
RUMAH SAKIT
YARS
I
Identifikasi pasien dilakukan di semua instalasi pelayanan medis di rumah sakit, yang
meliputi seluruh ruangan di instalasi rawat jalan, rawat inap, rawat sehari (one day care),
rawat intensif, kamar operasi, ruang prosedur dan pelayanan penunjang medis di farmasi,
laboratorium, radiologi, fisioterapi, gizi dan lainnya. Identifikasi pasien dilakukan setiap saat
sebelum dilakukan diagnosis / pemeriksaan atau tindakan.
BAB III
TATA LAKSANA
5
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
RUMAH SAKIT
YARS
I
Informasi yang tertera pada label gelang identifikasi / struk registrasi pasien meliputi:
1. Nama lengkap pasien (sesuai identitas resmi: KTP/ SIM / paspor)
2. Tanggal lahir
3. Jenis kelamin (L: laki-laki / P: perempuan)
4. Nomor rekam medis
8
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
RUMAH SAKIT
YARS
I
6. Untuk pasien bayi yang belum ada nama, maka dituliskan bayi dari nama ibunya.
Misal: By. Ny. Dewi Sartika.
7. Pada bayi yang baru lahir, perawat/bidan memasang gelang identitas pada saat
bayi di depan saksi keluarga pasien. Perawat/bidan menulis (menggunakan
ballpoint dengan tinta hitam) berupa: By Nyonya (nama ibu) dan nomor rekam
medis ibu pada gelang tersebut. Setelah bayi mendapatkan gelang print beserta
nomor rekam medis bayi, maka ganti gelang pertama dan gelang print.
Jika bayi kembar dan belum memiliki nama, maka ditambahkan no urut 1, 2. Mis.
By. Ny. Sartika 1, By. Ny. Sartika 2, warna gelang sesuai jenis kelamin bayi.
*melibatkan pasien jika pasien komunikatif / sadar, jika tidak memungkinkan maka
melibatkan keluarga
**perhatikan jika ada kondisi klinis untuk pengecualian pemasangan di tangan kanan
penuh. Untuk itu, pemasangan dikonfirmasi oleh bidan II yang bertugas saat itu.
Gelang pasien dipasang pada bayi dan ibu, dengan identitas yang sama. Proses
tersebut dicatat di rekam medis pasien.
11
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
RUMAH SAKIT
YARS
I
12
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
RUMAH SAKIT
YARS
I
BAB IV
DOKUMENTASI
A. Dokumentasi
1. Dokumentasi identifikasi pasien di e-MR
2. Dokumentasi identifikasi di Gelang pasien
3. Dokumentasi identifikasi di semua dokumen pasien
13
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
RUMAH SAKIT
YARS
I
REFERENSI
14
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN