Anda di halaman 1dari 1

Cirebon: Polresta Cirebon menyatakan penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Cirebon

meningkat 25 persen, pada triwulan kedua. Pada triwulan kedua, Polresta Cirebon
mengungkap 23 kasus narkotika, meningkat enam kasus ketimbang triwulan
sebelumnya.

Dari 23 kasus itu sebanyak 28 tersangka berhasil diamankan jajaran Polresta Cirebon,"
ujar Kapolresta Cirebon, Kombes M Syahduddi, di Mapolresta Cirebon, Kecamatan
Sumber, Cirebon, Jawa Barat, Senin, 29 Juni 2020.

Dia mengungkapkan, 23 kasus penyalahgunaan narkoba itu terdiri dari sembilan kasus
sabu dan 19 kasus obat keras terlarang (OKT). Sebanyak 28 tersangka yang ditangkap
merupakan bandar, pengedar, dan pengguna narkoba.

"Jumlah barang bukti yang diamankan dari 28 tersangka cukup banyak, 1.186.134 butir
obat keras terlarang, dan 6 gram sabu," terangnya.

Jenis obat keras terlarang yang disita terdiri dari 1.137000 ribu butir chlorprimazine,
34.050 butir trihex, 11.418 butir tramadol, dan 3.666 butir dextro.

Kasatresnarkoba Polresta Cirebon, Kompol Sentosa Sembiring, menjelaskan pihaknya


selalu berupaya mencari jaringan peredaran narkotika. Dia berharap masyarakat turut
membantu dengan berbagi informasi ke kepolisian.
 
"Ada informasi dari masyarakat kita terima, kita terimakasih kepada masyarakat," ucap
dia.
 
Sementara itu, 19 tersangka kasus Obat keras terlarang (OKT) terancam Pasal 196 Jo
Pasal 197 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Dengan ancaman hukuman
paling lama 15 Tahun.

Sedangkan, sembilan tersangka kasus sabu terancam Pasal 112 Jo pasal 114 Jo Pasal
127 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Dengan ancaman hukuman paling
lama 20 Tahun dan paling singkat 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai