PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
INTEGRASI NASIONAL
DI SUSUN OLEH :
RAHMI
FAKULTAS TEKHNIK
UNIVERSITAS CORDOVA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat
rahmat, karunia, hidayah dan kehendak-Nyalah Makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk sedikit mengulas mengenai kejenuhan dan transfer dalam
belajar. Dalam makalah ini penulis menemukan banyak kesulitan, terutama keterbatasan
mengenai penguasaan ilmu tentang kejenuhan dan transfer dalam belajar, tetapi berkat
bimbingan yang diberikan oleh berbagai pihak akhirnya penulis pun dapat menyelesaikan
makalah ini serta adanya media massa yang sangat menunjang penyelesaian makalah ini.
Sebagai mahasiswa, penulis menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki masih terbatas
sehingga dalam makalah ini masih ditemukan banyak kekurangan. Maka, kritik dan saran
dirasakan sangat dibutuhkan untuk kemajuan penulis di masa yang akan datang. Penulis
berharap, agar dengan adanya makalah ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan bagi
mahasiswa dan dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
( Rahmi )
Daftar Isi
KataPengantar………………………………………………………………………............ 1
Daftar isi……………………………………………………………………………............. 2
BAB I : PENDAHULUAN
- Latar Belakang....…………………………………………………………………............ 3
- Rumusan Masalah..…………………………………………………................................. 4
- Tujuan …..…………………………………………………............................ ................. 4
BAB II : PEMBAHASAN
- Kesimpulan……………………………….............…………………………………...... 13
- Saran……………..……………………………………………………………............... 14
- Daftar Pustaka…………………………………………………………………………... 14
BAB I PENDAHULUAN
1. 2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Adapun tujuan kami membuat makalah ini antara lain:
PEMBAHASAN
Integrasi Nasional berasal dari 2 kata, yakni Integrasi dan Nasional. Integrasi ini berasal
dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti menyatupadukan, mempersatukan atau
menggabungkan. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Integrasi memiliki arti
pembauran sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti
yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang
melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga
dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Tentang integrasi, myron weiner (1971) memberikan lima definisi mengenai integrasi
yaitu :
a) Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam suatu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional, membangun rasa
kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang yang lebih
sempit.
b) Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat
diatas unit-unit sosial yang lebih kecil yang betanggotakan kelompok-kelompok
sosial budaya masyarakat tertentu.
c) Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan yang
diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada
kelompok elit dan massa.
d) Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang
diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
e) Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima
demi mencapai tujuan bersama.
Sejalan dengan definisi tersebut, myron weiner membedakan lima tipe integrasi nasional,
integrasi wilayah, integrasi nilai, integrasi elit massa, dan integrasi tingkah laku (tindakan
integratif). Integrasi merupakan upaya menyatukan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu
masyarakat menjadi satu bangsa. Howard Wriggins (1996) menyebut adanya pendekatan atau
cara bagaimana para pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa. Kelima pendekatan
yang selanjutnya disebut sebagai faktor yang menentukan tingkat integrasi suatu bangsa yaitu :
1) Adanya ancaman dari luar
2) Gaya politik kepemimpinan
3) Kekuatan lembaga-lembaga politik
4) Ideologi nasional
5) Kesempatan pembangunan ekonomi
Sunyoto Usman (1998) menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat dapat terintegrasi apabila
Secara Politis, Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu
identitas nasional. Secara Antropologi.Integrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa
proses penyesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu
kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat
a) Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik
Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah
terdapat anjungan dari semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap
anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu,
misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya.
b) Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman, tetangga
atau saudara, kita harus saling menghormati.
c) Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau
mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari
legong yang merupakan salah satu tarian adat Bali.
Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman Mini
Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di
Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura
(untuk agama Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu
agama resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.
Proses Integrasi Nasional biasanya akan dipengaruhi oleh aspek-aspek sosiologis dan
antropologis. Dalam prosesnya, integrasi dituntut adanya kesepakatan terhadap nilai-nilai umum
yang ada didalam masyarakat melalui proses :
a. Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan bagaimana
individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya
agar dapat berkenbangan menjadi pribadi yang dapat diterima oleh kelompoknya.
b. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah pebauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
d. Enkulturasi
Enkulturasi merupakan proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap
individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
Dalam konteks Indonesia, maka proses Integrasi Nasional haruslah berjalan alamiah
sesuai dengan keanekaragaman budayanya dan harus lepas dari hegemoni pengaruh kekuasaan
suatu nefara atas negara-negara lain dan ominasi peran politik etnik tertentu.
a. Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktor sejarah.
b. Adanya ideologi nasional yang tercermin di dalam simbol negara yakni Garuda Pancasila
dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
c. Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam kalangan Bangsa
Indonesia seperti yang telah dinyatakan di dalam Sumpah Pemuda.
d. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan adanyadan munculnya semangat
nasionalisme dalam kalangan Bangsa Indonesia.
e. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa
kesatuan bahasa Indonesia.
f. Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
a) Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang lebih maju dan tangguh
di masa yang akan datang.
b) Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
c) Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan itu
adalah hal yang sangat sulit.
d) Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan pihak ini
lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
e) Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
f) Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan negara demi terciptanya
kedamaian
Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara. Sebab
integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk membangun
kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara
senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita,
baik kerugian berupa fisik materill seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan kekawatiran,
cemas, ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Disisi lain banyak pula
potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara, yang mestinya dapat digunakan untuk
melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat, harus dikorbankan untuk
menyelesaikan konflik tersebut. Dengan demikian negara yang senantiasa diwarnai konflik di
dalamnya akan sulit untuk mewujudkan kemajuan.
Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan,
karena setiap masyarakat disamping membawakan potensi integrasi juga menyimpan potensi
konflik atau pertentangan. Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerja sama, serta
konsensus tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupakan potensi yang
mengintegrasikan. Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat seperti
perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan perbedaan kepentingan adalah
menyimpan potensi konflik, terlebih apabila perbedaan-pebedaan itu tidak dikelola dan disikapi
dengan cara dan sikap yang tepat.
Namun apapun kondisi integrasi masyarakat merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan
untuk membangun kejayaan bangsa dan negara, dan oleh karena itu perlu senantiasa diupayakan.
Kegagalan dalam mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan untuk membangun
kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
bersangkutan.
Sejarah indonesia adalah sejarah yang merupakan proses dari bersatunya suku-suku
bangsa menjadi sebuah bangsa. Ada semacam proses konvergensi, baik yang desengaja maupun
tidak disengaja, ke arah menyatunya suku-suku tersebut menjadi satu kesatuan negara dan
bangsa. Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku,budaya dan agama. Oleh sebab
itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat Indonesia lebih
memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya integrasi tidak terwujud.
Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata tidak baik bagi
masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak atas
wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran
antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik tersebutlah yang
membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi terus dilakukan agar Indonesia
menjadi satu kesatuan yang mana disebutkan dalam semboya bhinneka tunggal ika. Contoh
kasus yang mengancam keutuhan negara Indonesia berikut adalah contoh kasus ancaman yang
pernah mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
PENUTUP
Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan
ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya-budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Indonesia adalah negara yang penuh dengan
keragaman, baik itu dari segi etnis, budaya, adat istiadat, dengan segala pola kehidupan
masyarakat yang ada di dalamnya. Masyarakat adat di Indonesia juga memiliki berbagai kearifan
lokal yang sangat khas dan menunjukkan eksistensinya dalam lingkup suku bangsa di Indonesia.
Beriringan dengan hal itu, Indonesia juga memiliki berbagai masalah terkait dengan isu etnis
tersebut, contoh nyatanya adalah konflik antar etnis yang sering terjadi di berbagai daerah dan
berdampak bagi stabilitas nasional Indonesia. Hal ini pula yang menjadikan Integrasi Nasional
begitu sulit diwujudkan di negara ini, ditandai dengan belum terciptanya rasa kebersamaan
dalam suatu wilayah, dengan melepaskan simbol-simbol primordial dari komunitas adat.
Dibutuhkan langkah nyata dari berbagai pihak untuk mengatasi hal ini, diantaranya dengan
berupaya dengan serius untuk mengatasi konflik antar etnis yang terjadi di daerah, membendung
segala hal yang dapat menjadi pemicu konflik, mengedepankan toleransi dan penanaman nilai-
nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan pemerintah juga harus mampu menciptakan
kebijakan yang adil dari segi politik, ekonomi, sosial dan budaya, karena pada dasarnya isu etnis
ini merupakan hal yang sangat sensitif terutama di negara multikultural seperti Indonesia ini.
Saran
Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi nasional
dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak adanya
konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun Indonesia ini
berbeda-beda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap Indonesia adalah negara yang satu yang
mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan negara indonesia.
Daftar Pustaka
Wibowo, I, 2000, Negara dan Mayarakat : Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat
Cina, gramedia, Jakarta.
Winarno. 2007, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi.
Bumi aksara, jakarta.
Buku Panduan Kewarganegaraan Tahun 2014. Universitas Sriwijaya.
UPT Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Bohlan, (2005). Integrasi nasional.
(http://www.basic-integrasi-nasional.org) Diakses pada tanggal 12 februari 2015.
Nikolas, (2007).
Pentingnya integrasi nasional indonesia. (http://www.education-penteingnyaintegrasi-
nasional.org/wiki)