Anda di halaman 1dari 10

INJEKSI INTRAKUTAN

Disusun Oleh :
MESTY INDRIYANI
PO.71.24.1.18.064

Tingkat 2 Reguler B
Dosen Pembimbing : SUPRIDA, SKM., M.Kes.

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


D-III KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti –
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinga penyusun
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “INJEKSI
INTRAKUTAN”.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Palembang, Juli 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang......................................................................................1
B Rumusan Masalah ................................................................................1
C Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi Injeksi Intrakutan (IC) ..........................................................3
2. Prinsip Pemberian Obat Melalui Injeksi Intrakutan (IC)......................3
3. Indikasi dan Kontraindikasi Pemberian Obat Intrakutan (IC).............4
4. Lokasi Injeksi Intrakutan (IC)..................................................................4
5. Prosedur Kerja Injeksi Intrakutan (IC)....................................................5
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan...........................................................................................6
B Saran.....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tugas terpenting seorang perawat/bidan adalah member
obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi
untuk mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan
efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam
banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau
berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat
tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang sebenarnya.
Tidak jarang tindakan injeksi menimbulkan rasa takut pada pasien,
baik anak maupun orang dewasa. Tehnik yang tepat dapat mengurangi rasa
sakit akibat proses injeksi. Empat hal yang harus diperhatikan dalam
tindakan injeksi yaitu: rute injeksi, lokasi injeksi, tehnik dan alat.

Seorang perawat/bidan juga memiliki tanggung jawab dalam


memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang
telah diberikan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan
membantu klien untuk menggunakannya dengan benar dan berdasarkan
pengetahuan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari injeksi intrakutan (IC) ?
2. Apa prinsip Dalam Pemberian Obat melalui Injeksi Intrakutan (IC)?
3. Apa indikasi dan kontra indikasi pemberian obat secara Intrakutan (IC)?
4. Dimana lokasi injeksi intrakutan (IC)?
5. Bagaimana prosedur kerja injeksi intrakutan (IC)?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari injeksi intrakutan (IC).

1
2. Untuk mengetahui prinsip dalam Pemberian Obat melalui Injeksi
Intrakutan (IC).
3. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemberian obat Intrakutan
(IC).
4. Untuk mengetahui dimana saja lokasi injeksi Intrakutan (IC).
5. Untuk mengetahui prosedur kerja injeksi Intrakutan (IC).

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Definisi Injeksi Intrakutan (IC)
Intrakutan Merupakan cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam
jaringan kulit. Intra kutan biasanya di gunakan untuk mengetahui sensivitas
tubuh terhadap obat yang disuntikkan. Hal tersebut bertujuan untuk
melakukan skintest atau tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan
digunakan. Pemberian obat melalui jaringan intra kutan ini dilakukan di
bawah dermis atau epidermis, secara umum dilakukan pada daerah lengan
tangan bagian ventral. Hal tersebut bisa dilkakukan pada pasien yang tidak
sadar, tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan
obat secara oral, tidak alergi.
Suntikan intra kutan adalah menyuntik obat ke dalam jaringan kulit.
Tujuan suntikan intra kutan:
1. Mendapatkan reaksi setempat
2. Mendapatkan atau menambah kekebalan, misalnya suntikan BCG

B. Prinsip Dalam Pemberian Obat Melalui Injeksi Intrakutan (IC)


1. Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui diagnosa medis
pasien, indikasi pemberian obat, dan efek samping obat, dengan prinsip
10 benar yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu
pemberian, benar cara pemberian, benar pemberian keterangan tentang
obat pasien, benar tentang riwayat pemakaian obat oleh pasien, benar
tentang riwayat alergi obat pada pasien, benar tentang reaksi pemberian
beberapa obat yang berlainan bila diberikan bersama-sama, dan benar
dokumentasi pemakaian obat.
2. Untuk mantoux tes (pemberian PPD) diberikan 0,1 cc dibaca setelah 2-3
kali 24 jam dari saat penyuntikan obat.
3. Setelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan desinfektan.
4. Tenaga Kesehatan harus memastikan bahwa pasien mendapatkan obatnya,
bila ada penolakan pada suatu jenis obat, maka tenaga kesehatan dapat
mengkaji penyebab penolakan, dan dapat mengkolaborasikannya dengan
dokter yang menangani pasien, bila pasien atau keluarga tetap menolak

3
pengobatan setelah pemberian inform consent, maka pasien maupun
keluarga yang bertanggungjawab menandatangani surat penolakan untuk
pembuktian penolakan therapi.
5. Injeksi intrakutan yang dilakukan untuk melakukan tes pada jenis
antibiotik, dilakukan dengan cara melarutkan antibiotik sesuai
ketentuannya, lalu mengambil 0,1 cc dalam spuit dan menambahkan
aquabidest 0,9cc dalam spuit, yang disuntikkan pada pasien hanya 0,1cc.
6. Injeksi yang dilakukan untuk melakukan test mantoux, PPD diambil 0,1
cc dalam spuit, untuk langsung disuntikan pada pasien.

C. Indikasi dan Kontraindikasi Pemberian Obat Intrakutan (IC)


1. Indikasi
a. Pasien yang membutuhkan tes alergi (mantoux tes)
b. Pasien yang akan melakukan vaksinasi
c. Menegakkan diagnosa penyakit
d. Sebelum memasukkan obat
2. Kontraindikasi
a. Pasien yang mengalami infeksi pada kulit
b. Pasien dengan kulit terluka
c. Pasien yang sudah dilakukan skin tes.

D. Lokasi Injeksi Intrakutan (IC)


1. Dilengan atas, yaitu tiga jari di bawah sendi bahu tepat di tengah
daerah muskulus deltoideus.
2. Dilengan bawah, yaitu bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan
siku atau 2/3 dari pergelangan tangan pada kulit yang sehat, jauh dari
peredaran darah.

E. Prosedur Kerja Injeksi Intrakutan (IC)


1. Persiapan alat
a. Daftar buku obat/catatan, jadwal pemberian obat.
b. Obat dalam tempatnya

4
c. Spuit 1 cc/spuit insulin
d. Cairan pelarut
e. Bak steril dilapisi kasa steril (tempat spuit)
f. Bengkok
g. Perlak dan alasnya.
h. Tempat sampah medis dan sampah tajam
2. Prosedur kerja
a. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan
b. Cuci tangan
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
d. Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan
panjang terbuka dan keatasan
e. Pasang perlak/pengalas di bawah bagian yang akan disuntik
f. Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan
aquades.
g. Kemudian ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc
dan siapkan pada bak injeksi atau steril.
h. Desinfeksi dengan kapas alcohol pada daerah yang akan dilakukan
suntikan.
i. Tegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan disuntik.
j. Lakukan penusukan dengan lubang jarum suntik menghadap ke atas
dengan sudut 15-20 derajat di permukaan kulit.
k. Suntikan sampai terjadi gelembung.
l. Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase.
m. Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/tes obat, waktu, tanggal
dan jenis obat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Intrakutan Merupakan cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam
jaringan kulit. Intra kutan biasanya di gunakan untuk mengetahui sensivitas
tubuh terhadap obat yang disuntikkan. Hal tersebut bertujuan untuk

5
melakukan skintest atau tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan
digunakan.
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi
pasien, salah satunya intra kutan. Dalam pemberian obat ada hal-hal yang
perlu diperhatikan, diantaranya prosedur kerja, alat dan bahan dalam
pemberian obat. Sebab ada jenis-jensi obat tertentu yang tidak bereaksi jika
diberikan dengan cara yang salah.

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini, saya yakin masih banyak kekurangan
baik dalam materi dan cara penyusunan. Maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjunjung
kesempurnaan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, AAA. Uliyah, Musriful. 2005. Buku Saku Pratikum: Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta:EGC

6
________. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan Edisi 2.
Jakarta:Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai