Anda di halaman 1dari 4

ALAT KONTRASEPSI SUNTIK

Disusun Oleh :
1. Juwita Ayu Lestari
2. Khusnul Khotimah
3. Maharani Aprilia Sunevy
4. Mesty Indriyani
5. Mita Anggraini
6. Nida Firyal Syahirah

Tingkat II Reguler B
Dosen Pembimbing : Wita Asmalinda, SST, M.Kes.

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
A. PENGERTIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh dalam
jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi
sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah kehamilan. (Hanafi, 2012).
B. JENIS ALAT KONTRASEPSI SUNTIK
Jenis kontrasepsi menurut (Baziad, 2002) adalah:
1. KB suntik 3 bulan
KB suntik 3 bulan menggunakan depo medroksi progesteron asetat (DMPA) yang
mengandung 150mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik
intramuskular.
2. KB suntik 1 bulan
Suntikan kombinasi mengandung hormon estrogen dan progesteron yang
diberikan satu bulan sekali. (Baziad, 2002)
C. FISIOLOGI ALAT KONTRASEPSI SUNTIK
Secara umum kerja dari KB suntik progestin menurut (Hanafi, 2012) adalah sebagai
berikut:
1. Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan Luteinizing
Hormon (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar follicle-stimulating
hormon (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH (LH surge).
Menghambat perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progesteron menurunkan
frekuensi pelepasan FSH dan LH.
2. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus serviks yang
mengganggu penetrasi sperma. Perubahan-perubahan siklus yang normal pada lendir
serviks. Sekret dari serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh progesteron
hingga menyulitkan penetrassi spermatozoa.
3. Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari ovum
yang telah dibuahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium
skresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi
dari ovum yang telah dibuahi.
4. Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin mempengaruhi kecepatan
transpor ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan terhadap kecepatan
transportasi ovum (telur) melalui tuba (Hanafi, 2012).

Suntikan untuk KB suntik berisi hormon progesteron. Hormon ini bersifat mengentalkan
lendir di mulut rahim sehingga menghalangi sel sperma masuk ke rahim. Hormon
progesteron yang disuntikan ini sama dengan progesteron yang diproduksi tubuh ketika
wanita sedang masa haid. Ketika menggunakan KB suntik, seseorang mungkin tidak
mengalami haid karena sifat hormon progesteron ini menghentikan produksi dan pelepasan
sel telur (Ovulasi). Kondissi lapisan rahim juga menjadi lebih tipis sehingga jika ada sel telur
yang berhasil dibuahi, maka rahim tidak mampu mendukung dan kehamilan bisa dicegah.

D. EFEK SAMPING ALAT KONTRASEPSI SUNTIK


1. Adanya gangguan haid berupa siklus haid memanjang atau memendek. Perdarahan
banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur ataupun perdarahan bercak. Tidak haid
sama sekali.
2. Penggunaan jang kepala, jerawat jangka panjanng akan terjadi defisiensi estrogen
sehingga dapat menyebabkan kekeringan vagina, menurunkan libido, ggangguan
emosi, sakit keppala, jerawat, meningkatna resiko osteoporosis (meilany, DKK .2010)
3. Ameorea (tidak terjadi perdarahan, perdarahan atau perdarahan bercak (spotting),
meningkatnya atau menurunnya berat badan (syaifudin :2006).
DAFTAR PUSTAKA

Baziad, A. 2002. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: PT. Bina Pustaka.


Hartanto, Hanafi. 2012. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka.
Syaifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Penerbit Yayasan Bina Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai