Anda di halaman 1dari 14

SUPERVISI KEPERAWATAN

OLEH :
KELOMPOK 1 (B-12 B)
Desak Nyoman Riska Krismayanti 193223110
Gabriela Angelina Palabi 193223115
I Gede Putra Sainan Jaya 193223116
I Gusti Ayu Trisnadewi 193223117
I Komang Prayoga 193223118
Ike Sri Wulandari 193223124
Merliana Sofiani 193223130
Nanik Eka Purnawati 193223131
Ni Kadek Sukraeni Pebreyanti 193223135
Ni Wayan Sukrimi 193223154

PROGRAM ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa atas berkat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Supervisi Keperawatan” pada mata
kuliah Manajemen Keperawatan ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun berkat bantuan dan partisipasi dari berbagai
pihak sehingga dapat terselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
selama penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan penulis, sehingga masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca,
sehingga kami dapat menyempurnakan makalah ini untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan agar bisa lebih baik lagi.
“Om Santih, Santih, Santih, Om”

Denpasar, 26 Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................iv
A. Latar Belakang.............................................................................................iv
B. Rumusan Masalah.........................................................................................v
C. Tujuan...........................................................................................................v
D. Manfaat.........................................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
A. Pengertian Supervisi Keperawatan...............................................................7
B. Sasaran Supervisi..........................................................................................7
C. Tujuan Supervisi Keperawatan.....................................................................8
D. Manfaat Supervisi Keperawatan...................................................................8
E. Pelaksanaan Supervisi Keperawatan.............................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
A. Simpulan.....................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan pusat layanan kesehatan yang terdiri dari berbagai
profesi yang membentuk suatu kesatuan dan saling berpengaruh satu sama lain.
Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya perlu penataan atau manajemen
untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen keperawatan yang
dikelola dan dilaksanakan dengan baik akan menghasilkan suatu pelayanan
yang baik pula kepada klien yang dirawat di rumah sakit. Pelayanan
keperawatan sebagai sub sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan
komponen sentral untuk terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu.
Upaya untuk meningkatkan mutu, perawat harus mampu melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi berikut dengan dokumentasinya (Suara, 2010).
Kontrol terhadap pemberian asuhan keperawatan merupakan hal yang
sangat penting untuk menjamin asuhan keperawatan dan dokumentasi asuhan
keperawatan dilakukan dengan benar dan ditulis dengan lengkap, agar dapat
dipertanggungjawabkan. Kontrol yang dilakukan dalam manajemen
keperawatan salah satunya adalah dengan supervisi. Supervisi merupakan
upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan kemampuan pihak yang
disupervisi agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah
ditetapkan dengan efektif dan efisien (Nursalam, 2011).
Supervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian sumber-sember
yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Supervisi memungkinkan seorang supervisor
keperawatan dapat menemukan berbagai kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan diruang yang bersangkutan melalui analisis
secara komprehensif bersama-sama dengan anggota perawat secara efektif dan
efisien (Sitorus dan Panjaitan, 2011).
Kegiatan supervisi merupakan proses memberikan bantuan, bimbingan
atau pengajaran, dukungan kepada seseorang untuk menyelesaikan

iv
pekerjaannya sesuai kebijakan dan prosedur, mengembangkan ketrampilan
baru, dan memberikan pemahaman yang lebih luas untuk melakukan tugas
dengan lebih baik. Supervisi merupakan proses formal dari belajar dan
dukungan profesional yang memungkinkan perawat praktisi untuk
mengembangkan pengetahuan, dan kompetensi, menerima tanggung jawab
dalam praktiknya dan meningkatkan perlindungan terhadap pasien dan
pelayanan keperawatan yang aman dalam situasi yang kompleks (Sitorus dan
Panjaitan, 2011).
Berdasarkan latar belakang di atas serta mengingat pentingnya tujuan dan
manfaat kegiatan supervisi dalam keperawatan, maka penulis berkeinginan
untuk menulis makalah mengenai “Supervisi Keperawatan”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian supervisi keperawatan?
2. Bagaimanakah sasaran supervisi?
3. Bagaimanakah tujuan supervisi keperawatan?
4. Bagaimanakah manfaat supervisi keperawatan?
5. Bagaimanakah pelaksanaan supervisi keperawatan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian supervisi keperawatan.
2. Untuk mengetahui sasaran supervisi.
3. Untuk mengetahui tujuan supervisi keperawatan.
4. Untuk mengetahui manfaat supervisi keperawatan.
5. Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi keperawatan.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari makalah ini yaitu mahasiswa dapat memperoleh
pengetahuan dan mengembangkan wawasan mengenai supervisi
keperawatan.

v
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari makalah ini yaitu dapat dijadikan sebagai bahan acuan
untuk menyusun makalah supervisi keperawatan.

vi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Keperawatan


Sebagai salah satu dari fungsi manajemen, pengertian supervisi telah
berkembang secara khusus. Secara umum yang dimaksud dengan supervisi
adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan
terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila
ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat
langsung guna mengatasinya (Basuki, 2018)
Menurut Mamik (2015), melihat dimensi supervisi sebagai suatu proses
kemudahan sumber-sumber yang diperlukan untuk penyelesaian suatu tugas
ataupun sekumpulan kegiatan pengambilan keputusan yang berkaitan erat
dengan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan dan informasi dari
kepemimpinan dan pengevaluasian setiap kinerja karyawan.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan supervisi keperawatan
merupakan suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan perawat
untuk menyelesaikan tugas dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan melalui aktivitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan
evaluasi.

E. Sasaran Supervisi
Sasaran yang harus dicapai dalam supervisi adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan tugas sesuai dengan pola
2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana
3. Staf yang berkualitas dapat dikembangkan secara kontue/sistematis
4. Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis
5. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang
6. Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan objek/rasional
7. Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan kekuasaan, kedudukan dan
keuangan (Mamik, 2015).

7
F. Tujuan Supervisi Keperawatan
Tujuan pokok dari supervise adalah menjamin pelaksanaan berbagai
kegiatan yang telah direncanakan secara benar dan tepat, dalam arti lebih efekti
dan efisien, sehingga tujuan yang ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan
memuaskan (Suarli & Bachtiar, 2012).
Simamora (2012), menyatakan bahwa tujuan supervise keperawatan
adalah sebagai berikut :
1. Memperhatikan anggota unit organisasi di samping itu area kerja dan
pekerjaan itu sendiri.
2. Memperhatikan rencana, kegiatan dan evaluasi dari pekerjaan
3. Meningkatkan kemampuan pekerjaan melalui orientasi, latihan dan
bimbingan individu sesuai kebutuhannya serta mengarahkan kepada
kemampuan keterampilan keperawatan
Selain itu juga supervise keperawatan bertujuan untuk :
1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanaan keperawatan
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan
mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan

G. Manfaat Supervisi Keperawatan


Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak
manfaat. Menurut Suarli & Bachtiar (2012), manfaat tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas
kerja ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja
yang lebih harmonis antara atasan dan bawahan.
2. Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja. Peningkatan efesiensi
kerja ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang

8
dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan
sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.

H. Pelaksanaan Supervisi Keperawatan


Irwan (2016), menyatakan orang yang melaksanakan kegiatan supervisi
disebut supervisor. Yang termasuk supervisor keperawatan adalah sebagai
berikut :
1. Kepala ruangan
Kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan
diunit kerjanya. Kepala rungan merupakan ujung tombak penentu tercapai
tidaknya tujuan pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan dan
pendokumentasian di unit kerjanya.
2. Pengawas keperawatan
Beberapa ruangan atau unit pelayanan berada di bawah satu instalasi,
pengawas perawatan bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pada
areanya yaitu beberapa kepala ruangan yang berada dalam satu instalasi
tertentu, misalnya instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan dan lain-lain.
3. Kepala seksi
Beberapa instansi digabung dibawah satu pengawasan kepala seksi. Kepala
seksi mengawasi pengawas keperawatan dalam melaksanakan tugas secara
langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.
4. Kepala bidang keperawatan
Kepala bidang keperawatan bertanggung jawab untuk melakukan supervisi
kepada kepala seksi secara langsung dan semua perawat secara tidak
langsung.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan supervisi dilakukan dengan dua teknik


yaitu teknik langsung dan tidak langsung dengan ulasan sebagai berikut :
1. Teknik Langsung
Teknik langsung dalam kegiatan supervisi adalah teknik dimana
supervisor berpartisipasi langsung dalam melakukan kegiatan supervisi.
Kelebihan dari teknik ini pengarahan dan petunjuk dari supervisor tidak

9
dirasakan sebagai suatu perintah, selain itu umpan balik dan perbaikan
dapat dilakukan langsung saat ditemukan adanya penyimpangan (Basuki,
2018).
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung. Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam
kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai
perintah. Cara supervisi ini ditujukan untuk bimbingan dan arahan serta
mencegah dan memperbaiki kesalahan yang terjadi.
Adapun cara supervisi terdiri dari :
a. Merencanakan
Seorang supervisor, sebelum melakukan supervisi harus membuat
perencanaan tentang apa yang akan disupervisi, siapa yang akan
disupervisi, bagaimana tekniknya, kapan waktunya dan alasan
dilakukan supervisi.
Dalam membuat perencanaan diperlukan unsur-unsur : Objektif /
tujuan dari perencanaan, Uraian Kegiatan, Prosedur, Target waktu
pelaksanaan, penanggung jawab dan anggaran (Suarli, 2012).
b. Mengarahkan
Pengarahan yang dilakukan supervisor kepada staf meliputi
pengarahan tentang bagaimana kegiatan dapat dilaksanakan sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai. Dalam memberikan pengarahan
diperlukan kemampuan komunikasi dari supervisor dan hubungan
kerjasama yang demokratis antara supervisor dan staf.
Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :
- Pengarahan harus lengkap
- Mudah dipahami
- Menggunakan kata-kata yang tepat
- Berbicara dengan jelas dan lambat
- Berikan arahan yang logis
- Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
- Pastikan bahwa arahan dipahami
- Yakinkan bahwa arahan dilaksanakan atau perlu tindak lanjut

10
c. Membimbing
Agar staf dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka
dalam melakukan suatu pekerjaan, staf perlu bimbingan dari seorang
supervisor. Supervisor harus memberikan bimbingan pada staf yang
mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya, bimbingan harus
diberikan dengan terencana dan berkala. Staf dibimbing bagaimana
cara untuk melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Bimbingan
yang diberikan diantaranya dapat berupa : pemberian penjelasan,
pengarahan dan pengajaran, bantuan, serta pemberian contoh langsung.
d. Memotivasi
Supervisor mempunyai peranan penting dalam memotivasi staf
untuk mencapai tujuan organisasi. Kegiatan yang perlu dilaksanakan
supervisor dalam memotivasi antara lain adalah :
- Mempunyai harapan yang jelas terhadap staf dan
mengkomunikasikan harapan tersebut kepada para staf
- Memberikan dukungan postifi pada staf untuk menyelesaikan
pekerjaan
- Memberikan kesempatan pada staf untuk menyelesaikan tugasnya
dan memberikan tantangan-tantangan yang akan memberikan
pengalaman yang bermakna
- Memberikan kesempatan pada staf untuk mengambil keputusan
sesuai tugas limpah yang diberikan
- Menciptakan situasi saling percaya dan kekeluargaan dengan staf
- Menjadi role model bagi staf
e. Mengobservasi
Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi staf dalam
melaksanakan tugasnya sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan yang diharapkan, maka supervisor harus melakukan
observasi terhadap kemampuan dan perilaku staf dalam menyelesaikan
pekerjaan dan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh staf (Nursalam,
2013).

11
f. Mengevaluasi
Evaluasi merupakan proses penilaian pencapaian tujuan, apabila
suatu pekerjaan sudah selesai dikerjakan oleh staf, maka diperlukan
suatu evaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
yang telah disusun sebelumnya.
Evaluasi juga digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut
sudah dikerjakan sesuai dengan ketentuan untuk mencapai tujuan
organisasi. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara menilai langsung
kegiatan, memantau kegiatan melalui objek kegiatan. Apabila suatu
kegiatan sudah di evaluasi, maka diperlukan umpan balik terhadap
kegiatan tersebut.
2. Teknik Tidak Langsung
Supervisi dengan teknik tidak langsung merupakan kegiatan supervise
yang dilakukan melalui laporan, baik tertulis maupun lisan (seperti
timbang terima dan ronde keperawatan). Pada supervisi tidak langsung
dapat terjadi kesenjangan fakta, karena supervisor tidak melihat langsung
kejadian di lapangan. Oleh karena itu agar masalah dapat diselesaikan,
perlu dilakukan klarifikasi dan umpan balik dari supervisor dan staf
(Mamik, 2015).

12
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Supervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian sumber-
sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dari supervisi keperawatan
yaitu mengorganisasikan staf dan pelaksanaan keperawatan , melatih staf dan
pelaksana keperawatan, memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar
menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana
asuhan keperawatan dan memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan. Manfaat supervisi
keperawatan adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Adapun
pelaksanaan supervisi keperawatan dibagi menjadi dua teknik yaitu teknik
langsung dan tidak langsung.

I. Saran
Saran yang penulis dapat berikan bagi pembaca, khususnya mahasiswa
sarjana keperawatan diharapkan mampu mengetahui serta memahami kegiatan
supervisi sehingga mudah diaplikasikan pada saat menjalankan praktik di
lapangan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Basuki, 2018. Buku Ajar Manajemen Keperawatan untuk Mahasiswa dan


Praktisi. Sidoarjo : Indomedia Pustaka

Irwan, 2016. Manajemen Keselamatan Pasien. Yogyakarta : Deepublish

Mamik, 2015. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Sidoarjo : Penerbit Zifatama


Publisher

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Professional. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. 2013. Metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika

Simamora, R. H. (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC

Sitorus, R. dan Panjaitan, R. 2011. Manajemen Keperawatan: Manajemen

Suara, Mahyar. 2010. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Trans info media

Suarli, S dan Bahtiar. (2012). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan


Praktis. Jakarta: Erlangga

14

Anda mungkin juga menyukai