Disusun oleh :
dr. B.Oka Widyandanu
dr. Indra Wahono
dr. Laurensia V
dr. Raihana Z.Ichani
dr. Selly Christine Waruwu
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
. Program Kesehatan Ibu Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan
kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu
hamil, ibu melahirkan, dan bayi . Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan angka
kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak. Tingginya angka kematian ibu dan anak dapat
menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Karena itu penurunan AKI dan
AKB juga merupakan indikator keberhasilan derajat kesehatan suatu wilayah. Untuk itu
pemerintah berupaya bahu membahu membuat berbagai strategi untuk akselerasi menurunkan
AKI dan AKB.
Indonesia berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 masih menempati
posisi 305 per 100 ribu kelahiran hidup. Sementara itu, data capaian kinerja Kemenkes RI tahun
2015-2017 menunjukkan telah terjadi penurunan jumlah kasus kematian ibu. Jika di tahun 2015
AKI mencapai 4.999 kasus maka di tahun 2016 sedikit mengalami penurunan menjadi 4.912
kasus dan di tahun 2017 mengalami penurunan tajam menjadi sebanyak 1.712 kasus AKI. Untuk
AKB Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan dari tahun ke
tahun AKB mengalami penurunan signifikan. Dari 68 kematian per 1.000 kelahiran hidup pada
1991, hingga 24 kematian per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2017 .
Data tersebut menjadi acuan Pemerintah Untuk mempercepat penurunan angka kematian
ibu dan anak adalah dengan salah satunya meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga
kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan perinatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan
rujukan primer. Oleh karena itu Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat primer
adalah penanggung jawab penyelenggaran upaya kesehatan untuk tingkat pertama. Dalam
menjalankan tugas pokoknya puskesmas harus bekerja secara akuntabel, dimana seluruh
kegiatan dibuat laporan hasil kerja. Seluruh perangkat disiapkan untuk bisa mencatat,
melaporkan, bahkan menganalisa semua data atau informasi kesehatan yang sekarang lebih
dikenal dengan system informasi kesehatan (SIK), dimana hal tersebut dapat menjadi acuan
dalam memanifestasikan akuntabilitas kinerja instansi kesehatan pemerintah.
Dalam situasi normal, kematian ibu dan kematian neonatal di Indonesia masih menjadi
tantangan besar, apalagi pada saat situasi COVID-19. Saat ini, Indonesia sedang menghadapi
bencana nasional non alam COVID-19 sehingga pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara akses maupun kualitas.
Dikhawatirkan, hal ini menyebabkan adanya peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi
baru lahir. Sehingga dalam situasi pandemi COVID-19 ditetapkan Prinsip-prinsip pencegahan
COVID-19 pada ibu hamil, ibu nifas dan bayi baru lahir di masyarakat meliputi universal
precaution dengan selalu cuci tangan memakai sabun selama 20 detik atau hand sanitizer,
pemakaian alat pelindung diri, menjaga kondisi tubuh dengan rajin olah raga dan istirahat cukup,
makan dengan gizi yang seimbang, dan mempraktikan etika batuk-bersin. Makalah ini dibuat
untuk mengetahui capaian dan mengevaluasi program Keshatan Ibu dan Anak (KIA) di
Puskesmas Tulakan pada tahun 2019 sehingga dapat disesuaikan dengan target terbaru yang
telah ditentukan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah yaitu “Bagaimana
pelaksanaan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Tulakan pada tahun 2019”
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pelaksanaan program yang dijalankan oleh bagian program
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Tulakan pada tahun 2019
3. Bagi Masyarakat
- Setelah kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang
lebih optimal baik dari segi promotif, preventif, maupun kuratif.