Silahkan bagikan ke
FacebookTwitter
ٍ عظمة ذا َ ِت َك في كـ ُ ّ ِل َو
قت ِ بقدر
ِ ً وس ِل ّم تسليما
َ حب ِِه ِ ٰ َبي اال ُِم ّي َوعل ٰى ا
ْ له َو َص ّ ِ ّ ح ّم ٍد عب ِد َك َونبي ّ َِك ورسولِ َك الن ِ ّ َّ اللهم
َ صل عل ٰى َسيِّدنا ُم ُ
حيـن
ٍ و
َ
Sayyid Abu Bakar bin Syaikh Al-Saqqaf Ba Alawi bertanya, “Bagaimanakah hukum
bisikan-bisikan yang melintas di hati orang yang washil (sudah sampai kepada Allah
mendapat kedudukan di sisi Allah)? Apakah ia harus menolak bisikan-bisikan tersebut
dan hanya bersandar kepada bisikan Allah, atau apa yang mesti ia lakukan?”
Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad, menjawab: “Pemilik kedudukan (washil) itu
berbeda-beda tingkatan mereka. Orang yang mencapai kedudukan ini memiliki dua
keadaan. Pertama disebut al-jama’; Kedua disebut al-farq. Jika seseorang mengalami
keadaan yang pertama, yaitu al-jama’, ia akan fana terhadap dirinya dan orang lain,
ia akan asyik tenggelam bersama Tuhannya dengan seluruh raganya. Saat itu, tidak
ada lagi bisikan-bisikan yang datang, yang ada hanya Allah, Dzat Yang Mahaada.
Seseorang yang sudah mencapai kedudukan ini berkata,“Jika pada diriku terdapat
bisikan keinginan selain kepada-Mu, yang muncul karena kealpaanku, maka kuputuskan
kemurtadan diriku.” Maksud dari “kemurtadan” di sini adalah ‘Aku tidak tenggelam
dan hanyut di dalam diri-Mu. Berarti dia tak lagi di maqam ini.
Seseorang yang lain juga berkata, “Hatiku dipenuhi keinginan beragam lalu menyatu
sejak mata keinginanku memandang-Mu.”
Adapun bisikan yang bermacam-macam itu muncul disebabkan oleh pikiran yang
bercabang dan halangan yang banyak di dalam diri. Hal yang seperti ini tidak
dialami oleh seseorang yang sudah wushul (sampai) kepada Allah, karena ia telah
menyatukan pikiran dan kalbunya hanya kepada Allah semata. Keadaan ini diisyaratkan
oleh Rasulullah SAW, “Aku memiliki satu waktu yang aku isi hanya bersama Tuhanku.”
Keadaan semacam ini amatlah jarang dialami oleh seseorang, saat itu terjadi maka
akan tampak hal-hal yang mengagumkan dan menakjubkan. Keadaan ini pernah dialami
oleh beberapa masyayikh (para syekh besar) di Irak selama 7 tahun lamanya, lalu ia
tersadar sejenak sebelum akhirnya kembali tenggelam dalam keadaan ini selama 7
tahun berikutnya. Selama berada pada maqam ini, ia tidak makan, tidak minum, tidak
tidur, dan tidak shalat, akan tetapi tetap berdiri tegak di tanah lapang sambil
menengadahkan pandangan matanya ke arah langit.
Kami juga pernah mendengar cerita tentang beberapa masyayikh di Mesir yang berwudhu
lalu berbaring seraya berkata pada pendampingnya, “Jangan engkau bangunkan aku dari
tidurku sampai aku sendiri yang akan bangun.” Ia pun tertidur hingga 17 tahun
lamanya, lalu ia bangkit dari tidurnya dan shalat dengan wudhunya tersebut.
Para ‘arif billah merindukan keadaan al-jama’ ini. Sedangkan Allah SWT, karena rasa
kasih sayang-Nya, memindahkan mereka dari keadaan ini. Agar mereka tetap dapat
menjalankan kewajiban-kewajiban mereka dan terhindar dari rusaknya fisik dan
hancurnya persendian mereka. Karena, anugerah Allah berupa ilmu dan hikmah, jika
sudah menguat dan menguasai, tidak akan sanggup kekuatan fisik manusia
menanggungnya. Bukankah Gunung Al-Thur terbakar dan menjadi debu ketika cahaya
anugerah Allah bersinar di atasnya?
Tidak benar pengakuan sebagian orang yang telah dikuasai oleh setan yang menyatakan
bahwa mereka telah mencapai maqam al-jama’ ini. Sehingga kita menyaksikan mereka
meninggalkan ibadah dan melalaikan kewajiban-kewajiban agama seperti puasa dan
shalat. Di samping itu, mereka juga memperturutkan syahwat dan keinginan nafsu
mereka serta melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT. Seandainya mereka
adalah para wali Allah, seperti pengakuan mereka, niscaya Allah akan memelihara
mereka dari hal-hal tersebut. Dan, seandainya mereka benar-benar hanyut dalam
kefanaannya dengan Allah, niscaya mereka akan lenyap dari selain diri-Nya.
Kami tidak akan memperpanjang pembicaraan, walaupun masalah ini adalah masalah yang
sangat luas pembahasannya. Bahkan, banyak orang yang tergelincir pemahamannya saat
membahas hal ini. Karena, ini termasuk masalah yang sangat rumit dan sulit dipahami
oleh akal manusia, apalagi hanya dengan pikiran-pikiran belaka.
Mengenai keadaan farq, seseorang yang telah mencapai akan selalu mendapatkan
perlindungan dari Allah dan penglihatan dengan pandangan inayah-Nya. Saat itulah,
akan muncul bisikan Rabbani, yang disebut di kalangan sufi dengan istilah idzn
(izin), dan bisikan malaikat, mereka menyebutnya sebagai ilham. Dan, mereka tidak
melaksanakan bisikan-bisikan itu kecuali yang sesuai dengan tuntutan Al-Quran dan
hadis.
Adapun Al-khathir asy-syaaithani (bisikan setan), hal itu tidak ada pada diri
mereka. Karena setan tidak sanggup mendekati hati orang yang sudah wushul (sampai)
kepada Allah dan selalu disinari dengan cahaya makrifat kepada-Nya.
Bahkan, terkadang setan justru tunduk kepada orang-orang yang telah washil kepada
Allah, seperti yang pernah dialami oleh Rasulullah SAW. Rasul bersabda, “Aku juga
mendapat (godaan) setan, namun Allah SWT menolongku atasnya, hingga ia menyerah dan
tidak memerintah kecuali suatu kebaikan.”
Sedangkan mengenai al-khathir an-nafsani (bisikan nafsu), hal ini amat mustahil ada
pada diri orang yang telah sampai (washul) kepada Allah. Karena jiwa orang yang
wahsil, telah merasa tentram dan tenang bersama Allah, serta senantiasa dekat dan
tunduk hanya kepada-Nya. Allah menyeru serta memanggilnya, hingga jiwa itu datang
dan kembali kepada-Nya. Lalu, Allah memasukkannya ke dalam golongan hamba-hamba-Nya
dan menempatkan mereka di dalam surga yang luasnya seluas langit dan bumi, dan
hanya disedikan untuk hamba-hamba yang bertakwa.”
-- Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kitab An-Nafais Al-‘Uluwiyyah fi Masail
Ash-Shufiyyah
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener
Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. ----------------------------.
apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar di sebelah postingan(Cara
Download)--------Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat
komentar dibawah ini.
FacebookTwitter
Posting Komentar
Posting Lama
Beranda
Futuhul Ghoib
Wejangan Syeikh Abdul Qodir
Risalatul Qusyairiyyah
Kimyyaus-Sa'adahAl-Ghozaly
Asy-Syamail-Muhammadiyah
Mantiqut-Thair
Membumikan Al-Qur'an
Kitab "RO-AYTULLOOH"
LABELS
ARSIP BLOG
► 2020 (72)
► 2019 (427)
► 2018 (200)
► 2017 (91)
► 2016 (146)
► 2015 (266)
▼ 2014 (238)
► Desember (35)
▼ November (23)
► Oktober (13)
► Agustus (8)
► Juli (6)
► Juni (3)
► Mei (15)
► April (15)
► Maret (43)
► Februari (36)
► Januari (41)
► 2013 (262)
► 2012 (464)
► 2011 (66)
SILAHKAN
MONGGO DI DOWNLOAD
6* Ebook ISLAMY
TULISAN TERBARU
Download Kitab Kuning / Klasik (dengan Makna ala Pesantren) Dengan rasa Syukur
kepada Alloh, kembali blog PPa menghadir...
DAFTAR LINK DOWNLOAD KITAB KUNING/KLASIK TERJEMAH Kembali lagi setelah kami
sampaikan daftar link Download kitab klasik berbahas...
Kumpulan Tilawatil Qur'an Muammar ZA & Chumaidi Duet - Free MP3 Download Kali ini
saya ingin berbagi file ngaji atau tila...
Cara download di blog PPa Assalamu’alaikum wr.wb. Sebelumnya kami minta maaf kepada
semua sahabat, dengan adanya shortener di link d...
Kitab SYARAH Fathul Qorib (Dengan makna ala Pesantren) karya: Syaikh al-Imam
Muhammad bin Qasim Al Ghozy Asy-Syafi’i . K...

KUMPULAN SENI BACA AL QUR'AN OLEH H. MUAMMAR ZA. Sekilas tentang H. Muammar ZA
beliau adalah Qori internasional di lahirkan d...
LINK DOWNLOAD ALBUM SHOLAWAT AL MUQTASHIDAH DARI MASA KE MASA Beserta lirik/Teksnya
“Memasyarakatkan Sholawat” Dan “Me...
Kitab Nashoihul 'Ibad (dengan Makna ala Pesantren ) Kitab ini adalah karangan
seorang ulama dari tanah jawa. Beliau a...
01001852773694585596577698739671063116812681355146115611673175518661960206021582266
2368245925602662276128672959
7,350,262
NIKI KULO
SAHABAT PPA
MONGGO SHOLAT