Anda di halaman 1dari 2

10.

R A H A S I A

As-sir (rahasia), adalah laksana sesuatu yang terselubung dalam kelembutan dan
kehalusan, yang tersembunyi di dalam diri manusia, halnya seperti keadaan roh, hati
dan matahati.

Kami biasa mengucapkan : “Naiknya sudah sampai pada pencapaian Rahasia


Tuhan;  ucapan ini rumus untuk sebutan maut, yakni keluarnya roh dari tubuh.

Dan Allah berseru kepada hamba-Nya :

Hai hamba!!” Sirmu yang tersembunyi itu berkekuatan melebihi kekuatan bumi dan
langit.

Sermu dapat memandang tanpa biji mata, mendengar tanpa daun telinga, Sirmu tidak
bertempat tinggal di dalam rumah-rumah dan tidak pula makan buah-buahan”. Sirmu
tidak mengenal malam dan tidak mengembara di siang hari”.

“Sirmu tidak diketahui oleh akal dan pikiran, dan tidak pula berhubungan dengan
hukum sebab-akibat.”.

“Sirmu hidup dalam abad demi abad, sedang jasadmu hidup dlam waktu yang
ditentukan”.

“Aku berada di belakang sirmu;.. Pengetahuan sirmu tidak mengetahui akan Daku, dan
isyarat-isyarat sirmu tidak sampai menyaksikan Daku”.

“Bila telah engkau yakin tentang sirmu, maka engkau bukan lagi engkau.... sedangkan
engkau-engkau itu adalah tetap engkau”.

“Engkau daripada Ku”.... “Engkau kemudian daripada Ku”

‘Sedangkan segala sesuatu di alam wujud ini datangnya kemudian daripadamu dapat
mengalahkan engkau asalkan engkau mengenal kedudukanmu dan membiasakan (melazimi)
duduk di dalam maqammu, maka yang demikian itu engkau lebih kuat dari kandungan
huruf dan asma; lebih kuat dari segala apa yang nyata di dalam dunia dan akhirat”.

“Jika engkau telah meyakini akan sirmu, maka yakin pulalah engkau akan Daku;
daripada Ku lah adanya segala sesuatu. Akulah yang menyatakan segala sesuatu;
Akulah yang DIA itu AKU”.

“Aku tidak berada di dalam sesuatu, dan aku berlepas diri dari pada sesuatu, dan
tidak pula Aku berdiam di dalam sesuatu; dan tidaklah Aku di dalam Aku, dan
tidaklah Aku daripada siapa pun, dan Aku tidak terjawab oleh pertanyaan
“Bagaimana?? Dan tidak pula oleh ucapan tanaya “Apa” pun”.

“Aku adalah Yang Maha Esa, Maha Tunggal dan menjadi kembalinya segala macam pinta
(Shomad) tidak ada yang dapat menyatakan adanya menjadi nyata selain Ku”.

“Aku telah mendhahirkan alam semesta, yang bersifat teguh-tetap (alam benda) dan
apabila Aku bernyata niscaya Aku akan melenyapkannya, dan apabila Aku berkehendak;
niscaya Aku mengembalikannya kepada mendahirkannya pula dengan pakaian-pakaian
sementara , serta aneka ragam logam-logam yang terdapat di mana-mana (Yakni pakaian
ruang dan waktu ... masa dan mana).

“Maka peliharalah batasmu antara Ma’nawiyah dan tsabatiyah (yang tidak tetap dan
yang tetap) antara roh dan jasad.

“Segala sesuatu akan dituntut oleh dari mana ia berasal (jasad barasal dari tanah,
maka tanah itu akan menuntut) dan tiadalah Aku dengan sesuatu, maka sesuatu itu
akan berkhusus dengan Ku; Tiadalah Aku ditentukan, dan sesungguhnya Aku mutlak
(bebas)”.

Anda mungkin juga menyukai