Anda di halaman 1dari 9

BUKU AGENDA KEGIATAN RAMADHAN

Tahun 2020

MADRASAH IBTIDAIYAH
YUSUFIYAH
LUBANG BUAYA JAKARTA TIMUR
BIODATA SISWA

Nama Siswa :
Kelas :
Tempat, Tgl Lahir :
Alamat rumah :
BAB I
PUASA
A. PENGETIAN PUASA
Menurut bahasa (etimologis) Shyam atau puasa berarti menahan diri dan menurut syara’ (ajaran
agama), puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkanya dari mulai terbit fajar hingga
terbenam matahari karena Allah SWT semata-mata dan disertai niat dan syarat “tertentu”
Dan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183, Artinya :
Hai orang-orang yang beriman sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa.(Albaqarah 183).
B. SYARAT WAJIB PUASA DAN RUKUN PUASA
a. Syarat Wajib Puasa :
1. Beragama islam,
2. Baligh dan berakal,
3. Suci dari haidh dan nifas (ini tertentu bagi wanita),
4. Kuasa (ada kekuatan). Kuasa disini artinya tidak sakit dan bukan yang sudah tua.

b. Rukun Puasa :
1. Niat
2. Menahan diri dari yg membatalkan puasa
3. Dari Shubuh hingga mangrib (waktu tertentu )

c. Hal-Hal yang membatalkan puasa


1. Memasukkan sesuatu kedalam mulut.
2. Muntah dengan sengaja.
3. Haid dan Nifas.
4. Jima’ pada siang hari dengan sengaja.
5. Gila walau sebentar.
6. Mabuk atau pinsan sepanjang hari.
7. Murtad.

Disamping itu, ada keringanan yang diberikan oleh islam kepada umat muslim untuk tidak
berpuasa, yakni mencakup dua golongan :
d. Orang-orangyang boleh meninggalkan puasa tetapi wajib mengqadha Yang termasuk
dalam golongan ini yaitu
1. Orang yang sedang sakit dan sakitnya akan memberikan mudharat baginya apabila
mengerjakan puasa.
2. Orang yang berpergian jauh atau musafir sediktnya sejauh 81 KM.
3. Orang yang hamil dan di khawatirkan akan mudharat baginya dan kandungannya.
4. Orang yang sedang menyusui anak yang dapat mengkhawatirkan/memudharatkan baginya dan
anaknya.
5. Orang yang sedang haid, melahirkan atau nifas.

 Orang-orang yang tidak wajib qadha namun wajib membayar fidyah

a. Orang yang sakit dan tidak ada harapan untuk sembuh.


b. Orang yang lemah karna sudah tua.

Yaitu memberi makanan kepada fakir miskin sebanyak hari yang telah di tinggalkan puasanya,
satu hari satu mud (576 Gram) berupa makanan pokok.

C. SUNAT PUASA DAN PUASA SUNAT


Sunat puasa :
1. Makan sahur meski sedikit.
2. Mengakhirkan makan sahur.
3. Menyegerakan berbuka.
4. Membaca doa ketika berbuka puasa.
5. Menjauhi dari ucapan yang tidak senonoh.
6. Memperbanyak amal kebajikan.
7. Memperbanyak I’tikaf di masjid.
Puasa Sunat :
1. Puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah/ selain mereka yang berhaji)
2. Puasa 6 hari dalam bulan syawal
3. Puasa tanggal 13,14, dan 15 pada tiap-tiap bulan Qamariah
4. Puasa hari senin dan kamis
5. Puasa pada bulan Dzulhijjah, Dzulqaidah, Rajab, Sya’ban dan 10 Muharram
6. puasa nabi Daud As.
Selaian hari yang disunnahkan berpuasa, ada juga hari-hari yang di haramkan dan dimakruhkan
untuk berpuasa :
Hari-hari yang di haramkan berpuasa
1. Hari raya Idul Fitri yaitu satu syawal dan Hari Raya Idul Adha yaitu 10 dzulhijjah
2. Berpuasa pada hari-hari tasyriq yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Hari-hari yang di makruhkan berpuasa
1. Hari jum’at, kecuali telah berpuasa sejak hari sebelumnya. .
E. HIKMAH PUASA
Adapun hikmah dari berpuasa yaitu :
a. Menumbuhkan nilai-nilai persamaan selaku hamba Allah, karena sama-sama memberikan
rasa lapar dan haus serta ketentuan-ketentuan lainnya.
b. Menumbuhkan rasa perikemanusian dan suka member, serta peduli terhadap orang-orang yang
tak mampu.
c. Memperkokoh sikap tabah dalam menghadapi cobaan dan godaan, karna dalam berpuasa
harus meninggalkan godaan yang dapat membatalkan puasa.
d. Menumbuhkan sikap amanah (dapat dipercaya), karna dapat mengetahui apakah seseorang
melakukan puasa atau tidak hanyalah dirinya sendiri.
e. Menumbuhkan sikap bersahabat dan menghindari pertengkaran selama berpuasa seseorang
tidak diperbolehkan saling bertengkar.
f. Menanamkam sikap jujur dan disiplin.
g. Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri dari hawa nafsu, sehingga mudah menjalankan
kebaikan dan meninggalkan keburukan.
h. Meningkatkan rasa syukur atas nikmat dan karunia Allah.
i. Menjaga kesehatan jasmani.

BAB II
zakat fitrah
Zakat fitrah diwajibkan Rosulullah saw saat idul fitri selepas ramadhan, Abdullah bin Amr r.a. berkata:
Rosulullah saw mewajibkan zakat fitrah selepas ramadhan atas hamba sahaya, merdeka, laki-laki,
perempuan, kecil dan besar dari kaum muslimin" (HR: Bukhori, Muslim).
Yang dikeluarkan adalah satu sho' makanan pokok, Abu said al-Khudri r.a. berkata:
‫ﻛﻧﺎ ﻧﺧرج ﯾوم اﻟﻔطر ﻓﻲ ﻋﮭد اﻟﻧﺑﻲ‬ ‫ وﻛﺎن‬،‫طﻌﺎﻣﻧﺎ اﻟﺷﻌﯾر واﻟزﺑﯾب واﻷﻗط واﻟﺗﻣر ﺻﺎﻋﺎ ً ﻣن طﻌﺎم‬
" Dulu kami mengeluarkan satu sho' makanan pada hari fitri di masa rosulullah saw, dan makanan kami
pada saat itu adalah gandum, anggur kering, keju dan kurma". (HR: Bukhori). Maka tidak boleh zakat fitrah
dengan dirham, ternak potong, pakaian atau makanan ternak dan barang-barang lainya, karena
menyelisihi perintah Rosulullah saw:
‫ﻣن ﻋﻣل ﻋﻣﻼً ﻟﯾس ﻋﻠﯾﮫ أﻣرﻧﺎ ﻓﮭو رد‬
" Barang siapa melakukan amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka ia tertolak"
Dan ukuran satu sho' adalah sama dengan dua kilo dan empat puluh gram gandum yang bagus (2,40 kg),
itu adalah ukuran gram Nabi saw yang ia tetapkan atas zakat fitrah.
Wajib mengeluarkan zakat fitrah sebelum solat tied, dan yang utama adalah mengeluarkanya pada hari
ied sebelum pelaksanaan solat, dan boleh satu hari atau dua n tidak boleh setelah solat ied, dalilnya hadits
Ibnu Abbas r.a.
‫ ﻓﻣن أداھﺎ ﻗﺑل اﻟﺻﻼة ﻓﮭﻲ ﻓرض زﻛﺎة اﻟﻔطر طﮭرة ﻟﻠﺻﺎﺋم ﻣن اﻟﻠﻐو واﻟرﻓث وطﻌﻣﺔ أن اﻟﻧﺑﻲ‬،‫ﻟﻠﻣﺳﺎﻛﯾن‬
‫ وﻣن أداھﺎ ﺑﻌد اﻟﺻﻼة ﻓﮭﻲ‬،‫اﻟﺻدﻗﺎت ﺻدﻗﺔ ﻣن زﻛﺎة ﻣﻘﺑوﻟﮫ‬
" Bahwa Nabi saw mewajibkan zakat fitrah sebagai pensuci bagi orang yang berpuasa dari berkata yang
tidak berguna dan ucapan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin, maka barang siapa
menunaikanya sebelum solat, maka ia adalah zakat yang diterima, dan barang siapa menunaikanya setelah
solat, maka ia adalah satu bentuk sodaqoh". (HR: Abu dawud, Ibnu Majah).
Namun jika ia tidak mengetahui hari raya kecuali setelah solat, atau saat mengeluarkanya di negeri yang
tidak ada mustahiqnya, maka boleh mengeluarkanya setelah solat saat ia mampu mengeluarkanya.
KEGIATAN PUASA RAMADHAN
Tgl Paraf
Puasa Tidak Keterangan
Ramadhan Orang Tua Guru/Ustd

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
KEGIATAN SHOLAT TERAWIH
Tgl Paraf
Tempat Nama Imam
Ramadhan Imam Orang Tua

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
KEGIATAN TADARUS AL-QURAN
Paraf
Hari Ayat …
Tanggal surat Juz
ke s/d ….
Orang Tua Guru/Ustd

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
KEGIATAN SHOLAT FARDLU
DI BULAN RAMADHAN
hari Paraf
Isya’ Subuh Dzuhur Asar Magrib
ke Orang Tua Guru/Ustd

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
HAFALAN JUZ 30
NO Nama Surat Tgl setor Ustad/guru ttd

1 An Naas
2 Al Falaq
3 Al Ikhlash
4 Al Lahab
5 An Nashr
6 Al Kaafiruun
7 Al Kautsar
8 Al Maa'uun
9 Quraisy
10 Al Fiil
11 Al Humazah
12 Al 'Ashr
13 At Takaatsur
14 Al Qaari'ah
15 Al 'Aadiyaat
16 Al Zalzalah
17 Al Bayyinah
18 Al Qadr
19 Al 'Alaq
20 At Tiin
21 Alam Nasyrah
22 Adh Dhuhaa
23 Al Lail
24 Asy Syams
25 Al Balad
26 Al Fajr
27 Al Ghaasyiyah
28 Al A'laa
29 Ath Thaariq
30 Al Buruuj
31 Al Insyiqaaq
32 Al Muthaffifiin
33 Al Infithaar
34 At Takwiir
35 'Abasa
36 An Nazi'at
37 An Naba'
KECAKAPAN SEPUTAR RAMADHAN
NO Hafalan Tgl setor Ustad/guru ttd

1 Niat Puasa

2 Syarat Wajib Puasa

3 Rukun Puasa

4 Hal2 yang membatal Puasa

5 Sunnah “ puasa

6 Manfaat Puasa

7 Doa Buka Puasa

8 Puasa2 Sunnah

9 Hari2 haram Puasa

10 Hari makruh puasa

11 Hikmah Puasa

12 Niat Sholat Terawih

13 Niat Sholat Witir

14 Niat Sholat Dhuha

15 Niat Zakat Fitrah

16 Niat Sholat Jum’at

17 Niat Sholat Tahiyatal Masjid

18 Niat I’tikaf

19 Niat Sholat Idul Fitri

Bacaan di sela-sela takbir Idul

20 fitri

Anda mungkin juga menyukai