Anda di halaman 1dari 14

BUKU AGENDA KEGIATAN RAMADHAN

Tahun 1442 H - Tahun 2021 M

MADRASAH IBTIDAIYAH
YUSUFIYAH
LUBANG BUAYA JAKARTA TIMUR
BIODATA SISWA
Nama Siswa : Muhammad Rizky Abdillah Gunawan
Kelas :1A
Tempat, Tgl Lahir : Garut, 11 April 2013
Alamat Rumah : Jl Mesjid Alumar 2 RT 07 RW 12 Lubang Buaya
KATA PENGANTAR

MARHABAN YAA RAMADHAN

“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan,bulan yang di


dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang batil).Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri) tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah berpuasa pada bulan itu…….”
(QS.Al-Baqarah [2]:185

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji hanya milik Allah SWT atas segala nikmat dan hidayahnya kita
masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri dan selalu berusaha agar
hari esok menjadi lebih baik dari hari ini. Dan dengan seizin-Nya juga buku risalah
Ramadhan ini hadir menyapa para pembaca.
Hadirnya buku Risalah Ramadhan ini dihadapan para pembaca adalah
untuk menghadirkan bacaan yang praktis tentang Ramadhan yang mudah-
mudahan dengan buku ini dapat memberikan pemahaman dan khsananah
keilmuan tentang ramadhan.
Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan bulan yang dirahmati Allah
SWT. berbagai amal shaleh pada bulan ini akan berlipat ganda pahalanya,
sehingga seyogyanya kita mempersiapkan semuanya dengan sebaik-baiknya.
Salah satunya adalah dengan membaca referensi atau buku-buku yang berkenaan
dengan puasa, dengan persiapan yang baik inilah semoga puasa kita akan lebih
baik dari waktu ke waktu. Mari kita jadikan saat ramadhan sebagai sarana
peningkatan amal ibadah kita kepada Allah SWT.
Akhirnya, semoga Allah yang maha menyaksikan senantiasa meberikan
limpahan Inayah-Nya sehingga setelah Ramadhan ini kita masuki, kita kembali
pada kesucian bagaikan bayi yang baru dilahirkan. Sebagaimana kita lihat seekor
ulat yang keluar menjadi kupu-kupu yang indah dan mempesona.Amiin.Wallahu
a’lam bishowab.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.
Penulis
Kisah Inspirasi
Kisah dua janin yang masing-masing punya obsesi hidup, suatu saat mereka
memohon kepada Sang Khaliq. Janin pertama meminta kepada Sang Khaliq “Ya
Allah, Aku minta berilah kebebasan biar aku bisa menikmati hidup dalam perut
ini, aku gak mau tersiksa seperti ini, Sang Khaliq menjawab “ Baiklah kalau
memang itu permintaanmu, tapi jangan sampai engkau menyessal ketika lahir
nanti. SiJanin menjawab” aku siap apapun yang terjadi yang penting aku
sekarang bisa melakukan apa saja yang aku mau”. Kemudian SiJanin kedua
ditanya oleh Sang Khaliq “bagaimana dengan kamu apakah juga ingin seperti
temanmu, SiJanin menjawab” Ya Allah, aku sekarang senang menerima apa
yang engkau berikan, aku ingin nanti begitu lahir bisa bebas menikmati apapun
yang aku suka dan hidup lebih lama dari keadaanku sekarang” Sang Khaliq
bertanya kembali pada SiJanin kedua kau sudah mantap dengan kondisi
sekarang” SiJanin menjawab” Ya Tuhanku, Benar, aku sudah senang sekarang
akan aku jalan keadaan ini dengan baik, toh juga untuk kebaikanku nanti”.
Akhirnya apa yang terjadi, terjadilah “Kunfayakun” SiJanin kesatu begitu lahir
ia mengalami kesedihan karena ia cacat tidak punya anggota tubuh yang lengkap.
Memang ia bisa merasakan bahagia di dalam, bisa bebas di dalam perut tapi
begitu lahir ia akan tersiksa dengan keadaannya ia hanya bisa meratapi takdirnya,
hanya berandai-andai kalau saja bisa kembali ke ke dalam perut ia akan patuh
Sang Khaliq. Akan tetapi waktu telah berlalu. Berbeda dengan SiJanin kedua ketika
lahir ia senang karena ia mempunyai anggota tubuh yang lengkap. Sehingga
apapun bisa ia lakukan.
Itulah sekelumit kisah yang menggambarkan hidup didunia ini, bahwa
ketika didunia ini Allah memberikan perintah kepada manusia untuk senantiasa
beribadah/menyembahnya seperti halnya perintah puasa ini bukan untuk
kemulyaan Allah atau kekuasaan Allah tapi semua itu untuk manusia supaya
hidupnya lebih baik di kemudian hari yakni akhirat. Kondisi puasa memang ada
sedikit susah, payah, lemas, dan lain-lain tapi semua itu untuk kebaikan si hamba
yakni keluar dari dunia ini akan menikmati pahala yang ia telah tanam berupa
ketaatan kepada Allah SWT. saat di dunia ini. Berbeda dengan orang yang di dunia
ini hanya memperturutkan hawa nafsunya melakukan apasaja yang ia sukai yang
penting ia senang tetapi apalah arti kesenangan sesaat itu yang ujungnya adalah
penderitaan yang sangat lama. Keluar dari dunia ia akan merasakan kesengsaraan
berupa siksaan dari Allah SWT yakni di neraka.
Melihat kupu-kupu yang indah berwarna-warni banyak orang yang ingin
mengambilnya. Awalnya hanya seokor ulat menjijikan ia berpuasa menahan lapar
dan dahaga selama berhari-hari penuh kesabaran. Kemudian dengan seizin Allah
dia menjadi mahkluk yang sama sekali baru (metamorfosa sempurna) berubah
seekor kepompong yang pada akhirnya menjadi seekor kupu-kupu yang indah.
Demikianlah hakikat puasa ini mendidik ummat islam untuk menjadi hamba yang
Muttaqin bau mulut ketika berpuasa kelak akan berubah lebih wangi dari
wanginya minyak kasturi.

BAB I
PUASA
A. PENGETIAN PUASA

Menurut bahasa (etimologis) Shyam atau puasa berarti menahan diri dan
menurut syara’ (ajaran agama), puasa adalah menahan diri dari segala yang
membatalkanya dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari karena Allah
SWT semata-mata dan disertai niat dan syarat “tertentu”
Dan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183, Artinya :
Hai orang-orang yang beriman sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa.(Albaqarah 183).

B. SYARAT WAJIB PUASA DAN RUKUN PUASA


a. Syarat Wajib Puasa :
1. Beragama islam,
2. Baligh dan berakal,
3. Suci dari haidh dan nifas (ini tertentu bagi wanita),
4. Kuasa (ada kekuatan). Kuasa disini artinya tidak sakit dan bukan yang sudah tua.

b. Rukun Puasa :

1. Niat
2. Menahan diri dari yg membatalkan puasa
3. Dari Shubuh hingga mangrib (waktu tertentu )

c. Hal-Hal yang membatalkan puasa


1. Memasukkan sesuatu kedalam lubang rongga badan dengan sengaja.
2. Muntah dengan sengaja.
3. Haid dan Nifas.
4. Jima’ pada siang hari dengan sengaja.
5. Gila walau sebentar.
6. Mabuk atau pinsan sepanjang hari.
7. Murtad.
Disamping itu, ada keringanan yang diberikan oleh islam kepada umat muslim
untuk tidak berpuasa, yakni mencakup dua golongan :
 Golong pertama : Beleh meninggalkan puasa tetapi wajib mengqadha

Yang termasuk dalam golongan ini yaitu :

a. Orang yang sedang sakit dan sakitnya akan memberikan mudharat baginya
apabila mengerjakan puasa.
b. Orang yang berpergian jauh atau musafir sediktnya sejauh 81 KM.
c. Orang yang hamil dan di khawatirkan akan mudharat baginya dan
kandungannya.
d. Orang yang sedang menyusui anak yang dapat
mengkhawatirkan/memudharatkan baginya dan anaknya.
e. Orang yang sedang haid, melahirkan atau nifas.

 Golonag kedua: Orang-orang yang tidak wajib qadha namun wajib membayar
fidyah

a. Orang yang sakit dan tidak ada harapan untuk sembuh.


b. Orang yang lemah karna sudah tua.

Yaitu memberi makanan kepada fakir miskin sebanyak hari yang telah di
tinggalkan puasanya, satu hari satu mud (576 Gram) berupa makanan pokok.

C. SUNAT PUASA DAN PUASA SUNAT


Sunat puasa :
1. Makan sahur meski sedikit.
2. Mengakhirkan makan sahur.
3. Menyegerakan berbuka.
4. Membaca doa ketika berbuka puasa.
5. Menjauhi dari ucapan yang tidak senonoh.
6. Memperbanyak amal kebajikan.
7. Memperbanyak I’tikaf di masjid.
Puasa Sunat :
1. Puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah/ selain mereka yang berhaji)
2. Puasa 6 hari dalam bulan syawal
3. Puasa tanggal 13,14, dan 15 pada tiap-tiap bulan Qamariah
4. Puasa hari senin dan kamis
5. Puasa pada bulan Dzulhijjah, Dzulqaidah, Rajab, Sya’ban dan 10 Muharram
6. puasa nabi Daud As.

Selaian hari yang disunnahkan berpuasa, ada juga hari-hari yang di haramkan
dan dimakruhkan untuk berpuasa :
Hari-hari yang di haramkan berpuasa

1. Hari raya Idul Fitri yaitu satu syawal dan Hari Raya Idul Adha yaitu 10
dzulhijjah
2. Berpuasa pada hari-hari tasyriq yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Hari yang di makruhkan berpuasa

Hari jum’at, kecuali telah berpuasa sejak hari sebelumnya. .

E. HIKMAH PUASA

Adapun hikmah dari berpuasa yaitu :


a. Menumbuhkan nilai-nilai persamaan selaku hamba Allah, karena sama-sama
memberikan rasa lapar dan haus serta ketentuan-ketentuan lainnya.
b. Menumbuhkan rasa perikemanusian dan suka member, serta peduli terhadap
orang-orang yang tak mampu.
c. Memperkokoh sikap tabah dalam menghadapi cobaan dan godaan, karna
dalam berpuasa harus meninggalkan godaan yang dapat membatalkan puasa.
d. Menumbuhkan sikap amanah (dapat dipercaya), karna dapat mengetahui
apakah seseorang melakukan puasa atau tidak hanyalah dirinya sendiri.
e. Menumbuhkan sikap bersahabat dan menghindari pertengkaran selama
berpuasa seseorang tidak diperbolehkan saling bertengkar.
f. Menanamkam sikap jujur dan disiplin.
g. Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri dari hawa nafsu, sehingga mudah
menjalankan kebaikan dan meninggalkan keburukan.
h. Meningkatkan rasa syukur atas nikmat dan karunia Allah.
i. Menjaga kesehatan jasmani.
BAB II
zakat fitrah

Zakat fitrah diwajibkan Rosulullah saw saat idul fitri selepas


ramadhan, Abdullah bin Amr r.a. berkata: Rosulullah saw
mewajibkan zakat fitrah selepas ramadhan atas hamba sahaya,
merdeka, laki-laki, perempuan, kecil dan besar dari kaum
muslimin" (HR: Bukhori, Muslim).
Yang dikeluarkan adalah satu sho' makanan pokok, Abu said al-
Khudri r.a. berkata:
‫ﻛﻧﺎ ﻧﺧرج ﯾوم اﻟﻔطر ﻓﻲ ﻋﮭد اﻟﻧﺑﻲ‬ ‫ وﻛﺎن‬،‫طﻌﺎﻣﻧﺎ اﻟﺷﻌﯾر واﻟزﺑﯾب واﻷﻗط واﻟﺗﻣر ﺻﺎﻋًﺎ ﻣن طﻌﺎم‬
" Dulu kami mengeluarkan satu sho' makanan pada hari fitri di masa
rosulullah saw, dan makanan kami pada saat itu adalah gandum,
anggur kering, keju dan kurma". (HR: Bukhori). Maka tidak boleh
zakat fitrah dengan dirham, ternak potong, pakaian atau makanan
ternak dan barang-barang lainya, karena menyelisihi perintah
Rosulullah saw:
‫ﻣن ﻋﻣل ﻋﻣﻼً ﻟﯾس ﻋﻠﯾﮫ أﻣرﻧﺎ ﻓﮭو رد‬
" Barang siapa melakukan amalan yang tidak ada perintahnya dari
kami, maka ia tertolak"
Dan ukuran satu sho' adalah sama dengan dua kilo dan empat
puluh gram gandum yang bagus (2,40 kg), itu adalah ukuran gram
Nabi saw yang ia tetapkan atas zakat fitrah.
Wajib mengeluarkan zakat fitrah sebelum solat tied, dan yang
utama adalah mengeluarkanya pada hari ied sebelum pelaksanaan
solat, dan boleh satu hari atau dua n tidak boleh setelah solat ied,
dalilnya hadits Ibnu Abbas r.a.
‫ ﻓﻣن أداھﺎ ﻗﺑل اﻟﺻﻼة ﻓﮭﻲ ﻓرض زﻛﺎة اﻟﻔطر طﮭرة ﻟﻠﺻﺎﺋم ﻣن اﻟﻠﻐو واﻟرﻓث وطﻌﻣﺔ أن اﻟﻧﺑﻲ اﻟﺻدﻗﺎت‬،‫ﻟﻠﻣﺳﺎﻛﯾن‬
‫ وﻣن أداھﺎ ﺑﻌد اﻟﺻﻼة ﻓﮭﻲ‬،‫ﺻدﻗﺔ ﻣن زﻛﺎة ﻣﻘﺑوﻟﮫ‬
" Bahwa Nabi saw mewajibkan zakat fitrah sebagai pensuci bagi
orang yang berpuasa dari berkata yang tidak berguna dan ucapan
kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin, maka barang
siapa menunaikanya sebelum solat, maka ia adalah zakat yang
diterima, dan barang siapa menunaikanya setelah solat, maka ia
adalah satu bentuk sodaqoh". (HR: Abu dawud, Ibnu Majah).
Namun jika ia tidak mengetahui hari raya kecuali setelah solat, atau
saat mengeluarkanya di negeri yang tidak ada mustahiqnya, maka
boleh mengeluarkanya setelah solat saat ia mampu
mengeluarkanya
KEGIATAN PUASA RAMADHAN
Tgl Paraf
Puasa Tidak Keterangan
Ramadhan Orang Tua Guru/Ustd

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
KEGIATAN SHOLAT TERAWIH
Tgl Paraf
Tempat Nama Imam
Ramadhan Imam Orang Tua

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
KEGIATAN TADARUS AL-QURAN
Paraf
Hari Ayat …
Tanggal surat Juz
ke s/d ….
Orang Tua Guru/Ustd

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
KEGIATAN SHOLAT FARDLU
DI BULAN RAMADHAN
hari Paraf
Isya’ Subuh Dzuhur Asar Magrib
ke Orang Tua Guru/Ustd

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
HAFALAN JUZ 30

NO Nama Surat Tgl setor Ustad/guru ttd

1 An Naas
2 Al Falaq
3 Al Ikhlash
4 Al Lahab
5 An Nashr
6 Al Kaafiruun
7 Al Kautsar
8 Al Maa’uun
9 Quraisy
10 Al Fiil
11 Al Humazah
12 Al ’Ashr
13 At Takaatsur
14 Al Qaari’ah
15 Al ’Aadiyaat
16 Al Zalzalah
17 Al Bayyinah
18 Al Qadr
19 Al ’Alaq
20 At Tiin
21 Alam Nasyrah
22 Adh Dhuhaa
23 Al Lail
24 Asy Syams
25 Al Balad
26 Al Fajr
27 Al Ghaasyiyah
28 Al A’laa
29 Ath Thaariq
30 Al Buruuj
31 Al Insyiqaaq
32 Al Muthaffifiin
33 Al Infithaar
34 At Takwiir
35 ’Abasa
36 An Nazi’at
37 An Naba’
KECAKAPAN SEPUTAR RAMADHAN

NO Hafalan Tgl setor Ustad/guru ttd

1 Niat Puasa
2 Syarat Wajib Puasa
3 Rukun Puasa
Hal2 yang membatal
4 Puasa
5 Sunnah “ puasa
6 Manfaat Puasa
7 Doa Buka Puasa
8 Puasa2 Sunnah
9 Hari2 haram Puasa
10 Hari makruh puasa
11 Hikmah Puasa
12 Niat Sholat Terawih
13 Niat Sholat Witir
14 Niat Sholat Dhuha
15 Niat Zakat Fitrah
16 Niat Sholat Jum’at
Niat Sholat Tahiyatal
17 Masjid
18 Niat I’tikaf
19 Niat Sholat Idul Fitri
Bacaan di sela-sela takbir
20 Idul fitri
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Sholat Jumat

Jumat
Tanggal Masjid Nama Khotib Isi Khutbah
ke

II

III

IV

Posted in:

Anda mungkin juga menyukai