KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT STANDARISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM LATIHAN kerja
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.6.A Jakarta Selatan
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 2
A. Tujuan Umum 2
B. Tujuan Khusus 2
BAB II MENYIAPKAN TEMPAT KERJA DAN ALAT -3
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan tempat kerja dan alat --------- 3
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan tempat kerja dan alat -------- 17
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Diperlukan dalam Menyiapkan tempat
kerja dan alat 17
BAB III MENYIAPKAN MESIN JAHIT 18
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Mesin Jahit --------------------- 18
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Mesin Jahit --------------------- 21
C. Sikap Kerja dalam Menerapkan Menyiapkan Mesin Jahit ---------------------------- 21
DAFTAR PUSTAKA 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menjahit dengan
mesin sesuai SOP yang berlaku
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Menjahit dengan
mesin ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan Tempat Kerja dan Alat.
2. Menyiapkan Mesin Jahit.
3. Mengoperasikan Mesin Jahit.
4. Menjahit bagian – bagian busana.
BAB II
1. Penjelasan mengenai persiapan tempat kerja dan alat sesuai dengan standar yang
berlaku dengan tujuan dapat menjelaskan cara menyiapkan tempat kerja dengan
memperhatikan k3 dan mampu menyiapkan tempat kerja dengan memperhatikan
k3
Tempat kerja adalah bagian yang penting dalam suatu usaha , lingkungan
tersebut akan berpengaruh pada kesenangan , kenyamanan dan keselamatan
para pekerja. Bila suasana lingkungan kerja sangat menyenangkan dan aman
akan menimbulkan gairah produktivitas kerja. Tempat kerja juga harus
memperhatikan konsep dan unsur k3 yang menjadi Standard Operasional
Prosedur (SOP) yang penting bagi kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja
pegawai. Tempat kerja juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan
peralatan kerja sehingga tempat kerja tersebut dapat memenuhi persyaratan
tempat kerja yang ergonomis.
Tempat kerja harus memperhatikan konsep dan unsur K3 yang menjadi SOP
(Standar Operasional Prosedur) yang penting bagi kesehatan, keselamatan dan
keamanan kerja para pegawai. SOP memiliki manfaat dalam mengelola resiko
atau bahaya dalam menggunakan peralatan, mesin, bahan kimia, alat berat,
dan sebagainya.
SOP Kesehatan di Tempat Kerja
pekerjaan seperti menjahit. Di bawah ini adalah faktor yang menjadi perhatian
dalam menentukan tingkat pencahayan:
Pada umumnya, industri garmen mengikuti dan menerapkan SOP keselamatan dan
keamanan kerja sebagai berikut:
- Perusahaan wajib memiliki sinyal atau tanda peringatan (alarm) kebakaran dan
memiliki jalan evakuasi tercepat.
Dalam bidang garmen sendiri ruangan kerja disiapkan berdasarkan fungsi dan
kebutuhan, sebagai berikut :
a. Ruang kerja untuk memotong bahan atau Cutting Room
Alat seperti meja potong, serta tempat khusus untuk menyimpan bahan yang
telah dipotong dan tempat sampah untu menaruh sisa-sisa potongan kain
yang dikenal sebagai limbah perca. Alat seperti meja potong, bahan/kain yang
akan dipotong dan alat-alat potong lainnya disusun sesuai dengan urutan
proses kerja dalam menyelesaikan suatu potongan. Memotong bahan dengan
mesin potong membutuhkan tempat kerja yang berbeda dengan memotong
bahan secara manual. Cutting Room untuk system manual dibutuhkan meja
potong sederhana cukup berukuran 2m x 0,8m sedangkan memotong dengan
mesin potong biasanya digunakan untuk produksi massal adalah :
- Meja dengan ukuran yang lebih besar. Lebarnya minimal 1,5 m dan
panjangnya minimal 3m sesuai dengan besar kecilnya kapasitas produksi.
- Gunting khusus untuk konveksi (round knife, band knife, double knife,
straight knife)
b. Ruang kerja untuk menjahit
Pada ruang kerja harus diperhatikan dalam mengatur dan mengelola selain
memisahkan antara Cutting Room dan Sewing room , juga memperhatikan
penerangan dan suhu ruangan sekitar 25 derajat celcius serta kebersihan.
Yang perlu disiapak adalah tempat ruangan mesin jahit rapih dengan tempat
penyelesaian obras dan tempat pembuangan sampah atau limbah perca.
2. Penjelasan mengenai persiapan mesin jahit yang layak pakai sesuai dengan
kebutuhan bertujuan agar dapat menjelaskan cara menyiapkan mesin jahit sesuai
dengan kebutuhan dan mampu menyiapkan mesin jahit yang layak pakai sesuai
dengan kebutuhan,
- Pengertian alat jahit adalah alat-alat yang digunakan untuk keperluan menjahit
baik membuat busana,lenan rumah tangga atau benda lain yang dibuat dengna
cara dijahit, baik jahit tangan maupun dengan bantuan mesin. Alat jahit
dikelompokan menjadi dua yaitu :
a. Alat jahit pokok
Alat jahit pokok adalah semua alat berupa mesin jahit yang digunakan untuk
keperluan menjahit. Beberpa mesin jahit untuk pembuatan busana antara lain:
(1) Mesin Jahit Manual
Mesin jahit lurus berfungsi untuk membuat setikan lurus. Macam-macam
mesin jahit lurus yang dapat kita jumpai antara lain, mesin manual, yaitu mesin
jahit yang digerakkan/dioperasikan tanpa listirk, contohnya:
Mesin jahit tangan yang menggunakan engkol tangan yang diputar oleh
tangan untuk mengoperasikannya
Mesin jahit kaki yang digerakkan oleh kaki dengan menginjak/menekan
injakan kaki mesin ke depan dan kebelakang. Mesin ini sudah jarang kita
jumpai karena dalam perkembangannya bagian mesinnya dipasang
dynamo listrik sebagai motor penggerak dalam mengoperasikan mesin,
sehingga lebih efektif dan efiesien waktu.
Mesin ini memiliki beberapa varian berbeda yaitu obras benang 3, obras
benang 4, obras benang 5, dan obras benang 6. Setiap mesin mempunyai
fungsi masin masing dilihat dari proses yang dijahit. Teknologi dalam mesin
obras adalah obras dry head dan obras tipe benang 6. Mesin obras ini
digunakan untuk jahitan pengaman bahan dan mesin ini menggunakan
jumlah jarum sebanyak 1-3 dan disesuaikan dengan keperluan. Mesin ini
memiliki kecepatan kurang lebih 7000rpm dan menggunakan jenis jarum DC
x2
- Mesin Kelim
Mesin Safetystitch, dirancang untuk memberikan keliman yang kuat pada bahan
yang tidak regang, atau bahan-bahan yang tidak mulur, seperti bahan tenun.
Pada saat bersamaan mesin ini menghaluskan pinggiran bahan sehingga tidak
bertiras atau berjumbai. Dua fungsi pekerjaan mesin Safetystitch adalah
menjahit kelim dan obras.
- Mesin Neci
Mesin ini merupakan jenis mesin obras atau menjahit bagian tepi pada kain tipis.
- Mesin Bartacking
Tekanan utama yang membutuhkan bartacking adalah daerah dengan memakai
pakaian mana yang normal akan menyebabkan tekanan pada jahitan atau
pengencang. Pada celana jeans, misalnya digunakan untuk memperkuat
kantong, resleting, jahitan selangkanagan, lubang kancing dan lubang sabuk.
Semua titik-titik ini rawan terhadap stress ditambahkan saat sedang dipakai,
mesini ini digunkaan untuk menjahit kunci pada akhir jahitan. Teknologi didalam
mesin bartack adalah :
Computer controlled, parten dan kecepatan bartack yang diinginkan dapat
diatur dengan mudah oleh Control Panel
Active tension, teknologi ini memungkinkan kita mengatur kekencangan
jahitan yang berbeda di dalam dua model jahitan yang berbeda pada bahan
yang berbeda dan dilakukan sekaligus
Direct Drive, motor penggerak dengan kualitas tinggi ditanamkan langsung
di dalam
3. Alat Menjahit
- Spul
Fungsi : sebagai pengisi benang bawah
Cara kerja : dimasukkan ke dlaam sekoci
- Sekoci
Fungsi : sebagia tempat spul yang mengatur tegangan benang bawah dan
pengatur pengueluara benang bawah
Cara kerja : dipasang pada rumah sekoci setelah spul dimasukkan ke dalam
sekoci
- Sepatu mesin jahit biasa
Fungsi : digunakan menjahit etikan lurus dan sebagai penekan bahan saat
menjahit
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit, saat akan dipakai pengungkit sepatu
diturunnkan dan saat tidak diapakai pengungkit sepatu dinaikkan
- Sepatu releting ( sepatu beledu )
Fungsi : digunkana untuk menjahit reselting biasa
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit, saat akan dipakai pengungkit sepatu
diturunkan dan saat tidak dipakai pengungkit sepatu dinaikkan, jalannya berada
disebelah resleting yang akan dijahit.
- Sepatu Resleting Jepang
Fungsi : digunakan untuk menjahit resleting jepang, ditengah sepatu mesin
terdapat lubang untuk masuknya jarum
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit sesuai dengan keperluannya, dan
jalannya jarum melewati lubang tengah sepat
- Sepatu Zig Zag
Fungsi : digunakan untk membuat setikan zig-zag dan setik hias lainnya
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit sesuai ddengna keperluannya, dan
jalannya jarum melewati lubang tengah sepatu.
- Jarum Mesin Jahit
Fungsi : untuk menyangkutkan benang ke bahan
Cara kerja : dipasang pad amesin pada lubang jarum dimasukkan benang
Jarum mesin jahit ada 4 macam yaitu :
4. Penjelasan mengenai kebersihan alat jahit dalam kondisi siap pakai bertujuan agar
dapat menjelaskan cara membersihkan alat jahit dalam kondisi siap pakai sehingga
dapat membersihkan alat jahit tersebut agar siap pakai sesuai dengan kebutuhan
Cara Penyimpanan Alat Jahit
Termasuk dalam K3 adalah penyimpanan alat jahit. Kembalikan mesin jahit
ditempat semula atau ruangan khusus agar menghindari kemungkinan bias
terjepit roda atau mesin. Alat-alat jahit dan alat bantu jahit seperti gunting,
jarum, pendedel, dimasukan dalam satu kotak agar menghindari dari anak
kecil dan berhamburan. Kemudian letakkan jauh ditempat yang aman agar
terhindar dari anak kecil.
Cara Mengatur Alat Jahit dan Alat Bantu Jahit serta Alat pendukng
Menata mesin jahit yang berukuran besar harus dilakukan dengan benar agat
kelihatan rapih dan nyaman diperlukan penataan yang baik contoh di pinggir
ruangan, supaya ruangan tidak kelihatan sempit. Contoh cara mengatur mesin
jahit didalam ruangan :
1 2 3
Keterangan :
1. Mesin Jahit Lurus
2. Mesin Obras
3. Mesin Bordir
Cara Menata Alat Bantu Jahit sebagai berikut :
- Gunting besar, gunting kecil dan gunting zigzag sebaiknya ditaruh di
lasicmesin jadi satu, untuk mempermudah mencari.
- Jarum pentul sebaiknya ditancapkan pada bantalan jarum.
- Bidal, pendedel, rader, kapur jahit, veter band, karbon jahit sebaiknya
ditaruh pada kotak jahit khusus
- Penggaris sebaiknya digantung pada dinding didekat meja potong
- Boneka pas sebaiknya diletakkan pada sudut ruangan
- Alas setrika sebaiknya diletakkan pada tepi ruangan dan dekat dengan
meja potong
Macam Macam alat dan bahan pemeliharaan alat jahit dan alat bantu jahit
serta cara penempatanya adalah sebagai berikut :
- Minyak pelumas atau minyak mesin
- Sabun
- Brasso
Macam macam alat untuk memlihara alat jahit dan alat bantu jahit :
- Kain / Serbet
- Obeng
- Sikat khusus
- Tespen
- Kunci pas
- Tang
Cara menempatkan bahan dan alat pada tempat yang sesuai :
Macam macam bahan seperti Minyak pelumas/ Minyak mesin, sabun dan
brasso diletakkan pada kotak khusus dan dijadikan satu serta diletakkan di
dekat mesin jahit. Sedangkan untuk alat pemeliharaan seperti Obeng, sikat
khusus, tespen dan kunci pas disimpan pada laci mesin atau pada kotak
khusus.
Cara merawat dan membersihkan mesin jahit
Mesin jahit memerlukan pemeliharan yang teratur, agar lebih tahan lama,
menyenangkan dalam pemakaian dan agar kita dapat bekerja lebih efisien.
Kelancaran mesin jahit tergantung pada perasawtan dan kebersihan. Jika
sedang tidak dipergunakan sebaiknya mesin jahit ditutup untuk mencegah
debu yang menempel pada mesin. Untnk pemeliharan mesin, kita dapat
mengikuti uraian yang tercatat dalam buku petunjuk yang disertakan ketika
membeli mesin. Secara singkat akan diberikan beberapa petunjuk dalam
pemeliharaan mesin jahit agar tetap dalam keadaan baik :
1. Untuk memelihara mesin jahit diperlukan sikat yang khusus untuk mesin
jahit, lap dari kain katun yand tidak bebulu dan minyak mesin,
2. Membersihkan bagian luar dikerjakan baik ketika membersihkan mesin
setiap hati atau ketika membersihkan mesin secara keseluruhan atau
berkala, pertama-tama lepaskan terlebih dahulu stop kontak, jarum
jahit, beserta benang yang masih terpadang pada mesin jahit.
Kemudian besihkan benang yang masih menempel disekitar body mesin
jahit secara perlahan menggunakan lap pembersih yang tidak berbulu
tadi atau berserat halus. Badan mesin dibalik, bagian atas dan bagian
bawah disikat berish dari debu dan bulu-bulu benang.
4. Bersihkan sisa benang atau kain yang ada didalam komponen tersebut
dengan sikat yang berbulu halus. Untnuk mengambil sisa benang yang
agak susah anda bias menggunakan pinset
5. Setelah dirasa cukup bersih berikan minyak mesin pada area mein jahit
yang diperbolhekan sesuai buku petunjuk penggunaan mesin jahit.
Tujuan utamanya adlaah untuk mencegah karat dan keruskaan
komponen mesin jahit karena gesekan
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menyiapkan tempat kerja dan alat
1. Harus cermat, teliti, dan taat prosedur dalam menyiapkan tempat kerja dan alat
2. Harus cermat, teliti, taat prosedur dalam menyiapkan mesin jahit sesuai
kebutuhan.
3. Harus cermat, teliti, taat prosedur dalam membersihkan alat alat jahit dalam
kondisi siap pakai.
BAB III
MENYIAPKAN MESIN JAHIT
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan mesin jahit
1. Penjelasan mengenai pengisian kumparan benang yang di isi penuh dan rata
kapasitas bertujuan untuk menjelaskan cara mengisi kumparan benang sehingga
rata kapasitas, mampu mengisi kumparan sehingga rata kapasitas. Cara mengisi
kumparan benang sehingga rata kapasitas ialah
a. Masukkan bobin kosong pada bobin winder spindle (1) dan tekan sampai
tertahan, tonjolan pada bobin harus tepat masuk dalam cela pada spindle
b. Bawa bobin benang melewati pengantar benang (2) dan tension discs
c. Lilitkan bagian atas benang ke sekeliling bobin beberapa kali dari isi luar.
d. Tekan trip latch (4) dan katrol (5) akan menempel pada belt. Jika bobin sudah
penuh, penggulung akan berhenti secara otomatis.
f. Jika penggulungan tidak merata benang dapat digulung secara merata pada
bobin seperti yang satu sisinya lebih banyak dengan memindahkan tension
bracket (7) ke arah yang tidak memiliki terlalu banyak lilitan benang.
Dengan cara memutar tension nut benang searah jarum jam tegangn benang
bagian atas dapat dinaikkan atau dirapatkan. Dengan cara memutar
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 18 dari 23
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01
tension nut benang berlawan arah jarum jam, tegangan benang bagian atas
dapat diturunkan atau diregangkan. Apabila hasil jahitan bagian atas jelek,
artinya bahwa benang atas terlalu kencang sehingga untuk melonggarkannya
kita putar settingan tension keangkat yang lebih kecil, karena lebih kecil angka
maka akan semakin longgar.
3. Mengatur jarak setikan harus memperhatikan jenis bahan yang akan dijahit.
Setikan yang bagus adalah yang tidak telrlau rapat ( kecil-kecil ) sehingga dapat
menyebabkan bahan berkerut, bahkan kesalahan akibat jarak yang terlalu rapat
dapat menyebabkan kesulitan dalam pembongkaran dan dapat mengakibatkan
kain menjadi robek. Ketentuan jarak setikan yang baik adalah sebagai berikut :
Kain berat dan tebal = 10 setikan untuk 2,5cm (1inch) menggunakan jarum
nomor 16
Sebaliknya jarak setikan yang terlalu lebar akan mengurangi kekuatan dari
jahitan itu sendiri
4. Penjelasan mengenai cara memasang jarum jahit adalah Jarum jahit adalah alat
yang digunakan untuk menjahit. Bentuknya menyerupai batang di mana salah
satu ujung runcingnya memiliki mata sebagai lubang untuk benang jenis jenis
jarum yang digunakan pada mesin jahit yaitu
Sekrup dikendurkan
Jarum disesuaikan arah dan masukkan pada posisi lubang jarum sampai
mentok
5. Pemeriksaan Spool dan Sekoci pada Mesin Jahit , cara memasang spool dan
benang adalah dengan memasang cones benang di tiang pertama atau tiang
cone kemudian ujung benang dimasukkan ke penjepit benan dan sekaligus
tension, pasang bobin pada rumah bobin lalu ujung benang dililitkan pada bobbin
Setelah itu spool siap dimasukkan ke dalam sekoci kemudian selipkan benang
pada tanda A Tarik ke B sampai menuju tanda A seperti pada gambar berikut
kemudian unjung benang dililitkan pada kulit benang searah jarum jam dengan
sisa ujung benang kurang lebih 10 cm
1. Cermat, teliti, dan taat asas pada prosedur mengisi kumparan benang
sehingga rata kapasitas.
2. Cermat, teliti, dan taat asas dalam prosedur mengatur tegangan benang
sesuai dengan spesifikasi bahan.
3. Cermat, teliti, dan taat asas untuk mengatur jarak setikan sesuai dengan
spesifikasi bahan.
4. Cermat, teliti, dan taat asas saat memasang jarum jahit sesuai dengan
prosedur.
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 21 dari 23
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01
5. Cermat, teliti dan taat asas saat memasang kumparan dan skoci pada rumah
skoci sesuai prosedur.
6. Cermat, teliti dan taat asas saat memasang benang jahit bagian atas pada
mesin jahit sesuai dengan prosedur.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. Peraturan K3 NO 1 Tahun 1970
2. PER.21/MAN/X/2007
B. Buku Referensi
Simanjuntak Bintang Elly, Sri Prihati, Dasar Teknologi Menjahit, Jakarta, Direktorat
Pembinaan SMK, 2013
Masyhariati Lily, Fungsi dan Penggunaan Alat Jahit, Materi Pendidikan dan Pelatihan
Guru SMK Pasca UKA, Sawangan, Depok, 2012
Masyhariati Lily, Pra dan Pemeliharaan Alat Jahit, Materi Pendidikan dan Pelatihan Alih
Spesialisasi Keahlian Guru SMK, Sawangan-Depok, 2010
Ernawati dkk, Tata Busana Sekolah Menengah Kejuruan, Jilid 2, Jakarta, Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Dirjen Manajemen Dikdasmen, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008
C. Referensi Lainnya
https://www.paulinealice.com/how-to-sew-shirt-sleeve-placket-and-cuff/
https://fitinline.com/
http://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01/prosedur-pengendalian-mutu-di-
industri.html
http://garmenstudionline.blogspot.com/2011/12/mengenal-mesin-mesin-
penjahitan.html
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 23 dari 23
Buku Informasi Versi: 2018