DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu mengenal mesin CNC,
mengoperasikan secara manual maupun otomatis dan membuat program CNC
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Mengoperasikan
Permesinan CNC ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan aktifitas pekerjaan
2. Memprogram mesin CNC
3. Mengakhiri pekerjaan
BAB II
MENYIAPKAN AKTIFITAS PEKERJAAN
numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC dapat diubah melalui
program perangkat lunak (software load program) yang sesuai. CNC telah banyak
dipergunakan dalam industri logam. Dalam kondisi ini, CNC dipergunakan untuk
mengontrol sistem mekanis mesin-mesin perkakas dan pemotong logam. Jadi
seberapa tebal dan panjangnya potongan logam yang dihasilkan oleh mesin pemotong
logam, dapat diatur oleh mesin CNC. Saat ini tidak hanya industri logam saja yang
memanfaatkan teknologi mesin CNC sebagai proses automatisasinya.
Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan sehingga
telah mengubah industri manufaktur yang selama ini menggunakan tenaga manusia
menjadi mesin-mesin otomatik. Dengan berkembangnya mesin CNC, maka benda
kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak.
Selama ini pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin
perkakas manual tidaklah mudah, meskipun dilakukan oleh seorang operator mesin
perkakas yang mahir sekalipun. Penyelesaiannya memerlukan waktu lama. Bila ada
permintaan konsumen untuk membuat komponen dalam jumlah banyak dengan waktu
singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi bila menggunakan
perkakas konvensional. Apalagi bila bentuk benda kerja yang dipesan lebih rumit, tidak
dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis biaya produknya akan
menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan harga di pasaran.
Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi, berkualitas
sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak, akan lebih mudah
dikerjakan dengan mesin perkakas CNC (Computer Numerilcally Controlled), yaitu
mesin yang dapat bekerja melalui pemrograman yang dilakukan dan dikendalikan
melalui komputer. Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau semi otomatis
setelah diprogram terlebih dahulu melalui komputer yang ada. Program yang dimaksud
merupakan program membuat benda kerja yang telah direncanakan atau dirancang
sebelumnya. Sebelum benda kerja tersebut dieksekusi atau dikerjakan oleh mesin
CNC, sebaikanya program tersebut di cek berulang-ulang agar program benar-benar
telah sesuai dengan bentuk benda kerja yang diinginkan, serta benar-benar dapat
dikerjakan oleh mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat melalui layar monitor yang
terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking melalui monitor dapat pula
melalui plotter yang dipasang pada tempat dudukan pahat/palsu frais. Setelah
Metode Pengukuran
Pada dasarnya ada dua metode untuk menyatakan ukuran yaitu:
1. Metode Absolut
2. Metode Inkremental
Absolut :
Informasi jalan dimulai dari satu titik nol.
Gambar 2. 2 absolut
Inkremental :
- Setiap titik (tempat) adalah titik referensi (basic) dari ukuran berikutnya.
Gambar 2. 3 Inkremental
Gambar 2. 4 Absolut
3 Sistem inkremental;
Pengukuran dengan sistem inkremental, gambar di ukur secara berantai setiap
ukuran di dasarkan pada ukuran sebelumnya (n -1).
Gambar 2. 5 Inkremental
- Kerugian sistem Inkremental: Jika kita merubah suatu titik maka semua titik
berikutnya akan berubah programnya
PANEL CONTROL
TURNING CNC GSK 928 TEII
x
Titik Referensi Nol X Program untuk JOG/ mode AUTO
Reference point
PARAMETER
Untuk Setting Parameter mesin yang dibutuhkan
CYCLE START
PAUS
E
7) MANUAL AXIS
CCW
STOP
CW
COOLING
BAB III
MEMPROGRAM MESIN CNC
CARA ABSOLUT
Dasar gerakan pahat dalam pemprograman CNC menggunakan Sistim Koordinat
dengan berpedoman pada satu titik.
DIAGRAM CARTESIUS
O
-X +X Gerak Titik Kood.
Penulisan
Pahat Tujuan (x,y)
B A
C
S ke A A ( 5 , -1) X5 Y-1
A ke B B ( 2 , -1) X2 Y-1
D S B ke C C ( -1 , -2) X-1 Y-2
-Y C ke D D ( -1 , -5) X-1 Y-5
LATIHAN : 1
+Y
X = Sumbu Mendatar / Horisontal
Y = Sumbu Tegak / Vertikal
O = Titik Referensi / Patokan
LATIHAN : 2
+Y
X = Sumbu Mendatar / Horisontal
Y = Sumbu Tegak / Vertikal
O = Titik Referensi / Patokan
-Z ( Kekiri) -X ( Maju)
+Z ( Kekanan)
+X ( Mundur)
LATIHAN : 1
-X PERSUMBUAN CNC
X = Gerak Maju mundur Pahat
Z = Gerak Kiri kanan Pahar
O = Titik Referensi / Patokan
LATIHAN : 2
-X PERSUMBUAN CNC
X = Gerak Maju mundur Pahat
Z = Gerak Kiri kanan Pahar
O = Titik Referensi / Patokan
LATIHAN : 3
-X PERSUMBUAN CNC
X = Gerak Maju mundur Pahat
Z = Gerak Kiri kanan Pahat
O = Titik Referensi / Patokan
O
Gerak Titik Kood. Penulisan
-Z +Z
Pahat Tujuan (X,Z) Program
A
B S ke A
A ke B
C S B ke C
C ke S
+X
LATIHAN : 4
-X PERSUMBUAN CNC
X = Gerak Maju mundur Pahat
Z = Gerak Kiri kanan Pahat
O = Titik Referensi / Patokan
LATIHAN : 5
PERSUMBUAN CNC
-X X = Gerak Maju mundur Pahat
Z = Gerak Kiri kanan Pahat
O = Titik Referensi / Patokan
LATIHAN : 6
15 2 -X
PERSUMBUAN CNC
-Z +Z X = Gerak Maju mundur Pahat
Z = Gerak Kiri kanan Pahat
+X = Titik Referensi / Patokan
Ø 25
Ø 18
Ø 26
LATIHAN : 7
-X
PERSUMBUAN CNC
15 20 -Z +Z X = Gerak Maju mundur Pahat
Z = Gerak Kiri kanan Pahat
+X
= Titik Referensi / Patokan
Ø 21
Ø 15
B S ke A
A
D A ke B
C B ke C
E S C ke D
D ke E
E keS
LATIHAN : 8
-X
15 20
-Z +Z PERSUMBUAN CNC
X = Gerak Maju mundur Pahat
+X Z = Gerak Kiri kanan Pahat
= Titik Referensi / Patokan
Ø 25
Ø 19
Ø 12
-X PERSUMBUAN CNC
15 2
-Z +Z X = Gerak Maju mundur Pahat
Z = Gerak Kiri kanan Pahat
+X = Titik Referensi / Patokan
Contoh :
Ø 25
Ø 18
Ø 26
LATIHAN : 10
-X
18 22 PERSUMBUAN CNC
-Z +Z X = Gerak Maju mundur Pahat
Z = Gerak Kiri kanan Pahat
+X = Titik Referensi / Patokan
Ø 20
Ø 24
Ø 14
CARA INKREMENTAL
Dasar gerakan pahat dalam pemprograman CNC yang kedua menggunakan Sistim
translasi koordinat / pergeseran koordinat dimana koordinat terakhir
sebagai patokan titik berikutnya.
Cara pemprograman ini disebut Increment.
-W ( Kekiri) -U ( Maju)
+W ( Kekanan)
+U ( Mundur)
Contoh. 1
CONTOH
Gerak Titik Penulisan
(U,W)
Pahat Tujuan Program
S ke A A ( -4 , 0) U -4 W0
B A
C A ke B B ( 0 , -3) U0 W -3
B ke C C ( 1 , -3) U1 W -3
C ke D D (3,0) U3 W0
D S
-W
+W
+U
LATIHAN : 1
-U PERSUMBUAN CNC
U = Sumbu Tegak ( Maju / Mundur )
W = Sumbu Mendatar ( Kekiri / kekanan)
LATIHAN : 2
-U PERSUMBUAN CNC
U = Sumbu Tegak ( Maju / Mundur )
W = Sumbu Mendatar ( Kekiri / kekanan)
LATIHAN : 3
-U PERSUMBUAN CNC
U = Maju / Mundur
-W +W W = Kekiri / kekanan
+U
Gerak Titik Penulisan
(U,W)
-Z Pahat Tujuan Program
A S ke A
B
A ke B
B ke C
C S
C ke S
LATIHAN : 4
-U PERSUMBUAN CNC
U = Maju / Mundur
-W +W W = Kekiri / kekanan
+U
Gerak Titik Penulisan
(U,W)
Pahat Tujuan Program
-Z
S ke A
A A ke B
B
D B ke C
C C ke D
E S D ke E
E keS
LATIHAN : 5
-U
PERSUMBUAN CNC
-W +W U = Sumbu Tegak ( Maju / Mundur )
W = Sumbu Mendatar ( Kekiri / kekanan)
+U
LATIHAN : 6
-U
15 2 -W +W
PERSUMBUAN CNC
+U U = Maju / Mundur
W = Kekiri / kekanan
CONTOH
Ø 25
Ø 18
Ø 26
LATIHAN : 7 -U
PERSUMBUAN CNC
-W +W U = Maju / Mundur
15 20
+U W = Kekiri / kekanan
Ø 21
Ø 15
-Z S ke A
A ke B
B A B ke C
D C ke D
C
D ke E
E S E keS
LATIHAN : 8
-U
-W +W PERSUMBUAN CNC
15 20 U = Maju / Mundur
+U
W = Kekiri / kekanan
Gerak Titik Penulisan
(U,W)
Pahat Tujuan Program
Ø 25
Ø 19
Ø 12
S ke A
-Z
B A A ke B
B ke C
C C ke D
D ke S
D S
15 2 -U
-W +W
PERSUMBUAN CNC
+U U = Maju / Mundur
W = Kekiri / kekanan
Contoh :
Ø 25
Ø 18
Ø 26
-Z
Gerak Titik Penulisan
(U,W)
B Pahat Tujuan Program
A
S ke A A ( -8, 0 ) U-8 W0
A ke B B ( 0, -17) U0 W-17
C S
B ke C C ( 8, 0 ) U8 W0
C ke S S ( 0, 17 ) U0 W17
LATIHAN : 10
-U
18 22 PERSUMBUAN CNC
-W +W U = Maju / Mundur
+U W = Kekiri / kekanan
Ø 20
Ø 14
-Z
S ke A
B A A ke B
D B ke C
C
C ke D
E S D ke E
E ke S
-Z ( Kekiri) -X ( Maju)
+Z ( Kekanan)
+X ( Mundur)
G CODE
F:5-6000 mm
G01 Gerak lurus dengan penyayatan G01 X(U) Z(W) F
/min
G02 X(U) Z(W) R F F:5-3000 mm
G02 Gerak interpolation melingkar (CW)
G02 X(U) Z(W)I K F /min
G03 X(U) Z(W)R F F:5-3000 mm
G03 Gerak interpolation melingkar (CCW)
G03 X(U) Z(W)I K F /min
Wait
1 userfor theisvalid
input validsignal when
M92 No.1 M92 P Define the skiping block number by P
Wait
2 userfor theisvalid
input signal when
invalid
M94 No.2 M94 P Define the skiping block number by P
1) Program Awal
Secara umum penyusunan program awal dapat dilakukan sbb:
Pemilihan pahat
Mendekatkan pahat pada benda kerja
Penentuan putaran / arah putar chuck
Penentuan kecepatan putar chuck
Penggunaan pendingin
Contoh :
2) Program Akhir
Pada umumnya untuk mengakhiri program dapat dilakukan sbb:
Menjauhkan pahat dari benda kerja
Menghentikan chuck/putaran
Mematikan cooling/pendingin
Mengakhiri Program
Contoh :
N0000 T11
N0010 G00 X36 Z2
Program Awal
N0020 M03 S1000
N0030 M08
N0040 ….
N0050 …. Program Inti
N0060 dst
N…… …. Program Akhir
N0300 G00 X100 Z100 Pahat menjauhi Benda Kerja
N0310 M05 Chuck berhenti berputar
N0320 M09 Cooling off / Kran pendingin tertutup
N0330 M02 Pembacaan program selesai
Catatan: M05,M09 dan M02 = M30 (Chuck berhenti,Cooling off,program berakhir)
N… G00 X… Z… N… G00 U… W…
Z2
15 2 20
-X
X 18
-Z +Z
A +X
G00
Ø 25
Ø 18
Ø 40
-Z
B A
A
G00
C
U-22
-U
S
S -W +W
W-20
+U
ABSOLUT
Gerak cepat tanpa penyayatan menuju Diameter
N…. G00 X18 Z2
18mm dengan jarak dari ujung 2mm
INCREMENT
Gerak cepat tanpa penyayatan dengan
N…. G00 U-22 W-20 pergeseran pahat Maju 15mm (40-18) kekiri
20mm.
N… G01 X… Z… F… N… G01 U… W… F…
Z-15
15 2 20
X 18 -X
-Z +Z
B A +X
G01
Ø 25
Ø 18
-Z
B A
W-17
C
U0 -U
Ø 18
-W +W
+U
B A
G01
ABSOLUT
Gerak lurus dengan penyayatan menuju Diameter 18mm
N…. G01 X18 Z-15 F100
dengan jarak dari ujung -15mm Feed rate 100
INCREMENT
Gerak lurus dengan penyayatan dengan pergeseran
N…. G01 U0 W-17 F100 pahat kekiri 17mm (U=0 artinya tidak maju/mundur)
Feed rate 100
N… G02 X… Z… R… F… N… G02 U… W… R… F…
15 10 2
2
R2
Ø 25
Ø 21
Ø 15
No.
Perintah Program Keterangan
Prog
ABSOLUT
Gerak melingkar searah jam dengan R2mm
N…. G02 X19 Z-10 R2 F50 menuju Diameter 19mm dengan jarak dari
ujung -10mm Feed rate 50
INCREMENT
Gerak melingkar searah jam dengan
N…. G02 U4 W-2 R2 F50 R2mm pergeseran pahat mundur 4mm(19-
15) kekiri 2mm Feed rate 50
N… G03 X… Z… R… F… N… G03 U… W… R… F…
R2
Ø 25
Ø 21
Ø 15
No.
Perintah Program Keterangan
Prog
ABSOLUT
Gerak melingkar berlawanan jam dengan
N…. G03 X25 Z-27 R2 F50 R2mm menuju Diameter 25mm dengan jarak
dari ujung -27mm Feed rate 50
INCREMENT
Gerak melingkar berlawanan jam dengan
N…. G03 U4 W-2 R2 F50 R2mm pergeseran pahat mundur 4mm ( 25-
21) kekiri 2mm Feed rate 50
3) PROGRAM FINISHING
Program finishing merupakan program untuk latihan-latihan dalam memahami gerakan
pahat melalui perintah program dalam melintasi kontur benda.
Program finishing pada Mesin GSK digunakan dalam pengerjaan benda dengan perintah
program G71 / G72 yaitu Siklus Gabungan (Kontur) memanjang / melintang.
Contoh :
7 17 11
R2
R2
R5
Ø 25
Ø 18
Ø 14
No.
Perintah Program Keterangan
Prog
ABSOLUT
N…. G00 X0 Z2 Gerak Cepat menuju D=0 jarak dari ujung 2mm
N…. G01 Z0 F35 Gerak Lurus menuju D=0 Jarak dari ujung 0 F 35
N…. G02 X10 Z-5 R5 Gerak melingkar CW menuju D=10 dari ujung -5mm R=5
N…. G01 Z-11 Gerak Lurus menuju D=10 dari ujung -11mm Feed rate 35
N…. X14 Gerak Lurus menuju D=14 dari ujung -11 Feed rate 35
N…. Z-26 Gerak Lurus menuju D=14 dari ujung -26 Feed rate 35
N…. G03 X18 Z-28 R2 Gerak melingkar CCW D=18 dari ujung -28 R=2 F 35
N…. G01 Z-33 Gerak Lurus menuju D=18 dari ujung-33 Feed rate 35
N…. G02 X22 Z-35 R2 Gerak melingkat CW ke D=22 dari ujung -35 R=2 F=35
N…. G01 X26 Gerak Lurus menuju D=26 dari ujung -35 Feed rate 35
N…. G00 Z2 Gerak Cepat menuju D=26 dari ujung 2mm
No.
Perintah Program Keterangan
Prog
INCREMENT
N…. G00 U-26 W0 Gerak cepat tanpa penyayatan dengan pergeseran pahat -
26 mm (26-0) tidak kekiri/kekanan W=0.
N…. G01 U0 W-2 F35 Gerak lurus menyayat dengan pergeseran pahat kekiri
2mm (U=0 artinya tidak maju/mundur) Feed rate 35.
N…. G02 U10 W-5 R5 Gerak melingkar searah jam dengan R5mm pergeseran
pahat mundur 10mm (10-0) kekiri 5mm Feed rate 35
N…. G01 U0 W-6 Gerak lurus menyayat dengan pergeseran pahat kekiri
6mm (U=0 artinya tidak maju/mundur) Feed rate 35.
N…. U4 W0 Gerak lurus menyayat dengan pergeseran pahat mundur
4mm (14-10) dan W=0 (tidak kekiri/kanan) Feed rate 35.
N…. U0 W-15 Gerak lurus menyayat dengan pergeseran pahat kekiri
15mm (U=0 artinya tidak maju/mundur) Feed rate 35.
N…. G03 U4 W-2 R2 Gerak melingkar berlawanan jam dengan R2mm
pergeseran pahat mundur 4mm ( 18-14) kekiri 2mm F 35
N…. G01 U0 W-5 Gerak lurus menyayat dengan pergeseran pahat kekiri
5mm (U=0 artinya tidak maju/mundur) Feed rate 35.
N…. G02 U4 W-2 R2 Gerak melingkar searah jam dengan R2 mm pergeseran
pahat mundur 4mm (22-18) kekiri 2mm Feed rate 35
N…. G01 U4 Z0 Gerak lurus menyayat dengan pergeseran pahat mundur
4mm (26-22) dan W=0 (tidak kekiri/kanan) Feed rate 35.
N…. G00 U0 Z37 Gerak Cepat tanpa sayat dengan pergeseran pahat
kekanan 37mm (U=0 artinya tidak maju/mundur).
N… G90 X… Z… F… N… G90 U… W… F…
15 2
Ø 25
Ø 18
G01
Ø 26
G01 G00
G00
Satu Siklus
No.
Perintah Program Keterangan
Prog
ABSOLUT
N…. G90 X25 Z-15 F100 Siklus pertama D=25 dari ujung -15 Feed rate 100
N…. X24 Siklus kedua D=24 dari ujung -15 Feed rate 100
N…. X23 Siklus ketiga D=23 dari ujung -15 Feed rate 100
….. Siklus ke... D=…. dari ujung -15 Feed rate 100
N…. X19 Siklus ketujuh D=25 dari ujung -15 Feed rate 100
N…. X18 Siklus delapan D=25 dari ujung -15 Feed rate 100
INCREMENT
N…. G90 U-1 W-17 F100 Siklus pertama maju 1mm kekiri 17 Feed rate 100
N…. U-2 Siklus kedua maju 2mm kekiri 17 Feed rate 100
N…. U-3 Siklus ketiga maju 3mm kekiri 17 Feed rate 100
….. Siklus ke... maju …mm kekiri 17 Feed rate 100
N…. U-7 Siklus ketujuh maju 7mm kekiri 17 Feed rate 100
N…. U-8 Siklus delapan maju 8mm kekiri 17 Feed rate 100
N… G90 X… Z… R… F… N… G90 U… W… R… F…
12 1
R3
G01
R2
G00
Ø 18
Ø 25
R1
G00
R
No.
Perintah Program Keterangan
Prog
ABSOLUT
N…. Siklus 1 menuju D=25 dari ujung -15 Tirus -3
G90 X25 Z-15 R-3 F100
N…. F=100
G90 X25 Z-15 R-5 F100
N…. Siklus 2 menuju D=25 dari ujung -15 Tirus -5
G90 X25 Z-15 R-7 F100
F=100 Siklus 3 menuju D=25 dari ujung -15
N…. Tirus -7 F=100
G01 X18 Z-12 F35
N…. Program Finishing
X25
Program Finishing
INCREMENT
N…. Siklus 1 : Tirus -3 mundur 2 kekiri 17 Feedrate
G90 U2 W-17 R-3 F100
N…. 100 Siklus 1 : Tirus -5 mundur 4 kekiri 17
G90 U4 W-17 R-5 F100
N…. Feedrate 100 Siklus 1 : Tirus -7 mundur 6
G90 U6 W-17 R-7 F100
kekiri 17 Feedrate 100
N….
G01 U-8 W-1 F35
N…. Program Finishing
U-7 W-12
Program Finishing
N… G71 X… I… K… L… F… N… G71 U… I… K… L… F…
2
5 10 27
R2
Ø 25
Ø 17
Ø 13
Ø 26
No.
Perintah Program Keterangan
Prog
ABSOLUT
N…. ...... …… …… Program Awal
N…. G00 X26 Z2 Pahat didekatkan benda kerja
N0080 G71 X13 I1 K1 L5 F75 Pembubutan Siklus kontur memanjang mulai
N0090 G01 Z-25 nomor blok N0080 sampai N0130
N0100 G02 X17 Z-27 R2
N0110 G01 Z-37
N0120 X25 Z-42
N0130 X26
N…. G00 X100 Z100 Pahat dijauhkan benda kerja
N…. ….. ….. Program Akhir
N….
No.
Perintah Program Keterangan
Prog
INCREMENT
N…. ….. …… Program Awal
N…. G00 X26 Z2 Dekatkan pahat pada benda kerja
N0080 G71 U-13 I1 K1 L5 F75 Pembubutan Siklus kontur memanjang mulai
N0090 G01 U0 W-27 nomor blok N0080 sampai N0130
N0100 G02 U4 W-2 R2
N0110 G01 U0 W-10
N0120 U8 W-5
N0130 U1 W0
N…. G00 X100 Z100 Pahat dijauhkan benda kerja
N…. ….. Program Akhir
N… G75 X… Z… I… K… E… F… N… G75 U… W… I… K… E… F…
5 10 5 2
Ø 25
Ø 20
Ø 12
3
No.
Perintah Program Keterangan
Prog
ABSOLUT
N…. Program Awal
….. ….. …..
N…. Pahat didekatkan benda (Z=5+lebar alur)
G00 X21 Z-8
N…. Siklus Alur titik akhir alur X12 Z-15
G75 X12 Z-15 I1 K1 E2,5 F50
Pengurangan tiap penyayatan 1mm retrack
N…. 1mm pergeseran pahat 2,5 Feetrate 50
G00 X100 Z100
N…. Pahat menjauhi benda
…..
Program Akhir
INCREMENT
N…. …… ….. …… Program Awal
N…. G00 X21 Z-8 Pahat didekatkan benda (Z=5+lebar alur)
N…. G75 U-8 W-7 I1 K1 E2.5 F50 Siklus Alur dalam penyayatan alur 8, lebar
penyayatan -7(10-lebar pahat)
Pengurangan tiap penyayatan 1mm retrack
N…. G00 X100 Z100 1mm pergeseran pahat 2,5 Feetrate 50
N…. ….. Pahat menjauhi benda
Program Akhir
2 28 2
M16x1,5
Ø 25
G01
G01 G00
G00
Satu Siklus
No.
Perintah Program Keterangan
Prog
ABSOLUT
N…. G00 X17 Z2
N…. G92 X16 Z-31 P1,5 F35
N…. X15,6
X15,4
N…. X ….. (dst sampai D tusuk)
INCREMENT
N…. G00 X17 Z2
N…. G92 U-9 W-33 P1,5 F35
N…. U-0,4
U-0,6
N…. U…. (dst sampai D tusuk)
N….
Program atau input data berupa address / word berisi G code, M code, parameter
huruf dan angka yang diolah oleh piranti computer sebagai alat pemroses data yang
sekaligus akan memberikan informasi dan perintah untuk menjalankan mesin secara
automatic. Hal ini disebut dengan pemrograman (programming).
CNC programmer
Indikator yang harus dimiliki oleh seorang CNC programmer , diantaranya:
Mampu membaca gambar kerja
Mampu mengoperasikan mesin konvensional
Struktur Program
Struktur program CNC terdiri dari susunan sebagai berikut :
Nomor program utama sebagai nama file, dimulai huruf O . . . .
Block program, termasuk didalamnya nomor block program, word dan
address
Program sub routin (bila diperlukan)
Penutup program
O 0023
N001 G92 X0 Y0 Z0;
N002 G90 G00 Z250.0 T11 M06;
N003 G42 Z0 H11;
N004 S30 M03;
N005 G99 G81 X400.0 Y-350.0 Z-153.0 R-97.0 F120;
N006 Y-550.0;
N007 G98 Y-750.0;
N008 G99 X1200.0;
N009 Y-550.0;
N010 G98 Y-350.0;
N011 G00 X0 Y0 M05;
N012 G49 Z250.0 T15 M06;
N013 G43 Z0 H15;
N014 S20 M03;
N015 G99 G82 X550.0 Y-450.0 Z-130.0 R—97.0 P300 F70;
N016 G98 Y-650.0;
N017 G99 X1050.0;
N018 G98 Y-450.0;
N019 G00 X0 Y0 M05;
N020 G49 Z250.0 T31 M06;
N021 G43 Z0 H31;
N022 S10 M03;
N023 G85 G99 X800.0 Y-350.0 Z-153.0 R-47.0 F50;
N024 G91 Y-200.0 L2;
N025 G00 G90 X0 Y0 Z0 M05;
N026 G49 G91 Z0;
N027 M30:
4. Sistem persumbuan
Sumbu Milling Cnc
Ada 3 sumbu dasar (axis) pada mesin milling CNC, yaitu sb X, sb Y dan sb Z,
akan tetapi persumbuan tersebut dapat ditambah lagi menjadi mesin 4 axis, 5
axis atau lebih dengan initial sb A, sb B dan seterusnya.
MAIN SPINDLE
MAIN
Z Y
+ +
X
A X
- Zero
point +
Y Z
-
Gambar 3. 5 Persumbuan CNC Milling
Z/W
X/U
Y/V
Contoh :
7 10 0
Zp
3
6 5
Y
4
7 0 0
Zp
6 5
V 4
G55 G59
G54
G56 G58
WORKPIECE
a) Fungsi : G92
Fungsi G92 digunakan untuk menentukan reference point posisi awal alat
potong (cutting tool) sebelum melakukan perintah gerak berikutnya, disetting
dari titik nol benda kerja (Zp)
120
100
Zp 75
Benda kerja
Vc
n = rpm
π . d
Contoh :
N… G01 X50. G94 F 50 , kecepatan sayat 50 mm/mnt
atau dapat menggunakan
N…. G01 X50. G95 F50 , kecepatan sayat 0,05 mm/put
Contoh :
GOO
50 5
50 10
10
Penulisan programnya :
N… G92 X120.000 Y70.000 Z75.000
N… G00 X60.000 Y10.000 Z5.000
G01
50
5
50
Programnya :
N… G92 G00 X60.000 Y10.000 Z-5.000
N …G01 X 0.000 Y - 50.000 F120
I-
Sp G00 X… Y…
CW
J-
R
X Y Ep G02 X… Y… R… F…
Ep G03 X… Y… R… F….
CCW
Y Sp G00 X… Y…
R
J-
I-
X `
N 09 X0.0;
N 10. G02 X-30.0 Y30.0 J30.0;
N 11. G01 Y0;
N 12. X-12.0;
N 13. Y-80.0;
N 14. G40 G00 X-80.0 Y-50.0 M05;
N15. M30 ;
N . . G33 Z . . . . F...
.
Dimana :
G33 ► Fungsi pembuatan ulir
F ► Pitch screw / kisar
F 1 = 0,01 mm
F 1 = 0,001 inch
Contoh ;
110
G41
radius
cutting tool
cutting
tool
G42
Fungsi G41, kompensasi radius alat potong pada posisi arah gerak pemotongan
di sebelah kiri benda kerja
Fungsi G42, kompensasi radius alat potong pada posisi arah gerak pemotongan
di sebelah kanan benda kerja
Fungsi G 40 digunakan untuk pembatalan fungsi G41 dan G42
Dengan menggunakan fungsi G41 atau G42, proses machining koordinat titik
yang dituju pada contour A, akan diksekusi melalui gerakan pada garis sumbu
B (sesuai besar radius cutting tool yang digunakan dan sudah tersimpan pada
offset)
N00 G92 X0 Y0 Z0
N01 G90 G17 G00 G41 D07 X250.0 Y550.0 M03 S1250:
N02 G01 Y900.0 F150:
N03 X450.0:
N04 G03 X500.0 Y1150.0 I-600.0 J250.0:
N05 G02 X900.0 I200.0 J150.0:
N06 G03 X950.0 Y900.0 I250.0 J0:
N07 G01 X1150.0:
N08 Y550.0:
N09 X700.0 Y650.0:
N10 X250.0 Y550.0:
N11 G00 G40 X0 Y0 M05 :
N12 M30
Catatan :
D07 adalah kode radius tool tersimpan pada offset no.07
Dimana :
G□□ : G code untuk mode siklus pelubangan
X, Y : koordinat titik yang akan diproses machining
Z : kedalaman proses pelubangan
R: : Retrack, jarak kembali ke posisi yang diinginkan dari permukaan
setelah pelubangan, secara absolute atau incremental.
Q : dalamnya setiap langkah proses pemotongan
P : waktu tinggal diam di lubang dasar:
F : kecepatan pemotongan
L : jumlah pengulangan dalam suatu siklus
Terdapat dua tipe (A dan B) dari siklus yang tersedia sebagai pilihan. Tipe A
menggunakan G80, G81, G82, G84, G85, G86 dan G89. Sedangkan Tipe B
untuk semua G codes seperti yang tertera didalam table dibawah ini.
Gunakan table ini untuk menentukan mode pelubangan yang sesuai.
G codes pembatalan siklus pelubangan adalah : G80
N_ G73 X_ Y_ Z_ R_ Q_ F_ K_
N_ G74 X_ Y_ Z_ R_ P_ F_
N_ G81 X_ Y_ Z_ R_ F_ K_
N_ G81 X_ Y_ Z_ R_ F_ K_
N_G82 X_ Y_ Z_ R_ P_ F_ K_
N_ G83 X_ Y_ Z_ R_ Q_ F_ K_
N_ G84 X_ Y_ Z_ R_ P_ F_
X_Y_ : koordinat titik yang akan diproses machining
Z_ : kedalaman proses pelubangan
R_ :Retrack, jarak kembali ke posisi yang diinginkan dari permukaan
setelah pelubangan, secara absolute atau incremental
Q_ : jarak dari lubang bawah
P_ : tingal diam
F_ : kecepatan pemotongan
N_ G85 X_ Y_ Z_ R_ F_ K_
N_ G86 X_ Y_ Z_ R_ F_ K_
X_Y_: Hole positioning data
N_ G87 X_ Y_ Z_ R_ Q_ F_
N_ G88 X_ Y_ Z_ R_ P_ F_
N_ G89 X_ Y_ Z_ R_ P_ F_ K_
BAB IV
MENGAKHIRI PEKERJAAN
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Referensi
Emco Maier & Cc. (1988). Petunjuk pemrograman TU-2A. Hallein, Austria:
Friedmann-Maier. Emco Maier & Cc. (1988).
Petunjuk pemrograman TU-3A. Hallein, Austria: Friedmann-Maier. Taufiq
Rochim. (1993).
Teori & teknologi proses pemesinan. Jakarta: Higher Education
Development Support Project. Gibbs David & Crandel M. Thomas.(1991).
Dasar-Dasar Teknik dan Pemrograman
CNC, Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset,
Manual Book GSK CNC
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
DAFTAR PENYUSUN