PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi digital saat ini yang semakin maju sehingga
masyarakat terpesona akan mesin-mesin yang menghasilkan fungsi aritmetika
dengan ketelitian dan kecepatan yang menakjubkan.
Pada makalah ini akan dibicarakan mengenai sistem digital dan sistem
bilangan serta gerbang logika. Gerbang logika biasa akan dirangkai satu sama
dengan yang lain untuk menghasilkan penambahan dan pengurangan. Selain
itu, pada makalah ini juga akan dibicarakan mengenai rangkaian yang dapat
mengubah dari Analaog ke Digital atau sebaliknya.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa itu Sistem Digital?
2. Jelaskan macam-macam Sistem Bilangan?
3. Jelaskan bagaimana Rangkaian ADC itu?
4. Jelaskan bagaimana Rangkaian DAC itu?
5. Jelaskan bagaimana proses Rangkaian Pengolah Sinyal Digital itu?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1. Menjelaskan pengertian dan kelebihan-kekurangan Sistem Digital.
2. Menjelaskan macam-macam Sistem Bilangan.
3. Menjelaskan proses dan prinsip kerja Rangkaian ADC.
4. Menjelaskan karakteristik dan prinsip kerja Rangkaian DAC.
5. Menjelaskan proses Rangkaian Pengolah Sinyal Digital.
B. SISTEM BILANGAN
Sistem Bilangan atau Number System adalah suatu cara untuk mewakili
besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar
atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer, ada
4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu :
Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Nilai Position. Setiap simbol
dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position Value.
Absolut value adalah Nilai Mutlak dari masing-masing digit bilangan. Sedangkan
Position Value adalah Nilai Penimbang atau bobot dari masing-masing digit
bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan
urutan posisinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.
Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :
Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan desimal (decimal fraction),
misalnya : 183,75 yang dapat diartikan :
Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan
desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari nilai 2
(basis), seperti pada tabel berikut ini :
Bilangan biner dikenal berbagai istilah, antara lain disebut bilangan biner,
angka biner atau digit biner (binary digit 0 ) yang bisanya disingkat bit. Istilah
biner digunakan merujuk pada ke sesuatu yang berjumalh dua, dua bagian, atau
serba dua. Kata biner berasal dari bahasa inggris yang bermakna berpasangan.
Dalam matematika dan komputer, bialnagn biner menggunakan numerik 0 (nol)
dan 1 (satu). Bilangan biner dijadikan sebagai dasar dari semua sistem bilangan
digital. Istilah biner digunakan dalam berbagai alat alat berbasis elektronik.
Sistem ini diimplementasikan langsung dalam sirkuit elektronik digitan
menggunakan gerbang logika. Sebagai contoh, sistem biner dijadikan sebagai
dasar untuk mempresentasikan berbagai karakter ASCII, Unicode, dan varian
varian lainya yang sekarang ini digunakan luas pada berbagai sistem komputer
dan jaringan. Satuan satuan kapasitas yang digunakan pada komputer, seperti
byte, oktet dan word juga berbasis pada sistem biner. Oleh karena itu, sistem biner
merupakan salah satu pengetahuan dasar yang harus dikuasai agar tahu seluk
beluk komputer, termasuk perancangan sistem / unit komputer dan jaringan, serta
troublesoutingnya.
3. Oktal (Basis 8)
Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke
sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
b. Gerbang OR
Sering disebut gerbang Setiap atau semua , dalam rangkain di gambar ,
Lampu (Y) akan menyala bila saklar A atau B tertutup.
Jadi dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa semakin rapat range
pembagian yang digunakan pada rangkaian ADC maka keluaran yang didapatkan
akan semakin bagus dan mendekati sempurna. Sehingga dengan begitu
kemungkinan pembalikan kembali sinyal keluaran menjadi sinyal analog akan
a. Pencuplikan
Pencuplikan adalah proses mengambil suatu nilai pasti (diskrit) dalam
suatu data kontinu dalam satu titik waktu tertentu dengan periode yang tetap.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi gambar berikut:
b. Pengkuantisasian
Pengkuantisasian adalah proses pengelompokan data diskrit yang
didapatkan pada proses pertama ke dalam kelompok-kelompok data. Kuantisasi,
dalam matematika dan pemrosesan sinyal digital, adalah proses pemetaan nilai
input seperti nilai pembulatan.
c. Pengkodean
b. Resolusi ADC
12. Rangkaian adc diatas hanya menghasilkan 2 (dua) digit keluaran, anda
bisa membuat rangkaian adc dengan digit keluaran yang lebih banyak
dan lebih rapat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anda.
a. ADC Simultan
ADC Simultan atau biasa disebut flash converter atau parallel converter.
Input analog Vi yang akan diubah ke bentuk digital diberikan secara simultan
pada sisi + pada komparator tersebut, dan input pada sisi tergantung pada
ukuran bit converter. Ketika Vi melebihi tegangan input dari suatu komparator,
maka output komparator adalah high, sebaliknya akan memberikan output low.
Pada gambar diatas ditunjukkan diagram ADC jenis SAR, Yaitu dengan
memakai konvigurasi yang hampir sama dengan counter ramp tetapi dalam
melakukan trace dengan cara tracking dengan mengeluarkan kombinasi bit MSB
adalah 1 ====> 1000 0000. Apabila belum sama (kurang dari tegangan analog
input maka bit MSB berikutnya = 1 ===>1100 0000) dan apabila tegangan analog
a. Karakteristik DAC
1. Input Digital. Secara khusus, jumlah bit dalam sebuah word biner
paralel disebutkan di dalam lembar spesifikasi. Biasanya, level logika
TTL dipergunakan kecuali dikatakan lain.
2. Catu Daya. Merupakan bipolar pada level 12 V hingga 18 V seperti
yang dibutuhkan oleh amplifier internal.
3. Suplai Referensi. Diperlukan untuk menentukan jangkauan tegangan
output dan resolusi dari konverter. Suplai ini harus stabil, memiliki riple
yang kecl. Dalam beberapa unit, diberikan referensi internal.
4. Output. Sebuah tegangan yang merepresentasikan input digital.
Tegangan ini berubah dengan step sama dengan perubahan bit input
digital dengan step yang ditentukan oleh Persamaan (3-4). Output aktual
dapat berupa bpolar jika konverter didesain untuk menginterpretasikan
input digital negatif.
5. Offset. Karena DAC biasanya diimplementasikan dengan op-amp, maka
mungkin adanya tegangan output offset dengan sebuah input nol. Secara
khusus, koneksi akan diberikan untuk mendukung pengesetan ke harga
nol dari output DAC dengan input word nol.
Agar masukan berupa sinyal digital dapat diubah ke bentuk sinyal analog
maka diperlukan beberapa block berupa input register, DAC dasar, tegangan
acuan, pembangkit arus keluar ke bentuk tegangan.
Prinsip kerja dari DAC merupakan kumpulan beberapa saklar yang diberi
masukan paralel. Kemudian dari saklar itu akan diperoleh keluaran analog dari
bit-bit masukan yang berupa nilai 1 atau nol. Jadi tidak semua masukan akan
dilanjutkan, yang dilewatkan hanya yang dihubungkan oleh saklar saja. Sehingga
dari masukan yang berupa digital yang berupa bit-bit akan dihasilkan keluaran
yang berupa analog yang bernilai 1, 0 dan -1 berupa sinusoidal.
Total arus input pada OP AMP dari gambar rangkaian di atas dapat dicari
menggunakan rumus:
Atau
Untuk input biner lansung Vo = 0 dan V1 = VR, Oleh karena itu Vo dapat
ditampilkan :
Pada masa sekarang ini, pengolahan sinyal secara digital telah diterapkan
begitu luas. Dari peralatan instrumentasi dan kontrol, peralatan musik, peralatan
kesehatan dan peralatan lainnya. Istilah pengolahan sinyal digital sebenarnya
kurang begitu tepat, yang lebih tepat adalah pengolahan sinyal diskrete. Tetapi
istilah ini sudah luas digunakan.
DSP atau yang disebut dengan pengolahan sinyal digital adalah proses
pengolahan sinyal menggunakan teknik digital.
Sinyal digital adalah sinyal yang tidak untuk setiap waktu terdefinisi, sinyal ini
bersifat diskrit terhadap waktu. Sinyal digital berasal dari sinyal analog yang
disampling, yang artinya mengambil nilai suatu sinyal analog mulai t=0, t=t,
t=2t, t=3t dan seterusnya.
Untuk mendapatkan sinyal waktu diskrit yang mampu mewakili sifat sinyal
aslinya, proses sampling harus memenuhi syarat :
Keterangan :
Design Database, berisi library disain yang telah tersedia dan lazim
digunakan misal, FIR, IIR, Comb Filter dan lain-lain.
Signal Calculator, merupakan perangkat lunak simulasi sinyal. Dapat
melakukan manipulasi dan pengolahan sinyal sederhana.
Sistem Disain Filter, merupakan perangkat lunak, untuk mendisain filter
dengan response yang kita ingini, berikut pengujian filter tersebut.
Lazimnya menggunakan beberapa algoritma disain seperti Park-
McLelland, dan akan dihasilkan koefisien filter yang diingini.
TIL, akan menghasilkan Custon HDL dan Netlist , yaitu gambar diagram
implementasi algoritma secara perangkat keras, dengan menggunakan
chip-chip, misal chip FIR, IIR.
HDS, VHDL Generator, akan menghasilkan implementasi algoritma
dalam deskripsi VHDL yang lazim digunakan dalam disain chip ASIC.
Pada komputer utama, kita melakukan simulasi, disain filter, dan uji-coba
awal. Program bantu tersebut tersedia pada program pengembang (development
tool program). Apabila kita telah puas dengan algoritma tersebut, kita dapat
mengimplementasikan sesuai dengan sistem yang akan kita gunakan. Program
akan menghasilkan kode atau deskripsi yang dibutuhkan oleh jenis implementasi
tertentu. Misal akan menghasilkan deskripsi dalam format VHDL, apabila kita
ingin mengimplementasikan sistem menggunakan chip ASIC. Atau juga dapat
dihasilkan kode dalam bahasa C bila kita menginginkan portabilitas dari
implementasi yang dihasilkan.
A. Kesimpulan
Sistem digital adalah sistem yang bagian-bagiannya terdiri atas beberapa
rangkaian digital, gerbang logika, dan komponen lainnya. Input dan outputnya
berupa suatu tenaga/energi, dan outputnya ini merupakan fungsi pengalihan
tenaga.
Sistem Bilangan atau Number System adalah suatu cara untuk mewakili
besaran dari suatu item fisik. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4
Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu: Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2),
Oktal (Basis 8), dan Hexadesimal (Basis 16).
Rangkaian ADC adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, dalam artian sinyal yang
awalnya tidak bisa ditentukan nilai numeriknya menjadi sinyal yang
mempunyai sifat numerik. Sedangkan Rangkaian DAC adalah perangkat yang
digunakan untuk mengkonversi sinyal masukan dalam bentuk digital menjadi
sinyal keluaran dalam bentuk analog (tegangan). Tegangan keluaran yang
dihasilkan DAC sebanding dengan nilai digital yang masuk ke dalam DAC.
Rangkaian Pengolahan Sinyal Digital adalah rangkaian dimana proses
pengolahan sinyalnya menggunakan teknik digital.
B. Saran
1. Diharapkan kepada Dosen agar mau mengarahkan mahasiswanya lebih
lanjut mengenai materi makalah ini.
2. Diharapkan kepada mahasiswa agar nantinya dapat mengambil manfaat
dari makalah ini.