1. Sistem Desimal
Sistem desimal tersusun atas 10 angka atau simbol, yang dikenal dengan digit. Ke-10 simbol ini
adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Sistem desimal juga disebut sistem basis-10, karena mempunyai 10
digit. Kenyataannya, kata ”digit” adalah kata latin yang berarti ”jari-jari”.
Sistem desimal adalah suatu sistem nilai posisional di mana nilai dari suatu digit tergantung kepada
posisinya. Misalnya perhatikanlah bilangan desimal 634 ini artinya digit 4 sesungguhnya menyatakan
4 satuan. 3 menyatakan 3 puluhan dan 6 menyatakan 6 ratusan. Ringkasnya, 6 merupakan yang
paling berbobot dari ketiga digit, dikenal sebagai Most Significant Digit (MSD). 4 bobotnya paling kecil
dan disebut Least Significant Digit (LSD). Perhatikan contoh lain, 75.25. Bilangan ini sesungguhnya
sama dengan tujuh puluh plus lima satuan plus dua persepuluh plus lima perseratus.
2. Sistem Biner
Hampir semua sistem digital menggunakan sistem bilangan biner sebagai dasar sistem bilangan dari
operasinya, meskipun sistem-sistem bilangan lain sering digunakan secara bersama-sama dengan
biner. Dengan menggunakan 2 level yang ada pada sistem biner maka sangatlah mudah untuk
mendesain rangkaian – rangkaian elektronik yang akurat dibandingkan dengan menggunakan 10 level
yang ada pada sistem desimal.
Dalam sistem biner, hanya ada 2 simbol atau digit yaitu 0 dan 1 yang dikenal juga dengan system
basis-2. Sistem biner ini dapat digunakan untuk menyatakan setiap kuantitas yang dapat dinyatakan
dalam desimal atau sistem bilangan yang lainnya.
Sistem biner juga suatu sistem nilai posisional, dimana tiap-tiap digit biner mempunyai nilainya sendiri
atau bobot yang dinyatakan sebagai pangkat 2.
Tabel berikut menunjukkan urutan hitungan pada system bilangan biner.
3. Menyatakan Kuantitas-Kuantitas Biner
Dalam system digital informasi yang akan diproses biasanya dinyatakan dalam bentuk biner.
Kuantitas biner dapat dinyatakan dengan setiap alat yang hanya mempunyai dua kondisi kerja.
Sebagai contoh sebuah saklar yang hanya mempunyai kondisi terbuka yang menyatakan biner 0 atau
kondisi tertutup yang menyatakan biner 1.
Pengertian dan perbedaan digital dan analog - Kita pasti telah familiar dengan istilah digital dan
analog misal teknologi berbasis analog dan digital (Analog and digital technology ) atau perangkat
analog dan digital (digital and analog device). Namun, nama digital lah yang yang paling sering
terdengar ,mungkin karena kita sering mendengar kata “era digital”. Era digital adalah jaman atau
waktu dimana semua aktifitas menggunakan sistem digital. Sistem digital telah menggantikan sistem
lama yaitu sistem analog. Mengapa sistem digital lebih dipilih dibandingkan sistem analog ? apa
pengertian digital dan analog itu ?
Pengertian Sistem
Sebelum mempelajari digital dan analog, terlebih dahulu kita mempelajari pengertian dari sistem. Ada
banyak sistem di dunia ini, misal di tubuh kita ada sistem pernapasan, ada sistem pencernaan dan
sistem reproduksi. Sistem adalah kumpulan berbagai hal yang saling terhubung membentuk satu
kesatuan. Sistem berasa dari bahasa latin systema, yang berarti berhubungan. Sistem telah menjadi
bagian dari kehidupan kita. Sistem diterapkan pada semua bidang ilmu, karena merupakan
penggambaran interaksi antara elemen elemen yang menyusun sistem tersebut. Sistem digunakan
untuk mengolah sebuah data atau informasi dari elemen-elemen untuk menjalankan fungsi atau
tujuan tertentu.
Jika diumpamakan dalam kehidupan sehari hari sinyal analog seperti perubahan siang dan malam.
Jika di saat fajar sinar mentari bertahap mulai dari redup hingga semakin terang, puncaknya adalah
siang hari lalu berangsur – angsur meredup sampai senja terbenam gelap. Bayangkan jika perubahan
siang dan malam adalah secara digital, maka saat fajar sinar matahari langsung terang seperti siang.
Terangnya bertahan tidak berubah sampai senja tiba-tiba langsing gelap gulita. Ini dikarenakan sinyal
digital tidak mempunyai range dalam perubahan sinyalnya, berbeda dengan sinyal analog. Contoh
lainnya adalah sinyal analog ibaratnya jaket dengan resleting, dan sinyal digital ibaratnya jaket dengan
kancing. resleting bisa diset dimana saja, sedangkan kancing hanya 2 kemungkinan, yaitu tertutup
atau terbuka.
jam analog
Dari tabel tersebut terlihat bahwa sinyal digital selalu lebih unggul dari sinyal analog. Satu-satunya
kekurangan sinyal analog adalah karena pada dasarnya kita hidup di dunia analog. Suara yang kita
ucapkan, musik yang kita dengar, pergerakan kita, suhu dan cahaya matahari semua adalah bersifat
analog. Kita harus mengolah semua besaran analog tersebut menjadi besaran digital, sehingga dapat
lebih mudah dimodifikasi atau diterapkan.
Teknologi Analog dan Teknologi digital
Teknologi analog berkembang sebelum adanya perkembangan teknologi digital. Pada dasarnya,
analog merupakan perkembangan teknologi yang masih menggunakan sistem manual,dengan kata
lain belum sepenuhnya dapat bekerja secara otomatis. Teknologi analog dasarnya hanyalah alat
yang sederhana dengan program yang tertentu saja.
Teknologi digital kebanyakan tidak lagi menggunakan tenaga manusia, atau manual. Tetapi
cenderung pada sistem pengoperasian yang otomatis dengan sistem komputerisasi atau oleh
komputer. Teknologi digital pada dasarnya hanyalah sistem penghitung yang sangat cepat yang
memproses semua bentuk-bentuk informasi sebagai nilai numerik.
Pada teknologi analog, gambar dan suara diubah menjadi gelombang radio, maka teknologi digital
menkonversi gambar dan suara menjadi data digital yang terdiri dari angka 1 dan 0. Dengan teknologi
digital ini, gambar yang ditampilkan memiliki kualitas warna yang lebih natural dan resolusi yang lebih
baik, tidak pecah atau turun kualitasnya jika gambar ditampilkan di layar yang besar.
Teknologi digital dalam komunikasi adalah hal yang sangat penting. Pada bidang komunikasi,
teknologi digital berkembang dengan menggunakan spektrum elektomagnetik yang merupakan
gabungan dari frekuensi magnetik, gelombang radio, sinar X, gelombang cosmic, infrared, cahaya,
gelombang radio, dan gelombang mikro. Dari situlah televisi, radio, komputer, dan lain-lain dapat
tercipta. Komunikasi digital banyak membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya adalah
kemampuan komputer yang semakin canggih yang dapat membantu manusia dalam pekerjaannya .
Selain itu sistem digital memiliki integritas yang tinggi ketika mentransfer sebuah data melalui
transmiter seperti satelit, telepon, dan lain-lain.
istem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan
angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan
oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua
sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem
bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary
Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam
istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American
Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
20=1
21=2
22=4
23=8
24=16
25=32
26=64
dst
Dalam sistem komunikasi digital modern, dimana data ditransmisikan dalam bentuk bit-bit biner,
dibutuhkan sistem yang tahan terhadap noise yang terdapat di kanal transmisi sehingga data yang
ditransmisikan tersebut dapat diterima dengan benar. Kesalahan dalam pengiriman atau
penerimaan data merupakan permasalahan yang mendasar yang memberikan dampak yang sangat
signifikan pada sistem komunikasi.[1] Biner yang biasa dipakai itu ada 8 digit angka dan cuma
berisikan angka 1 dan 0, tidak ada angka lainnya.
Daftar isi
1Konversi
o 1.1Dari Biner ke Desimal
o 1.2Dari Desimal ke Biner
2Pengenalan Warna Citra Biner
3Referensi
1 0000 0001
2 0000 0010
3 0000 0011
4 0000 0100
5 0000 0101
6 0000 0110
7 0000 0111
8 0000 1000
9 0000 1001
10 0000 1010
11 0000 1011
12 0000 1100
13 0000 1101
14 0000 1110
15 0000 1111
16 0001 0000
17 0001 0001
18 0001 0010
19 0001 0011
20 0001 0100
21 0001 0101
22 0001 0110
23 0001 0111
24 0001 1000
25 0001 1001
26 0001 1010
27 0001 1011
28 0001 1100
29 0001 1101
30 0001 1110
Untuk setiap bilangan biner dengan digit: dn-1, ... d3, d2, d1, d0
Bilangan desimalnya adalah hasil penjumlahan dari digit biner ( ) dikalikan dengan pangkat 2
Biner (d) 0 1 0 1 0 1 0 1
n 7 6 5 4 3 2 1 0
2n 128 64 32 16 8 4 2 1
dn x 2n 0 x 128 1 x 64 0 x 32 1 x 16 0 x 8 1 x 4 0 x 2 1 x 1
64 + 16 + 4 + 1 = 85
Desimal = 10.
Bilangan yang mendekati 10 adalah 8 (23), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (21). sehingga
dapat dijabarkan seperti berikut
10 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20).
dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010
dapat juga dengan cara lain yaitu 10: 2 = 5 sisa 0 (0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan
biner), 5(hasil pembagian pertama): 2 = 2 sisa 1 (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam
bilangan biner), 2(hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa 0(0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam
bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa 1 (1 akan menjadi angka pertama dalam
bilangan biner) karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari 10 = 1010
atau dengan cara yang singkat
10:2=5(0),
5:2=2(1),
2:2=1(0),
1:2=0(1) sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010