Anda di halaman 1dari 13

Sistem Bilangan Digital

POSTED BY BISMAR MAULANI POSTED ON 12.59 WITH NO COMMENTS


Banyak sistem-sistem bilangan yang digunakan pada teknologi digital. Yang paling umum adalah
sistem-sistem desimal, biner, oktal dan heksadesimal. Sistem desimal adalah yang banyak dikenal
karena sering digunakan setiap hari. Dengan mempelajari karakteristiknya akan membantu
memahami sistem-sistem bilangan lain secara lebih baik.

1. Sistem Desimal
Sistem desimal tersusun atas 10 angka atau simbol, yang dikenal dengan digit. Ke-10 simbol ini
adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Sistem desimal juga disebut sistem basis-10, karena mempunyai 10
digit. Kenyataannya, kata ”digit” adalah kata latin yang berarti ”jari-jari”.
Sistem desimal adalah suatu sistem nilai posisional di mana nilai dari suatu digit tergantung kepada
posisinya. Misalnya perhatikanlah bilangan desimal 634 ini artinya digit 4 sesungguhnya menyatakan
4 satuan. 3 menyatakan 3 puluhan dan 6 menyatakan 6 ratusan. Ringkasnya, 6 merupakan yang
paling berbobot dari ketiga digit, dikenal sebagai Most Significant Digit (MSD). 4 bobotnya paling kecil
dan disebut Least Significant Digit (LSD). Perhatikan contoh lain, 75.25. Bilangan ini sesungguhnya
sama dengan tujuh puluh plus lima satuan plus dua persepuluh plus lima perseratus.

2. Sistem Biner
Hampir semua sistem digital menggunakan sistem bilangan biner sebagai dasar sistem bilangan dari
operasinya, meskipun sistem-sistem bilangan lain sering digunakan secara bersama-sama dengan
biner. Dengan menggunakan 2 level yang ada pada sistem biner maka sangatlah mudah untuk
mendesain rangkaian – rangkaian elektronik yang akurat dibandingkan dengan menggunakan 10 level
yang ada pada sistem desimal.
Dalam sistem biner, hanya ada 2 simbol atau digit yaitu 0 dan 1 yang dikenal juga dengan system
basis-2. Sistem biner ini dapat digunakan untuk menyatakan setiap kuantitas yang dapat dinyatakan
dalam desimal atau sistem bilangan yang lainnya.
Sistem biner juga suatu sistem nilai posisional, dimana tiap-tiap digit biner mempunyai nilainya sendiri
atau bobot yang dinyatakan sebagai pangkat 2.
Tabel berikut menunjukkan urutan hitungan pada system bilangan biner.
3. Menyatakan Kuantitas-Kuantitas Biner
Dalam system digital informasi yang akan diproses biasanya dinyatakan dalam bentuk biner.
Kuantitas biner dapat dinyatakan dengan setiap alat yang hanya mempunyai dua kondisi kerja.
Sebagai contoh sebuah saklar yang hanya mempunyai kondisi terbuka yang menyatakan biner 0 atau
kondisi tertutup yang menyatakan biner 1.

Gambar 1. Menggunakan saklar untuk menyatakan bilangan-bilangan biner


Pada sistem-sistem digital elektronik, informasi biner dinyatakan oleh sinyal-sinyal listrik yang terdapat
pada input dan output dari berbagai macam rangkaian-rangkaian elektronik. Dalam sistem ini, biner 0
dan 1 dinyatakan oleh dua tegangan yang ekstrim berlawanan. Misalnya biner 0 dapat dinyatakan
dengan harga nominal 0 volt dan biner 1 dinyatakan dengan 5 volt. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar 1.5 berikut.
Biner 1 : tegangan antara 2V sampai 5V
Biner 0 : tegangan antara 0V sampai 0.8 V
Tegangan antara 0.8V sampai 2V tidak digunakan, karena akan menyebabkan kesalahan dalam
rangkaian digital.

Pengertian dan Perbedaan Sistem Analog dan


Digital
Selasa, 14 Agustus 2018 Elektronika, Listrik, Teknologi

Pengertian dan perbedaan digital dan analog - Kita pasti telah familiar dengan istilah digital dan
analog misal teknologi berbasis analog dan digital (Analog and digital technology ) atau perangkat
analog dan digital (digital and analog device). Namun, nama digital lah yang yang paling sering
terdengar ,mungkin karena kita sering mendengar kata “era digital”. Era digital adalah jaman atau
waktu dimana semua aktifitas menggunakan sistem digital. Sistem digital telah menggantikan sistem
lama yaitu sistem analog. Mengapa sistem digital lebih dipilih dibandingkan sistem analog ? apa
pengertian digital dan analog itu ?
Pengertian Sistem
Sebelum mempelajari digital dan analog, terlebih dahulu kita mempelajari pengertian dari sistem. Ada
banyak sistem di dunia ini, misal di tubuh kita ada sistem pernapasan, ada sistem pencernaan dan
sistem reproduksi. Sistem adalah kumpulan berbagai hal yang saling terhubung membentuk satu
kesatuan. Sistem berasa dari bahasa latin systema, yang berarti berhubungan. Sistem telah menjadi
bagian dari kehidupan kita. Sistem diterapkan pada semua bidang ilmu, karena merupakan
penggambaran interaksi antara elemen elemen yang menyusun sistem tersebut. Sistem digunakan
untuk mengolah sebuah data atau informasi dari elemen-elemen untuk menjalankan fungsi atau
tujuan tertentu.

Pengertian sinyal dan data


Sinyal dapat diartikan sebagai sekumpulan nilai yang mewakili sebuah variabel fisik. Variabel fisik
misalnya adalah suara, cahaya, temperature dan arus (current). Variabel fisik ini berubah terhadap
waktu, dan bergantung pada sebuah sumbu spatial. Data adalah sekumpulan informasi yang didapat
dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat. Menurut Webster New World
Dictionary, pengertian data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang
diketahui atau dianggap. Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti).

Pengertian sistem analog dan digital


Setelah mengetahui pengertian sistem, sinyal dan data , maka akan lebih mudah menjelaskan
pengertian analog dan dgital. Analog adalah sistem pengolahan sinyal yang datanya diolah secara
kontinyu, atau bertahap. Dengan kata lain Sistem analog mempunyai “range” dalam pengolahan data
dan sinyal. Digital adalah pengolahan sinyal yang datanya diolah secara diskrit, yaitu nilainya berubah
secara ekstrim (naik atau turun secara drastis).walaupun di mata kita sinyal tersebut terlihat kontinyu
(analog), namun sebenarnya sinyal tersebut adalah piksel-piksel yang tersusun tidak kontinyu (digital
). Sistem digital hanya mengolah 2 jenis data “bit” yaitu 0 dan 1, sehingga sinyalnya tidak memiliki
range.

Sinyal digital dan analog

Jika diumpamakan dalam kehidupan sehari hari sinyal analog seperti perubahan siang dan malam.
Jika di saat fajar sinar mentari bertahap mulai dari redup hingga semakin terang, puncaknya adalah
siang hari lalu berangsur – angsur meredup sampai senja terbenam gelap. Bayangkan jika perubahan
siang dan malam adalah secara digital, maka saat fajar sinar matahari langsung terang seperti siang.
Terangnya bertahan tidak berubah sampai senja tiba-tiba langsing gelap gulita. Ini dikarenakan sinyal
digital tidak mempunyai range dalam perubahan sinyalnya, berbeda dengan sinyal analog. Contoh
lainnya adalah sinyal analog ibaratnya jaket dengan resleting, dan sinyal digital ibaratnya jaket dengan
kancing. resleting bisa diset dimana saja, sedangkan kancing hanya 2 kemungkinan, yaitu tertutup
atau terbuka.

jam analog

Perbedaan sinyal analog dan digital


Perbedaan Sinyal analog dan digital dapat dilihat dalam tabel dibawah :

SISTEM ANALOG SISTEM DIGITAL


Bersifat kontinyu Bersifat diskrit (0 dan 1)
Kemungkinan eror yang besar (karena memiliki Kemungkinan error yang kecil (karena hanya
range) ada 2 data yaitu 0 dan 1)
Rentan terhadap gangguan (noise) Lebih tahan terhadap gangguan (noise)
Pengolah sedikit data Mengolah banyak data
Penglahan data yang rumit (mengatur frekuensi Pengolahan data lebih sederhana (mengatur
dan amplitudo) kondisi 0 dan 1)
Perawatan sistem yang mahal Perawatan sistem lebih murah

Dari tabel tersebut terlihat bahwa sinyal digital selalu lebih unggul dari sinyal analog. Satu-satunya
kekurangan sinyal analog adalah karena pada dasarnya kita hidup di dunia analog. Suara yang kita
ucapkan, musik yang kita dengar, pergerakan kita, suhu dan cahaya matahari semua adalah bersifat
analog. Kita harus mengolah semua besaran analog tersebut menjadi besaran digital, sehingga dapat
lebih mudah dimodifikasi atau diterapkan.
Teknologi Analog dan Teknologi digital

Teknologi berbasis digital

Teknologi analog berkembang sebelum adanya perkembangan teknologi digital. Pada dasarnya,
analog merupakan perkembangan teknologi yang masih menggunakan sistem manual,dengan kata
lain belum sepenuhnya dapat bekerja secara otomatis. Teknologi analog dasarnya hanyalah alat
yang sederhana dengan program yang tertentu saja.

Teknologi digital kebanyakan tidak lagi menggunakan tenaga manusia, atau manual. Tetapi
cenderung pada sistem pengoperasian yang otomatis dengan sistem komputerisasi atau oleh
komputer. Teknologi digital pada dasarnya hanyalah sistem penghitung yang sangat cepat yang
memproses semua bentuk-bentuk informasi sebagai nilai numerik.

Pada teknologi analog, gambar dan suara diubah menjadi gelombang radio, maka teknologi digital
menkonversi gambar dan suara menjadi data digital yang terdiri dari angka 1 dan 0. Dengan teknologi
digital ini, gambar yang ditampilkan memiliki kualitas warna yang lebih natural dan resolusi yang lebih
baik, tidak pecah atau turun kualitasnya jika gambar ditampilkan di layar yang besar.

Teknologi digital dalam komunikasi adalah hal yang sangat penting. Pada bidang komunikasi,
teknologi digital berkembang dengan menggunakan spektrum elektomagnetik yang merupakan
gabungan dari frekuensi magnetik, gelombang radio, sinar X, gelombang cosmic, infrared, cahaya,
gelombang radio, dan gelombang mikro. Dari situlah televisi, radio, komputer, dan lain-lain dapat
tercipta. Komunikasi digital banyak membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya adalah
kemampuan komputer yang semakin canggih yang dapat membantu manusia dalam pekerjaannya .
Selain itu sistem digital memiliki integritas yang tinggi ketika mentransfer sebuah data melalui
transmiter seperti satelit, telepon, dan lain-lain.

istem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan
angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan
oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua
sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem
bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary
Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam
istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American
Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
20=1
21=2
22=4
23=8
24=16
25=32
26=64
dst
Dalam sistem komunikasi digital modern, dimana data ditransmisikan dalam bentuk bit-bit biner,
dibutuhkan sistem yang tahan terhadap noise yang terdapat di kanal transmisi sehingga data yang
ditransmisikan tersebut dapat diterima dengan benar. Kesalahan dalam pengiriman atau
penerimaan data merupakan permasalahan yang mendasar yang memberikan dampak yang sangat
signifikan pada sistem komunikasi.[1] Biner yang biasa dipakai itu ada 8 digit angka dan cuma
berisikan angka 1 dan 0, tidak ada angka lainnya.

Daftar isi

 1Konversi
o 1.1Dari Biner ke Desimal
o 1.2Dari Desimal ke Biner
 2Pengenalan Warna Citra Biner
 3Referensi

Konversi[sunting | sunting sumber]

Desimal Biner (8 bit)


0 0000 0000

1 0000 0001

2 0000 0010

3 0000 0011

4 0000 0100

5 0000 0101

6 0000 0110

7 0000 0111

8 0000 1000

9 0000 1001

10 0000 1010

11 0000 1011

12 0000 1100

13 0000 1101

14 0000 1110
15 0000 1111

16 0001 0000

17 0001 0001

18 0001 0010

19 0001 0011

20 0001 0100

21 0001 0101

22 0001 0110

23 0001 0111

24 0001 1000

25 0001 1001

26 0001 1010

27 0001 1011

28 0001 1100

29 0001 1101
30 0001 1110

Dari Biner ke Desimal[sunting | sunting sumber]

Untuk setiap bilangan biner dengan digit: dn-1, ... d3, d2, d1, d0

Bilangan desimalnya adalah hasil penjumlahan dari digit biner ( ) dikalikan dengan pangkat 2

nya ( ): decimal = d0 × 20 + d1 × 21 + d2 × 22 + ...


Contoh: Tabel dibawah ini menunjukkan konversi bilangan biner 01010101 menjadi desimal.

Biner (d) 0 1 0 1 0 1 0 1

n 7 6 5 4 3 2 1 0

2n 128 64 32 16 8 4 2 1
dn x 2n 0 x 128 1 x 64 0 x 32 1 x 16 0 x 8 1 x 4 0 x 2 1 x 1

64 + 16 + 4 + 1 = 85

Diperoleh hasil akhir bahwa 010101012 = 8510.

Dari Desimal ke Biner[sunting | sunting sumber]

Bagian artikel ini perlu dirapikan. Bantulah kami untuk melakukannya.

Desimal = 10.
Bilangan yang mendekati 10 adalah 8 (23), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (21). sehingga
dapat dijabarkan seperti berikut
10 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20).
dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010
dapat juga dengan cara lain yaitu 10: 2 = 5 sisa 0 (0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan
biner), 5(hasil pembagian pertama): 2 = 2 sisa 1 (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam
bilangan biner), 2(hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa 0(0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam
bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa 1 (1 akan menjadi angka pertama dalam
bilangan biner) karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari 10 = 1010
atau dengan cara yang singkat
10:2=5(0),
5:2=2(1),
2:2=1(0),
1:2=0(1) sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010

Pengenalan Warna Citra Biner[sunting | sunting sumber]


Citra biner (binary image) adalah citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat: Meskipun saat ini
citra berwarna lebih disukai karena memberi kesan yang lebih kaya dari pada citra biner, namun
tidak membuat citra biner mati. Pada beberapa aplikasi citra biner masih tetap dibutuhkan, misalnya
citra logo instansi (yang hanya terdiri atas warna hitam dan putih), citra kode batang (bar code) yang
tertera pada label barang, citra hasil pemindahan dokumen teks, dan sebagainya.
objek di dalam citra biner adalah segmentasi objek. Proses segmentasi bertujuan mengelompokkan
pixel-pixel objek menjadi wilayah (region) yang merepresentasikan objek. Ada dua pendekatan yang
digunakan dalam segmentasi objek:

1. Segmentasi berdasarkan batas wilayah (tepidariobjek). Pixel-pixel tepi ditelusuri sehingga


rangkaian piksel yang menjadi batas (boundary) antara objek dengan latar belakang dapat
diketahui secara keseluruhan (algoritme boundary following).
2. Segmentasi kebentuk-bentuk dasar (misalnya segmentasi huruf menjadi garis-garis vertikal
dan horizontal, segmentasi objek menjadi bentuk lingkaran, elips, dan sebagainya).

Anda mungkin juga menyukai