Anda di halaman 1dari 15

OTOMATISASI PRODUKSI

• Kelompok :
• Martin Noel Bastian Manalu (21040357)
• Timsar Naektua Sigiro (21040355)
• Hotden Sitanggang (21040358)
• Andy Silalahi (210403069)
Review buku
Judul : Sistem Kendali dan Instrumensasi Proses
Pengarang : Syamsumardi Gusti,Engkos Tino Lesmana dan
Laras Anjari
Bab 1 komponen elektronika analog
• Bab ini membahas tentang pengertian,jenis jenis dan cara kerja komponen elektronika analog
dimana komponen elektronika analog banyak digunakan pada alat elektronik sederhana dan
cenderung mudah untuk direplikasi oleh pelajar dikarenakan tingkat kerumitannya yang
rendah dan juga sangat user friendly untuk dipelajari. Komponen Elektronika merupakan
komponen atau bahan utama dalam pembuatan suatu alat elektronika. Penggunaannya dalam
sistem kendali instrumentasi di industri sudah tidak terbantahkan lagi. Karena itu pengetahuan
tentang apa dan bagaiman cara kerja komponen-komponen sangatlah penting. Karena untuk
dapat menggunakannya kita harus memahami terlebih dahulu macam-macam komponen
elektronika, fungsi dan karakteristik setiap komponen. Sehingga dengan pengetahuan itu kita
dapat menerapkannya untuk membuat suatu sistem kendali instrumentasi.
Bab 2 Elektronika Daya
• Seperti telah diuraikan dalam bab 1 bahwa dalam bidang elektronika terdapat bermacam-macam
komponen elektronika. Berdasarkan besaran listrik yang digunakan dalam rangkaian maka dikenal
komponen elektronika analog dan digital. Disamping itu kita juga mengenal rangkaian elektronika
daya yang pada dasarnya merupakan rangkaian yang menggunakan komponen-komponen
semikonduktor elektronika daya. Rangkaian ini banyak digunakan di industri terutama pada
pengontrolan peralatan yang membutuhkan daya yang cukup besar. Pengontrolan motor listrik
untuk berbagai pekerjaan industri adalah salah satu contoh pengontrolan yang membutuhkan daya
besar. Contoh lainnya seperti pengontrolan temperature, pengontrolan tekanan dan pengontrolan
kecepatan aliran. Dengan perkembangan teknologi ini maka sistem pengontrol pun mengalami
perkembangan. Sistem konvensional yang digunakan sejak lama sekarang telah berubah menjadi
pengontrolan elektronik dengan komponen-komponen semikonduktor.
Bab 3 Rangkaian OP Amp pada Aktuator
• Pada Bab ini membahas terkait Berbagai jenis sensor saat ini telah digunakan secara
luas baik untuk aplikasi IOT yag digunakan secara terbatas ataupun untuk industri.
Sensor bertugas mendeteksi dan mengkonversi besaran fisik menjadi sinyal listrik.
Sinyal yang dihasilkan oleh sensor masih terlalu kecil hingga perlu diperkuat.
Operational Amplifier (Op-Amp)merupakan komponen elektronika semikonduktor
yang yang dapat melakukan operasi matematika dan kalkulus terhadap input
tegangan. Fungsi Op-Amp secara umum digunakan untuk memperkuat sinyal dari
sensor, selain itu ada fungsi fungsi sebagai filter, Oscillator, Voltage Adder, Voltage
Subtractor, Integrator, Differensiator. Op-Amp merupakan IC ( Integrated circuit )
yang tersusun dari berbagai komponen elektronika .
Bab 4 Sistem Bilangan
• Dalam bab ini membahas tentang apa itu sistem bilangan beserta jenis-jenisnya dan
bagaimana mengonversi sistem bilangan
• Sistem Bilangan adalah kumpulan simbol khusus yang digunakan dalam membangun
sebua bilangan. Sistem bilangan yang umum dipakai manusia adalah Desimal yang terdiri
dari sepuluh simbol yaitu 0 s/d 9. Sistem bilangan desimal biasanya disebut sistem
bilangan berbasis 10.
• Dalam buku ini dijelaskan bahwa dalam Teknik digital dan computer jenis bilangan terbagi
menjadi 4 yaitu bilangan biner, oktal, decimal, dan heksadesimal. Setiap jenis bilangan
dapat dikonversi ke jenis bilangan lainnya, missal ; dari bilangan biner ke decimal dan
seterusnya
Bab 5 Sistem Sandi Digital
• Dalam bab ini dijelaskan bahwa sistem sandi merupakan pengubahan data ke dalam
bentuk khusus sehingga dapat dipahami oleh dua pihak yang sedang melakukan transfer
data. Beberapa jenis sistem sandi digital diantaranya; sandi Binary Coded Desimal
(BCD), Sandi Excess-3 (XS-3),Sandi Grey, dan Sandi ASCII yang merupakan sandi
Alfanumerik untuk bagian input / output pada computer. Sama seperti sistem bilangan
yang sudah dibahas di bab 4, jenis-jenis sistem sandi juga dapat dikonversi satu sama lain.
• Salah satu contoh penggunaan sandi dalam dunia industry adalah perangkat yang
menggunakan konsep sandi gray yaitu absolute encoders single-tun. Encodes mutlak
dapat digunakan dalam setiap pabrik dan otomatisasi logistic, dimana poros rotasi
Gerakan memerlukan deteksi absolut.
Bab 6 Gerbang Logika Dasar
• Materi yang dibahas dalam bab ini masih erat kaitannya dengan bab-bab
sebelumnya, dimana gerbang logika merupakan dasar pembentuk sistem
elektronika digital yang berfungsi mengubah beberapa sinyal input
menjadi sebuah sinyal output yang diwakili oleh bilangan biner 0 dan 1.
Gerbang logika terbagi menjadi 7 yaitu gerbang AND, OR, NOT, NAND,
NOR, X-OR,dan X-NOR.
• Dalam prakteknya gerbang logika menggunakan komponen-komponen
seperti Integrated Circuit (IC), Dioda, Transistor, dan Relay.
Bab 7 Rangkaian Kombinasional
Rangkaian kombinasional merupakan rangkaian logika yang nilai outputnya tergantung pada kombinasi
nilai inputnya. Rangkaian kombinasional yang diketahui terdiri dari rangkaian adder, subtraktor,
komparator, Multiplexer, DeMultiplexer, dekoder, dan enkoder. Rangkaian adder merupakan rangkaian
kombinasional yang berfungsi untuk melakukan operasi aritmatika penjumlahan bilangan biner, terdiri dari
half adder dan full adder.
Rangkaian subtraktor merupakan rangkaian kombinasional yang berfungsi melakukan operasi aritmatika
pengurangan bilangan biner, terdiri dari half subtraktor dan full subtraktor.
Komparator merupakan rangkaian kombinasional yang berfungsi untuk membandingkan keadaan logika
dari input-inputnya.
Multiplexe rmerupakan rangkaian data selektor yaitu rangkaian kombinasional yang berfungsi untuk
memilih salah satu dari beberapa jalur input ke satu jalur output tunggal.
DeMultiplexer merupakan rangkaian kombinasional yang berfungsi mendistribusikan data digital pada
suatu input ke salah satu dari beberapa output yang tersedia.
Bab 8 Rangkaian Sekuinsial
Rangkaian sekuensial merupakan rangkaian logika yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh masukan pada
saat itu dan oleh keadaan keluaran sebelumnya atau dapat dikatakan rangkaian ini bekerja berdasarkan urutan
waktu. Rangkaian sekuensial terdiri dari beberapa jenis diantaranya rangkaian Flip-flop, register, Counter, dan
multivibrator.
Flip-flop merupakan rangkaian utama dalam logika sekuensial, karena Flip-flop merupakan rangkaian dasar
penyusun rangkaian sekuensial lain seperti Counter, dan register. Flip-flop terdiri dari beberapa jenis seperti SR
Flip-flop, SR FF Clock, D Flip-flop, dan JK Flip-flop
Shift register merupakan rangkaian logika sekuensial yang dapat digunakan untuk penyimpanan atau transfer
data biner dengan cara kerjanya yaitu menggeserkan input data yang masuk secara paralel/ seri untuk dikeluarkan
secara paralel ataupun seri, secara berurutan di setiap siklus Clock. Register geser terdiri dari 4 macam fungsi
berdasarkan arah masuk dan keluar secara seri ataupun paralel, seperti SISO, PIPO, SIPO, PISO.
Counter merupakan sekelompok Flip-flop yang disusun sedemikian rupa yang mampu melakukan pencacahan
output dengan sinkronisasi dari clock. Penerapan rangkaian sekuensial dalam sistem kendali bisa dilakukan
untuk pengendalian kecepatan dan arah putaran motor stepper. Beberapa jenis Counter yang akan di bahas adalah
modulus Counter, penghitung mundur (Down Counter), penghitung naik (decade up Counter), dan penghitung
ring johnson.
Bab 9 Rangkaian Conventer Digital
(ADC/DAC)
Rangkaian converter merupakan rangkaian yang berfungsi untuk mengubah suatu sinyal ke dalam bentuk
sinyal lain, seperti sinyal analog dan sinyal digital. Sinyal digital berbentuk sinyal diskrit yang
terkuantisasi dalam bentuk bilangan biner, sedangkan sinyal analog berbentuk sinyal kontinu.
Analog to Digital Converter (ADC) adalah rangkaian pengubah input sinyal analog menjadi kode-kode
digital. Rangkaian ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri, komunikasi digital dan
rangkaian pengukuran/ pengujian. Hal tersebut karena ADC berfungsi sebagai perantara antara sensor
analog seperti sensor suhu, level, tekanan, aliran dan sensor lainnya yang kemudian diukur dengan
menggunakan sistem digital (komputer). Proses konversi ADC terdiri dari 3 tahap yaitu proses sampling,
kuantisasi, dan pengkodean.
DAC adalah perangkat yang digunakan untuk mengkonversi sinyal digital (diskrit) menjadi sinyal analog
(kontinu). Sebuah DAC menerima informasi digital berupa digit biner dan mentransformasikannya ke
dalam bentuk tegangan analog. Pengaplikasian DAC biasanya digunakan untuk kebutuhan pengaturan
kecepatan perangkat output, seperti motor, besar kecilnya suara microphone, ataupun terang redupnya
lampu
Bab 10 Sistem Kontrol Proses

Proses merupakan sistem untuk mengolah suatu bahan menjadi produk. Bahan dapat
berupa cair, padat, gas, di alirkan diukur, dicampur, dipanaskan, didinginkan,
diproses sedemikian rupa menghasilkan produk. Sistem kontrol akan membuat
proses dapat bekerja terus menerus dan konsisten. Sistem kontrol proses terdiri dari
berbagai peralatan untuk mengukur besaran (sensor/ transmitter), mengolah sinyal
input menjadi output (Controller), pengubah sinyal (Converter) dan aktuatur serta
sinyal kontrol berupa arus, tegangan, pneumatik, dan digital. Aksi kontrol yang
dilakukan yaitu direct acting yaitu perubahan output searah dengan input, serta
reverse acting yaitu perubahan output berlawanan dengan perubahan input.
Bab 11 Mikroprosesor
Mikroprosesor atau CPU merupakan bagian bagi sistem komputer yag
berfungsi sebagai pengolah pusat. Bagian utama mikroprosesor terdiri dari
ALU, CU dan Register. Agar dapat membentuk sistem komputer maka
mikroprosesor harus dilengkapi dengan bagian Memori dan I/O.
Bab 12 Mikroprosesor
Software simulasi digunakan untuk pemodelan dan simulasi sistem kontrol
untuk mengamati karakteristik serta tanggapan sistem kontrol sebelum
direalisasikan pada kondisi yang sebenarnya. Software untuk simulasi
elektronika antara lain Proteous, Altium dan Electronic Workbench,
sedangkan untuk simulasi sistem kontrol dapat menggunakan LabView dan
MATLAB Simulink. Untuk menginstal software simulator perlu
diperhatikan perangkat keras komputer yang sesuai.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai