Anda di halaman 1dari 5

COUNTER

Tri Widagdo/161810201028
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember
Email: triwidagdo98@gmail.com

I. PENDAHULUAN
Rangkaian counter adalah rangkaian elektronika yang befungsi untuk melakukan
penghitungan angka secara berurutan baik itu perhitungan maju ataupun perhitungan
mundur. Yang dimaksud dengan perhitungan maju adalah di mana rangkaian akan
menghitung mulai dari angka yang kecil menuju angka yang lebih besar. Sedangkan
perhitungan mundur adalah sebaliknya. Perhitungan bisa mencapai jumlah yang tidak
terbatas tergantung perancangan rangkaian ataupun tuntutan kebutuhan. Untuk contoh
diatas hanya menggunakan satu buah IC decade counter dan satu buah seven segment
sehingga hanya bisa mewakili fungsi akan satu digit atau angka satuan. Untuk membuat
fungsi yang lebih banyak tinggal menambah IC dan 7-segmentnya sesuai dengan fungsi
yang diinginkan (Ibrahim, 2008).
Banyak sekali kegunaan dari rangkaian counter ini didunia elektronika digital.
Bahkan bisa dikatakan elektronika digital tidak terpisahkan dengan rangkaian counter.
Hampir semua rangkaian digital memerlukan rangkaian counter. Hal itu dikarenakan
untuk menerapkan fungsi penghitungan angka atau operasi matematika harus
menggunakan fungsi dari rangkaian counter. Counter merupakan salah satu
rangkaian elektronika digital yang menggunakan urutan logika digital dan dipicu oleh
pulsa atau clock(rangkaian sekuensial). Counter biasanya mencacah atau menghitung
dalam biner dan dapat dibuat untuk berhenti atau berulang ke hitungan awal setiap saat.
Pada counter yang berulang, jumlah kondisi biner yang berbeda menunjukkan modulus
(MOD) counter (Sumarna, 2006).
Sebagai contoh, counteryang mencacah dari 0-1-2-3-4-5-6-7 secara berulang
disebut juga modulus8 atau MOD-8. Rangkaian dasar counter adalah beberapa flip-
flop yang jumlahnya bergantung pada modulus yang diperlukan.
Secara umum,counter terbagi menjadi 2 jenis, yaitu asynchronous counter (ripple
counter) dan synchronous counter (Widjanarka, 2006).
Pencacah tak sinkron adalah pencacah yang pemberian sinyal detaknya secara
seri artinya sinyal detak dihubungkan pada input flip-flop LSB (Less Significant Bit),
sedangkan untuk flip-flop berikutnya diberikan oleh output flip-flop sebelumnya.
Pencacah tak sinkron atau ripple trough counter bisa disebut juga dengan special
counter. karena output yang dihasilkan masing-masing flip-flop yang digunakan akan
berubah kondisi dari 0 ke 1 atau sebaliknya dangan secara berurutan. Hal ini
disebabkan karena hanya flip-flop yang paling ujung saja yang dikendalikan oleh sinyal
clock, sedangkan clock untuk flip-flop yang lainnya diambil dari masing-masing flip-
flop sebelumnya (Muis, 2012).

Gambar 1.1 Asynchronous counter modulo 8


(Sumber: Muis, 2012)
Counter Synchronous bekerja secara serempak atau bersamaan, waktu
yangdibutuhkan untuk melakukan pencacahan lebih cepat dibandingkan dengan
CounterAsynhronous.. prosedur atau langkah-langkah perancangan lebih rumit
jikadibandingkan dengan Counter Asynchronous.Counter Synchronous juga dapat
diimplementasikan pada berbagai jenis hardwareyang tidak terbatas, lebih kompleks
dan sistem kerjanya lebih stabil. Dalam Counter Synchronous modulo-6 memerlukan
dua IC JK-FF. Untukmencari bentuk rangkaian dari Counter Synchronous modulo-6
dibutuhkan 4 inputyaitu input JA, JB, KA dan KB. Untuk mencari semua input dapat
menggunakantabel eksitasi. Setelah itu dapat disederhanakan dengan rumus Karnough
Map (Zuhal, 2004).

Gambar 1.2 Rangkaian synchronous counter


(Sumber: Zuhal, 2004)

II. METODE PENELITIAN


2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Counter yaitu :
a. Project board, sebagai dasar konstruksi rangkaian elektronik;
b. LED, sebagai indikator output untuk logika “1” (menyala) dan logika “0”
(mati);
c. IC TTL 7400, sebagai rangkaian gerbang NAND;
d. IC TTL 74LS112 3 buah, sebagai rangkaian JK Flip Flop;
e. IC Regulator 7805, sebagai pengatur tegangan;
f. IC Timer 555, sebagai pewaktu;
g. Resistor dan Kapasitor, sebagai rangkaian osilator;
h. Baterai 9 volt, sebagai sumber tegangan rangkaian;
i. Kabel jumper, sebagai konektor antar komponen elektronik.
2.2 Desain Rangkaian
Desain rangkaian yang digunakan dalam praktikum counter yaitu:
Gambar 2.1 rangkaian ripple counter modulo 8

Gambar 2.2 rangkaian asynchronous counter modulo 6

2.3 Metode Analsis


Metode analisis yang digunakan dalam praktikum counter yaitu:
Tabel 2.1 Tabel kebenaran rangkaian ripple counter
Tabel 2.2 tabel kebenaran rangkaian asynchronous counter modulo 6
Clk A B C Desimal
1 0 0 0 0
2 0 0 1 1
3 0 1 0 2
4 0 1 1 3
5 1 0 0 4
6 1 0 1 5

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, KF. 1996. Teknik Digital. Yogyakarta: Penerbit Andi.


Muis, Saludin. 2009. Teknik Digital Dasar: Pendekatan Praktis Edisi kedua.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Sumarna.2006. Elektronika Digital: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Widjanarka, W.2006. Teknik Digital. Jakarta, Erlangga.
Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektroteknik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai