Anda di halaman 1dari 13

JURNAL PAPAN SKOR

MATA KULIAH TEKNIK DIGITAL

Dosen Pengampu : Bagus Fatkhurrozi, S.T.,M.T.

Disusun Oleh :

Nama : Wahyu Cristianto (1810501003)

Henik Eka Safitri (1810501030)

Bayu Aji Pamungkas (1810501050)

Imam Nazarudin (1810501066)

Muhamad Yusuf Baihaqi (1810501100)

Kelas : B

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TIDAR

Tahun Ajaran 2018/2019


ALAT PAPAN SCORE

Wahyu Cristiantoa, Henik Eka Safitrib, Bayu Aji Pamungkasc,

Imam Nazarudind, M. Yusuf Baihaqie

Teknik Elektro, Universitas Tidar

Jl. Kapten Suparman No. 39 Magelang 56116

a
Email : wahyucristianto30@gmail.com , bEmail : heniksafitri02@gmail.com ,
c
Email bayuajip@gmail.com: , dEmail : imamnazarr@gmail.com ,

e
Email baihaqiyusuf@gmail.co

Abstrak

Counter up merupakan counter yang dapat menghitung secara berurutan dari


bilangan kecil ke besar. Keluaran yang diberikan dari rangkaian terpadu Counter
merupakan angka decimal yang telah dikonversi dari bilangan biner. Dimana bilangan
biner ini merupakan perintah keluaran yang diberikan oleh suatu IC flip-floop yang
digunakan dalam suatu rangkaian.

Kata kunci: counter, IC 4026, 7-segment

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bias terlepas dari sebuah
perkembangan teknologi. Dalam bidang olahraga khususnya dalam segi
pemberian angka kedudukan sementara masih banyak yang menggunakan
teknologi konvesional, seperti dalam olahraga sepak bola. Misalnya, dalam
hal pemberian angka kedudukan sementara yang biasa terlihat pada papan
angka di sebuah stadion.
Oleh karena itu kami melakukan praktikum dengan membuat alat Papan
Score, yaitu suatu alat yang dapat digunakan untuk berbagai jenis
pertandingan olahraga dengan cara menampilkan angka digital sehingga
dapat memudahkan untuk menampilkan score dalam suatu pertandingan
olahraga.

1.2 Tujuan
a. Mempelajari fungsi dan cara kerja dari IC 4026
b. Mengimplementasikan alat untuk penghitungan score dalam olahraga

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Counter
Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika
sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan
pada bagian masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi
aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer), penghitung
kecepatan (spedometer), yang pengembangannya digunakan luas dalam
aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer,
perlengkapan komunikasi, dan sebagainya .
Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian
rupa dengan menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk
dapat dihitung sesuai rancangan. Dalam perancangannya counter dapat
tersusun atas semua jenis flip-flop, tergantung karakteristik masing-masing
flip-flop tersebut.
Dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah
naik (Up Counter) dan pencacah turun (Down Counter). Pencacah naik
melakukan cacahan dari kecil ke arah besar, kemudian kembali ke cacahan
awal secara otomatis. Pada pencacah menurun, pencacahan dari besar ke
arah kecil hingga cacahan terakhir kemudian kembali ke cacahan awal.
Tiga faktor yang harus diperhatikan untuk membangun pencacah naik
atau turun yaitu (1) pada transisi mana Flip-flop tersebut aktif. Transisi
pulsa dari positif ke negatif atau sebaliknya, (2) output Flip-flop yang
diumpankan ke Flip-flop berikutnya diambilkan dari mana. Dari output Q
atau Q, (3) indikator hasil cacahan dinyatakan sebagai output yang mana.
Output Q atau Q. ketiga faktor tersebut di atas dapat dinyatakan dalam
persamaan EX-OR.

2.2 7-Segment Display

Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia


disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang
dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi
segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam
Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital
dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun
Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama diperkenalkan
dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai dikenal
luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting
Diode).

Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen


dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang
diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat
ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segmen. Selain 0
– 9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf Hexadecimal
dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment Display
diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak miring ke kanan dengan tujuan
untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven Segment
Display, terdapat juga penambahan “titik” yang menunjukan angka koma
decimal. Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya
adalah Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display
(LCD) dan Light Emitting Diode (LED).

Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan oleh
para penghobi Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan LED
(Light Emitting Diode) sebagai penerangnya. LED 7 Segmen ini
umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen garis dan 1 segmen titik yang
menandakan “koma” Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan segmen atau
elemen LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh dikatakan
mudah, ketika segmen atau elemen tertentu diberikan arus listrik, maka
Display akan menampilkan angka atau digit yang diinginkan sesuai dengan
kombinasi yang diberikan.

Terdapat 2 Jenis LED 7 Segmen, diantaranya adalah “LED 7 Segmen


common Cathode” dan “LED 7 Segmen common Anode”. Pada pembuatan
alat ini digunakan tipe katode. Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode
(Katoda), Kaki Katoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi
1 Pin, sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input untuk masing-masing
Segmen LED. Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan
Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control
Signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.
2.3 IC 4026

IC 4026 adalah encoder, decoder sekaligus driver dalam satu komponen


IC; sedang seven segment yang digunakan adalah common cathode (cc).
Proses penghitungan tidak dapat dimanipulasi. Dapat digunakan pada
rangkaian penghitung jumlah kendaraan dalam sistem parkir (ditambahkan
rangkaian sensor), papan skor pertandingan, dan papan angka untuk ganti
pemain. Berikut adalah gambar dari IC 4026:

3. METODE PENELITIAN

Dalam pembuatan papan score ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan,

diantaranya;

a. Solder

b. Timah

c. PCB

d. Handrill

e. Attractor

f. Laptop (Software proteus)


g. IC 4026

h. 7 segment

i. Resistor 10000 ohm

j. Switch Button

k. Socket IC

l. Kabel

m. Cutter

Dalam perancangan alat penghitung skor yang dilakukan terlebih


dahulu adalah membuat rangkaiannya dengan mengunakan bantuan aplikasi
proteus. Hal ini akan sangat membantu dalam mengidentifikasi kesalahan serta
kelemahan apabila terjadi kesalahan pada perancangannya. Selain itu juga akan
membantu dalam pemahaman perancangan system yang akan dibuat. Setelah
perancangan dibuat maka dapat diimplementasikan langsung pada rangkaian
alat yang sebenarnya.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang perancangan sistem perangkat


lunak rangkaian indicator papan skor. Dalam perancangan ini diperhatikan
kondisi komponen alat agar mampu berjalan dengan baik.

4.1 Rancangan Alat

Dalam perancangan alat ini dapat di jelaskan dengan diagram alir berikut :

Simulasi Alat Mengunakan Software

Persiapan Komponen

Pembuatan Alat
Uji Coba Alat

4.2 Simulasi dengan software proteus

Perancangan alat counter up papan skor menggunakan software


yaitu proteus. Dengan software ini memungkinkan untuk melakukan
simulasi terhadap rangkaian yang akan di gunakan sehingga,
meminimalisir kesalahan saat komponen telah terpasang di pcb.
Rangkaian simulasi dapat dilihat pada gambar berikut :

4.3 Persiapan Komponen

Untuk membuat suatu rangkaian counter up papan skor


dibutuhkan beberapa komponen. Diantaranya :
a. Resistror

b. 7-Segment

c. Kapasitor

d. Button

e. IC

f. PCB

4.4 Pembuatan Alat

Pembuatan alat counter up papan skor melalui beberapa tahap


diantaranya pembuatan jalur di PCB menggunakan software proteus
kemudian mencetak menggunakan kertas foto dengan menggunakan
printer tipe laser jet hal ini bertujuan agar dapat menempel secara
sempurna di PCB. Sebelum melakukan penempelan jalur yang telah di
cetak di kertas foto maka mula-mula di haluskan terlebih dahulu
permukaan PCB dengan menggunakan amplas. Setelah halus lanjut
keproses penempelan kertas foto yang telah di cetak jalur dengan
menggunakan setrika selama 20 menit supaya menempel dengan
sempurna.

Setelah menempel dengan sempurna maka di lanjutkan ke


proses pelarutan di PCB dengan menggunakan larutan HCL dan H2O2
yang dicampur dengan sedikit air hangat. Setelah semua terlarut maka
proses selanjutnya pengeboran PCB. Setelah proses pengeboran selesai
maka proses selanjutnya adalah pemasangan komponen ke PCB yang
telah jadi . Setelah selesai terpasang maka di lakukan uji coba rangkaian
counter up papan skor.

Untuk Sumber Clock dari digit ke dua Seven segment di atas


diambil dari IC4026B yang pertama sehingga begitu selesai melakukan
perhitungan hingga ke angka Sembilan pada seven segment pertama
akan berpndah ke digit kedua.
Percobaan ini menggunakan IC 4026 adalah encoder, decoder,
sekaligus driver dalam satu komponen IC. Sedangkan sevent segment
yang digunakan adalah common katoda

4.5 CARA KERJA RANGKAIAN

Rangkaian ini berguna untuk menampilkan display pada seven


segment. Push button digunakan untuk menghasilkan detak sebagai
masukan untuk IC counter. Apabila salah satu switch diletakka maka
tegangan akan masuk ke IC 4026 sebagai counter dari rangkaian.
Setelah masuk ke IC counter kemudian tegangan masuk ke IC seven
segmen drive, yang pada akhirnya ditampilkan pada display seven
segmen. Dalam rangkaian ini dilengkapi dengan tombol reset yang
berfungsi untuk mengeset nilai dari counter kembali ke awal sehingga
seven segment akan menampilkan nilai 00.

Pada rangkaian ini akan dijelaskan urutan skematik sebagai


berikut:

a. Activator

Tegangan membagi keseluruh rangkaian (sebagai activator), atau


pengkaktif seluruh rangkaian.

b. Input

Clock ditekan untuk memasukan inputan, reset juga termasuk.

c. Proses

IC 4026 menghubungkan antara counter dengan seven segmen.

d. Output

Berupa display angka pada seven segmen


Activator

Input Proses Output

Dari diagram di atas didapatkan sumber tegangan, kemudian


tegangan tersebut bekerja sesuai dengan rangkaian dan komponen yang
dibutuhkan, kemudian tegangan tersebut bekerja. Clock akan bekerja
jika sudah ditekan, setelah clock mendapatkan inputan, barulah IC
bekerja, setelah IC bekerja, display akan menunjukkan angka.

5. KESIMPULAN

Counter up merupakan suatu alat yang tersusun dari register yang dapat
melakukan perhitungan maju. Dimana perhitungan ini diterapkan pada
perhitungan score dalam bidang olahraga. Nilai dari sebuah pertandingan
olahraga adalah sesuatu yang penting karena menentukan tim yang dapat
memenangkan pertandingan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.aisi555.com/2013/08/papan-skor-2-digit-dengan-ic-4026.html?m=1

http://www.anotherorion.com/membuat-papan-counter-updown-codevision/amp/

Dwi saputra, Agung. “Rancang Bangun Counter Down 59 to 0 berbasis IC 74LS48.


Penerbit Universitas Lampung. Bandar Lampung 2005

Anda mungkin juga menyukai