Anda di halaman 1dari 6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pencacah (Counter)


Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial
yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan.
Counter digunakan untuk berbagai operasi aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung
jarak (odometer), penghitung kecepatan (spedometer), yang pengembangannya
digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri,
komputer, perlengkapan komunikasi, dan sebagainya.
Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa
dengan menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung sesuai
rancangan. Dalam perancangannya counter dapat tersusun atas semua jenis flip-flop,
tergantung karakteristik masing-masing flip-flop tersebut.
Dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah naik (Up
Counter) dan pencacah turun (Down Counter). Pencacah naik melakukan cacahan dari
kecil ke arah besar, kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis. Pada pencacah
menurun, pencacahan dari besar ke arah kecil hingga cacahan terakhir kemudian
kembali ke cacahan awal.
Tiga faktor yang harus diperhatikan untuk membangun pencacah naik atau turun
yaitu pada transisi mana Flip-flop tersebut aktif. Transisi pulsa dari positif ke negatif
atau sebaliknya, output Flip-flop yang diumpankan ke Flip-flop berikutnya diambilkan
dari mana. Dari output Q atau Q, indikator hasil cacahan dinyatakan sebagai output
yang mana. Output Q atau Q. ketiga faktor tersebut di atas dapat dinyatakan dalam
persamaan EX-OR.
Secara global counter terbagi atas 2 jenis, yaitu Syncronus Counter dan
Asyncronous counter. Perbedaan kedua jenis counter ini adalah pada pemicuannya.
Pada Syncronous counter pemicuan flip-flop dilakukan serentak (dipicu oleh satu
sumber clock) susunan flip-flopnya paralel. Sedangkan pada Asyncronous counter,
minimal ada salah satu flip-flop yang clock-nya dipicu oleh keluaran flip-flop lain atau
dari sumber clock lain, dan susunan flip-flopnya seri. Dengan memanipulasi koneksi
flip-flop berdasarkan peta karnough atau timing diagram dapat dihasilkan counter acak,
shift counter (counter sebagai fungsi register) atau juga up-down counter.
2.2 Stopwatch Digital
Stopwatch adalah sebuah arloji genggam yang di rancang untuk mengukur jumlah
waktu yang telah berlalu dari waktu tertentu ketika di aktifkan sampai dengan stopwatch
tersebut di non aktifkan. Stopwatch digital adalah jenis stopwatch yang menggunakan
layar/monitor sebagai penunjuk hasil pengukuran dan waktu dari hasil pengukuran
dapat kita baca hingga satuan detik
Stopwatch digital adalah perangkat elektronik yang menggunakan sirkuit digital
untuk mengukur waktu. Sirkuit digital terdiri dari komponen seperti gerbang logika
(seperti AND, OR, NOT), flip-flop, dan register yang memproses sinyal digital (0 dan
1) untuk melakukan operasi matematika dan logika. Stopwatch digital biasanya
dilengkapi dengan display yang menunjukkan waktu yang diukur. Display ini dapat
berupa layar LCD (Liquid Crystal Display) atau LED (Light Emitting Diode).
Mikrokontroler mengendalikan display untuk menampilkan waktu dengan
menggunakan teknik multiplexing atau scanning. Stopwatch digital dikendalikan
melalui program yang ditulis dalam bahasa pemrograman khusus. Program ini terdiri
dari serangkaian instruksi yang dieksekusi oleh mikrokontroler untuk mengukur waktu,
mengontrol display, dan mengatur fungsi-fungsi lain seperti pengaturan waktu awal,
perekaman waktu, atau alarm.
Stopwatch digital biasanya dilengkapi dengan tombol atau sakelar untuk
mengontrol fungsi-fungsinya. Tombol ini berfungsi sebagai input yang dikirim ke
mikrokontroler. Program di dalam mikrokontroler akan mengenali input ini dan
melakukan aksi yang sesuai, seperti memulai atau menghentikan pengukuran waktu,
mengatur waktu awal, atau mengatur alarm.
Stopwatch digital berbasis Arduino adalah sebuah stopwatch elektronik yang
menggunakan papan pengembangan Arduino sebagai dasar sistemnya. Arduino adalah
platform open-source yang populer di kalangan hobiis dan pengembang elektronik,
yang memiliki mikrokontroler yang dapat diprogram dan berbagai modul I/O yang
memungkinkan pengendalian perangkat elektronik.
Arduino memiliki kristal osilator internal yang menyediakan sumber waktu yang
akurat. Kristal osilator ini menghasilkan osilasi dengan frekuensi yang tetap, yang
digunakan sebagai dasar untuk mengukur waktu dalam stopwatch digital. Namun, ada
juga opsi untuk menggunakan kristal osilator eksternal yang lebih presisi jika
diperlukan.
Adapun penjelasan mengenai alat alat yang digunakan dalam proyek kali ini
adalah sebagai berikut.
2.2.1 Arduino Nano
Menurut website resmi Arduino, Arduino merupakan sebuah perangkat
elektronik yang bersifat open source dan sering digunakan untuk merancang dan
membuat perangkat elektronik serta software yang mudah untuk digunakan.
Arduino ini dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah penggunaan
perangkat elektronik di berbagai bidang.

Arduino Nano adalah suatu papan sirkuit pengembang berukuran kecil yang
didalamnya sudah tersedia mikrokontroler serta mendukung penggunaan
breadboard. Arduino Nano diciptakan dengan basis mikrokontroler ATmega328
(untuk Arduino Nano versi 3.x) atau ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x).
Arduino ini memiliki beberapa komponen penting di dalamnya, seperti pin,
mikrokontroler, dan konektor yang nanti akan dibahas lebih dalam selanjutnya.
Selain itu, Arduino juga sudah menggunakan bahasa pemrograman Arduino
Language yang sedikit mirip dengan bahasa pemrograman C++.

2.2.2 LCD 16 x 2 i2c


LCD adalah media tampilan yang paling mudah untuk diamati karena
menghasilkan tampilan karakter yang baik dan cukup banyak. Pada LCD 16×2
dapat ditampilkan 32 karakter, 16 karakter pada baris atas dan 16 karakter pada
baris bawah. LCD 16×2 pada umumnya menggunakan 16 pin sebagai kontrolnya,
tentunya akan sangat boros apabila menggunakan 16 pin tersebut. Karena itu,
digunakan driver khusus sehingga LCD dapat dikontrol dengan jalur I2C. melalui
I2C maka LCD dapat dikontrol dengan menggunakan 2 pin saja yaitu SDA dan
SCL.
2.2.3 Breadboard
Breadboard Arduino adalah sejenis papan roti yang biasanya digunakan
untuk membuat prototype rangkaian elektronik. Beberapa orang kadang
menyebutnya project board atau bahkan protoboard (prototype board).
Pada dasarnya breadboard adalah board yang digunakan untuk membuat
rangkaian elektronik tanpa harus merepotkan pengguna untuk menyolder.
Biasanya papan breadboard ini digunakan untuk membuat rangkaian elektronik
sementara untuk tujuan uji coba atau prototype.
Papan breadboard bisa dideskripsikan sebagai papan yang memiliki lubang
koneksi berdasarkan pola tertentu. Untuk menghubungkan antara satu lubang
dengan lubang yang lain, maka di bagian bawah lubang tersebut terdapat logam
konduktor listrik yang diposisikan secara khusus.

2.2.4 Kabel Jumper


Kabel jumper merupakan kabel elektrik yang mempunyai pin konektor di
setiap ujungnya dan memungkinkan untuk menghubungkan dua komponen yang
melibatkan Arduino tanpa memerlukan solder. Intinya, kegunaan kabel jumper ini
digunakan sebagai konduktor listrik untuk menyambungkan rangkaian listrik.
Kabel jumper biasanya digunakan pada breadboard atau alat prototyping
lainnya supaya lebih mudah untuk mengutak-atik rangkaian. Konektor yang
terdapat pada ujung kabel terdiri dari konektor jantan (male connector) dan
konektor betina (female connector). Konektor female berfungsi untuk menusuk
dan konektor male berfungsi untuk ditusuk.
Adapun 2 jenis kabel jumper yang digunakan, yaitu :
 Kabel jumper male to male, digunakan untuk menyambungkan button
ke Arduino.

 Kabel jumper male to female, digunakan untuk menyambungkan LCD


i2c ke Arduino.

2.2.5 Button
Button adalah sejenis saklar atau tombol yang gunanya untuk memutus atau
mengalirkan arus listrik. Jenis push button ini cara kerjanya seperti tombol start
atau mulai. Jadi pada kondisi awalnya arus listrik tak mengalir. Nanti ia akan
mengalir saat tombol ditekan.
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar
sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus
listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock
disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran
arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka
saklar akan kembali pada kondisi normal.

Anda mungkin juga menyukai