BERBASIS KOMPETENSI
GAR.CM02.007.01
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
dan sikap kerja yang diperlukan untuk memotong bahan di lingkungan pembuatan
busana wanita
B. TUJUAN KHUSUS
Bahan(Cutting) ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan
2.Menyiapkan bahan
4.Memotong
6.Mengemas
BAB II
dan lain-lain)
Area kerja adalah tempat dimana orang melakukan pekerjaan. Area kerja
standar kerja yang mencakup standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
bekerja.
pekerjaan secara maksimal dengan adanya sarana/ fasilitas yang aman dan
nyaman
Kriteria menciptakan area kerja yang aman dan nyaman antara lain :
dalam suatu pekerjaan yang dilakukan dengan tujuan agar suatu pekerjaan
bila dilakukan dengan persiapan yang matang hasilnya akan lebih baik
umumnya meliputi persiapan tempat, bahan dan alat. salah satu kegiatan
Perabot yang perlu dipersiapkan untuk memotong bahan tekstil antara lain :
Meja potong harus cukup panjang dan luas, tidak terlalu tinggi atau terlalu
ukuran 75 x 150 x 75 cm
Meja kerja sebaiknya terbuat dari kayu dengan ukuran tinggi 80 cm lebar
dikombinasi dengan besi. Adapun syarat meja potong kokoh dan kuat,
permukaan meja harus datar dan licin, tidak miring, rata dan rapi agar
Dingklik kayu digunakan bila diperlukan untuk duduk dan mudah dipindah
Gunting kain, adalah gunting yang dipakai khusus untuk Memotong kain /
bahan tekstil, gunting kain sebaiknya tidak dipakai untuk Memotong kertas
Gunting kain harus tajam, panjang gunting yang baik adalah 7 sampai 8
Alat potong/ gunting yang digunakan adalah gunting yang tajam dan
dengan cincin pegangan yang kecil untuk ibu jari, dan cicin pegangan
besar untuk jari-jari yang lain. Dengan model pegangan gunting yang
demikian, tangan tidak akan cepat letih waktu menggunting dan gunting
besar.
Gunting yang lebih kecil panjangnya antara 5 inchi (12.5 cm) akan lebih
Gunting kertas, adalah gunting yang dipakai untuk Memotong kertas yang
gunting kertas sebaiknya dipilih yang panjang jangan terlalu kecil karena
Pita ukuran, adalah alat yang dipakai untuk mengukur yang terbuat dari
plastik, dikedua sisi terdapat ukuran centimeter (cm) dan ukuran inchi
sisinya dan dilengkapi dengan logam yang menjepit ujung pita. Pita ukur ini
dapat berupa lembaran pita atau dikemas dalam gulungan yang secara
Penggaris, diperlukan untuk menandai garis lurus seperti garis arah serat,
pola diatas bahan tekstil. Penggaris transparan adalah lebih baik dan
mudah digunakan. Penggaris yang terbuat dari metal baik digunakan untuk
Pemberat pola, adalah alat yang dipakai untuk menahan pola pada saat
Pemberat pola dapat dibuat dari bahan baja, kuningan, porselen, keramik,
tanah liat, gipson, dan yang lainnya dengan berbagai bentuk. Yang perlu
diperhatikan adalah pemberat pola harus mampu menahan pola agar tidak
Jarum pentul, adalah alat bantu yang dipakai untuk menahan bahan tekstil
Jarum pentul yang baik tahan karat, panjang, dan ujungnya tajam agar
Kapur jahit, adalah alat yang dipakai untuk memberi tanda tanda pola
pada bahan tekstil, berbentuk segi tiga atau berupa pensil. Kapur jahit tidak
dan lain-lain)
Meja potong merupakan salah satu alat yang cukup membutuhkan ruangan,
meja potong tentu saja digunakan sebagai tempat untuk pemotongan kain
(cutting) baik bahan kain utama atau kain keras. Meja potong amat penting
akan menjadi kotor dan proses pengguntingan akan menjadi sulit. Meja besar
lebih baik dari lantai karena berada pada ketinggian yang bersahabat dengan
punggung. Dapat juga menggunakan meja lipat, dimana meja tersebut memiliki
sayap yang bisa dilipat kembali. Ini berarti meja menyediakan permukaan yang
2.Menyiapkan alat potong dalam kondisi siap pakai yaitu bersih dan tajam
Alat potong seperti gunting bila sudah lama tidak digunakan akan di penuhi
lembar. Bila hasil potongan kurang baik maka gunting harus dilakukan
menggunakan cara lain yang akan dapat mempertajam daya potong pada kain.
baik. Bila gunting kurang tajam, pada saat menggunting bahan akan
Gambar Gunting
Dapat pula disiapkan gunting yang lebih kecil panjangnya antara 5 inchi (12.5
cm) akan lebih ringan dan mudah digunakan untuk membuat cekrisan atau
kebutuhan
Pita ukuran,
Penggaris, untuk menandai garis lurus seperti garis arah serat, juga dapat
bahan tekstil.
Pemberat pola,
Gb. Pemberat
Jarum pentul yang baik tahan karat, panjang, dan ujungnya tajam. Jarum
dihilangkan/dibersihkan
dan lain-lain)
Menyiapkan tempat kerja tentunya hal pertama yang harus dilakukan sebelum
Anda bekerja. Hal pertama yang perlu di perhatikan yaitu beerapa orang yang
akan bekerja dalam ruangan atau berapa ukuran yang diperlukan untuk sekian
orang dalam tempat kerja tersebut. Contohnya apabila ruangan atau tempat
kerja disiapkan untuk 12 orang. Kemudian tempat kerja dalam keaadaan bersih
Letakkan meja potong dan meja seterika pada posisi yang mudah untuk
digunakan dan tidak mengganggu lalu lalang orang yang bekerja. Dalam
bertanggung jawab
BAB III
MENYIAPKAN BAHAN
pelanggan atau praktik yang akan dibuat. Penyiapan bahan tentunya harus
disesuikan dengan desain. Jenis bahan apa yang akan digunakan? Bagaimana
akan membuat rok. Bahan apa yang akan digunakan? Tentunya bahan yang
memiliki ketebalan yang sedang apabila model A atau memilih bahan yang tipis
Berapa banyak bahan yang akan digunakan? Disesuaikan dengan model rok
yang akan dibuat . Bila lebar bahan yang digunakan 150 cm , model rok suai
dapat diukur kebutuhan bahan secara global dengan mengukur panjang rok .
Bahan apa bila sudah ada harus diukur kembali dan disesuaikan dengan
kebutuhan bahan sesuai dengan desain dan pola rok yang telah di buat. Bila
bahan kurang sesuai atau kurang dari kebutuhan harus dicukupi terlebih dahulu
atau diganti sesuai dengan kebutuhan bahan sebelum lanjut pada langkah
berikutnya
Secara ringkas bahan utama, dipilih harus disesuaikan dengan desain, bentuk
tubuh sipemakai dan kesempatan pemakaian demikian juga untuk warna maupun
tekstur bahan utama seperti bermotif atau polos, tipis atau tebal
Bahan tekstil yang disiapkan harus sesuai dengan desain atau jenis pakaian
yang akan dibuat. Sebelum digunakan bahan tekstil harus diperiksa kualitasnya
untuk mengetahui apakah ada bagian bagian yang rusak/ cacat. Pemeriksaan
meja potong, amati bentuk dan permukaannya, indentifikasi adanya cacat atau
kerusakan pada bahan tekstil, bila hal tersebut tejadi maka posisi kerusakan
Bahan tekstil yang kualitasnya baik tegangan bahan sama panjang, tidak
berkerut, tepi bahan lurus/ rata pada tepi meja potong. Apabila tegangan
meyerong sehingga sudut sudut bahan bertemu dan tepi bahan lunsin dan
perlu)
kemudian dijemur.
3. Mencuci kering ( Dray Clean ) cara ini dilakukan hanya untuk bahan
Pola rok yang akan di buat tentunya sudah dibuat sesuai dengan desain.
Kebutuhan bahan disesuaikan dengan desain rok yang akan di praktikkan. Desain
rok span atau suai tentunya hanya memerlukan bahan sama panjangnya dengan
panjang rok apabila lebar bahan yang digunakan 150 cm. Namun apabila lebar
bahan dapat dilakukan dengan cara menghitung secara global. Bila bahan sudah
melaporkannya
Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang
dalam era globalisasi saat ini akan membawa implikasi pada dunia usaha.
keadaan yang diharapkan tidak dapat tercapai. Dalam kondisi yang seperti ini,
hanya produk dan jasa yang berkualitaslah yang akan memenangkan persaingan
menjadi produk global dan membanjiri pasar lokal negara lainnya, sejauh
Sementara itu, untuk menjaga konsistensi kualitas produk dan jasa yang
pengendalian kualitas (quality control) atas aktivitas proses yang dijalani. Dari
yang memenuhi syarat dan penolakan yang tidak memenuhi syarat sehingga
banyak bahan, tenaga, dan waktu yang terbuang, muncul pemikiran untuk
Kualitas memang merupakan topik yang hangat. Namun demikian istilah tersebut
cermat. Produk yang berkualitas adalah produk yang sesuai dengan apa yang
definisi dan pengertian kualitas, yang sebenarnya definisi atau pengertian yang
satu hampir sama .dengan definisi atau pengertian yang lain. Pengertian kualitas
menurut beberapa ahli yang banyak kenal menurut perbendaharaan istilah ISO
8402 dan dari Standar Nasional Indonesia (SNI 19-8402-1991), kualitas adalah
keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat
Istilah kualitas memang tidak terlepas dari manajemen kualitas yang mempelajari
setiap area dari manajemen operasi dari perencanaan lini produk dan fasilitas,
sampai penjadwalan dan memonitor hash. Kualitas merupakan bagian dari semua
Kualitas produk meliputi kualitas bahan baku. Kualitas harus dibangun sejak awal,
penyediaan jasa atau pelayanan juga harus berorientasi pada kualitas tersebut.
Setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan pasti terkait erat dengan Biaya yang
quality has no cost yang berarti kualitas tidak memerlukan biaya. Artinya untuk
bahkan akan menghemat biaya tersebut. Biaya yang dapat dihemat terutama
produk cacat. Namun demikian, biaya kualitas itu akan tetap ada bila perusahaan
menganut paradigma lama. Dalam paradigma lama, dikatakan bahwa kualitas itu
diperlukan biaya yang tidak sedikit jumlah-nya. Ada dua golongan besar biaya
kualitas, yaitu biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan biaya yang
Pemeriksaan kualitas juga sebagai pengendalian mutu untuk menjamin agar hasil
dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan
konsumen. Tujuan pengendalian mutu adalah agar tidak terjadi barang yang tidak
sesuai dengan standar mutu yang diinginkan terus menerus, bisa mengendalikan,
tidak rugi.
Density : jumlah helai benang tiap satu inci, baik terhadap arah lusi
kimia.
bahan yang berada dalam batas-batas toleransi yang diberikan pembeli sebelum
diproses menjadi produk, dengan kata lain semua kain harus berada dalam status
Periksalah total panjang kain dan tentukan panjang kain yang akan diperiksa
Pilih gulungan kain atau rol kain yang akan dijadikan sample pemeriksaan.
Periksa dan ukur lebar kain dengan batas toleransi kurang lebih ½ inci,
Periksa dan rasakan “ handling” kain apakah telah sesuai dengan standar
yang ditentukan.
Periksa tetal lusi dan tetal pakan pada kain dengan batas toleransi kurang
Periksa warna kain dengan cara memotong kain 20 cm dari pinggir kain
kearah tengah kain kedua sisi lebar kain, kemudian lakukan perbandingan
warna kain.
Jika ditemukan cacat kain lebih dari tiga point pada satu tempat tertentu, beri
Standar point untuk panjang kain 48-55 yards; grade –A; tanpa cacat
sepanjang gulungan kain, Grade B ; cacat dengan total point kurang dari 30,
(bila perlu)
Perlukah penyusutan bahan pada saat ini? Sebagian bahan tekstil di pasaran
bahan, kita tidak mengetahui apakah bahan tersebut telah mengalami penyusutan
atau tidak. Pada bahan tidak susut tentunya pada bahan-bahan tertentu yang
telah melalui proses penyusutan, pada bagian ujung bahan akan tercantum tanda
bahwa bahan tahan susut. Namun Penyusutan bahan juga merupakan hal yang
susut? Untuk mengetes bahan tersebut susut atau tidak, dapat dilakukan dengan
proses tersebut ukuran bahan tersebut tetap, berarti bahan tersebut tidak susut.
sederhana ini dapat digunakan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari
Disamping dengan cara mengetes seperti di atas, Anda juga perlu untuk
Mungkin Anda pernah mengalami hasil setrikaan baju atau celana cotton Anda
terlihat mengkilap. Jika melihat keadaan itu pada pakaian anda, mungkin ada
kesalahan saat menyetrika. Pakaian dari cotton memang perlu perlakuan khusus.
berbeda? Tentu relatif sama namun perbedaannya bila menyetrika pada pakaian
lebih pendek jarak yang diseterika namun bila pada kain lembaran yang akan
Agar hasil setrikaan hasilnya lebih baik meskipun dengan menggunakan setrika
Langkah menyetrika
Letakkan kain tipis bersih(pelembab) di atas kain utama hal ini untuk
Arahkan atau gerakkan seterika searah hingga seluruh kain tersetreka dan
licin.
Terdapat banyak sikap terpuji yang biasa atau dapat kita lakukan dalam
keseharian kita, misalnya yaitu jujur, disiplin, berani, tenggang rasa, toleransi,
dan lain sebagainya. Nah, dalam kesempatan ini kita akan lebih berfokus
terhadap salah satu dari perilaku terpuji tersebut, yaitu sikap bertanggung jawab.
hubungannya yang luas, siap menerima tanggung jawab dalam pelbagai bidang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sikap sendiri merupakan kata lain dari
laku. Ia dapat juga diartikan sebagai pandangan, pendapat, pendirian, dan juga
prinsip dalam mengambil langkah. Menurut KBBI pula, frasa tanggung jawab
memiliki arti yaitu suatu keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang
wajib menanggung segala sesuatu yang berarti jika terjadi suatu masalah
Dari pengertian yang telah dipaparkan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
sikap bertanggung jawab memiliki arti yaitu suatu perbuatan seseorang atau
sekelompok orang yang menanggung segala sesuatu yang jika terjadi sesuatu,
sebagainya. Mengetahui pengertian dari sikap ini tentunya kita merasa cukup
Dari penjelasan makna sikap bertanggung jawab yang telah disebutkan di atas,
kita sadari, sesungguhnya kita telah, sedang, atau akan melakukan sikap
tersebut.
Tempat kerja merupakan tempat kita bekerja dari segala kesulitan pekerjaan
yang ada dan sedang kita kerjakan. Tempat kerja yang dimaksud adalah tempat
kerja yang di dalamnya terdapat teman lainnya . Setiap anggota dalam tempat
Apabila salah satu dari teman tidak menunjukkan sikap bertanggung jawab
besar akan menimbulkan konflik di tengah ruang kerja. Konflik akan dapat
menjadi salah satu penyebab konflik sosial di tengah masyarakat yang tentunya
Bagaimana bila tanggung jawab, teliti dalam memeriksa kualitas dan kuantitas
jawab dikerjakan sesuai dengan prosedur kerja. Bagaimana bila Anda dalam
mempersiapkan bahan ternyata jumlah bahan dan kualitas tidak sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan? Anda ditetapkan sebagai orang yang bersikap
Bila dalam dalam mempersiapkan bahan ternyata jumlah bahan dan kualitas
tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan berarti Anda tidak teliti
dalam bekerja. Pada saat memeriksa bahan sebaiknya Anda teliti memeriksa
bahan
bahan
Bagaimana bila bahan yang disiapkan dalam keadaan kusut? Bila hal ini terjadi
menyetrika bahan hasil seterika tidak licin . Anda harus memperbaiki sikap dalam
bekerja.
BAB IV
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum proses Memotong bahan
tekstil antara lain persiapan pola, karena akan fatal akibatnya bila terjadi satu
saja kesalahan pada pola yang akan dipakai. Untuk mengantisipasi kesalahan
Desain
karena itu perhatikan desain yang akan dibuat karena hal ini akan
Nomer pola menunjukkan jumlah pola yang ada dalam satu desain busana.
tekstil.
Garis arah serat (Grain Line) adalah tanda pola berupa garis lurus
berbentuk anak panah dikedua ujung garis, yang dipakai sebagai pedoman
untuk menentukan posisi pada saat meletakkan pola diatas bahan tekstil.
Bahan utama yang telah disiapkan tentunya dilakukan pelicinan terlebih dahulu
bekerja menggelar bahan. Bahan setelah di gelar di atas meja kadang tidak tepat
lurus dan rata di atas meja . untuk itu perlu untuk meratakan seluruh permukaan
Luruskan arah serat kain, boleh menggunakan patokan pada tepi meja
Bahan tekstil/pakaian memiliki dua arah serat benang yang saling berlawanan,
yaitu serat benang yang memanjang dan arah serat bahan yang melebar. Arah
bahan pakaian yang memanjang disebut benang lungsin. Arah serat bahan yang
melebar disebut benang pakan. Tenunan benang pakan tegak lurus pada
benang lungsin dan melintang dari tepi tenunan yang satu ke tepi tenunan yang
lain.
Benang lungsin memiliki kualitas benang dibuat lebih kuat daripada benang
pakan, karena benang lungsin direntangkan pada alat tenun yang mengalami
sentakan dan tarikan ketika benang ditenun, sedangkan benang pakan hanya
sebagai pengisi. Arah serat pakan di terapkan pada pakaian sehingga pada
saat membuat pakaian dan membuat rancangan bahan atau pada saat
meletakkan pola pada bahan, arah panjang badan sebaiknya mengikuti arah
lungsin bahan. Hal tersebut perlu diperhatikan karena ketepatan arah serat
menjadi pakaian. Sebagai contoh, ketika kita duduk ataupun membungkuk dan
pada badan juga akan lebih baik. Bentuk pakaian pun tidak berubah (meregang)
setelah pakaian dipakai, dicuci dan diseterika. Untuk model-model tertentu yang
tertentu seperti bagian dalam kerah, lapisan untuk belahan, pembuatan kumai
serong dan rompok, diperlukan peletakan bahan dengan arah diagonal atau
miring agar hasilnya lebih baik dan sesuai dengan model. Mengapa demikian?
Karena hal ini membutuhkan keregangan yang lebih tinggi untuk mengikuti
Corak atau motif pada bahan tekstil terdiri dari 2 macam yaitu corak searah dan
dua arah. Corak dua arah akan lebih mudah diterapkan pada saat meletakkan
tidak berubah/bergeser
Jarum pentul digunakan untuk melekatkan pola di atas gelaran bahan. Alat bantu
ini sangat membantu pekerjaan bagi pemula. Tidak saja membantu pada saat
menyemat pola di atas kain agar bahan tidak bergeser atau berubah namun dapat
menjahit. Jarum pentul dibuat dari bahan stainless steel untuk itu jarum pentul
jarang berkarat. Jarum pentul bila berkarat sebaiknya tidak digunakan karena
Ada 2 jenis jarum pentul yaitu jarum pentul dengan kepala dan tanpa kepala
Cara meletakkan pola harus dilakukan secara efisien, setiap bagian pola harus
kosong/terbuang. Waktu meletakkan pola garis arah serat (Grain line) harus
Tidak semua pola yang dibuat sesuai desain sudah dilengkapi dengan kampuh.
untuk jahitan. Lebar kampuh disesuaikan dengan letaknya. Lebar kampuh sisi
1.5 sampaidengan 2 cm. Lebar kampuh bahu 1.5 cm . lebar kampuh kerung
lengan 1.5 sampai dengan 2 cm. Lebar kelim 3 sampai dengan 4 cm.
Tanda-tanda pola apa saja yang perlu di berikan di atas rancangan bahan? Arah
serat kain di buat pada bagian pola yang terpanjang. Arah serat kain dapat
membantu untuk meletakkan pola di atas bahan agar tepat serat kain.
Arah serat kain dibuat dengan menggambar garis lurus sepanjang pola dan pada
Desain rok yang akan dibuat tentunya harus dipelajari terlebih dahulu sebelum
mengecek kelengkapan jumlah pola. Berapa jumlah pola yang harus ada ?
Hitung jumlah pola setelah pola dasar rok di buat sesuai model
Sesuaikan jumlah potongan pola rok dengan hasil analisa Anda. Bila
jumlah pola yang tersedia berbeda sebaiknya Anda mencari pada bagian
pola.
antara desain, bahan dan busana yang dibuat. Kualitas bahan harus bagus,
Pinggiran kain yang tidak rata diluruskan dengan cara mencabut satu helai
Gambar. Cara meluruskan serat bahan dengan cara mencabut satu helai benang
berlawanan)
b. Corak garis/kotak
jarum pentul pada beberapa tempat agar bahan (corak) tidak bergeser. Pola
diletakkan pada bahan dan disemat dengan jarum pentul dijahit corak garis
Gambar
Gambar
Tekstur bahan
1) Pada bahan yang bertekstur kusam, kasar dan ditenun dengan silang polos
maka pola dapat diletakkan dengan dua arah namun disarankan untuk
2) Pada bahan yang berbulu, tenunan lepas dan berkilau pola diletakkan
Apa yang harus Anda lakukan sebelum menyemat pola dengan jarum pentul
di atas bahan utama? Anda harus terlebih dahulu meletakkan terlebih dahulu
memungkinkan
4. Pola yang paling kecil diletakkan diantara pola pola yang besar
5. Pola diletakkan pada bahan yang dilipat (lapis dua) terkecuali bila pola
6. Setelah pola diletakkan di atas kain lalu semat dengan jarum pentul.
Jumlah pola harus sesuai dengan desain rok yang akan dibuat. Bila jumlah pola
tidak sesuai maka Anda tidak bertanggung jaawab dan tidak teliti dalam bekerja
Bahan yang di bentangkan di atas meja potong tidak rata. Setelah Anda
dengan rata. Bila belum rata sebaiknya Anda perbaiki terlebih dahulu sehingga
Kadang karena waktu dan ingin cepat selesai, maka penyematan jarum pentul di
atas kain pada rancangan bahan di lakukan dengan cepat sehingga ada jarum
pentul hanya tersemat sedikit bahan dan mudah lepas dari pola.
Anda harus teliti pada saat menyemat jarum pentul. Perhatikan arah jarum
BAB V
MEMOTONG
1.Teknik memotong
Setelah semua pola disemat diatas bahan dengan benar, bahan dipotong
a. Lubang kecil pada gunting berada diposisi atas ditahan oleh ibu jari
sedangkan lubang yang lebih besar berada dibawah, ditahan oleh empat jari
lainnya.
b. Posisi tangan kiri berada diatas bahan, menekan agar bahan tidak terangkat,
c. Gunting dibuka lebar-lebar pada tiap kali memotong, agar tepi bahan yang
digunting rata.
d. Bahan tidak boleh diangkat atau diputar posisinya pada waktu dipotong
Yang harus diperhatikan adalah hasil potongan bahan tidak boleh terputus-putus.
1.Memotong bahan tepat pada garis kampuh sesuai standar yang berlaku
indentifikasi bila ada kerusakan atau cacat maka posisinya diberi tanda untuk
b) Pastikan setiap bagian pola dilengkapi dengan kode dan nomer pola seperti,
c) Periksa tanda tanda pola seperti, tanda pola bagian muka dan belakang, arah
e) Bentangkan bahan tekstil diatas meja potong, lipat menjadi dua dan ratakan
f) Letakkan pola diatas bahan tekstil dengan posisi garis arah serat sejajar
dengan arah serat pada bahan tekstil, susun satu persatu dimulai dari pola
yang paling besar kira kira 2cm dari tepi bahan tekstil tahan dengan pemberat
pola.
g) Ukur / tarik kedua ujung garis arah serat / grain line ketepi bahan tekstil
dengan ukuran jarak yang sama, lakukan untuk semua bagian pola
h) Letakkan pola secara efisien, usahakan satu sama lain lembaran pola saling
pola yang kecil diletakkan diantara lembaran pola yang besar. Setelah pola
pola tertata letakan pemberat pola atau semat dengan jarum pentul agar pola
i) Buat tanda kampuh untuk setiap bagian pola pada bahan tekstil, dengan
Setelah semua pola disemat diatas bahan dengan benar, bahan dipotong
Jika menggunting dengan tangan kanan maka tangan kiri diletakkan di atas
kain yang akan digunting. Gunting dibuka lebar-lebar pada tiap kali
memotong, agar tepi bahan yang digunting rata. Bahan tidak boleh diangkat
atau diputar posisinya pada saat menggunting. Hasil potongan harus rata
panjang sehingga tidak terjadi garis yang patah pada tepi potongan dimulai
Agar bahan tekstil tidak terangkat waktu Memotong tekan bahan dengan
tangan kiri
2.Membedakan hasil memotong bahan rata, bagian atas dan bawah sama
Hasil potongan bahan dapat dilihat secara kasat mata. Bila potongan rata
tentunya tidak ada perbedaan antara hasil bagian atas dan bawah. Bahan yang
bersifata licin kadang sulit pada saat menggunting sehingga hasil potongan
BAB V I
bahan
Rader
Rader merupakan salah satu alat untuk memberi tanda pola pada bahan,
waktu merader meja kerja harus dialas dengan karton agar tidak rusak oleh
sambil ditekan mengikuti garis pola dan bekas garis rader akan tergambar
Jenis-jenis rader:
rader bergerigi digunakan untuk memberi tanda pada tenunan yang tebal
dan sedang
rader bertepi licin digunakan untuk bahan tenunan yang licin,tipis (ringan)
maupun sedang.
rader kembar adalah rader yang mempunyai dua roda yang dapat diatur
jaraknya.
Gambar Rader
KARBON JAHIT
bekas garis rader tergambar pada bagian buruk atau bagian dalam bahan dan
Tanda tanda pola berfungsi sebagai acuan atau pedoman dalam proses
menjahit, maka tanda tanda pola harus dipindahkan dibagian dalam bahan
yang paling tepat dan efisien untuk memberi tanda tanda pola dengan
bahan
1.Menyiapkan alat pemberi tanda sesuai dengan tekstur dan warna bahan
Alat dan bahan pemberi tanda harus disesuaikan dengan warna bahan.
Mengapa? Apabila warna bahan sama dengan bahan pemberi tanda maka tanda-
tanda pola yang dipindahkan pada bahan tidak akan terlihat sehingga akan
yang berbeda agat tanda-tanda pola yang dipindahkan dapat terlihat dan
Misalkan warna bahan hijau maka pilihlah warna bahan pemberi tanda kuning.
Bagaimana dengan alat pemberi tanda? Tentu saja alat pemberi tanda harus
disesuaikan dengan tekstur bahan yang akan digunakan. Bahan tipis tembus
terang jangan menggunakan rader bergerigi karena akan merusak bahan. Tanda-
tanda pola yang dipindahkan akan sangat terlihat pada bagian baik.
Contoh lainnya bila bahan yang digunakan wol, tentunya tidak menggunakan
Ada beberapa cara memindahkan tanda tanda pola pada bahan tekstil antara
lain :
Memilih warna karbon yang sesuai dengan bahan yang digunakan. Karbon
sebaiknya dipilih yang tidak permanen sehingga tanda tanda akan hilang
setelah bahan diseterika Hindari pemakaian karbon ketik atau karbon warna
Gunakan rader bergerigi untuk bahan tekstil seperti katun, untuk bahan yang
tipis dan tembus terang seperti organdi pakailah rader yang polos, sedangkan
untuk bahan yang tebal seberti jean atau kordoray pakailah rader yang
geriginya tajam.
Memberi tanda dengan karbon jahit dengan cara melipat karbon jahit menjadi
diselipkan di antara dua lapis bahan. Merader tanda tanda pola dilakukan
Bila pekerjaan telah selesai maka tanda-tanda pola akan terlihat pada
Bila Anda tidak memiliki bahan dan alat pemindahkan pola seperti di atas, Anda
cekrisan (Notch) pada tepi kain . Cekrisan (Notch) ini dikerjakan pada bagian tepi
C.Sikap kerja yang diperlukan dalam memindahkan tanda- tanda pola pada
bahan
Alat pemberi tanda sebaiknya disiapkan sebelum bekerja. Jumlah dan jenis yang
disiapkan harus sesuai dengan kebutuhan. Bila alat memberi tanda tidak sesuai
maka Anda akan mengganggu teman lain dalam bekerja karena harus meminjam
alat tersebut.
Memindahkan tanda-tanda pola harus teliti karena harus memindahkan garis pola
yang terdiri dari garis dalam berbagai bentuk. Perhatikan apakah semua garis
BAB VII
MENGEMAS
Pola-pola dilepas dari bahan dengan cara melepaskan jarum pentul pada
-Jika diusaha jahit perorangan, pola disimpan dengan cara digulung, diikat
dengan sisa bahan yang sudah dipotong dan diberi nama pemesan.
ukuran, warna dan jumlah sesuai dengan komposisi yang diperlukan di bagian
kebagian menjahit.
Guntingan kain lalu dilepaskan dari pola pola yang melekat. Lakukan dengan
mengikuti kode pola. Bila dilakukan dari nomor kecil dilanjutkan sampai pada
diperlukan
yang sudah diberi tanda diikat dan dirapikan perkelompok . pengemasan dapat
Melepaskan jarum pentul dari potongan bahan yang ditelah di potong harus
dilakukan dengan tanggung jawab,teliti dan rapi. Seluruh jarum pentul harus
terlepas dari potongan bahan dan di simpan dalam tempat yang aman. Perhatikan
jangan sampai jarum pentul terjatuh di atas lantai pada sat melepaskannya
Sikap bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari dan juga mengajak orang-
2.Tanggung jawab, teliti, rapi dalam mengemas atau mengikat potongan bahan
Mengikat potongan bahan harus dilakukan dengan tanggung jawab dan rapi.
Ikatlah pootongan bahan sesuai dengan kelompoknya dan letakkan pada tempat
dan disusun dengan rapi sebelum dilakukan kegiatan menyatukan potongan kain
DAFTAR PUSTAKA
A. BukuReferensi
a. ---------------, Materi Pembelajaran, Diklat Instruktur Berbasis Kompetensi:
Bidang Metodologi Pelatihan, Unit Kompetensi Merancang Penyajian Materi
Pembelajaran, Kode Unit: D1, Buku Informasi, Depnakertrans, Ditjen
Binalattas, Dit Intala, 2007.
b. -------Vogue Sewing, Harper and Row,
c. Helen Joseph Armstrong, 1987. Patternmaking for Fashion Design, New York.
B. Referensi Lainnya
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
DAFTAR PENYUSUN
1. Widyaiswara
1. Dra Dwijanti,M.Pd 2. Asesor
3. Anggota