Anda di halaman 1dari 60

BUKU INFORMASI

BERBASIS KOMPETENSI

MEMOTONG BAHAN (CUTTING)

GAR.CM02.007.01

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA BIDANG
BISNIS DAN PARIWISATA
2018
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Judul Modul: Merencanakan Penyajian Materi Pembelajaran Halaman: 2 dari 61


Buku InformasiVersi: 2009
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 4
A. TUJUAN UMUM (Unit Kompetensi) ............................................... 4
B. TUJUAN KHUSUS (Elemen Kompetensi) ........................................ 4
BAB II Merancang….(ELEMEN KOMPETENSI-1) ........................................... 5
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam (judul EK-1) ........................ 5
1. Langkah-langkah Merancang ............................................... 6
2. Cara Penyusunan Rencana .................................................. 6
3. Menganalisis ....................................................................... 8
4. .......................................................................................... 8
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam (judul EK-1) ........................ 11
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam (judul EK-1) ........................... 11
BAB III (ELEMEN KOMPETENSI-2) .............................................................. 12
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam (judul EK-2) ......................... 12
1. Penyusunan ....................................................................... 12
2. … ...................................................................................... 13
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam (judul EK-2) ......................... 17
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam (judul EK-2) ........................... 18
BAB IV (ELEMEN KOMPETENSI-3) ............................................................... 19
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam (judul EK-3) ......................... xx
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam (judul EK-3) ......................... 20
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam (judul EK-3) ............................ 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22
A. Buku Referensi ........................................................................... 22
B. Referensi Lainnya ....................................................................... 22
DAFTAR ALAT DAN BAHAN ......................................................................... 23
A. DAFTAR PERALATAN/MESIN ....................................................... 23
B. DAFTAR BAHAN ......................................................................... 23
DAFTAR PENYUSUN ................................................................................... 24

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 3 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu pengetahuan,ketrampilan

dan sikap kerja yang diperlukan untuk memotong bahan di lingkungan pembuatan

busana wanita

B. TUJUAN KHUSUS

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Memotong

Bahan(Cutting) ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan

memiliki kemampuan sebagai berikut:

1.Menyiapkan tempat kerja (meja, alat dan lain-lain)

2.Menyiapkan bahan

3.Meletakkan pola di atas bahan

4.Memotong

5.Memindahkan tanda- tanda pola pada bahan

6.Mengemas

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 4 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

BAB II

MENYIAPKAN TEMPAT KERJA (MEJA, ALAT DAN LAIN-LAIN)

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menyiapkan Tempat Kerja (Meja,Alat

dan lain-lain)

1.Meja potong sesuai dengan persyaratan ergonomic

Area kerja adalah tempat dimana orang melakukan pekerjaan. Area kerja

yang meliputi lingkungan kerja harus memenuhi standar ergonomic, yaitu

standar kerja yang mencakup standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

dengan tujuan untuk :

 Mengantisipasi terjadinya bahaya/kecelakaan pada orang yang sedang

bekerja.

 Mengantisipasi kecelakaan hasil pekerjaan (produksi)

 Menghasilkan produk secara maksimal, karena orang dapat melakukan

pekerjaan secara maksimal dengan adanya sarana/ fasilitas yang aman dan

nyaman

Kriteria menciptakan area kerja yang aman dan nyaman antara lain :

 lantai harus bersih dan bebas ganguan listrik/ kabel.

 Cukup ventilasi, penerangan oleh sinar matahari atau lampu

Udara segar, tidak pengap/panasPersiapan merupakan awal kegiatan

dalam suatu pekerjaan yang dilakukan dengan tujuan agar suatu pekerjaan

dapat dilakukan secara baik dan maksimal. Persiapan bertujuan untuk

memudahkan dan memperlancar pekerjaan serta mengantisipasi terjadinya

kesalahan atau kecelakaan yang tidak diinginkan. Pekerjaan sekecil apapun

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 5 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

bila dilakukan dengan persiapan yang matang hasilnya akan lebih baik

dibandingkan pekerjaan tanpa persiapan. Persiapan dari suatu pekerjaan pada

umumnya meliputi persiapan tempat, bahan dan alat. salah satu kegiatan

persiapan yang harus dilakukan dengan pekerjaan memotong bahan tekstil

meliputi persiapan area kerja yaitu menyiapkan meja potong/perabot.

Perabot yang perlu dipersiapkan untuk memotong bahan tekstil antara lain :

 Meja potong harus cukup panjang dan luas, tidak terlalu tinggi atau terlalu

pendek. Bila dirancang kira kira setinggi pinggang pelaku . Minimum

ukuran 75 x 150 x 75 cm

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 6 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gb. Meja potong

Meja kerja sebaiknya terbuat dari kayu dengan ukuran tinggi 80 cm lebar

minimal 75 cm serta panjang minimal 120 cm. Kaki meja dapat

dikombinasi dengan besi. Adapun syarat meja potong kokoh dan kuat,

permukaan meja harus datar dan licin, tidak miring, rata dan rapi agar

tidak merusak bahan.

 Loker atau almari untuk menyimpan barang-barang yang tidak dipakai

agar tidak mengganggu saat melakukan pekerjaan.

 Dingklik kayu digunakan bila diperlukan untuk duduk dan mudah dipindah

pindahkan saat dingklik tidak dipakai.

2.Alat potong dalam kondisi siap pakai

Peralatan yang dibutuhkan untuk memotong bahan tekstil adalah :

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 7 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

 Gunting kain, adalah gunting yang dipakai khusus untuk Memotong kain /

bahan tekstil, gunting kain sebaiknya tidak dipakai untuk Memotong kertas

atau yang lainnya agar gunting tetap terjaga ketajamannya.

Gunting kain harus tajam, panjang gunting yang baik adalah 7 sampai 8

inchies ( 17,5 cm sampai 20 cm ).

Alat potong/ gunting yang digunakan adalah gunting yang tajam dan

jangan memakai gunting yang tumpul. Sebaiknya memilih gunting bahan

dengan cincin pegangan yang kecil untuk ibu jari, dan cicin pegangan

besar untuk jari-jari yang lain. Dengan model pegangan gunting yang

demikian, tangan tidak akan cepat letih waktu menggunting dan gunting

dapat dipegang dengan kokoh

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 8 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gunting yang baik memiliki pegangan melengkung sehingga waktu

memotong kain terjatuh lurus, pegangan gunting lubangnya harus cukup

besar.

Gunting yang lebih kecil panjangnya antara 5 inchi (12.5 cm) akan lebih

ringan dan mudah digunakan untuk membuat cekrisan atau untuk

merapikan guntingan yang tidak rata.

Gb. Gunting kain

 Gunting kertas, adalah gunting yang dipakai untuk Memotong kertas yang

tidak harus setajam gunting bahan tekstil. Untuk memudahkan pekerjaan

gunting kertas sebaiknya dipilih yang panjang jangan terlalu kecil karena

akan memperlambat pekerjaan.

Gb. Gunting Kertas

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 9 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

3.Alat pendukung (pita ukur,jarum pentul dan pemberat)

 Pita ukuran, adalah alat yang dipakai untuk mengukur yang terbuat dari

plastik, dikedua sisi terdapat ukuran centimeter (cm) dan ukuran inchi

Gb. Pita ukur

Garis-garis dan angka-angka pita ukuran dicetak terang pada kedua

sisinya dan dilengkapi dengan logam yang menjepit ujung pita. Pita ukur ini

dapat berupa lembaran pita atau dikemas dalam gulungan yang secara

otomatis rapi tergulung bila telah dipakai.

 Penggaris, diperlukan untuk menandai garis lurus seperti garis arah serat,

juga dapat dipakai untuk meratakan bahan tekstil sebelum meletakkan

pola diatas bahan tekstil. Penggaris transparan adalah lebih baik dan

mudah digunakan. Penggaris yang terbuat dari metal baik digunakan untuk

mengukur kerah dan lipatan.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 10 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

 Pemberat pola, adalah alat yang dipakai untuk menahan pola pada saat

meletakkan diatas bahan tektil.

Pemberat pola dapat dibuat dari bahan baja, kuningan, porselen, keramik,

tanah liat, gipson, dan yang lainnya dengan berbagai bentuk. Yang perlu

diperhatikan adalah pemberat pola harus mampu menahan pola agar tidak

bergeser pada tempatnya sebelum disemat dengan jarum pentul.

Gb. Pemberat pola

 Jarum pentul dan bantal jarum

Jarum pentul, adalah alat bantu yang dipakai untuk menahan bahan tekstil

atau pola agar tidak bergeser pada saat proses memotong.

Jarum pentul yang baik tahan karat, panjang, dan ujungnya tajam agar

tidak merusak tenunan pada saat disematkan pada bahan tekstil.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 11 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Untuk memudahkan pekerjaan sebaiknya jarum disematkan pada bantal

jarum, hala ini dilakukan juga agar jarum tidak tercecer.

Gb. Jarum dan bantalnya

 Kapur jahit, adalah alat yang dipakai untuk memberi tanda tanda pola

pada bahan tekstil, berbentuk segi tiga atau berupa pensil. Kapur jahit tidak

permanen dan harus mudah dihilangkan/dibersihkan

Gb. Kapur jahit

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 12 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menyiapkan Tempat Kerja (Meja,Alat

dan lain-lain)

1.Menyiapkan meja potong sesuai dengan persyaratan ergonomic

Meja potong merupakan salah satu alat yang cukup membutuhkan ruangan,

meja potong tentu saja digunakan sebagai tempat untuk pemotongan kain

(cutting) baik bahan kain utama atau kain keras. Meja potong amat penting

dalam proses pembuatan pakaian khususnya menggunting bahan karena akan

menentukan banyaknya pemakaian kain. Ukuran panjang meja potong dapat

digunakan untuk satu kali gelaran atau amparan sehingga dapat

mempermudah pekerjaan. Coba bayangkan bila bila memotong kain tanpa

menggunakan meja potong sehingga harus memotong di atas lantai. Bahan

akan menjadi kotor dan proses pengguntingan akan menjadi sulit. Meja besar

lebih baik dari lantai karena berada pada ketinggian yang bersahabat dengan

punggung. Dapat juga menggunakan meja lipat, dimana meja tersebut memiliki

sayap yang bisa dilipat kembali. Ini berarti meja menyediakan permukaan yang

besar bila dibutuhkan, namun bisa dilipat untuk penyimpanan

Letakkan meja potong di ruang praktik dengan memperhatikan keleluasaan

gerak lalu lalang

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 13 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

2.Menyiapkan alat potong dalam kondisi siap pakai yaitu bersih dan tajam

Alat potong seperti gunting bila sudah lama tidak digunakan akan di penuhi

dengan debu. Menggunakan alat potong dalam keadaan bersih akan

menghasilkan potongan bahan dalam keadaan bersih. Hal pertama yang

dipersiapkan yaitu mempersiapkan alat potong yang bersih dengan cara

membersihkan alat potong dengan menggunakan lap atau kain pembersih.

Setelah alat potong bersih, cobalah untuk mengetahui kondisi ketajaman

gunting dengan menggunakan perca kain. Guntinglah perca kain sebanyak 1

lembar. Bila hasil potongan kurang baik maka gunting harus dilakukan

mempertajam gunting dengan cara di asah dengan gerinda atau

menggunakan cara lain yang akan dapat mempertajam daya potong pada kain.

Menggunakan gunting yang tajam akan mempercepat pekerjaan dan hasilnya

baik. Bila gunting kurang tajam, pada saat menggunting bahan akan

menghasilkan guntingan yang tidak lurus.

Gambar Gunting

Dapat pula disiapkan gunting yang lebih kecil panjangnya antara 5 inchi (12.5

cm) akan lebih ringan dan mudah digunakan untuk membuat cekrisan atau

untuk merapikan guntingan yang tidak rata

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 14 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

3.Menyiapkan alat pendukung (jarum pentul dan pemberat) sesuai

kebutuhan

Peralatan pendukung yang perlu disiapkan adalah :

 Pita ukuran,

Gb. Pita ukur

 Penggaris, untuk menandai garis lurus seperti garis arah serat, juga dapat

dipakai untuk meratakan bahan tekstil sebelum meletakkan pola diatas

bahan tekstil.

 Pemberat pola,

Pemberat dengan berbagai mampu menahan pola agar tidak bergeser

pada tempatnya sebelum disemat dengan jarum pentul.

Gb. Pemberat

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 15 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

 Jarum pentul dan bantal jarum

Jarum pentul yang baik tahan karat, panjang, dan ujungnya tajam. Jarum

disematkan pada bantal jarum,

Gb. Jarum dan bantalnya

 Kapur jahit Kapur jahit tidak permanen dan harus mudah

dihilangkan/dibersihkan

Gb. Kapur jahit

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 16 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Menyiapkan Tempat Kerja (Meja,Alat

dan lain-lain)

Harus bersikap secara:

1.Tanggung jawab, bersungguh-sungguh dalam menyiapkan tempat kerja

memotong bahan Rok

Menyiapkan tempat kerja tentunya hal pertama yang harus dilakukan sebelum

Anda bekerja. Hal pertama yang perlu di perhatikan yaitu beerapa orang yang

akan bekerja dalam ruangan atau berapa ukuran yang diperlukan untuk sekian

orang dalam tempat kerja tersebut. Contohnya apabila ruangan atau tempat

kerja disiapkan untuk 12 orang. Kemudian tempat kerja dalam keaadaan bersih

dan cukup penerangan. Selanjutnya menyiapkan meja potong dan meja

seterika untuk melicinkan bahan.

Letakkan meja potong dan meja seterika pada posisi yang mudah untuk

digunakan dan tidak mengganggu lalu lalang orang yang bekerja. Dalam

menata meja Anda harus bekerja secara bersungguh-sungguh dan

bertanggung jawab

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 17 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

BAB III

MENYIAPKAN BAHAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menyiapkan bahan

1.Kualitas dan kuantitas bahan , desain dan jumlah kebutuhan bahan

Pesanan yang akan dibuat tentunya sudah melalui persetujuan dengan

pelanggan atau praktik yang akan dibuat. Penyiapan bahan tentunya harus

disesuikan dengan desain. Jenis bahan apa yang akan digunakan? Bagaimana

dengan motifnya? Kesesuaian itu tentunya berdasarkan desain pakaian. Anda

akan membuat rok. Bahan apa yang akan digunakan? Tentunya bahan yang

memiliki ketebalan yang sedang apabila model A atau memilih bahan yang tipis

bila menginginkan jatuhnya lekat pada badan.

Berapa banyak bahan yang akan digunakan? Disesuaikan dengan model rok

yang akan dibuat . Bila lebar bahan yang digunakan 150 cm , model rok suai

dapat diukur kebutuhan bahan secara global dengan mengukur panjang rok .

Bahan apa bila sudah ada harus diukur kembali dan disesuaikan dengan

kebutuhan bahan sesuai dengan desain dan pola rok yang telah di buat. Bila

bahan kurang sesuai atau kurang dari kebutuhan harus dicukupi terlebih dahulu

atau diganti sesuai dengan kebutuhan bahan sebelum lanjut pada langkah

berikutnya

Secara ringkas bahan utama, dipilih harus disesuaikan dengan desain, bentuk

tubuh sipemakai dan kesempatan pemakaian demikian juga untuk warna maupun

tekstur bahan utama seperti bermotif atau polos, tipis atau tebal

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 18 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

2.Pemeriksaan bahan dan kerusakan

Bahan tekstil yang disiapkan harus sesuai dengan desain atau jenis pakaian

yang akan dibuat. Sebelum digunakan bahan tekstil harus diperiksa kualitasnya

untuk mengetahui apakah ada bagian bagian yang rusak/ cacat. Pemeriksaan

dapat dilakukan dengan cara membentangkan/ menggelar bahan tekstil diatas

meja potong, amati bentuk dan permukaannya, indentifikasi adanya cacat atau

kerusakan pada bahan tekstil, bila hal tersebut tejadi maka posisi kerusakan

diberi tanda dengan kertas tempel agar terlihat sehingga dapat

mempertimbangkan lembaran pola saat akan memotong.

Bila pemeriksaan bahan telah dilakukan, jumlah bahan perlu diukur

panjang dan lebarnya untuk memastikan apakah bahan tersebut jumlahnya

cukup dan sesuai kebutuhan.

Gb. Memeriksa bahan tekstil

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 19 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

 Meratakan bahan tekstil

Meratakan bahan tekstil

Bila serat bahan tidak rata maka bahan

teksil perlu diluruskan dengan cara

mencabut benang pakan dari tepi ketepi

bahan tekstil, ratakan dengan Memotong

bahan. Cara seperti ini lebih lama

dilakukan tetapi hasilnya lebih baik

daripada menyobek ahan tekstil. Gb. meratakan bahan tekstil

 Meluruskan bahan tekstil

Bahan tekstil yang kualitasnya baik tegangan bahan sama panjang, tidak

berkerut, tepi bahan lurus/ rata pada tepi meja potong. Apabila tegangan

bahan tidak sama maka perlu dilakukan perbaikan untuk menyamakan

tegangan bahan dengan cara menarik narik tenunan dengan arah

meyerong sehingga sudut sudut bahan bertemu dan tepi bahan lunsin dan

pakan saling mertumpukan dengan rapi.

Gb. Meluruskan serat kain

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 20 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

3.Penyusutan atau menyeterika bahan sesuai dengan karakteristik bahan (bila

perlu)

 Menyusutkan bahan tekstil

1. Merendam bahan tekstil kedalam air

beberapa jam (satu malam) dalam

keadaan bahan tetap terlipat, diperas

kemudian dijemur.

Gb. Merendam bahan tekstil

2. Penguapan (steam) dilakukan dengan menyeterika bahan tekstil

menggunakan seterika uap (Steam Iron), atau dengan menngunakan

lap basah dan seterika kering (seterika tanpa uap)

3. Mencuci kering ( Dray Clean ) cara ini dilakukan hanya untuk bahan

tertentu seperti bahan wool.

Gb. Menyeterika dan penguapan

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 21 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menyiapkan bahan

1.Memeriksa kualitas dan kuantitas bahan , disesuaikan dengan pesanan,

desain dan jumlah kebutuhan bahan

Pola rok yang akan di buat tentunya sudah dibuat sesuai dengan desain.

Kebutuhan bahan disesuaikan dengan desain rok yang akan di praktikkan. Desain

rok span atau suai tentunya hanya memerlukan bahan sama panjangnya dengan

panjang rok apabila lebar bahan yang digunakan 150 cm. Namun apabila lebar

bahan 115 cm tentunya panjang bahan yang diperlukan berbeda. Kebutuhan

bahan dapat dilakukan dengan cara menghitung secara global. Bila bahan sudah

disiapkan, langkah selanjutnya memeriksa kualitas bahan dapat dilihat pada

tenunan bahan dan motif apabila bahan bermotif

2.Memeriksa bahan, jika terdapat kerusakan agar memberi tanda dan

melaporkannya

Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang

cepat di segala bidang yang menuntut kepiawaian manajemen dalam

mengantisipasi setup perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan yang cepat

dalam era globalisasi saat ini akan membawa implikasi pada dunia usaha.

Perubahan itu sendiri memang mengandung risiko karena ada kemungkinan

keadaan yang diharapkan tidak dapat tercapai. Dalam kondisi yang seperti ini,

hanya produk dan jasa yang berkualitaslah yang akan memenangkan persaingan

dan mempertahankan posisinya di pasar. Keberadaan produk tidak akan luput

dari tuntutan persaingan di samping juga mempunyai peluang untuk berkembang

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 22 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

menjadi produk global dan membanjiri pasar lokal negara lainnya, sejauh

persyaratan yang dituntut oleh pasar dipenuhinya.

Sementara itu, untuk menjaga konsistensi kualitas produk dan jasa yang

dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, perlu dilakukan

pengendalian kualitas (quality control) atas aktivitas proses yang dijalani. Dari

pengendalian kualitas yang berdasarkan inspeksi dengan penerimaan produk

yang memenuhi syarat dan penolakan yang tidak memenuhi syarat sehingga

banyak bahan, tenaga, dan waktu yang terbuang, muncul pemikiran untuk

menciptakan sistem yang dapat mencegah timbulnya masalah mengenai kualitas

agar kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi.

Kualitas memang merupakan topik yang hangat. Namun demikian istilah tersebut

memerlukan tanggapan secara hati-hati dan perlu mendapat penafsiran secara

cermat. Produk yang berkualitas adalah produk yang sesuai dengan apa yang

diinginkan konsumennya. Oleh karena itu perlu mengenal konsumen atau

pelanggannya dan mengetahui kebutuhan dan keinginannya. Ada banyak sekali

definisi dan pengertian kualitas, yang sebenarnya definisi atau pengertian yang

satu hampir sama .dengan definisi atau pengertian yang lain. Pengertian kualitas

menurut beberapa ahli yang banyak kenal menurut perbendaharaan istilah ISO

8402 dan dari Standar Nasional Indonesia (SNI 19-8402-1991), kualitas adalah

keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat

memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar.

Istilah kebutuhan diartikan sebagai spesifikasi yang tercantum dalam kontrak

maupun kriteria-kriteria yang harus didefinisikan terlebih dahulu.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 23 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Istilah kualitas memang tidak terlepas dari manajemen kualitas yang mempelajari

setiap area dari manajemen operasi dari perencanaan lini produk dan fasilitas,

sampai penjadwalan dan memonitor hash. Kualitas merupakan bagian dari semua

fungsi usaha. Dalam kenyataannya, penyelidikan kualitas adalah suatu penyebab

umum (common cause) yang alamiah untuk mempersatukan fungsi-fungsi usaha.

Konsep kualitas harus bersifat menyeluruh, baik produk maupun prosesnya.

Kualitas produk meliputi kualitas bahan baku. Kualitas harus dibangun sejak awal,

dari penerimaan input hingga perusahaan menghasilkan output bagi

pelanggannya. Setiap tahapan dalam proses produksi maupun proses

penyediaan jasa atau pelayanan juga harus berorientasi pada kualitas tersebut.

Hat ini disebabkan setiap tahapan proses mempunyai pelanggan.

Setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan pasti terkait erat dengan Biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan tersebut. Dalam paradigma baru dikatakan bahwa

quality has no cost yang berarti kualitas tidak memerlukan biaya. Artinya untuk

membuat suatu produk yang berkualitas perusahaan dapat melakukannya

dengan cara rnenghilangkan segala bentuk pemborosan, yang hiasanya

pemborosan ini disebabkan karena perusahaan menghasilkan produk yang

ternyata cacat sehingga harus diadakan perbaikan atau harus dibuang.

Selanjutnya, dalam paradigma baru dikenal bahwa peningkatan kualitas pasti

diiringi dengan peningkatan produktivitas. Mengapa demikian? Hal ini dapat

terjadi apabila perusahaan berhasil menghilangkan pemborosan. dalam

paradigma baru, kualitas tidak berdampak pada peningkatan biaya kualitas,

bahkan akan menghemat biaya tersebut. Biaya yang dapat dihemat terutama

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 24 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

yang merupakan biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan meng-hasilkan

produk cacat. Namun demikian, biaya kualitas itu akan tetap ada bila perusahaan

menganut paradigma lama. Dalam paradigma lama, dikatakan bahwa kualitas itu

mahal. Untuk meningkatkan kualitas produk dan menurut paradigma lama,

diperlukan biaya yang tidak sedikit jumlah-nya. Ada dua golongan besar biaya

kualitas, yaitu biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan biaya yang

harus dikeluarkan karena menghasilkan produk cacat. Secara keseluruhan,

pemeriksaan kualitas bahan untuk:

 Menghasilkan produk yang berkualitas (cost of achieving good quality)

membuat produk yang balk

 Mencegah kerusakan atau cacat produk

 Menghindari menghasilkan produk cacat (cost of poor duality), menghindari

pekerjaan ulang (rework costs), karena produk yang carat.

 Jaminan kualitas produk (warranty claims costs).

Pemeriksaan kualitas juga sebagai pengendalian mutu untuk menjamin agar hasil

dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan

konsumen. Tujuan pengendalian mutu adalah agar tidak terjadi barang yang tidak

sesuai dengan standar mutu yang diinginkan terus menerus, bisa mengendalikan,

menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan produsen

tidak rugi.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 25 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Pemeriksaan kain atau bahan utama secara detail meliputi :

Handling : pegangan pada kain.

Grade : klasifikasi kain berdasarkan standar point yang berlaku.

Density : jumlah helai benang tiap satu inci, baik terhadap arah lusi

ataupun arah pakan.

Fastness : Ketahanan kain terhadap pengaruh factor perlakuan fisik dan

kimia.

Tujuan pemeriksaan kualitas bahan utama adalah : untuk mengetahui kualitas

bahan yang berada dalam batas-batas toleransi yang diberikan pembeli sebelum

diproses menjadi produk, dengan kata lain semua kain harus berada dalam status

berkualitas baik sesuai dengan yang diinginkan.

Prosedur pemeriksaan bahan utama :

 Periksalah total panjang kain dan tentukan panjang kain yang akan diperiksa

sesuai kaidah penentuan sample pemeriksaan.

 Pilih gulungan kain atau rol kain yang akan dijadikan sample pemeriksaan.

 Periksa dan ukur lebar kain dengan batas toleransi kurang lebih ½ inci,

periksa bungkus gulungan kain.

 Periksa dan rasakan “ handling” kain apakah telah sesuai dengan standar

yang ditentukan.

 Periksa tetal lusi dan tetal pakan pada kain dengan batas toleransi kurang

lebih 2 helai per inci.

 Periksa warna kain dengan cara memotong kain 20 cm dari pinggir kain

kearah tengah kain kedua sisi lebar kain, kemudian lakukan perbandingan

warna kain.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 26 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

 Catat seluruh kerusakan kain pada lembar kertas pemeriksaan.

 Jika ditemukan cacat kain lebih dari tiga point pada satu tempat tertentu, beri

tanda dengan label TAG-PIN.

 Standar point untuk panjang kain 48-55 yards; grade –A; tanpa cacat

sepanjang gulungan kain, Grade B ; cacat dengan total point kurang dari 30,

dan Grade C ; cacat dengan total point lebih dari 30.

3.Menyusutkan atau menyeterika bahan sesuai dengan karakteristik bahan

(bila perlu)

Perlukah penyusutan bahan pada saat ini? Sebagian bahan tekstil di pasaran

sudah melalui proses penyempurnaan. Kenyataannya, pada saat membeli

bahan, kita tidak mengetahui apakah bahan tersebut telah mengalami penyusutan

atau tidak. Pada bahan tidak susut tentunya pada bahan-bahan tertentu yang

telah melalui proses penyusutan, pada bagian ujung bahan akan tercantum tanda

bahwa bahan tahan susut. Namun Penyusutan bahan juga merupakan hal yang

harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil pakaian yang benar-benar

memuaskan. Penyusutan bahan dilakukan sebelum menggelar bahan.

Bagaimana caranya untuk mengetahui apakah bahan tersebut dibuat tahan

susut? Untuk mengetes bahan tersebut susut atau tidak, dapat dilakukan dengan

cara sederhana, potong bahan dengan ukuran 10 X 10 cm, kemudian

cuci/rendam bahan tersebut, lalu dikeringkan dan diseterika. Apabila setelah

proses tersebut ukuran bahan tersebut tetap, berarti bahan tersebut tidak susut.

Sebaliknya, apabila ukurannya mengecil maka berarti bahan tersebut mengalami

penyusutan sehingga perlu dilakukan perendaman terhadap seluruh bahan. Cara

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 27 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

sederhana ini dapat digunakan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari

penyusutan bahan setelah bahan menjadi pakaian sehingga tidak mengakibatkan

pakaian tidak sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

Disamping dengan cara mengetes seperti di atas, Anda juga perlu untuk

menyetrika bahan sebelum bahan di gelar. Maksud menyetrika yaitu untuk

melicinkan permukaan bahan , akan lebih baik bila melicinkan bahan

menggunakan seterika uap.

Mungkin Anda pernah mengalami hasil setrikaan baju atau celana cotton Anda

terlihat mengkilap. Jika melihat keadaan itu pada pakaian anda, mungkin ada

kesalahan saat menyetrika. Pakaian dari cotton memang perlu perlakuan khusus.

Menyetrikanya pakaian dangan bahan utama seperti lembaran bahan apakah

berbeda? Tentu relatif sama namun perbedaannya bila menyetrika pada pakaian

lebih pendek jarak yang diseterika namun bila pada kain lembaran yang akan

digunakan untuk membuat pakaian relative lebih panjang.

Agar hasil setrikaan hasilnya lebih baik meskipun dengan menggunakan setrika

listrik, Anda bisa melakukan hal berikut ini.

 Siapkan kain utama yang akan diseterika

 Siapkan kain tipis bersih

 Siapkan meja seterika berikut alas seterika

 Siapkan setrika sesuaikan temperatur seterika dengan temperatur katun

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 28 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Langkah menyetrika

 Hubungkan kabel seterika pada aliran listrik

 Gelar bahan yang akan di seterika di atas meja seterika

 Letakkan kain tipis bersih(pelembab) di atas kain utama hal ini untuk

menghindari setrika langsung menempal pada kain cotton.

 Setrika kain tersebut di atas kain pelembab tadi .

 Arahkan atau gerakkan seterika searah hingga seluruh kain tersetreka dan

licin.

 Hasil akan terlihat lebih rapi dan licin.

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Menyiapkan bahan

Harus bersikap secara:

1.Tanggung jawab, teliti dalam memeriksa kualitas dan kuantitas bahan ,

disesuaikan dengan pesanan

Terdapat banyak sikap terpuji yang biasa atau dapat kita lakukan dalam

keseharian kita, misalnya yaitu jujur, disiplin, berani, tenggang rasa, toleransi,

dan lain sebagainya. Nah, dalam kesempatan ini kita akan lebih berfokus

terhadap salah satu dari perilaku terpuji tersebut, yaitu sikap bertanggung jawab.

Apa itu tanggung jawab? Tetap simak pembahasan berikutnya ya

Sikap tanggung jawab adalah sikap yang senantiasa menyelesaikan tugas

dengan penuh kesadaran. Contoh sikap tanggung jawab yaitu: mengikuti

pelajaran di kelas dengan perhatian, melaksanakan tugas dengan baik,

mengerjakan tugas dari fasilitator dengan tepat, memelihara kebersihan

lingkungan dengan membuang sampah pada tempat sampah.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 29 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan

wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab adalah

berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya

dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.

Menerima tanggung jawab merupakan sebuah konsep yang senantiasa ada

dalam kehidupan personal dan sosial manusia. Manusia, berdasarkan

hubungannya yang luas, siap menerima tanggung jawab dalam pelbagai bidang

pergaulannya. Domain-domain penerimaan tanggung jawab manusia dapat

ditelusuri pada hubungannya dengan Sang Pencipta, keluarga, masyarakat dan

lingkungan sekitarnya yang masing-masing memiliki tanggung jawab dan tugas

yang harus diemban secara sadar.

Pengertian Sikap Bertanggung Jawab

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sikap sendiri merupakan kata lain dari

aksi, gerak-gerik, kelakuan, perbuatan, perilaku, tabiat, tindakan atau tingkah

laku. Ia dapat juga diartikan sebagai pandangan, pendapat, pendirian, dan juga

prinsip dalam mengambil langkah. Menurut KBBI pula, frasa tanggung jawab

memiliki arti yaitu suatu keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang

wajib menanggung segala sesuatu yang berarti jika terjadi suatu masalah

tertentu, maka seseorang atau sekelompok orang tersebut boleh dituntut,

dipersalahkan, diperkarakan, dan lain sebagainya.

Dari pengertian yang telah dipaparkan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa

sikap bertanggung jawab memiliki arti yaitu suatu perbuatan seseorang atau

sekelompok orang yang menanggung segala sesuatu yang jika terjadi sesuatu,

maka ia atau mereka dapat dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan lain

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 30 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

sebagainya. Mengetahui pengertian dari sikap ini tentunya kita merasa cukup

berat untuk melakukannya.

Dari penjelasan makna sikap bertanggung jawab yang telah disebutkan di atas,

sepertinya sulit untuk melaksanakan sikap tersebut. Namun, sebenarnya tanpa

kita sadari, sesungguhnya kita telah, sedang, atau akan melakukan sikap

tersebut.

Tempat kerja merupakan tempat kita bekerja dari segala kesulitan pekerjaan

yang ada dan sedang kita kerjakan. Tempat kerja yang dimaksud adalah tempat

kerja yang di dalamnya terdapat teman lainnya . Setiap anggota dalam tempat

kerja tersebut memiliki tanggung jawabnya masing-masing sesuai dengan

pekerjaan yang dipikul.

Apabila salah satu dari teman tidak menunjukkan sikap bertanggung jawab

terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya, maka akan terjadi

ketidakseimbangan fungsional di dalam tempat kerja tersebut yang kemungkinan

besar akan menimbulkan konflik di tengah ruang kerja. Konflik akan dapat

menjadi salah satu penyebab konflik sosial di tengah masyarakat yang tentunya

tidak kita inginkan adanya.

Bagaimana bila tanggung jawab, teliti dalam memeriksa kualitas dan kuantitas

bahan ? semua pekerjaan tentunya harus dilaksanakan secara bertanggung

jawab dikerjakan sesuai dengan prosedur kerja. Bagaimana bila Anda dalam

mempersiapkan bahan ternyata jumlah bahan dan kualitas tidak sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan? Anda ditetapkan sebagai orang yang bersikap

tidak bertanggung jawab

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 31 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

2.Tanggung jawab, teliti dalam memeriksa bahan

Bila dalam dalam mempersiapkan bahan ternyata jumlah bahan dan kualitas

tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan berarti Anda tidak teliti

dalam bekerja. Pada saat memeriksa bahan sebaiknya Anda teliti memeriksa

bahan

3.Tanggung jawab, bersungguh-sungguh dalam menyusutkan atau menyeterika

bahan

Bagaimana bila bahan yang disiapkan dalam keadaan kusut? Bila hal ini terjadi

maka Anda kurang bersungguh-sungguh dalam bekerja sehingga pada saat

menyetrika bahan hasil seterika tidak licin . Anda harus memperbaiki sikap dalam

bekerja.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 32 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

BAB IV

MELETAKKAN POLA DI ATAS BAHAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Meletakkan pola di atas bahan

1.Jumlah pola sesuai desain identitas Pelanggan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum proses Memotong bahan

tekstil antara lain persiapan pola, karena akan fatal akibatnya bila terjadi satu

saja kesalahan pada pola yang akan dipakai. Untuk mengantisipasi kesalahan

tersebut maka perlu dipersiapkan hal hal sebagai berikut :

 Desain

Desain merupakan pedoman dalam pembuatan dan pengecekan pola, oleh

karena itu perhatikan desain yang akan dibuat karena hal ini akan

mempengaruhi jumlah pola yang ada. Untuk mengantisipasi kekeliruan

dalam memotong, serta memudahkan dalam bekerja maka setiap lembar

pola perlu dilakukan penomeran dan pengkodean yaitu :

Nomer pola menunjukkan jumlah pola yang ada dalam satu desain busana.

Nomer pola dapat dibuat dari nomer 1, 2, 3, dan seterusnya tergantung

jumlah / banyaknya pola yang ada.

Kode pola menunjukkan bagian bagian pola

 Tanda tanda pola

Dalam proses pengguntingan bahan tekstil, tanda tanda pola diperlukan

sebagai pedoman ketika akan mengatur/meletakkan pola diatas bahan

tekstil.

Tanda tanda pola yang perlu diperhatikan dalam pengguntingan bahan

tekstil antara lain :

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 33 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Garis arah serat (Grain Line) adalah tanda pola berupa garis lurus

berbentuk anak panah dikedua ujung garis, yang dipakai sebagai pedoman

untuk menentukan posisi pada saat meletakkan pola diatas bahan tekstil.

2.Pembentangan, perataan bahan dan peluruskan serat kain

Bahan utama yang telah disiapkan tentunya dilakukan pelicinan terlebih dahulu

sebelum bahan di gelar di atas meja.

Menggelar bahan di atas meja kadang mengalamikesulitan bila tidakterbiasa

bekerja menggelar bahan. Bahan setelah di gelar di atas meja kadang tidak tepat

lurus dan rata di atas meja . untuk itu perlu untuk meratakan seluruh permukaan

bahan yang telah digelar. Gunakan alat bantu untuk meratakan

Luruskan arah serat kain, boleh menggunakan patokan pada tepi meja

3.Arah serat kain, corak kain dan tekstur

Bahan tekstil/pakaian memiliki dua arah serat benang yang saling berlawanan,

yaitu serat benang yang memanjang dan arah serat bahan yang melebar. Arah

bahan pakaian yang memanjang disebut benang lungsin. Arah serat bahan yang

melebar disebut benang pakan. Tenunan benang pakan tegak lurus pada

benang lungsin dan melintang dari tepi tenunan yang satu ke tepi tenunan yang

lain.

Benang lungsin memiliki kualitas benang dibuat lebih kuat daripada benang

pakan, karena benang lungsin direntangkan pada alat tenun yang mengalami

sentakan dan tarikan ketika benang ditenun, sedangkan benang pakan hanya

sebagai pengisi. Arah serat pakan di terapkan pada pakaian sehingga pada

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 34 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

saat membuat pakaian dan membuat rancangan bahan atau pada saat

meletakkan pola pada bahan, arah panjang badan sebaiknya mengikuti arah

lungsin bahan. Hal tersebut perlu diperhatikan karena ketepatan arah serat

bahan diperlukan sebagai tambahan kekuatan ketika bahan pakaian sudah

menjadi pakaian. Sebagai contoh, ketika kita duduk ataupun membungkuk dan

melakukan gerakan-gerakan lainnya memerlukan kelenturan bahan pakaian

sehingga memberi kenyamanan ketika melakukan gerakan. Jatuhnya pakaian

pada badan juga akan lebih baik. Bentuk pakaian pun tidak berubah (meregang)

setelah pakaian dipakai, dicuci dan diseterika. Untuk model-model tertentu yang

memerlukan kelenturan tertentu (seperti draperi) atau untuk bagian-bagian

tertentu seperti bagian dalam kerah, lapisan untuk belahan, pembuatan kumai

serong dan rompok, diperlukan peletakan bahan dengan arah diagonal atau

miring agar hasilnya lebih baik dan sesuai dengan model. Mengapa demikian?

Karena hal ini membutuhkan keregangan yang lebih tinggi untuk mengikuti

bentuk pakaian yang diharapkan.

Corak atau motif pada bahan tekstil terdiri dari 2 macam yaitu corak searah dan

dua arah. Corak dua arah akan lebih mudah diterapkan pada saat meletakkan

bahan karena akan lebih mudah dan efisiensinya lebih tinggi.

4.Penyematan jarum pentul/ ditindis dengan pemberat agar posisi/letak bahan

tidak berubah/bergeser

Jarum pentul digunakan untuk melekatkan pola di atas gelaran bahan. Alat bantu

ini sangat membantu pekerjaan bagi pemula. Tidak saja membantu pada saat

menyemat pola di atas kain agar bahan tidak bergeser atau berubah namun dapat

pula membantu pada proses mnyatukan potongan-potongan bahan pada saat

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 35 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

menjahit. Jarum pentul dibuat dari bahan stainless steel untuk itu jarum pentul

jarang berkarat. Jarum pentul bila berkarat sebaiknya tidak digunakan karena

akan merusak poladan bahan yang akan digunting

Ada 2 jenis jarum pentul yaitu jarum pentul dengan kepala dan tanpa kepala

5.Kampuh dan tanda pola diatas rancangan bahan

Salah satu tujuan merencanakan tata letak pola adalah menghemat

penggunaan kain. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum

merencanakan/membuat tata letak pola antara lain :

Cara meletakkan pola harus dilakukan secara efisien, setiap bagian pola harus

saling bersentuhan/saling mengisi dan tidak ada bagian bagian yang

kosong/terbuang. Waktu meletakkan pola garis arah serat (Grain line) harus

benar benar lurus benang.

Tidak semua pola yang dibuat sesuai desain sudah dilengkapi dengan kampuh.

Pola yang belum ditambahkan kampuh tentunya perlu penambahan kampuh

untuk jahitan. Lebar kampuh disesuaikan dengan letaknya. Lebar kampuh sisi

1.5 sampaidengan 2 cm. Lebar kampuh bahu 1.5 cm . lebar kampuh kerung

lengan 1.5 sampai dengan 2 cm. Lebar kelim 3 sampai dengan 4 cm.

Tanda-tanda pola apa saja yang perlu di berikan di atas rancangan bahan? Arah

serat kain di buat pada bagian pola yang terpanjang. Arah serat kain dapat

membantu untuk meletakkan pola di atas bahan agar tepat serat kain.

Arah serat kain dibuat dengan menggambar garis lurus sepanjang pola dan pada

bagian ujung atas dan bawah dapat di beri tanda panah.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 36 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Meletakkan pola di atas bahan

1.Memeriksa jumlah pola sesuai desain identitas Pelanggan

Desain rok yang akan dibuat tentunya harus dipelajari terlebih dahulu sebelum

mengecek kelengkapan jumlah pola. Berapa jumlah pola yang harus ada ?

Langkah yang harus di lakukan yaitu :

 Siapkan desain rok yang akan dibuat

 Analisa desain rok

 Hitung jumlah pola setelah pola dasar rok di buat sesuai model

 Sesuaikan jumlah potongan pola rok dengan hasil analisa Anda. Bila

jumlah pola yang tersedia berbeda sebaiknya Anda mencari pada bagian

pola.

2.Membentangkan,meratakan bahan dan meluruskan serat kain

Bahan yang akan dipotong atau digunting harus mempertimbangkan keserasian

antara desain, bahan dan busana yang dibuat. Kualitas bahan harus bagus,

baik struktur tenunannya maupun penyempurnaan akhirnya.

Pinggiran kain yang tidak rata diluruskan dengan cara mencabut satu helai

benang lalu digunting sehingga pinggiran kainnya lurus.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 37 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar. Cara meluruskan serat bahan dengan cara mencabut satu helai benang

3.Arah serat kain, corak kain dan tekstur

Corak kain bermacam-macam

a.Arah motif bahan:

1) Satu arah, pola diletakkan searah dengan motif

2) Dua arah, pola dapat diletakkan bersilang (menghadap 2 arah yang

berlawanan)

b. Corak garis/kotak

Corak bahan harus bertemu/ditemukan coraknya kemudian disemat dengan

jarum pentul pada beberapa tempat agar bahan (corak) tidak bergeser. Pola

diletakkan pada bahan dan disemat dengan jarum pentul dijahit corak garis

dan kotak terus bersambung.

Gambar

Bahan motif searah

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 38 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar

Bahan motif bergaris

Tekstur bahan

Berdasarkan proses pembuatan dan penyempurnaan yang berbeda-beda pada

bahan maka bahan tekstil mempunyai tekstur yang berbeda-beda.

1) Pada bahan yang bertekstur kusam, kasar dan ditenun dengan silang polos

maka pola dapat diletakkan dengan dua arah namun disarankan untuk

diletakkan satu arah

2) Pada bahan yang berbulu, tenunan lepas dan berkilau pola diletakkan

dengan posisi satu arah.

3) Pada bahan yang tipis (tembus pandang) penambahan kampuh cukup 1 cm

dan untuk kelim dibuat dua kali lebar kelim

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 39 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

4.Menyemat rancangan pola diatas kain dengan jarum pentul/ ditindis

dengan pemberat agar posisi/letak bahan tidak berubah/bergeser

Apa yang harus Anda lakukan sebelum menyemat pola dengan jarum pentul

di atas bahan utama? Anda harus terlebih dahulu meletakkan terlebih dahulu

pola sesuai rancangan bahan.

Langkah meletakkan pola dengan urutan sebagai berikut letakkan :

1. Pola yang paling besar

2. Pola yang bentuknya rumit

3. Pola yang berbentuk kurva/lengkung diletakkan pada jarak yang paling

memungkinkan

4. Pola yang paling kecil diletakkan diantara pola pola yang besar

5. Pola diletakkan pada bahan yang dilipat (lapis dua) terkecuali bila pola

dibagian kanan dan kiri tidak sama ( A simetris )

6. Setelah pola diletakkan di atas kain lalu semat dengan jarum pentul.

7. Semat jarum pentul menghadap ke bagian dalam dengan arah 90 derajat

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam meletakkan pola di atas bahan

Harus bersikap secara:

1.Tanggung jawab, teliti dalam Memeriksa jumlah pola

Jumlah pola harus sesuai dengan desain rok yang akan dibuat. Bila jumlah pola

tidak sesuai maka Anda tidak bertanggung jaawab dan tidak teliti dalam bekerja

2.Tanggung jawab, teliti dalam Membentangkan,meratakan bahan

Bahan yang di bentangkan di atas meja potong tidak rata. Setelah Anda

membentangkan bahan sebaiknya dilihat kembali apakah bahan sudahterbentang

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 40 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

dengan rata. Bila belum rata sebaiknya Anda perbaiki terlebih dahulu sehingga

bahan menjadi rata .

3.Tanggung jawab, teliti dalam Menyemat rancangan pola diatas kain

Kadang karena waktu dan ingin cepat selesai, maka penyematan jarum pentul di

atas kain pada rancangan bahan di lakukan dengan cepat sehingga ada jarum

pentul hanya tersemat sedikit bahan dan mudah lepas dari pola.

Anda harus teliti pada saat menyemat jarum pentul. Perhatikan arah jarum

apakah sudah tepat pada posisinya. Jangan lalai

5.Tanggung jawab, teliti dalam menambahkan kampuh

Lebar kampuh sealalu disesuaikan pada kebutuhannya. Jangan sampai Anda

menambahkan besarnya kampuh tidak sesuai dengan peruntukkannya.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 41 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

BAB V

MEMOTONG

A.Pengetahuan yang diperlukan dalam Memotong

1.Teknik memotong

Setelah semua pola disemat diatas bahan dengan benar, bahan dipotong

dengan menggunakan gunting bahan. Pada waktu memotong bahan:

a. Lubang kecil pada gunting berada diposisi atas ditahan oleh ibu jari

sedangkan lubang yang lebih besar berada dibawah, ditahan oleh empat jari

lainnya.

b. Posisi tangan kiri berada diatas bahan, menekan agar bahan tidak terangkat,

tangan kanan memegang gunting dengan banar

c. Gunting dibuka lebar-lebar pada tiap kali memotong, agar tepi bahan yang

digunting rata.

d. Bahan tidak boleh diangkat atau diputar posisinya pada waktu dipotong

2.Hasil potongan bahan

Yang harus diperhatikan adalah hasil potongan bahan tidak boleh terputus-putus.

Walaupun Anda memotong secara terputus putus

B.Keterampilan yang diperlukan dalam memotong bahan

1.Memotong bahan tepat pada garis kampuh sesuai standar yang berlaku

Langkah kerja memotong bahan tekstil

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 42 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

a) Lakukan pemeriksaan pada bahan tekstil yang akan digunakan, dan

indentifikasi bila ada kerusakan atau cacat maka posisinya diberi tanda untuk

mempertimbangkan penempatan pola pada bahan tersebut.

Gb. Memeriksa bahan tekstil

a) Lakukan pemeriksaan pola untuk meyakinkan semua lembaran pola telah

lengkap sesuai desain.

b) Pastikan setiap bagian pola dilengkapi dengan kode dan nomer pola seperti,

kerah, lengan, badan atas, saku, lapisan dan lainnya.

c) Periksa tanda tanda pola seperti, tanda pola bagian muka dan belakang, arah

serat memanjang, melebar atau serong, letak saku dan lainnya

d) Cek ukuran setiap bagian pola sesuai dengan contoh (prototipe)

e) Bentangkan bahan tekstil diatas meja potong, lipat menjadi dua dan ratakan

f) Letakkan pola diatas bahan tekstil dengan posisi garis arah serat sejajar

dengan arah serat pada bahan tekstil, susun satu persatu dimulai dari pola

yang paling besar kira kira 2cm dari tepi bahan tekstil tahan dengan pemberat

pola.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 43 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

g) Ukur / tarik kedua ujung garis arah serat / grain line ketepi bahan tekstil

dengan ukuran jarak yang sama, lakukan untuk semua bagian pola

h) Letakkan pola secara efisien, usahakan satu sama lain lembaran pola saling

mengisi sehingga limbah potongan kain dapat diminimalkan. Pola yang

berbentuk curva ditempatkan pada jarak yang memungkinkan dan lembaran

pola yang kecil diletakkan diantara lembaran pola yang besar. Setelah pola

pola tertata letakan pemberat pola atau semat dengan jarum pentul agar pola

yang telah disusun tidak bergeser.

i) Buat tanda kampuh untuk setiap bagian pola pada bahan tekstil, dengan

ketentuan antara lain :

1. Lebar kampuh sisi 2 cm

2. Lebar kampuh bahu 2 cm

3. Lebar kampuh leher 1 sd 1,5 cm

4. Lebar kampuh kerung lengan, kerung leher 1 cm sd 1,5 cm

5. Lebar kampuh kelim lengan 1 sd 2 cm

6. Lebar kelim badan, 4 sd 5 cm

Setelah semua pola disemat diatas bahan dengan benar, bahan dipotong

dengan menggunakan gunting bahan. Pada waktu memotong bahan:

Jika menggunting dengan tangan kanan maka tangan kiri diletakkan di atas

kain yang akan digunting. Gunting dibuka lebar-lebar pada tiap kali

memotong, agar tepi bahan yang digunting rata. Bahan tidak boleh diangkat

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 44 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

atau diputar posisinya pada saat menggunting. Hasil potongan harus rata

oleh sebab itu gunakan gunting yang tajam

Gambar. Cara memotong bahan

Gunting bahan tekstil secara akurat dengan menggunakan tekanan yang

panjang sehingga tidak terjadi garis yang patah pada tepi potongan dimulai

dari bagian pola yang besar.

Agar bahan tekstil tidak terangkat waktu Memotong tekan bahan dengan

tangan kiri

2.Membedakan hasil memotong bahan rata, bagian atas dan bawah sama

sesuai dengan bentuk pola

Hasil potongan bahan dapat dilihat secara kasat mata. Bila potongan rata

tentunya tidak ada perbedaan antara hasil bagian atas dan bawah. Bahan yang

bersifata licin kadang sulit pada saat menggunting sehingga hasil potongan

berbeda karena tergeser bahannya pada saat menggunting. Menggunting bahan

katun agak lebih mudah

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 45 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

C.Sikap kerja yang diperlukan dalam Memotong bahan

Harus bersikap secara:

1. Tanggung jawab, teliti, rapi dalam memotong bahan

2.Tanggung jawab, teliti, rapi dalam membedakan hasil memotong bahan

3. Tanggung jawab, teliti, rapi dalam menerapkan K3

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 46 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

BAB V I

MEMINDAHKAN TANDA- TANDA POLA PADA BAHAN

A.Pengetahuan yang diperlukan dalam Memindahkan tanda- tanda pola pada

bahan

1.Alat pemberi tanda

Alat pemberi tanda bermacam ada di pasaran. Berikut mari perhatikan

informasi di bawah ini

Rader

Rader merupakan salah satu alat untuk memberi tanda pola pada bahan,

waktu merader meja kerja harus dialas dengan karton agar tidak rusak oleh

tekanan rader. Penggunaan rader dengan cara menggelindingkan rodanya,

sambil ditekan mengikuti garis pola dan bekas garis rader akan tergambar

jelas dengan bantuan karbon jahit.

Jenis-jenis rader:

 rader bergerigi digunakan untuk memberi tanda pada tenunan yang tebal

dan sedang

 rader bertepi licin digunakan untuk bahan tenunan yang licin,tipis (ringan)

maupun sedang.

 rader kembar adalah rader yang mempunyai dua roda yang dapat diatur

jaraknya.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 47 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar Rader

KARBON JAHIT

Cara menggunakan karbon jahit ialah dengan meletakkan bagian yang

berlilin menghadap ke bagian buruk atau bagian dalam bahan, sehingga

bekas garis rader tergambar pada bagian buruk atau bagian dalam bahan dan

akan memudahkan waktu menjahit busana. Jangan menggunakan karbon

tik karena tidak bisa hilang waktu bahan dicuci.

Gambar. karbon jahit

Kapur Jahit atau pensil kapur

Kapur jahit ini bentuk lempengan dengan macam-macam warna, gunanya

untuk memindahkan bentuk dan tanda pola pada bahan.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 48 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar. kapur jahit dan pensil jahit

2.Teknik memindahkan tanda-tanda pola

Tanda tanda pola berfungsi sebagai acuan atau pedoman dalam proses

menjahit, maka tanda tanda pola harus dipindahkan dibagian dalam bahan

teksil/ bagian buruk sebelum jarum pentul dilepaskan dari pola.

Dengan memperhatikan tanda-tanda pola, diharapkan tidak terjadi

kesalahan pada waktu menjahit dan menyelesaikan pakaian. Pilihlah cara

yang paling tepat dan efisien untuk memberi tanda tanda pola dengan

menyesuaikan bahan yang akan digunakan.

B.Keterampilan yang diperlukan dalam memindahkan tanda- tanda pola pada

bahan

1.Menyiapkan alat pemberi tanda sesuai dengan tekstur dan warna bahan

Alat dan bahan pemberi tanda harus disesuaikan dengan warna bahan.

Mengapa? Apabila warna bahan sama dengan bahan pemberi tanda maka tanda-

tanda pola yang dipindahkan pada bahan tidak akan terlihat sehingga akan

mempersulit pekerjaan. Sebaiknya pilihkan bahan pemberi tanda dengan warna

yang berbeda agat tanda-tanda pola yang dipindahkan dapat terlihat dan

membantu pekerjaan Anda.

Misalkan warna bahan hijau maka pilihlah warna bahan pemberi tanda kuning.

Bagaimana dengan alat pemberi tanda? Tentu saja alat pemberi tanda harus

disesuaikan dengan tekstur bahan yang akan digunakan. Bahan tipis tembus

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 49 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

terang jangan menggunakan rader bergerigi karena akan merusak bahan. Tanda-

tanda pola yang dipindahkan akan sangat terlihat pada bagian baik.

Contoh lainnya bila bahan yang digunakan wol, tentunya tidak menggunakan

karbon jahit dan rader untuk memindahkan tanda-tanda pola

2.Memindahkan tanda-tanda pola pada bahan berdasarkan kebutuhan

penjahitan sesuai dengan standar yang berlaku

Ada beberapa cara memindahkan tanda tanda pola pada bahan tekstil antara

lain :

a) Menggunakan rader dan karbon jahit

Memilih warna karbon yang sesuai dengan bahan yang digunakan. Karbon

sebaiknya dipilih yang tidak permanen sehingga tanda tanda akan hilang

setelah bahan diseterika Hindari pemakaian karbon ketik atau karbon warna

yang sifatnya permanen.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 50 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gunakan rader bergerigi untuk bahan tekstil seperti katun, untuk bahan yang

tipis dan tembus terang seperti organdi pakailah rader yang polos, sedangkan

untuk bahan yang tebal seberti jean atau kordoray pakailah rader yang

geriginya tajam.

Memberi tanda dengan karbon jahit dengan cara melipat karbon jahit menjadi

dua memanjang dengan permukaan yang licin di sebelah luar, kemudian

diselipkan di antara dua lapis bahan. Merader tanda tanda pola dilakukan

dari bagian baik.

Gb. Merader dengan karbon jahit

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 51 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Bila pekerjaan telah selesai maka tanda-tanda pola akan terlihat pada

potongan bahan bagian buruk.

b) Menggunakan kapur/pensil jahit

Kapur jahit digunakan untuk memberi tanda

tanda pola dengan bantuan penggaris. Caranya

dengan meletakkan penggaris tepat pada

garis pola kemudian masukkan kapur jahit

diantara bahan dan goreskan kapur pada

bahan. Kapur jahit biasanya dipakai oleh

penjahit busana pria/ tailor

Bila Anda tidak memiliki bahan dan alat pemindahkan pola seperti di atas, Anda

dapat memindahkan tanda-tanda pola dengan cara memberi guntingan kecil/

cekrisan (Notch) pada tepi kain . Cekrisan (Notch) ini dikerjakan pada bagian tepi

untuk petunjuk lebar kampuh pada potongan bahan.

C.Sikap kerja yang diperlukan dalam memindahkan tanda- tanda pola pada

bahan

Harus bersikap secara:

1.Tanggung jawab, teliti, rapi dalam menyiapkan alat pemberi tanda

Alat pemberi tanda sebaiknya disiapkan sebelum bekerja. Jumlah dan jenis yang

disiapkan harus sesuai dengan kebutuhan. Bila alat memberi tanda tidak sesuai

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 52 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

maka Anda akan mengganggu teman lain dalam bekerja karena harus meminjam

alat tersebut.

2.Tanggung jawab, teliti, rapi dalam memindahkan tanda-tanda pola

Memindahkan tanda-tanda pola harus teliti karena harus memindahkan garis pola

yang terdiri dari garis dalam berbagai bentuk. Perhatikan apakah semua garis

sudah dipindahkan dengan baik dan benar.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 53 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

BAB VII

MENGEMAS

A.Pengetahuan yang diperlukan dalam Mengemas

1.Teknik melepas pola

Setelah seluruh garis-garis pola dipindahkan ke bahan:

Pola-pola dilepas dari bahan dengan cara melepaskan jarum pentul pada

pola. Jarum pentul disimpan pada tempatnya sementara pola disimpan

kemudian diberi tanda.

- Jika digarmen pola-pola tersebut sudah mempunyai kode, disimpan sesuai

dengan kode-kode yang ada

-Jika diusaha jahit perorangan, pola disimpan dengan cara digulung, diikat

dengan sisa bahan yang sudah dipotong dan diberi nama pemesan.

2.Pengemasan dan Pengikatan potongan bahan

Potongan bahan sesuai pola yang sudah dipotong di kelompokkan sesuai

dengan bagiannya agar memudahkan pada saat menjahit atau menyatukan

bagian-bagaian potongan dengan menggunakan mesin jahit. Pola dilepas dari

potongan bahan dan dikemas dalam kemasan yang telah disiapkan

Bundeling adalah pemisahan dan penggulungan bagian-bagian pola yang

sudah diberi etiket dan kemudian jumlah penggulungan disesuaikan dengan

jumlah yang tertera pada etiket tersebut. Komponen-komponen busana yang

sudah dipotong di bundle, maksudnya komponen disiapkan berdasarkan

ukuran, warna dan jumlah sesuai dengan komposisi yang diperlukan di bagian

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 54 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

penjahitan/ sewing. Ketepatan mengemas bagian-bagian busana (bundeling)

dapat memperlancar proses produksi. Bahan-bahan yang sudah diberi tanda

diikat dan dirapikan perkelompok. Kemudian bahan-bahan tersebut diserahkan

kebagian menjahit.

B.Keterampilan yang diperlukan dalam Mengemas

1.Melepaskan pola dari bahan sesuai dengan urutan nomor pola

Guntingan kain lalu dilepaskan dari pola pola yang melekat. Lakukan dengan

mengikuti kode pola. Bila dilakukan dari nomor kecil dilanjutkan sampai pada

nomor besar begitu sebaliknya

2.Mengemas atau mengikat potongan bahan dilengkapi dengan identitas yang

diperlukan

Mengemas pola dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Bahan-bahan

yang sudah diberi tanda diikat dan dirapikan perkelompok . pengemasan dapat

dilakukan untuk potongan bahan dan pola

Berikut di bawah ini merupakan contoh mengemas

Gambar. Pola dilepas, digulung dan diikat

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 55 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar. Pola dilepas dan digantung

diberi nama pemesan

C.Sikap kerja yang diperlukan dalam Mengemas

Harus bersikap secara:

1.Tanggung jawab, teliti, rapi dalam melepaskan pola dari bahan

Melepaskan jarum pentul dari potongan bahan yang ditelah di potong harus

dilakukan dengan tanggung jawab,teliti dan rapi. Seluruh jarum pentul harus

terlepas dari potongan bahan dan di simpan dalam tempat yang aman. Perhatikan

jangan sampai jarum pentul terjatuh di atas lantai pada sat melepaskannya

karena akan membahayakan bila terinjak oleh kaki.

Sikap bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari dan juga mengajak orang-

orang di sekitar kita agar senantiasa melaksanakan tanggung jawab yang

dimilikinya. Jangan sampai kita lalai dari tanggung jawab kita

2.Tanggung jawab, teliti, rapi dalam mengemas atau mengikat potongan bahan

Mengikat potongan bahan harus dilakukan dengan tanggung jawab dan rapi.

Ikatlah pootongan bahan sesuai dengan kelompoknya dan letakkan pada tempat

dan disusun dengan rapi sebelum dilakukan kegiatan menyatukan potongan kain

pada bagian menjahit.

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 56 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 57 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

DAFTAR PUSTAKA

A. BukuReferensi
a. ---------------, Materi Pembelajaran, Diklat Instruktur Berbasis Kompetensi:
Bidang Metodologi Pelatihan, Unit Kompetensi Merancang Penyajian Materi
Pembelajaran, Kode Unit: D1, Buku Informasi, Depnakertrans, Ditjen
Binalattas, Dit Intala, 2007.
b. -------Vogue Sewing, Harper and Row,
c. Helen Joseph Armstrong, 1987. Patternmaking for Fashion Design, New York.

B. Referensi Lainnya

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 58 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

DAFTAR ALAT DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori
2. Laptop Untuk setiap peserta
3. Alat potong Untuk setiap peserta
4. Alat pendukung memotong Untuk setiap peserta
5. Meja potong Untuk setiap peserta
6. Pita ukur Untuk setiap peserta
7. Alat memindahkan tanda-tanda pola Untuk setiap peserta
8. Keranjang bahan Untuk setiap peserta
9. Seterika Untuk ruang praktik
10. Meja seterika Untuk ruang praktik
11. sprayer Untuk ruang praktik

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Rancangan bahan Setiap peserta
2. Bahan tekstil Untuk setiap peserta
3. Pola sesuai desain Untuk setiap peserta
4. Karbon jahit Untuk setiap peserta
5. Setiap peserta

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 59 dari 61
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi,Penjahitan GAR.CM02.007.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi

1. Widyaiswara
1. Dra Dwijanti,M.Pd 2. Asesor
3. Anggota

Judul Modul: Mermotong Bahan (Cutting)


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 60 dari 61

Anda mungkin juga menyukai