MELAKUKAN PENGEPRESAN
PADA ROK
GAR.CM02.010.01
DAFTAR ISI
Pengepresan .....................................................................................
1. Pelaporan/Pencataan penolakan/kesalahan..................................
2. Pencegahan Pengulangan kesalahan............................................
3. Penyimpanan pakaian setelah pengepresan..................................
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Penyerahan Pekerjaan Pengepresan 20
1. Melaporkan/Mencatat penolakan/kesalahan.................................
2. Melakukan kegiatan pencegahan pengulangan kesalahan.............
3. Menyimpan pakaian setelah pengepresan....................................
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Menyerahkan Pekerjaan
Pengepresan ..................................................................................... 20
1. Bersih, rapi, teliti, sesuai prosedur
BAB V Menerapkan Praktik Keselamatan dan Kesehatan Kerja ......... 19
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menerapkan Praktik Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
1. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja .............................
2. Pencegahan Kecelakaan kecil dalam Bekerja................................
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menerapkan Praktik Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.................................................................................... 20
1. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja............................
2. Menghindari kecelakaan kecil dalam bekerja................................
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menerapkan Praktik Keselamatan
dan Kesehatan Kerja ............................................................................. 20
1. Bersih, rapi, teliti, sesuai prosedur
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22
A. Buku Referensi ........................................................................... 22
B. Referensi Lainnya ....................................................................... 22
DAFTAR ALAT DAN BAHAN ......................................................................... 23
A. DAFTAR PERALATAN/MESIN ....................................................... 23
B. DAFTAR BAHAN ......................................................................... 23
DAFTAR PENYUSUN ................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
Pembuatan atau menjahit busana/pakaian merupakan pekerjaan yang
dilakukan melalui banyak proses. Setiap proses dilalui dengan beberapa langkah
dan semua langkah tidak ada yang tidak penting. Salah satu bagian penting dalam
langkah kerja menjahit adalah pengepresan. Pengepresan dapat diterjemahkan
sebagai suatu proses melicinkan atau melekatkan kain keras pada bagian tertentu
dari pakaian yang membutuhkan pelapis. Di sisi lain pengepresan diartikan pula
sebagai penyempurnaan akhir pada proses produksi pakaian. Ditinjau dari asal
bahasanya kata “press’’ atau pengepresan pada dasarnya memiliki arti “tekan”.
Jadi kata pengepresan busana sendiri mempunyai pengertian “menekan”
(pressing) busana dengan alat listrik yang diubah menjadi panas.
Formatted: Font: (Default) Arial, Font color: Black
B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi ini
adalah untuk memfasilitasi peserta sehingga pada proses belajar mengajar sampai
akhir diklat diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mampu menyiapkan tempat kerja dan alat dalam melakukan pengepresan
pada rok
2. Mampu melakukan pengepresan rok
3. Mampu menyerahkan pekerjaan pengepresan rok
4. Mampu menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja pada
pengepresan rok
BAB II
MENYIAPKAN TEMPAT DAN ALAT KERJA
Meja kerja dan alat tulis terutama diperlukan pada waktu menyiapkan pola
dan memotong bahan. Meja kerja terbuat dari kayu dengan ukuran tinggi 75 cm
lebar minimal 75 cm serta panjang minimal 120 cm. Adapun syarat meja kerja
untuk jahit menjahit adalah: kokoh dan kuat, permukaan daun meja harus datar
dan licin, tidak miring, rata dan rapi, agar tidak merusak bahan.
Kelengkapan Kerja
Kelengkapan kerja merupakan perlengkapan yang diperlukan dalam bekerja
untuk menunjang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Kelengkapan kerja yang dimaksud disini adalah baju kerja atau biasa disebut
celemek (apron).
Celemek/Apron
Baju kerja penting bagi semua pekerja, dalam pekerjaan dibidang busana,
dalam melakukan pengepresan, baju kerja/celemek/ apron berfungsi sebagai
pelindung pakaian yang kita kenakan dari panas dan uap air/air, sehingga baju
tetap terlihat bersih. Selain itu celemek dapat dimanfaatkan sebagai saku atau
tempat menyimpan seperti : pensil, pulpen, hand phone ataupun yang lain.
Setrika kuno dibuat dari besi yang diisi arang membara. Saat ini setrika
kebanyakan dibuat dari aluminium dan baja tahan karat, dengan sumber
panas dari listrik. Di dalam setrika terdapat thermostat yang
mengendalikan suhu. Selain itu beberapa setrika modern juga dapat
mengubah air menjadi uap air untuk membasahi pakaian. Setrika panas
yang sedang tidak digunakan harus diletakkan tegak lurus sehingga
Setrika sudah dikenal sejak 400 SM di Yunani, pada saat itu setrika
digunakan untuk merapikan lipatan-lipatan vertikal pada pakaian
kebesaran. Selain di Yunani setrika juga telah digunakan di Romawi
dengan nama preleum, tekhnik yang digunakan pada masa itu adalah
“pressing” yaitu suatu tekhnik penekanan yang mirip dengan mekanisme
alat pemeras buas anggur. Setrika juga sudah dikenal di wilayah asia
terutama di negara China pada abad ke-1SM, setrika tersebut mirip
dengan bentuk setrika pada zaman sekarang yaitu berupa pot yang
terbuat dari logam yang dapat diisi dengan bara api atau arang kayu.
Di tahun 1870 seorang ibu rumah tangga yang bernama Mary Florence
Potts memodivikasi setrika sadiron menjadi berbentuk runcing, pada
kedua ujungnya, kemudian dia memperbaharui lagi dengan
menambahkan pegangan yang dapat dilepas, jadi saat setrika
dipanaskan maka panasnya tidak akan merambat ke pegangan tersebut.
belum tersebar begitu luas. Dan pada awal abad ke-20 mulailah setrika
listrik dikenal ke seluruh dunia, pada tahun 1920 setrika listrik mulai
dilengkapi dengan komponan thermostat yaitu komponen yang berfungsi
untuk mengontrol suhu setrika. Selanjutnya mulailah dikembangkan
berbagai bentuk dan fitur setrika yang sekarang banyak dipakai di
seluruh dunia.
https://www.google.co.id/search?q=setrika+dengan+sprayer&tbm=isch&tb
s=rimg:CY5Q3qolIAhUIjgqOaicHO8m5Z
b) Mesin Pressing
b) Tailor’s Ham
Adalah bantalan lonjong yang padat, dan diisi dengan serbuk gergaji
atau kapuk untuk mengepres bagian kurva dan detail bagian-bagian yang
membulat
c) Point presser
Alat bantu terbuat dari kayu untuk membuka kampuh yang berujung
lancip, runcing, atau menyiku sebelum dibalik. Misalnya ujung kerah,
ujung saku,, sudut manset dan sudut siku lainnya.
f) Press Mit
Press mit merupakan alat bantu setrika berbentuk fleksible dengan
pelindung tangan yang biasa digunakan untuk memudahkan seseorang
saat menyetrika pakaian.
Bila selesai digunakan, seka kerak air dan endapan lain dari tapak
alat dengan lap yang basah dan bahan pencuci (cairan) non ampelas
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam menyiapkan tempat kerja dan alat
:
Bersih
Bersih mengandung arti, bahwa kita sebagai pelaku dalam bekerja
harus menjaga kebersihan diri, terutama tangan yang akan kita
gunakan untuk bekerja harus benar-benar dalam keadaan bersih
(higienis), demikian pula pakaian yang kita gunakan harus menunjang
hasil dari pekerjaan kita, jangan sampai pakaian yang dikenakan
kotor yang akhirnya menyebabkan menyebabkan kotornya hasil dari
pekerjaan kita. Disamping itu tempat kerja dan alat yang akan kita
gunakan harus kita siapkan dalam keadaan bersih.
Rapi
Rapi dalam sikap bekerja artinya, melakukan pekerjan yang akan kita
kerjakan dengan rapi, artinya kita melakukannya dengan teratur,
bertahap, sesuai langkah-langkah bekerja yang ditetapkan, sehingga
hasil pekerjaan kita akan rapi pula.
Teliti
Teliti dalam bekerja artinya pekerjaan yang kita lakukan memenuhi
semua tahapan yang harus diikuti untuk menghasilkan produk yang
diharapkan, teliti dalam bekerja juga berkaitan dengan ketelitian
dalam keselamatan kerja agar tidak mengalami cidera atau
kecelakaan kerja.
Sesuai SOP
Menyiapkan tempat kerja dan alat, harus kita lakukan sesuai SOP
yang ada, sebelum bekerja tempat dalam keadaan bersih, sehingga
menunjang semangat bekerja, alat yang akan digunakan juga dalam
keadaan bersih, siap pakai dan selama pemakaian dijaga
kebersihannya, baik tempat maupun alat. Demikian pula setelah
selesai bekerja tempat kerja harus bersih dan alat harus dibersihkan
untuk persiapan kerja selanjutnya/esok harinya.
BAB III
MENGERJAKAN PENGEPRESAN
Bahan pakaian seperti katun dan linen walau sudah disetrika masih
sering tampak kusut. Bahan-bahan pakaian seperti ini harus
diperciki air sampai agak basah, lalu gulung. Diamkan selama 1
jam. Setelah itu baru disetrika. Saat menyetrika, arahkan setrika
sesuai arah serat kain.
Baju yang dihiasi payet-payet saat disetrika sebaiknya diberi alas
handuk. Selain itu, saat menyetrika jangan terlalu ditekan.
Sebelum menyetrika rok berlipit-lipit, taruh jepitan di tiap litipannya.
Tapi, jangan menggosok di atas jepitan. Saat menyetrika mulailah
dari bagian dalam rok, dengan arah dari atas ke bawah. Setelah itu
barulah setrika bagian luar rok.
Kain damask untuk taplak atau serbet makan, akan tampak lebih
berkilat bila saat penyetrikaan, kain disetrika pada bagian
depannya/baik kain.
Bila menyetrika kain beludru, setrikalah bagian dalamnya.
Bila pakaian beludru kehujanan, keringkan dengan alat pengering
rambut yang disetel maksimum. Bila dibiarkan mengering sendiri,
bulu-bulunya akan saling menempel.
dipress, selain itu dapat digunakan pula bahan katun yang dibasahkan
sebagai alas pengepresaan agar hasilnya rapi dan dapat mengatasi
gosong pada pakaian. Pengaturan suhunya pada thermostat, biasanya
berupa angka dan nama bahan/tekstil yang sesuai dengan kekuatan
panas pada suhu tersebut, yaitu :
nomor 2 untuk silk dan nilon,
nomor 3 untuk poliester dan rayon,
nomor 4 untuk wool
nomor 5 untuk katun dan
nomor 6 untuk linen, dengan strika yang panas maksimal 450
watt.
Sedangkan panas seterika 300 watt, dapat digunakan untuk
mengepres polyester dan rayon dan dengan mengalas dengan
kain katun basah terlebih dahulu.
2) Setrika uap
Langkah-langkah pengepresan/penyetrikaan yang dilakukan dengan
menggunakan setrika uap adalah :
Penyiapan setrika (uap) dan meja setrika
a. Mengisi tangki air setrika :
maksimum
(6) Pasang kembali tutup pengisian (klik)
b. Menyetel suhu
(1) Letakkan setrika berdiri pada tumitnya
(2) Setel pengatur suhu ke suhu penyetrikaan yang diinginkan
dengan memutarnya ke posisi yang sesuai
(3) Pasang steker pada stopkontak yang ada ardenya
(4) Setelah lampu penunjuk berwarna kuning mati, tunggu
sebentar sebelum mulai menyetrika
c. Penggunaan setrika
(1) Menyetrika dengan uap :
(a) Setel pengatur suhu sesuai dengan posisi yang disarankan
(Lihat “Mengatur suhu alat pengepresan”)
(b) Setel penggendali uap sesuai posisi uap yang diinginkan :
- Untuk uap minimum (setelan suhu
dan
- Untuk penguapan sedang pengaturan suhu
pada MAX
-Untuk uap maksimum (setelan suhu
hingga MAX)
Penguapan akan dimulai begitu suhu yang disetel tercapai
Air dapat bocor dari pelat tapak bila suhu disetel terlalu
rendah MIN hingga
uap minimum
uap maksimum
uap sedang
(3) Penyemprotan
Fungsi untuk menghilangkan kusut atau lipatan yang membandel
pada suhu beberapa saja
(a) Pastikan ada cukup air di dalam tangki air
(b) Tekan tombol penyemprot beberapa kali untuk melembabkan
pakaian yang akan disetrika
Uap dapat digunakan ketika kita memegang posisi setrika vertikal.
Berguna untuk menghilangkan lipatan pada pakaian, gorden dll.
Semburan uap yang kuat dapat membantu menghilangkan lipatan
yang sangat membandel.
Fungsi semburan uap hanya bekerja pada penyetelan suhu antara
dan MAX
(a) Tekan dan lepaskan tombol semburan uap
- Untuk nomor 1 tanpa uap air, untuk silk, wool, katun dan linen
sudah memakai uap air. Untuk lebih jelasnya lihat buku pedoman
petunjuk pemakaian mesin press, karena setiap tipe mesin press
pengaturannya sesuai dengan spesifikasinya masing-masing
Alat/mesin press setelah digunakan, pastikan semua tombol di matikan
(dioffkan), diamkan hingga dingin dan bersihkan sebelum disimpan/ditutup.
BAB IV
MENYERAHKAN PEKERJAAN PENGEPRESAN
1. Pelaporan/Pencatatan Penolakan/Kesalahan
Tahap pengepresan merupakan salah satu tahapan yang menentukan bagus
tidaknya kualitas pakaian. Karena merupakan suatu proses, maka
pengepresan mencakup beberapa kegiatan, salah satunya adalah
pelaporan/pencatatan, hal ini harus dilakukan sehubungan dengan resiko yang
terjadi berupa penolakan/kesalahan. Pelaporan yang dilakukan berkaitan
dengan pengepresan mencakup, pelaporan jenis pakaian, jumlah pakaian,
ukuran pakaian, kondisi pakaian dll. Pencatatan sebaiknya dilakukan secara
rutin dan terus menerus. Hal ini bertujuan untuk mengontrol kegiatan dan
produk usaha. Disamping itu pelaporan/pencatatan penolakan/kesalahan
dilakukan agar segera menindak lanjuti proses kerja yang terkendala, sehingga
permasalahan cepat diatasi. Bayangkan bila menerima pesanan sejumlah 100
picies pakaian , ternyata setelah dilakukan pengepresan ada yang rusak 3,
picies, maka apabila tidak segera dilaporkan atas kesalahan yang terjadi, maka
akibatnya akan menjadi masalah besar. Kekecewaan pembeli/pemesan akan
mengakibatkan ruginya perusahaan karena diklaim pelanggan/pemesan,
sehingga perusahaan akan kehilangan pelanggan, mereka akan mencari
tempat baru yang dapat memenuhi jumlah yang dipesannya. Belum lagi nama
perusahaan akan tercemar, akibatnya tidak ada lagi pelanggan yang datang,
terjadi pengurangan pegawai, dan rentetan panjang masalah yang akan
muncul, akibat dari ketidak cermatan kita dalam melayani pelanggan.
Tujuan dari pelaporan/pencatatan adalah :
Sebagai bukti adanya aktivitas/kegiatan
- Melipat
- Menggantung (rok, jas, pakaian kerja, selendang yang
Berjambul, dll)
- Menggulung dan membalut dan dimasukkan dalam plastik
(kain songket)
BAB V
MENERAPKAN PRAKTIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keselamatan/keamanan dan kesehatan dalam bekerja, harus selalu diupayakan
dalam setiap diri pekerja/praktikan, kewaspadaan terhadap bahaya kecelakaan
dan gangguan kesehatan akibat pekerjaan harus selalu tertanam, sehingga
pekerja/praktikan mengupayakan untuk melindungi diri dan waspada terhadap
penyakit atau kecelakaan/bahaya yang ditimbulkan dari pekerjaannya. Bekerja
efektif dan efisien menuntut para pekerja/praktikan harus membekali diri dengan
sikap dan ketrampilan yang memadai sesuai tuntutan pekerjaannya.
kesehatan kerja. Oleh karena itu sebagai konsekuensinya prinsip ini maka
tempat kerja/laboratorium/bengkel kerja wajib menyediakan alat-alat atau
fasilitas yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya:
(1) Tersedianya Kotak PPPK (P3K) lengkap beserta isinya
(2) Tersedianya alat pemadam kebakaran
(3) Ada petugas yang melayani kesehatan kerja
(4) Alat-alat praktek dalam keadaan aman/mudah digunakan dan tidak
menimbulkan bahaya
(b) Setiap pekerja/praktikan wajib mengenakan pakaian kerja dan alat-alat
pelindung diri pada waktu bekerja/melakukan praktikum, seperti, baju
kerja/celemek, kacamata, sarung tangan dan sebagainya.
(c) Setiap pekerja/praktikan harus menerapkan prinsip-prinsip umum yang
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja secara umum, antara lain:
Bekerja sesuai prosedur/langkah kerja tertentu
Menggunakan alat yang tepat sesuai dengan fungsinya
Melakukan perawatan terhadap kebersihan dan keindahan tempat kerja
Setiap pekerja/praktikan harus memahami situasi laboratorium/bengkel
kerja dalam kaitannya tindakan menyelamatan jika terjadi kecelakaan .
2. Pencegahan Kecelakaan Kecil dalan Bekerja
Kecelakaan kecil dalam Keselamatan dan kesehatan kerja dapat dicegah melalui :
a. Tenaga Kerja :
(a) Mempelajari dan melaksanakan sesuao SOP / instruksi/tata cara kerja
dengan benar
(b) Melatih diri dan meningkatkan minat dan kemampuan bekerja.
(c) Pemakaian alat pelindung diri yang dianjurkan/diperintahkan.
b. Pekerjaan :
(1) Menerapkan peraturan lamanya bekerja/sekolah sesuai perundang-
undangan yang berlaku
(2) Mengadakan pengaturan tata cara kerja yang baik, yaitu dengan
pengaturan jadwal kerja (jam kerja dan istirahat yang sesuai).
(3) Menerapkan rolling kerja (shif/jam kerja), untuk menghindari
kejenuhan/kebosanan yang mengakibatkan kecelakaan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Referensi
B. Referensi Lainnya
- https://ontbpwjt.wordpress.com/2017/02/04/teknik-pengepresan-busana-dalam-
industri-garmen/
- https://www.google.co.id/search?q=setrika+listrik+kuno&tbm=isch&source=iu&ict
x=1&fir=Zt1L7HTRruP2AM%253A%252Cjz9Ik2Lfy65v3M%252C_&usg=
- https://www.google.co.id/search?q=travel+steamer&source=lnms&tbm=isch&sa=X
&ved=0ahUKEwiFq96Xu7TZAhUCTbwKHZ0WC6QQ_AUICigB&biw=1366&bih
=667#imgrc=1ZM1Jb-LhJbaqM:&spf=1519128648973
- https://sikil-rayapen.blogspot.co.id/2015/03/Pengertian-Jenis-jenis-Bagian-bagian-
dan-Prinsip-Kerja-Seterika.html?m=1
- https://www.facebook.com/AlfiatulKasanah/photos/a.667494086599062.1073741828
.667460589935745/1349095035105627/?type=3&theater
- https://www.google.co.id/search?q=pressing+kerah&source=lnms&tbm=isch&sa=X
&ved=0ahUKEwiMx7Xmi7fZAhUNPrwKHV8RDNEQ_AUICigB&biw=1366&bih
- https://www.google.co.id/search?q=sprayer+untuk+setrika&source=lnms&tbm=isch
&sa=X&ved=0ahUKEwi5pJGNq7jZAhUEw7wKHStMAkgQ_AUICigB&biw=752
- https://www.google.co.id/search?q=setrika+dengan+sprayer&source=lnms&
tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjCz_mtr7jZAhVTNbwKHdBvAdMQ_
- https://www.google.co.id/search?q=gantungan+baju&source=lnms&tbm=isc
h&sa=X&ved=0ahUKEwj1y6vuwLjZAhWGbrwKHcTRAvAQ_AUICigB&biw=
- https://www.google.co.id/search?q=boneka+jahit&source=lnms&tbm=isch&sa=X&v
ed=0ahUKEwio__CNtLnZAhVNO7wKHfUIBVYQ_AUICigB&biw=752&bih=583
- https://www.google.co.id/search?q=kegunaan+trubenais&source=lnms&tbm
=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiVnNrBn7vZAhUIlJQKHQLkCSwQ_AUICigB&
- https://www.google.co.id/search?q=menyetrika+kain&source=lnms&tbm=isch&sa=
X&ved=0ahUKEwiTgsKThb3ZAhWIv7wKHSSqD4gQ_AUICigB&biw=1366&bih
- https://www.google.co.id/search?q=SOP+pengepresan+dalam+garmen&tb
m=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwjtse7NtMDZAhXFs48K
- https://www.google.co.id/search?q=menyetrika+kain&source=lnms&tbm=isch&sa=
- https://www.google.co.id/search?q=meja+setrika&source=lnms&tbm=isch&sa=X&v
- https://www.google.co.id/search?q=lapisan+untuk+ban+pinggang&tbm=isc
h&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwjY8cq4gMDZAhULKY8KHeJs
- http://setrika.co.id/cara-mengatur-suhu-setrika
- http://mode.ok-rek.com/2012/12/cara-cara-pengepresan.html
- http://kursusjahityogya.blogspot.co.id/2015/10/alatbantupengepresanpadabusana.htm
- https://www.google.co.id/search?q=cara+melipat+baju+dengan+cepat+dan+rapi&biw=1366&bih=
- https://batikyogya.wordpress.com/2008/11/04/quality-control-di-industri-garmen-
olehnoor-fitrihana/
- https://www.youtube.com/watch?v=3KIy71nIn3I
- https://www.google.co.id/search?q=rok+lipit+searah&tbm=isch&source=iu
&ictx=1&fir=rFyKstdPWnKq0M%253A%252CHdbXRL4aMMZFTM%252C
- https://www.google.co.id/search?q=Keselamatan+Dan+kesehatan+kerja&so
urce=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjI59q01sbZAhVBQ48KHdVEDi
B. Daftar Bahan
DAFTAR PENYUSUN