Anda di halaman 1dari 62

BUKU INFORMASI

MELAKUKAN PENGEPRESAN
PADA ROK
GAR.CM02.010.01

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN BIDANG BISNIS DAN PARIWISATA
DEPOK
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 4
A. Tujuan Umum (Unit Kompetensi) ...................................................... 4
B. Tujuan Khusus (Elemen Kompetensi) ................................................. 4
BAB II MENYIAPKAN TEMPAT DAN ALAT KERJA.................................. 5
A. Pengetahuan yang Diperlukan tentang Tempat dan Alat Kerja ............. 5
1. Tempat kerja ........................................................................... 6
2. Alat press utama dan pendukung.............................................
3. Kebersihan dan pemeriksaan alat press................................
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Tempat dan Alat Kerja 11
1. Menyiapkan tempat kerja .....................................................
2. Menyiapkan alat press utama dan pendukung..........................
3. Membersihkan dan memeriksa alat press............
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menyiapkan Tempat Kerja dan Alat 11
1. Bersih, rapi, teliti, sesuai SOP
BAB III MENGERJAKAN PENGEPRESAN .............................................. 12
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengerjakan Pengepresan........... 12
1. Penempatan pekerjaan pada mesin ............................................ 12
2. Pengaturan suhu alat pengepresan ............................................ 13
3. Penggunaan mesin press..........................................................
4. Keamanan mesin press...............................................................
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengerjakan Pengepresan .......... 17
1. Menempatkan pekerjaan pada mesin...........................................
2. Mengatur suhu alat pengepresan................................................
3. Menggunakan mesin press..........................................................
4. Memastikan Keamanan Mesin Pres .............................................
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mengerjakan Pengepresan............ .. 18
1. Bersih, rapi, teliti, sesuai SOP
BAB IV MENYERAHKAN PEKERJAAN PENGEPRESAN ........................... 19
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyerahkan Pekerjaan

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 2 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Pengepresan .....................................................................................
1. Pelaporan/Pencataan penolakan/kesalahan..................................
2. Pencegahan Pengulangan kesalahan............................................
3. Penyimpanan pakaian setelah pengepresan..................................
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Penyerahan Pekerjaan Pengepresan 20
1. Melaporkan/Mencatat penolakan/kesalahan.................................
2. Melakukan kegiatan pencegahan pengulangan kesalahan.............
3. Menyimpan pakaian setelah pengepresan....................................
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Menyerahkan Pekerjaan
Pengepresan ..................................................................................... 20
1. Bersih, rapi, teliti, sesuai prosedur
BAB V Menerapkan Praktik Keselamatan dan Kesehatan Kerja ......... 19
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menerapkan Praktik Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
1. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja .............................
2. Pencegahan Kecelakaan kecil dalam Bekerja................................
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menerapkan Praktik Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.................................................................................... 20
1. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja............................
2. Menghindari kecelakaan kecil dalam bekerja................................
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menerapkan Praktik Keselamatan
dan Kesehatan Kerja ............................................................................. 20
1. Bersih, rapi, teliti, sesuai prosedur
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22
A. Buku Referensi ........................................................................... 22
B. Referensi Lainnya ....................................................................... 22
DAFTAR ALAT DAN BAHAN ......................................................................... 23
A. DAFTAR PERALATAN/MESIN ....................................................... 23
B. DAFTAR BAHAN ......................................................................... 23
DAFTAR PENYUSUN ................................................................................... 24

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 3 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN UMUM
Pembuatan atau menjahit busana/pakaian merupakan pekerjaan yang
dilakukan melalui banyak proses. Setiap proses dilalui dengan beberapa langkah
dan semua langkah tidak ada yang tidak penting. Salah satu bagian penting dalam
langkah kerja menjahit adalah pengepresan. Pengepresan dapat diterjemahkan
sebagai suatu proses melicinkan atau melekatkan kain keras pada bagian tertentu
dari pakaian yang membutuhkan pelapis. Di sisi lain pengepresan diartikan pula
sebagai penyempurnaan akhir pada proses produksi pakaian. Ditinjau dari asal
bahasanya kata “press’’ atau pengepresan pada dasarnya memiliki arti “tekan”.
Jadi kata pengepresan busana sendiri mempunyai pengertian “menekan”
(pressing) busana dengan alat listrik yang diubah menjadi panas.
Formatted: Font: (Default) Arial, Font color: Black

Gambar 1.1 Pengepresan


Tahapan dalam pengepresan merupakan salah satu tahapan yang menentukan
bagus tidaknya kualitas busana/pakaian tersebut.
Pengepresan merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan penampilan yang
bagus atau istimewa dari pakaian, lakukan pengepresan setiap kali menyambung
bagian-bagian pakaian selesai dijahit, maka kita akan mendapatkan penampilan
pakaian yang menawan sesuai yang kita inginkan.
Tujuan utama dari pengepresan busana/pakaian diantaranya adalah :
a. Menghilangkan kerutan atau menghaluskan bekas lipatan yang tidak
diinginkan
b. Membuat lipatan-lipatan tertentu sesuai desain yang diinginkan
c. Membentuk/mencetak busana sesuai lekuk tubuh
d. Menempelkan interfacing

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 4 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

e. Mempersiapkan busana untuk diproses ke tahap lebih lanjut


f. Sebagai penyelesaian akhir pada busana setelah proses atau pembuatan
busana selesai dilakukan.
Buku informasi ini memberikan uraian tentang pengepresan pada rok.
Setelah mempelajari buku informasi ini peserta diharapkan mampu melakukan
pengepresan pada rok.

B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi ini
adalah untuk memfasilitasi peserta sehingga pada proses belajar mengajar sampai
akhir diklat diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mampu menyiapkan tempat kerja dan alat dalam melakukan pengepresan
pada rok
2. Mampu melakukan pengepresan rok
3. Mampu menyerahkan pekerjaan pengepresan rok
4. Mampu menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja pada
pengepresan rok

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 5 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

BAB II
MENYIAPKAN TEMPAT DAN ALAT KERJA

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menyiapkan tempat kerja dan


alat
1. Pengetahuan dalam Menyiapkan Tempat Kerja
Tempat kerja adalah bagian penting dalam suatu usaha, tempat kerja
biasa disebut juga bengkel (workshop). Tempat kerja sangat berpengaruh
pada kenyamanan dan keselamatan kerja (siswa atau pekerja). Keadaan
atau suasana yang nyaman (comfortable) dan aman (safe) akan
menimbulkan gairah produktivitas kerja.
Tempat kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan dan peralatan kerja
sehingga tempat kerja tersebut dapat memenuhi persyaratan tempat kerja
yang ergonomis. Semua peralatan kerja haruslah tertata secara rapi dan
efisien yang ditempatkan pada tempat-tempat khusus (misalnya : kotak
atau box, lemari, dan sebagainya). Pada industri garmen, setidaknya
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengatur dan
mengelola tempat kerja, yaitu :
 Memperhatikan kegunaan atau fungsi dari tempat tersebut.
 Memperhatikan kapasitas pegawai dalam setiap ruangan atau tempat
kerja.
 Memperhatikan kondisi ruangan (ventilasi udara), dengan suhu
ruangan 25 derajat Celcius (disesuaikan).
 Memperhatikan kondisi cahaya penerangan yang disesuaikan dengan
jenis pekerjaan yang dilakukan.
 Memperhatikan tekanan udara dalam ruangan kerja.
 Alat dan bahan ditempatkan sesuai dengan kegunaan.
 Menyediakan ruangan istirahat (rest room) yang disediakan untuk
tempat istirahat.
 Memperhatikan penempatan kamar ganti, kamar kecil.
 Senantiasa menjaga kebersihan tempat kerja.
Istilah Ergonomika
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ergon” yang berarti kerja

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 6 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

dan “nomos” berarti aturan, kaidah, atau prinsip.


Ergonomi atau ergonomika adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara
manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu sistem kerja, yang
mencakup karakteristik fisik maupun nonfisik, keterbatasan manusia, dan
kemampuannya dalam merancang suatu sistem yang efektif, aman, sehat,
nyaman, dan efisien. Kata sifat dari ergonomi adalah ergonomis, yaitu
kaidah atau aturan yang mengatur berbagai faktor-faktor antara manusia
dengan elemen-elemen dalam suatu sistem kerja.
Penerapan Konsep Budaya Kerja di Tempat Kerja
Konsep budaya kerja di tempat kerja mempunyai manfaat dan peranan sebagai
berikut :
 Tempat kerja menjadi teratur dan efisien, dan proses diversifikasi produk
menjadi mudah.
 Memotovasi pegawai untuk senantiasa aktif bekerja.
 Meningkatkan produktivitas kerja sehingga menghasilkan produk yang
baik.
 Mengurangi kecelakaan di tempat kerja.

Meja kerja dan alat tulis terutama diperlukan pada waktu menyiapkan pola
dan memotong bahan. Meja kerja terbuat dari kayu dengan ukuran tinggi 75 cm
lebar minimal 75 cm serta panjang minimal 120 cm. Adapun syarat meja kerja
untuk jahit menjahit adalah: kokoh dan kuat, permukaan daun meja harus datar
dan licin, tidak miring, rata dan rapi, agar tidak merusak bahan.

Kelengkapan Kerja
Kelengkapan kerja merupakan perlengkapan yang diperlukan dalam bekerja
untuk menunjang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Kelengkapan kerja yang dimaksud disini adalah baju kerja atau biasa disebut
celemek (apron).
Celemek/Apron

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 7 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar. 2.1 Baju kerja, celemek/apron


Sumber : https://indonesian.alibaba.com/product-detail/

Baju kerja penting bagi semua pekerja, dalam pekerjaan dibidang busana,
dalam melakukan pengepresan, baju kerja/celemek/ apron berfungsi sebagai
pelindung pakaian yang kita kenakan dari panas dan uap air/air, sehingga baju
tetap terlihat bersih. Selain itu celemek dapat dimanfaatkan sebagai saku atau
tempat menyimpan seperti : pensil, pulpen, hand phone ataupun yang lain.

2. Alat Press Utama dan Pendukung


Dalam pembuatan pakaian/rok penggunaan alat press diperlukan dalam
proses maupun untuk penyelesaiannya. Proses pengepresan pada
pakaian, dapat dibagi dalam 2 macam :
a. Pengepresan antara (under pressing)

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 8 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

b. Pengepresan akhir (toppressing).


Pada proses awal dilakukan penyetrikaan sebelum pemotongan
bahan/kain. Pengepresan antara (under pressing) adalah pengepresan
yang dilakukan disela-sela menjahit, dikerjakan untuk mempermudah
proses jahit. Dan pengepresan akhir (top pressing) dikerjakan setelah
pakaian selesai dijahit atau tinggal siap pakai.
Alat-alat yang dibutuhkan dalam pengepresan dibagi menjadi 2 macam :
 Alat press utama
 Alat press bantu
1) Alat Press Utama
Alat press utama adalah alat yang sangat penting dibutuhkan dalam
pengepresan. Alat press utama dapat kita jumpai dari fungsi dan bentuk
yang paling sederhana sampai yang terkini. Alat press utama adalah
setrika, tahukah anda bagaimana sejarah setrika ?
Sebelum kita mengenal laundry yang sangat modern saat ini, awal
mulanya kita harus mengenal setrika. Ya karena setrika merupakan
salah satu alat usaha laundry yang sangat penting.
Setrika (dari bahasa Belanda: strijkijzer) adalah cara menghilangkan
kerutan dari pakaian dengan alat yang dipanaskan. Alat yang biasanya
digunakan untuk hal ini juga disebut “setrika”. Biasanya pakaian yang
baru dicuci harus disetrika agar kembali mulus. Hal ini terjadi karena
ketika molekul-molekul polimer dalam serat pakaian dipanaskan, serat-
serat tersebut diluruskan karena beban dari setrika. Setelah dingin,
pakaian mempertahankan bentuk lurus ini. Beberapa bahan pakaian
perlu diberi air untuk melonggarkan ikatan antar molekul. Saat ini
terdapat banyak bahan pakaian dari polimer sintetis yang dipromosikan
sebagai bahan yang tidak perlu disetrika.

Setrika kuno dibuat dari besi yang diisi arang membara. Saat ini setrika
kebanyakan dibuat dari aluminium dan baja tahan karat, dengan sumber
panas dari listrik. Di dalam setrika terdapat thermostat yang
mengendalikan suhu. Selain itu beberapa setrika modern juga dapat
mengubah air menjadi uap air untuk membasahi pakaian. Setrika panas
yang sedang tidak digunakan harus diletakkan tegak lurus sehingga

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 9 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

tidak membakar permukaan di bawahnya dan menyebabkan kebakaran.


Selain itu terdapat juga setrika nirkabel yang dipanaskan di sebuah
docking station, dan setrika portable yang bentuknya kecil untuk
menyetrika dasi atau untuk dibawa bepergian. Selain setrika diberi
thermostat, ada juga thermofuse yang digunakan untuk pengaman yang
fungsinya sama seperti sikring, namun pada suhu panas yang melewati
batas toleransi thermofuse akan putus.

Setrika sudah dikenal sejak 400 SM di Yunani, pada saat itu setrika
digunakan untuk merapikan lipatan-lipatan vertikal pada pakaian
kebesaran. Selain di Yunani setrika juga telah digunakan di Romawi
dengan nama preleum, tekhnik yang digunakan pada masa itu adalah
“pressing” yaitu suatu tekhnik penekanan yang mirip dengan mekanisme
alat pemeras buas anggur. Setrika juga sudah dikenal di wilayah asia
terutama di negara China pada abad ke-1SM, setrika tersebut mirip
dengan bentuk setrika pada zaman sekarang yaitu berupa pot yang
terbuat dari logam yang dapat diisi dengan bara api atau arang kayu.

Pada awal abad ke-17 di daerah Inggris ditemukan setrika dengan


nama”Sadiron” yang berasal dari bahasa Inggris kono “sald” yang
artinya “solid”. Setrika ini berbentuk potongan logam tebal dengan
permukaan bawah yang rata dan pada bagian atas diberi pegangan.
Dari bentuk yang sederhana maka ditemukanlah jenis setrika yang
berbentuk kotak logam bergagang yang di dalamnya dapat diisi dengan
bara api.

Di tahun 1870 seorang ibu rumah tangga yang bernama Mary Florence
Potts memodivikasi setrika sadiron menjadi berbentuk runcing, pada
kedua ujungnya, kemudian dia memperbaharui lagi dengan
menambahkan pegangan yang dapat dilepas, jadi saat setrika
dipanaskan maka panasnya tidak akan merambat ke pegangan tersebut.

Pada tahun 1882 setrika listrik generasi pertama ditemukan dan


dipatenkan, namun pada saat itu kurang populer karena aliran listrik

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 10 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

belum tersebar begitu luas. Dan pada awal abad ke-20 mulailah setrika
listrik dikenal ke seluruh dunia, pada tahun 1920 setrika listrik mulai
dilengkapi dengan komponan thermostat yaitu komponen yang berfungsi
untuk mengontrol suhu setrika. Selanjutnya mulailah dikembangkan
berbagai bentuk dan fitur setrika yang sekarang banyak dipakai di
seluruh dunia.

Macam-macam alat press utama :


a) Setrika
(1) Setrika kuno (manual)/ non automatic iron

Gambar 2.2 Setrika kuno


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=setrika+listrik+kuno&tbm=isch&source=iu&

Jenis setrika ini terbuat dari logam tebal dengan gagang/pegangan


yang terbuat dari kayu. Sumber panasnya didapat dari bara arang kayu
yang dimasukkan ke dalam badan setrika. Bila kita akan menyetrika
pakaian maka harus membuat bara dari arang kayu dulu setelah itu baru
setrika dapat digunakan, yang perlu diperhatikan saat menggunakan jenis
setrika ini adalah abu sisa arang atau percikan arang kecil yang kadang-
kadang keluar dari celah yang ada pada sisi setrika yang dapat merusak
pakaian yang sedang disetrika, selain itu hindari menyetrika pakaian yang
berbahan tipis atau tidak
tahan panas karena panas dari bara api sangat tinggi sekali maka
dikhawatirkan akan merusak kain tipis tersebut.
(2) Setrikan listrik/non automatic iron

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 11 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Prinsip kerja setrika listrik adalah : mengubah energi listrik menjadi


energi panas melaui elemen pemanas berupa besi yang melelui
gosokan diteruskan pada obyek yang akan disetrika.

Gambar 2.3 Setrika listrik

Setelah ditemukannya listrik maka manusiapun berfikir untuk dapat


membuat setrika listrik yang dipanaskan oleh listrik, jenis setrika ini dibuat
dengan sebuah lilitan kawat yang dialiri arus listrik, penggunaannya cukup
praktis hanya tinggal memasukkan kabel penghubung ke stop kontak
listrik, selanjutnya tinggal menunggu beberapa menit maka sertikapun
panas dan sudah dapat digunakan, tidak seperti setrika kuno yang harus
membuat arang dulu baru dapat digunakan. kekurangan dari setrika ini
adalah tidak dapat mengontrol suhu sehingga hanya memiliki panas pada
derajat tertentu saja.
(3) Setrika Listrik Otomatis (automatic iron)

Gambar 2.4 Setrika listrik


Sumber :

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 12 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

https://www.google.co.id/search?q=setrika+dengan+sprayer&tbm=isch&tb
s=rimg:CY5Q3qolIAhUIjgqOaicHO8m5Z

Gambar 2.5 Bagian-bagian setrika listrik

Setrika listrik otomatis adalah perkembangan dari pendahulunya yang


masih sederhana, kelebihan dari setrika ini adalah mempunyai alat
pengontrol suhu yaitu thermostat, thermostat ini berfungsi mengatur
kesetabilan suhu setrika yang tingkat derajat suhunya dapat diatur
menurut keinginan kita. Selain itu pada lapisan bawah setrika sudah
dilapisi dengan bahan anti lengket yang akan menambah kenyamanan
saat digunakan.
(4) Setrika Uap

Gambar 2.6 Seterika uap


Sumber : ratanika.net/wp-content/uploads/2015/07/Harga-Setrika-UAP.jpg

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 13 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 2.7 Bagian-bagian setrika uap


Jenis setrika uap ini sama dengan jenis setrika generasi sebelumnya
tetapi ada sedikit tambahan fitur yaitu selain dapat dipakai untuk
menyetrika seperti biasa, setrika jenis ini juga dapat menyetrika dengan
menggunakan uap panas yang disemprotkan dari bagian atas atau bawah
setrika. Uap yang dihasilkan adalah berasal dari air yang ditambahkan
pada bagian tertentu pada setrika.
Untuk perkembangan selanjutnya setrika yang diproduksi tidak jauh
berbeda dengan jenis-jenis sebelumnya hanya saja kenyamanan dan
kualitas dari anti lengket yang banyak ditambahkan pada setrika.
(5) Travel Steamer

Gambar 2.8 Travel steamer


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=travel+steamer&source=lnms&tbm=isch&sa=

b) Mesin Pressing

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 14 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Macam-macam vacuum boart :

Gambar 2.9 Vacuum board


Sumber : https://indonesian.alibaba.com/product-detail/industrial-garment-press-
https://www.google.co.id/search?q=vacuum+board&tbm=isch&source=iu&
https://www.walmart.com/ip/Reliable-6600VB-Professional-Vacuum-Ironing

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 15 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 2.10 Setrika press/mesin pressing (machine steam press)


Sumber :
http://kursusjahityogya.blogspot.co.id/2015/10/alatbantupengepresanpadabusana.h
tml
2. Papan / Meja Setrika
a. Meja setrika (ironing board)
Meja setrika sebagai alas tempat kita menyetrika atau melakukan
pengepresan. Meja setrika yang bai adalah yang dilapisi bahan
pengganjal (pad) secara baik, tebal dan halus dengan tinggi yang
disesuaikan. Pastikan bahwa penutupnya selalu dalam keadaan bersih.
1) Meja setrika

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 16 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 2.11 Meja setrika


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=meja+setrika&source=lnms&tbm=isch&sa

b. Meja setrika vacuum

Gambar 2.12 Meja setrika vacuum


3. Alat Press Bantu
Alat bantu press adalah alat yang digunakan untuk mempermudah
pekerjaan mengepres yang dilakukan pada bagian-bagian tertentu dari
pakaian, beberapa alat bantu press antara lain :
 Bantalan Setrika
a) Seam Roll (Rol kampuh jahitan)
Bantalan kecil panjang, silinder bentuknya yang digunakan
untuk mengepres/kampuh jahitan tanpa meninggalkan bekas tanda
guratan pada bagian baik bahan.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 17 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 2.13 Seam Roll

b) Tailor’s Ham
Adalah bantalan lonjong yang padat, dan diisi dengan serbuk gergaji
atau kapuk untuk mengepres bagian kurva dan detail bagian-bagian yang
membulat

Gambar 2.14 Tailor ham’s

c) Point presser
Alat bantu terbuat dari kayu untuk membuka kampuh yang berujung
lancip, runcing, atau menyiku sebelum dibalik. Misalnya ujung kerah,
ujung saku,, sudut manset dan sudut siku lainnya.

Gambar 2.15 Point persser

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 18 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

d) Sleeve board (Papan lengan baju)


Papan lengan baju ini padat yang diisi serbuk gergaji atau kapuk
yang digunakan untuk mengepres/menyetrika lengan baju dan
bagian-bagian kecil lainnya.

Gambar 2.16 Sleeve board


e) Wooden Ciapper
Adalah balok kayu kecil sebagai alat mendatarkan pinggiran-
pinggiran kerah, kelepak kerah, saku dan klep, khususnya untuk jahitan
tailoring.

Gambar 2.17 Wooden Clapper


Sumber :
https://fitinline.com/article/read/pentingnya-alat-bantu-setrika-dalam-proses-
pengepresan-busana

f) Press Mit
Press mit merupakan alat bantu setrika berbentuk fleksible dengan
pelindung tangan yang biasa digunakan untuk memudahkan seseorang
saat menyetrika pakaian.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 19 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 2.18 Press mit


Sumber :
https://fitinline.com/article/read/pentingnya-alat-bantu-setrika-dalam-proses-
pengepresan-busana/

4. Alat penunjang pengepresan/penyetrikaan :


a) Penyemprot air (Spayer)
Fungsi dari penyemprot air (sprayer) adalah untuk membasahi
bagian-bagian busana/pakaian yang akan disetrika/dipress.
Sprayer digunakan apabila setrika yang digunakan adalah setrika
biasa/otomatis atau setrika tanpa uap air.

Gambar 2.19 Sprayer

b) Gantungan Baju (Hanger)


Gantungan Baju atau hanger sangat membantu untuk
meletakkan/menggantung pakaian setelah pengepresan, untuk
membantu menghindari kusut pakaian setelah disetrika/dipress.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 20 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 2.20 Gantungan baju (hanger)


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=gantungan+baju&source=lnms&tbm
https://www.google.co.id/search?q=cara+menyetrika+rok+plisket&sa=X&

c) Boneka jahit (dummy/dressform)


Busana/rok yang telah selesai dipres atau disetrika dapat
dipakaikan pada boneka jahit/dummy, bahkan ukuran pakaian yang
diambil dari boneka jahit, maka boneka berfungsi sebagai alat untuk

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 21 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

mengepas. Ada 3 ukuran untuk model dress form wanita, yaitu S, M


dan L. Pada gambar di bawah ini dummy/dress form untuk pria dalam
ukuran all size.

Gambar 2.21 Boneka jahit/dummy


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=boneka+jahit&source=lnms&tbm=isch&sa
https://www.google.co.id/search?q=wooden+clapper+bantalan+bahu&source=

3. Kebersihan dan Pemeriksaan Alat/Mesin Press


Kebersihan dan Pemeriksaan alat/mesin pres yang akan
digunakan harus sesuai SOP yang ditetapkan. Dalam penggunaan alat-
alat pres, terutama setrika/mesin pressing yang menggunakan energi
listrik, sangat disarankan untuk menerapkan keselamatan diri dalam
penggunaan alat-alat tersebut, karena berbahaya sekali kalau kita sebagai
pemakai tidak mengetahui dan memahami penggunaannya. SOP yang
berkaitan dengan kebersihan dan pemeriksaan alat/mesin pres antara lain
:
 Alat press yang akan dan setelah digunakan selalu dalam keadaan
bersih, hal ini dapat dicapai dengan membersihkan alat dan
membungkus atau menyimpan alat agar aman dari debu, sehingga
apabila akan dipakai tidak berat dalam membersihkannya

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 22 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 2.22 Sarung tangan pembersih

 Bila selesai digunakan, seka kerak air dan endapan lain dari tapak
alat dengan lap yang basah dan bahan pencuci (cairan) non ampelas

Gambar 2.23 Mengosongkan air sebelum setrika disimpan


 Membersihkan secara teratur tangki air dengan air. Kosongkan
tangki air setelah setrika dibersihkan/digunakan sebelum disimpan
 Alat-alat yang menggunakan arus listrik, diperiksa kondisi kabelnya,
dipastikan bahwa kabel aman dan alat siap untuk digunakan.
 Selain memeriksa kabel, dipastikan pula bahwa alat yang akan
dipakai berfungsi dengan maksimal, agar hasil kerja yang dilakukan
dapat optimal juga.
 Memutus aliran listrik dengan mencabut steker listrik dari stopkontak,
bila alat/mesin tidak digunakan
 Gulung kabel listrik dalam wadahnya, setelah dibersihkan/pemakaian
dan setelah setrika/mesin pres dingin

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 23 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 2.24 Menggulung kabel setrika


 Simpanlah selalu setrika dengan posisi berdiri pada tumitnya
ditempat yang aman dan kering.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam menyiapkan tempat kerja dan


alat
1. Menyiapkan tempat kerja
Keterampilan dalam menyiapkan tempat kerja harus dengan
memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Pengepresan dilakukan
dengan posisi berdiri, Alat yang digunakan membutuhkan ruang dalam
memfungsikan/mengoperasikannya. Penempatan mesin untuk mengepres
atau kegiatan pengepresan yang dilakukan dengan meja setrika,
sebaiknya diatur sedemikian rupa di dalam ruang kerja yang memberi
kenyamanan bagi yang melakukan pekerjaan pengepresan.
Mengatur ruang kerja dan peralatan yang diperlukan untuk pengepresan
harus ergonomik. Ergonomik efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien:
 Dipersiapkan ruang tempat dan alat yang memadai untuk
menunjang efektifitas kerja. Daya tampung ruangan, suhu udara,
ventilasi memenuhi persyaratan
 Ruang tempat kerja dan peralatan harus menjamin keamanan
pekerja, terhindar dari peralatan dan bahan-bahan yang
berbahaya.
 Ruang tempat kerja dan peralatan memberikan kenyamanan
pekerja, suhu ruangan dan ventilasi sangat baik, tidak pengap,
tidak berdesak-desakan.
 Ruang tempat kerja dan peralatan menunjang pekerjaan sehingga
pekerjaan dikerjakan secara efsien.

2. Menyiapkan Alat press utama dan pendukung


Keterampilan yang diperlukan dalam menyiapkan alat jahit diartikan
bahwa peralatan jahit harus disiapkandengan layak pakai dan disiapkan
sesuai dengan kebutuhan. Peralatan jahit sebaiknya ditempatkan pada

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 24 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

masing-masing tempat yang yang mudah dijangkau/digunakan oleh


pekerja.
a. Memilih Setrika
Pemilihan setrika menentukan pula hasil yang dikerjakan. Pilihlah
setrika yang berkualitas, berfungsi baik, sehingga menunjang
pekerjaan dan hasilnya. Setrika yang dapat mati secara otomatis, akan
menyelamatkan pekerjaan kita, pakaian akan terhindar dari
gosong atau kusut karena tiba-tiba setrika tersumbat. Jadi setrika yang
berkualitas sangat membantu dalam menyelesaikan pressing pakaian.
Jangan gunakan setrika yang bernoda (lengket) karena penggunaan
yang sembarangan, suhu yang terlalu tinggi atau setrika lama
pemakaian, sementara setrika tidak dilengkapi tombol otomatis,
sehingga melelehkan bahan yang disetrika. Gunakan setrika setelah
dibersihkan.

Gambar 2.25 Setrika bernoda


3. Membersihkan dan memeriksa alat/mesin press
Keterampilan dalam membersihkan alat/mesin harus diterapkan dalam
penggunaan alat/mesin press.
Membersihkan setrika uap :
Gunakan fungsi “Calc-Clean” untuk membersihkan setrika yang ditandai
dengan adanya serpihan-serpihan kotoran keluar dari pelat tapak
setrika selama penyetrikaan berlangsung.
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain :

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 25 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

- Setel penggendali uap pada posisi O

Gambar 2.26 Pengatur suhu


- Isi tangki air sampai tingkat maksimum (jangan menuangkan cuka atau
zat pembersih apapun ke dalam tangki air.
- Setel tombol suhu sampai MAX
- Masukkan steker ke dalam stopkontak dinding
- Pegang setrika di atas tempat mencuci piring san setel pengendali uap
ke posisi (Calc-Clean). Tombol pengendali uap akan terdorong keluar
sedikit.
- Gerakkan setrika maju mundur
Uap dan air yang mendidih akan keluar dari tapak alat. Kotoran dan
kerak (kalau ada) akan mengalir keluar

Gambar 2.27 Membersihkan kerak setrika


- Cabut steker listrik setrika jika lampu pilot berwarna kuning mati
- Tarik knop pengendali uap ke atas untuk melepaskan jarum pengendali
uap

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 26 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 2.28 Membuka pengendali uap


- Gunakan cuka untuk membersihkan kerak bila ada dari jarum
(jangan bengkokkan atau merusak jarum pengendali uap)

Gambar 2.29 Membersihkan jarum pengendali uap


- Pasang kembali jarum pengendali uap dengan menyisipkan ujung jarum
tepat ke tengah lubang dengan memposisikan secara tepattonjolan
kecil pada sisi jarum ke dalam selot. Setel knop pengendali uap ke
posisi O

Gambar 2.30 Memasang jarum pengendali uap


- Ulangi proses “Calc-Clean” tersebut jika setrika mesih mengandung
banyak kotoran
Setelah proses “Calc-Clean”
- Masukkan steker listrik pada stopkontak untuk mengeringkan pelat
tapak setrika
- Cabut steker dari stopkontak kalau lampu pilot berwarna kuning sudah
mati
- Gerakkan setrika pelan-pelan di atas selembar kain yang tidak terpakai
untuk menghilangkan noda-noda air yang mungkin membentuk pada
pelat tapaknya
- Biarkan setrika menjadi dingin sebelum disimpan.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 27 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam menyiapkan tempat kerja dan alat
:
 Bersih
Bersih mengandung arti, bahwa kita sebagai pelaku dalam bekerja
harus menjaga kebersihan diri, terutama tangan yang akan kita
gunakan untuk bekerja harus benar-benar dalam keadaan bersih
(higienis), demikian pula pakaian yang kita gunakan harus menunjang
hasil dari pekerjaan kita, jangan sampai pakaian yang dikenakan
kotor yang akhirnya menyebabkan menyebabkan kotornya hasil dari
pekerjaan kita. Disamping itu tempat kerja dan alat yang akan kita
gunakan harus kita siapkan dalam keadaan bersih.
 Rapi
Rapi dalam sikap bekerja artinya, melakukan pekerjan yang akan kita
kerjakan dengan rapi, artinya kita melakukannya dengan teratur,
bertahap, sesuai langkah-langkah bekerja yang ditetapkan, sehingga
hasil pekerjaan kita akan rapi pula.
 Teliti
Teliti dalam bekerja artinya pekerjaan yang kita lakukan memenuhi
semua tahapan yang harus diikuti untuk menghasilkan produk yang
diharapkan, teliti dalam bekerja juga berkaitan dengan ketelitian
dalam keselamatan kerja agar tidak mengalami cidera atau
kecelakaan kerja.
 Sesuai SOP
Menyiapkan tempat kerja dan alat, harus kita lakukan sesuai SOP
yang ada, sebelum bekerja tempat dalam keadaan bersih, sehingga
menunjang semangat bekerja, alat yang akan digunakan juga dalam
keadaan bersih, siap pakai dan selama pemakaian dijaga
kebersihannya, baik tempat maupun alat. Demikian pula setelah
selesai bekerja tempat kerja harus bersih dan alat harus dibersihkan
untuk persiapan kerja selanjutnya/esok harinya.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 28 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

BAB III
MENGERJAKAN PENGEPRESAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mengerjakan pengepresan


1. Penempatan pekerjaan pada alat/mesin
Dalam menjahit rok, pengepresan dilakukan pada tahap :
 Awal sebelum pemotongan, pengepresan/penyeterikaan sebelum
memotong dilakukan untuk menghilangkan kerutan, supaya bahan
yang dipotong dalam keadaan licin, sehingga ukuran dan bentuk
potongan sesuai pola yang dibuat.

Gambar 3.1 Menyetrika bahan/kain


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=menyetrika+kain&source=lnms&tbm=
https://www.google.co.id/search?q=kegunaan+trubenais&source
 Pengepresan antara (under pressing), pengepresan/penyeterikaan
yang dilakukan disela-sela menjahit rok

 Pengepresan akhir (top pressing), yaitu pengepresan/penyeterikaan


yang dilakukan pada pakaian/rok selesai dijahit.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 29 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 3.2 Pengepresan akhir (toppressing)


Untuk menempatkan pekerjaan pada alat/mesin pres, harus
diperhatikan alat-alat yang dibutuhkan. Langkah-langkah dalam
menempatkan pekerjaan dalam alat/mesin press antara lain :
a. Menyiapkan tempat pengepresan
Siapkan meja setrika/pres untuk pengepresan sesuai standar
Ergonomis (penempatan nyaman, meja bersih, disetel tinggi
disesuaikan dengan tinggi tubuh orang yang mengerjakan
pekerjaan pengepresan, di alas kain bersih yang menyerap
panas/katun, dll)
b. Menyiapkan
 setrika biasa, dengan penggunaan sprayer air atau
 setrika uap
 meja setrika
 mesin pressing, untuk menempelkan lapisan
interfacing/trubinais (yang berperekat) pada ban
pinggang

2. Pengaturan suhu alat pengepresan


Dalam melakukan pengepresan harus diperhatikan adalah
bahan/bagian busana /pakaian yang akan dipres, agar
diperhatikan untuk disesuaikan suhun/panas yang diperlukan.
Pengaturan suhu dilakukan dengan mengatur suhu/tombol
thermostat yang ada pada setrika. Pada thermostat biasanya
dilengkapi dengan kode panas yang harus disetel sesuai dengan
bahan yang akan dipres atau disetrika. Penyetelan suhu yang
kurang pas, menyebabkan kerutan tidak bisa licin, kampuh tidak
terbuka maksimal dan lapisan tidak dapat menempel dengan kuat.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 30 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 3.3 Pengatur suhu (thermostat)


pada setrika

Untuk melakukan pengepresan/penyetrikaan, periksa label pakaian


untuk mengetahui suhu setrika yang diperlukan, setel pengatur suhu ke
suhu penyetrikaan yang diinginkan dengan memutarnya ke posisi yang
sesuai.
- Bahan sintetis (acrilik, viskose, poliamida, poliester, dll), diposisikan
dari min sampai menuju tanda
- Sutera
- Wol
Katun, linen
-
- Jika anda tidak tahu terbuat dari apakah pakaian yang akan disetrika,
tentukan suhu setrika dan setrika bagian dalam (yang tidak terlihat
bila sedang dipakai).
- Bahan sutera, wol dan sintetis, setrika sisi belakang kain, untuk
mencegah bagian yang mengkilap. Hindari penggunaan fungsi
penyemprot untuk mencegah noda.

2. Penggunaan Alat/Mesin Press


A. Penggunaan Alat/Mesin Press
Penggunaan setrika sebagai alat untuk melicinkan
pakaian/pengepresan harus diperhatihan. Teknik penyetrikaan
berbeda antara bahan/pakaian yang satu dengan yang lain, hal ini
harus diperhatikan. Penanganan yang salah mengakibatkan hasil
yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 31 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan setrika


sesuai dengan bahan/pakaian :

 Bahan pakaian seperti katun dan linen walau sudah disetrika masih
sering tampak kusut. Bahan-bahan pakaian seperti ini harus
diperciki air sampai agak basah, lalu gulung. Diamkan selama 1
jam. Setelah itu baru disetrika. Saat menyetrika, arahkan setrika
sesuai arah serat kain.
 Baju yang dihiasi payet-payet saat disetrika sebaiknya diberi alas
handuk. Selain itu, saat menyetrika jangan terlalu ditekan.
 Sebelum menyetrika rok berlipit-lipit, taruh jepitan di tiap litipannya.
Tapi, jangan menggosok di atas jepitan. Saat menyetrika mulailah
dari bagian dalam rok, dengan arah dari atas ke bawah. Setelah itu
barulah setrika bagian luar rok.
 Kain damask untuk taplak atau serbet makan, akan tampak lebih
berkilat bila saat penyetrikaan, kain disetrika pada bagian
depannya/baik kain.
 Bila menyetrika kain beludru, setrikalah bagian dalamnya.
 Bila pakaian beludru kehujanan, keringkan dengan alat pengering
rambut yang disetel maksimum. Bila dibiarkan mengering sendiri,
bulu-bulunya akan saling menempel.

Untuk pemahan lebih lanjut dibawah ini diurakan penggunaan


alat/mesin dalam pengepresan :
1) Setrika
Penggunaan setrika manual dilakukan dengan bantuan sprayer
untuk membantu membasahi bahan/pakaian yang akan di setrika/pres,
atau digunakan kain bersih yang dibasahkan pada bahan/pakaian yang
akan disetrika/dipres.
Pada setrika otomatis yang sudah dilengkapi dengan tombol pengatur
suhu (thermostat) harus disesuaikan dengan bahan pakaian yang akan
disetrika. Sesuaikan/aturlah suhu seterika dengan bahan yang akan

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 32 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

dipress, selain itu dapat digunakan pula bahan katun yang dibasahkan
sebagai alas pengepresaan agar hasilnya rapi dan dapat mengatasi
gosong pada pakaian. Pengaturan suhunya pada thermostat, biasanya
berupa angka dan nama bahan/tekstil yang sesuai dengan kekuatan
panas pada suhu tersebut, yaitu :
 nomor 2 untuk silk dan nilon,
 nomor 3 untuk poliester dan rayon,
 nomor 4 untuk wool
 nomor 5 untuk katun dan
 nomor 6 untuk linen, dengan strika yang panas maksimal 450
watt.
Sedangkan panas seterika 300 watt, dapat digunakan untuk
mengepres polyester dan rayon dan dengan mengalas dengan
kain katun basah terlebih dahulu.
2) Setrika uap
Langkah-langkah pengepresan/penyetrikaan yang dilakukan dengan
menggunakan setrika uap adalah :
Penyiapan setrika (uap) dan meja setrika
a. Mengisi tangki air setrika :

Gambar 3.4 Mengisi tangki air


(1) Cabut steker pengubung listrik dan stop kontak
(2) Setel penggendali uap pada posisi 0 (=tanpa tutup)
(3) Buka tutup pengisian
(4) Miringkan setrika
(5) Gunakan gelas ukur untuk mengisi tangki air sampai level

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 33 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

maksimum
(6) Pasang kembali tutup pengisian (klik)
b. Menyetel suhu
(1) Letakkan setrika berdiri pada tumitnya
(2) Setel pengatur suhu ke suhu penyetrikaan yang diinginkan
dengan memutarnya ke posisi yang sesuai
(3) Pasang steker pada stopkontak yang ada ardenya
(4) Setelah lampu penunjuk berwarna kuning mati, tunggu
sebentar sebelum mulai menyetrika

Gambar 3.5 Menyetel suhu setrika

c. Penggunaan setrika
(1) Menyetrika dengan uap :
(a) Setel pengatur suhu sesuai dengan posisi yang disarankan
(Lihat “Mengatur suhu alat pengepresan”)
(b) Setel penggendali uap sesuai posisi uap yang diinginkan :
- Untuk uap minimum (setelan suhu
dan
- Untuk penguapan sedang pengaturan suhu
pada MAX
-Untuk uap maksimum (setelan suhu
hingga MAX)
 Penguapan akan dimulai begitu suhu yang disetel tercapai
 Air dapat bocor dari pelat tapak bila suhu disetel terlalu
rendah MIN hingga

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 34 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

uap minimum
uap maksimum
uap sedang

Gambar 3.6 Pengendali uap

(2) Penyetrikaan tanpa uap


(a) Setel pengendali uap pada posisi 0 (=tanpa uap)
(b) Setel pengatur suhu sesuai dengan posisi yang disarankan
(Lihat “Mengatur suhu alat pengepresan”)

(3) Penyemprotan
Fungsi untuk menghilangkan kusut atau lipatan yang membandel
pada suhu beberapa saja
(a) Pastikan ada cukup air di dalam tangki air
(b) Tekan tombol penyemprot beberapa kali untuk melembabkan
pakaian yang akan disetrika
Uap dapat digunakan ketika kita memegang posisi setrika vertikal.
Berguna untuk menghilangkan lipatan pada pakaian, gorden dll.
Semburan uap yang kuat dapat membantu menghilangkan lipatan
yang sangat membandel.
Fungsi semburan uap hanya bekerja pada penyetelan suhu antara
dan MAX
(a) Tekan dan lepaskan tombol semburan uap

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 35 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 3.7 Semburan uap pada setrika uap


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=setrika+dengan+sprayer&source=lnms&tbm=isch

3) Mesin Alat Pres/ Setrika Press


Penggunaan panas/suhu harus disesuaikan dengan suhu mesin.
Suhu maksimal 1100 watt. Pada pengatur suhu (thermostat) tertera
angka 1 sampai dengan 6, dengan penggunaan sebagai berikut :
 Tombol nomor 1, 2 dan 3, fungsinya sama dengan pemakaian
setrika biasa tanpa uap
 Tombol 4, 5 dan 6 digunakan untuk mengepres dengan uap air,
 Bahan sintetis penggunaan tombol maksimal sampai nomor 4
dengan pemakaian uap air
 Bahan katun dan lenan antara 4 dan 5

4) Mesin Press dengan vacuum board


Pada mesin press dengan vacuum board, bagian pengatur suhu
(thermostat) tertera angka 1 sampai 5, angka pada thermostat ini pasti
berbeda sesuai tipe masing-masing mesin. Pemakaian mesin press ini
hendaknya digunakan sesuai pedoman yang tertera pada thermostat tersebut
:
- Nomor 1 untuk nilon, tanpa uap air
- Nomor 2 untuk silk, dengan uap air
- Nomor 3 untuk wool, dengan uap air
- Nomor 4 untuk katun, dengan uap air, dan
- Nomor 5 untuk linen, memakai uap air

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 36 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

- Untuk nomor 1 tanpa uap air, untuk silk, wool, katun dan linen
sudah memakai uap air. Untuk lebih jelasnya lihat buku pedoman
petunjuk pemakaian mesin press, karena setiap tipe mesin press
pengaturannya sesuai dengan spesifikasinya masing-masing
Alat/mesin press setelah digunakan, pastikan semua tombol di matikan
(dioffkan), diamkan hingga dingin dan bersihkan sebelum disimpan/ditutup.

4. Keamanan Alat/Mesin Press


Keamanan pada alat/mesin press penting untuk diperhatikan,
terutama untuk alat/mesin yang menggunakan energi listrik sebagai
penghasil energi panas yang dibutuhkan untuk pengepresan.
Sebelum menggunakan alat atau mesin kita harus memeriksa komponen-
komponen alat dan arus listrik yang digunakan. Manfaat dari apa yang kita
kerjakan dalam memeriksa keamanan ini adalah :
 Untuk menghindari bahaya/kecelakan yang terjadi, akibat dari
penggunaan mesin press.
Kecelakaan yang terjadi akibat penggunaan mesin press, berkaitan
dengan keamanannya adalah :
- terkena setrum arus listrik, akibat kabel yang tidak rapi
- terkena panas akibat tersenggol atau terkena setrika, yang dapat
menyebabkan kulit memerah/melepuh. Untuk itu penggunaan
sarung tangan sebagai alat pelindung diri dalam pengepresan harus
dilakukan.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam mengerjakan pengepresan


1. Menempatkan pekerjaan pada mesin
Melakukan pekerjaan pengepresan pada rok, dilakukan sesuai
modelnya.
Langkah-langkah pengepresan/penyetrikaan yang dilakukan dalam
pembuatan rok, dengan penempatan pekerjaan pengepresan dapat
dilakukan sebagai berikut :
Penempatan pekerjaan pada meja setrika :

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 37 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

 Merupakan pekerjaan awal yang dilakukan sebelum memotong, yaitu


menempatkan bahan di papan/meja setrika, dengan tujuan untuk
melicinkan kain sebelum dipotong sesuai pola.
Yang harus diperhatikan adalah, kesiapan meja dan alas meja setrika
yang harus disiapkan dengan baik. Siapkan kain (katun) sebagai alas
meja setrika.
 Pengepresan pada kampuh-kampuh sambungan yang setiap kali
dilakukan dalam membuat rok dapat dilakukan dengan
menggunakan alat meja dan setrika ini.
 Khususnya pada pemasangan ban pinggang, maka bahan interfacing
(trubenais) yang ditempelkan pada bahan utama ban pinggang,
dengan menggunakan perlengkapan pengepresan letakkan bahan
yang akan dipres, yaitu ban pinggang yang diberi lapisan interfacing
(trubenais).

Gambar 3.8 Interfacing untuk ban pinggang


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=lapisan+untuk+ban+pinggang&tbm=
&biw=1366&bih=631#imgrc=CsYCLQmqieGJoM:&spf=1519

2. Mengatur Suhu alat/mesin press


Pada pelaksanaan pengepresan menggunakan mesin press,
dalam pembuatan rok, alat dan bahan yang butuhkan adalah :
 Mesin press, bila bentuknya portable, maka dibutuhkan pula meja
sebagai tempat untuk meletakkan mesin press ini.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 38 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

 Setelah mesin press diletakkan dengan baik di atas meja,


selanjutnya kita hubungkan steker mesin press dengan stopkontak
/arus listrik.
 Atur suhu yang dibutuhkan untuk pengepresan, setel suhu
thermostat disesuaikan dengan bahan rok yang akan
disetrika/dipres.
Pengaturan suhu setrika disesuaikan dengan bahan yang akan
disetrika :

1. Kain Asetat idealnya disetrika pada skala 1


2. Kain Beaded idealnya disetrika pada skala 1
3. Kain Nilon idealnya disetrika pada skala 1
4. Kain Akrilik idealnya disetrika pada skala3
5. Kain renda idealnya disetrika pada skala 3
6. Kain polyester idealnya disetrika pada skala 3
7. Kain Rami idealnya disetrika pada skala 3
8. Kain Rayon idealnya disetrika pada skala 3
9. Kain Satin idealnya disetrika pada skala 3
10. Kain Wol idealnya disetrika pada skala 3
11. Kain Sutra idealnya disetrika pada skala 3
12. Kain Velvet idealnya disetrika pada skala 3
13. Kain Campuran sintetis idealnya disetrika pada skala 3
14. Kain Olefin idealnya disetrika pada skala 3
15. Kain Katun Ringan idealnya disetrika pada skala 5
16. Kain Damask idealnya disetrika pada skala 5
17. Kain Linen idealnya disetrika pada skala 5
18. Kain Corduroy idealnya disetrika pada skala 7
19. Kain Katun Berat idealnya disetrika pada skala 7
Peraturan suhu setrika untuk beberapa jenis kain :
1. Linen: 230 ° C (445 ° F)
2. Triasetat: 200 ° C (390 ° F)
3. Kapas: 204 ° C (400 ° F)
4. Viscose / Rayon: 190 ° C (375 ° F)
5. Wol: 148 ° C (300 ° F)
6. Polyester: 148 ° C (300 ° F)

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 39 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

7. Sutra: 148 ° C (300 ° F)


8. Asetat: 143 ° C (290 ° F)
9. Akrilik: 135 ° C (275 ° F)
10. Lycra / Spandex: 135 ° C (275 ° F)
11. Nilon: 135 ° C (275 ° F)

 Pemakaian suhu/panas yang tepat akan menghasilkan pekerjaan


yang memuaskan, suhu panas yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan legket atau terbakar, demikian sebaliknya
pemakaian suhu yang kurang, akan berakibat kurangnya perekatan
bahan pelapis pada bahan utama, yang dapat menyebabkan kurang
memuaskan hasilnya.

Gambar 3.9 Pamakaian suhu setrika yang terlalu panas


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=menyetrika+kain&source=lnms&tbm=i
sch&sa=X&ved=0ahUKEwiTgsKThb3ZAhWIv7wKHSSqD4gQ_AUICigB
3. Menggunakan Alat/Mesin Press

Gambar 3.10 Menggunakan setrika

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 40 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Pengepresan yang dilakukan pada pembuatan rok dilakukan sesuai


dengan kriteria modelnya :

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 41 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 2.11 Macam-macam model rok


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=rok+lipit+searah&tbm=isch&source=

Contoh rok dengan kriteria model :


 Rok suai
 Bagian depan pas panggul, dengan lipit hadap
 Bagian belakang penggunaan resleting (TB )
 Memakai ban pinggang

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 42 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 3.12 model rok suai

Langkah-langkah melakukan pengepresan dalam pembuatan rok sesuai


model :
a. Pengepresan awal dilakukan sebelum bahan dipotong, setrika bahan
sehingga licin atau halus agar ukuran sesuai dengan pola.
Perhatikan sebelum menyetrika letakhan bahan di meja setrika dan
ratakan, jangan membiarkan bahan yang kusut langsung ditidih setrika,
tanpa diratakan lebih dulu.

Gambar 3.13 Penyetrikaan yang tidak benar


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=cara+melipat+baju+dengan+cepat+
dan+rapi&biw=1366&bih=667&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=TLvy-

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 43 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 3.14 Bahan licin, siap dipotong


Sumber :
b. Pengepresan antara, dilakukan pada:
1) Kup/lipit pantas, setelah menjahit kup/lipit pantas bagian rok depan
dan belakang,
2) Kampuh, setelah menyatukan pas panggul dan bagian lipit hadap
3) Kampuh, setelah menyatukan bagian tengah belakang (TB)

Gambar 3.15 Pressing kampuh rok


4) Setelah, memasang resleting
5) Kampuh sisi kanan dan kiri, dilakukan setelah menyatukan sisi depan
dan belakang
6) Menyetrika secara keseluruhan
7) Menempelkan kain keras berperekat (trubinais) pada bagian ban
pinggang
Setelah kain keras ditempelkan, ban pinggang dijahit, selanjutnya
di pres lagi, baru kemudian disambungkan (disatukan) dengan bagian
rok

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 44 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 3.16 Ban pinggang yang akan disambungkan pada rok

8) Menyetrika secara keseluruhan, selanjutnya dilakukan pengeliman dan


pemasangan kancing kait
c. Pengepresan akhir (toppressing), adalah menyetrika setelah selesai
menjahit semua bagian rok, setelah rok diselesaikan dengan jahitan
tangan (memasang kancing kait dan mengelim).
Sebagai langkah akhir dari kegiatan pengepresan adalah :
 Mematikan , memutus aliran listrik alat/mesin press dengan
stopkontak pada tombolnya setelah digunakan,
 pastikan semua tombol sudah mati (dioffkan),
 diamkan hingga alat/mesin menjadi dingin dan
 bersihkan setelahnya
 disimpan/ditutup di tempat yang sesuai, jangan dekatkan dengan
cairan berbahaya atau api.

4. Memastikan Keamanan Alat/Mesin Press


Sebelum pengepresan :
 Alat atau mesin pres terutama yang yang pengoperasiannya
menggunakan aliran listrik, harus benar-benar dipastikan
keamanannya. Sebelum pemakaian alat/mesin pres, sebagai langkah
keamanan kita pastikan dulu kabel dalam keadaan baik, tidak
tergores atau terputus, apabila ini terjadi, maka lakukan
penutupan/penyambungan kabel dengan rapi.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 45 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

 Dalam penggunaan, pastikan alat jauh dari benda-benda yang


berbahaya, seperti bensin, minyak tanah dan lainnya, yang dapat
menyebabkan tersambar/kebakaran.
Setelah pengepresan :
 Cabut steker penghubung listrik dari stopkontak dan biarkan
setrika/mesin press menjadi dingin

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Melakukan Pengepresan


Harus bersikap:
1. Bersih
2. Teliti
3. Fokus
4. Sesuai SOP
Melakukan pengepresan busana merupakan salah satu tahap yang
harus dilakukan dalam membuat/ mewujudkan busana/pakaian.
Pekerjaan pengepresan adalah pekerjaan yang harus dilakukan
dengan bersih, rapi, teliti dan sesuai prosedur.
 Bersih
Bersih dalam melakukan pengepresan mengandung arti, bahwa kita
sebagai pelaku dalam bekerja harus menjaga kebersihan diri,
terutama tangan yang akan kita gunakan untuk bekerja harus benar-
benar dalam keadaan bersih (higienis), demikian pula pakaian yang
kita gunakan harus menunjang hasil dari pekerjaan. Disamping itu
tempat kerja dan alat yang akan kita gunakan harus kita siapkan
dalam keadaan bersih.
 Teliti
Teliti dalam bekerja artinya pekerjaan yang kita lakukan
memenuhi/mengikuti semua tahapan untuk menghasilkan produk
yang diharapkan, langkah-langkah kerja dilakukan dengan teliti.
Jangan tergesa-gesa dalam bekerja. Membuat busana membutuhkan
kesabaran dalam menyelesaikannya.
 Fokus

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 46 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Fokus artinya konsentrasi penuh dalam bekerja, tidak memikirkan


yang lain, sehingga menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efisian.
Fokus dalam bekerja dapat juga memperkecil kecelakaan kerja.
 Sesuai SOP
Sesuai SOP dalam sikap bekerja artinya, melakukan pekerjan yang
akan kita kerjakan sesuai tuntutan atau prosedur kerja yang
ditetapkan. Memahami cara mengerjakan, menerapkan langkah-
langkah kerja yang sesuai dengan benar apa yang harus dilakukan,
sehingga menghasilkan pekerjaan sesuai standar.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 47 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

BAB IV
MENYERAHKAN PEKERJAAN PENGEPRESAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menyerahkan Pekerjaan


Pengepresan
1. Pelaporan/Pencatatan Penolakan/Kesalahan
2. Pencegahan Pengulangan Kesalahan
3. Penyimpanan Pakaian setelah Pengepresan

1. Pelaporan/Pencatatan Penolakan/Kesalahan
Tahap pengepresan merupakan salah satu tahapan yang menentukan bagus
tidaknya kualitas pakaian. Karena merupakan suatu proses, maka
pengepresan mencakup beberapa kegiatan, salah satunya adalah
pelaporan/pencatatan, hal ini harus dilakukan sehubungan dengan resiko yang
terjadi berupa penolakan/kesalahan. Pelaporan yang dilakukan berkaitan
dengan pengepresan mencakup, pelaporan jenis pakaian, jumlah pakaian,
ukuran pakaian, kondisi pakaian dll. Pencatatan sebaiknya dilakukan secara
rutin dan terus menerus. Hal ini bertujuan untuk mengontrol kegiatan dan
produk usaha. Disamping itu pelaporan/pencatatan penolakan/kesalahan
dilakukan agar segera menindak lanjuti proses kerja yang terkendala, sehingga
permasalahan cepat diatasi. Bayangkan bila menerima pesanan sejumlah 100
picies pakaian , ternyata setelah dilakukan pengepresan ada yang rusak 3,
picies, maka apabila tidak segera dilaporkan atas kesalahan yang terjadi, maka
akibatnya akan menjadi masalah besar. Kekecewaan pembeli/pemesan akan
mengakibatkan ruginya perusahaan karena diklaim pelanggan/pemesan,
sehingga perusahaan akan kehilangan pelanggan, mereka akan mencari
tempat baru yang dapat memenuhi jumlah yang dipesannya. Belum lagi nama
perusahaan akan tercemar, akibatnya tidak ada lagi pelanggan yang datang,
terjadi pengurangan pegawai, dan rentetan panjang masalah yang akan
muncul, akibat dari ketidak cermatan kita dalam melayani pelanggan.
Tujuan dari pelaporan/pencatatan adalah :
 Sebagai bukti adanya aktivitas/kegiatan

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 48 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

 Untuk segera diambil tindakan sesuai yang diperlukan


 Mempercepat hasil produksi
 dll

2. Pencegahan Pengulangan Kesalahan


Dalam setiap pekerjaan kadangkala ditemukan kendala yang
terjadi. Begitu pula dalam melakukan pengepresan. Untuk mencegah
pengulangan kesalahan yang terjadi untuk usaha /industri dan untuk
menghindari pengulangan kesalahan yang terjadi, maka tips di
bawah ini dapat menjadi acuan untuk memperbaikinya , antara lain :
 Penyiapan bahan dan alat yang digunakan dalam kondisi siap pakai
 Adanya SOP di unit pekerjaan,
 Adanya kontrol terhadap proses produksi yang dilakukan
 Menempatkan pekerja yang profesional di bidangnya

3. Penyimpanan Pakaian setelah Pengepresan


Penyimpanan busana sangat diperlukan agar busana tetap berpenampilan
baik tidak kusut atau rusak oleh ngengat, tempat penyimpanan diberi kamper.
Busana yang disimpan dalam lemari ada yang dilipat, ada yang digantung
seperti jas, pakaian kerja dan sebagainya. Khusus untuk pakaian-pakaian
mewah seperti kebaya wanita yang terbuat dari tile (yang lemas) dan dihiasi
dengan payet-payet jangan digantung karena akan mengakibatkan pakaian
berubah ukuran menjadi lebih panjang. Tetapi sebaliknya penyimpanan
selendang yang berjambul harus digantung, supaya jambulnya tidak berubah
bentuk. Penyimpanan kain songket tidak digantung dan tidak dilipat, tetapi
digulung dan dibalut dengan kertas koran/kertas pola lalu dimasukan kedalam
plastik yang diberi kamper. Pengemasan pakaian dalam lemari hendaklah
sejenis pada tiap bagian lemari agar kelihatan rapi dan lebih mudah
mencarinya. Dianjurkan sekali seminggu lemari dibuka atau di anginkan agar
tidak pengap dan tidak lembab.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 49 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menyerahkan Pekerjaan


Pengepresan
 Melapor/Mencatat Penolakan/Kesalahan
 Melakukan Kegiatan Pencegahan Pengulangan Kesalahan
 Menyimpan Pakaian Setelah Pengepresan
1. Melapor/Mencatat Penolakan/Kesalahan
Kegiatan melapor/mencatat penolakan/kesalahan adalah tindakan aktif
yang dilakukan oleh pekerja dalam melakukan pengepresan.
Hal-hal yang perlu dilaporkan/dicatat berkaitan dengan
pengepresan antara lain :
 Suhu yang digunakan dalam pengepresan, sesuai atau tidak
 Pemeriksaan hasil gosok, apakah ada perubahan warna, bentuk
dan ukuran pakaian setelah digosok
 Pemeriksaan kehalusan hasil gosokan, apakah sudah sesuai
dengan standar
 Apakah cara melipat (folding method) sudah sesuai dengan
permintan pelanggan

2. Melakukan Kegiatan Pencegahan Pengulangan Kesalahan


Dalam melakukan kegiatan pencegahan pengulangan kesalahan adalah
tidakan aktif dalam bekerja, yaitu pada waktu melakukan pengepresan,
maka kegiatan pencegahan itu adalah :
 Tempat dan alat, disiapkan sebaik mungkin
 Menggunakan tenaga kerja yang ahli dibidang pengepresan
(pekerjaan dilakukan sesuai SOP)
 pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD)
 Melakukan pengontrolan pekerjaan
 Adanya laporan pekerjaan pengepresan
3. Menyimpan Pakaian Setelah Pengepresan
Menyimpan rok setelah pengepresan dilakukan dengan cara :
a. Mengemas (untuk pelanggan)
b. Menyimpan dalam almari dengan :

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 50 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

- Melipat
- Menggantung (rok, jas, pakaian kerja, selendang yang
Berjambul, dll)
- Menggulung dan membalut dan dimasukkan dalam plastik
(kain songket)

Gambar 4.1 Penyimpanan rok


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=cara+melipat+baju+dengan+cepat

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 51 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Menyerahkan Pekerjaan


Pengepresan
1. Bersih
2. Rapi
3. Teliti
4. Sesuai Prosedur
 Bersih
Bersih dalam melakukan pengepresan mengandung arti, bahwa kita
dalam mempersiapkan, menggunakan dan menyimpan harus
menjaga kebersihan diri, terutama tangan yang akan kita gunakan
untuk bekerja, harus benar-benar dalam keadaan bersih (higienis),
dan alat pressing yang kita gunakan harus terjaga kebersihannya dan
selesai digunakanpun harus kita pastikan dalam keadaan bersih
sebelum kita simpan.
 Rapi
Rapi dalam melakukan pengepresan berarti rapi dalam menyiapkan,
menggunakan dan menyimpannya. Pekerjaan dilakukan sesuai tahap/
langkah-langkah yang ditentukan sesuai SOP, sehingga hasil pekerjan
akan rapi pula.
 Teliti
Teliti dalam melakukan pengepresan artinya, bahwa pekerjaan ini
sangat beresiko, karena menggunakan alat yang beraliran listrik maka
dalam menyiapkan, menggunakan dan menyimpan peralatan yang
dgunakan harus dilakukan dengan teliti, hati-hati dan cermat, penuh
ketelitian, agar terhindar dari kecelakaan kerja yang tidak diharapkan.
 Sesuai prosedur
Sesuai prosedur artinya dalam melakukan pengepresan dilakukan
sesuai dengan langkah-langkah kerja, pemeliharaan dan penyimpanan
alat/mesin dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 52 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

BAB V
MENERAPKAN PRAKTIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keselamatan/keamanan dan kesehatan dalam bekerja, harus selalu diupayakan
dalam setiap diri pekerja/praktikan, kewaspadaan terhadap bahaya kecelakaan
dan gangguan kesehatan akibat pekerjaan harus selalu tertanam, sehingga
pekerja/praktikan mengupayakan untuk melindungi diri dan waspada terhadap
penyakit atau kecelakaan/bahaya yang ditimbulkan dari pekerjaannya. Bekerja
efektif dan efisien menuntut para pekerja/praktikan harus membekali diri dengan
sikap dan ketrampilan yang memadai sesuai tuntutan pekerjaannya.

Gambar 5.1 Logo K3


Tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah untuk :
 Kenyamanan pekerja
 Keamanan pekerja
 Keselamatan pekerja
 Kesehatan pekerja
 Peningkatan produktivitas kerja

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menerapkan Praktik Keselamatan


dan Kesehatan Kerja
1. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Untuk mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium
/bengkel kerja, maka diperlukan beberapa hal yang harus diperhatikan yang
prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja.
Dalam melakukan pengepresan pada pembuatan rok keselamatan dan
kesehatan kerja dilakukan dengan:
(a) Setiap pekerja/praktikan berhak mendapat jaminan keselamatan dan

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 53 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

kesehatan kerja. Oleh karena itu sebagai konsekuensinya prinsip ini maka
tempat kerja/laboratorium/bengkel kerja wajib menyediakan alat-alat atau
fasilitas yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya:
(1) Tersedianya Kotak PPPK (P3K) lengkap beserta isinya
(2) Tersedianya alat pemadam kebakaran
(3) Ada petugas yang melayani kesehatan kerja
(4) Alat-alat praktek dalam keadaan aman/mudah digunakan dan tidak
menimbulkan bahaya
(b) Setiap pekerja/praktikan wajib mengenakan pakaian kerja dan alat-alat
pelindung diri pada waktu bekerja/melakukan praktikum, seperti, baju
kerja/celemek, kacamata, sarung tangan dan sebagainya.
(c) Setiap pekerja/praktikan harus menerapkan prinsip-prinsip umum yang
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja secara umum, antara lain:
 Bekerja sesuai prosedur/langkah kerja tertentu
 Menggunakan alat yang tepat sesuai dengan fungsinya
 Melakukan perawatan terhadap kebersihan dan keindahan tempat kerja
 Setiap pekerja/praktikan harus memahami situasi laboratorium/bengkel
kerja dalam kaitannya tindakan menyelamatan jika terjadi kecelakaan .
2. Pencegahan Kecelakaan Kecil dalan Bekerja
Kecelakaan kecil dalam Keselamatan dan kesehatan kerja dapat dicegah melalui :
a. Tenaga Kerja :
(a) Mempelajari dan melaksanakan sesuao SOP / instruksi/tata cara kerja
dengan benar
(b) Melatih diri dan meningkatkan minat dan kemampuan bekerja.
(c) Pemakaian alat pelindung diri yang dianjurkan/diperintahkan.
b. Pekerjaan :
(1) Menerapkan peraturan lamanya bekerja/sekolah sesuai perundang-
undangan yang berlaku
(2) Mengadakan pengaturan tata cara kerja yang baik, yaitu dengan
pengaturan jadwal kerja (jam kerja dan istirahat yang sesuai).
(3) Menerapkan rolling kerja (shif/jam kerja), untuk menghindari
kejenuhan/kebosanan yang mengakibatkan kecelakaan.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 54 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

(4) Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dalam penyelesaiannya


membutuhkan jam kerja yang lebih pendek dan membutuhkan istirahat
yang yang cukup.
c. Tempat bekerja
Kenyamanan tempat bekerja di industri, perusahaan atau organisasi maupun
sekola harus diperhatikan. kebersihan, kerapian ruang kerja, hubungan
antarpersonal mempengaruhi kenyamanan di tempat kerja. Kenyamanan di
tempat kerja dapat dicapai melalui:
(1) Desain arsitektur/seleksi material/bahan bangunan dengan
memperhatikan K3, misalnya, tidak menggunakan asbes, pemilihan
warna bangunan/ruang yang sesuai, dan lain-lain(dll).
(2) Pengaturan tata letak jaringan instalasi listrik sesuai K3.
(3) Penyediaan alat pemadam kebakaran, tangga, pintu darurat,
peta/petunjuk untuk keadaan darurat, dan sebagainya.
(4) Penyediaan/pengaturan pencahayaan/penerangan, ventilasi/sirkulasi
udara/suhu, penggunaan tirai, dan sebagainya.
(5) Kontrol terhadap kebisingan/penggunaan dinding kedap suara
(6) Dan lain-lain.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menerakan Praktik Keselamatan


dan Kesehatan Kerja
1. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menerapkan K3 dapat dilakukan melalui kebijakan dan prosedur
keselamatan dan kesehatan kerja :
 Pakaian pengamanan perseorangan dan peralatan yang dipakai sesuai
dengan prosedur kerja

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 55 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

Gambar 5.2 Alat Pelindung Diri (APD)


Sumber :
https://www.google.co.id/search?q=Keselamatan+Dan+kesehatan+kerja&sour

 Praktek penanganan bahan yang aman diikuti dengan benar sesuai


dengan prosedur kerja
 Tempat kerja diatur sesuai dengan persyaratan keselamatan dan
kesehatan kerja termasuk ergonomic
 Bila tidak dipakai peralatan disimpan sesuai prosedur kerja
 Ruang kerja dijaga kebersihannya dan dibebaskan dari setiap hambatan
pada setiap saat, sesuai dengan prosedur kerja
 Lantai dan tempat kerja dibebaskan dari sisa-sisa benang, bahan,
debu dan sampah sesuai dengan prosedur kerja
 Peralatan dibersihkan sesuai dengan prosedur kerja dan perintah
perusahaan/tempat bekerja
2. Menghindari Kecelakaan Kecil dalam Bekerja
Menghindari kecelakaan kecil saat melakukan pengepresan antara lain :
Jenis Kecelakaan Pencegahan
1. Terkena panas setrikaan  Menggunakan sarung tangan saat
melakukan pengepresan

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 56 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

 Berhati-hati saat bekerja


2. Terkena strum listrik  Menggunakan sarung tangan saat
melakukan pengepresan
 Menggunakan kabel sesuai
kebutuhan
 Memastikan kabel digunakan
dalam keadaan baik
 Menggunakan alas kaki saat
bekerja

3. Terpeleset  Tidak terburu-buru saat berjalan


 Hindarkan air, minyak, atau
bendayang dapat mengakibatkan
terjadinya kecelakaan
 Usahakan lantai tempat
bekerja dalam keadaan kering

4. Tersandung  Tidak terburu-buru saat berjalan


 Tidak meletakkan benda yang
menghalangi jalan
 Hindari pemasangan kabel yang
mengganggu jalan

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Memelihara dan Menyimpan Alat


Jahit Tangan
Harus bersikap:
1. Bersih
2. Rapi
3. Teliti
4. Sesuai Prosedur
 Bersih
Bersih melakukan pengepresan mengandung arti, bahwa kita dalam
menggunakan dan menyimpan harus menjaga kebersihanalat/mesin
yang digunakan, harus terjaga kebersihannya sebelum dan selesai

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 57 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

digunakanpun harus kita pastikan dalam keadaan bersih sebelum kita


simpan.
 Rapi
Rapi dalam peralatan, kita merawat dengan baik peralatan setelah
digunakan dengan cara diletakkan/dikembalikan pada tempatnya,
sehingga tidak berceceran, yang akhirnya akan menunjang dalam
menghasilkan pekerjaan yang rapi pula.
 Teliti
Teliti dalam memelihara dan menyimpan alat jahit tangan artinya, kita
menggunakan dan mengembalikan peralatan dalam jumlah yang
sama. Menggunakannya sesuai prosedur, tidak terburu-buru dalam
bekerja. Menempatkan kembali peralatan yang kita gunakan pada
tempat semula.
 Sesuai prosedur
Sesuai prosedur artinya dalam memelihara dan menyimpan, alat jahit
kita melakukannya sesuai dengan langkah-langkah pemeliharaan dan
penyimpanan alat jahit yang ada.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 58 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Referensi

Poespo Goet, Panduan Teknik Menjahit, Yogyakarta: Kanisius, 2005


Prihati Sri, Dasar Teknologi Menjahit 1, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Pembinaan SMK, 2013
Simanjuntak Bintang Elly, Dasar Pola 2, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Pembinaan SMK, 2013
Gillot Honor, Sewing, London. Octopus Books Limited
Manual Book, Philips Iron

B. Referensi Lainnya
- https://ontbpwjt.wordpress.com/2017/02/04/teknik-pengepresan-busana-dalam-
industri-garmen/
- https://www.google.co.id/search?q=setrika+listrik+kuno&tbm=isch&source=iu&ict
x=1&fir=Zt1L7HTRruP2AM%253A%252Cjz9Ik2Lfy65v3M%252C_&usg=
- https://www.google.co.id/search?q=travel+steamer&source=lnms&tbm=isch&sa=X
&ved=0ahUKEwiFq96Xu7TZAhUCTbwKHZ0WC6QQ_AUICigB&biw=1366&bih
=667#imgrc=1ZM1Jb-LhJbaqM:&spf=1519128648973

- https://sikil-rayapen.blogspot.co.id/2015/03/Pengertian-Jenis-jenis-Bagian-bagian-
dan-Prinsip-Kerja-Seterika.html?m=1

- https://www.facebook.com/AlfiatulKasanah/photos/a.667494086599062.1073741828
.667460589935745/1349095035105627/?type=3&theater

- https://www.google.co.id/search?q=pressing+kerah&source=lnms&tbm=isch&sa=X
&ved=0ahUKEwiMx7Xmi7fZAhUNPrwKHV8RDNEQ_AUICigB&biw=1366&bih

- https://www.google.co.id/search?q=sprayer+untuk+setrika&source=lnms&tbm=isch
&sa=X&ved=0ahUKEwi5pJGNq7jZAhUEw7wKHStMAkgQ_AUICigB&biw=752
- https://www.google.co.id/search?q=setrika+dengan+sprayer&source=lnms&
tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjCz_mtr7jZAhVTNbwKHdBvAdMQ_
- https://www.google.co.id/search?q=gantungan+baju&source=lnms&tbm=isc
h&sa=X&ved=0ahUKEwj1y6vuwLjZAhWGbrwKHcTRAvAQ_AUICigB&biw=

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 59 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

- https://www.google.co.id/search?q=boneka+jahit&source=lnms&tbm=isch&sa=X&v
ed=0ahUKEwio__CNtLnZAhVNO7wKHfUIBVYQ_AUICigB&biw=752&bih=583
- https://www.google.co.id/search?q=kegunaan+trubenais&source=lnms&tbm
=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiVnNrBn7vZAhUIlJQKHQLkCSwQ_AUICigB&
- https://www.google.co.id/search?q=menyetrika+kain&source=lnms&tbm=isch&sa=
X&ved=0ahUKEwiTgsKThb3ZAhWIv7wKHSSqD4gQ_AUICigB&biw=1366&bih
- https://www.google.co.id/search?q=SOP+pengepresan+dalam+garmen&tb
m=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwjtse7NtMDZAhXFs48K
- https://www.google.co.id/search?q=menyetrika+kain&source=lnms&tbm=isch&sa=
- https://www.google.co.id/search?q=meja+setrika&source=lnms&tbm=isch&sa=X&v
- https://www.google.co.id/search?q=lapisan+untuk+ban+pinggang&tbm=isc
h&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwjY8cq4gMDZAhULKY8KHeJs
- http://setrika.co.id/cara-mengatur-suhu-setrika
- http://mode.ok-rek.com/2012/12/cara-cara-pengepresan.html
- http://kursusjahityogya.blogspot.co.id/2015/10/alatbantupengepresanpadabusana.htm
- https://www.google.co.id/search?q=cara+melipat+baju+dengan+cepat+dan+rapi&biw=1366&bih=
- https://batikyogya.wordpress.com/2008/11/04/quality-control-di-industri-garmen-
olehnoor-fitrihana/
- https://www.youtube.com/watch?v=3KIy71nIn3I
- https://www.google.co.id/search?q=rok+lipit+searah&tbm=isch&source=iu
&ictx=1&fir=rFyKstdPWnKq0M%253A%252CHdbXRL4aMMZFTM%252C
- https://www.google.co.id/search?q=Keselamatan+Dan+kesehatan+kerja&so
urce=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjI59q01sbZAhVBQ48KHdVEDi

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 60 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

DAFTAR ALAT DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan yang diperlukan untuk Pembelajaran Penyelesaian


dengan Jahitan Tangan pada Rok adalah :

No. Nama Peralatan Keterangan


1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori/praktik
2. Meja kerja Untuk di ruang praktik
3. Bahan Presentasi (Power Point) Untuk Wawasan Materi
4. Mesin Pressing Untuk praktik peserta
5. Setrika Untuk praktik peserta
6. Meja Setrika Untuk praktik peserta
7. Meja untuk peletakan mesin pressing Untuk praktik peserta
8. Sprayer Untuk praktik peserta
9. Hanger Untuk praktik setiap peserta
10. Dummy/Dress form Untuk praktik setiap peserta
11. Tempat sampah Untuk praktik setiap peserta

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Rok Untuk praktik setiap peserta

2. ATK Untuk praktik setiap peserta


(untuk pelaporan penolakan/
kesalahan)
3. Cuka, Air Untuk praktik peserta
4. Lap Pembersih/perca kain Untuk praktik peserta

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 61 dari 24
Modul Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Pakaian Jadi, Penjahitan GAR.CM02.010.01
dan Pembuatan Pakaian sesuai Pesanan

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi


1. Widyaiswara Busana, PPPPTK Bisnis dan
Pariwisata
1. Sri Prihati, S. Pd., M.M.
2. Asesor Busana

Judul Modul: Melakukan Pengepresan- Rok


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 62 dari 24

Anda mungkin juga menyukai