DI JIMM’S BRIDAL
Disusun Oleh:
NIM : 5403416049
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2019
i
ii
Abstrak
Nurul Istiqomah
PEMBUATAN KEBAYA DAN GAUN MENGGUNAKAN POLA PRAKTIS
MODIFIKASI DI RUMAH
PRODUKSI JIMM'S BRIDAL
Jimm’s Bridal
ABSTRAK : Praktik Kerja Lapangan atau PKL adalah salah satu mata
kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Fakultas Teknik dimana
mahasiswa akan diterjunkan secara langsung dalam dunia kerja. Tujuan
dari kegiatan PKL ini sendiri adalah agar mahasiswa mendapatkan
pengalaman bekerja secara langsung di lapangan, dan dapat menerapkan
sikap professional dalam bekerja, serta mengasah keterampilan mahasiswa
sesuai dengan bidang studi mahasiswa yaitu Tata Busana. Manfaat dari
kegiatan PKL ini adalah supaya mahasiswa mempunyai lebih banyak
bekal keterampilan sekaligus meningkatkan keterampilan yang telah
diberikan semasa kuliah untuk menjadi seseorang yang professional dalam
bekerja dan memiliki skill yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai
dengan bidangnya masing-masing.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun
laporan ini adalah metode observasi, metode metode interview, metode
kepustakaan, dan metode dokumentasi. Adapun hasil yang telah didapat
dari metode pengumpulan data tersebut adalah pembuatan kebaya dan
gaun menggunakan pola praktis modifikasi di rumah produksi jimm’s
bridal.
Laporan ini berisi tentang pembuatan kebaya dan gaun
menggunakan pola praktis modifikasi di rumah produksi jimm’s bridal
dan kegiatan mahasiswa selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
beserta analisisnya selama kurang lebih 32 hari.
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Jimm’s Bridal
dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini
dapat mempersiapkan mahasiswa untuk terjun secara langsung ke dunia
kerja dengan bekal pengalaman, keterampilan, dan sikap professional
selama bekerja yang harapannya dapat diambil selama masa Praktik Kerja
Lapangan berlangsung untuk kemudian diterapkan ke dalam dunia kerja
yang sesungguhnya untuk membentuk sumber daya manusia yang lebih
baik.
Kata Kunci : Praktik Kerja Lapangan, Pembuatan kebaya dan gaun produksi
menggunakan pola praktis modifikasi di rumah produksi Jimm’s
Bridal
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Pengalaman Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan. Dalam menyusun laporan ini,
penulis memperoleh bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh
Kesejahteraan Keluarga.
Demikian laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis susun. Penulis berharap
semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khusunya dan pihak-
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
a. Tempat Pelaksanaan.................................................................. .. 3
a. Metode Observasi........................................................................ 4
b. Metode Interview........................................................................ 4
BAB II Paparan
v
a. Manajemen Organisasi Bagian Produksi dan Display .............. 8
vi
5.6. Alat Finishing ................................................................. 23
5.9.Ukuran Badan.................................................................. 23
a. Simpulan ........................................................................................... 34
b. Saran.................................................................................................. 35
d. Lampiran ........................................................................................... 37
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.Analisi Hasil Kegiatan Yang dilakukan oleh Praktikan Selama PKL
Berlangsung .................................................................................................. 32
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perusahaan atau lembaga atau instansi serta memberikan alternative solusi atas
yang berbobot 4 SKS yang wajib diikuti oleh mahasiswa PKK Konsentrasi
Bridal, Tailor, Garmen, dan tempat lain yang berhubungan dengan dunia
Salah satu contoh usaha jasa busana yang dipilih mahasiswa untuk
1
melaksanakan praktik kerja lapangan adalah Jimm’s Bridal yang beralamatkan
masing-masing.
usaha.
2
5. Mahasiswa menjalin hubungan kerjasama yang baik antar pemilik
a. Tempat Pelaksanaan
Salatiga,50724.
b. Waktu Pelaksanaan
Sedangkan untuk jam kerja dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul
16.00 WIB. Dalam satu pekan terdapat 6 hari aktif kerja dan 1 hari
Pengumpulan data adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk
3
mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan laporan, maka
a) Metode Observasi
bidang busana berupa pembutan gaun dan kebaya yang memiliki ciri khas
finishing. Hal ini dilakukan untuk memperkuat data dari hasil wawancara
b) Metode Interview
dibutuhkan baik kepada pihak pengelola maupun staf dan karyawan untuk
c) Metode Dokumentasi
4
d) Metode Kepustakaan
Lapangan.
5
BAB II
ISI
Usaha ini berkembang berkat tanggan dingin sang pemilik yang bernama
Oskisa Jimmy Yulianto yang biasa dipanggil kak Jimmy. Kak Jimmy memulai
karir dibidang fashion dan kecantikan sekitar tahun 2006 pria lulusan SMA ini
mengajar beliau maka akhirnya beliau ditarik untuk mengajar di SMP Lab dan
juga SD Lab dengan bayaran Rp. 800.000,00 per sekolah. Dengan hasil kerja
akan mengikuti lomba menari beliau diminta untuk membuatkan busana yang
pesta di toko yang menjual baju pesta bekas yang berasal dari luar negri. Beliau
membongkar baju tersebut untuk meniru polanya. Beliau meminjam mesin jahit
Sejak saat itu beliau mencoba membeli kain untuk produksi baju sehari
hari,dan baju yang beliau produksi dititipkan pada temannya. Berawal dari 5
baju akhirnya beliau mendapat banyak pesanan dari baju produksinya. Beliau
6
akhirnya memberanikan diri memproduksi gaun dan kebaya untuk pengantin
dan pesta. Untuk pesanan sewa gaun dan sewa kebaya yang beliau produksi
memiliki desain yang elegan dan dinamis dengan kemewahan yang bersinar
berkat harmoni batu kristal swarouski dan detal garnitur yang menjadi ciri
kelas menegah keatas. Beliau memberi nama usahanya dengan nama Jimm’s
Setelah kurang lebih 10 tahun berkarya Jimm’s Bridal tetap exsis dan di
kenal sebagai salah satu bridal ternama di Salatiga dan sekitarnya. Dari 10 orang
Bridal dibagi menjadi 2 yaitu bagian produksi dan display. Adapun bagian display
7
Gambar 1. Logo Jimm’s Bridal
B. Hasil Kegiatan
dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang produksi dan ruang display. Adapun
8
Gambar 3.Manejemen Organisasi Bagian Produksi dan Display
1.Ruang diplay
Salah satu daya tarik sebuah toko adalah penataan barangnya,termasuk penataan
gaun dan kebaya di boutiq jimm’s Bridal menggunakan manekin yang ditata
sedemikian rupa dengan gaya nya masing-masing. Bentuk menataan ruang display
berdiri dapat dilihat pada gambar 4. Manfaat penggunaan display berdiri yaitu dapat
melihat bentuk gaun dan kebaya sehingga terlihat jelas ketika display secara berdiri.
9
Gambar 4. Ruang Display Berdiri
10
1.3 Ruang Passen
Ruang yang digunakan untuk berganti pakaian. Terdapat kaca besar sehingga
konsumen bisa melihat secara langsung dirinya mengkenakkan gaun atau kebaya
tersebut.
leluasa dan nyaman ketika berkonsultasi tentang desain gaun dan kebaya yang
2. Ruang Produksi
a. Ruang Tamu
leluasa dan nyaman ketika berkonsultasi tentang desain gaun dan kebaya yang
diinginkan.
11
Ruang yang digunakan untuk memotong gaun dan kebaya yang telah
dibuat polanya sesuai desain yang dipesan oleh pelanggan dan Memotong
bahan sesuia pola yang telah dibuat. Ruang memotong ditunjukkan pada
gambar 7 .
dan model busana. Menyetrika bagian busana yang harus disetrika, seperti
lipit, menempel viselin, dan bagian kampuh yang letaknya di dalam. Ruang
digunakan untuk menyimpan dan memelihara alat – alat jahit seperti mesin
12
Gambar 8. Ruang menjahit
d. Ruang pemayetan
13
banyaknya payet yang digunakan yaitu menggunakan sendok agar-agar.Untuk
catatan khusus payet, yang berisi apa yang dibuat, lamanya pengerjaan, serta kode
payet. Ada 3 kode yang dipakai yaitu B,K, dan P. B artinya besar,dipakai untuk
kecil. P artinya payet, dipakai untuk piringan. Sedangkan utuk mutiara atau hiasan
14
Gambar 11. Proses memayet kebaya
masih terlihat disisa jahitan gaun dan kebaya. Proses finishing ditunjukkan
pada gambar 12 . Proses finishing meliputi mengecek apakah ada cacat jahitan
15
Gambar 13.kebaya siap dikenakkan pelangan
Praktis modifikasi
Pembuatan tugas akhir praktik kerja lapangan ini dikerjakan secara perorangan
dengan bahan yang digunakan sudah disediakan oleh pihak Jimm’s Bridal.
Busana pengantin
Berlengan panjang
Mengunakan lace aplikasi
Berpayet
16
1. Pengertian Busana Pengantin
Busana Pengantin yaitu busana yang digunakan pada saat hari pernikahan
dan diharapkan menjadi busana istimewa yang hanya dipakai seumur hidup
mulai dari warna ataupun model sesuai dengan selera calon pengantin. Adapun
kebaya dan gaun pengantin Jimm’s Bridal ditunjukkan pada gambar 14 dan
gambar 15.
17
Gambar 15.Gaun pengantin Jimm’s Bridal
dasar adalah bentuk dasar dari pakaian yang di pergunakan sebagai alat untuk
membuat pola sesuai desain (pecah pola), atau pedoman untuk membuat pakaian
yang dipergunakan dan tujuan pakaian tersebut. Hasil gambar inilah yang
dipakai untuk menggunting bahan yang sudah di persiapkan atau disebut pola
Ada banyak sistem, metode, cara atau teknik pembuatan pola dasar/basic
18
salah satu cara kita dapat mencari tahu sejarah, dari mana asal sistem itu dibuat.
manusia/model dari asalnya. Bentuk tubuh dari suatu bangsa ada perbedaannya,
misalnya Bangsa Eropa dan Bangsa Asia bentuk tubuhnya berbeda. Sehingga
salah satunya alasan untuk kita dapat milih yang lebih dekat dengan bentuk
tubuh kita sendiri atau model yang dibuatkan busananya. Setiap sistem berbeda
caranya, ada yang bagian depan dan belakang bersatu (Bunka/Jepang, Korea,
ada juga yang di gambar bagian belakang lebih dahulu baru berikutnya bagian
Merupakan salah satu jenis dari pola sistem. Pola sistem praktis
merupakan pola yang sering dipakai oleh para penjahit. Selain hasilnya yang
bagus pada bentuk badan, cara pembuatan polanyapun lebih mudah daripada pola
yang lain.
seperti pola so’en,tujuan modifikasi pola praktis adalah pola mudah dibentuk,hasil
jadi akan mengikuti bentuk tubuh pemakainnya karena pengambilan kupnat pada
bagian payudara dipas badan si pemakai. Hasilnya kebaya dan gaun akan terlibat
19
5. Persiapan Alat
a. Alat jahit pokok, boleh hanya menggunakan salah satu mesin jahit
pokok
Skala
Buku kostum
Penggaris pembentuk
20
b. Rader
c. Karbon jahit
a. Gunting Kain
b. Gunting benang
c. Gunting zig-zag
d. Gunting kertas
a. Spul
b. Skoci
d. Sepatu biasa
g. Sepatu zig-zag
h. Jarum
Jarum tisik
Jarum strimming
Jarum pentul
i. Bidal/topi jari
21
j. Pendedel
7. Setrika
8. Pressing/pengepres
9. Papan setrika
10. Bantalan
b. Kain lace
d. Kain tile
e. Benang jahit
f. Manik-manik
g. Payet
Desain busana pengantin dan detail-detailnya yang dibuat oleh praktikan dapat
22
Ukuran badan adalah faktor penting dalam menentukan hasil,bentuk dari kontruksi
pola dan busana yang akan dibuat. Cara mengambil ukuran badan ditunjukkan pada
tabel 1 dan hasil ukuran badan yang telah diambil ditunjukkan pada tabel 2.
2. Lingkar Pinggang Dikur dengan pita ukuran dilingkarkan pada pinggang yang
peterban)
5. Lingkar kerung lengan Diukur sekeliling lingkar kerung lengan mulai dari titik
tangan
8. Panjang muka Diukur dari lekuk leher bagian muka sampai batas garis
pinggang
23
9. Lebar muka Diukur dari garis ketiak kiri bagian muka sampai garis
10. Panjang Punggung Diukur dari tulang leher belakang sampai batas garis
11. Lebar Punggung Diukur dari garis lipatan ketiak kiri bagian belakang
12. Panjang Bahu Diukur dari titik bahu pada leher tertinggi sampai titik bahu
13. Panjang lengan Diukur dari titik bahu sampai batas yang diinginkan
14. Panjang siku Diukur dari puncak bahu sampai dengan siku
15. Tinggi panggul Diukur pada bagian sisi muka mulai dari garis pinggang
16. Panjang sisi Diukur pada sisi badan dari pinggang keatas hingga ketiak
17. Panjang rok Diukur dari garis pinggang sampai batas yang diinginkan
1. Lingkar badan 84 + 4 cm = 88 cm
2. Lingkar pinggang 73 cm
3. Lingkar pinggul 93 cm
24
4. Lingkar kerung leher 39 cm
6. Lingkar siku 26 cm
8. Panjang muka 30 cm
9. Lebar muka 33 cm
25
7. B – G = 1/10 (1/2 lingkar badan)
8. F – H = lebar bahu
9. E – I = turun 5 cm
10. I – J = ½ lebar muka
11. D – K = panjang sisi
12. F – F’ = ½ lebar bahu
13. C – L’ = 1/10 lingkar pinggang
14. L’ – L = tinggi dada dari pinggang
15. L’ – L” = 3 cm (kupnat)
16. C – M = ¼ lingkar pinggang + 3 cm + 1 cm
Untuk hasil pola badan bagian depan dapat dilihat pada lampiran
26
15. X’ – X = 12 cm
16. X’ – X” = 3 cm (kupnat)
17. Q – Z = ¼ lingkar pinggang + 3 cm – 1 cm
Untuk hasil pola badan bagian belakang dapat dilihat pada lampiran
4.8.3. Cara Membuat Pola Lengan
1. A – B = panjang lengan
2. A – C = tinggi puncak
3. A – D = A – E = ½ lingkar kerung lengan
4. A – H = ½ A – D
5. A – J = D – I = ¼ . A – D
6. A – K = K – L = L – E = 1/3. A – E
7. L – m = ½ L – E
8. Titik I turun 1 cm
9. Titik j naik 1 ½ cm
10. Buat kerung lengan bagian depan
11. Titik k naik 2 cm
12. Titik m turun ½ cm
13. Buat kerung lengan bagian belakang
14. F’ – G’ = besar lingkar lengan bawah
Untuk hasil pola lengan dapat dilihat pada lampiran
5.8.4. Cara Membuat Pola Rok Lingkar Penuh
Rok lingkar penuh = 1/6 x Lingkar pinggang dikurangi ½ cm
Untuk hasil pola rok lingkar penuh dapat dilihat pada lampiran
5.11. Membuat Pola Besar
Pola besar dibuat sesuai dengan ukuran dan seperti dalam pembuatan pola
kecil. Pola besar biasanya dibuat diatas kertas koran, kertas coklat, dan kertas roti.
27
Alat yang diperlukan untuk membuat pola besar ada pensil, penggaris lurus,
penggaris lengkung, metline, penghapus, dan gunting kertas.
Setelah setiap pola sudah dipotong, kemudian pindahkan tanda pola pada
kain. Cara memindahkan tanda ini yaitu dengan cara di rader. Merader pola
menggunakan alat karbon dan juga rader. Gunakan warna karbon yan tidak terlalu
kontras dengan bahan sehingga nanti pada hasil jadinya tidak terlalu terlihat.
28
5.16. Kegiatan Menjahit
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjahit produk PKL
ini, yaitu sebagai berikut:
29
6. Ret jepang 50 cm 1 buah Rp. 15.000 Rp. 150.000
7. Benang jahit 2 buah Rp. 2.000 Rp. 4.000
8. Kacing kebaya 1 lusin Rp. 4.000 Rp.4.000
9. Mutiara 4 renteng Rp. 3.000 Rp.16.000
10 Payet miyuki ¼ pons Rp. 24.000 Rp. 24.000
JUMLAH Rp. 808.750
= Rp1.508.750 + Rp 150.875
= Rp.1.659.625
30
Untuk jam kerja sendiri, mahasiswa masuk pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
perbedaan antara teori pada perkuliahan dengan kondisi nyata pada dunia kerja
khususnya di Rumah Produksi Jimm’s bridal. Analisis perbedaan hasil kerja yang
Tabel 4.Analisis hasil kegiatan yang dilakukan oleh praktikan selama PKL
berlangsung
Untuk
31
dengan harapan tidak ada
mendedel dilakukan
sulit lainnya
6. Waktu pengkerjaan Dilakukan sesuai jam Sesuai dengan jam kerja yang
7. Pengkerjaan Tugas Semua hal dipelajari, tidak Fokus hanya pada satu bagian
beberapa hal
BAB III
32
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu mata kuliah wajib yang
secara langsung antara teori yang telah didapatkan dalam masa perkuliahan
sendiri tempat yang akan digunakan untuk berlatih setiap harinya. Selain itu,
praktikan yang sudah berstatus mahasiswa juga diminta bantuan untuk mengawasi
Sebagai hasil akhir dari kegiatan PKL, praktikan harus membuat produk
yang dikerjakan secara perorangan. Dimulai dari desain, yang harus sesuai dengan
kriteria dari produk Jimm’s Bridal, kemudian pemilihan bahan dan pembuatan
33
B. Saran
menurut kebiasaan, juga membuat praktikan harus mencari tahu lebih banyak
Selain itu, tanggungjawab yang berbeda yang diberikan kepada praktikan yang
olah praktikan sudah bisa untuk melakukan setiap hal. Hal ini juga membuat
Produksi Jimm’s Bridal, membuat Rumah Produksi Jimm’s Bridal tidak begitu
34
DAFTAR PUSTAKA
Dewi nuranisa.2014.Sekretaris
profesional.Dewinuranisa.blogspot.co.id/2014/01/tugas-tugasseorang-
sekretaris.html?m=1.(diakses pada hari sabtu tanggal tanggal 09
desember 2017)
Muliawan, Porrie. 1990. Konstruksi Pola Busana Wanita. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
35
LAMPIRAN 1
36
LAMPIRAN 2
37
LAMPIRAN 3
38
LAMPIRAN 4
39
LAMPIRAN 5
40
LAMPIRAN 6
41
LAMPIRAN 7
42
LAMPIRAN 8
43
LAMPIRAN 9
44
LAMPIRAN 10
45
Lampiran 11
46
47
Lampiran 12
48
Lampiran 13
49
50
LAMPIRAN 14
51