MELAKUKAN PENGEPRESAN
GAR.CM02.010.01
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………………………………….. 5
1. 5
Tempat kerja disiapkan sesuai dengan standart ergonomic………………
2. 5
Alat pres utama dan pendukung yang akan digunakan…....................
3. Alat pres dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan SOP......................... 10
B. Ketrampilan yang diperlukan dalam Menyiapkan tempat dan alat pres ............ 10
C. Sikap kerja diperlukan dalam Menyiapkan tempat dan alat pres ….......... 10
A. Dasar Perundang-undangan……………………………………………………………….. 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan peserta kompeten melakukan pengepresan di
lingkungan pembuatan busana wanita.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Melakukan
pengepresan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mampu menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic, mampu
menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan, dan
mampu membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP .
2. Mampu menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan
produk dan SOP, mampu menyesuaikan pengaturan suhu alat/tmperatur
pengepresan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi
kain dan prosedur kerja, mampu mematikan semua tombol setelah alat mesin
press digunakan, mampu memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya
listrik setelah digunakan.
3. Mampu melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan atau dicatat sesuai
SOP,mampu melakukan kegiatan pencegahan untuk mengindari pengulangan
kesalahan dicatat sesuai SOP, mampu menyimpan pakaian setelah pekerjaan
pengepresan dilakuan sesuai dengan peraturan perusahaan.
4. Mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP, mampu
menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu seusai kebijakan
dan SOP.
BAB II
MENYIAPKAN TEMPAT DAN ALAT KERJA
2) Seterika uap
4) Papan seterika
Untuk yang type biasa meja gosoknya adalah seperti gambar diatas
ini. Meja gosok seperti ini mempunyai pengaturan untuk
ketinggiannya. Hal ini diperlukan agar posisi operator tidak terlalu
menunduk atau terlalu jinjit. Karena pengerjaan pressing ini adalah
suatu pekerjaan yang dilakukan dengan berdiri. Oleh sebab itu posisi
operator menjadi sangat penting untuk diperhatikan.
Meja Gosok ini dipakai hanya sebagai alas saja da tidak menggunakan
perlengkapan lain, pada type lain meja gosok tidak hanya sekedar alat,
tetapi juga diperlengkapi dengan alat penghisap udara, terutama bila
menggunakan alat gosok yang menggunakan uap.
a. Bentuk Bulat
c. Bentuk Panjang
Digunakan untuk menyetrika
bagian berkupnat yang dipecah
(pecah naad). Misalnya lengan jas,
jaket, atau safari. Dapat juga untuk
menyetrika kaki celana panjang
Alat ini dipakai jika seterika yang digunakan adalah seterika biasa atau
seterika bukan uap. Bagian – bagian yang akan diseterika dibasahi
menggunakan alat ini agar hasilnya menjadi licin dan rapi. Apabila akan
memampat bahan berkilau harus menggunakan lap pemampat dibasi
dan disemprot baru diseterika.
3) Alat pemapat
Lap pemampat ini ada 2 yaitu bahan yang tebal dari flanel dan yang tipis
dari katun.penggunaan lap yang tebal untuk bahan berkilau sedang yang
tipis/ katun digunakan untuk bahan yang tahan panas (cheesecloth)
6) Lap pencoba
tidak langsung pada bahan, dan apabila jika temperatur tidak sesuai
(terlalu panas) tidak langsung pada bahan hingga menyebabkan bahan
menjadi gosong.
7) Tailor's ham
Tailor’s Ham ini adalah alat pemampat yang berbentuk silinder atau
melengkung, membulat yang dapat dibuat sendiri seperti bantal. Alat ini
digunakan untuk memampat bagaian – bagian yang sulit dan
melengkung seperti garis – garis bias pada princess menuju pinggan
(melengkung) dan bagian – bagian lain yang tidak mendatar
3. Cara menyiapkan alat pres utama dan pendukung yang akan
digunakan:
Setelah semua alat pres yang dibutuhkan sudah tersedia, selanjutnyabersihkan
dan periksa kembali alat-alat tersebut apakah masih layakdigunakan? Apakah
masih berfungsi dengan baik? dan hal-hal lainnya yangperlu diperiksa. Sesuaikan
dengan SOP perihal kualitas alat-alat pres yangakan digunakan tersebut.
Pembersihan alat/mesin pres dilakukan dengan tujuan agar alat/mesin tetap
dalam keadaan bersih, bebas dari kotoran sehingga tidak akan mengotori busana
saat dipres. Selain itu pembersihan alat/mesin pres juga dilakukan sebagai salah
satu cara perawatan agar alat/mesin pres lebih awet dan tidak cepat rusak.
B. Ketrampilan yang diperlukan dalam menyiapkan tempat dan alat kerja
1. Menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic
2. Menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan
3. Memeriksa dan membersihkan alat press sesuai dengan SOP
C. Sikap kerja diperlukan dalam menyiapkan tempat dan alat kerja
Harus bersikap secara :
1. Cermat
2. Teliti
3. Taat Azas
BAB III
MENGERJAKAN PENGEPRESAN
pressing selalu menganut pada prinsip “Wet & dry”, maka banyaknya uap
dan temperature sebenarnya bermanfaat untuk mengkondisikan bahan
pakaian yang akan digosok dalam kondisi wet dengan tujuan mudah
dibetuk.
Tabel petunjuk penggunaan uap dan temperature untuk jenis bahan
terlampir.
3. Cara mematikan (Off kan) setelah menggunakan alat mesin press
Setelah menggunakan alat pres tekan tanda off pada alat press. Kemudian cabut
kabel alat press, pastikan tangan kering saat mencabut kabel. Hal ini dilakukan
untuk menghemat listrik dan yang terpenting adalah menjaga ruang kerja tetap
dalam keadaan aman dan tercegah dari kecelakaan kerja seperti tersengat arus
listrik dan kebakaran.
4. Cara memastikan mesin press aman dari bahaya listrik
a. Pastikan tidak ada kabel yang lecet pada alat press.
b. Pemasangan stop kontak sesuai dengan SNI.
c. Jangan meletakkan seterika dalam keadaan menyala diatas kain.
d. Pastikan cabut kabel dari stop kontak setelah digunakan.
e. Tersedianya alat pemadam kebakaran dan jalur evakuasi
DAFTAR PUSTAKA
A. Daftar Perundang-undangan
1. -
B. Buku Referensi
1. Ernawati, dkk, Tata Busana : SMK Oleh Ernawati dkk. Jakarta Pusat : Direktorat
Pembinaan Sekolah Kejuruan, Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.