Anda di halaman 1dari 14

BUKU INFORMASI

MELAKUKAN PENGEPRESAN
GAR.CM02.010.01

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lantai 6A Jakarta
Selatan 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub golongan Penjahiyan dan Pembuatan Pakaian Sesuai
GAR.CM02.010.01
Pesanan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 4

BAB II MENYIAPKAN TEMPAT DAN ALAT PRES ....................................................... 5

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menyiapkan tempat dan alat pres

……………………………………………………………………………………………………….. 5

1. 5
Tempat kerja disiapkan sesuai dengan standart ergonomic………………
2. 5
Alat pres utama dan pendukung yang akan digunakan…....................
3. Alat pres dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan SOP......................... 10
B. Ketrampilan yang diperlukan dalam Menyiapkan tempat dan alat pres ............ 10

C. Sikap kerja diperlukan dalam Menyiapkan tempat dan alat pres ….......... 10

BAB III MENGERJAKAN PENGEPRESAN....................................................... 11

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Mengerjakan pengepresan ……….. 11

1. Cara menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan


produk dan SOP....................................................................... 11
2. Cara mengatur suhu alat/ temperatur pengepresan pada waktu
pelaksanaan di sesuaikan dengan persyarat an produk, spesifikasi kain
dan prosedur kerja. .............……………………………………............. 11
3. Cara mengatur suhu alat/ temperatur pengepresan pada waktu
pelaksanaan di sesuaikan dengan persyarat an produk, spesifikasi kain
dan prosedur kerja........................................................... 13
4. Cara memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari
bahaya listrik .......................................................................... 13
B. Ketrampilan yang diperlukan dalam mengerjakan pengepresan …………. 13

C. Sikap kerja diperlukan dalam mengerjakan pengepresan …………………… 13


DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 18

A. Dasar Perundang-undangan……………………………………………………………….. 18

B. Buku Referensi ........................................................................................... 18


Judul Modul: Melakukan Pengepresan (Pressing)
Halaman: 1 dari 12
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub golongan Penjahiyan dan Pembuatan Pakaian Sesuai
GAR.CM02.010.01
Pesanan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan peserta kompeten melakukan pengepresan di
lingkungan pembuatan busana wanita.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Melakukan
pengepresan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mampu menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic, mampu
menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan, dan
mampu membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP .
2. Mampu menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan
produk dan SOP, mampu menyesuaikan pengaturan suhu alat/tmperatur
pengepresan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi
kain dan prosedur kerja, mampu mematikan semua tombol setelah alat mesin
press digunakan, mampu memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya
listrik setelah digunakan.
3. Mampu melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan atau dicatat sesuai
SOP,mampu melakukan kegiatan pencegahan untuk mengindari pengulangan
kesalahan dicatat sesuai SOP, mampu menyimpan pakaian setelah pekerjaan
pengepresan dilakuan sesuai dengan peraturan perusahaan.
4. Mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP, mampu
menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu seusai kebijakan
dan SOP.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan (Pressing)


Halaman: 2 dari 12
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub golongan Penjahiyan dan Pembuatan Pakaian Sesuai
GAR.CM02.010.01
Pesanan

BAB II
MENYIAPKAN TEMPAT DAN ALAT KERJA

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menyiapkan tempat dan alat


kerja
1. Tempat kerja pengepresan sesuai dengan standar ergonomic

Tempat kerja merupakan bagian yang penting dalam suatu usaha,


secara tidak langsung tempat kerja akan berpengaruh pada
kesenangan,kenyamanan dan keselamatan dari para siswa/pekerja.
Keadaan atau suasana yang menyenangkan (comfortable) dan aman (safe)
akan menimbulkan gairah produktivitas kerja.

Pekerjaan persiapan pengepressan adalah termasuk pekerjaan yang


pertama dilaksanakan, karena keberhasilan dan kelancaran pengepressan
tergantung pada persiapan. Kriteria tempat kerja yang sesuai untuk proses
pengepressan adalah:

a. Memilikki penerangan yang cukup

b. Sirkulasi udara yang nyaman

c. Aliran listrik harus dekat dengan meja pengepressan

Definisi dan tujuan pengepresan, Pengepresan saat ini diartikan


sebagai salah satu proses penyelesaian akhir suatu produk garmen.
Pressing sendiri di dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai proses
“Gosok”, atau kalau di dalam rumah tangga sering kita mendengar istilah
setrika, dengan tujuan melicinkan permukaan pakaian
2. Alat press utama dan pendukung
a. Alat press utama
1) Seterika biasa

Pada masa lalu nenek moyang kita menggunakan besi yang


dipanaskan dan dengan segera di gosok-gosokan pada pakaian.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan (Pressing)


Halaman: 3 dari 12
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub golongan Penjahiyan dan Pembuatan Pakaian Sesuai
GAR.CM02.010.01
Pesanan

Pada masa kini cara tersebut sudah ditinggalkan yaitu dengan


mengganti sumber panas dengan elemen pemanas dengan
menggunakan energi listrik.. Perkembangan terakhir proses gosok
tidak lagi menggunakan panas saja tetapi juga menggunakan uap
(Steam) yang didapat dari mendidihkan air yang dihasilakn oleh mesin
pendidih air atau boiler. Perkembangan tersebut ada dikarenakan
adanya perkembangan pada material pembuat pakaian. Yang tidak
selamanya memperbolehkan kontak langsung antara penggosok
dengan pakaian. Tetapi Prinsip dasar dari proses pengepresan adalah
bahwa kondisi material yang akan di gosok harus dalam keadaan Wet
/lembab untuk memudahkan material/ pakaian dibentuk/ dirapihkan

2) Seterika uap

Seterika uap adalah salah satu seterika yang penggunaannya tidak


membutuhkan pelembab, karena ada bagian tertentu yang diisi air.
Apabila tombol ditekan maka akan mengeluarkan uap. Ini lebih praktis
karena tidak perlu membasahi atau menyemprot bahan. Sebelum
menyeterika sebaiknya seterika di coba pada lap pencoba, agar
pakian tidak gosong atau kotor.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan (Pressing)


Halaman: 4 dari 12
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub golongan Penjahiyan dan Pembuatan Pakaian Sesuai
GAR.CM02.010.01
Pesanan

3) Seterika uap untuk industri busana


Seterika uap yang digunakan dalam industry busana berbeda dengan
seterika uap untuk konsumsi rumah tangga, karena pada industry
busana mempunyai mesin tenaga uap tersendiri. Dengan seterika uap
akan menghasilkan seterikaan yang lebih rapi atau efek mengkilap
pada bahan yang diseterika.

4) Papan seterika

Untuk yang type biasa meja gosoknya adalah seperti gambar diatas
ini. Meja gosok seperti ini mempunyai pengaturan untuk
ketinggiannya. Hal ini diperlukan agar posisi operator tidak terlalu
menunduk atau terlalu jinjit. Karena pengerjaan pressing ini adalah
suatu pekerjaan yang dilakukan dengan berdiri. Oleh sebab itu posisi
operator menjadi sangat penting untuk diperhatikan.

Meja Gosok ini dipakai hanya sebagai alas saja da tidak menggunakan
perlengkapan lain, pada type lain meja gosok tidak hanya sekedar alat,
tetapi juga diperlengkapi dengan alat penghisap udara, terutama bila
menggunakan alat gosok yang menggunakan uap.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan (Pressing)


Halaman: 5 dari 12
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub golongan Penjahiyan dan Pembuatan Pakaian Sesuai
GAR.CM02.010.01
Pesanan

b. Alat press pendukung


1) Papan seterika lengan

a. Bentuk Bulat

Digunakan untuk menyetrika


bagian-bagian yang berbentuk
bulat. Misalnya puncak payudara,
puncak lengan, atau pinggul.

b. Bentuk Bulat panjang

Digunakan untuk menyetrika garis


patah kerah., bahu, pinggul,
klep/guibi, manset, dan lain-lain

c. Bentuk Panjang
Digunakan untuk menyetrika
bagian berkupnat yang dipecah
(pecah naad). Misalnya lengan jas,
jaket, atau safari. Dapat juga untuk
menyetrika kaki celana panjang

Judul Modul: Melakukan Pengepresan (Pressing)


Halaman: 6 dari 12
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub golongan Penjahiyan dan Pembuatan Pakaian Sesuai
GAR.CM02.010.01
Pesanan

2) Alat penyemprot/ Pelembab

Alat ini dipakai jika seterika yang digunakan adalah seterika biasa atau
seterika bukan uap. Bagian – bagian yang akan diseterika dibasahi
menggunakan alat ini agar hasilnya menjadi licin dan rapi. Apabila akan
memampat bahan berkilau harus menggunakan lap pemampat dibasi
dan disemprot baru diseterika.
3) Alat pemapat

Papan ini digunakan untuk menstabilkan bahan yang sudah dimampat


agar tidak berubah bentuk. Seperti bahan dari wol, setelah dimampat
seterika diangkat, lalu digunakan papan pemampat samapi panasnya
berkurang, sebab jika langsung dilepas alat pemampat tidak ada
fungsinya. Alat ini terbuat dari kayu yang dihaluskan.
4) Mesin pemapat

Mesin ini lebih praktis penggunaanya daripada papan pemampat karena


tidak membutuhkan alat pelembab yang lain. Pemakaian alat ini seperti
alat fotocopy. Bahan diletakkkan lalu ditutup, kemudian tekan tombol
sesuai dengan aturan yang dikehendaki. Pada beberapa mesin sudah
dilengkapi pengatur waktu yang akan membuka sendiri saat mesin
selesai bekarja sehingga hasilnya lebih bagus dan tidak merubah bentuk.
5) Lap pemapat (alat pemapat)

Lap pemampat ini ada 2 yaitu bahan yang tebal dari flanel dan yang tipis
dari katun.penggunaan lap yang tebal untuk bahan berkilau sedang yang
tipis/ katun digunakan untuk bahan yang tahan panas (cheesecloth)
6) Lap pencoba

Untuk lap pencoba diletakkan didekat seterika,setiap kali akan


menyeterika dicobakan terlebih dahulu pada kain pencoba kemudian
pada bahan yang akan diseterika. Tujuan dari hal ini agar apabila kotor

Judul Modul: Melakukan Pengepresan (Pressing)


Halaman: 7 dari 12
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub golongan Penjahiyan dan Pembuatan Pakaian Sesuai
GAR.CM02.010.01
Pesanan

tidak langsung pada bahan, dan apabila jika temperatur tidak sesuai
(terlalu panas) tidak langsung pada bahan hingga menyebabkan bahan
menjadi gosong.
7) Tailor's ham

Tailor’s Ham ini adalah alat pemampat yang berbentuk silinder atau
melengkung, membulat yang dapat dibuat sendiri seperti bantal. Alat ini
digunakan untuk memampat bagaian – bagian yang sulit dan
melengkung seperti garis – garis bias pada princess menuju pinggan
(melengkung) dan bagian – bagian lain yang tidak mendatar
3. Cara menyiapkan alat pres utama dan pendukung yang akan
digunakan:
Setelah semua alat pres yang dibutuhkan sudah tersedia, selanjutnyabersihkan
dan periksa kembali alat-alat tersebut apakah masih layakdigunakan? Apakah
masih berfungsi dengan baik? dan hal-hal lainnya yangperlu diperiksa. Sesuaikan
dengan SOP perihal kualitas alat-alat pres yangakan digunakan tersebut.
Pembersihan alat/mesin pres dilakukan dengan tujuan agar alat/mesin tetap
dalam keadaan bersih, bebas dari kotoran sehingga tidak akan mengotori busana
saat dipres. Selain itu pembersihan alat/mesin pres juga dilakukan sebagai salah
satu cara perawatan agar alat/mesin pres lebih awet dan tidak cepat rusak.
B. Ketrampilan yang diperlukan dalam menyiapkan tempat dan alat kerja
1. Menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic
2. Menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan
3. Memeriksa dan membersihkan alat press sesuai dengan SOP
C. Sikap kerja diperlukan dalam menyiapkan tempat dan alat kerja
Harus bersikap secara :
1. Cermat
2. Teliti
3. Taat Azas

Judul Modul: Melakukan Pengepresan (Pressing)


Halaman: 8 dari 12
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub golongan Penjahiyan dan Pembuatan Pakaian Sesuai
GAR.CM02.010.01
Pesanan

BAB III
MENGERJAKAN PENGEPRESAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mengerjakan pengepresan


1. Cara menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan
SOP
Untuk mendapatkan hasil pengepresan yang baik diperlukan penguasaan
terhadap beberapa hal yaitu:
a. Pengenalan bahan yang akan di gosok, penggunaan alat-alat gosok.
b. Pengenalan bahan-bahan pakaian tidak akan di bahas dalam buku ini tetapi
standar penangan bahan akan dibahas dalam buku ini.
Selanjutnya, beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melaksanakan
proses penyeterikaan, adalah :
a. Melakukan uji coba dengan menggunakan sample bahan (lap) untuk mecoba
panas yang dihasilkan oleh seterika, apabila kekuatan bahan diragukan.
b. Mengatur penggunaan suhu seterika sesuai dengan bahan (kain) dan
disesuaikan dengan petunjuk
c. Kain digosok menurut arah panjang kain dan tidak diperbolehkan untuk
menarik atau merenggangkan kain diatas papan seterika.
d. Apabila terdapat kerutan, lakukan penyeterikaan dari arah luar kearah
pangkal kerutan dengan cara tidak menekan kerutannya
e. Melakukan penyeterikaan pada bagian - bagian busana secara berurutan,
mulai dari bagian terkecil ke bagian yang terbesar ( contoh: mulai
menyeterika dari kelim, manset, kerah , lengan, bahu, badan depan, dan
terakhir badan belakang)
f. Untuk bahan yang berwarna hitam atau tua, hendaknya menyeterika dari
bagian dalam dengan maksud untuk menghindari noda kilau.
2. Cara mengaturan suhu alat/temperatur pengepresan pada waktu pelaksanaan
disesuaikan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur
kerja
a. Petunjuk – Petunjuk pengepresan/ symbol pengepresan

Judul Modul: Melakukan Pengepresan (Pressing)


Halaman: 9 dari 12
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub golongan Penjahiyan dan Pembuatan Pakaian Sesuai
GAR.CM02.010.01
Pesanan

Biasanya di dalam setiap pakaian terdapat label petunjuk untuk pressing,


sekaligus dengan label petunjuk cara mencuci. Hal ini dikarenakan setiap
jenis material yang berbeda membutuhkan penanganan berbeda.
Contoh petunjuk untuk pengepresan :

b. Tanda untuk petunjuk pengepresan berupa tanda setrika, dengan tanda


silang atau tanda titik di dalamnya. Tanda tersebut menunjukan perlakuan
yang diperbolehkan / tidak diperbolehkan pada bahan tersebut.
Tanda Silang, berarti bahan tersebut tidak boleh digosok/ setrika
c. Tanda titik di dalam setrika menunjukan tingkat suhu yang diperbolehkan/
diharuskan dalam menggosok. Makin banyak titik yang ada maka makin
tinggi suhu yang diijinkan di dalam menggosok bahan tersebut. Contoh
petunjuk yang diijinkan untuk setiap jenis bahan yang berbeda yang tertera
pada alat gosok listrik adalah seperti gambar di bawah

d. Untuk mesin pressing yang menggunakan uap, terdapat pula petunjuk


khusus dalam hal banyaknya jumlah uap dan temperature yang diijinkan
untuk melakukan proses gosok. Seperti di sebutkan di bagian sebelumnya
mengenai fungsi dan prinsip pressing bahwa di dalam melakukan proses

Judul Modul: Melakukan Pengepresan (Pressing)


Halaman: 10 dari 12
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub golongan Penjahiyan dan Pembuatan Pakaian Sesuai
GAR.CM02.010.01
Pesanan

pressing selalu menganut pada prinsip “Wet & dry”, maka banyaknya uap
dan temperature sebenarnya bermanfaat untuk mengkondisikan bahan
pakaian yang akan digosok dalam kondisi wet dengan tujuan mudah
dibetuk.
Tabel petunjuk penggunaan uap dan temperature untuk jenis bahan
terlampir.
3. Cara mematikan (Off kan) setelah menggunakan alat mesin press
Setelah menggunakan alat pres tekan tanda off pada alat press. Kemudian cabut
kabel alat press, pastikan tangan kering saat mencabut kabel. Hal ini dilakukan
untuk menghemat listrik dan yang terpenting adalah menjaga ruang kerja tetap
dalam keadaan aman dan tercegah dari kecelakaan kerja seperti tersengat arus
listrik dan kebakaran.
4. Cara memastikan mesin press aman dari bahaya listrik
a. Pastikan tidak ada kabel yang lecet pada alat press.
b. Pemasangan stop kontak sesuai dengan SNI.
c. Jangan meletakkan seterika dalam keadaan menyala diatas kain.
d. Pastikan cabut kabel dari stop kontak setelah digunakan.
e. Tersedianya alat pemadam kebakaran dan jalur evakuasi

B. Ketrampilan yang diperlukan dalam mengerjakan pengepresan


1. Menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP
2. Mengaturan suhu alat/ temperatur pengepresan pada waktu pelaksanaan
disesuaikan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja
3. Mematikan(Off kan) setelah menggunakan alat mesin press
4. Memastikan mesin press aman dari bahaya listrik
C. Sikap kerja diperlukan dalam mengerjakan pengepresan
Harus bersikap secara :
1. Cermat
2. Teliti
3. Taat Azas

Judul Modul: Melakukan Pengepresan (Pressing)


Halaman: 11 dari 12
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sub golongan Penjahiyan dan Pembuatan Pakaian Sesuai
GAR.CM02.010.01
Pesanan

DAFTAR PUSTAKA

A. Daftar Perundang-undangan
1. -
B. Buku Referensi
1. Ernawati, dkk, Tata Busana : SMK Oleh Ernawati dkk. Jakarta Pusat : Direktorat
Pembinaan Sekolah Kejuruan, Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Judul Modul: Melakukan Pengepresan (Pressing)


Halaman: 12 dari 12
Buku Informasi Versi 2015

Anda mungkin juga menyukai