Anda di halaman 1dari 36

BUKU INFORMASI

MEMELIHARA ALAT JAHIT


GAR.CM01.004.01

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lantai 6A Jakarta Selatan
2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………....................... 1


BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………… 3
BAB II MENYIAPKAN ALAT DAN TEMPAT KERJA …………………………………………. 4
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menyiapkan alat dan tempat
kerja ………..…………………………………………………………………………………….. 4

1. Tempat kerja disiapkan sesuai dengan standart ergonomic……………… 4


Alat jahit dan alat bantu jahit serta alat pendukung disiapkan dan
2.
diatur sesuai persyaratan ergonomic .............………………………………. 6
Alat dan bahan-bahan pemeliharaan disiapkan ditempat yang aman
3.
dan rapi ……………………………………...........................................…….. 7
B. Ketrampilan yang diperlukan dalam Menyiapkan alat dan tempat kerja …….. 7

C. Sikap kerja diperlukan dalam Menyiapkan alat dan tempat kerja ….......... 7
BAB III MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI ALAT JAHIT DAN ALAT BANTU
JAHIT....................................................................................... 8
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Memelihara dan memperbaiki alat jahit
dan alat bantu jahit.………………………………………………………………………… 8
8
1. Alat jahit diidentifikasi sesuai fungsinya dan dilakukan inventarisasi ..
Alat jahit dan alat bantu jahit diperiksa dan dilakukan pencatatan
2.
/dokumentasi tentang kondisi alat ……………………………………………… 24
Alat jahit/alat bantu jahit dirawat secara rutin sesuai prosedur …..... 26
3.
Alat dan bahan pemeliharaan digunakann berdasarkan fungsinya … 27
4.
Alat jahit diperbaiki bila terjadi kerusakan kecil sesuai SOP ………….. 29
5.
Alat jahit diperiksa bila terjadi kerusakan berat direkomendasikan
6. untuk disservice …………………………………………………………………………. 30

7. Alat jahit disimpan ditempat yang aman, rapi dan selalu dalam kondisi
siap pakai sesuai standar………………………………………………………………. 30
B. Ketrampilan yang diperlukan dalam mengerjakan pengepresan …………. 31

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 1 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

C. Sikap kerja diperlukan dalam mengerjakan pengepresan …………………… 31


DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………… 32
A. Dasar Perundang-undangan……………………………………………………………… 32
B. Buku Referensi………………………………………………………………………………… 32
C. Majalah atau Buletin………………………………………………………………………… 32
D. Referensi Lainnya……………………………………………………………………………. 32
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN…………………………………………………… 33
Daftar Peralatan/Mesin……………………………………………………………………… 33
Daftar Bahan………………………………………………………………………………….. 33
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………… 34
Lampiran 1 Tabel petunjuk penggunaan uap dan temperatureuntuk jenis 34
……………………………………………………………………………………….........
DAFTAR PENYUSUN………………………………………………………………………………… 34

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 2 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan peserta kompeten memelihara alat jahit di lingkungan
pembuatan busana wanita.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Melakukan
pengepresan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan tempat kerja.
2. Memelihara dan memperbaiki alat jahit dan alat bantu jahit.

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 3 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

BAB II
MENYIAPKAN ALAT DAN TEMPAT KERJA

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menyiapkan tempat dan alat kerja


1. Tempat kerja dengan memperhatikan k3 dan standar ergonomic
Tempat kerja adalah bagian penting dari sebuah usaha yang bepengaruh pada
kenyamanan dan keselamatan kerja. Tempat kerja yang nyaman dan aman akan
berpengaruh pada produktifitas karyawan.

Pembagian tempat kerja pada lingkungan pembuatan busana trediri dari


tempat kerja memotong kan dan tempat kerja yang digunakan untuk menjahit.
Tempat kerja harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan peralatan kerja yang
akan digunakan dan memenuhi persyaratan tempat kerja yang ergonomis.
Semua peralatan kerja harus tertata rapid an efisien yang ditempatkan pada
tempat – tempat khusus, misalnya kotak, kardus, dan lemari.

Pada penataan tempat kerja harus memperhatikan hal – hal sebagai


berikut:

a. Memperhatikan kegunaan atau fungsi dari tempat kerja tersebut

b. Memperhatikan kapasitas pegawai dalam setiap ruangan atau tempat


kerja

c. Memperhatikan kondisi ruangan ( ventilasi udara ), dengan suhu ruangan


diatur 25 derajat celcius

d. Memperhatikan kondisi penerangan yang disesuaikan dengan pekerjaan


yang dilakukak

e. Memperhatikan tekanan udara dalam ruang kerja

f. Alat & bahan diempatkan sesuai dengan kegunaan

g. Menyediakan ruangan istirahat (rest room)

h. Memperhatikan penempatan ruangan ganti, kamar kecil

i. Senantiasa menjaga kebersian tempat kerja

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 4 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

Tempat kerja harus memperhatikan konsep dan unsur k3 yang menjadi SOP
(standar Operasional Prosedur) yang penting bagi kesehatan, keselamatan dan
keamanan bagi pekerja. SOP memliki manfaat dalam mengelola resiko atau
bahaya dalam menggunakan peralatan, mesin, bahan kimia, alat berat dan lain
sebagainya.

a. SOP kesehatan di tempat kerja

Secara umum, yang perlu diperhatikan terhadap kesehatan pegawai


adalah factor pencahayaan. Tempat kerja didesain untuk menghindari
pencahayaan yang mengakibatkan kelelahan mata yang berindikasi pada
berkurangnya daya dan efisiensi kerja, kelelahan mental, kerusakan indera
penglihatan, kecelakaan kerja, dan sebagainya.

Faktor yang menjadi perhatian dalam menentukan tingkat pencahayaan


ditempat kerja, yaitu:

1) Sumber pencahayaan (buatan/lampu dan alami/ cahaya matahari)

2) Posisi pekerja dalam bekerja

3) Jenis pekerjaanyang dilakukan

4) Lingkungan pekerjaan secara keseluruhan

5) Desain ventilasi, harus mampu mengontrol kesilauan, pantulan, dan


bayangan – bayangan.

6) Lama pekerjaan

7) Penggunaan warna dalam pencahayaan

Standar pencahayaan ditetapkan dalam peraturan menteri perhubungan


(PMP) No.7 Tahun 1964, tentang syarat – syarat kesehatan, kebersihan
dan pencahayaan

b. SOP keselamatan dan Keamanan di tempat kerja

Pada umumnya, industry garmen hendaklah mengikuti dan menerapkan


SOP keselamatan dan keamanan kerja sebagai berikut:

1) Perusahaan menyediakan alat – alat perlidungan keselamatan kerja

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 5 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

2) Menempatkan alat – alat pemadam kebakaran di tempat yang


mudah terjangkau dan mudah dilihat, diberi tanda sesuai dengan
pedoman UU No. 1 tahun 1970

3) Setiap pekerja wajib mengetahui tempat alat – alat pemadam


kebakaran dan mengetahui cara penggunaannya serta ketentuan
kerja sesuai dengan pedoman UU No. 1 tahun 1970

4) Melakkan tindakan pencegahan bahaya kebakaran terhadap benda


atau bahn yang mudah terbakar

5) Perusahaan wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk


menanggulangi bahay kebakaran

6) Secar periodic, melaksankan latihan pemadaman kebakaran serta


melakukan pembinaan – pembinaan denga tujuan untuk mencegah
dan mngurangi kecelakaan, memberikan P3K

7) Perusahaan wajib mengeluarkan peraturan terhadap pegawai


ditempat kerja sesuai dengan jenis pekerjaan.
2. Alat jahit dan alat bantu jahit serta alat pendukung disiapkan dan
diatur sesuai persyaratan ergonomic
Penggunaan peralatan jahit, alat bantu jahit dan alat pendukung disesuaikan
dengan keperluan yang dibutuhkan. Pengaturan tata letak mesin yang digunakan
disesuaikan langkah kerja yang telah ditentukan sesuai dengan desain baju
sehingga efesiensi waktu dan jumlah output yang dihasilkan sesuai dengan
target.
Dalam pengatur peralatan jahit, alat batu jahit dan alat pendukung disiapkan
dan diatur sesuai dengan ergonomi operator jahit.
Ergonomi ini berhubungan dengan :
a. Penyelesaian pekerjaan dengan tenaga kerjanya
b. Perencanaan pekerjaan agar dapat menggunakan kemampuan
c. manusia tanpa melebihi batasnya.
d. Perencenaan sistem Man-Machine dengan tenaga kerja, dimana
e. manusia sebagai kerangka referensinya.

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 6 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

f. Pertalian antara teknologi dan ilmu biologi manusia.

3. Alat dan bahan-bahan pemeliharaan disiapkan ditempat yang aman


dan rapi
Peralatan dan bahan – bahan pemeliharaan yang akan digunakan disiapkan
sebelum pengerjaan pemeliharaan dimulai. Peralatan dismpan dalam toolbox dan
bahan pemeliharaan disimpan dalam lemari khusus diletakan pada tempat yang
mudah ditemukan/terlihat.
Setelah menggunakan peralatan dan bahan, ruangan dan peralatan dibesrihkan
dismpan kembali pada tempat semula. Kemudian petugas pemeliharaan mengisi
kartu perawatan.

B. Ketrampilan yang diperlukan dalam menyiapkan tempat dan alat kerja


1. Menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic
2. Menyiapkan alat jahit utama dan pendukung yang akan digunakan
3. Menyiapkan tempat kerja sesuai dengan SOP keselamatan dan keamanan kerja

C. Sikap kerja diperlukan dalam menganalisa desain


Harus bersikap secara :
1. Cermat
2. Teliti
3. Taat Azas

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 7 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

BAB III
MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI ALAT JAHIT DAN ALAT BANTU JAHIT

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memelihara dan memperbaiki alat


jahit dan alat bantu jahit
1. Alat jahit diidentifikasi sesuai fungsinya dan dilakukan inventarisasi.
Mesin Jahit adalah suatu alat yang digunakan untuk menjahit dengan segala
perlengkapannya
Mesin jahit merupakan alat pokok yang paling penting dalam ketrampilan
menjahit. Mesin jahit banyak diperdagangkan dengan berbagai tipe dan merk
serta kegunaannya.
Adapun macam-macam alat jahit adalah :
a. Alat Menjahit pokok
Alat menjahit pokok merupakan peralatan menjahit utama yang pertama kali
harus dipersiapkan karena digunakan secara langsung pada proses menjahit.
Peralatan menjahit tersebut meliputi mesin jahit dan peralatan pendukung
lainnya. Semua peralatan jahit-menjahit tersebut sering disebut pula sebagai
piranti menjahit. Berdasarkan penggunaannya peralatan menjahit dibagi
dalam 2, yaitu : alat menjahit pokok dan alat menjahit pendukung. Contoh
peralatan menjahit pokok diantaranya adalah :
1) Mesin Jahit Industri
Mesin jahit industry adalah mesin jahit yang digunakan di industry pakaian
jadi, yang digunakan untuk produksi dalam jumlah yang besar. Mesin ini
disebut pula sebagai mesin jahit high speed atau mesin jahit dengan
kecepatan tinggi. Biasanya hanya digunakan untuk menjahit lurus.

Gambar 3.1 Mesin Jahit High Speed

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 8 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

.a) Mempersiapkan mesin


Pertama-tama, hubungkan stop kontak pada aliran listrik. Bila ingin
menghidupkan mesin, tekan tombol on dan untuk mematikan mesin
tekan tombol off.
b) Mengisi kumparan
Isilah spul pada penggulung spul yang terdapat di samping kanan
mesin. Cara pengisiannya seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.2 Mengisi kumparan

c) Memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan


Cara memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan hampir
sama caranya dengan mesin jahit manual, lihat gambar di
bawah ini:

Gambar 3.3 Cara memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 9 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

d) Memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin


Cara memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin hampir
sama dengan mesin-mesin jahit lainnya.

Gambar 3.4 Cara memasukkam rumah kumparan ke dalam mesin


e) Memasang Jarum
Caranya sama seperti mesin jahit semi otomatis, yang lubang
jarumnya menghadap ke depan. Dengan demikian, benang
dimasukkan dari arah depan ke belakang.

Gambar 3.5 Cara memasang jarum

f) Memasang benang atas

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 10 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

Untuk memasang benang atas pada mesin jahit high speed ini dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.6 Cara memasang benang atas

g) Mengeluarkan benang bawah


Cara mengeluarkan benang bawah hampir sama dengan mesin-
mesin jahit lainnya, yakni sama seperti mesin jahit manual.
h) Mengatur jarak setikan
Untuk mengatur jarak setikan, pilih pengatur jarak setikan yang
sesuai dengan hasil setikan yang diinginkan.
i) Memulai menjahit
Letakkan bahan yang akan dijahit di bawah sepatu mesin, lalu tekan
tombol on untuk menghidupkan mesin dan kemudian injak pedal
untuk menjalankan mesinnya.

2) Mesin Jahit Penyelesaian

Mesin jahit penyelesaian dapat disebut sebagai mesin jahit khusus. Mesin
jahit jenis ini hanya digunakan untuk satu macam penyelesaian jahitan
saja. Misalnya , mesin obras yang digunakan khusus untuk penyelesaian
tiras (pinggiran busana)

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 11 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

1. Roda Putar

2. Tempat Benang

2 3. Pengatur Tegangan benang

4. Tempat Pemasangan Jarum


4
1 5. Sepatu Penekan
5
3 6. Gigi Mesin

Gambar 3.7 Mesin Obras

b. Alat Menjahit Pendukung

Alat menjahit pendukung adalah semua peralatan menjahit yang secara tidak
langsung membantu dalam proses jahit menjahit. Dengan bantuan alat-alat
penunjang ini, maka dapat memperlancar dan mempermudah pekerjaan
menjahit. Contoh alat-alat penunjang diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Alat pengukur

Alat mengukur adalah peralatan yang digunakan untuk mengambil ukuran


badan dalam pembuatan busana. Alat pengukur tersebut sering disebut
sebagai pita ukuran atau metlin/meteran. Untuk mengambil ukuran badan
tersebut diperlukan pula veterban yang berfungsi untuk menandai tempat
mengambil ukuran

Gambar 3.8 (a) pita ukuran dan (b) veterban

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 12 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

2) Alat pembuat pola

Alat pembuat pola adalah alat yang digunakan untuk membuat pola
pakaian. Membuat pola pakaian biasanya dilakukan pada kertas, baik
yang berukuran kecil maupun besar. Pola yang berukuran kecil (skala
kecil) biasanya di buat pada kertas kecil pula (buku pola yang berukuran
kuarto/buku kostum), sedangkan pola yang berukuran besar (skala satu)
dibuat pada pada kertas yang lebar. Dengan demikian, peralatan untuk
membuat pola diantaranya adalah penggaris meter biasa maupun
penggaris pola pakaian (dress marker ruler), pensil hitam, pensil merah
biru, kertas payung, kertas doorslag dll.

Penggaris pola pakaian (dress marker ruler) adalah macam-macam


penggaris yang digunakan untuk mempermudah dalam membuat bentuk
pola pada busana.

Gambar 3.9 Alat-alat membuat pola (a) pensil merah-biru, (b) skala, (c) Dress
marker ruler

3) Alat Pemotong

Alat pemotong adalah peralatan menjahit yang digunakan untuk


memotong kain/bahan pada saat membuat pakaian. Contoh alat
pemotong kain di antaranya adalah gunting kain, gunting kertas, gunting
zig-zag, gunting benang, cutter dan gunting listrik. Gunakan gunting-

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 13 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

gunting tersebut sesuai dengan fungsinya agar gunting tetap dalam


kondisi yang baik. Gunting kain hanya untuk memotong kain, dan gunting
kertas hanya dipakai untuk menggunting kertas. Gunting zig-zag,
biasanya digunakan untuk penyelesaian tiras kain. Gunting benang
digunakan untuk memotong benang pada saat proses menjahit. Gunting
listrik digunakan untuk memotong kain dalam ukuran yang besar dan
biasanya banyak digunakan oleh industri-industri busana yang besar pula.
Usahakan gunting selalu dibersihkan dan tidak boleh jatuh.

Gambar 3.10 alat memotong (a) gunting kertas (b) gunting kain (c) gunting
bordir (d) gunting zig zag (e) gunting benang
Cara menggunakan alat potong tersebut sebagai berikut.
a) Untuk gunting kain, letakkan bahan pada tempat yang datar, dan
guntinglah kain tersebut dengan tangan (kain tidak boleh diangkat).
Tangan kiri digunakan untuk menahan bahan agar tidak bergerak.

Gambar 3.11 Cara penggunaan


Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 14 dari 35
gunting kain
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

b) Untuk gunting benang, biasanya digunakan untuk memotong tiras


benang dan memotong lubang kancing, memotong bagian-bagian yang
kecil dll. Caranya, pegang gunting dengan tangan kanan (ibu jari masuk
ke lubang jari bagian atas dan jari telunjuk masuk ke lubang bagian
bawah). Selanjutnya peganglah benda yang akan digunting dengan
tangan kiri.

Gambar 3.12 Cara


penggunaan gunting benang

c) Untuk gunting kertas, caranya seperti seperti gunting kain. Perbedaanya


benda yang dipotong dapat diangkat dan digerakkan.

Gambar 3.13 Cara penggunaan gunting kertas

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 15 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

d) Alat potong listrik biasanya digunakan pada industri busana jadi.


Dengan alat potong ini, maka akan dihasilkan jumlah potongan pakaian
dalam jumlah yang banyak. Caranya, bahan disusun berlapis-lapis, ada
pun panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan yang telah ditentukan.
Letakkan jiplakan pola di atas bahan, beri alat pemberat di atas bahan
agar tidak bergeser. Selanjutnya sambungkan stop kontaknya pada
aliran listrik. Potonglah kain dengan alat pemotong tersebut sesuai
dengan pola yang dibuat. Lakukan pemotongan ini secara perlahan-
lahan agar tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam
memotongnya.

Gambar 3.14 Cara penggunaan alat potong listrik

4) Alat pemberi Tanda

Alat pemberi tanda adalah semua peralatan menjahit yang


digunakan untuk memindahkan garis-garis pola pada kain. Alat-alat untuk
memberi tanda tersebut di antaranya adalah rader, karbon jahit, kapur
jahit dan pensil kapur. Rader adalah alat untuk memindahkan garis pola
pada kain/bahan, agar garis pola dapat pindah pada kain. Untuk itu
dibutuhkan karbon jahit. Rader ada 2 macam, yaitu rader bergerigi dan
tidak bergerigi. Rader ada 2 macam, yaitu rader bergerigi dan tidak
bergerigi. Rader bergerigi digunakan untuk kain-kain yang agak tebal,

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 16 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

sedangkan rader tidak bergerigi digunakan untuk kain-kain yang tipis.


Rader biasanya terbuat dari logam dengan pegangan kayu serta ada yang
terbuat dari plastik dengan roda dari besi

Karbon jahit dipergunakan saat merader kain/bahan. Warna karbon


jahit bermacam-macam, selanjutnya pilihlah warna yang berbeda dengan
warna kain agar kelihatan warna karbonnya pada kain. Karbon jahit
terbuat dari kapur dan lilin, yang terbuat dari kapur lebih mudah hilang
dibandingkan yang terbuat dari lilin. Hindari pemakaian karbon mesin tik,
karena bekasnya sukar dihilangkan.

Kapur jahit ada yang berbentuk lempengan maupun pensil. Dalam


penggunaannya perlu kehati-hatian karena kadang-kadang bekas kapur
ini sulit dihilangkan, untuk itu perlu dicoba terlebih dahulu. Kapur jahit ini
biasa digunakan untuk memberi tanda pada bahan-bahan yang tebal.
Warna kapur jahit pun bermacam-macam, untuk penggunaannya pilih
kapur jahit yang berbeda dengan warna kainnya

Gambar 3.15 Alat pemberi Tanda : (a)kapur jahit, (b)karbon jahit, (c) pensil
kapur, (d)rader

Cara penggunaan alat pemberi tanda:


a) Pensil kapur digunakan untuk memberi tanda/detil pada busana,
misalnya letak saku, letak lubang kancing dll. Caranya, seperti
memegang pensil. Bila perlu, gunakan penggaris agar tandanya lebih

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 17 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

jelas. Untuk menghilangkan bekas kapur, hapuslah dengan sikat kecil


yang terdapat pada bagian atas pinsil.
b) Kapur jahit berfungsi sama, yaitu untuk memberi tanda pada bahan,
bedanya kapur jahit berbentuk lempengan sedangkan pensil kapur
berbentuk pensil. Cara penggunaannya sama seperti pensil kapur.
c) Rader bergerigi dan tidak bergerigi cara penggunaanya adalah sama.
Perbedaannya adalah bahan atau kain yang akan dirader. Rader
bergerigi untuk kain yang agak tebal, sedangkan rader tidak bergerigi
digunakan untuk kain yang tipis. Cara penggunaanya, pegang rader
dengan tangan kanan, tekan, dan doronglah roda rader tersebut
sesuai dengan garis pola.
d) Karbon jahit, digunakan untuk memindahkan garis pola pada kain.
Gunakan warna karbon jahit yang berbeda dengan kainnya. Terdapat
dua cara dalam menggunakannya. Pertama, letakkan karbon di antara
dua bahan (bagian buruk kain) dengan cara dilipat (bagian yang tidak
berkapur berhadapan). Kedua, lipatlah kain sehingga bagian baik kain
saling berhadapan, kemudian letakkan karbon di atas (di bawah garis
pola) dan bawah kain.

Gambar 3.16 Cara Penggunaan rader dan karbon jahit

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 18 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

5) Alat-alat Pelengkap Menjahit

Selain alat menjahit pokok dan alat menjahit pendukung, di dalam


menjahit atau membuat pakaian diperlukan alat pelengkap menjahit.
Fungsi alat pelengkap ini adalah agar pekerjaan jahit menjahit tidak
terhambat atau lancar. Alat-alat pelengkap menjahit di antaranya adalah
jarum tangan, jarum pentul, bidal, pendedel, dan bantalan jarum. Jarum
tangan adalah jarum yang digunakan untuk pekerjaan menjahit yang
menggunakan tangan, misalnya pekerjaan mengelim atau menjelujur.
Jenis jarum tangan yang baik adalah yang berkepala kuning emas pada
lubangnya. Ukuran jarum tangan ini bermacam-macam dari yang halus
sampai yang kasar. Jarum kasar untuk bahan yang kasar dan jarum halus
untuk bahan yanghalus serta tenunannya rapat. Jarum tangan yang baik
adalah licin, tidak berkarat, bentuknya panjang/ramping dan tidak mudah
patah

Jarum pentul biasanya digunakan untuk menyemat kain. Bagian


kepala biasanya berbentuk bulat besar atau kecil yang terbuat dari plastic
atau logam dan bagian ujungnya terbuat dari logam dengan mata jarum
yang runcing dan tajam. Jarum pentul yang berkualitas baik adalah
bagian kepalanya berbentuk bulat besar serta logam jarumnya panjang.
Hal itu menandakan alat tersebut lebih tajam, tidak mudah berkarat dan
memudahkan pada saat menyematnya.

Bidal adalah tudung jari yang digunakan untuk melindungi jari dari
tusukan pangkal jarum pada waktu menjahit dengan tangan. Tudung jari
terbuat dari logam, bentuknya seperti tudung yang bagian atasnya
berlekuk-lekuk untuk menahan pangkal jarum. Pilihlah bidal yang sesuai
dengan besar jari tengah agar cocok dalam pemakaiannya.

Pendedel atau disebut juga alat pembuka jahitan digunakan untuk


membuka jahitan yang salah. Slain itu dapat juga digunakan untuk
memotong lubang kancing yang dibuat dengan mesin

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 19 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

Bantalan jarum digunakan untuk meletakkan jarum pentul dan


jarum tangan agar tidak tercecer. Bantalan jarum ini dapat dibuat sendiri
atau beli yang sudah jadi. Biasanya isi bantalan jarum tersebut berupa
kapuk/kapas atau sisa-sisa dari kain perca sehingga mudah untuk ditusuk
jarum. Bentuknya berupa bantalan dalam ukuran yang kecil. Kadang-
kadang bantalan jarum tersebut dibuat dalam bentuk gelang.

Gambar 3.17 Alat-alat pelengkap menjahit (a) jarum mesin, (b) jarum pentul, (c)
jarum jahit, (d) pendedel, (e) bidal, (f) mata nenek

6) Attachment

Attachment adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu pada saat


menjahit dengan menggunakan mesin jahit. Attachment ini biasanya
berbentuk sepatu mesin. Contoh attachment diantaranya adalah sepatu
retsluiting, sepatu kelim gulung, sepatu melipit, sepatu mengelim, setikan
hias (zig-zag), sepatu untuk merompok, sepatu untuk mengerut, dll.
Sepatu retsluiting ada 2 macam, yaitu sepatu retsluiting biasa yang
mempunyai satu kaki dan terbuat dari logam. Sepatu retsluiting jepang
terbuat dari plastic, di tengahnya terdapat lubang untuk tempat masuk
dan keluarnya jarum dan di bawahnya terdapat 2 jalur tempat gigi
retsluiting.
Sepatu kelim terbuat dari logam, di bagian tengahnya terdapat alat spiral
untuk menggulung kain.

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 20 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

Sepatu lubang kancing terbuat dari logam, bentuknya bermacam-macam,


mulai dari ukuran yang kecil sampai yang besar.

Gambar 3.18 Attachment (a) alat kelim gulung, (b) alat pemasang kancing, (c)
rit jepang, (d) & (e) rit biasa
Cara memasang sepatu-sepatu ini sama, yaitu dengan cara melepaskan
terlebih dahulu sepatu mesin sebelumnya. Setelah itu, baru pasangkan
sepatu-sepatu mesin yang diinginkan tersebut dengan cara melonggarkan
sekrup sepatu mesin. Selanjutnya, sekrup sepatu dikencangkan kembali
bila sepatu-sepatu tersebut telah terpasang dengan baik

b ( (
) c
(
a Gambar 3.19 Cara memasang sepatu lubang
) kancing
)
7) Alat mengepres
Alat mengepress adalah alat yang digunakan untuk memberikan bentuk
yang tetap pada bagian-bagian busana dengan cara disetrika. Dengan

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 21 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

demikian, alat yang dibutuhkan untuk pengepressan ini adalah macam-


macam setrika, ironing press, bantalan setrika dan papan setrika.
Ironing press berbentuk persegi panjang seperti papan setrika. Pada
bagian bawah terdapat papan press yang dilapisi dengan kain putih yang
tidak mudah terbakar. Bagian atas terdapat lempengan logam untuk
pengepress
Setrika yang digunakan adalah setrika biasa maupun setrika uap. Bila
menggunakan setrika uap hasilnya lebih licin dan rapi. Papan setrika
biasanya berbentuk papan datar yang dilapisi kain yang tidak mudah
terbakar. Pada bagian sisi kanan terdapat tempat untuk meletakkan
setrika dan di bagian bawah terdapat kaki sebagai penyangga papan
setrika.
Bantalan setrika adalah bantalan yang digunakan untuk membantu proses
menyetrika atau mengepress. Bentuknya bermacam-macam bergantung
dari fungsinya, misalnya bantalan untuk lengan, bahu dan lain-lain. Papan
setrika digunakan pada saat akan menggosok kain dengan menggunakan
setrikaan.

Gambar 3.20 Alat mengepres (a) papan setrika, (b) setrika, (c) mesin press, (d)
setrika uap, (e) bantalan setrika

8) Alat Mengepas

Alat mengepas adalah alat yang digunakan untuk mengepas busana


sebelum busana itu jadi. Hal ini dimaksudkan agar sesuai dengan ukuran

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 22 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

dan bentuk badan pemakainya. Alat mengepas tersebut di antaranya


adalah boneka pas dan cermin.

Boneka pas dibuat dalam berbagai ukuran (S, M, L) baik untuk anak,
wanita maupun pria yang panjangnya sebatas panggul. Umumnya boneka
pas dibuat dari fiberglass yang dilapisi kain sehingga mudah bila disemat
dengan jarum.

Cermin pas digunakan untuk membantu melihat apakah busana yang


sudah dibuat tersebut sudah sesuai dengan ukuran dan bentuk yang
diinginkan pemakainya. Pada umumnya cermin pas berbentuk persegi
panjang agar Nampak seluruh badan. Biasanya terdapat kaki untuk
memudahkan memindahkannya

Gambar 3.21 Cermin pas dan pas pop

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 23 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

2. Alat jahit dan alat bantu jahit diperiksa dan dilakukan


pencatatan/dokumentasi tentang kondisi alat.
Pemeliharaan alat jahit dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Pra pemeliharaan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk persiapan administrasi
pemeliharaan.
b. Pemeliharaan pencegahan meliputi kegiatan harian, kegiatan periodik dan
kegiatan insidentil.
1) Pra pemeliharaan
Administrasi alat merupakan proses pendayagunaan peralatan yang
ada diruang praktek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.
a) Inventarisasi
Untuk memudahkan pengecekan dan pengontrolan peralatan
yang ada di ruang praktek maka perlu adanya daftar inventarisasi
khusus yang setiap saat mudah diperiksa antara lain :
(1) Daftar inventaris alat yang diletakkan / ditempel pada ruang
praktek.
(2) Daftar inventaris alat yang ditempelkan pada almari alat.
(3) Daftar inventaris alat yang diletakkan di kotak alat.
b) Peminjaman alat
Peminjaman alat dapat dilakukan dengan menggunakan bon
peminjaman atau dengan mengisi buku peminjaman alat.
c) Penyimpanan
Ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan
alat :
(1) Mudah dilihat dan dikontrol
(2) Mudah diambil bila akan dipergunakan
(3) Tersusun dengan teratur dan rapi sebaiknya disusun diatas rak
almari
(4) Aman tidak mudah hilang, jatuh atau rusak.

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 24 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

d) Pemakaian alat
Karena banyaknya peralatan, maka perlu adanya penertiban
untuk memudahkan pengendaliannya maka perlu diatur sistem
pemakaian alat.

Kartu Inventaris Alat


No Nama barang Spesifikasi Merk Jumlah Ket

Penanggung jawab Ruangan

Buku Peminjaman Alat


Kegiatan Paraf
N Jenis Instruk- Tgl
Hari / Tgl Nama unit Peminjam Paraf
o alat tur Kembali
kompetensi

Buku Penggunaan / Pemakaian Alat


N No Keadaan Instruk-
Hari/Tgl Nama Pemakai Kegiatan Peminjam
o Mesin Alat tur

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 25 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

Dalam melakukan kegiatan pencatatan / dokumentasi alat dilakukan pada


saat akan memulai atau setelah proses produksi berlangsung (proses
pelatihan). Hal ini mempermudah kita dalam mengetahui kondisi peralatan
yang kita gunakan.
Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan dicatat dalam kartu inventaris,
kemudian dialporkan kepada atasan. Apabila terdapat alat yang rusak dapat
diajukan perawatan atau penggantian alat yang rusak.

3. Alat jahit/alat bantu jahit dirawat secara rutin sesuai prosedur.


Pemeliharaan piranti menjahit terdiri dari membersihkan dan memberi
minyak pada mesin-mesin. Pada industri busana pemeliharaan dapat dilakukan
secara sederhana yakni pemeliharaan sehari-hari yang dilakukan oleh pekerja
pada bagian masing-masing, dan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala
untuk mengecek keadaan spare part mesin-mesin dengan tujuan untuk
menghindari kerusakan berat yang terjadi dari setiap alat dan menjaga
kelancaran proses produksi jika di perusahaan biasanya dilakukan oleh teknisi
perusaan karena untuk pemeliharaan mesin-mesin tertentu ada yang tidak
dapat dilakukan oleh sembarangan orang
Meminyaki dan membersihkan mesin jahit secara umum sama, namun
adapula yang berbeda. Untuk menghindari kesalahan dalam melaksanakan
pemeliharaan mesin-mesin jahit, anda harus mempelajari buku petunjuk
penggunaan setiap jenis mesin (manual books) dan ikuti sesuai prosedur yang
ditetapkan karena ada jenis mesin tertentu yang memiliki spesifikasi berbeda
dan menuntut perawatan dan pemeliharaan yang berbeda pula.
Dalam keadaan tidak terpakai mesin jahit harus selalu ditutup, supaya
debu tidak masuk ke bagian dalam mesin jahit.
Untuk membersihkan mesin jahit kita memerlukan
a. Lap flannel
b. Lap katun atau blacu
c. Sikat kecil atau kuas
d. Minyak mesin atau bila tidak ada dapat diganti dengan campuran minyak
kelapa dan minyak tanah dengan perbandingan 1:1

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 26 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

4. Alat dan bahan pemeliharaan digunakan berdasarkan fungsinya.


Cara pemeliharaan mesin jahit :
a. Bersihkan bagian luar mesin dari debu-debu dan sisa-sisa benang dan
kain dengan lap halus
b. Bersihkan bagian dalam mesin dengan cara melepas seperti halnya sekoci
atau dengan cara membalikkannya. Membersihkan debu-debu dan
kotoran yang menempel dengan kuas sehingga debu-debu yang
menempel bersih. Bersihkan/lap mesin dengan kain halus bagian bodinya
setiap akan dan setelah selesai digunakan. Untuk menjaga kebersihan
mesin sebaiknya jika tidak dipergunakan mesin ditutup.
c. Kencangkan baut/sekrup yang longgar dengan obeng, setiap kali mesin
akan dipergunakan dengan cara sebelumnya mencoba terlebih dahulu
untuk mendeteksi jalannya mesin dan hasil setikannya.
d. Meminyaki mesin dengan cara menetesi minyak mesin pada lubang-
lubang kecil, sekrup-sekrup dan pada bagian sambungan mesin yang ada
pada bagian dalam atau bawah agar jalannya mesin lancer. Meminyaki
mesin sebaiknya dilakukan setiap sesudah mesin jahit digunakan.
e. Setelah mesin diminyaki, biarkan beberapa saat, kemudian lap sisa-sisa
minyak yang ada pada bagian mesin dengan kain halus
f. Tutup mesin yang telah dibersihkan jika tidak dipergunakan.

5. Alat jahit diperbaiki bila terjadi kerusakan kecil


Mengatasi gangguan pada mesin jahit, berbagai macam jenis gangguan yang
dijumpai pada pemakaian mesin jahit harus di cari penyebabnya dan
diusahakan perbaikan-parbaikan agar hasilnya memuaskan. Berikut beberapa
pentunjuk untuk mengatasi gangguan mesin jahit.
a. Mesin tidak lancar dan berisik.
Penyebab dari gangguan ini terjadi karena kurang minyak pelumas pada
mesin jahit, selain itu pelumas yang digunakan tidak bermutu baik. Adanya
benang-benang yang lepas menyangkut pada mesin dan juga penumpukan
debu dan sisa serat kain pada gigi mesin.

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 27 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

Perbaikan pada gangguan tersebut di mulai dari membersihkan mesin dari


serat-serat kain dan benang yang tertinggal dengan kuas atau sikat.
Memberikan minyak pelumas pada throat plate (penutup gigi) dengan
pelumas yang berkualitas baik.
b. Benang jahitan atas sering putus.
Penyebab gangguan antara lain benang jahit menyangkut karena menjahit
dengan arah yang salah. Memasang jarum tidak tepat pada tempatnya yang
menyebabkan jarum cepat tumpul atau bengkok sehingga ketegangan
benang menjadi terlalu besar. Benang terlalu kasar atau terlalu halus yang
tidak sesuai dengan jenis kain yang digunakan.
Perbaikan pada gangguan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
1) menganti jarum dengan jenis yang baik,
2) menyesuaikan nomor benang dengan nomor jarum yang akan digunakan,
3) setel kembali rumah sekoci dan kendurkan tegangan dengan
memperhatikan keseimbangan dengan benang jahit bawah,
4) tarik kain kearah belakang mesin jahit.
c. Benang jahitan bawah sering putus
Penyebab gangguan antara lain: benang jahit tidak rapi digulung pada
spul/kumparan, tegangan benang pada sekoci (bob bin case) terlalu besar,
benang tidak sempurna lewat rumah sekoci, dan banyak debu terdapat
pada mekanisme mesin.
Perbaikan pada gangguan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
1) bersihkan bagian mekanisme mesin,
2) garis tengah sekoci harus rata secara keseluruhan sehingga benang lewat
pada arah yang seharusnya,
3) kurangi ketegangan dan benang dan sesuaikan dengan tegangan benang
atas.
d. Benang sering putus.
Gangguan terjadi karena jarum tidak pada tempatnya sehingga sering
mengenai hook dan menyebabkan jarum tumpul. Jenis jarum tidak sesuai
dengan kain yang digunakan. Setelah selesai menjahit kain ditarik kearah
yang salah.

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 28 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

Perbaikan dapat dilakukan dengan cara:


1) Ganti jarum, sesuikan antara benang jahit, jarum dan kain,
2) Pasanglah jarum pada tempat yang tepat,
3) kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan antara
benang atas dan benang bawah jahitan.
Penyebab gangguan yang lain: jarum tidak tepat pada tempatnya, jarum
tumpul, ukuran benang tidak sesuai dengan jarum yang digunakan, benang
atas tidak melewati jalan yang benar.
Perbaikan pada gangguan tersebut dilakukan dengan cara:
1) Ganti jarum dengan yang tajam dan pasang pada tempat yang tepat,
2) Sesuaikan benang dengan nomor jarum,
3) Pasang benang melewati jalur yang seharusnya.
e. Jarum sering patah
Penyebabnya adalah kedudukan pangkal jarum berubah, salah pasang
jarum, bahan ditarik terlalu keras, rumah kumparan rusak.
Perbaikan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Sesuaikan kedudukan jarum pada posisi yang benar,
2) Jangan menarik atau menahan bahan terlalu keras saat proses
penjahitan.
f. Jerat benang mengerut
Penyebab gangguan antara lain: tegangan benang terlalu kuat, benang
tidak melewati jalan yang benar, jarum terlalu besar untuk jenis kain yang
digunakan, dan benang bagian bawah tidak digulung dengan rapi.
Perbaikan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan dengan
benang jahitan bawah,
2) Sesuaikan jarum sehingga benang atas melewati jalan yang benar,
3) Sesuaikan nomor jarum dengan bahan yang digunakan.
g. Jerat benang kendur.
Penyebab gangguan antara lain: tegangan benang atas terlalu kendur atau
terlalu kencang, pegas pengatur tegangan pada rumah sekoci terlalu besar,
dan ukuran jarum tidak sesuai dengan jenis kain.

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 29 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

Perbaikan dapat dilakukan dengan:


1) kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan dengan
benang jahitan bawah,
2) sesuaikan tegangan benang atas dengan benang bawah,
3) sesuaikan antara benang jahit, jarum dan kain yang akan digunakan.
h. Jalannya kain tidak lancar.
Penyebab gangguan antara lain: banyaknya serat berkumpul di sekitar gigi
penyuap dan tinggi rendahnya gigi penyuap tidak sasuai.
Perbaikan dapat dilakukan dengan cara:
1) Bersihkan bagian gigi penyuap kemudian beri pelumas kemudian tutup
kembali dengan cepat,
2) Atur mekanisme dan knop gigi penyuap.

6. Alat Jahit diperiksa bila terjadi kerusakan berat di rekomendasikan untuk


diservice

Administrasi alat merupakan proses pendayagunaan peralatan yang di ruang


praktek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien. Fasilitas alat praktek yang ada dalam bengkel/ ruang praktek meliputi
mesin,perlengkapan mesin alat – alta potong, alat – alat ukur, alat gambar
dan semua peralatan yang menunjang kegiatan praktek. Pemeliharaan
dilakukan secara harian dan insidentil.

Apabila terjadi kerusakan berat pada peralatan di ruang praktek segera


dibuat laporan agar bias di perbaiki oleh mekanik.

7. Alat jahit disimpan ditempat yang aman, rapi dan selalu kondisi siap
pakai sesuai standar

Beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat:


a. Mudah dilihat dan dikontrol
b. Mudah diambil bila digunakan
c. Tersusun dengan teratur dan rapi sebaiknya disusun diatas rak almari
d. Aman dan tidak mudah hilang, jatuh atau rusak

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 30 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

e. Banyaknya peralatan yang terdapat di ruang praktek, maka perlu ada


penertiban untuk memudahkan pengendaliannya maka perlu diatur system
pemakaian alat
f. Pemijaman alat dapat dilakukan dengan menggunakan bon peminjaman atau
mengisi buku peminjaman

B. Ketrampilan yang diperlukan dalam menyiapkan tempat dan alat


kerja
1. Mengidentifikasi alat jahit sesuai fungsinya dan dilakukan inventarisasi.
2. Memeriksa Alat jahit dan alat bantu jahit dan melakukan pencatatan/dokumentasi
tentang kondisi alat.
3. Merawat alat jahit/alat bantu jahit secara rutin sesuai prosedur.
4. Menggunakan alat dan bahan pemeliharaan berdasarkan fungsinya.
5. Memperbaiki alat jahit bila terjadi kerusakan kecil sesuai SOP.
6. Memeriksa alat jahit bila terjadi kerusakan berat direkomendasikan untuk
diservice.
7. Menyimpan alat jahit ditempat yang aman, rapi dan selalu dalam kondisi siap
pakai sesuai standar.
C. Sikap kerja diperlukan dalam menganalisa desain
Harus bersikap secara :
1. Cermat
2. Teliti
3. Taat Azas

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 31 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

DAFTAR PUSTAKA

A. Daftar Perundang-undangan
1. peraturan menteri perhubungan (PMP) No.7 Tahun 1964, tentang syarat –
syarat kesehatan, kebersihan dan pencahayaan
2. UU No. 1 tahun 1970
B. Buku Referensi
1. Ernawati, dkk, Tata Busana : SMK Oleh Ernawati dkk. Jakarta Pusat :
Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan, Direktorat Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
C. Majalah atau Buletin
-
D. Referensi lainnya
1. www.GarmenStudiOnline.blogspot.com

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 32 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

DAFTAR PERALATAN MESIN/BAHAN

A. DAFTAR PERALATAN/MESIN

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori
2. Alat jahit ( seterika manual,
seterika uap)
3. Alas bantu jahit

B. DAFTAR BAHAN

No. Nama Bahan Keterangan


1. Modul Pelatihan (buku informasi, Setiap peserta
buku kerja, buku penilaian)
2. Buku Catatan

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 33 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

LAMPIRAN
Contoh kartu inventaris alat:

DAFTAR NAMA ALAT RUANGAN


KEJURUAN MENJAHIT LANTAI III RUANG PRAKTEK 1

NO NAMA MERK/ JUMLAH SATUAN TH B RR RB KET


ALAT TYPE
BARANG
1. Mesin Juki 16 Buah 2010 B
jahit
high
speed

.
.
.
.
.
dst

Surakarta, Januari 2015


Mengetahui
Kepala BBLKI Surakarta Penanggung Jawab Ruangan
Kejuruan Menjahit

Drs. SUKIYO M.MMPd STEVY ASITA,SE


Tabel petunjuk penggunaan
Nip.19591006 uap dan temperature
198612 1 001 untuk200901
NIP. 19860222 jenis bahan
2 005

Catatan :
Apabila memindahkan/meminjam barang tersebut
dalam daftar ini harap lapor petugasinventaris
dan setelah selesai segera dikembalikan
(B, Baik), (RR, Rusak ringan), (RR, Rusak Berat)

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 34 dari 35
Buku Informasi Versi 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Garmen Sub Sektor Custom-Made Wanita GAR.CM01.004.01

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI


1. Stevy Asita, SE Instruktur Pertama Garmen Apparel
BBLKI Surakarta

Judul Modul: Memelihara Alat Jahit (Maintenance & Repair) Halaman 35 dari 35
Buku Informasi Versi 2015

Anda mungkin juga menyukai