Anda di halaman 1dari 58

BUKU INFORMASI

MENJAHIT DENGAN MESIN


GAR.CM02.008.01

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT STANDARISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM LATIHAN kerja
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.6.A Jakarta Selatan
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------ 2


BAB I PENDAHULUAN -------------------------------------------------------------------------------- 3
A. Tujuan Umum ----------------------------------------------------------------------------- 3
B. Tujuan Khusus ---------------------------------------------------------------------------- 3
BAB II MENYIAPKAN TEMPAT KERJA DAN ALAT ---------------------------------------------------- 4
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan tempat kerja dan alat ----- 4
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan tempat kerja dan alat ----- 10
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Diperlukan dalam Menyiapkan tempat
kerja dan alat ---------------------------------------------------------------------------- 10
BAB III MENYIAPKAN MESIN JAHIT ------------------------------------------------------------------ 11
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Mesin Jahit ------------------- 11
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Mesin Jahit -------------------- 12
C. Sikap Kerja dalam Menerapkan Menyiapkan Mesin Jahit --------------------------- 12
BAB IV MENGOPERASIKAN MESIN JAHIT ------------------------------------------------------------- 13
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengoperasikan Mesin Jahit -------------- 13
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengoperasikan Mesin Jahit -------------- 19
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mengoperasikan Mesin Jahit ----------------- 19
BAB V MENJAHIT BAGIAN – BAGIAN BUSANA ------------------------------------------------------- 13
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menjahit bagian-bagian busana ---------- 13
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menjahit Bagian-bagian busana ---------- 19
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menjahit Bagian-bagian busana ------------- 19
DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------------------------------- 22
A. Dasar Perundang-undangan ------------------------------------------------------------ 22
B. Buku Referensi ---------------------------------------------------------------------------- 22
C. Majalah atau Buletin ---------------------------------------------------------------------- 22
D. Referensi Lainnya ------------------------------------------------------------------------- 22
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN ------------------------------------------------------------- 23
A. Daftar Peralatan/Mesin ------------------------------------------------------------------- 23
B. Daftar Bahan ------------------------------------------------------------------------------- 24
DAFTAR PENYUSUN -------------------------------------------------------------------------------------- 27

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 2 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum

Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menjahit dengan
mesin sesuai SOP yang berlaku
B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Menjahit


dengan mesin ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan Tempat Kerja dan Alat.
2. Menyiapkan Mesin Jahit.
3. Mengoperasikan Mesin Jahit.
4. Menjahit bagian – bagian busana.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 3 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

BAB II

MENYIAPKAN TEMPAT KERJA DAN ALAT

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan tempat kerja dan alat

1. Penjelasan mengenai persiapan tempat kerja dan alat sesuai dengan standar
yang berlaku dengan tujuan dapat menjelaskan cara menyiapkan tempat kerja
dengan memperhatikan k3 dan mampu menyiapkan tempat kerja dengan
memperhatikan k3
 Tempat kerja adalah bagian yang penting dalam suatu usaha , lingkungan
tersebut akan berpengaruh pada kesenangan , kenyamanan dan keselamatan
para pekerja. Bila suasana lingkungan kerja sangat menyenangkan dan aman
akan menimbulkan gairah produktivitas kerja. Tempat kerja juga harus
memperhatikan konsep dan unsur k3 yang menjadi Standard Operasional
Prosedur (SOP) yang penting bagi kesehatan, keselamatan dan keamanan
kerja pegawai. Tempat kerja juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan
dan peralatan kerja sehingga tempat kerja tersebut dapat memenuhi
persyaratan tempat kerja yang ergonomis.
 Tempat kerja harus memperhatikan konsep dan unsur K3 yang menjadi SOP
(Standar Operasional Prosedur) yang penting bagi kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja para pegawai. SOP memiliki manfaat dalam mengelola
resiko atau bahaya dalam menggunakan peralatan, mesin, bahan kimia, alat
berat, dan sebagainya.
 SOP Kesehatan di Tempat Kerja

Secara umum, faktor yang menjadi perhatian perusahaan terhadap kesehatan


pegawai adalah faktor pencahayaan. Tempat kerja harus didesain untuk
menghindari pencahayaan yang mengakibatkan kelelahan mata yang berindikasi
pada berkurangnya daya dan efisiensi kerja, kelelahan mental, kerusakan indra
penglihatan, meningkatkan kecelakaan, dan sebagainya. Tingkat pencahayaan
atau penerangan pada tiap-tiap pekerjaan di ruangan atau tempat kerja yang
berbeda, maka berbeda pula tingkat pencahayaannya. Pekerjaan dengan tingkat
ketelitian tinggi, maka diperlukan pencahayaan yang sangat terang, dan

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 4 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

pekerjaan seperti menjahit. Di bawah ini adalah faktor yang menjadi perhatian
dalam menentukan tingkat pencahayan:

 Sumber pencahayaan (buatan/lampu dan alami/cahaya matahari)


 Posisi pegawai dalam bekerja
 Jenis pekerjaan yang dilakukan
 Lingkungan pekerjaan secara keseluruhan
 Desain ventilasi, harus mampu mengontrol kesilauan, pantulan, dan
bayang-bayang yang ada di tempat kerja
 Lama bekerja
 Penggunaan warna dalam pencahayaan

Standar pencahayaan ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan (PMP)


No. 7 Tahun 1964, tetang Syarat-Syarat Kesehatan, Kebersihan, dan
Pencahayaan.

 SOP Keselamatan dan Keamanan di Tempat Kerja

Pada umumnya, industri garmen mengikuti dan menerapkan SOP keselamatan dan
keamanan kerja sebagai berikut:

- Perusahaan menyediakan alat-alat perlindungan keselamatan kerja.


Contoh : masker, sarung tangan, helm, kacamata, tangga, dan sebagainya
disesuaikan dengan jenis pekerjaan.

- Menempatkan alat-alat pemadam kebakaran di tempat yang mudah terjangkau


dan terlihat, dengan diberi tanda sesuai dengan pedoman UU No. 1 Tahun
1970.

- Setiap pekerja wajib mengetahui tempat alat-alat pemadam kebakaran dan


mengetahui cara penggunaannya serta ketentuan kerja sesuai dengan UU No.
1 Tahun 1970.

- Melakukan tindakan pencegahan bahaya kebakaran terhadap benda atau


bahan yang mudah terbakar.

- Perusahaan wajib memiliki sinyal atau tanda peringatan (alarm) kebakaran dan
memiliki jalan evakuasi tercepat.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 5 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

- Setiap pekerja wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk


menanggulangi bahaya kebakaran.

- Secara periodik, melaksanakan latihan pemadaman kebakaran serta melakukan


pembinaan-pembinaan dengan tujuan untuk mencegah dan mengurangi
kecelakaan, memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K).Perusahaan wajib mengeluarkan peraturan terhadap pegawai di tempat
kerja sesuai dengan jenis pekerjaan

 Dalam bidang garmen sendiri ruangan kerja disiapkan berdasarkan fungsi dan
kebutuhan, sebagai berikut :
a. Ruang kerja untuk memotong bahan atau Cutting Room
Alat seperti meja potong, serta tempat khusus untuk menyimpan bahan
yang telah dipotong dan tempat sampah untu menaruh sisa-sisa potongan
kain yang dikenal sebagai limbah perca. Alat seperti meja potong,
bahan/kain yang akan dipotong dan alat-alat potong lainnya disusun sesuai
dengan urutan proses kerja dalam menyelesaikan suatu potongan.
Memotong bahan dengan mesin potong membutuhkan tempat kerja yang
berbeda dengan memotong bahan secara manual. Cutting Room untuk
system manual dibutuhkan meja potong sederhana cukup berukuran 2m x
0,8m sedangkan memotong dengan mesin potong biasanya digunakan untuk
produksi massal adalah :
- Meja dengan ukuran yang lebih besar. Lebarnya minimal 1,5 m dan
panjangnya minimal 3m sesuai dengan besar kecilnya kapasitas produksi.
- Gunting khusus untuk konveksi (round knife, band knife, double knife,
straight knife)
b. Ruang kerja untuk menjahit
Pada ruang kerja harus diperhatikan dalam mengatur dan mengelola selain
memisahkan antara Cutting Room dan Sewing room , juga memperhatikan
penerangan dan suhu ruangan sekitar 25 derajat celcius serta kebersihan.
Yang perlu disiapak adalah tempat ruangan mesin jahit rapih dengan tempat
penyelesaian obras dan tempat pembuangan sampah atau limbah perca.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 6 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

2. Penjelasan mengenai persiapan mesin jahit yang layak pakai sesuai dengan
kebutuhan bertujuan agar dapat menjelaskan cara menyiapkan mesin jahit sesuai
dengan kebutuhan dan mampu menyiapkan mesin jahit yang layak pakai sesuai
dengan kebutuhan,
- Pengertian alat jahit adalah alat-alat yang digunakan untuk keperluan menjahit
baik membuat busana,lenan rumah tangga atau benda lain yang dibuat
dengna cara dijahit, baik jahit tangan maupun dengan bantuan mesin. Alat
jahit dikelompokan menjadi dua yaitu :
a. Alat jahit pokok
Alat jahit pokok adalah semua alat berupa mesin jahit yang digunakan untuk
keperluan menjahit. Beberpa mesin jahit untuk pembuatan busana antara
lain:
(1) Mesin Jahit Manual
Mesin jahit lurus berfungsi untuk membuat setikan lurus. Macam-macam
mesin jahit lurus yang dapat kita jumpai antara lain, mesin manual, yaitu
mesin jahit yang digerakkan/dioperasikan tanpa listirk, contohnya:
 Mesin jahit tangan yang menggunakan engkol tangan yang diputar oleh
tangan untuk mengoperasikannya
 Mesin jahit kaki yang digerakkan oleh kaki dengan menginjak/menekan
injakan kaki mesin ke depan dan kebelakang. Mesin ini sudah jarang
kita jumpai karena dalam perkembangannya bagian mesinnya dipasang
dynamo listrik sebagai motor penggerak dalam mengoperasikan mesin,
sehingga lebih efektif dan efiesien waktu.

Gambar 2.1 Mesin Jahit Manual dengan Dinamo

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 7 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

(2) Mesin Jahit Otomatis


Fungsi : selain untuk setikkan lurus dapat digunakan untuk setikkan hias
dengan tombol-tombol hias, dapat pula membuat lubang kancing, pasang
kancing, dan sebagainya tergantung tipe mesin
Cara kerja : dengan menekan tombol hiasan yang kita kehendaki, dengan
menggunakan motor listrik. Pembuatan berbagai macam setikkan hiasan dapat
kita lakukan.

Gambar 2.2 Mesin Jahit Otomatis

(3) Mesin Jahit High Speed


Fungsi : mesin jahit lurus untuk menjahit pakaian dengan kecepatan tinggi
yang biasa dipakai pada industry pakaian jadi dan diproduksi dalam jumlah
besar.
Cara kerja : menggunakan aliran listrik besar digunakan dengan
menginjak kaki mesin dan secara otomatis akan bekerja dengan kecepatan
tinggi.

Gambar 2.3 Mesin Jahit High Speed

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 8 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

(4) Mesin Jahit Khusus


Mesin jahit khusus adalah mesin jahit yang khusus untuk bagian
penyelesaian seperti mesin neci, obras, kelim mesin pasang kancing, mesin
lubang kancing dan sebagainya.
- Mesin Obras
untuk menyelesaikan suatu jahitan pada bagian tertentu seperti
penyelesaian tiras busana

Gambar 2.4 Mesin penyelesaian obras

Mesin ini memiliki beberapa varian berbeda yaitu obras benang 3, obras
benang 4, obras benang 5, dan obras benang 6. Setiap mesin mempunyai
fungsi masin masing dilihat dari proses yang dijahit. Teknologi dalam mesin
obras adalah obras dry head dan obras tipe benang 6. Mesin obras ini
digunakan untuk jahitan pengaman bahan dan mesin ini menggunakan
jumlah jarum sebanyak 1-3 dan disesuaikan dengan keperluan. Mesin ini
memiliki kecepatan kurang lebih 7000rpm dan menggunakan jenis jarum
DC x 2

- Mesin lubang kancing


untuk membuat lubang kancing untuk kemeja blus, celana dan pakaian lain
yang memerlukannya. Cara Kerja : Dengan menginjak motor listrik yang
telah dialiri listrik maka dengan hanya menginjak secara otomatis akan
bekerja dengan kecepatan tinggi.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 9 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

2.5 Mesin Lubang Kancing

- Mesin Pasang Kancing


Mesin ini digunakan untuk menjahit pasang kancing dengan berbagai
variasi ukuran dan lubang mulai dari 10 – 28 mm. Jenis kacngin yang
dapat digunakan pada mesin ini adalah jenis shank button, wrapped
around button, snap, label, metal button, stay button. Ada 2 tipe mesin
pasang kancing :
a. Pasang kancing Chainstitch
Model mesin lama yang masih sangat manual, hasil jahitannya adalah jahitan
rantai yang bila satu jahitan itu lepas maka akan sangat mudah kancing itu
lepas dari jahitan
b. Pasang Kancing Lockstitch
Model mesin terbatu yang sekarang ini menjadi tren di kalangan Buyes
Fashion dunia. Dengan jahitan Lockstitch maka kualitas jahitan akan lebih
tahan lama, anti copot. Model pasang kancing lockstitch pertama keluar
langsung ber-basic otomatis program computer. Teknologi pasang kancing
computer adalah direct drive, active tension, & automatic program.

2.6 Mesin Pasang Kancing

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 10 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

- Mesin Kelim
Mesin Safetystitch, dirancang untuk memberikan keliman yang kuat pada
bahan yang tidak regang, atau bahan-bahan yang tidak mulur, seperti bahan
tenun. Pada saat bersamaan mesin ini menghaluskan pinggiran bahan
sehingga tidak bertiras atau berjumbai. Dua fungsi pekerjaan mesin
Safetystitch adalah menjahit kelim dan obras.

2.7 Mesin Kelim

- Mesin Neci
Mesin ini merupakan jenis mesin obras atau menjahit bagian tepi pada kain
tipis.
- Mesin Bartacking
Tekanan utama yang membutuhkan bartacking adalah daerah dengan
memakai pakaian mana yang normal akan menyebabkan tekanan pada jahitan
atau pengencang. Pada celana jeans, misalnya digunakan untuk memperkuat
kantong, resleting, jahitan selangkanagan, lubang kancing dan lubang sabuk.
Semua titik-titik ini rawan terhadap stress ditambahkan saat sedang dipakai,
mesini ini digunkaan untuk menjahit kunci pada akhir jahitan. Teknologi
didalam mesin bartack adalah :
 Computer controlled, parten dan kecepatan bartack yang diinginkan dapat
diatur dengan mudah oleh Control Panel
 Active tension, teknologi ini memungkinkan kita mengatur kekencangan
jahitan yang berbeda di dalam dua model jahitan yang berbeda pada bahan
yang berbeda dan dilakukan sekaligus
 Direct Drive, motor penggerak dengan kualitas tinggi ditanamkan
langsung di dalam

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 11 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

2.8 Mesin Bartacking

b) Alat Jahit Penunjang


1. Alat Ukur (Alat untuk mengambil ukuran tubuh)
- Veterban
Fungsi : untuk mengetahui letak bagian-baigan tertentu seperti pinggang,
panggul dan badan agar ukuran yang tidak bergeser dan diambil tepat
Cara kerja : dengan mengikat veterban pada pinggang, panggul dan lingkar
badan secara pas atau tidak kekencangan dan kekendoran
- Pita ukur
Fungsi : alat yang dipakai untuk mengambil ukuran badan untuk mengetahui
ukuran yang diperoleh dan alat pengukur pada waktu menggambar pola besar
Cara kerja : menggunakan pita ukuran dengan melihat angka-angka yang
diperoleh
2. Alat – alat menggunting
- Gunting Kain
Fungsi : khusus untuk menggunting kain atau tekstil. Tidak diperbolehkan
untuk menggunting kertas atau lainnya agar tetap tajam. Gunting kain salah
satu pengangan harus cukp besar sehingga cukup untuk empat jari, dan
pegangan lainnya untuk ibu jari.
- Gunting Benang
Fungsi : untuk menyelesaikan tepi bahan atau kampuh pada bahan yang tidak
mudah bertiras
Cara kerja : dengan memasukkan jari ke lubang gagang gunting yang ada dan
menggunting bahan yang akan dipotong pada tepi kain.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 12 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

3. Alat Menjahit
- Spul
Fungsi : sebagai pengisi benang bawah
Cara kerja : dimasukkan ke dlaam sekoci
- Sekoci
Fungsi : sebagia tempat spul yang mengatur tegangan benang bawah dan
pengatur pengueluara benang bawah
Cara kerja : dipasang pada rumah sekoci setelah spul dimasukkan ke dalam
sekoci
- Sepatu mesin jahit biasa
Fungsi : digunakan menjahit etikan lurus dan sebagai penekan bahan saat
menjahit
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit, saat akan dipakai pengungkit sepatu
diturunnkan dan saat tidak diapakai pengungkit sepatu dinaikkan
- Sepatu releting ( sepatu beledu )
Fungsi : digunkana untuk menjahit reselting biasa
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit, saat akan dipakai pengungkit sepatu
diturunkan dan saat tidak dipakai pengungkit sepatu dinaikkan, jalannya
berada disebelah resleting yang akan dijahit.
- Sepatu Resleting Jepang
Fungsi : digunakan untuk menjahit resleting jepang, ditengah sepatu mesin
terdapat lubang untuk masuknya jarum
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit sesuai dengan keperluannya, dan
jalannya jarum melewati lubang tengah sepat
- Sepatu Zig Zag
Fungsi : digunakan untk membuat setikan zig-zag dan setik hias lainnya
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit sesuai ddengna keperluannya, dan
jalannya jarum melewati lubang tengah sepatu.
- Jarum Mesin Jahit
Fungsi : untuk menyangkutkan benang ke bahan
Cara kerja : dipasang pad amesin pada lubang jarum dimasukkan benang
Jarum mesin jahit ada 4 macam yaitu :

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 13 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

 Jarum jahit mesin manual , bentuk badan jarum sebelah pipih


 Jarum jahit mesin industry
 Jarum jahit mesin obras, bentuk badan jarum bulat, lebih pendek dari
jarum mesin jahit
 Jarum kelim, jarum dnegan bentuk melengkung ini dipakai untuk
mengelim
 Jarum kembar yaitu jarum mesin yang terdiri dari dua jarum dipakai
untuk menghias bahan
- Pendedel berfungsi untuk membuka jahita yang salah dengan cara sisi
tajam pendedel diselipkan ke benang yang akan dibuka.
- Alat Finishing
 Setrika
Berfungsi untuk mengepres dan menghaluskan pakaian agar licin dan rapih.
Dengan cara kerja digosokkan ke baju yang masih dalam proses menjahit
ataupun sudah selesai
 Papan setrika
Berfungsi sebagai tatakan untuk menyetrika, cara kerja mula mula kaki
papan setrika dibuka dan papan setrika harus dilapisi bahan yang tebal
 Bantalan
Berfungsi untuk menyetrika bagian-bagian busana yang bulat seperti puncak
lengan dan juga digunakan untuk mengepres dan digunakan pada bagian-
bagian yang akan di setrika

4. Penjelasan mengenai kebersihan alat jahit dalam kondisi siap pakai bertujuan
agar dapat menjelaskan cara membersihkan alat jahit dalam kondisi siap pakai
sehingga dapat membersihkan alat jahit tersebut agar siap pakai sesuai dengan
kebutuhan
 Cara Penyimpanan Alat Jahit
Termasuk dalam K3 adalah penyimpanan alat jahit. Kembalikan mesin jahit
ditempat semula atau ruangan khusus agar menghindari kemungkinan bias
terjepit roda atau mesin. Alat-alat jahit dan alat bantu jahit seperti gunting,
jarum, pendedel, dimasukan dalam satu kotak agar menghindari dari anak

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 14 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

kecil dan berhamburan. Kemudian letakkan jauh ditempat yang aman agar
terhindar dari anak kecil.
 Cara Mengatur Alat Jahit dan Alat Bantu Jahit serta Alat pendukng
Menata mesin jahit yang berukuran besar harus dilakukan dengan benar agat
kelihatan rapih dan nyaman diperlukan penataan yang baik contoh di pinggir
ruangan, supaya ruangan tidak kelihatan sempit. Contoh cara mengatur
mesin jahit didalam ruangan :

1 2 3

Keterangan :
1. Mesin Jahit Lurus
2. Mesin Obras
3. Mesin Bordir
 Cara Menata Alat Bantu Jahit sebagai berikut :
- Gunting besar, gunting kecil dan gunting zigzag sebaiknya ditaruh di
lasicmesin jadi satu, untuk mempermudah mencari.
- Jarum pentul sebaiknya ditancapkan pada bantalan jarum.
- Bidal, pendedel, rader, kapur jahit, veter band, karbon jahit sebaiknya
ditaruh pada kotak jahit khusus
- Penggaris sebaiknya digantung pada dinding didekat meja potong
- Boneka pas sebaiknya diletakkan pada sudut ruangan
- Alas setrika sebaiknya diletakkan pada tepi ruangan dan dekat dengan
meja potong
 Macam Macam alat dan bahan pemeliharaan alat jahit dan alat bantu jahit
serta cara penempatanya adalah sebagai berikut :
- Minyak pelumas atau minyak mesin
- Sabun
- Brasso
 Macam macam alat untuk memlihara alat jahit dan alat bantu jahit :
- Kain / Serbet

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 15 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

- Obeng
- Sikat khusus
- Tespen
- Kunci pas
- Tang
 Cara menempatkan bahan dan alat pada tempat yang sesuai :
Macam macam bahan seperti Minyak pelumas/ Minyak mesin, sabun dan
brasso diletakkan pada kotak khusus dan dijadikan satu serta diletakkan di
dekat mesin jahit. Sedangkan untuk alat pemeliharaan seperti Obeng,
sikat khusus, tespen dan kunci pas disimpan pada laci mesin atau pada
kotak khusus.
 Cara merawat dan membersihkan mesin jahit
Mesin jahit memerlukan pemeliharan yang teratur, agar lebih tahan lama,
menyenangkan dalam pemakaian dan agar kita dapat bekerja lebih
efisien. Kelancaran mesin jahit tergantung pada perasawtan dan
kebersihan. Jika sedang tidak dipergunakan sebaiknya mesin jahit ditutup
untuk mencegah debu yang menempel pada mesin. Untnk pemeliharan
mesin, kita dapat mengikuti uraian yang tercatat dalam buku petunjuk
yang disertakan ketika membeli mesin. Secara singkat akan diberikan
beberapa petunjuk dalam pemeliharaan mesin jahit agar tetap dalam
keadaan baik :
1. Untuk memelihara mesin jahit diperlukan sikat yang khusus untuk
mesin jahit, lap dari kain katun yand tidak bebulu dan minyak mesin,
2. Membersihkan bagian luar dikerjakan baik ketika membersihkan mesin
setiap hati atau ketika membersihkan mesin secara keseluruhan atau
berkala, pertama-tama lepaskan terlebih dahulu stop kontak, jarum
jahit, beserta benang yang masih terpadang pada mesin jahit.
Kemudian besihkan benang yang masih menempel disekitar body
mesin jahit secara perlahan menggunakan lap pembersih yang tidak
berbulu tadi atau berserat halus. Badan mesin dibalik, bagian atas dan
bagian bawah disikat berish dari debu dan bulu-bulu benang.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 16 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

2.9 cara membersihkan mesin jahit 1

3. Lepaskan baut yang terdapat pada plat mesin jahit menggunakan


bantuan obeng. Pindahkan plat atau papas geser yang terdapat pada
bandan mesin jahit kemudian keluarkan sekoci, spul dan rumah sekoci
yang ada didalamnya.

2.10 cara membersihkan mesin jahit 2

4. Bersihkan sisa benang atau kain yang ada didalam komponen tersebut
dengan sikat yang berbulu halus. Untnuk mengambil sisa benang yang
agak susah anda bias menggunakan pinset

2.11 cara membersihkan mesin jahit 3

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 17 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

5. Setelah dirasa cukup bersih berikan minyak mesin pada area mein
jahit yang diperbolhekan sesuai buku petunjuk penggunaan mesin
jahit. Tujuan utamanya adlaah untuk mencegah karat dan keruskaan
komponen mesin jahit karena gesekan

2.12 cara membersihkan mesin jahit 4

6. Kembalikan komponen mesin jahit yang telah dibongkar ketempat


semula dan jalankan mesin jahit tanpa benang. Letakkan sepotong
kain dibawah sepatu mesin jahit agar minyak meresap pada kain.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan tempat kerja dan alat


1. Menyiapkan tempat kerja dengan memperhatikan K3
2. Menyiapkan mesin jahit sesuai kebutuhan
3. Membersihkan alat jahit dalam kondisi siap pakai

C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menyiapkan tempat kerja dan alat
1. Harus cermat, teliti, dan taat prosedur dalam menyiapkan tempat kerja dan alat
2. Harus cermat, teliti, taat prosedur dalam menyiapkan mesin jahit sesuai
kebutuhan.
3. Harus cermat, teliti, taat prosedur dalam membersihkan alat alat jahit dalam
kondisi siap pakai.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 18 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

BAB III
MENYIAPKAN MESIN JAHIT
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan mesin jahit

1. Penjelasan mengenai pengisian kumparan benang yang di isi penuh dan rata
kapasitas bertujuan untuk menjelaskan cara mengisi kumparan benang
sehingga rata kapasitas, mampu mengisi kumparan sehingga rata kapasitas.
Cara mengisi kumparan benang sehingga rata kapasitas ialah

Penggulungan benang dapat dilakukan pada saat menjahit. Ketika menggulung


Bobin sewaktu tidak menjahit, Presser Foot harus dinaikkan benang dari jarum
dan naikkan pelatuk untuk mencegah benang kusut di sekitar palatuk. Metode
penggulungan benang itu sendiri ialah :

a. Masukkan bobin kosong pada bobin winder spindle (1) dan tekan sampai
tertahan, tonjolan pada bobin harus tepat masuk dalam cela pada spindle

b. Bawa bobin benang melewati pengantar benang (2) dan tension discs

c. Lilitkan bagian atas benang ke sekeliling bobin beberapa kali dari isi luar.

d. Tekan trip latch (4) dan katrol (5) akan menempel pada belt. Jika bobin
sudah penuh, penggulung akan berhenti secara otomatis.

e. Jumlah benang yang digulung dapat disetel menggunakan baut-6. Untuk


memperbanyak jumlahnya maka putar sekrup searah jarum jam, untuk
mengurangi jumlahnya putarana sekrup berlawanan arah jarum jam. Hasil
terbaik akan dicapai apabila bobin digulung hingga 4/5 dari kapasitas
maksimal.

f. Jika penggulungan tidak merata benang dapat digulung secara merata pada
bobin seperti yang satu sisinya lebih banyak dengan memindahkan tension
bracket (7) ke arah yang tidak memiliki terlalu banyak lilitan benang.

2. Pengaturan tegangan benang sesuai dengan spesifikasi bahan ,tegangan


bagian atas dan bawah harus disesuaikan untuk menghasilkan jahitan yang
sempurna dengan cara melakukan penyesuaian-penyesuaian sebagai berikut :

 Penyesuaian tegangan bagian atas

Dengan cara memutar tension nut benang searah jarum jam tegangn
benang bagian atas dapat dinaikkan atau dirapatkan. Dengan cara memutar
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 19 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

tension nut benang berlawan arah jarum jam, tegangan benang bagian atas
dapat diturunkan atau diregangkan. Apabila hasil jahitan bagian atas jelek,
artinya bahwa benang atas terlalu kencang sehingga untuk
melonggarkannya kita putar settingan tension keangkat yang lebih kecil,
karena lebih kecil angka maka akan semakin longgar.

 Penyesuaian tegangan bagian bawah

Tengangan bawah diatur oleh baut, yang mengencangkan atau


melonggarkan perpegas yang berada diluar wadah bobin. Dengan memutar
baut searah jarum jam, tegangan benang bagian bawah akan meningkat,
dengan memutar baur berlawanan arah jarum jam, tegangan benang
bagian bawah akan menurun. Untuk memriksa tegangan bagian bawah,
ayun bobin dengan jari bobin harus bergerak hanya sedikit. Jika bobin
benang lari, berarti telalu renggang. Jika tidak ada gerakan sama sekali,
berarti terlalu rapat, tegangan yang benak akan menahan bobin case.
Apabila hasil jahitan bagian bawah jelek artinya benang atas terlalu longgar
maka dari itu perlu dikencangkan dengan cara putar settingan rension
mesin jahit ke angka yang lebih besar , karena lebih besar angka maka akan
semakin kencang benang.

Tension discs sebaiknya disesuaikan dengan jenis benang yang digunakan


seperti benang halus tegangannya lebih besar , benang kasar tegangannya
berkurang, benang sintetis mempunyai karakter cenderung untuk mulur
kalau ditarik atau digulung terlalu ketat. Benang jenis ini memerlukan
tegangan yang lebih kecil.

3. Mengatur jarak setikan harus memperhatikan jenis bahan yang akan dijahit.
Setikan yang bagus adalah yang tidak telrlau rapat ( kecil-kecil ) sehingga
dapat menyebabkan bahan berkerut, bahkan kesalahan akibat jarak yang
terlalu rapat dapat menyebabkan kesulitan dalam pembongkaran dan dapat
mengakibatkan kain menjadi robek. Ketentuan jarak setikan yang baik adalah
sebagai berikut :

 Kain berat dan tebal = 10 setikan untuk 2,5cm (1inch) menggunakan jarum
nomor 16

 Kain berat ringan = 12 setikan untuk 2,5 cm(1inch) menggunakan jarum


nomor 14
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 20 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

 Kain sedang tipis = 14 setikan untuk 2,5cm(1inch) menggunakan jarum


nomor 11

 Sebaliknya jarak setikan yang terlalu lebar akan mengurangi kekuatan dari
jahitan itu sendiri

4. Penjelasan mengenai cara memasang jarum jahit adalah Jarum jahit adalah
alat yang digunakan untuk menjahit. Bentuknya menyerupai batang di mana
salah satu ujung runcingnya memiliki mata sebagai lubang untuk benang jenis
jenis jarum yang digunakan pada mesin jahit yaitu

 DB x 1 ( Mesin jahit jarum 1 (kepala jarum kecil) )

 DC x 1 ( Mesin obras benang 3.4.5 (Jarum paling pendek) )

 DP x 5 ( Mesin lubang kancing (kepala jarum besar) )

 DP X 17 ( Mesin bartack (Kepala jarum panjang) )

 VO X 13 ( Mesin kansai special (jarum serat badan melilit) )

 LW HT ( Mesin sum (jarum bentuk U) )

cara memasang jarum pada mesin jahit adalah sebagai berikut :

 Arah cekungan jarum berada di sebelah atas

 Take up mesin ada di posisi atas

 Sekrup dikendurkan

 Jarum disesuaikan arah dan masukkan pada posisi lubang jarum sampai
mentok

 Kencangkan sekrup sampai benar

5. Pemeriksaan Spool dan Sekoci pada Mesin Jahit , cara memasang spool dan
benang adalah dengan memasang cones benang di tiang pertama atau tiang
cone kemudian ujung benang dimasukkan ke penjepit benan dan sekaligus
tension, pasang bobin pada rumah bobin lalu ujung benang dililitkan pada
bobbin

Setelah itu spool siap dimasukkan ke dalam sekoci kemudian selipkan benang
pada tanda A Tarik ke B sampai menuju tanda A seperti pada gambar berikut
kemudian unjung benang dililitkan pada kulit benang searah jarum jam dengan
sisa ujung benang kurang lebih 10 cm
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 21 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

6. Kemudian pemasangan benang pada mesin jahit dilakukan setelah jarum


terpasang dengan baik, berikut langkah pemasangan benang pada mesin jahit:

- Tarik ujung benang dari cones yang berada di penyanga benang.

- Masukkan ujung benang melalu jalur benang ke penetral benang pertama


dan kedua

- Ujung benang dimasukkan pada tension, jalur benang, takeup dan


pengaman benang yang posisinya ada di needle bar ( rumah jarum )

- Benang dimasukkan pada lubang jarum sesuai dengan arah cekungan


benang.

- Mengeluarkan benang bawah dengan menaikkan tiang jarum, kemudian


tusukkan jarum ke bawah sambil memegang ujung benang atas. Angkat
kembali jarum tersebut untuk mengambil benang bawah.
Selanjutnya, letakkan kedua benang atas dan bawah tersebut di belakang
jarum.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan mesin jahit


1. Mengisi kumparan benang sehingga rata kapasitas
2. Mengatur tegangan benang sesuai dengan spesifikasi bahan
3. Mengatur jarak setikan sesuai dengan spesifikasi bahan
4. Memasang jarum jahit sesuai prosedur
5. Memasang kumparan dan skoci pada rumah skoci sesuai prosedur
6. Memasang benang jahit bagian atas pada mesin jahit sesuai dengan prosedur
C. Sikap kerja

Harus bersikap secara:

1. Cermat, teliti, dan taat asas pada prosedur mengisi kumparan benang
sehingga rata kapasitas.
2. Cermat, teliti, dan taat asas dalam prosedur mengatur tegangan benang
sesuai dengan spesifikasi bahan.
3. Cermat, teliti, dan taat asas untuk mengatur jarak setikan sesuai dengan
spesifikasi bahan.
4. Cermat, teliti, dan taat asas saat memasang jarum jahit sesuai dengan
prosedur.
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 22 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

5. Cermat, teliti dan taat asas saat memasang kumparan dan skoci pada rumah
skoci sesuai prosedur.
6. Cermat, teliti dan taat asas saat memasang benang jahit bagian atas pada
mesin jahit sesuai dengan prosedur.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 23 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

BAB IV

MENGOPERASIKAN MESIN JAHIT

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengoperasikan Mesin Jahit

1. Penjelasan cara mengoperasikan mesin jahit pada garis lurus, lengkung, sudut dan
lain-lain , sebelum memulai menjahit perlu diperhatikan posisi menjahit dengan
mesin jahit industri atau high speed ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
sehingga proses pekerjaan berlangsung dengan baik tanpa menimbulkan efek
negatif terhadap tubuh pekerja/siswa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :

a) Posisi duduk badan tegak, kaki kanan bertumpu pada pedal, kaki kiri bertumpu
pada samping pedal, badan setara/lurus dengan posisi jarum
b) Posisi badan ketika menjahit

Posisi Kontrol Mesin yang Tepat

Pegangan mesin dapat mengalami sakit punggung jika kontrol mesin,


seperti pedal kaki dan bantalan penyangga lutut (atau penyangga kaki) berada
pada posisi yang salah. Untuk kenyamanan yang maksimal, pedal sebaiknya
diletakkan pada pertengahan antara bench mesin bagian depan dan belakang.
Jika pedal diletakkan terlalu dekat dengan bagian depan, kursi harus digeser ke
belakang, yang menyebabkan pengguna mesin tidak dapat bersandar pada
sandaran kursi ketika menjahit. Bantalan penyangga lutut sebaiknya diletakkan
dengan baik sehingga dapat dioperasikan dengna lutut bukan dengan paha yang
akan menyebabkan kaki bergerak telalu banyak sehingga cepat lelah. Hika
mesin disesuaikan dengan penyangga kaki dan bukan penyangga lutut, maka
mesin harus diletakkan sedekat mungkin dengan pedal dan benar.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 24 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

Prosedur pengoperasian mesin jahit sesuai prosedur

Untuk melakukan pekerjaan jahit, maka diperlukan pengetahuan dalam


mengoperasikan mesin-mesin jahit sesuai dengan standar persyaratan industri.

 Prosedur Menghidupkan Mesin Jahit

1) Menyalakan stop kontak


2) Menyalakan mesin pada posisi ON, pastikan anda siap bekerja, jangan
injak pedal jika belum siap untuk mulai menjahit
3) Ketika akan menghidupkan mesin, posisi kaki kanan menahan pedal,
maka akan terdengar suara dengungan dari mesin, apabila tidak
terdengar maka lakukan cek kembali pada motor mesin. Apabila keluar
angin berarti mesin dalam keadaan benar untuk menjahit
4) Sebelum mematikan mesin, untuk memeriksa mesin berbunyi atau
masih mengeluarkan angin atau tidak maka injak pedal untuk
memastikan hal tersebut, habiskan energi yang tertinggal didalamnya,
setelah anda yakin tidak ada suara maka matikan mesin dengan segera
untuk menghindari mesin terbakar

 Teknis Menjalankan Mesin Jahit

a. Teknik ini digunakan untuk memeriksa kondisi mesin jahit dalam keadaan baik
atau tidak maka lakukan pemeriksaan kondisi mesin untuk mengetahui
keadaan mesin, periksa mesin dalam kondisi baik ataukah tidak dan periksa
kondisi jarum, sekoci, serta sepatu

b. Langkah Kerja menggunakan Mesin Industri (high speed):


(1). Pakaialah pakaian kerja dan alas kaki
(2). Buka tutup mesin, lipat dan simpan dengan rapi. Bersihkan mesin
dengan lap pembersih
(3). Periksa keadaan mesin, bagian body, meja dan kelengkapan
mesin termasuk dynamo, kabel, minyak, apakah dalam
kondisi
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 25 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

siap pakai atau tidak, jika ada kerusakan jangan dipakai.


(4). Bersihkan tangan sebelum mulai bekerja
(5). Letakkan alat yang tajam, seperti, gunting di kantong alat
(6). Aturlah posisi duduk, sikap badan tegak
(7). Bekerjalah dengan penuh konsentrasi
Masukkan stecker pada stop kontak, perhatikan
peganglah bagian badan stekcer saat menghubungkan
atau mencabut dari stop kontak, awas jangan pegang
kabelnya, karena mungkin kabel dapat putus atau
konslet. Perhatikan posisi kaki, kaki kanan agak ke depan
dan kaki kiri kebelakang, lalu jalankan mesin dengan
menekankan kaki kanan dan kakikiri untuk
menghentikannya, atau tekan dengan satu kaki kanan
saja, sedangkan kaki kiri berada di luar (samping kaki
mesin). Tekan tombol ON, untuk menyalakan, dan
tunggu beberapa detik, lalu tekan (injakkan kaki) untuk
mulai menjalankan mesin secara perlahan-lahan

 Prosedur Menjalankan Mesin Jahit

Prosedur ini dilaksanakan ketika mesin jahit siap untuk digunakan maka hal
pertama yang harus dilakukan ialah :

1) Menangani mesin untuk jalan cepat (full speed), jalan sedang ½ full,
jalan pelan
2) Menjahit kain tanpa benang (Menjahit garis lurus , lengkung, sudut
pada sebuah kertas )
3) Mengatur langkah setikan antara 1-3 setikan secara berulang-ulang
4) Mencoba menjahit dengan benang pada sebuah perca dengan pola
lurus, lengkung, dan sudut.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 26 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

 Memulai menjahit

- Isilah spul, sesuaikan benang dengan keperluan, masukkan ke sekoci


dan letakkan ke rumah sekoci, lalu pasang benang atas dan tariklah
benang bawah, aturlah tegangan benang dan panjang/kerapatan
setikan yang dikehendaki.
- Dengan menekan tuas lutut , dengan cara menggeserkan lutut kita
sebelah kanan, maka terangkatlah sepatu mesin, kemudian letakkan
perca kain yang telah disiapkan, dan turunkan kembali sepatunya,
dengan melepaskan/menggeser lutut kita kearah kiri. Cobalah
beberapa setikan apakah sudah sesuai dengan yang kita kehendaki?,
periksa tegangan benangnya, apakah sudah sesuai dengan bahan
yang akan kita jahit? Kalau semua sudah siap, kita mulai menjahit
bahan yang sudah kita siapkan.
- Letakkan kain yang akan kita jahit, seperti pada langkah ke-11
Buatlah setikan penguat (back tack) pada awal jahitan, caranya :
Buat setikan mundur 3 sampai 4 kali, dengan menekan “Kait Kontrol”
pengatur maju mundur setikan beberapa saat lalu lepaskan
(perhatikan huruf (a)) pada gambar di bawah ini, baru kemudian
setiklah maju dan seterusnya

4.1 Gambar A

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 27 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

2. Memeriksa jahitan pada sebuah perca apakah setikan dan jarak setikan sesuai
dengan standar jahitan, misalnya benang bawah dan benang atas sepadan atau
sama. Jika jahitan benang bawah tidak bagus maka cek benang atas begitu pula
sebaliknya.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengoperasikan Mesin Jahit


1. Mengoperasikan mesin jahit pada garis lurus , lengkung, sudut dan lain-lain.
2. Memeriksa setikan apakah sudah sesuai dengan standar jahitan jenis bahan.
3. Mengatur setikan mesin jahit sesuai jenis bahan.
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Mengoperasikan Mesin Jahit
1. Harus bersikap cermat, teliti dan taat asas saat mengoperasikan mesin jahit pada
garis lurus, lengkung, sudut dan lain-lain.
2. Harus bersikap cermat, teliti dam taat asas pada saat mengatur setikan mesin jahit
sesuai dengan jenis bahan.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 28 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

BAB V

MENJAHIT BAGIAN BAGIAN BUSANA

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menjahit Bagian Bagian Busana

1. Penjelasan mengenai cara memeriksa kelengkapan bagian-bagian busana sesuai


dengan desain , pada kesempatan kali ini akan membahas bagian busana meliputi
kerah, saku, manset, ban pinggang dan belahan

a. Kerah

Kerah adalah bagian dari sebuah pakaian, yaitu bentuk bagian terpisah untuk
menyelesaikan garis leher. Bentuk kerah ada bermacam-macam, menurut
bentuk dasarnya ada kerah rebah,kerah setengah berdiri, dan kerah tegak
atau berdiri, macam macam kerah :

1. Kerah berdiri adalah kerah yang letaknya berdiri tegak dan sejajar dengan
letak leher. Contoh dari kerah berdiri yaitu kerah turtle, kerah pita / bow,
kerah funnel, dan bentuk kerah lainnya.

2. Kerah setengah berdiri adalah suatu kerah yang sebagian bentuknya jatuh
menempel tepat pada garis leher dan sebagian lagi menempel tepat di
garis bahu. Contoh dari kerah dari kerah setengah berdiri yaitu kerah
shiller, kerah eton, dan bentuk kerah lainnya.

3. Kerah rebah adalah seluruh bagian bentuk kerah sejajar atau jatuh pada
bahu. Contoh dari kerah rebah yaitu kerah bertha, kerah cape, kerah
kelasi, dan bentuk kerah lainnya

b. Saku

Saku ialah lubang pada pakaian, yang memiliki kantong. Kantong ini
disebut saku .Saku diciptakan agar orang bisa meletakkan barang di
dalamnya macam macam saku ialah :

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 29 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

1) Saku Tempel

Jenis saku ini lebih banyak diterapkan pada busana anak sebagai
hiasan namun tidak menutup kemungkinan digunakan pada busana orang
dewasa seperti kemeja, blus, celana. Saku tempel dibuat dengan cara
menempelkan bahan di atas bahan utama. Bahan saku dapat dengan
menggunakan bahan dan warna yang sama dengan bahan utama, bahan
dengan motif berbeda atau warna yang berbeda. Saku tempel ada yang
dibuat hanya 1 buah pada kemeja bagian kiri atas dan ada pula diletakkan
2 buah pada bagian kiri dan kanan atas. Apabila kalian membuat sepasang
atau 2 buah saku tempel, perlu diperhatikan dengan seksama bentuk dan
ukuran saku yang dibuat harus sama. Berbeda sedikit saja bentuk dan
ukurannya maka akan terlihat dengan jelas. Saku tempel tidak memerlukan
bahan pembantu sepertu vliselin untuk mendukung jatuhnya saku pada
pakaian. Dengan menggunakan bahan itu sendiri sudah cukup baik
jatuhnya.

2) Saku Dalam (bobok)

Saku dalam (saku bobok) adalah saku yang terletak pada bagian
dalam pakaian, bagian luar hanya terlihat lubang atau kelepaknya saja.
Saku ini bisa dibuat tegak, miring, sudut atau datar.Ada tiga macam saku
dalam(bobok) yaitu :
a. .Saku Passepoille
Saku passepoille adalah saku yang pada bagian lubangnya diselesaikan
dengan kumai/bahan seorang atau bahan melebar
b. Saku Vest
Saku vest adalah saku dalam yang bagian lubangnya terdapat klep
diarahkan keatas dan dijahit pada sebelah kiri dan kanan kleep.
c. Saku Kleep
Saku kleep adalah saku dalam (bobok) yang pada bagian lubangnya
terdapat kleep yang di arahkan ke bawah.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 30 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

 Belahan

Belahan adalah guntingan pada pakaian yang berfungsi untuk memudahkan


membuka dan menutup pakaian. Disamping itu juga berfungsi untuk hiasan atau
variasi pada pakaian, karena pada belahan nantinya akan dilengkapi dengan
kancing/penutup belahan.

Belahan pada umumnya terdapat pada tengah muka, tengah belakang,


ujung lengan ataupun di tempat-tempat lain pada bagian-bagian pakaian.
Pemakaian belahan busana disesuaikan dengan model busana atau desain.
Namun demikian teknik penyelesaian belahan ini berbeda-beda sesuai dengan
jenis serta letak dari belahan itu sendiri. Jenis-jenis atau macam-macam belahan
secara garis besarnya adalah belahan langsung, belahan memakai lapisan,
belahan kumai serong dan belahan tutup tarik.

Macam macam belahan :

- Belahan satu jalur

Belahan ini banyak digunakan pada bebe anak, celana main dan lain-lain dibuat
pada bagian berkampuh maupun tidak. Contohnya berikut ini dibuat pada
tempat yang tidak berkampuh, panjang belahan 16 cm, lebar 2cm

- Belahan dengan dua jalur

Belahan in banyak digunakan sebagai penutup pada tengan muka dan sering
juga digunakan sebagai hiasan. Pada ujung belahan bentuknya dapat lurus dan
runcing, dapat dikerjakan pada tempat yang berkampuh atau tidak.

 Belahan dua jalur dengan manset

Untuk pembuatan kemeja lengan panjang, belahan manset dibuat sebelum


lengan dipasang pada badan. Belahan manset dapat dibuat dengan 1 jalur atau
2 jalur.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 31 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

 Belahan dengan kumai serong atau belahan Passepoile

Belahan ini dibuat pad atempat yang tidak berkampuh, sering terdapat
dibagian tengah muka busana, panjang belahan 14 ½ cm dan 2 ½ cm lebar.
Apabila selesai ½ cm dari kiri dan ½ cm dari kanan sehingga lebar 5 cm

 Belahan tutup Tarik

Belahan yang dibuat pada tempat yang ada sambungan atau kampuh
berkampuh ini, sering digunakan pada busana dewasa dan busana anka.
Merupakan jenis belahan yang menggunakan resleting jepang, resleting biasa
dan sebagainya.

 Ban Pinggang

Ban pinggan atau disebut waistband merupakan salah satu komponen


pakaian yang terdapat pada rok maupun celana panjang. Fungsi utamanya ialah
untuk mengapit garis pinggang sehingga rok atau celana terkesan lebih rapih dan
nyaman ketika dikenakan. Mesikpun uumnya bang pinggang dibuat dari bahan
kain yang sama dengan bahan utama, namun beberapa wanita lebih suka
menambahkan aplikasi lain berupa pita atau kain yang berwarna kontra sebagai
pemanisnya.

2. Penjelasan mengenai cara menjahit bagian-bagian busana sesuai prosedur

b) Menjahit Kerah Shanghai

- Menyiapkan peralatan kerah shanghai yang akan kita buat yaitu kain untuk
kerah, staplek dan viseling bentuk sesuai pola kerah shanghai, letakkan pola
kerah pada lembaran kain dengan mengikuti arah serat kain

4.1 letak pola kerah

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 32 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

- Potong kain utama dan kain pengeras mengikuti pola dan berikan
kmmpuh di sekeliling pola, kecuali pada kain pengeras.

4.2 potong kain utama dan kain pengeras

- Press kain pengeras ke bagian buruk kain utama dnegan setrika, dan pastikan
kain pengeras menempel dengan sempurna. Hasil kain utama yang sudah
merekat dengan kain pengeras

4.3
3.3 press kain pengeras

- Jahit mulai ujung kerah mengikuti bentuk pada kerah, kecuali pada bagian
bawah kerah yang akan disambung ke bagian badan utama

4.4 langkah menjahit kerah 1

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 33 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

- Setrika bagian kampuh yang akan disambung ke bagian badan utama

4.5 langkah menjahit kerah 2

- Kecilkan kampuh pada bagian tinggi kerah, kemudian baik kerah sehingga
kain bagian luar terlihat

4.6 langkah menjahit kerah 3


- Kecilkan kampuh pada bagian tinggi kerah, kemudian balik kerah sehingga
kain bagian luar terlihat

4.7 langkah menjahit kerah 4

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 34 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

- Memberi tanda bagian tengah blus atau kemeja

4.8 langkah menjahit kerah 5


- Menyatukan leher badan dan selembar bagian kerah dengan pentul, kemudian
dijahit mulai dari tengah belakang ke bagian depan

4.9 langkah menjahit kerah 6


- Mengecilkan kampuh pada kedua kain yang telah disatukan

4.10 langkah menjahit kerah 7

- Lipat kampuh bagian kerah yang tidak diberi vliselin, kemudian satukan dan
jahit pada bagian kerah ke bagian
badan

4.11 langkah menjahit kerah 8

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 35 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

4.12 hasil kerah shanghai

c) Saku Tempel

- Siapkan alat dan bahan untuk membuat saku tempel yaitu kain dan
gunting , dan bahan pelapis saku bagian dalam dari bahan lain
maupun bahan yang sama dnegan ukurang yang lebih kecil dari
ukuran saku sesungguhnya

4.13 alat dan bahan saku tempel

- Sematkan jarum pentul pada tepian saku dan bahan pelapisnya seara
bersamaan untuk menahannya agar tidak bergeser. Kemudian jahit
tepian atasnya dengan sisi pendek menghadap kedepan dan sisi lain
menghadap kebawah. Selanjutnya jahit bagian bawah lapisan saku
dengan kain utama secara bersamaan, jika diperlukan potong bagian
bawah tepi saku untuk memberikan sudut agar terlihat lebih indah
seperti pada gambar berikut.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 36 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

4.14 hasil saku tempel

- Kemudian langkah terakhir adalah letakkan saku yang telah siap pada
kain utama kemudian sematkan jarum pentul untuk menahan dan
memudahkan teknik menjahitnya

4.15 saku disematkan diatas bahan blouse

- Jika sudah, sekarang tinggal menjahitnya saja. Cara menjahitnya,


letakkan potongan kain yang sesuai dengan pola saku pada kain
aplikasi/kemeja.Pertama jahit membujur bagian atas saku dengan
kampuh lebar/jahitan lurus, kemudian jahit mengikuti bentuk pola
saku tepat pada pinggiran kain saku. Lihat gambar di bawah ini.

4.16 arah menjahit

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 37 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

d) Belahan dua jalur dengan manset

4.17 pola belahan dua jalur dengan manset

- Diatas adalah bagian pola dua jalur manset pada umumnya lebar
manset lengan kemeja atau blouse wanita adalah 4 cm dengan 1
kancing

4.18 menjahit pola dua jalur manset step 1

- Letakkan potongan pola manset diatas lengan baju, sesuaikan dengan garis
potong, penting untuk diingat bagian tersebut harus sisi buruk yang
menghadap ke arah anda
- Jahit garis merah yang ada disekitar garis potong, putar pada sudutnya ,
atur mesin anda dengan setikan jahitan yang kecil yang panjang

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 38 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

4.19 menjahit pola dua jalur manset step 2

- Potong garis pembuka dan akhiri dengan bentuk v yang sangat dekat
dengan garis jahitan kemudian balikkah sisi tersebut.

4.20 menjahit pola dua jalur manset step 3

- Ambil sisi kecil dan lipat di bawah sepanjang garis lipat, kemudian pressing

-
-

4.21 menjahit pola dua jalur manset step 4

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 39 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

- Jahit 0,5 cm dari garis lipat, sisi sebaliknya lipat bagian ujung membentuk
segitiga kemudian di pressing

4.22 menjahit pola dua jalur manset step 5

- Lipatlah sepanjang dua garis tersebut dan tekan. Sekarang kita telah melipat
dan menekan garis pertama, kita akan melipat yang lain dan menekannya
atau pressing

4.23 menjahit pola dua jalur manset step 5

- Tempatkan bagian runcing di atas yang kecil. Lalu mulai dengan menjahit
garis merah, Ujung jahitan manset mengikuti garis merah. Turun kebawah
atau 2 cm ke bawah pembukaan manset

4.24 menjahit pola dua jalur manset step 6 dan hasilnya

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 40 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

- lapisi potongan manset dengan staplek/kain keras dengan sisi kanan,


jahitan mengikuti garis merah.

4.26 potongan manset dan staplek

- Kemudian balikkan kearah baik dan lakukan pressing

4.27 gambar pressing

- kemudian pasangkan pada bagian lengan bawah letak garis manset


kemudian sematkan samakan dengan garis kampuh, dan kemudian
memulain menjahit

4.28 menjahit manset dan hasilnya

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 41 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

3. Penjelasan menyelesaikan busana sesuai dengan teknik menjahit yang tepat

 Macam – macam penyelesaian

Untuk menyatukan bagian-bagian dari potongan kain pada pembuatan busana


seperti menyatukan bahu muka dengan bahu belakang, sisi kiri muka dengan
sisi kanan belakang, dan sebagainya, serta sisa sambungan disebut dengan
kampuh, teknik menjahit sambungan supaya hasilnya kuat. Oleh karena itu,
setiap penyambungan baik diawal ataupun di akhir tusukan harus dimatikan,
agar tidak mudah lepas yaitu dengan cara menjahit mundur maju atau dengan
cara mengikatkan kedua ujung benang. Pemakaian kampuh disesuaikan dengan
kegunaan yang lebih tepat. Kampuh(teknik menggabungkan) ada bermacam-
macam antara lain :

1. Kampuh Terbuka

Kampuh terbuka yaitu kampuh yang tiras sambungannya terbuka atau


dibuka. Ciri khas dari kampuh buka adalah hasil akhir menjahit kampuh buka
dapat dilihat dengan bagian sambungannya terbuka atau dibuka, lalu kampuh
dipipihkan. Cara membuatnya dengan menyatukan 2 lembar potongan kain lalu
jahit mesin tepat pada garis pola teknik penyelesain tiras ini ada beberapa cara :

- Kampuh terbuka dengan penyelesaian setikan mesin. Penyelesaian


tiras dengan cara melipat kecil pinggiran tiras dan disetik dengan
mesin sepanjang pinggiran tersebut.

4.29 kampuh terbuka dengan mesin

4.30 kampuh terbuka tusuk balut

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 42 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

- Kampuh terbuka dengan penyelesaian tusuk balut, yaitu penyelesaian


tiras di sepanjang pinggiran tiras diselesaikan dengan tusuk balut

4.31 kampuh terbuka dengan penyelesaian tusuk balut

- Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan obras, yaitu penyelesaian


di sepanjang pinggiran tiras diselesaikan dengan diobras. Cara ini
pada saat sekarang banyak dipakai terutama untuk busana wanit dan
busan pria (celana pria)

4.32 kampuh terbuka dengan penyelesaian obras

4.33 kampuh terbuka dengan penyelesaian rompok

- Kampuh terbuka diselesaikan dengan rompok ( dijahit dengan kain


sering tipis, dilipat dan disetik) ini hanya dipakai untuk busana yang
dibuat dari bahan/kain tebal. Kegunaannya untuk menyambung

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 43 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

menjahit bagian bagian bahu, sisi badan , sisi rok, sisi lengan sisi jas,
sisi mantel, sisi celanan dan belakang celana

b. Kampuh Balik

4.34 Kampuh Balik

4.35 Contoh Kampuh Balik Pada Kebaya

Kampuh balik yaitu kampuh yang dikerjakan dengan teknik


membalikkan jahitan dari arah berlawanan. Pertama dengan menjahit
bagian buruk menghadap bagian buruk (bagian baik) yang bertiras
dengan lebar tiras dengan ukuran 3 mm, jika memungkinkan dibuat lebih
halus/kecil, kemudian dibalikan dan dijahit dari bagian buruk menghadap
bagian baik dengan pinggir tirasnya masuk ke dalam, hasil kampuh ini
paling besar 0,5 cm. Jenis kampuh ini banyak digunakan untuk menjahit
kebaya dengan bahan yang tembus pandang. Selain digunakan untuk
menjahit kebaya dapat pula digunakan pada pakaian pesta yang terbuat
dari bahan halus.

c. Kampuh Pipih

4.36 Kampuh Pipih

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 44 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

Kampuh pipih yaitu kampuh yang mempunyai bekas jahitan pada


satu sisi sebanyak dua setikan dan sisi yang sebelahnya satu setikan.
Kampuh ini bisa dipakai untuk dua sisi (untuk bagian luar atau bagian
dalam yang mana keduanya sama-sama bersih).

Teknik menjahit kampuh pipih:

 Lipat kain yang pinggirannya bertiras selebar 1,5 cm menjadi 0,5


cm.
 Tutup tirasnya dengan lipatan yang satu lagi.
Kampuh ini dipakai untuk menjahit kain sarung, kemeja, celana, jaket,
pakaian bayi, dan lain-lain. Dinamakan kampuh pipih karena bentuk
kampuh dipipihkan. Ciri kampuh pipih yaitu terdapat 2 jahitan mesin.

d. Kampuh Perancis

4.37 Kampuh Perancis

Kampuh perancis hanya terdiri dari satu jahitan yang didapatkan dengan cara
menyatukan dua lembar kain. Kain bagian baik berhadapan sesama baik, tetapi
tidak sama lebar/pinggirnya, lipatkan pinggir kain yang satu (kain yang lebih
lebar) dengan kain yang lain, lalu jahit tiras dengan lebar 0,6 mm. Kampuh
perancis ini cocok dipakai untuk menjahit bahan yang tipis.

e. Kampuh Sarung

4.38 Kampuh Sarung

Kampuh sarung adalah kampuh yang tampak dari kedua sisinya.


Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 45 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

Cara:
 Pinggiran (a) dan (b) sama-sama besar
 Kampuh semula 1 cm lalu keduanya dikumpul berpadu, tiras dilipat dengan
posisi saling berhadapan, dan dapat dibantu dengan jelujuran.
 Tirasnya sama-sama dilipat menjadi 0,5 cm lalu dijahit pinggirannya dari
bagian buruk.
Kegunaan kampuh sarung ini adalah untuk menjahit kain sarung pelakat (kain
sarung bercorak/kotak-kotak), kemeja, jas, dan jaket. Saat menjahit kain
bercorak/kotak, corak/kotaknya haruslah sama.

f. Jenis-Jenis Kelim

Kelim adalah penyelesaian tepi busana seperti bawah blus, bawah rok, dan
lengan. Menjahit tepi busana yang terdapat pada garis leher, kerung lengan, tepi
kelim (bawah rok, blus, ujung lengan). Teknik mengelim dapat dilakukan dengan
2 macam yaitu dengan menggunakan tusuk dasar dan mesin jahit.

- Mengelim Dengan Tusuk Dasar

 Lipat lebar kelim lalu lipat kembali lagi lebar kelim


 Jahit dengan menggunakan tusuk dasar.
Gaya mengelim ini dilakukan untuk bahan halus sehingga benar-benar
membungkus tepi kain agar tidak dapat terurai. Cara jahit kelim dengan
menggunakan tusuk slip, pertama-tama selesaikan terlebih dahulu tepi kain
dengan obras, kemudian lipat lebar kampuh kelim tepat pada garis kelim, lalu
selesaikan dengan menggunakan tusuk flanel.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 46 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

4.39 Kelim Dengan Tusuk

Dapat pula dengan menggunakan tusuk dasar lain yaitu tusuk slip. Kebanyakan
modiste atau ‘jahitan rumahan’ menerapkan teknik jahitan tangan. Hiasan bordir
dekoratif kadang-kadang digunakan untuk menyelesaikan kelim.

4.40 kampuh Dengan Tusuk Slip

- Mengelim Dengan Mesin Jahit

4.41 Kelim Jacket Dengan Mesin Double Needle

Untuk produk garmen, mengelim dilakukan dengan menggunakan mesin kelim


atau mesin jahit. Mengelim bagian bawah pakaian dapat disetik/dijahit dengan
mesin seperti berikut:
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 47 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

 Lipat lebar kampuh kelim tepat pada garis kelim.


 Selesaikan dengan menggunakan setikan mesin jahit.
Selain hal tersebut di atas, mengelim dapat pula menggunakan sepatu mesin
kelim atau mesin kelim. Sepatu kelim ini dipasangkan pada tiang sepatu mesin
jahit. Lebar kelim bervariasi tergantung model serta jenis bagian busana yang
akan dikelim, serta penempatannya.

 Lebar kelim rok antara 3–5 cm,


 Lebar kelim blus antara 2–4 cm.
 Lebar kelim lengan antara 3–4 cm.
Jenis kelim sangat bervariasi, mulai dari yang dikerjakan dengan tangan sampai
yang dikerjakan dengan mesin. Kelim yang dikerjakan dengan tangan antara lain:
kelim biasa, kelim sumsang, dan kelim tusuk flannel

 Kelim Biasa
Digunakan untuk bawah rok, blus, kebaya, ujung lengan, dan lain
sebagainya. Untuk mengelim bagian busana, lebar kelim berkisar antara 3
sampai 5 cm.
 Kelim Sumsang
Teknik mengerjakannya sama seperti kelim biasa. Bedanya pada cara
memasukkan jarum, yaitu dua kali dalam satu lubang sehingga
benangnya mati dan tidak mudah lepas. Jika ada yang putus kegunaan
sama dengan kelim biasa. Kelim ini diselesaikan seperti kelim biasa, tapi
beda kerjanya yaitu dengan memasukan jarumnya dua kali dalam satu
lubang sehingga benangnya tidak mudah lepas.

 Kelim Tusuk Flanel


Merupakan jenis kelim yang bahan pinggirnya diobras, tanpa dilipat ke
dalam, terutama untuk teknik pengerjaan yang kelimnya lebih rapi dan
lebih berkualitas. Kelim jenis ini untuk bahan yang tebal, rok, blus, ujung
lengan, dan sebagainya.

Macam-Macam Penyelesaian Kelim

1. Kelim rok lurus yang dilipat dan ditusuk selip.


Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 48 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

2. Kelim rok lurus yang diobras dan ditusuk flannel.


3. Kelim bahan tipis melingkar.
4. Kelim linen rumah tangga.
5. Kelim bahan tipis lurus.
6. Kelim konveksi.

 Teknik Penyelesaian Tepi Pakaian Dengan Rompok, Serip, dan


Depun

Penyelesaian tepi pakaian dapat dikerjakan pada garis leher, kerung


lengan, tepi kelim rok, dan lain-lain. Penyelesaian tepi ini dapat berupa rompok,
depun, atau serip; dan dapat menggunakan kain serong / kumai serong / lapisan
menurut bentuk Untuk kain serong digunting menurut serong kain. Bahannya
dilipat membentuk sudut 45 derajat kemudian digunting menurut lebar yang
diinginkan. Umumnya lebar kumai serong adalah 2 cm

1. Rompok
Rompok adalah penyelesaian pinggir pakaian dengan menggunakan
kumai serong atau bisban. Sering digunakan untuk menyelesaikan lingkar kerung
lengan, garis leher, dan sebagainya. Biasanya hasil rompok untuk kerung lengan
adalah 0,5 sampai dengan 0,7 cm yang tampak dari bagian baik dan bagian
buruk.

Kegunaan rompok selain untuk penyelesaian pinggiran busana, juga


dipakai sebagai variasi atau hiasan busana yang biasa dipakai pada bagian leher,
kerung lengan, ujung lengan, pada garis princess, garis empire, atau pada
kerah. Cara menjahit rompok pada garis leher yaitu dengan menggunakan kumai
serong yang kemudian di pasang di bagian leher badan untuk menutupi tepian
buruk pada sekitar leher. Dimulai dengan mempertemukan bagian baik pakain
dengan kumai serong, kemudian dijahit mengikuti bentuk leher dengan jarak
0,5-0.75 cm, setelah itu kumai serong dibalik kebagian dalam , jahit digaris
potongan kumai serong dan badan dari bagian baik leher.

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 49 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

4.42 rompok

2. Depun
Penyelesaian ini banyak digunakan pada penyelesaian garis leher dan garis kerung
lengan, pelapis dapat dibuat dari kain serong, atau menurut bentuk, lebar lapisan
3 atau 4 cm.

Cara:

 Hubungkan lapisan menurut bentuk muka dengan belakang, setiklah


tepat pada garis pola, kampuh dibuka dan digores
 Letakkan bagian baik bagian busana yang akan diselesaikan, setiklah
tepat pada garis pola. Kampuh dikecilkan, beri guntingan dalam supaya
rata dan baik bentuknya
 Arahkan lapisan ke bagian buruk, kampuh digores dan diarahkan ke
pelapis, lalu setiklah kurang lebih 2 mm dari jahitan pertama.
 Buatlah lipatan dalam 0,5 cm pada bagian lapisan yang bertiras,
sematkan pada pakaian dengan tusuk kelim

4.43 depun

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 50 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

3. Serip
Penyelesaian ini banyak digunakan pada garis leher atau kerung lengan.
Lapisannya diambil dari bahan dan warna yang berbeda dari bahan pakaian,
pelapisnya dapat dibuat dari kain serong, atau lapisan menurut bentuk.
Penyelesaiannya kebalikan dari depun. Berikut adalah penyelesaian serip pada
garis kerung lengan:

 Hubungkan garis bahu muka dengan belakang, begitu juga garis sisi
muka dengan garis sisi belakang.
 Kampuh dibuka dan digores, letakan pelapis pada bagian buruk pakaian,
setiklah tepat pada garis pola, kampuh dikecilkan dan diberi guntingan
dalam supaya rata dan baik bentuknya.
 Arahkan lapisan ke bagian baik, kampuh digores.
 Tepi lapisan yang bertiras dibuat lipat dalam 0,5 cm. Semat dengan jarum
pentul, lalu setiklah tepat pada tepi. Dapat juga disematkan dengan tusuk
hias

4.43 serip

4. Memasang Lengan Licin


Penyelesaian garis lengan selain dengan lapisan juga dapat diselesaikan dengan
memasangkan lengan. Berikut urutan pemasangan lengan licin pada busana
wanita:
 Jahit bagian bahu dan sisi badan depan belakang.
 Buat setikan kasar di atas dan di bawah garis pola 2 mm dari tengah
lengan ± 9 cm ke bagian depan dan 7 cm ke bagian belakang.
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 51 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

 Sambungkan sisi lengan depan dan belakang.


 Atur besar kerung lengan pada lengan harus sama dengan besar kerung
lengan pada badan dengan cara mengatur setik jahitan yang tadi telah
dibuat.
 Pasangkan lengan pada kerung lengan badan semat dengan jarum pentul
dengan posisi berdiri (satukan posisi tengah kerung lengan pada bagian
lengan dengan tengah kerung lengan pada badan). Biasanya untuk busana
wanita sisi lengan menjadi maju ± 1 cm ke depan

4.44 pasang lengan

langkah Untuk menjahit desain seperti gambar berikut

Langkah pertama ialah :

- Menjahit saku tempel di atas bagian depan sesuai dengan desain


- Menjahit belahan satu lajur untuk menempatkan kancing
- Beralih ke bagian lengan, pada sisi bawah lengan terlebih dahulu jahit
bagian belahan manset dan diteruskan dengan menyambungkan sisi
kemudian jahit cuff/manset
- Kemudian satukan bahu dan sisi bagian depan bagian belakang
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 52 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

- Setelah sudah selesai pasanglah lengan kanan dan lengan kiri


- Langkah selanjutnya ialah memasang kerah shanghai seperti pada
penjelasan sebelumnya telah dijelaskan runtutan langkah pemasangan
kerah
- Selanjutnya membuat lubang kancing dan menjahit kancing
- Langkah terakhir adalah memberikan kelim pada bawah blouse dan
membersihkan sisa sisa benang

4. Penjelasan mengenai cara menerapkan sikap kerja sesuai dengan K3

 Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Praktek Menjahit


Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kelalaian sendiri, ini terjadi karena
bekerja dengan terburu-buru kurang memahami kecelakaan yang dapat
ditimbulkan dari pekerjaan yang dilakukannya, kerusakan alat ataupun hal
lain. Dalam pekerjaan/praktek menjahit beberapa kemungkingan kecelakaan
yang dapat terjadi dan upaya pencegahannya antara lain :
No Jenis Kecelakaan Pencegahan
1 Tertusuk Jarum tangan  Konsentrasi saat menjahit pakailan
bidal/tudung jari/pelindung jari
2 Tertusuk jarum mesin jahit  Konsentrasi saat menjahit.
 Tidak meletakkan kaki saat
memasang/melepas jarum mesin
 Matikan mesin saat
memasang/melepas jarum
3 Terkena gunting  Tidak meletakkan gunting diatas meja
mesin atau dipangkuan saat menjahit
 Letakan gunting di laci mesin, atau
kantong alat yang tersedia di mesin.
4 Terpeleset  Tidak terburu-buru saat berjalan
 Hindarkan air, minyak, atau benda
yang dapat mengakibatkan terjadinya
kecelakaan
 Usahakan lantai tempat bekerja dalam
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 53 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

keadaan kering
5 Tersandung  Tidak terburu-buru saat berjalan
 Tidak meletakkan benda yang
menghalangi jalan
 Hindari pemasangan kabel yang
mengganggu jalan
6 Terkena Strum Listrik  Menggunakan alas kaki saat menjahit
 Menggunakan kabel sesuai kebutuhan
 Memastikan kabel yang digunakan
dalam keadaan baik.

Dalam industry garmen digunakan berbagia alat atau mesin berkecepatan dan
bertegangan tinggi, alat pemotong/gunting pola, berbagai mesin jahit, alat
pengepres, setrika uap, alat yang digunakan untuk packing dan lainnya. Hal ini
menuntut perusahaan memberikan seoptimal mungkin bekal sikap, ketrampilan
yang harus tertanam saat bekerja. Agar seminimal mungkin mendapat kendala
atau terjadi kecelakaan yang mempengaruh produktifitas kerja.
Penerapan Keselematan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam menjahit antara lain :
1. Sikap tenang dan serius, tidak terburu-buru dalam bekerja
2. Menjaga lingkungan kerja selalu bersih dan rapi
3. Tempat kerja tidak licin, baik oleh air/minyak.
4. Ruang cukup cahaya dan ventilasi
5. Memakai pakaian kerja/celemek sebelum menjahit
6. Memakai alas kaki saat menjahit
7. Mengikat rambut yang panjang dan tidak dibiarkan terurai yang dapat
mengganggu bekerja
8. Pemakaian masker hidung, peredam suara atau alat pelindung lain yang
sesuai
9. Saat bekerja tangan selalu bersih
10. Posisikan duduk tegak saat menjahit

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 54 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

11. Memastikn aliran listrik/kabel disekitar kita aman


12. Tidak menyentuh/memegang kabel yang dialiri listrik dengan tangan
basah atau tanpa alas kaki. Memasang dan melepas stecker dari stop
kontak dengna memegang stecker bukan kabel.
13. Tidak meletakkan peralatan menjahit diatas meja mesin saat mesin
dijalankan
14. Tidak meletakkan makanan dan minuman dan benda lain yang dapat
menganggi/mengotori meja mesin
15. Menggunakan bantalan jarum saat bekerja dan tidak menyimpan
menggigit jarum dimulut karena kemungkinan jarum akan tertelan ke dalam
mulut
16. Memotong benang dengan gunting tidak memakai gigi
17. Menyipan dan mengembalikan alat dan bahan untuk menjahit, ke
tempatnya dalam keadaan bersih dan ditata rapi
18. Membersihkan dan merapihkan tempat kerja selesai bekerja

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menjahit Bagian Bagian Busana

1. Memeriksa kelengkapan bagian-bagian busana sesuai desain


2. Menjahit bagian-bagian busana sesuai prosedur
3. Menyelesaikan busana sesuai dengan teknik menjahit yang tepat
4. Menerapkan sikap kerja sesuai dengan K3

C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menjahit Bagian Bagian Busana

1. Harus bersikap cermat, teliti, dan taat asas pada saat memeriksa kelengkapan
bagian-bagian busana sesudai desain.
2. Harus bersikap cermat, teliti dan taat asas pada saat menjahit bagian-bagian
busana sesuai prosedur.
3. Harus bersikap cermat, teliti, dan taat asas pada saat menyelesaikan busana
sesuai dengan teknik menjahit yang tepat
4. Harus bersikap cermat, teliti, dan taat asas pada saat menerapkan sikap kerja
sesuai dengan k3
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 55 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan
1. Peraturan K3 NO 1 Tahun 1970
2. PER.21/MAN/X/2007
B. Buku Referensi

Simanjuntak Bintang Elly, Sri Prihati, Dasar Teknologi Menjahit, Jakarta, Direktorat
Pembinaan SMK, 2013

Masyhariati, Lily Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Jahit (Industri), PPPPTK


Bisnis dan Pariwisata, Sawangan-Depok, 2010

Masyhariati Lily, Fungsi dan Penggunaan Alat Jahit, Materi Pendidikan dan Pelatihan
Guru SMK Pasca UKA, Sawangan, Depok, 2012

Masyhariati Lily, Pra dan Pemeliharaan Alat Jahit, Materi Pendidikan dan Pelatihan
Alih Spesialisasi Keahlian Guru SMK, Sawangan-Depok, 2010

Simanjuntak Bintang Elly, Kumpulan Materi Workshop (Lokakarya) Sertifikasi


Ketrampilan Khusus Bagi Instruktur Jurusan Busana SLB, Sawangan-Depok, 2012

Ernawati dkk, Tata Busana Sekolah Menengah Kejuruan, Jilid 2, Jakarta, Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Dirjen Manajemen Dikdasmen, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008

C. Referensi Lainnya
https://www.paulinealice.com/how-to-sew-shirt-sleeve-placket-and-cuff/
https://fitinline.com/
http://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01/prosedur-pengendalian-mutu-di-
industri.html
http://garmenstudionline.blogspot.com/2011/12/mengenal-mesin-mesin-
penjahitan.html
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 56 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori
2. Mesin jahit manual, listrik, highspeed, Untuk di kelas hanya
komputer sebagai pengenalan
3. Mesin jahit penyelesaian dan alat bantu Untuk dikelas
4. Alat bantu attachment, jarum jahit,gunting peserta
5. Mesin jahit highspeed garmen Peserta

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku kerja, Setiap peserta
buku penilaian)
2. Alat tulis peserta
3. Kain Peserta
4. Benang Peserta
5. Staplek dan vliselin Untuk satu kelas

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 57 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI

1. Debby Pasuria, S.Pd Alumni Universitas Negeri


Jakarta

Junior Fashion Designer at


Matahari Mall.com (Mavis
Masilca)

Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 58 dari 58


Buku Informasi Versi: 2018

Anda mungkin juga menyukai