KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT STANDARISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM LATIHAN kerja
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.6.A Jakarta Selatan
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menjahit dengan
mesin sesuai SOP yang berlaku
B. Tujuan Khusus
BAB II
1. Penjelasan mengenai persiapan tempat kerja dan alat sesuai dengan standar
yang berlaku dengan tujuan dapat menjelaskan cara menyiapkan tempat kerja
dengan memperhatikan k3 dan mampu menyiapkan tempat kerja dengan
memperhatikan k3
Tempat kerja adalah bagian yang penting dalam suatu usaha , lingkungan
tersebut akan berpengaruh pada kesenangan , kenyamanan dan keselamatan
para pekerja. Bila suasana lingkungan kerja sangat menyenangkan dan aman
akan menimbulkan gairah produktivitas kerja. Tempat kerja juga harus
memperhatikan konsep dan unsur k3 yang menjadi Standard Operasional
Prosedur (SOP) yang penting bagi kesehatan, keselamatan dan keamanan
kerja pegawai. Tempat kerja juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan
dan peralatan kerja sehingga tempat kerja tersebut dapat memenuhi
persyaratan tempat kerja yang ergonomis.
Tempat kerja harus memperhatikan konsep dan unsur K3 yang menjadi SOP
(Standar Operasional Prosedur) yang penting bagi kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja para pegawai. SOP memiliki manfaat dalam mengelola
resiko atau bahaya dalam menggunakan peralatan, mesin, bahan kimia, alat
berat, dan sebagainya.
SOP Kesehatan di Tempat Kerja
pekerjaan seperti menjahit. Di bawah ini adalah faktor yang menjadi perhatian
dalam menentukan tingkat pencahayan:
Pada umumnya, industri garmen mengikuti dan menerapkan SOP keselamatan dan
keamanan kerja sebagai berikut:
- Perusahaan wajib memiliki sinyal atau tanda peringatan (alarm) kebakaran dan
memiliki jalan evakuasi tercepat.
Dalam bidang garmen sendiri ruangan kerja disiapkan berdasarkan fungsi dan
kebutuhan, sebagai berikut :
a. Ruang kerja untuk memotong bahan atau Cutting Room
Alat seperti meja potong, serta tempat khusus untuk menyimpan bahan
yang telah dipotong dan tempat sampah untu menaruh sisa-sisa potongan
kain yang dikenal sebagai limbah perca. Alat seperti meja potong,
bahan/kain yang akan dipotong dan alat-alat potong lainnya disusun sesuai
dengan urutan proses kerja dalam menyelesaikan suatu potongan.
Memotong bahan dengan mesin potong membutuhkan tempat kerja yang
berbeda dengan memotong bahan secara manual. Cutting Room untuk
system manual dibutuhkan meja potong sederhana cukup berukuran 2m x
0,8m sedangkan memotong dengan mesin potong biasanya digunakan untuk
produksi massal adalah :
- Meja dengan ukuran yang lebih besar. Lebarnya minimal 1,5 m dan
panjangnya minimal 3m sesuai dengan besar kecilnya kapasitas produksi.
- Gunting khusus untuk konveksi (round knife, band knife, double knife,
straight knife)
b. Ruang kerja untuk menjahit
Pada ruang kerja harus diperhatikan dalam mengatur dan mengelola selain
memisahkan antara Cutting Room dan Sewing room , juga memperhatikan
penerangan dan suhu ruangan sekitar 25 derajat celcius serta kebersihan.
Yang perlu disiapak adalah tempat ruangan mesin jahit rapih dengan tempat
penyelesaian obras dan tempat pembuangan sampah atau limbah perca.
2. Penjelasan mengenai persiapan mesin jahit yang layak pakai sesuai dengan
kebutuhan bertujuan agar dapat menjelaskan cara menyiapkan mesin jahit sesuai
dengan kebutuhan dan mampu menyiapkan mesin jahit yang layak pakai sesuai
dengan kebutuhan,
- Pengertian alat jahit adalah alat-alat yang digunakan untuk keperluan menjahit
baik membuat busana,lenan rumah tangga atau benda lain yang dibuat
dengna cara dijahit, baik jahit tangan maupun dengan bantuan mesin. Alat
jahit dikelompokan menjadi dua yaitu :
a. Alat jahit pokok
Alat jahit pokok adalah semua alat berupa mesin jahit yang digunakan untuk
keperluan menjahit. Beberpa mesin jahit untuk pembuatan busana antara
lain:
(1) Mesin Jahit Manual
Mesin jahit lurus berfungsi untuk membuat setikan lurus. Macam-macam
mesin jahit lurus yang dapat kita jumpai antara lain, mesin manual, yaitu
mesin jahit yang digerakkan/dioperasikan tanpa listirk, contohnya:
Mesin jahit tangan yang menggunakan engkol tangan yang diputar oleh
tangan untuk mengoperasikannya
Mesin jahit kaki yang digerakkan oleh kaki dengan menginjak/menekan
injakan kaki mesin ke depan dan kebelakang. Mesin ini sudah jarang
kita jumpai karena dalam perkembangannya bagian mesinnya dipasang
dynamo listrik sebagai motor penggerak dalam mengoperasikan mesin,
sehingga lebih efektif dan efiesien waktu.
Mesin ini memiliki beberapa varian berbeda yaitu obras benang 3, obras
benang 4, obras benang 5, dan obras benang 6. Setiap mesin mempunyai
fungsi masin masing dilihat dari proses yang dijahit. Teknologi dalam mesin
obras adalah obras dry head dan obras tipe benang 6. Mesin obras ini
digunakan untuk jahitan pengaman bahan dan mesin ini menggunakan
jumlah jarum sebanyak 1-3 dan disesuaikan dengan keperluan. Mesin ini
memiliki kecepatan kurang lebih 7000rpm dan menggunakan jenis jarum
DC x 2
- Mesin Kelim
Mesin Safetystitch, dirancang untuk memberikan keliman yang kuat pada
bahan yang tidak regang, atau bahan-bahan yang tidak mulur, seperti bahan
tenun. Pada saat bersamaan mesin ini menghaluskan pinggiran bahan
sehingga tidak bertiras atau berjumbai. Dua fungsi pekerjaan mesin
Safetystitch adalah menjahit kelim dan obras.
- Mesin Neci
Mesin ini merupakan jenis mesin obras atau menjahit bagian tepi pada kain
tipis.
- Mesin Bartacking
Tekanan utama yang membutuhkan bartacking adalah daerah dengan
memakai pakaian mana yang normal akan menyebabkan tekanan pada jahitan
atau pengencang. Pada celana jeans, misalnya digunakan untuk memperkuat
kantong, resleting, jahitan selangkanagan, lubang kancing dan lubang sabuk.
Semua titik-titik ini rawan terhadap stress ditambahkan saat sedang dipakai,
mesini ini digunkaan untuk menjahit kunci pada akhir jahitan. Teknologi
didalam mesin bartack adalah :
Computer controlled, parten dan kecepatan bartack yang diinginkan dapat
diatur dengan mudah oleh Control Panel
Active tension, teknologi ini memungkinkan kita mengatur kekencangan
jahitan yang berbeda di dalam dua model jahitan yang berbeda pada bahan
yang berbeda dan dilakukan sekaligus
Direct Drive, motor penggerak dengan kualitas tinggi ditanamkan
langsung di dalam
3. Alat Menjahit
- Spul
Fungsi : sebagai pengisi benang bawah
Cara kerja : dimasukkan ke dlaam sekoci
- Sekoci
Fungsi : sebagia tempat spul yang mengatur tegangan benang bawah dan
pengatur pengueluara benang bawah
Cara kerja : dipasang pada rumah sekoci setelah spul dimasukkan ke dalam
sekoci
- Sepatu mesin jahit biasa
Fungsi : digunakan menjahit etikan lurus dan sebagai penekan bahan saat
menjahit
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit, saat akan dipakai pengungkit sepatu
diturunnkan dan saat tidak diapakai pengungkit sepatu dinaikkan
- Sepatu releting ( sepatu beledu )
Fungsi : digunkana untuk menjahit reselting biasa
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit, saat akan dipakai pengungkit sepatu
diturunkan dan saat tidak dipakai pengungkit sepatu dinaikkan, jalannya
berada disebelah resleting yang akan dijahit.
- Sepatu Resleting Jepang
Fungsi : digunakan untuk menjahit resleting jepang, ditengah sepatu mesin
terdapat lubang untuk masuknya jarum
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit sesuai dengan keperluannya, dan
jalannya jarum melewati lubang tengah sepat
- Sepatu Zig Zag
Fungsi : digunakan untk membuat setikan zig-zag dan setik hias lainnya
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit sesuai ddengna keperluannya, dan
jalannya jarum melewati lubang tengah sepatu.
- Jarum Mesin Jahit
Fungsi : untuk menyangkutkan benang ke bahan
Cara kerja : dipasang pad amesin pada lubang jarum dimasukkan benang
Jarum mesin jahit ada 4 macam yaitu :
4. Penjelasan mengenai kebersihan alat jahit dalam kondisi siap pakai bertujuan
agar dapat menjelaskan cara membersihkan alat jahit dalam kondisi siap pakai
sehingga dapat membersihkan alat jahit tersebut agar siap pakai sesuai dengan
kebutuhan
Cara Penyimpanan Alat Jahit
Termasuk dalam K3 adalah penyimpanan alat jahit. Kembalikan mesin jahit
ditempat semula atau ruangan khusus agar menghindari kemungkinan bias
terjepit roda atau mesin. Alat-alat jahit dan alat bantu jahit seperti gunting,
jarum, pendedel, dimasukan dalam satu kotak agar menghindari dari anak
kecil dan berhamburan. Kemudian letakkan jauh ditempat yang aman agar
terhindar dari anak kecil.
Cara Mengatur Alat Jahit dan Alat Bantu Jahit serta Alat pendukng
Menata mesin jahit yang berukuran besar harus dilakukan dengan benar agat
kelihatan rapih dan nyaman diperlukan penataan yang baik contoh di pinggir
ruangan, supaya ruangan tidak kelihatan sempit. Contoh cara mengatur
mesin jahit didalam ruangan :
1 2 3
Keterangan :
1. Mesin Jahit Lurus
2. Mesin Obras
3. Mesin Bordir
Cara Menata Alat Bantu Jahit sebagai berikut :
- Gunting besar, gunting kecil dan gunting zigzag sebaiknya ditaruh di
lasicmesin jadi satu, untuk mempermudah mencari.
- Jarum pentul sebaiknya ditancapkan pada bantalan jarum.
- Bidal, pendedel, rader, kapur jahit, veter band, karbon jahit sebaiknya
ditaruh pada kotak jahit khusus
- Penggaris sebaiknya digantung pada dinding didekat meja potong
- Boneka pas sebaiknya diletakkan pada sudut ruangan
- Alas setrika sebaiknya diletakkan pada tepi ruangan dan dekat dengan
meja potong
Macam Macam alat dan bahan pemeliharaan alat jahit dan alat bantu jahit
serta cara penempatanya adalah sebagai berikut :
- Minyak pelumas atau minyak mesin
- Sabun
- Brasso
Macam macam alat untuk memlihara alat jahit dan alat bantu jahit :
- Kain / Serbet
- Obeng
- Sikat khusus
- Tespen
- Kunci pas
- Tang
Cara menempatkan bahan dan alat pada tempat yang sesuai :
Macam macam bahan seperti Minyak pelumas/ Minyak mesin, sabun dan
brasso diletakkan pada kotak khusus dan dijadikan satu serta diletakkan di
dekat mesin jahit. Sedangkan untuk alat pemeliharaan seperti Obeng,
sikat khusus, tespen dan kunci pas disimpan pada laci mesin atau pada
kotak khusus.
Cara merawat dan membersihkan mesin jahit
Mesin jahit memerlukan pemeliharan yang teratur, agar lebih tahan lama,
menyenangkan dalam pemakaian dan agar kita dapat bekerja lebih
efisien. Kelancaran mesin jahit tergantung pada perasawtan dan
kebersihan. Jika sedang tidak dipergunakan sebaiknya mesin jahit ditutup
untuk mencegah debu yang menempel pada mesin. Untnk pemeliharan
mesin, kita dapat mengikuti uraian yang tercatat dalam buku petunjuk
yang disertakan ketika membeli mesin. Secara singkat akan diberikan
beberapa petunjuk dalam pemeliharaan mesin jahit agar tetap dalam
keadaan baik :
1. Untuk memelihara mesin jahit diperlukan sikat yang khusus untuk
mesin jahit, lap dari kain katun yand tidak bebulu dan minyak mesin,
2. Membersihkan bagian luar dikerjakan baik ketika membersihkan mesin
setiap hati atau ketika membersihkan mesin secara keseluruhan atau
berkala, pertama-tama lepaskan terlebih dahulu stop kontak, jarum
jahit, beserta benang yang masih terpadang pada mesin jahit.
Kemudian besihkan benang yang masih menempel disekitar body
mesin jahit secara perlahan menggunakan lap pembersih yang tidak
berbulu tadi atau berserat halus. Badan mesin dibalik, bagian atas dan
bagian bawah disikat berish dari debu dan bulu-bulu benang.
4. Bersihkan sisa benang atau kain yang ada didalam komponen tersebut
dengan sikat yang berbulu halus. Untnuk mengambil sisa benang yang
agak susah anda bias menggunakan pinset
5. Setelah dirasa cukup bersih berikan minyak mesin pada area mein
jahit yang diperbolhekan sesuai buku petunjuk penggunaan mesin
jahit. Tujuan utamanya adlaah untuk mencegah karat dan keruskaan
komponen mesin jahit karena gesekan
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menyiapkan tempat kerja dan alat
1. Harus cermat, teliti, dan taat prosedur dalam menyiapkan tempat kerja dan alat
2. Harus cermat, teliti, taat prosedur dalam menyiapkan mesin jahit sesuai
kebutuhan.
3. Harus cermat, teliti, taat prosedur dalam membersihkan alat alat jahit dalam
kondisi siap pakai.
BAB III
MENYIAPKAN MESIN JAHIT
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan mesin jahit
1. Penjelasan mengenai pengisian kumparan benang yang di isi penuh dan rata
kapasitas bertujuan untuk menjelaskan cara mengisi kumparan benang
sehingga rata kapasitas, mampu mengisi kumparan sehingga rata kapasitas.
Cara mengisi kumparan benang sehingga rata kapasitas ialah
a. Masukkan bobin kosong pada bobin winder spindle (1) dan tekan sampai
tertahan, tonjolan pada bobin harus tepat masuk dalam cela pada spindle
b. Bawa bobin benang melewati pengantar benang (2) dan tension discs
c. Lilitkan bagian atas benang ke sekeliling bobin beberapa kali dari isi luar.
d. Tekan trip latch (4) dan katrol (5) akan menempel pada belt. Jika bobin
sudah penuh, penggulung akan berhenti secara otomatis.
f. Jika penggulungan tidak merata benang dapat digulung secara merata pada
bobin seperti yang satu sisinya lebih banyak dengan memindahkan tension
bracket (7) ke arah yang tidak memiliki terlalu banyak lilitan benang.
Dengan cara memutar tension nut benang searah jarum jam tegangn
benang bagian atas dapat dinaikkan atau dirapatkan. Dengan cara memutar
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 19 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01
tension nut benang berlawan arah jarum jam, tegangan benang bagian atas
dapat diturunkan atau diregangkan. Apabila hasil jahitan bagian atas jelek,
artinya bahwa benang atas terlalu kencang sehingga untuk
melonggarkannya kita putar settingan tension keangkat yang lebih kecil,
karena lebih kecil angka maka akan semakin longgar.
3. Mengatur jarak setikan harus memperhatikan jenis bahan yang akan dijahit.
Setikan yang bagus adalah yang tidak telrlau rapat ( kecil-kecil ) sehingga
dapat menyebabkan bahan berkerut, bahkan kesalahan akibat jarak yang
terlalu rapat dapat menyebabkan kesulitan dalam pembongkaran dan dapat
mengakibatkan kain menjadi robek. Ketentuan jarak setikan yang baik adalah
sebagai berikut :
Kain berat dan tebal = 10 setikan untuk 2,5cm (1inch) menggunakan jarum
nomor 16
Sebaliknya jarak setikan yang terlalu lebar akan mengurangi kekuatan dari
jahitan itu sendiri
4. Penjelasan mengenai cara memasang jarum jahit adalah Jarum jahit adalah
alat yang digunakan untuk menjahit. Bentuknya menyerupai batang di mana
salah satu ujung runcingnya memiliki mata sebagai lubang untuk benang jenis
jenis jarum yang digunakan pada mesin jahit yaitu
Sekrup dikendurkan
Jarum disesuaikan arah dan masukkan pada posisi lubang jarum sampai
mentok
5. Pemeriksaan Spool dan Sekoci pada Mesin Jahit , cara memasang spool dan
benang adalah dengan memasang cones benang di tiang pertama atau tiang
cone kemudian ujung benang dimasukkan ke penjepit benan dan sekaligus
tension, pasang bobin pada rumah bobin lalu ujung benang dililitkan pada
bobbin
Setelah itu spool siap dimasukkan ke dalam sekoci kemudian selipkan benang
pada tanda A Tarik ke B sampai menuju tanda A seperti pada gambar berikut
kemudian unjung benang dililitkan pada kulit benang searah jarum jam dengan
sisa ujung benang kurang lebih 10 cm
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 21 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01
1. Cermat, teliti, dan taat asas pada prosedur mengisi kumparan benang
sehingga rata kapasitas.
2. Cermat, teliti, dan taat asas dalam prosedur mengatur tegangan benang
sesuai dengan spesifikasi bahan.
3. Cermat, teliti, dan taat asas untuk mengatur jarak setikan sesuai dengan
spesifikasi bahan.
4. Cermat, teliti, dan taat asas saat memasang jarum jahit sesuai dengan
prosedur.
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 22 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01
5. Cermat, teliti dan taat asas saat memasang kumparan dan skoci pada rumah
skoci sesuai prosedur.
6. Cermat, teliti dan taat asas saat memasang benang jahit bagian atas pada
mesin jahit sesuai dengan prosedur.
BAB IV
1. Penjelasan cara mengoperasikan mesin jahit pada garis lurus, lengkung, sudut dan
lain-lain , sebelum memulai menjahit perlu diperhatikan posisi menjahit dengan
mesin jahit industri atau high speed ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
sehingga proses pekerjaan berlangsung dengan baik tanpa menimbulkan efek
negatif terhadap tubuh pekerja/siswa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
a) Posisi duduk badan tegak, kaki kanan bertumpu pada pedal, kaki kiri bertumpu
pada samping pedal, badan setara/lurus dengan posisi jarum
b) Posisi badan ketika menjahit
a. Teknik ini digunakan untuk memeriksa kondisi mesin jahit dalam keadaan baik
atau tidak maka lakukan pemeriksaan kondisi mesin untuk mengetahui
keadaan mesin, periksa mesin dalam kondisi baik ataukah tidak dan periksa
kondisi jarum, sekoci, serta sepatu
Prosedur ini dilaksanakan ketika mesin jahit siap untuk digunakan maka hal
pertama yang harus dilakukan ialah :
1) Menangani mesin untuk jalan cepat (full speed), jalan sedang ½ full,
jalan pelan
2) Menjahit kain tanpa benang (Menjahit garis lurus , lengkung, sudut
pada sebuah kertas )
3) Mengatur langkah setikan antara 1-3 setikan secara berulang-ulang
4) Mencoba menjahit dengan benang pada sebuah perca dengan pola
lurus, lengkung, dan sudut.
Memulai menjahit
4.1 Gambar A
2. Memeriksa jahitan pada sebuah perca apakah setikan dan jarak setikan sesuai
dengan standar jahitan, misalnya benang bawah dan benang atas sepadan atau
sama. Jika jahitan benang bawah tidak bagus maka cek benang atas begitu pula
sebaliknya.
BAB V
a. Kerah
Kerah adalah bagian dari sebuah pakaian, yaitu bentuk bagian terpisah untuk
menyelesaikan garis leher. Bentuk kerah ada bermacam-macam, menurut
bentuk dasarnya ada kerah rebah,kerah setengah berdiri, dan kerah tegak
atau berdiri, macam macam kerah :
1. Kerah berdiri adalah kerah yang letaknya berdiri tegak dan sejajar dengan
letak leher. Contoh dari kerah berdiri yaitu kerah turtle, kerah pita / bow,
kerah funnel, dan bentuk kerah lainnya.
2. Kerah setengah berdiri adalah suatu kerah yang sebagian bentuknya jatuh
menempel tepat pada garis leher dan sebagian lagi menempel tepat di
garis bahu. Contoh dari kerah dari kerah setengah berdiri yaitu kerah
shiller, kerah eton, dan bentuk kerah lainnya.
3. Kerah rebah adalah seluruh bagian bentuk kerah sejajar atau jatuh pada
bahu. Contoh dari kerah rebah yaitu kerah bertha, kerah cape, kerah
kelasi, dan bentuk kerah lainnya
b. Saku
Saku ialah lubang pada pakaian, yang memiliki kantong. Kantong ini
disebut saku .Saku diciptakan agar orang bisa meletakkan barang di
dalamnya macam macam saku ialah :
1) Saku Tempel
Jenis saku ini lebih banyak diterapkan pada busana anak sebagai
hiasan namun tidak menutup kemungkinan digunakan pada busana orang
dewasa seperti kemeja, blus, celana. Saku tempel dibuat dengan cara
menempelkan bahan di atas bahan utama. Bahan saku dapat dengan
menggunakan bahan dan warna yang sama dengan bahan utama, bahan
dengan motif berbeda atau warna yang berbeda. Saku tempel ada yang
dibuat hanya 1 buah pada kemeja bagian kiri atas dan ada pula diletakkan
2 buah pada bagian kiri dan kanan atas. Apabila kalian membuat sepasang
atau 2 buah saku tempel, perlu diperhatikan dengan seksama bentuk dan
ukuran saku yang dibuat harus sama. Berbeda sedikit saja bentuk dan
ukurannya maka akan terlihat dengan jelas. Saku tempel tidak memerlukan
bahan pembantu sepertu vliselin untuk mendukung jatuhnya saku pada
pakaian. Dengan menggunakan bahan itu sendiri sudah cukup baik
jatuhnya.
Saku dalam (saku bobok) adalah saku yang terletak pada bagian
dalam pakaian, bagian luar hanya terlihat lubang atau kelepaknya saja.
Saku ini bisa dibuat tegak, miring, sudut atau datar.Ada tiga macam saku
dalam(bobok) yaitu :
a. .Saku Passepoille
Saku passepoille adalah saku yang pada bagian lubangnya diselesaikan
dengan kumai/bahan seorang atau bahan melebar
b. Saku Vest
Saku vest adalah saku dalam yang bagian lubangnya terdapat klep
diarahkan keatas dan dijahit pada sebelah kiri dan kanan kleep.
c. Saku Kleep
Saku kleep adalah saku dalam (bobok) yang pada bagian lubangnya
terdapat kleep yang di arahkan ke bawah.
Belahan
Belahan ini banyak digunakan pada bebe anak, celana main dan lain-lain dibuat
pada bagian berkampuh maupun tidak. Contohnya berikut ini dibuat pada
tempat yang tidak berkampuh, panjang belahan 16 cm, lebar 2cm
Belahan in banyak digunakan sebagai penutup pada tengan muka dan sering
juga digunakan sebagai hiasan. Pada ujung belahan bentuknya dapat lurus dan
runcing, dapat dikerjakan pada tempat yang berkampuh atau tidak.
Belahan ini dibuat pad atempat yang tidak berkampuh, sering terdapat
dibagian tengah muka busana, panjang belahan 14 ½ cm dan 2 ½ cm lebar.
Apabila selesai ½ cm dari kiri dan ½ cm dari kanan sehingga lebar 5 cm
Belahan yang dibuat pada tempat yang ada sambungan atau kampuh
berkampuh ini, sering digunakan pada busana dewasa dan busana anka.
Merupakan jenis belahan yang menggunakan resleting jepang, resleting biasa
dan sebagainya.
Ban Pinggang
- Menyiapkan peralatan kerah shanghai yang akan kita buat yaitu kain untuk
kerah, staplek dan viseling bentuk sesuai pola kerah shanghai, letakkan pola
kerah pada lembaran kain dengan mengikuti arah serat kain
- Potong kain utama dan kain pengeras mengikuti pola dan berikan
kmmpuh di sekeliling pola, kecuali pada kain pengeras.
- Press kain pengeras ke bagian buruk kain utama dnegan setrika, dan pastikan
kain pengeras menempel dengan sempurna. Hasil kain utama yang sudah
merekat dengan kain pengeras
4.3
3.3 press kain pengeras
- Jahit mulai ujung kerah mengikuti bentuk pada kerah, kecuali pada bagian
bawah kerah yang akan disambung ke bagian badan utama
- Kecilkan kampuh pada bagian tinggi kerah, kemudian baik kerah sehingga
kain bagian luar terlihat
- Lipat kampuh bagian kerah yang tidak diberi vliselin, kemudian satukan dan
jahit pada bagian kerah ke bagian
badan
c) Saku Tempel
- Siapkan alat dan bahan untuk membuat saku tempel yaitu kain dan
gunting , dan bahan pelapis saku bagian dalam dari bahan lain
maupun bahan yang sama dnegan ukurang yang lebih kecil dari
ukuran saku sesungguhnya
- Sematkan jarum pentul pada tepian saku dan bahan pelapisnya seara
bersamaan untuk menahannya agar tidak bergeser. Kemudian jahit
tepian atasnya dengan sisi pendek menghadap kedepan dan sisi lain
menghadap kebawah. Selanjutnya jahit bagian bawah lapisan saku
dengan kain utama secara bersamaan, jika diperlukan potong bagian
bawah tepi saku untuk memberikan sudut agar terlihat lebih indah
seperti pada gambar berikut.
- Kemudian langkah terakhir adalah letakkan saku yang telah siap pada
kain utama kemudian sematkan jarum pentul untuk menahan dan
memudahkan teknik menjahitnya
- Diatas adalah bagian pola dua jalur manset pada umumnya lebar
manset lengan kemeja atau blouse wanita adalah 4 cm dengan 1
kancing
- Letakkan potongan pola manset diatas lengan baju, sesuaikan dengan garis
potong, penting untuk diingat bagian tersebut harus sisi buruk yang
menghadap ke arah anda
- Jahit garis merah yang ada disekitar garis potong, putar pada sudutnya ,
atur mesin anda dengan setikan jahitan yang kecil yang panjang
- Potong garis pembuka dan akhiri dengan bentuk v yang sangat dekat
dengan garis jahitan kemudian balikkah sisi tersebut.
- Ambil sisi kecil dan lipat di bawah sepanjang garis lipat, kemudian pressing
-
-
- Jahit 0,5 cm dari garis lipat, sisi sebaliknya lipat bagian ujung membentuk
segitiga kemudian di pressing
- Lipatlah sepanjang dua garis tersebut dan tekan. Sekarang kita telah melipat
dan menekan garis pertama, kita akan melipat yang lain dan menekannya
atau pressing
- Tempatkan bagian runcing di atas yang kecil. Lalu mulai dengan menjahit
garis merah, Ujung jahitan manset mengikuti garis merah. Turun kebawah
atau 2 cm ke bawah pembukaan manset
1. Kampuh Terbuka
menjahit bagian bagian bahu, sisi badan , sisi rok, sisi lengan sisi jas,
sisi mantel, sisi celanan dan belakang celana
b. Kampuh Balik
c. Kampuh Pipih
d. Kampuh Perancis
Kampuh perancis hanya terdiri dari satu jahitan yang didapatkan dengan cara
menyatukan dua lembar kain. Kain bagian baik berhadapan sesama baik, tetapi
tidak sama lebar/pinggirnya, lipatkan pinggir kain yang satu (kain yang lebih
lebar) dengan kain yang lain, lalu jahit tiras dengan lebar 0,6 mm. Kampuh
perancis ini cocok dipakai untuk menjahit bahan yang tipis.
e. Kampuh Sarung
Cara:
Pinggiran (a) dan (b) sama-sama besar
Kampuh semula 1 cm lalu keduanya dikumpul berpadu, tiras dilipat dengan
posisi saling berhadapan, dan dapat dibantu dengan jelujuran.
Tirasnya sama-sama dilipat menjadi 0,5 cm lalu dijahit pinggirannya dari
bagian buruk.
Kegunaan kampuh sarung ini adalah untuk menjahit kain sarung pelakat (kain
sarung bercorak/kotak-kotak), kemeja, jas, dan jaket. Saat menjahit kain
bercorak/kotak, corak/kotaknya haruslah sama.
f. Jenis-Jenis Kelim
Kelim adalah penyelesaian tepi busana seperti bawah blus, bawah rok, dan
lengan. Menjahit tepi busana yang terdapat pada garis leher, kerung lengan, tepi
kelim (bawah rok, blus, ujung lengan). Teknik mengelim dapat dilakukan dengan
2 macam yaitu dengan menggunakan tusuk dasar dan mesin jahit.
Dapat pula dengan menggunakan tusuk dasar lain yaitu tusuk slip. Kebanyakan
modiste atau ‘jahitan rumahan’ menerapkan teknik jahitan tangan. Hiasan bordir
dekoratif kadang-kadang digunakan untuk menyelesaikan kelim.
Kelim Biasa
Digunakan untuk bawah rok, blus, kebaya, ujung lengan, dan lain
sebagainya. Untuk mengelim bagian busana, lebar kelim berkisar antara 3
sampai 5 cm.
Kelim Sumsang
Teknik mengerjakannya sama seperti kelim biasa. Bedanya pada cara
memasukkan jarum, yaitu dua kali dalam satu lubang sehingga
benangnya mati dan tidak mudah lepas. Jika ada yang putus kegunaan
sama dengan kelim biasa. Kelim ini diselesaikan seperti kelim biasa, tapi
beda kerjanya yaitu dengan memasukan jarumnya dua kali dalam satu
lubang sehingga benangnya tidak mudah lepas.
1. Rompok
Rompok adalah penyelesaian pinggir pakaian dengan menggunakan
kumai serong atau bisban. Sering digunakan untuk menyelesaikan lingkar kerung
lengan, garis leher, dan sebagainya. Biasanya hasil rompok untuk kerung lengan
adalah 0,5 sampai dengan 0,7 cm yang tampak dari bagian baik dan bagian
buruk.
4.42 rompok
2. Depun
Penyelesaian ini banyak digunakan pada penyelesaian garis leher dan garis kerung
lengan, pelapis dapat dibuat dari kain serong, atau menurut bentuk, lebar lapisan
3 atau 4 cm.
Cara:
4.43 depun
3. Serip
Penyelesaian ini banyak digunakan pada garis leher atau kerung lengan.
Lapisannya diambil dari bahan dan warna yang berbeda dari bahan pakaian,
pelapisnya dapat dibuat dari kain serong, atau lapisan menurut bentuk.
Penyelesaiannya kebalikan dari depun. Berikut adalah penyelesaian serip pada
garis kerung lengan:
Hubungkan garis bahu muka dengan belakang, begitu juga garis sisi
muka dengan garis sisi belakang.
Kampuh dibuka dan digores, letakan pelapis pada bagian buruk pakaian,
setiklah tepat pada garis pola, kampuh dikecilkan dan diberi guntingan
dalam supaya rata dan baik bentuknya.
Arahkan lapisan ke bagian baik, kampuh digores.
Tepi lapisan yang bertiras dibuat lipat dalam 0,5 cm. Semat dengan jarum
pentul, lalu setiklah tepat pada tepi. Dapat juga disematkan dengan tusuk
hias
4.43 serip
keadaan kering
5 Tersandung Tidak terburu-buru saat berjalan
Tidak meletakkan benda yang
menghalangi jalan
Hindari pemasangan kabel yang
mengganggu jalan
6 Terkena Strum Listrik Menggunakan alas kaki saat menjahit
Menggunakan kabel sesuai kebutuhan
Memastikan kabel yang digunakan
dalam keadaan baik.
Dalam industry garmen digunakan berbagia alat atau mesin berkecepatan dan
bertegangan tinggi, alat pemotong/gunting pola, berbagai mesin jahit, alat
pengepres, setrika uap, alat yang digunakan untuk packing dan lainnya. Hal ini
menuntut perusahaan memberikan seoptimal mungkin bekal sikap, ketrampilan
yang harus tertanam saat bekerja. Agar seminimal mungkin mendapat kendala
atau terjadi kecelakaan yang mempengaruh produktifitas kerja.
Penerapan Keselematan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam menjahit antara lain :
1. Sikap tenang dan serius, tidak terburu-buru dalam bekerja
2. Menjaga lingkungan kerja selalu bersih dan rapi
3. Tempat kerja tidak licin, baik oleh air/minyak.
4. Ruang cukup cahaya dan ventilasi
5. Memakai pakaian kerja/celemek sebelum menjahit
6. Memakai alas kaki saat menjahit
7. Mengikat rambut yang panjang dan tidak dibiarkan terurai yang dapat
mengganggu bekerja
8. Pemakaian masker hidung, peredam suara atau alat pelindung lain yang
sesuai
9. Saat bekerja tangan selalu bersih
10. Posisikan duduk tegak saat menjahit
1. Harus bersikap cermat, teliti, dan taat asas pada saat memeriksa kelengkapan
bagian-bagian busana sesudai desain.
2. Harus bersikap cermat, teliti dan taat asas pada saat menjahit bagian-bagian
busana sesuai prosedur.
3. Harus bersikap cermat, teliti, dan taat asas pada saat menyelesaikan busana
sesuai dengan teknik menjahit yang tepat
4. Harus bersikap cermat, teliti, dan taat asas pada saat menerapkan sikap kerja
sesuai dengan k3
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 55 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. Peraturan K3 NO 1 Tahun 1970
2. PER.21/MAN/X/2007
B. Buku Referensi
Simanjuntak Bintang Elly, Sri Prihati, Dasar Teknologi Menjahit, Jakarta, Direktorat
Pembinaan SMK, 2013
Masyhariati Lily, Fungsi dan Penggunaan Alat Jahit, Materi Pendidikan dan Pelatihan
Guru SMK Pasca UKA, Sawangan, Depok, 2012
Masyhariati Lily, Pra dan Pemeliharaan Alat Jahit, Materi Pendidikan dan Pelatihan
Alih Spesialisasi Keahlian Guru SMK, Sawangan-Depok, 2010
Ernawati dkk, Tata Busana Sekolah Menengah Kejuruan, Jilid 2, Jakarta, Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Dirjen Manajemen Dikdasmen, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008
C. Referensi Lainnya
https://www.paulinealice.com/how-to-sew-shirt-sleeve-placket-and-cuff/
https://fitinline.com/
http://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01/prosedur-pengendalian-mutu-di-
industri.html
http://garmenstudionline.blogspot.com/2011/12/mengenal-mesin-mesin-
penjahitan.html
Judul Modul Menjahit dengan mein Halaman: 56 dari 58
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Custom-Made Wanita GAR.CM02.008.01
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan