PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI SUSUN OLEH :
NAMA : ANISA
NIM : NH0519010
KELAS : A FARMASI
ANGKATAN : 2019
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
1. Menurut pendapat Anda mengapa bangsa Indonesia memerlukan alat perekat
untuk menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini?
JAWAB :
Istilah Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos yang berarti rakyat dan
cratein yang berarti pemerintahan atau memerintah. Dengan demikian demokrasi berarti
pemerintahan rakyat. Demokrasi adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat. Menurut saya demokrasi itu sendiri adalah semua orang bebas
mengeluarkan pendapat atau aspirasi dan kita juga harus mendengarkanan aspirasi dari
orang lain. Terutama pejabat-pejabat pemerintah yang wajib mendengarkan aspirasi
masyarakat. Pendengar aspirasi tersebut juga harus menjalnkan pendapat yang
menurutnya baik untuk semua kalangan. Pemerintah juga harus mempunyai kebijakan
untuk masyarakat disuatu negarapemerintah juga memilki pendapatnya yang baik buat
masyarakt dan negara.
Demokrasi yang di anut di Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Demokrasi
suatu perubahan orde lama ke orde baru dan berhak memberikan pendapatsesuai dengan
keinginanya masing-masing demi majunya negara. Di indonesia pergerakan nasionalisme
juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti feodalisme dan
anti imperialisme dengan tujuan membentuk masyarakat sosial. Landasan demokrasi
adalah keadilan dalam arti terbukanya peluang kepada semua. Demokrasi juga adalah
kebebasan manusia untuk berserikat dan berkumpul dalam menyampaikan aspirasi, tetepi
harus sesuai dengan norma yang berlaku dan memetuhi aturan. Misalnya unjuk rasa
awalnya harus mengajukan surat izin keramain akan mengadakan unras, pas unras harus
berjalan dengan tertib dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Bisa juga hak yang
harus diperjuangkan contohnya demokrasi masalah gaji dan masalah bahan pangan.
Dari sumber internet yang saya baca Pemilihan umum adalah wajah demokrasi. Ia
mencerminkan tingkat dan kadar demokrasi di suatu negara, seberapa demokratis sistem
pemerintahannya dan seberapa mendalam kesadaran suatu bangsa atas hak-hak
demokrasi.Tanpa proses pemilu yang sebenarnya, negara akan dicap tidak demokratis
atau otoriter meski menyandang atribut ”demokrasi” dalam namanya (seperti Republik
Demokrasi Rakyat Korea). Pemilu bukan semata-mata alat untuk merebut kekuasaan,
tetapi sarana demokrasi guna mencapai kesepakatan tentang siapa yang berhak
menduduki tampuk kekuasaan. Itu berarti keikhlasan untuk memberi dukungan bersama
kepada presiden terpilih selama jangka waktu lima tahun ke depan, tidak hanya dari
pendukung yang memilih si pemenang, tetapi juga dari seluruh unsur bangsa (termasuk
mereka yang tidak memilihnya).
Kebebasan dalam demokrasi yang sekarang sudah melenceng jauh dari demokrasi
Pancasila yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Rakyat seperti tidak
mempunyai pemimpin karena kekuatan rakyat yang besar menjadi mayoritas bagi
penentu kebijakan pemerintahan ini. Namun sayangnya kekuatan rakyat yang besar ini di
dominasi oleh rakyat bayaran,rakyat yang suka terima uang sogokan dari para politisi
busuk dan korup,dan juga rakyat yang tingkat intelektualitasnya rendah serta sangat
mudah dipengaruhi oleh para pemimpin massa yang tergabung dalam organisasi massa
keagamaan yang suka pamer baik dari segi kekuatan maupun keangkeran (lebih
cenderung seperti preman daripada organisasi keagamaan yang santun dan toleran).
Identitas memiliki arti sebagai ciri-ciri atau jati diri dari seseorang,kelompok atau
sesuatu yang dapat membuatnnya berbeda dengan yang lain. Sedangkan identitas
nasional sendiri merupakan idiologi Negara, pandangan hidup bangsa, dan juga
kepribadian bangsa sehingga mencapai kedudukan tertinggidalam tatanan berbangsa dan
bernegara yang termasuk tatanan hukum yang berlaku di negara indonesia.
Menurut saya pancasila sebagai identitas nasioanal yaitu sebagai kepribadian
bangsa yang dapat mendorong bangsa Indonesia agar tetap berjalan sesuai Relnnya tetapi
tidak melawan arus globalisasi, melainkan bangsa menjadii lebih cermat dan bijak dalam
menjalani dan menghadapi tantangan dan juga pelung yang ada.
Adapun alasan Pancasila sebagai identitas nasional menurut saya karena bangsa
Indonesia salah satu dari masyarakat internasional yang punya sejarah dan prinsip yang
bebeda dengan bangsa-bangsa di dunia. Prinsip dasar filsafah dijadikan sebagai asas
filsafat hidup berbangsa dan bernegara yang berupa pancasil. Bila menghubungkan
kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa,
tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam
Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia
dengan negara lain.
Jadi, dapat dikatakan pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara
Indonesia yang bersumber pada nilai budaya dan agama yang dimiliki oleh Indonesia
sebagai kepribadian atau identitas bangsa, selain itu pancasila sebagai dasar hokum dan
juga pandang hidup bangsa.
Identitas Nasional Indonesia :
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
CONTOHNNYA :
Negara Indonesia yang telah menjadi Negara kepulauan dan telah merdeka pada tahun
1945 memiliki sejarah yang bertujuan agar Indonesia bisa merdeka dari penjajahan.
Mewajibkan diadakannya upacara bendera merah putih setiap hari senin di setiap instansi
pemerintah. Dalam upacara bendera merah putih, terdapat banyak sekali unsur identitas
nasional. Diantaranya adalah saat pengibaran bendera Sang Merah Putih, pembacaan teks
pancasila dan proklamasi, pembacaan UUD 1945, dan menyanyikan lagu kebangsaan
yaitu Indonesia Raya.
a. Suku bangsa : adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia
terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300
dialeg bangsa.
b. Agama : bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama
yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru tidak
diakui sebagai agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden
Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan.
c. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk
bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi.
d. Bahasa: merupakan unsure pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahasa dipahami
sebagai system perlambang yang secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapan
manusia dan yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.
Hak Asasi Manusia atau yang lebih dikenal dengan sebutan HAM merupakan
salah satu anugerah yang diberikan Tuhan untuk manusia dan sudah ada sejak mereka
lahir. Oleh karena itu, HAM selalu melekat pada diri setiap orang, kapan pun dan di mana
pun mereka berada.
Sebenarnya, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran
HAM. penyebab pelanggaran HAM dapat dikelompokkan menjadi 2, yakni faktor
internal dan eksternal. Faktor internalnya antara lain seperti sifat egois, sifat individualis,
tidak adanya rasa toleransi dan kemanusiaan, tidak adanya kesadaran si pelaku terhadap
pelanggaran HAM, dsb. Sedangkan untuk faktor eksternal, antara lain yaitu perangkat
hukum yang tidak tegas, lemahnya fungsi lembaga hukum, adanya diskriminasi, adanya
pihak lain yang membantu aksi pelanggaran HAM itu sendiri, dan lain-lain. Memang
faktor-faktor penyebab tersebut tidak dapat langsung dihilangkan begitu saja, tetapi
setidaknya kita dapat menguranginya melalui solusi-solusi yang ada. Solusi-solusi
tersebut antara lain dengan mengadakan reformasi dalam tubuh aparat hukum dan
peradilan. Selain itu dapat juga dengan mengeluarkan peraturan perundangan yang tegas
untuk menindak praktik pelanggaran HAM tersebut atau dengan mengadakan sosialisasi
kepada masyarakat dan institusi peradilan tentang pengidentifikasian bentuk pelanggaran
HAM.
hak asasi manusia di indonesia menurut saya kurang mendapat perhatian dari
pemerintah terbukti dengan asuransi para pekerja yang sangat kecil tidak sebanding
dengan pekerjaan yang kemungkinan mempertaruhkan nyawa,misalnya para pekerja
bangunan dan buruh pabrik.
JADI menurut saya hak asasi manusia yang ada di indonsia masih terabaikan
bahkan undang-undang yang telah dibuat pun masih sering dilanggar bahkan sangat
mengkhawatirkan.
.
DAFTAR PUSTAKA
Ebenstein, William & Edwin Fogelman, 1987, Isme-isme Dewasa Ini, Edisi 9, Penerbit
Erlangga: Jakarta.
Effendi, Sofian, et. al., Editor (Abbas Hamami, et. al) 2007, Membaca Ulang Pancasila, BPPF –
Philosophy Press: Yogyakarta.
Hakim, Alif Lukmanul, 2003, Pancasila dan Keberlanjutan NKRI, artikel dalam Koran
Kedaulatan Rakyat: Yogyakarta: 1 Februari 2006.
Hakim, Alif Lukmanul, 2007, Nasionalisme Kita, Nasionalisme Multikultur, www. Pikiran-
rakyat.com.
Maliki, Zainuddin, 2003, Narasi Agung Tiga Teori Sosial Hegemonik, Penerbit LPAM:
Surabaya.
Ricklefs, M. C., 1994, Sejarah Indonesia Modern, Gadjah Mada Press: Yogyakarta.
Simbolon, Parakitri T., 1995, Menjadi Indonesia, Penerbit KOMPAS Gramedia: Jakarta.