Anda di halaman 1dari 13

SOAL DAN JAWABAN UTS

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ANISA

NIM : NH0519010

KELAS : A FARMASI

ANGKATAN : 2019

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
1. Menurut pendapat Anda mengapa bangsa Indonesia memerlukan alat perekat
untuk menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini?
JAWAB :

Indonesia sebagai Negara yang merdeka berlandaskan Pancasila dan Undang –


Undang Dasar 1945 sebagai pijakan serta filosofi bangsa, sesungguhnya menjamin
perlindungan bagi setiap warga Negara didalam segala aspek kehidupannya, inilah yang
melandasi kehendak mulai dari para pendiri Republik ini untuk membentuk Indonesia
sebagai Negara Kesatuan. Reformasi sejak tahun 1998 bangsa kita mengalami cobaan
dan ujian bertubi-tubi, krisis moneter dan ancaman disintegrasi bangsa sampai saat ini
belum dapat diselesaikan dengan tuntas. Hal ini menimbulkan rasa frustasi dan ketidak
percayaan rakyat kepada pemerintah, muncullah aneka ragam bentuk protes baik melalui
demontrasi yang anarkis dan membuat parlemen tandingan. Permasalahan yang dihadapi
oleh masyarakat dan bangsa Indonesia tersebut menggambarkan bahwa Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar Negara, jiwa kepribadian bangsa
menunjukkan adanya kecenderungan tidak lagi dijadikan pedoman hidup dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kecenderungan tersebut diantaranya tindakan
sadis dan anarkis mewarnai berita-berita media massa baik elektronik maupun cetak,
bagaimana seorang ibu membunuh anak kandungnya, seorang ayah memperkosa anak
perempuannya, pembantaian, begitu juga kelompok masyarakat bertindak anarkis dalam
menyampaikan pendapat, sarana umum hancur, lalu lintas macet, kendaraan dinas
maupun pribadi dibakar, para pelakunya bebas tidak dapat hukuman.
Dengan melihat perkembangan kehidupan berbangsa dan bertanah air di Negara
kita yang sering terjadi konflik maka menjadi suatu tantangan buat kita untuk bisa
menjawab bagaimana penanganan atau pemecahan masalah konflik tersebut dan dalam
penangan konflik tersebut berpedoman kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 serta langkah-langkah apa yang harus dilaksanakan. Kita ketahui bersama bahwa
Negara Indonesia terdiri dari berbagai ragam suku, bahasa, agama, adat istiadat dan
banyak lagi, hal itu akan bisa berdampak pada konflik apabila kita tidak memiliki jiwa
kesatuan dan pesatuan. Untuk itu didalam menumbuhkan nilai persatuan dan kesatuan
maka salah satu langkah pemecahan adalah perlu dihidupkan kembali penataran Pedoman
Penghayatan Pengamalan Pancasila (P4) kepada setiap lapisan masyarakat, karena
dengan penataran tersebut secara tidak langsung masyarakat akan memahami tentang
dasar falsafah kita dan bagaimana pengaplikasiannya sehingga akan mengurangi konflik-
konflik yang terjadi di Negara kita, seperti halnya kalau kita simak Sila-Sila yang ada
pada Pancasila :
a. Sila pertama Pancasila (Ketaqwaan terhadap Tuhan YME) yang mengandung nilai
saling menghormati antar sesama penganut agama dan tidak memperuncing
perbedaan cara-cara pendekatan diri kepada Tuhan. Kalau ini disimak dengan baik
dan benar maka kemungkinan konflik yang terjadi di Ambon tidak akan terjadi atau
tidak berlarut-larut sehingga tidak akan memakan korban yang sia-sia serta tidak ada
kerugian harta benda. Hal ini tidak akan terjadi apabila kita memahami secara
mendalam tentang Pancasila terutama pada Sila pertama.
b. Pada Sila kedua Pancasila (Kemanusiaan yang adil dan beradab) terkandung nilai-
nilai kemanusiaan antara lain :
1) Pengakuan terhadap adanya martabat manusia.
2) Perlakuan yang adil terhadap martabat manusia.
3) Pengertian manusia yang beradab memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan
sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan. Sehingga tumbuh
nilai saling menyayangi dan mengasihi antar sesama serta menghormati nilai-
nilai hidup setiap orang. Dengan memahami nilai-nilai ini maka tidak akan
terjadi pelanggaran terhadap hak-hak manusia seperti pembunuhan,
pemerkosaan, penganiayaan dan lain-lain.
c. Pada Sila ketiga (Persatuan Indonesia) terkandung nilai-nilai sebagai berikut.
1) Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia.
2) Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia dan memiliki satu tekad yang sama dalam pencapaian cita-cita.
3) Pengakuan terhadap “Ke-Bhineka Tunggal Ika-an” suku Bangsa (etis) dan
kebudayaan Bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah
dalam pembinaan kesatuan Bangsa. Dalam pengaplikasiannya sama halnya
dengan sila pertama dan kedua, sila ketiga apabila kita memahami dan
mecermati serta mengilhami secara benar dan menginginkan persatuan dan
persatuan maka konflik di Aceh dan Papua serta Ambon yang ingin
memisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tidak akan terjadi.
d. Pancasila Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan) terkandung nilai-nilai.
1) Kedaulatan negara adalah ditangan rakyat.
2) Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang ditempuh melalui
jalan musyawarah dengan dilandasi akal sehat.
3) Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
4) Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil
rakyat. Sila keempat ini kalau diaplikasakan oleh segenap lapisan
masyarakat dengan setiap permasalahan atau konflik diselesaikan dengan
musyawarah maka tidak akan terjadi konflik yang berkepanjangan seperti di
Ambon dan Poso.
e. Sila kelima pada Pancasila (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
terkandung nilai-nilai:
1) Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan
meliputi seluruh rakyat Indonesia dengan tidak memandang Suku, Agama,
Ras dan golongan.
2) Keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang Ideologi,
Politik, Ekonomi, Sosial, Kebudayaan dan Pertahanan/ keamanan nasional
(Ipoleksosbudhankamnas).
3) Cita-cita masyarakat adil dan makmur material dan spritual yang merata bagi
seluruh rakyat Indonesia.
4) Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang lain.

Dengan memahami bagaimana pengaplikasian dari butir-butir Pancasila


yang merupakan sebagai pandangan hidup seperti tersebut diatas, maka bangsa
Indonesia akan dapat memandang suatu persoalan yang dihadapinya dan
menentukan arah serta dapat memecahkan persoalannya dengan tepat. Tanpa
memiliki suatu pandangan hidup, bangsa Indonesia akan merasa terombang
ambing dalam menghadapi suatu persoalan besar yang timbul baik persoalan
masyarakat itu sendiri maupun persoalan besar umat manusia dalam pergaulan
masyarakat bangsa-bangsa di dunia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memperoleh dukungan dari
rakyat Indonesia karena sila-sila serta nilai-nilai yang secara keseluruhan
merupakan intisari dari nilai-nilai budaya masyarakat yang majemuk. Pancasila
memberikan corak yang khas dalam kebudayaan masyarakat, oleh karena itu tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia dan merupakan ciri khas
yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Realisasi pelaksanaan Pancasila sebagai dasar falsafah negara, sehingga
tertanam nilai-nilai Pancasilais dalam rangka mencegah terjadinya konflik antar
suku, agama, dan daerah serta menghindari adanya keinginan pemisahan dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia maka perlu dilakukan sesara berangsur-
angsur kepada lapisan masyarakat tentang pemahaman lebih mendalam mengenai
Pancasila dan Undang-Undang Dasar ’45, sehingga akan timbul jiwa persatuan
dan kesatuan. Oleh karena itulah Negara Kesatuan Republik Indonesia
mencantumkan sesanti Bhineka Tunggal Ika pada lambang Negara, Persatuan dan
Kesatuan tidak boleh mematikan keanekaragaman dan kemajemukan
sebagaimana kemajemukan tidak boleh menjadi faktor pemecah belah, tetapi
harus menjadi sumber daya yang kaya untuk memajukan kesatuan dan persatuan
itu.
JADI, dapat disimpulkan bahwa Pancasila dan undang-undang
merupakan alat pemersatu atau perekat Bangsa dari perpecahan, konflik yang
terjadi ditengah lapisan masyarakat, dengan jalan setiap masyarakat harus mampu
menjiwai secara mendalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,
adapun untuk bisa menggalakkan lagi pemahaman tentang Pancasila dan Undang-
Undang Dasar maka disarankan perlu dihidupkan kembali penataran Pedoman
Penghayatan Pengamalan Pancasila.

2. Apa yang saudara ketahui tentang Demokrasi?


JAWAB :

Istilah Demokrasi berasal dari bahasa  Yunani, demos yang berarti rakyat dan
cratein yang berarti pemerintahan atau memerintah. Dengan demikian demokrasi berarti
pemerintahan rakyat. Demokrasi adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat. Menurut saya demokrasi itu sendiri adalah semua orang bebas
mengeluarkan pendapat atau aspirasi dan kita juga harus mendengarkanan aspirasi dari
orang lain. Terutama pejabat-pejabat pemerintah yang wajib mendengarkan aspirasi
masyarakat. Pendengar aspirasi tersebut juga harus menjalnkan pendapat yang
menurutnya baik untuk semua kalangan. Pemerintah juga harus mempunyai kebijakan
untuk masyarakat disuatu negarapemerintah juga memilki pendapatnya yang baik buat
masyarakt dan negara.
Demokrasi yang di anut di Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Demokrasi
suatu perubahan orde lama ke orde baru dan berhak memberikan pendapatsesuai dengan
keinginanya masing-masing demi majunya negara. Di indonesia pergerakan nasionalisme
juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti feodalisme dan
anti imperialisme dengan tujuan membentuk masyarakat sosial. Landasan demokrasi
adalah keadilan dalam arti terbukanya peluang kepada semua. Demokrasi juga adalah
kebebasan manusia untuk berserikat dan berkumpul dalam menyampaikan aspirasi, tetepi
harus sesuai dengan norma yang berlaku dan memetuhi aturan. Misalnya unjuk rasa
awalnya harus mengajukan surat izin keramain akan mengadakan unras, pas unras harus
berjalan dengan tertib dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Bisa juga hak yang
harus diperjuangkan contohnya demokrasi masalah gaji dan masalah bahan pangan.
Dari sumber internet yang saya baca Pemilihan umum adalah wajah demokrasi. Ia
mencerminkan tingkat dan kadar demokrasi di suatu negara, seberapa demokratis sistem
pemerintahannya dan seberapa mendalam kesadaran suatu bangsa atas hak-hak
demokrasi.Tanpa proses pemilu yang sebenarnya, negara akan dicap tidak demokratis
atau otoriter meski menyandang atribut ”demokrasi” dalam namanya (seperti Republik
Demokrasi Rakyat Korea). Pemilu bukan semata-mata alat untuk merebut kekuasaan,
tetapi sarana demokrasi guna mencapai kesepakatan tentang siapa yang berhak
menduduki tampuk kekuasaan. Itu berarti keikhlasan untuk memberi dukungan bersama
kepada presiden terpilih selama jangka waktu lima tahun ke depan, tidak hanya dari
pendukung yang memilih si pemenang, tetapi juga dari seluruh unsur bangsa (termasuk
mereka yang tidak memilihnya).
Kebebasan dalam demokrasi yang sekarang sudah melenceng jauh dari demokrasi
Pancasila yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Rakyat seperti tidak
mempunyai pemimpin karena kekuatan rakyat yang besar menjadi mayoritas bagi
penentu kebijakan pemerintahan ini. Namun sayangnya kekuatan rakyat yang besar ini di
dominasi oleh rakyat bayaran,rakyat yang suka terima uang sogokan dari para politisi
busuk dan korup,dan juga rakyat yang tingkat intelektualitasnya rendah serta sangat
mudah dipengaruhi oleh para pemimpin massa yang tergabung dalam organisasi massa
keagamaan yang suka pamer baik dari segi kekuatan maupun keangkeran (lebih
cenderung seperti preman daripada organisasi keagamaan yang santun dan toleran).

3. Menurut Anda, mengapa Pancasila sebagai identitas nasional, jelaskan !


JAWAB :

Identitas memiliki arti sebagai ciri-ciri atau jati diri dari seseorang,kelompok atau
sesuatu yang dapat membuatnnya berbeda dengan yang lain. Sedangkan identitas
nasional sendiri merupakan idiologi Negara, pandangan hidup bangsa, dan juga
kepribadian bangsa sehingga mencapai kedudukan tertinggidalam tatanan berbangsa dan
bernegara yang termasuk tatanan hukum yang berlaku di negara indonesia.
Menurut saya pancasila sebagai identitas nasioanal yaitu sebagai kepribadian
bangsa yang dapat mendorong bangsa Indonesia agar tetap berjalan sesuai Relnnya tetapi
tidak melawan arus globalisasi, melainkan bangsa menjadii lebih cermat dan bijak dalam
menjalani dan menghadapi tantangan dan juga pelung yang ada.
Adapun alasan Pancasila sebagai identitas nasional menurut saya karena bangsa
Indonesia salah satu dari masyarakat internasional yang punya sejarah dan prinsip yang
bebeda dengan bangsa-bangsa di dunia. Prinsip dasar filsafah dijadikan sebagai asas
filsafat hidup berbangsa dan bernegara yang berupa pancasil. Bila menghubungkan
kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa,
tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam
Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia
dengan negara lain.
Jadi, dapat dikatakan pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara
Indonesia yang bersumber pada nilai budaya dan agama yang dimiliki oleh Indonesia
sebagai kepribadian atau identitas bangsa, selain itu pancasila sebagai dasar hokum dan
juga pandang hidup bangsa.
Identitas Nasional Indonesia :
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

4. Jelaskan bahwa Identitas Nasional merupakan Karakter Bangsa! berikan contoh


JAWAB :
Dengan memahami identitas bangsa diharapkan akan memahami jati diri bangsa
sehingga menumbuhkan kebanggaan terhadap bangsanya sendiri. Karakter berasal dari
bahasa latin “kharakter, kharassein atau kharax”, dalam bahasa Prancis “caractere” dalam
bahasa Inggris “character”. Dalam arti luas karakter berarti sifat kejiwaan, akhlak, budi
pekerti, tabiat, watak yang membedakan seseorang dengan orang lain. Sehingga karakter
bangsa dapat diartikan tabiat atau watak khas bangsa Indonesia yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Identitas dan modernitas sering kali mengalami tarik menarik, beberapa orang
lebih menutup diri dari modernisasi untuk melindungi identitasnya, mereka khawatir
identitas yang selama ini dibangun akan hilang karena terhapus terpaan modernitas.
Identitas sendiri dalam perkembangannya tidak hanya suatu hal yang harus
dipertahankan, tetapi juga harus dikembangkan namun masih mempertahankan hal-hal
fundamental yang terdapat di dalamnya. Contohnya saja Indonesia yang memiliki beribu
etnis, Indonesia harus mampu menyatukan diri membentuk suatu identitas, yaitu Bangsa
Indonesia.
Karena Pancasila digali dari pandangan hidup bangsa, maka Pancasila dapat
dikatakan sebagai karakter sesungguhnya bangsa Indonesia. Dengan demikian Pancasila
betul-betul merupakan nilai dasar sekaligus ideal untuk bangsa Indonesia. Nilai-nilai
yang merupakan identitas sekaligus karakter bangsa. Lima nilai dasar yaitu ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan yang terkandung dalam pancasila
merupakan realitas yang hidup di Indonesia. Konsep identitas nasional pada akhirnya
akan melahirkan tindakan kelompok. Yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau
pergerakan yang diberi atribut-atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak bisa
dipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme.

CONTOHNNYA :

Negara Indonesia yang telah menjadi Negara kepulauan dan telah merdeka pada tahun
1945 memiliki sejarah yang bertujuan agar Indonesia bisa merdeka dari penjajahan.
Mewajibkan diadakannya upacara bendera merah putih setiap hari senin di setiap instansi
pemerintah. Dalam upacara bendera merah putih, terdapat banyak sekali unsur identitas
nasional. Diantaranya adalah saat pengibaran bendera Sang Merah Putih, pembacaan teks
pancasila dan proklamasi, pembacaan UUD 1945, dan menyanyikan lagu kebangsaan
yaitu Indonesia Raya.

5. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur pembentukan Identitas Nasional!


JAWAB :

a. Suku bangsa : adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia
terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300
dialeg bangsa.
b. Agama : bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama
yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru tidak
diakui sebagai agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden
Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan.
c. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk
bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi.
d. Bahasa: merupakan unsure pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahasa dipahami
sebagai system perlambang yang secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapan
manusia dan yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.

Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3


bagian sebagai berikut :
1) Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar Negara,
dan Ideologi Negara
2) Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya, Bahasa
Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.
3) Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan pluralisme
dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, sertakepercayaan.

6. Jelaskan menurut pendapat anda mengenai HAM di Indonesia!


JAWAB :

Hak Asasi Manusia atau yang lebih dikenal dengan sebutan HAM merupakan
salah satu anugerah yang diberikan Tuhan untuk manusia dan sudah ada sejak mereka
lahir. Oleh karena itu, HAM selalu melekat pada diri setiap orang, kapan pun dan di mana
pun mereka berada.
Sebenarnya, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran
HAM. penyebab pelanggaran HAM dapat dikelompokkan menjadi 2, yakni faktor
internal dan eksternal. Faktor internalnya antara lain seperti sifat egois, sifat individualis,
tidak adanya rasa toleransi dan kemanusiaan, tidak adanya kesadaran si pelaku terhadap
pelanggaran HAM, dsb. Sedangkan untuk faktor eksternal, antara lain yaitu perangkat
hukum yang tidak tegas, lemahnya fungsi lembaga hukum, adanya diskriminasi, adanya
pihak lain yang membantu aksi pelanggaran HAM itu sendiri, dan lain-lain. Memang
faktor-faktor penyebab tersebut tidak dapat langsung dihilangkan begitu saja, tetapi
setidaknya kita dapat menguranginya melalui solusi-solusi yang ada. Solusi-solusi
tersebut antara lain dengan mengadakan reformasi dalam tubuh aparat hukum dan
peradilan. Selain itu dapat juga dengan mengeluarkan peraturan perundangan yang tegas
untuk menindak praktik pelanggaran HAM tersebut atau dengan mengadakan sosialisasi
kepada masyarakat dan institusi peradilan tentang pengidentifikasian bentuk pelanggaran
HAM.

hak asasi manusia di indonesia menurut saya kurang mendapat perhatian dari
pemerintah terbukti dengan asuransi para pekerja yang sangat kecil tidak sebanding
dengan pekerjaan yang kemungkinan mempertaruhkan nyawa,misalnya para pekerja
bangunan dan buruh pabrik.

menurut saya seharusnya pemerintah lebih peduli akan keselamatan warganya. di


indonesia perseteruan mengenai sara msh sering terjadi,yang paling sering saat ini adalah
kebebasan dalam memeluk agama. kekerasan pun masih banyak terjadi di indonesia,baik
yang berupa kriminalitas maupun kekerasan dalam rumah tangga. kriminalitas di
indonesia saat ini sudah sulit untuk di tangani,ini dikarenakan kurangnya perhatian dari
pihak keamanan dan pemerintah yang masih menjadi permasalahan di indonesia adalah
masalah ekonomi,alasan ekonomi banyak mengawali adanya tindak kriminalitas di
indonesia.

seandainya pemerintah bisa memfokuskan mengenai pembinaan dan membuat


banyak kebijakan untuk menambah nilai ekonomi di masyarakat kemungkinan
kriminalitas di indonesia akan berkurang. contoh yang paling terasa lagi adalah pembantu
rumah tangga yang masih mengalami penyiksaan oleh majikan nya yang tidak
memperdulikan hak-hak yang harus diterima oleh sang pembantu,seperti yang di alami
oleh para TKI dan TKW indonesia yang berada di negara lain yang mengalami
penyiksaan bahkan pemerkosaan,disini terlihat pemerintah kurang peduli akan warganya
yang berada di negara lain.

JADI menurut saya hak asasi manusia yang ada di indonsia masih terabaikan
bahkan undang-undang yang telah dibuat pun masih sering dilanggar bahkan sangat
mengkhawatirkan.

.
DAFTAR PUSTAKA

Ebenstein, William & Edwin Fogelman, 1987, Isme-isme Dewasa Ini, Edisi 9, Penerbit
Erlangga: Jakarta.

Effendi, Sofian, et. al., Editor (Abbas Hamami, et. al) 2007, Membaca Ulang Pancasila, BPPF –
Philosophy Press: Yogyakarta.

Hakim, Alif Lukmanul, 2003, Pancasila dan Keberlanjutan NKRI, artikel dalam Koran
Kedaulatan Rakyat: Yogyakarta: 1 Februari 2006.

Hakim, Alif Lukmanul, 2007, Nasionalisme Kita, Nasionalisme Multikultur, www. Pikiran-
rakyat.com.

Maliki, Zainuddin, 2003, Narasi Agung Tiga Teori Sosial Hegemonik, Penerbit LPAM:
Surabaya.

Mills, C. Wright, 2001, Teori-teori Marxisme, Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Ricklefs, M. C., 1994, Sejarah Indonesia Modern, Gadjah Mada Press: Yogyakarta.

Simbolon, Parakitri T., 1995, Menjadi Indonesia, Penerbit KOMPAS Gramedia: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai