Anda di halaman 1dari 2

KONSEP PERILAKU

Menurut Ensiklopedia Amerika, perilaku adalah suatu aksi atau reaksi organisme
terhadap lingkungannya. Menurut Robert Kwick (1974) perilaku adalah tindakan atau
perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan dipelajari. Perilaku merupakan seperangkat
perbuatan/ tindakan seseorang dalam melakukan respons terhadap sesuatu dan kemudian
dijadikan kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini. Perilaku manusia pada dasarnya terdiri
atas komponen pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan (psikomotor).
Perbuatan/ respons seseorang didasari seberapa jauh pengetahuannya terhadap rangsang
tersebut, bagaimana perasaan dan penerimaannya, dan seberapa besar ketrampilannya dalam
melaksanakan perbuatan tersebut
Skinner dalam Notoatmodjo (2005) definisi perilaku adalah respons atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Ada dua jenis respons :
1. Respondent respon/ refleksif
Yaitu respon yang timbul karena rangsangan stimulus tertentu
Misal : makanan lezat akan merangsang keluarnya air liur
2. Operant respon/ instrumental respons
Yaitu respon yang timbul dan berkembang diikuti oleh rangsangan tertentu. Rangsangan itu
mengikuti atau memperkuat suatu perilaku tertentu yang telah dilakukan dan merupakan
bagian terbesar dari perilaku manusia serta kemungkinan untuk dimodifikasi sangat besar
dan tidak terbatas. Misal : Jika seorang petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan
baik (respon terhadap uraian tugas) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya
(stimulus baru) maka nakes tsb akan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugas.
Berdasarkan teori tersebut, perilaku adalah keseluruhan (totalitas) pemahaman dan aktivitas
seseorang yang merupakan hasil bersama antara faktor internal dan eksternal.
Perubahan perilaku adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan waktu yang relative
lama. Dalam mengadopsi perilaku baru ada 3 tahap :
1. Pengetahuan
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku maka ia harus lebih dulu mengetahui arti dan
manfaat perilaku tersebut bagi diri atau keluarganya. Indikator yang dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan, dapat dikelompokkan :
a. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit
1) Penyebab penyakit
2) Gejala atau tanda penyakit
3) Cara pengobatan/ kemana mencari pengobatan
4) Cara penularan dan pencegahan
b. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat
1) Jenis-jenis makanan bergizi
1
2) Manfaat makanan bergizi untuk kesehatan
3) Pentingnya olah raga bagi kesehatan
4) Penyakit-penyakit atau bahaya merokok, minuman keras, narkoba
5) Pentingnya istirahat cukup, relaksasi, rekreasi
c. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan
1) Manfaat air bersih
2) Cara-cara pembuangan limbah yang sehat
3) Manfaat pencahayaan dan penerangan rumah sehat
4) Akibat polusi bagi kesehatan
2. Sikap
Sesudah seseorang mengetahui stimulus maka selanjutnya akan menilai atau bersikap
terhadap stimulus tersebut. Oleh karena itu indikator sikap sejalan dengan pengetahuan:
a. Sikap terhadap sakit dan penyakit
Penilaian terhadap : gejala dan tanda penyakit, penyebab penyakit, dll
b. Sikap terhadap cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat
Penilaian terhadap cara-cara memelihara dan perilaku hidup sehat
c. Sikap terhadap kesehatan lingkungan
Penilaian terhadap lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan.
3. Praktik
Sesudah seseorang mengetahui stimulus dan mengadakan penilaian terhadap apa yang
diketahui maka selanjutnya akan melaksanakan apa yang diketahui dan dinilai baik. Hal
inilah yang disebut praktik atau perilaku kesehatan. Oleh karena itu, indikator praktik
kesehatan mencakup hal-hal :
a. Tindakan sehubungan dengan penyakit, Mencakup :
1) Pencegahan penyakit, misal pengurasan bak mandi seminggu sekali
2) Penyembuhan penyakit, misal : minum obat sesuai petunjuk
b. Tindakan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Mencakup mengkonsumsi makanan gizi seimbang, olah raga, dll
c. Tindakan kesehatan lingkungan
Mencakup : BAB di jamban, buang sampah di tempat sampah
Beberapa penelitian membuktikan bahwa perubahan perilaku mengikuti tahap tersebut,
namun penelitian lain menuliskan bahwa proses tidak harus demikian bahkan sebaliknya
misalnya, orang berperilaku baik meskipun pengetahuan dan sikapnya masih negative.
Cara mengukur indikator perilaku masing-masing berbeda :
1) Pengetahuan dan sikap : wawancara (terstruktur/ mendalam), FGD (kualitatif)
2) Praktik : pengamatan/ observasi, atau recall perilaku yang sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai