Anda di halaman 1dari 52

DRAFT

PERATURAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR /PERMEN-KP/2014

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL


PENYULUH PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,


Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Perikanan, Perikanan dan Kehutanan, pengangkatan dan
penempatan penyuluh Pegawai Negeri Sipil disesuaikan
dengan kebutuhan dan formasi yang tersedia berdasarkan
peraturan perundang-undangan;
b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan Penyuluh Perikanan,
perlu disusun rencana kebutuhan dan formasi jabatan
fungsional Penyuluh Perikanan yang digunakan sebagai
usulan dalam pengangkatan/pengadaan, dan penempatan
Penyuluh Perikanan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b serta menindaklanjuti Pasal 5
ayat (2) huruf b Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: PER/19/MENPAN/10/2008
tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka
Kreditnya perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan tentang Pedoman Formasi Jabatan
Fungsional Penyuluh Perikanan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang ditetapkan
menjadi Undang-Undang oleh Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);
2

3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem


Penyuluhan Perikanan, Perikanan, dan Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4660);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098)
sebagaimana telah diubah tiga belas kali terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2011 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 24);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang
Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun
2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4332);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4263);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 24);
10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 80 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 189);
11. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
3

12. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang


Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;
13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/19/MENPAN/10/2008 tentang Jabatan
Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya;
14. Peraturan Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor:
PB.01/MEN/2009 Nomor: 14 Tahun 2009 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan
Angka Kreditnya;
15. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG


PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL
PENYULUH PERIKANAN.

Pasal 1
Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan,
adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran sebagai bagian tidak
terpisahkan dengan Peraturan Menteri ini.

Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebagai acuan dalam
menetapkan formasi jabatan fungsional Penyuluh Perikanan.

Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2014
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd
SUSI PUDJIASTUTI
4

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR /PERMEN-KP/2014
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN
FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN

PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL


PENYULUH PERIKANAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas  Undang-
undang  Nomor  8  Tahun  1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian,
dinyatakan bahwa pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan
dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan
kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk
jabatan itu serta syarat objektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin,
suku, agama, ras, atau golongan.
Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2003 menyatakan bahwa:
1. Formasi Pegawai Negeri Sipil Pusat untuk masing-masing satuan organisasi
Pemerintah Pusat setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Menteri yang
bertanggung jawab di bidang pendayagunaan Aparatur Negara setelah
mendapat pertimbangan dari Kepala Badan Kepegawaian Negara; dan
2. Formasi Pegawai Negeri Sipil Daerah untuk masing-masing satuan
organisasi Pemerintah Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota setiap tahun
anggaran ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat
persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara, berdasarkan pertimbangan dari Kepala
Badan Kepegawaian Negara dan Reformasi Birokrasi dan pertimbangan
Kepala Badan Kepegawaian Nasional.
Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
menyebutkan bahwa pengangkatan Pegawai Negeri Sipil ke dalam jabatan
fungsional pada instansi pemerintah ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang sesuai formasi yang telah ditetapkan.
Selanjutnya, menurut pasal 16 Peraturan Bersama Menteri Kelautan
dan Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor:
PB.01/MEN/2009 dan Nomor: 14 Tahun 2009 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya
menentukan bahwa pengangkatan, pembebasan sementara, dan
pemberhentian dalam dan dari jabatan Penyuluh Perikanan ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
5

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Pedoman Formasi


Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan disusun berdasarkan beban kerja
dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara profesional dalam
lingkup kegiatan penyuluhan baik di satuan organisasi Pemerintah Pusat
maupun satuan organisasi Pemerintah Daerah:
1. Satuan organisasi Pemerintah Pusat: formasi jabatan fungsional Penyuluh
Perikanan ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi berdasarkan usul Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
masing-masing setelah mendapat pertimbangan Kepala badan Kepegawaian
Nasional; dan
2. Satuan organisasi Pemerintah Daerah: formasi jabatan fungsional Penyuluh
Perikanan ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat
persetujuan tertulis dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi dan pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Nasional.
Penetapan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai Instansi
Pembina jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan diatur dalam pasal 5 ayat
(1) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/19/M.PAN/10/2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
dan Angka Kreditnya. Kemudian dalam pasal 5 ayat (2) yaitu untuk
menjamin kualitas profesionalisme Penyuluh Perikanan dan kelancaran
pelaksanaan kegiatan penyuluhan, maka Kementerian Kelautan dan
Perikanan dalam melakukan kegiatan tugas pokok pembinaan Jabatan
Fungsional Penyuluh Perikanan dengan fungsi sebagai berikut:
a. menyusun petunjuk teknis pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh
Perikanan;
b. menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan;
c. menetapkan standar kompetensi jabatan Penyuluh Perikanan;
d. mengusulkan tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan;
e. sosialisasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan serta petunjuk
pelaksanaannya;
f. menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis
fungsional Penyuluh Perikanan;
g. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis
fungsional Penyuluh Perikanan;
h. mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional Penyuluh
Perikanan;
i. fasilitasi pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan;
j. fasilitasi pembentukan organisasi profesi Penyuluh Perikanan;
k. fasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan kode etik
Penyuluh Perikanan; dan
l. melakukan monitoring dan evaluasi Jabatan Penyuluh Perikanan.
Salah satu tugas pokok dan fungsi instansi pembina yang tersirat
pada butir 2, yaitu penyusunan Pedoman Formasi Jabatan Fungsional
Penyuluh Perikanan, disusun berdasarkan beban kerja Penyuluh Perikanan
dalam satuan organisasi yang dihitung dalam butir-butir kegiatan
sebagaimana penilaian angka kredit yang diatur dalam lampiran Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/19/M.PAN/10/2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
6

dan Angka Kreditnya serta analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai


sesuai dengan jabatan yang tersedia dengan memperhatikan norma,
standar, dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai sebagaimana tersebut di
atas berdasarkan analisa terhadap:
1. penetapan kebutuhan personil dalam struktur organisasi fungsional
penyuluhan perikanan untuk melaksanakan kegiatannya;
2. jumlah PNS dan pegawai lainnya yang melaksanakan tugas penyuluh
perikanan di masing-masing satuan organisasi Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah;
3. jenis pekerjaan yaitu macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan oleh
suatu satuan organisasi dalam melaksanakan tugas pokoknya, terutama
pekerjaan penyuluhan yang bersifat rutin, strategis dan jenis pekerjaan
lainnya dalam setahun atau tahun jamak;
4. beban kerja yaitu volume kerja, berdasarkan kapasitas, waktu pelaksanaan
kerja, alat kerja, peran, tugas dan jenjang jabatan dalam lingkup organisasi
fungsional penyuluhan;
5. faktor lain yang harus dipertimbangkan yaitu, resiko kerja, alokasi anggaran
atau pendanaan dari pihak lain.
Penjabaran lebih lanjut untuk melaksanakan tugas pokok bagi
Pejabat Fungsional Penyuluh Perikanan dalam melakukan kegiatan
penyuluhan diatur pada Peraturan Bersama Menteri Kelautan dan
Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor:
PB.01/MEN/2009 dan Nomor: 14 Tahun 2009 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya
dan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.54/MEN/2011
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Teladan
dan Angka Kreditnya.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Pedoman Formasi Jabatan Fungsional


Penyuluh Perikanan adalah untuk mendapatkan jumlah dan susunan
jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dengan bebean kerja yang ada dan
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara profesional serta
memungkinkan pencapaian jumlah angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan jenjang jabatan dan/atau pangkat.
Pedoman ini digunakan sebagai petunjuk teknis bagi Pejabat
Pembina Kepegawaian Pusat dan Daerah dalam melakukan perhitungan
dan penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan serta
untuk menjamin kelancaran dan pemahaman yang sama pada satuan
organisasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

C. Pengertian

Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:


1. Formasi adalah jumlah dan susunan Pegawai Negeri Sipil yang
diperlukan oleh satuan organisasi untuk mampu melaksanakan tugas
pokok dalam jangka waktu tertentu.
7

2. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjuk tugas, tanggung


jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu
satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
3. Penyuluh Perikanan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup
tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk penyuluhan perikanan
yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban
secara penuh yang diberikan oleh pejabat yang berwenang.
4. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Penyuluh
Perikanan dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.
5. Jam Kerja Efektif adalah jam kerja yang secara objektif digunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan unsur utama.
6. Beban kerja adalah volume kerja berdasarkan kapasitas, waktu
pelaksanaan kerja, alat kerja, tugas dan jenjang jabatan dalam lingkup
organisasi fungsional penyuluhan untuk menyelesaikan sejumlah target
pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai dalam 1 (satu) satuan
waktu tertentu.
7. Pejabat Pembinaan Kepegawaian Pusat adalah Menteri, Jaksa Agung,
Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan, Kepala Kepolisian
Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK),
Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara, Kepala
Harian Badan Narkotika Nasional (BNN) serta Pimpinan Kesekretariatan
Lembaga Lain yang dipimpin oleh pejabat structural Eselon I dan bukan
bagian dari Kementerian/LPNK.
8. Pejabat Pembina Kepegawaian Darah Provinsi adalah Gubernur.
9. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota adalah
Bupati/Walikota.
10. Instansi Pembina Jabatan Fungsional adalah instansi pemerintah yang
secara fungsional bertanggung jawab dalam bidang penyuluhan
perikanan secara nasional yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan.
8

BAB II
TATA CARA PERHITUNGAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL
PENYULUH PERIKANAN

A. Umum

1. Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan pada Satuan Organisasi


Pemerintah Pusat atau Daerah disusun berdasarkan analisis kebutuhan
jabatan dengan menghitung rasio keseimbangan antara beban kerja dengan
jumlah Penyuluh Perikanan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
tugas pokoknya, terutama kegiatan penyuluhan yang bersifat rutin, strategis
dan jenis pekerjaan lainnya sesuai dengan peran dan jenjang jabatannya.
2. Pengangkatan PNS dalam jabatan Penyuluh Perikanan pada dasarnya
disebabkan adanya lowongan formasi sesuai jenjang jabatan.
3. Lowongan formasi terjadi apabila ada formasi jabatan belum terisi, Penyuluh
Perikanan yang berhenti, meninggal dunia, pensiun atau adanya
peningkatan volume beban kerja dan pembentukan organisasi kerja baru.

B. Langkah–Langkah Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh


Perikanan

Beban merupakan dasar yang digunakan dalam perhitungan Formasi


Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan terutang dalam program kerja dan
kegiatan perencanaan strategis yang terutang dalam program kerja dan
kegiatan perencanaan strategis yang tertuang dalam panduan program
(program manual). Beban Kerja dan volume kegiatan yang timbul akibat
dari kerjasama antara beban kerja individu yang saling berhubungan
dengan program kerja organisasi dalam suatu organisasi fungsional
penyuluhan yang bersifat temporer digunakan sebagai dasar perhitungan.
Langkah-langkah penyusunan formasi Jabatan Fungsional Penyuluh
Perikanan sebagai berikut:
1. Menginventarisasi seluruh kegiatan penyuluhan yang mendapat penilaian
angka kredit sebagaimana diatur dalam lampiran – 1 Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/19/M.PAN/10/2008
tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya.
2. Menguraikan unsur kegiatan penyuluhan menjadi sub unsur dan
dijabarkan pada setiap butir kegiatan penyuluhan yang berfungsi dalam
jabatan dan perannya sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran 1
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/19/M.PAN/10/2008. Dari butir kegiatan yang mempunyai nilai angka
kredit tersebut mencerminkan jumlah jam kerja efektif yang diperlukan
dalam menyelesaikan untuk masing-masing jenjang jabatan Penyuluh
Perikanan.
3. Menghitung waktu efektif selesai kegiatan setiap pelaksanaan dari butir –
butir kegiatan penyuluhan dengan rata-rata angka kredit per jam (dari hasil
perhitungan pada kolom nomor 5) dibagi konstanta (kolom nomor 6), sesuai
dengan jenjang jabatan yang bersangkutan.
9

4. Menentukan perkiraan volume kegiatan dalam butir-butir kegiatan


penyuluhan dengan cara memperkirakan output atau frekuensi
penyelesaian hasil kerja kegiatan penyuluhan pada butir-butir kegiatan
tersebut sesuai dengan keterlibatan personil pada jenjang atau perannya
(kolom nomor 8).
5. Menghitung total waktu selesai setiap pelaksanaan dari butir – butir
kegiatan penyuluhan dengan cara mengalikan waktu efektif penyelesaian
kegiatan (hasil perhitungan pada kolom nomor 7) dengan perkiraan volume
kegiatan atau output (kolom nomor 8), sesuai dengan jenjang jabatan yang
bersangkutan.
6. Menghitung akumulasi total waktu selesai kegiatan (TWS)i [Orang Nomor 6]
dalam rencana tahun yang dihitung ke – i (Orang – Jam), sesuai dengan
jenjang jabatan yang bersangkutan.
7. Menggunakan jam kerja efektif (JKE)i setahun sebesar 1.250 jam dalam
setahun (berdasarkan jam kerja dinas 37 jam 30 menit dalam satu minggu
dikurangi waktu tambah dan waktu boros).
8. Menghitung Kebutuhan Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
(QFPP) per jenjang jabatan dengan rumus sebagai berikut:

(TWS ) i
( QFPP ) i= ............................................. (1)
( JKE ) i

Keterangan:
a) (QFPP)i adalah kebutuhan formasi Jabatan Fungsional Penyuluh
Perikanan dengan rencana tahun yang dihitung ke – i
[Orang]
b) (TWS)i adalah Total Waktu Selasai Kegiatan dalam rencana tahun
yang dihitung ke – i [Orang – Jam]
c) (JKE)i adalah Jam Kerja Efektif yang harus digunakan oleh seorang
PenyuluhPerikanan untuk melaksanakan kegiatan
penyuluhan dalam satu tahun rata – rata adalah 1.250 jam

9. Menghitung Ketersediaan Formasi Jabatan Fungsional PenyuluhPerikanan


(KFPP)i untuk setiap jenjang jabatan pada rencana tahun ke – i dengan
menggunakan rumus :

( KFPP )i= ( KFPP )i−1+ ( JPM )i −( JPN )i− ( JPB )i..................................... (2)

Keterangan:
a) i adalah rencana tahun berjalan ke 1,2,3,4. Dan 5
b) (KFPP)i adalah jumlah Ketersediaan Formasi Jabatan Fungsional
Penyuluh Perikanan pada rencana tahun yang dihitung ke-i.
[Orang]
c) (KFPP)i-1 adalah jumlah Ketersediaan Formasi Jabatan Fungsional
Penyuluh Perikanan pada saat satu tahun sebelum
direncanakan, untuk i-1, (KFP)o = ketersediaan Pejabat
Fungsional Penyuluh Perikanan pada saat ini . [Orang]
10

d) (JPM)i adalah Perkiraan Jumlah Pejabat Fungsional Penyuluh


Perikanan yang masuk dalam jenjang jabatan tertentu pada
periode mulai saat ini sampai dengan tahun yang dihitung
ke-i. [Orang]
e) (JPN)i adalah perkiraan Jumlah Pejabat Fungsional Penyuluh
Perikanan yang naik pada periode mulai saat ini sampai
dengan tahun yang dihitung ke-i, dari jenjang jabatan
tertentu ke jenjang jabatan yang lebih tinggi. [Orang]
f) (JPB)i adalah perkiraan Pejabat Fungsional Penyuluh Perikanan
yang berhenti dari jabatan Penyuluh Perikanan per jenjang
jabatan tertentu pada periode mulai saat ini sampai dengan
tahun yang dihitung ke-i. Pejabat Fungsional Penyuluh
Perikanan tersebut keluar dari jabatan Penyuluh Perikanan
karena berhenti atau pensiun. [Orang]

10. Menghitung Lowongan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan


(LFPP)i dengan rumus sebagai berikut :

( LFPP)i=(QFP)i−¿............................................. (3)

Keterangan :
a) (LFPP)i adalah Jumlah Lowongan Formasi Jabatan Fungsional
Penyuluh Perikanan dalam jenjang jabatan tertentu yang
dapat diisi dalam tahun yang dihitung pada rencana tahun
ke-1. [Orang]
b) (QFP)i adalah Kebutuhan Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh
Perikanan dalan jenjang jabatan tertentu yang diperlukan
pada rencana tahun yang dihitung ke-i. [Orang]
c) (KFP)i adalah Jumlah Ketersedian Jabatan Fungsional Penyuluh
Perikanan pada rencana tahun yang dihitung ke-i. [Orang]
11

Menghitung rata-rata angka kredit Perhitungan Rata-Rata Angka


per jam untuk setiap jenjang Kredit Per Jam
jabatan

Menentukan Kebutuhan Formasi Menentukan Kebutuhan


Jabatan Fungsional Penyuluhan Formasi Jabatan Fungsional
(1) berdasarkan beban kerja Penyuluh Perikanan perjenjang
perjenjangan pertahun pertahun

Menyusun Ketersediaan Formasi Ketersediaan Formasi Jabatan


Jabatan Fungsional Perekayasa (2) Fungsional Penyuluh Perikanan
saat ini berdasarkan pada saat ini
jenjang,umur,masa kerja jabatan

Rekapitulasi Kebutuhan,
Menentukan Kebutuhan, Ketersediaan Lowongan
Ketersediaan, Lowongan Formasi Formasi JabatanFungsional
JabatanFungsional Penyuluh Penyuluh Perikanan (4) dalam
Perikanan (3) dalam 5 tahun 5 tahun kedepan
kedepan

Gambar Tata Cara Menyusun Pedoman Formasi Jabatan Fungsional


Penyuluh Perikanan

1. Beban kerja adalah butir-butir angka kredit yang diatur dalam rincian
kegiatan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan berdasarkan pada
lampiran 1 Peraturan Menteri Negara PAN Nomor:
PER/19/M.PAN/10/2008 Tanggal 20 Oktober 2008
2. Menggunakan rumus (1)
3. Menggunakan rumus (2) berdasarkan persyaratan Pasal 27 s/d Pasal 33
Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara PAN Nomor:
PER/19/M.PAN/10/2008.
4. Menggunakan rumus (3)
12

BAB III
PROSEDUR PENGUSULAN FORMASI
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN

A. Umum

1. Pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional Penyuluh Perikanan


disebabkan adanya lowongan formasi sesuai jenjang jabatan;
2. Lowongan formasi terjadi apabila ada formasi jabatan belum terisi, Penyuluh
Perikanan yang berhenti, meninggal dunia, pensiun atau adanya
peningkatan volume beban kerja dan pembentukan organisasi kerja baru;
3. Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan pada satuan organisasi
Pemerintah Pusat atau Daerah disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan
penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia, dengan
memperhatikan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan oleh
Pemerintah.

B. Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan pada satuan organisasi


Pemerintah Pusat

1. Pejabat Pembina Kepegawaian menyusun formasi Jabatan Fungsional


Penyuluh Perikanan masing-masing satuan organisasi Pemerintah Pusat
paling lambat diselesaikan akhir Januari setiap tahun anggaran;
2. Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing satuan organisasi pemerintah
Pusat mengajukan usul persetujuan formasi Jabatan Fungsional Penyuluh
Perikanan kepada Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara, dan ditembuskan kepada Kepala Badan
Kepegawaian Negara;
3. Berdasarkan usul tersebut, Kepala Badan Kepegawaian Negara memberikan
pertimbangan kepada Menteri yang bertanggungjawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara;
4. Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara
memberikan persetujuan secara tertulis formasi Jabatan Fungsional
Penyuluh Perikanan Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Pusat;
5. Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan untuk masing-masing
satuan organisasi Pemerintah Pusat, ditetapkan oleh Menteri yang
bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur Negara.

C. Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan pada satuan organisasi


Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten, dan Kota)

1. Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing Pemerintah Daerah


menyusun formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan paling lambat
diselesaikan akhir Januari setiap tahun anggaran;
2. Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing Pemerintah Daerah
mengajukan usul persetujuan formasi Jabatan Fungsional Penyuluh
Perikanan kepada Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan ditembuskan kepada Kepala Badan
Kepegawaian Negara;
13

3. Berdasarkan usul dimaksud, Kepala Badan Kepegawaian Negara


memberikan pertimbangan kepada Menteri yang bertanggung jawab di
bidang pendayagunaan aparatur negara;
4. Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara
memberikan persetujuan secara tertulis formasi Pegawai Negeri Sipil Daerah;
5. Dalam persetujuan formasi dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara, dicantumkan jumlah formasi untuk
masing-masing Pemerintah Daerah;
6. Persetujuan formasi tersebut disampaikan oleh Menteri yang bertanggung
jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian masing-masing Pemerintah Daerah dan tembusannya kepada
Kepala Badan Kepegawaian Negara dan Kepala Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara sesuai dengan wilayah kerjanya.
7. Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan untuk masing-masing
satuan organisasi Pemerintah Daerah, ditetapkan oleh Menteri yang
bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur Negara.
14

BAB IV
PENUTUP

Pedoman Penyusunan Formasi jabatan Fungsional Penyuluh


Perikanan menjadi dasar bagi Pemerintah dan Pemerintah daerah untuk
memetakan kebutuhan ketenagaan penyuluh perikanan PNS dengan
memperhatikan analisis beban kerja, kompetensi dan profesionalisme.

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN


REPUBLIK INDONESIA,

ttd
SUSI PUDJIASTUTI
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR /PERMEN-KP/2014
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN

DAFTAR FORMULIR PENGHITUNGAN FORMASI JABATAN PENYULUH PERIKANAN

A. FORMULIR PENGHITUNGAN FORMASI JABATAN PENYULUH PERIKANAN PELAKSANA PEMULA FORMULIR 1

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv)
(Wpk) Wpv
Akb/Kt 1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. PENYULUHA A. Persiapan 1. Identifikasi potensi wilayah, ekosistem perairan,
N PERIKANAN kebutuhan teknologi, pelaku utama, dan pelaku
usaha bidang perikanan
a. Mengumpulkan data/informasi tentang
potensi wilayah, ekosistem perairan, atau
permasalahan individu, kelompok, maupun
masyarakat perikanan
1) Primer
Tingkat Kesulitan Rendah 0,029 0,003 9,667 Data
2) Sekunder
Tingkat Kesulitan Rendah 0,013 0,003 4,333 Data
b. Membuat peta kegiatan usaha perikanan di
wilayah kerja penyuluhan
Tingkat Kesulitan Rendah 0,025 0,003 8,333 Peta
c. Membuat data monografi wilayah binaan 0,050 0,003 16,667 Monografi
16

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv)
(Wpk) Wpv
Akb/Kt 1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
d. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha 0,035 0,003 11,667 Rekap Rencana
kelompok pelaku utama perikanan Usaha
2. Perencanaan penyuluhan perikanan
a. Menyusun programa Penyuluhan Perikanan
Tingkat Desa/Unit Kerja Lapangan 0,036 0,003 12,000 Konsep Programa
b. Menyusun rencana kerja penyuluh berbasis 0,042 0,003 14,000 Rencana Kerja
kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha Penyuluhan
B. Pelaksanaan 1. Penyusunan materi dan metode penyuluhan
perikanan
a. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk:
Media cetak
a) Folder 0,017 0,003 5,667 Folder
b) Flipchart/peta singkap 0,033 0,003 11,000 Flipchart/peta
singkap
c) Kartu Kilat/Flier 0,016 0,003 5,333 Kartu kilat/flier
2. Penerapan materi dan metode penyuluhan
perikanan
a. Melakukan kunjungan pembinaan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha dilakukan
oleh penyuluh kepada sasaran:
1) Perseorangan/anjangsana 0,007 0,003 2,333 Laporan
2) Kelompok 0,008 0,003 2,667 Laporan
b. Melaksanakan kegiatan (per jenjang wilayah
adm):
1) Temu lapang bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Desa/Unit Kerja Lapangan (UKL) 0,024 0,003 8,000 Laporan Temu
Lapang
2) Temu wicara bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Desa/UKL 0,030 0,003 10,000 Laporan Temu Wicara
3) Temu teknis bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
17

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv)
(Wpk) Wpv
Akb/Kt 1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tingkat Desa/UKL 0,027 0,003 9,000 Laporan Temu Teknis
4) Temu karya bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Desa/UKL 0,027 0,003 9,000 Laporan Temu Karya
5) Mimbar sarasehan bagi kontak pelaku
utama dan pelaku usaha
− Tingkat Desa/UKL 0,027 0,003 9,000 Laporan Mimbar
a. Menjadi intermedier pada kegiatan:
1) Temu lapang bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Desa/UKL 0,006 0,003 2,000 Laporan dan Surat
Keterangan
2) Temu wicara bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Desa/UKL 0,006 0,003 2,000 Laporan dan Surat
Keterangan
3) Mimbar sarasehan bagi kontak pelaku
utama dan pelaku usaha
Tingkat Desa/UKL 0,006 0,003 2,000 Laporan dan Surat
Keterangan
b. Melaksanakan dan mendampingi kegiatan 0,028 0,003 9,333 Laporan dan Surat
widyakarya/widyawisata Keterangan
c. Menyusun materi/modul kursus bagi 0,046 0,003 15,333 Modul
pelaku utama
d. Menjadi fasilitator kursus bagi pelaku utama 0,010 0,003 3,333 Laporan
e. Menjadi pramuwicara dalam pameran 0,014 0,003 4,667 Laporan dan SPT
pembangunan perikanan
f. Melaksanakan penyuluhan massal pada 0,012 0,003 4,000 Laporan
pertemuan masyarakat nelayan,
pembudidaya ikan dan pengolah ikan dan
menjaga/memelihara sarana prasarana
perikanan dan umum (kelestarian dan
kebersihan lingkungan)
g. Melakukan bimbingan dalam pemecahan 0,008 0,003 2,667 Laporan
masalah pelaku utama yang berkonsultasi di
18

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv)
(Wpk) Wpv
Akb/Kt 1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
bidang perikanan
3. Pengembangan swadaya dan swakarya pelaku
utama dan pelaku usaha bidang perikanan
Menumbuhkan dan menggalang kemitraan 0,009 0,003 3,000 Laporan
usaha kelompok dengan swasta

C. Evaluasi dan 1. Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan


Pelaporan penyuluhan perikanan
Mendiskusikan hasil evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan penyuluhan perikanan
1) Kabupaten/kota
sebagai peserta 0,006 0,003 2,000 Konsep
2) Kecamatan
sebagai peserta 0,006 0,003 2,000 Konsep
2. Evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan
perikanan
Mendiskusikan konsep hasil evaluasi
dampak penyuluhan perikanan
1) Kabupaten/kota
sebagai peserta 0,006 0,003 2,000 Laporan
2) Kecamatan
sebagai peserta 0,006 0,003 2,000 Laporan
19

B. FORMULIR PENGHITUNGAN FORMASI JABATAN PENYULUH PERIKANAN PELAKSANA


FORMULIR 2

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv)
(Wpk) Wpv
Akb/Kt 1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2. PENYULUHA A. Persiapan 1. Identifikasi potensi wilayah, ekosistem perairan,
N PERIKANAN kebutuhan teknologi, pelaku utama, dan pelaku
usaha bidang perikanan
a. Mengumpulkan data/informasi tentang
potensi wilayah, ekosistem perairan, atau
permasalahan individu, kelompok, maupun
masyarakat perikanan
3) Primer
− Tingkat Kesulitan Sedang 0,054 0,004 13,500 Data
4) Sekunder
− Tingkat Kesulitan Sedang 0,034 0,004 8,500 Data
b. Membuat peta kegiatan usaha perikanan di
wilayah kerja penyuluhan
Tingkat Kesulitan Sedang 0,048 0,004 12,000 Peta
c. Membuat data monografi wilayah binaan 0,066 0,004 16,500 Monografi
d. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha 0,046 0,004 11,500 Rekap Rencana
kelompok pelaku utama perikanan Usaha
2. Perencanaan penyuluhan perikanan
a. Menyusun programa Penyuluhan Perikanan
1) Menyusun konsep programa Penyuluhan
Perikanan
− Tingkat Kecamatan
Anggota 0,027 0,004 6,750 Konsep Programa
2) Membahas konsep programa penyuluhan
perikanan
− Tingkat Kecamatan
Sebagai Peserta 0,012 0,004 3,000 Laporan
b. Menyusun rencana kerja penyuluh berbasis 0,056 0,004 14,000 Rencana Kerja
kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha Penyuluhan
B. Pelaksanaan 1. Penyusunan materi dan metode penyuluhan
20

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv)
(Wpk) Wpv
Akb/Kt 1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perikanan
b. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk:
− Media tertayang
klips/serial photo 0,027 0,004 6,750 klips/serial photo
2. Penerapan materi dan metode penyuluhan
perikanan
a. Melakukan kunjungan pembinaan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha dilakukan
oleh penyuluh kepada sasaran:
3) Perseorangan/anjangsana 0,010 0,004 2,500 Laporan
4) Kelompok 0,011 0,004 2,750 Laporan
b. Melaksanakan/melakukan demonstrasi
cara/hasil teknologi perikanan yang
direkomendasi
1) Tingkat Sederhana 0,080 0,004 20,000 Laporan
c. Melaksanakan kegiatan (per jenjang wilayah
adm):
6) Temu lapang bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Kecamatan 0,032 0,004 8,000 Laporan Temu
Lapang
7) Temu wicara bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Kecamatan 0,040 0,004 10,000 Laporan Temu Wicara
8) Temu usaha bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Desa/UKL 0,040 0,004 10,000 Laporan Temu Usaha
9) Mimbar sarasehan bagi kontak pelaku
utama dan pelaku usaha
Tingkat Kecamatan 0,036 0,004 9,000 Laporan Mimbar
Sarasehan
d. Menjadi intermedier pada kegiatan:
4) Temu wicara bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
21

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv)
(Wpk) Wpv
Akb/Kt 1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tingkat Kecamatan 0,008 0,004 2,000 Laporan dan Surat
Keterangan
5) Temu teknis bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Desa/UKL 0,008 0,004 2,000 Laporan dan Surat
Keterangan
6) Temu karya bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Desa/UKL 0,008 0,004 2,000 Laporan dan Surat
Keterangan
7) Temu usaha bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Desa/UKL 0,008 0,004 2,000 Laporan dan Surat
Keterangan
8) Mimbar sarasehan bagi kontak pelaku
utama dan pelaku usaha
Tingkat Kecamatan 0,008 0,004 2,000 Laporan dan Surat
Keterangan
e. Melaksanakan dan mendampingi kegiatan 0,037 0,004 9,250 Laporan dan Surat
widyakarya/widyawisata Keterangan
f. Menyusun materi/modul kursus bagi 0,061 0,004 15,250 Modul
pelaku utama
g. Menjadi fasilitator kursus bagi pelaku utama 0,014 0,004 3,500 Laporan
h. Melaksanakan kegiatan gelar teknologi 0,029 0,004 7,250 Laporan
perikanan
i. Melaksanakan penyuluhan massal pada 0,016 0,004 4,000 Laporan
pertemuan masyarakat nelayan,
pembudidaya ikan dan pengolah ikan dan
menjaga/memelihara sarana prasarana
perikanan dan umum (kelestarian dan
kebersihan lingkungan)
j. Melakukan bimbingan dalam pemecahan 0,011 0,004 2,750 Laporan
masalah pelaku utama yang berkonsultasi di
bidang perikanan
22

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv)
(Wpk) Wpv
Akb/Kt 1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Pengembangan swadaya dan swakarya pelaku
utama dan pelaku usaha bidang perikanan
a. Menumbuhkan kelembagaan kelompok
usaha/asosiasi pelaku utama perikanan
3) Menumbuhkembangkan kelembagaan 0,014 0,004 3,500 Laporan
kelompok pelaku utama dan / atau
pelaku usaha
b. Menumbuhkan dan menggalang kemitraan 0,012 0,004 3,000 Laporan
usaha kelompok dengan swasta
C. Evaluasi dan 1. Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan
Pelaporan penyuluhan perikanan
2. Mendiskusikan hasil evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan penyuluhan perikanan
1) Kabupaten/kota
sebagai peserta 0,008 0,004 2,000 Konsep
2) Kecamatan
sebagai penyaji 0,012 0,004 3,000 Konsep
sebagai peserta 0,008 0,004 2,000 Konsep
3. Evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan
perikanan
a. Mengumpulkan dan mengolah data bahan
evaluasi dampak penyuluhan perikanan
Tingkat Kecamatan 0,054 0,004 13,500 Data
b. Mendiskusikan konsep hasil evaluasi
dampak penyuluhan perikanan
3) Kabupaten/kota
sebagai peserta 0,008 0,004 2,000 Konsep
4) Kecamatan
sebagai peserta 0,008 0,004 2,000 Konsep
23

C. FORMULIR PENGHITUNGAN FORMASI JABATAN PENYULUH PERIKANAN PELAKSANA LANJUTAN


FORMULIR 3

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. PENYULUHA A. Persiapan 1. Identifikasi potensi wilayah, ekosistem perairan,
N PERIKANAN kebutuhan teknologi, pelaku utama, dan pelaku
usaha bidang perikanan
a. Mengumpulkan data/informasi tentang
potensi wilayah, ekosistem perairan, atau
permasalahan individu, kelompok, maupun
masyarakat perikanan
5) Primer
− Tingkat Kesulitan Tinggi 0,169 0,010 16,900 Data
b. Mengolah data/informasi tentang potensi
wilayah, ekosistem perairan, atau
permasalahan individu, kelompok, maupun
masyarakat perikanan
1) Tingkat Kesulitan Rendah 0,080 0,010 8,000 Data Olahan
c. Membuat data monografi wilayah binaan 0, 166 0,010 16,600 Monografi
d. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha 0,116 0,010 11,600 Rekap Rencana
kelompok pelaku utama perikanan Usaha
2. Perencanaan penyuluhan perikanan
a. Menyusun programa Penyuluhan Perikanan
3) Menyusun konsep programa Penyuluhan
Perikanan
a) Tingkat Kecamatan
− Ketua 0,140 0,010 14.000 Konsep Programa
b) Kabupaten/Kota
− sebagai penyaji 0,045 0,010 4,500 Laporan
− sebagai peserta 0,040 0,010 4,000 Laporan
c) Provinsi
− sebagai penyaji 0,050 0,010 5,000 Laporan
b. Menyusun rencana kerja penyuluh berbasis 0,140 0,010 14,000 Rencana Kerja
kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha Penyuluhan
24

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B. Pelaksanaan 1. Penyusunan materi dan metode penyuluhan
perikanan
c. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk:
1) Media Cetak
i. Leaflet 0,084 0,010 8,400 Leaflet
ii. Poster 0,069 0,010 6,900 Poster
iii. Booklet 0,120 0,010 12,000 Booklet

2. Penerapan materi dan metode penyuluhan


perikanan
a. Melakukan kunjungan pembinaan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha dilakukan
oleh penyuluh kepada sasaran:
1) Perseorangan/anjangsana 0,025 0,010 2,500 Laporan
2) Kelompok 0,027 0,010 2,700 Laporan
b. Melaksanakan/melakukan demonstrasi
cara/hasil teknologi perikanan yang
direkomendasi
2) Tingkat Sedang 0,300 0,010 30,000 Laporan
c. Melaksanakan uji coba lapang paket
teknologi perikanan spesifik lokasi
3) Tim (Tingkat Tinggi)
a) Anggota 0,300 0,010 30,000 Paket Teknologi

d. Melaksanakan kegiatan (per jenjang wilayah


adm):
1) Temu teknis bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Kecamatan 0,090 0,010 9,000 Laporan Temu Teknis
2) Temu karya bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Kecamatan 0,090 0,010 9,000 Laporan Temu Karya
3) Temu usaha bagi pelaku utama dan
25

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pelaku usaha
a) Tingkat Kecamatan 0,100 0,010 10,000 Laporan Temu Usaha
e. Menjadi intermedier pada kegiatan:
1) Temu lapang bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Kecamatan 0,020 0,010 2,000 Laporan dan Surat
Keterangan
2) Temu usaha bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Kecamatan 0,020 0,010 2,000 Laporan dan Surat
Keterangan
f. Melaksanakan dan mendampingi kegiatan 0,093 0,010 9,300 Laporan dan Surat
widyakarya/widyawisata Keterangan
g. Menyusun materi/modul kursus bagi 0,153 0,010 15,300 Modul
pelaku utama
h. Menyelenggarakan kursus bagi pelaku 0,078 0,010 7,800 Laporan
utama
i. Menjadi fasilitator kursus bagi pelaku utama 0,034 0,010 3,400 Laporan
j. Melaksanakan pendampingan magang usaha 0,113 0,010 11,300 Laporan
bagi pelaku utama
k. Melaksanakan penyuluhan massal pada 0,041 0,010 4,100 Laporan
pertemuan masyarakat nelayan,
pembudidaya ikan dan pengolah ikan dan
menjaga/memelihara sarana prasarana
perikanan dan umum (kelestarian dan
kebersihan lingkungan)
l. Melakukan bimbingan dalam pemecahan 0,028 0,010 2,800 Laporan
masalah pelaku utama yang berkonsultasi di
bidang perikanan
3. Pengembangan swadaya dan swakarya pelaku
utama dan pelaku usaha bidang perikanan
a. Menumbuhkan kelembagaan kelompok
usaha/asosiasi pelaku utama perikanan
4) Menumbuhkembangkan kelembagaan 0,026 0,010 2,600 Laporan
kelompok pelaku utama dan / atau
26

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pelaku usaha
b. Meningkatkan kemampuan kelembagaan 0,030 0,010 3,000 Laporan
pelaku utama dan/atau pelaku usaha
c. Menilai peningkatan kelas kemampuan 0,031 0,010 3,100 Laporan
kelompok pelaku utama perikanan
d. Menumbuhkan dan menggalang kemitraan 0,031 0,010 3,100 Laporan
usaha kelompok dengan swasta
4. Pengembangan wirausaha penyuluh perikanan
a. Menyusun proposal kewirausahaan 0,080 0,010 8,000 Proposal
b. Pendampingan wirausaha 0,030 0,010 3,000 Laporan
C. Evaluasi dan 1. Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan
Pelaporan penyuluhan perikanan
a. Mendiskusikan hasil evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan penyuluhan perikanan
3) Kabupaten/kota
a) sebagai peserta 0,020 0,010 2,000 Konsep
2. Evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan
perikanan
c. Mendiskusikan konsep hasil evaluasi
dampak penyuluhan perikanan
5) Kabupaten/kota
a) sebagai peserta 0,020 0,010 2,000 Laporan

6) Kecamatan
a) sebagai peserta 0,020 0,010 2,000 Laporan
3. Evaluasi penyuluhan spesifik lokasi, yang
terkait dengan kebijakan pembangunan
perikanan
a. Mengumpulkan dan mengolah data hasil 0,450 0,010 45,000 Data
evaluasi penyuluhan spesifik lokasi, yang
terkait dengan kebijakan pembangunan
perikanan
27

D. FORMULIR PENGHITUNGAN FORMASI JABATAN PENYULUH PERIKANAN PENYELIA


FORMULIR 4

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIA 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
N BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. PENYULUHAN A. Persiapan 1. Identifikasi potensi wilayah, ekosistem
PERIKANAN perairan, kebutuhan teknologi, pelaku utama,
dan pelaku usaha bidang perikanan

a. Mengolah data/informasi tentang potensi


wilayah, ekosistem perairan, atau
permasalahan individu, kelompok, maupun
masyarakat perikanan

1) Tingkat Kesulitan Sedang 0.020 15.350   Data Olahan 0.000


0.307
b. Membuat data monografi wilayah binaan 0.020 16.550   Monografi 0.000
0.331
c. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha 0.020 11.600   Rekap Rencana 0.000
kelompok pelaku utama perikanan Usaha
0.232
2. Perencanaan penyuluhan perikanan
a. Menyusun programa Penyuluhan
Perikanan
i. Menyusun konsep programa
Penyuluhan Perikanan
a) Tingkat Kabupaten/Kota
Anggota 0.129 0.020 6.450   Konsep Programa 0.000
ii. Membahas konsep programa
penyuluhan perikanan
a) Propinsi

(1) sebagai penyaji 0.020 5.500   Laporan 0.000


0.110
(2) sebagai peserta 0.020 4.500   Laporan 0.000
0.090
28

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIA 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
N BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Menyusun rencana kerja penyuluh 0.020 14.000   Rencana Kerja 0.000
berbasis kebutuhan pelaku utama dan Penyuluhan
0.280
pelaku usaha
B. Pelaksanaan 1. Penyusunan materi dan metode penyuluhan
perikanan

1) Media Tertayang
a) Bahan tayang 0.093 0.020 4.650 Bahan tayang 0.000
b) Film/video 0.250 0.020 12.500 Film/video 0.000
2) Media terdengar
a) Naskah radio 0.098 0.020 4.900 Naskah radio 0.000

2. Penerapan materi dan metode penyuluhan


perikanan
a. Melakukan kunjungan pembinaan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha dilakukan
oleh penyuluh kepada sasaran :

1) Perseorangan/anjangsana 0.049 0.020 2.450 Laporan 0.000


2) Kelompok 0.054 0.020 2.700 Laporan 0.000
b. Mendesain uji coba lapang paket teknologi 0.080 0.020 4.000 Disain 0.000
perikanan spesifik lokasi sebagai anggota
tim
c. Melaksanakan/melakukan demonstrasi
cara/hasil teknologi perikanan yang
direkomendasi
1) Tingkat tinggi 0.800 0.020 40.000 Laporan 0.000
d. Melaksanakan uji coba lapang paket
teknologi perikanan spesifik lokasi
1) Perorangan (Tingkat Sederhana) 0.400 0.020 20.000 Paket Teknologi 0.000
2) Tim (Tingkat Tinggi) 0.000
a) Ketua 0.800 0.020 40.000 Paket Teknologi 0.000
e. Melaksanakan kegiatan (per jenjang wilayah
adm):
1) Temu usaha bagi pelaku utama dan
29

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIA 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
N BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pelaku usaha

a) Tingkat Kabupaten/Kota 0.200 0.020 10.000 Laporan Temu 0.000


Usaha
f. Menjadi intermedier pada kegiatan:
3) Mimbar sarasehan bagi kontak pelaku
utama dan pelaku usaha
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0.040 0.020 2.000 Laporan dan surat 0.000
keterangan
g. Menyusun materi/modul kursus bagi 0.305 0.020 15.250 Modul 0.000
pelaku utama
h. Menjadi fasilitator kursus bagi pelaku 0.068 0.020 3.400 Laporan 0.000
utama

i. Melaksanakan penyuluhan massal pada 0.081 0.020 4.050 Laporan 0.000


pertemuan masyarakat nelayan,
pembudidaya ikan dan pengolah ikan dan
menjaga/memelihara sarana prasarana
perikanan dan umum (kelestarian dan
kebersihan lingkungan)

j. Melakukan bimbingan dalam pemecahan 0.056 0.020 2.800 Laporan 0.000


masalah pelaku utama yang berkonsultasi
di bidang perikanan
3. Pengembangan swadaya dan swakarya pelaku
utama dan pelaku usaha bidang perikanan
a. Menumbuhkan kelembagaan kelompok
usaha/asosiasi pelaku utama perikanan
1) Menumbuhkan koperasi/kelembagaan 0.058 0.020 2.900 Laporan 0.000
kelompok usaha pelaku utama
b. Menumbuhkan dan menggalang 0.062 0.020 3.100 Laporan 0.000
kemitraan usaha kelompok dengan
swasta
c. Mengelola media komunikasi dan 0.055 0.020 2.750 Laporan 0.000
informasi penyuluhan perikanan

C. Evaluasi dan 1. Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan


30

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) EFEKTIF KEGIATAN DALAM PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIA 1 (SATU) TAHUN**) VOLUME (Formasi
N BUTIR KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pelapioran penyuluhan perikanan
d. Mendiskusikan hasil evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan penyuluhan
perikanan
1) Kabupaten/kota
a) sebagai penyaji 0.060 0.020 3.000 Konsep 0.000
2. Evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan
perikanan

a. Mengumpulkan dan mengolah data


bahan evaluasi dampak penyuluhan
perikanan
1) Tingkat Kabupaten/Kota 0.520 0.020 26.000 Data 0.000
b. Mendiskusikan konsep hasil evaluasi
dampak penyuluhan perikanan
1) Kabupaten/Kota
a) sebagai peserta 0.040 0.020 2.000 Laporan 0.000
1) Kecamatan
a) sebagai penyaji 0.060 0.020 3.000 Laporan 0.000
3. Evaluasi penyuluhan spesifik lokasi, yang
terkait dengan kebijakan pembangunan
perikanan

a. Merumuskan laporan hasil evaluasi 0.062 0.020 3.100 Data 0.000


penyuluhan spesifik lokasi, yang terkait
dengan kebijakan pembangunan
perikanan
31

E. FORMULIR PENGHITUNGAN FORMASI JABATAN PENYULUH PERIKANAN PERTAMA


FORMULIR 5

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANTA WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT (Kt) EFEKTIF KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
BUTIR TAHUN**) KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5. PENYULUHAN A. Persiapan 1. Identifikasi potensi wilayah, ekosistem
PERIKANAN perairan, kebutuhan teknologi, pelaku utama,
dan pelaku usaha bidang perikanan
a. Mengumpulkan data/informasi Sekunder
Tingkat Kesulitan Tinggi tentang potensi
wilayah, ekosistem perairan, atau 0,120 0,010 12,000 Data 0,000
permasalahan individu, kelompok, maupun
masyarakat perikanan
b. Mengolah data/informasi tentang potensi
wilayah, ekosistem perairan, atau
permasalahan individu, kelompok, maupun 0,090 0,010 9,000 Data Olahan 0,000
masyarakat perikanan
c. Membuat data monografi wilayah binaan 0,166 0,010 16,600 Monografi 0,000
d. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha RekapRencana
kelompok pelaku utama perikanan 0,116 0,010 11,600 0,000
Usaha
2. Perencanaan penyuluhan perikanan
a. Menyusun programa penyuluhan Perikanan
1) Membahas programa penyuluhan
perikanan
a) Kabupaten / Kota
sebagai peserta Laporan
0,040 0,010 4,000   0,000
b) Kecamatan
(1) sebagai penyaji 0,050 0,010 5,000 Laporan 0,000
(2) sebagai pembahas 0,040 0,010 4,000 Laporan 0,000
(3) sebagai narasumber 0,040 0,010 4,000 Laporan 0,000
(4) sebagai peserta 0,030 0,010 3,000 Laporan 0,000
b. Menyusun rencana kerja penyuluhan 0,140 0,010 14,000 RencanaKerjaPen 0,000
32

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANTA WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT (Kt) EFEKTIF KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
BUTIR TAHUN**) KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
berbasis kebutuhan pelaku utama dan yuluhan
pelaku usaha.
B. Pelaksanaan 1.Penyusunan materi dan metode penyuluhan
perikanan
a. Menyusun materi penyuluhan dalam
bentuk :
1)Media cetak
a) Brosur 0,072 0,010 7,200 Brosur 0,000
b) Poster 0,069 0,010 6,900 Poster 0,000
c) Booklet 0,120 0,010 12,000 Booklet 0,000
2)Media tertayang
a) Bahan tayang 0,046 0,010 4,600 Bahantayang 0,000
b) Sound Slide 0,067 0,010 6,700 Sound Slide 0,000
c) Film/Video 0,125 0,010 12,500 Film / Video 0,000
d) Naskah TV 0,165 0,010 16,500 Naskah TV 0,000
3)Media terdengar
a) Naskah radio 0,049 0,010 4,900 Naskah radio 0,000
6. Penerapan materi dan metode penyuluhan
perikanan
a. Melakukan kunjungan pembinaan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha dilakukan
oleh penyuluh kepada sasaran :
1)Perseorangan/anjangsana 0,025 0,010 2,500 Laporan 0,000
2)Kelompok 0,027 0,010 2,700 Laporan 0,000
b. Melaksanakan/melakukan demonstrasi
cara/hasil teknologi perikanan yang
direkomendasi
1) Tingkat Sedang 0,300 0,010 30,000 Laporan 0,000
c. Menjadi intermedier pada kegiatan :
1) Temu Lapang bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Kecamatan 0,020 0,010 2,000 Laporandansurat
keterangan 0,000
33

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANTA WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT (Kt) EFEKTIF KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
BUTIR TAHUN**) KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2) Temu Wicara bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Kecamatan 0,020 0,010 2,000 Laporandansurat
keterangan 0,000
3) Temu Teknis bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Kecamatan 0,020 0,010 2,000 Laporandansurat
keterangan 0,000
4) Temu Karya bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Kecamatan 0,020 0,010 2,000 Laporandansurat
keterangan 0,000
5) Temu Usaha bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Kecamatan 0,020 0,010 2,000 Laporandansurat
keterangan 0,000
6) Mimbar Sarasehan bagi kontak pelaku
utama dan pelaku usaha
a) Tingkat Kecamatan 0,020 0,010 2,000 Laporandansurat
keterangan 0,000
d. Menyusun materi/modul kursus bagi 0,153 0,010 15,300 Modul
pelaku utama 0,000
e. Melaksanakan kegiatan gelar teknologi 0,072 0,010 7,200 Laporan
perikanan 0,000
f. Melaksanakan penyuluhan massal pada 0,041 0,010 4,100 Laporan 0,000
pertemuan masyarakat nelayan,pembudi
daya ikan dan pengolah ikan dan
menjaga/memelihara sarana prasarana
perikanan dan umum(kelestarian dan
kebersihan lingkungan)
g. Melakukan/melaksanakan penyuluhan
melalui :
1)Radio 0,010 0,010 1,000 BA penyiaran/ 0,000
3. Pengembangan swadaya dan swakarya pelaku
utama dan pelaku usaha bidang perikanan
a. Menumbuhkan kelembagaan kelompok
34

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANTA WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT (Kt) EFEKTIF KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
BUTIR TAHUN**) KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
usaha/asosiasi pelaku utama perikanan
1) Menumbuh kembangkan asosiasi 0,026 0,010 2,600 Laporan
kelembagaan pelaku utama dan/atau
pelaku usaha 0,000
b. Meningkatkan kemampuan kelembagaan 0,030 0,010 3,000 Laporan
pelaku utama dan/atau pelaku usaha 0,000
c. Menilai peningkatan kelas kemampuan 0,031 0,010 3,100 Laporan
kelompok pelaku utama perikanan 0,000
d. Menumbuhkan dan menggalang kemitraan 0,031 0,010 3,100 Laporan
usaha kelompok dengan swasta 0,000
5. Pengembangan wirausaha Penyuluh Perikanan
a.Pendampingan wirausaha 0,030 0,010 3,000 Laporan 0,000
C. Evaluasi dan 1.  Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan
Pelaporan penyuluhan perikanan
a. Mengevaluasi hasil pelaksanaan
penyuluhan perikanan
1) Tingkat Kecamatan 0,030 0,010 3,000 Laporan 0,000
b.Mendiskusikan hasil evaluasi pelaksanaan
penyuluhan perikanan
1)Kecamatan
a) sebagai penyaji 0,030 0,010 3,000 Konsep 0,000
b) sebagai pembahas 0,020 0,010 2,000 Konsep 0,000
c) sebagai peserta 0,020 0,010 2,000 Konsep 0,000
2. Evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan
perikanan
a. Mengumpulkan dan mengolah data bahan
evaluasi dampak penyuluhan perikanan
1)Tingkat Kecamatan 0,260 0,010 26,000 Data 0,000
b. Menganalisis data dan merumuskan konsep
hasil evaluasi dampak penyuluhan
perikanan
1)Tingkat Kecamatan 0,100 0,010 10,000 Data Olahan 0,000
c. Mendiskusikan konsep hasil evaluasi
dampak penyuluhan perikanan
35

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANTA WAKTU VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT (Kt) EFEKTIF KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) PENYELESAIAN DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
BUTIR TAHUN**) KEGIATAN JAK)
KEGIATAN (Wpv) Wpv
(Wpk)
1250
Akb/Kt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1)Kabupaten/Kota
a) sebagai peserta 0,020 0,010 2,000 Laporan 0,000
2)Kecamatan
a) sebagai penyaji 0,030 0,010 3,000 Laporan 0,000
b) sebagai pembahas 0,020 0,010 2,000 Laporan 0,000
c) sebagai peserta 0,020 0,010 2,000 Laporan 0,000
36

F. FORMULIR PENGHITUNGAN FORMASI JABATAN PENYULUH PERIKANAN MUDA


FORMULIR 6

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7. PENYULUHAN A. Persiapan 1. Identifikasi potensi wilayah, ekosistem
PERIKANAN perairan, kebutuhan teknologi, pelaku utama,
dan pelaku usaha bidang perikanan
a. Mengolah data/informasi tentang potensi
wilayah, ekosistem perairan, atau
permasalahan individu, kelompok, maupun
masyarakat perikanan
1)Tingkat Kesulitan Sedang 0,307 0,020 15,350   Data Olahan 0,000
b. Menganalisis data/informasi tentang 0,306 0,020 15,300   LaporanAnalisis 0,000
potensi wilayah, ekosistem perairan dan
permasalahan perikanan individu,
kelompok, maupun masyarakat
c. Membuat peta kegiatan usaha perikanan            
di wilayah kerja penyuluhan
1)Tingkat Kesulitan Sedang 0,239 0,020 11,950   Peta 0,000
d. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha 0,232 0,020 11,600   RekapRencana 0,000
kelompok Usaha
2. Perencanaan penyuluhan perikanan            
a. Menyusun programa penyuluhan            
Perikanan
1)Menyusun konsep programa penyuluhan            
Perikanan
a) Tingkat Provinsi            
Anggota 0,120 0,020 6,000   KonsepPrograma 0,000
b) Tingkat Kabupaten/Kota            
Anggota 0,129 0,020 6,450   KonsepPrograma 0,000
c) Tingkat Kecamatan            
Ketua 0,280 0,020 14,015   KonsepPrograma 0,000
2)Membahas programa penyuluhan            
37

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perikanan
a) Provinsi            
(1) sebagai peserta 0,090 0,020 4,500   Laporan 0,000
b) Kabupaten / Kota            
(1) sebagai penyaji 0,090 0,020 4,500   Laporan 0,000
(2) sebagai pembahas 0,080 0,020 4,000   Laporan 0,000
(3) sebagai narasumber 0,080 0,020 4,000   Laporan 0,000
b.Menyusun rencana kerja penyuluhan 0,280 0,020 14,000   RencanaKerjaPeny 0,000
berbasis kebutuhan pelaku utama dan uluhan
pelaku usaha.
B. Pelaksanaan 1. Penyusunan materi dan metode penyuluhan            
perikanan
a.Menyusun materi penyuluhan dalam            
bentuk :
1)Media cetak            
a) Leaflet 0,169 0,020 8,450   Leaflet 0,000
b) Folder 0,114 0,020 5,700   Folder 0,000
c) Baliho 0,120 0,020 6,000   Baliho 0,000
2) Media tertayang            
a) Bahantayang 0,093 0,020 4,650   Bahantayang 0,000
b) klips/serial photo 0,133 0,020 6,650   Klips/serial photo 0,000
c) Film/Video 0,250 0,020 12,500   Film / Video 0,000
d) Naskah TV 0,330 0,020 16,500   Naskah TV 0,000
e) Jingle/Iklan layanan masyarakat 0,160 0,020 8,000   Jingle / 0,000
Iklanlayananmasy
arakat
f) Blogger 0,120 0,020 6,000   Blogger 0,000
3)Media terdengar            
a) Naskah radio 0,098 0,020 4,900   Naskah radio 0,000
b) Jingle/iklanlayananmasyarakat 0,240 0,020 12,000   Jingle/iklanlayana 0,000
n
2. Penerapan materi dan metode penyuluhan         masyarakat  
perikanan
a. Mendisain uji coba lapang paket teknologi            
38

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perikanan spesifik lokasi
1)Tim            
a) Anggota 0,080 0,020 4,000   Disain 0,000
c.Mengkaji/menguji teknologi            
perikanan yang direkomendasi
1)Tingkat Sederhana 0,400 0,020 20,000   PaketKajian/UjiTe 0,000
knologi
d.Melaksanakan/melakukan            
demonstrasi cara/hasil teknologi
perikanan yang direkomendasi
2)Tingkat Tinggi 0,800 0,020 40,000   Laporan 0,000
e.Melaksanakan uji coba lapang paket            
teknologi perikanan spesifik lokasi
1)Tingkat Sedang (Perorangan) 0,800 0,020 40,000   PaketTeknologi 0,000
2)Tingkat Tinggi (Tim)            
a) Anggota 0,600 0,020 30,000   PaketTeknologi 0,000
f.Mendiskusikan hasil            
pengkajian/pengujian teknologi
a)sebagai peserta 0,050 0,020 2,500   Laporan 0,000
g.Mengevaluasi penerapan teknologi            
perikanan yang direkomendasi :
1)tingkat sederhana 0,120 0,020 6,000   Laporan 0,000
h.Melaksanakan kegiatan (per jenjang            
wilayah administrasi):
1)Temu Wicara bagi pelaku utama dan            
pelaku usaha
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0,200 0,020 10,000   Lap. TemuWicara 0,000
2)Temu Teknis bagi pelaku utama dan            
pelaku usaha
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0,180 0,020 9,000   Lap. TemuTeknis 0,000
3)Temu Karya bagi pelaku utama dan            
pelaku usaha
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0,180 0,020 9,000   Lap. TemuKarya 0,000
4)Temu Usaha bagi pelaku utama dan            
pelaku usaha
39

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0,200 0,020 10,000   Lap. Temu Usaha 0,000
5)Mimbar Sarasehan bagi kontak pelaku   0,020 0,000     0,000
utama dan pelaku usaha
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0,180 0,020 9,000   Lap. 0,000
MimbarSarasehan
6)Temu Pakar dalam pengembangan            
metode/materi Penyuluhan bagi pelaku utama
dan pelaku usaha
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0,200 0,020 10,000   Lap. 0,000
TemuPakarPenyul
uhan
i.Menjadi intermedier pada kegiatan :            
1)Temu Wicara bagi pelaku utama dan pelaku            
usaha
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0,040 0,020 2,000   Laporandansuratk 0,000
eterangan
2)
TemuTeknisbagipelakuutamadanpelakuusaha
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0,040 0,020 2,000   Laporandansuratk 0,000
eterangan
3) TemuKaryabagipelakuutamadanpelakuusaha            
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0,040 0,020 2,000   Laporandansuratk 0,000
eterangan
4) Temu Usaha            
bagipelakuutamadanpelakuusaha
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0,040 0,020 2,000   Laporandansuratk 0,000
eterangan
5)            
MimbarSarasehanbagikontakpelakuutamadanp
elakuusaha
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0,040 0,020 2,000   Laporandansuratk 0,000
eterangan
6)            
Temupakardalampengembanganmetode/materi
penyuluhanbagipelakuutamadanpelakuusaha
a) Tingkat Kabupaten/Kota 0,040 0,020 2,000   Laporandansuratk 0,000
eterangan
j.Mendisain dan membuat display pameran 0,136 0,020 6,800   Disainpameran 0,000
40

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pembangunan perikanan
k.Melakukan/melaksanakan penyuluhan melalui :
1)Radio 0,020 0,020 1,000   BA penyiaran/ 0,000
2) Televisi 0,020 0,020 1,000   BA penyiaran 0,000
l.Melakukan bimbingan dalam pemecahan 0,056 0,020 2,800   Laporan 0,000
masalah pelaku utama yang berkonsultasi di
bidang perikanan
3Pengembangan swadaya dan swakarya pelaku
utama dan pelaku usaha bidang perikanan
a.Menumbuhkan kelembagaan kelompok 0,058 0,020 2,900   Laporan 0,000
usaha/asosiasi pelaku utama perikanan
b.Menumbuhkan dan menggalang kemitraan 0,062 0,020 3,100   Laporan 0,000
usaha kelompok dengan swasta
c.Membangun jejaring kerja antar            
kelompok/asosiasi
1)Tingkat Kabupaten/Kota 0,140 0,020 7,000   Laporan 0,000
d.Melakukan penilaian perlombaan usaha            
perikanan antar kelembagaan
kelompok/asosiasi
1)Tingkat Kabupaten/Kota 0,080 0,020 4,000   Laporan 0,000
e.Mengelola media komunikasi dan informasi 0,055 0,020 2,750   Laporan 0,000
penyuluhan perikanan
4.Pengembangan wirausaha Penyuluh Perikanan
a.Menyusun proposal kewirausahaan 0,160 0,020 8,000   Proposal 0,000
b.Mengevaluasi hasil dan manfaat wirausaha 0,080 0,020 4,000   Laporan 0,000

C. Evaluasi dan 1.Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan


Pelaporan penyuluhan perikanan
1)Tingkat Kabupaten/Kota 0,060 0,020 3,000   Laporan 0,000
b.Mendiskusikan hasil evaluasi            
pelaksanaan penyuluhan perikanan
1)Provinsi            
a) sebagai peserta 0,040 0,020 2,000   Konsep 0,000
2)Kabupaten/Kota
41

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a) sebagai penyaji 0,060 0,020 3,000   Konsep 0,000
b) sebagai pembahas 0,040 0,020 2,000   Konsep 0,000
c) sebagai peserta 0,040 0,020 2,000   Konsep 0,000
3)Kecamatan            
a) sebagai narasumber 0,040 0,020 2,000   Konsep 0,000
2.Evaluasi dampak pelaksanaan
penyuluhan perikanan
a.Mengumpulkan dan mengolah data bahan
evaluasi dampak penyuluhan perikanan
1)Tingkat Provinsi 0,900 0,020 45,000   Data 0,000
b.Menganalisis data dan merumuskan            
konsep hasil evaluasi dampak
penyuluhan perikanan
1)Tingkat Kabupaten/Kota 0,440 0,020 22,000   Data Olahan 0,000
c.Mendiskusikan konsep hasil evaluasi            
dampak penyuluhan perikanan
1)Provinsi            
a) sebagai peserta 0,040 0,020 2,000   Laporan 0,000
2)Kabupaten/Kota            
a) sebagai penyaji 0,060 0,020 3,000   Laporan 0,000
b) sebagai pembahas 0,040 0,020 2,000   Laporan 0,000
3)Kecamatan            
a) sebagai narasumber 0,040 0,020 2,000   Laporan 0,000
3.Evaluasi penyuluhan spesifik lokasi, yang            
terkait dengan kebijakan pembangunan
perikanan
a.Mengumpulkan dan mengolah data 0,900 0,020 45,000   Data danNaskah 0,000
hasil evaluasi penyuluhan spesifik
lokasi, yang terkait dengan kebijakan
pembangunan perikanan
42

G. FORMULIR PENGHITUNGAN FORMASI JABATAN PENYULUH PERIKANAN MADYA


FORMULIR 7

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. PENYULUHAN A. Persiapan 1. Identifikasi potensi wilayah, ekosistem
PERIKANAN perairan, kebutuhan teknologi, pelaku utama,
dan pelaku usaha bidang perikanan

a. Mengolah data/informasi tentang potensi


wilayah, ekosistem perairan, atau
permasalahan individu, kelompok, maupun
masyarakat perikanan

1) Tingkat Kesulitan Tinggi 0.606 0.030 20.200 Data Olahan 0.000


b. Membuat peta kegiatan usaha perikanan
di wilayah kerja penyuluhan

1) Tingkat Kesulitan Tinggi 0.525 0.030 17.500 Peta 0.000

c. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha 0.348 0.030 11.600 Rekap Rencana 0.000
kelompok pelaku utama perikanan Usaha

d. Merumuskan kebutuhan teknologi 0.600 0.030 20.000 Laporan Rumusan 0.000


perikanan Teknologi

2. Perencanaan penyuluhan perikanan


a. Menyusun programa penyuluhan Perikanan

1) Menyusun konsep programa penyuluhan


Perikanan
43

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a) Tingkat Nasional

Anggota 0.180 0.030 6.000 Konsep Programa 0.000


b) Tingkat Provinsi
Ketua 0.360 0.030 12.000 Konsep Programa 0.000
c) Tingkat Kabupaten/Kota
Ketua 0.360 0.030 12.000 Konsep Programa 0.000
2) Membahas programa penyuluhan
perikanan
a) Tingkat Nasional
(1) sebagai peserta 0.150 0.030 5.000 Laporan 0.000
b) Provinsi
(1) sebagai penyaji 0.165 0.030 5.500 Laporan 0.000
(2) sebagai pembahas 0.135 0.030 4.500 Laporan 0.000
(3) sebagai narasumber 0.135 0.030 4.500 Laporan 0.000
b. Menyusun rencana kerja penyuluhan 0.420 0.030 14.000 Rencana Kerja 0.000
berbasis kebutuhan pelaku utama dan Penyuluhan
pelaku usaha.

B. Pelaksanaan 1. Penyusunan materi dan metode penyuluhan


perikanan

a. Menyusun materi penyuluhan dalam


bentuk :
1) Media tertayang
a) Bahan tayang 0.139 0.030 4.633 Bahan tayang 0.000
b) Film/Video 0.375 0.030 12.500 Film / Video 0.000
c) Naskah TV 0.495 0.030 16.500 Naskah TV 0.000
d) Blogger 0.180 0.030 6.000 Blogger 0.000
2) Media terdengar
a) Naskah radio 0.146 0.030 4.867 Naskah radio 0.000
2. Penerapan materi dan metode penyuluhan
perikanan
44

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a. Mendisain uji coba lapang paket teknologi
perikanan spesifik lokasi

1) Perorangan 0.240 0.030 8.000 Disain 0.000


2) Tim (Ketua) 0.180 0.030 6.000 Disain 0.000
b. Mengkaji/menguji teknologi perikanan
yang direkomendasi

1) Tingkat Sedang 0.900 0.030 30.000 Paket Kajian/Uji 0.000


Teknologi
c. Melaksanakan uji coba lapang paket
teknologi perikanan spesifik lokasi

1) Tingkat Tinggi (Tim)


a) Ketua 1.200 0.030 40.000 Paket Teknologi 0.000
d. Mendiskusikan hasil
pengkajian/pengujian teknologi

1) sebagai penyaji 0.120 0.030 4.000 Laporan 0.000

e. Mengevaluasi penerapan teknologi


perikanan yang direkomendasi :

1) tingkat sedang 0.180 0.030 6.000 Laporan 0.000

f. Melaksanakan kegiatan (per jenjang


wilayah administrasi):

1) Temu Wicara bagi pelaku utama dan


pelaku usaha
a) Tingkat Provinsi 0.300 0.030 10.000 Lap. Temu Wicara 0.000
2) Temu Teknis bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Provinsi 0.270 0.030 9.000 Lap. Temu Teknis 0.000
3) Temu Karya bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Provinsi 0.270 0.030 9.000 Lap. Temu Karya 0.000
4) Temu Usaha bagi pelaku utama dan
45

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pelaku usaha
a) Tingkat Provinsi 0.300 0.030 10.000 Lap. Temu Usaha 0.000
5) Mimbar Sarasehan bagi kontak pelaku
utama dan pelaku usaha
a) Tingkat Provinsi 0.270 0.030 9.000 Lap. Mimbar 0.000
Sarasehan
6) Temu Pakar dalam pengembangan
metode/materi Penyuluhan bagi pelaku
utama dan pelaku usaha
a) Tingkat Provinsi 0.300 0.030 10.000 Lap. Temu Pakar 0.000
Penyuluhan
g. Menjadi intermedier pada kegiatan :

1) Temu Wicara bagi pelaku utama dan


pelaku usaha
a) Tingkat Provinsi Laporan dan surat
0.060 0.030 2.000 0.000
keterangan
2) Temu Teknis bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Provinsi Laporan dan surat
0.060 0.030 2.000 0.000
keterangan
3) Temu Karya bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Provinsi Laporan dan surat
0.060 0.030 2.000 0.000
keterangan
4) Temu Usaha bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
a) Tingkat Provinsi Laporan dan surat
0.060 0.030 2.000 0.000
keterangan
5) Mimbar Sarasehan bagi kontak pelaku
utama dan pelaku usaha
a) Tingkat Provinsi Laporan dan surat
0.060 0.030 2.000 0.000
keterangan
6) Temu pakar dalam pengembangan
metode/materi penyuluhan bagi pelaku
utama dan pelaku usaha
a) Tingkat Provinsi
h. Melakukan/melaksanakan penyuluhan
melalui :
46

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1) Radio 0.030 0.030 1.000 BA 0.000
penyiaran/Surat
Keterangan
2) Televisi 0.030 0.030 1.000 BA 0.000
penyiaran/Surat
Keterangan
3. Pengembangan swadaya dan swakarya pelaku
utama dan pelaku usaha bidang perikanan
a. Menumbuhkan dan menggalang 0.093 0.030 3.100 Laporan 0.000
kemitraan usaha kelompok dengan
swasta
b. Membangun jejaring kerja antar
kelompok/asosiasi
2) Tingkat Provinsi 0.450 0.030 15.000 Laporan 0.000
c. Melakukan penilaian perlombaan usaha
perikanan antar kelembagaan
kelompok/asosiasi
2) Tingkat Provinsi 0.240 0.030 8.000 Laporan 0.000
d. Mengelola media komunikasi dan 0.083 0.030 2.767 Laporan 0.000
informasi penyuluhan perikanan
4. Pengembangan laboratorium/klinik
penyuluhan perikanan

a. Mendisain laboratorium/klinik 1.200 0.030 40.000 Disain 0.000


penyuluhan perikanan

C. Evaluasi dan 1. Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan


Pelaporan penyuluhan perikanan
a. Menyiapkan instrumen monitoring dan 1.200 0.030 40.000 Instrumen 0.000
evaluasi pelaporan hasil pelaksanaan
penyuluhan perikanan
b. Mengevaluasi hasil pelaksanaan
penyuluhan perikanan
1) Tingkat Provinsi 0.090 0.030 3.000 Laporan 0.000
c. Mendiskusikan hasil evaluasi pelaksanaan
penyuluhan perikanan
1) Nasional
a) sebagai peserta 0.060 0.030 2.000 Konsep 0.000
47

N UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
O BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2) Provinsi
a) sebagai penyaji 0.090 0.030 3.000 Konsep 0.000
b) sebagai pembahas 0.060 0.030 2.000 Konsep 0.000
c) sebagai narasumber 0.060 0.030 2.000 Konsep 0.000
3) Kabupaten/Kota
a) sebagai narasumber 0.060 0.030 2.000 Konsep 0.000
2. Evaluasi dampak pelaksanaan
penyuluhan perikanan
a. Mengumpulkan dan mengolah data bahan
evaluasi dampak penyuluhan perikanan
1) Tingkat Nasional 1.800 0.030 60.000 Data 0.000
b. Menganalisis data dan merumuskan konsep
hasil evaluasi dampak penyuluhan
perikanan
2) Tingkat Provinsi 1.050 0.030 35.000 Data Olahan 0.000
c. Mendiskusikan konsep hasil evaluasi
dampak penyuluhan perikanan
1) Nasional
a) sebagai peserta 0.060 0.030 2.000 Laporan 0.000
2) Provinsi
a) sebagai penyaji 0.090 0.030 3.000 Laporan 0.000
b) sebagai pembahas 0.060 0.030 2.000 Laporan 0.000
c) sebagai narasumber 0.060 0.030 2.000 Laporan 0.000
3) Kabupaten/Kota
c) sebagai narasumber 0.060 0.030 2.000 Laporan 0.000
3. Evaluasi penyuluhan spesifik lokasi, yang
terkait dengan kebijakan pembangunan
perikanan
a. Menyusun instrumen evaluasi penyuluhan 1.200 0.030 40.000 Instrumen 0.000
spesifik lokasi yang terkait dengan
kebijakan pembangunan perikanan
48

H. FORMULIR PENGHITUNGAN FORMASI JABATAN PENYULUH PERIKANAN UTAMA


FORMULIR 8

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. PENYULUHA A. Persiapan 1. Identifikasi potensi wilayah, ekosistem
N PERIKANAN perairan, kebutuhan teknologi, pelaku utama,
dan pelaku usaha bidang perikanan
a. Menyusun rancang bangun/rekayasa 0,726 0,040 18,150 Konsep Rancang
bisnis berbasis perikanan Bangun
b. Menyusun konsep instrumen pengukuran 0, 800 0,040 20,000 Konsep
kelas kelompok pelaku utama dan/atau
pelaku usaha di bidang perikanan
2. Perencanaan penyuluhan perikanan
a. Menyusun programa Penyuluhan
Perikanan
1) Menyusun konsep programa
Penyuluhan Perikanan
Tingkat Nasional
− Ketua 0,480 0,040 12.000 Konsep Programa
2) Membahas programa penyuluhan 0,040
perikanan

Tingkat Nasional
− Sebagai Penyaji 0,240 0,040 6,000 Laporan
− Sebagai pembahas 0,200 0,040 5,000 Laporan
− sebagai narasumber 0,200 0,040 5,000 Laporan
49

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Menyusun rencana kerja penyuluh 0,560 0,040 14,000 Rencana Kerja
berbasis kebutuhan pelaku utama dan Penyuluhan
pelaku usaha
B. Pelaksanaan 1. Penyusunan materi dan metode penyuluhan
perikanan
d. Menyusun materi penyuluhan dalam
bentuk:
1) Media tertayang
i. Bahan tayang 0,185 0,040 4,625 Bahan tayang
ii. Film/Video 0,500 0,040 12,500 Film / Video
iii. Naskah TV 0,660 0,040 16,500 Naskah TV
iv. Blogger 0,240 0,040 6,000 Blogger
2) Media terdengar
Naskah radio 0,195 0,040 4,875 Naskah radio
2. Penerapan materi dan metode penyuluhan
perikanan
a. Mengkaji/menguji teknologi perikanan yang
direkomendasi
Tingkat Tinggi 1,600 0,040 40,000 Paket Kajian/Uji
Teknologi
b. Mendiskusikan hasil pengkajian/pengujian
teknologi
1) sebagai pembahas 0,100 0,040 2,500 Laporan
2) sebagai narasumber 0,100 0,040 2,500 Laporan
c. Mengevaluasi penerapan teknologi
perikanan yang direkomendasi :
1) tingkat tinggi 0,240 0,040 6,000 Laporan
d. Melaksanakan kegiatan (per jenjang wilayah
adm):
1) Temu Wicara bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Nasional 0,400 0,040 10,000 Lap. Temu Wicara
2) Temu teknis bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Kecamatan 0,360 0,040 9,000 Lap. Temu Teknis
50

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3) Temu karya bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Kecamatan 0,360 0,040 9,000 Laporan Temu
karya
4) Temu usaha bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Nasional 0,400 0,040 10,000 Laporan Temu
usaha
5) Mimbar Sarasehan bagi kontak pelaku
utama dan pelaku usaha
Tingkat Nasional 0,360 0,040 9,000 Lap. Mimbar
Sarasehan
6) Temu Pakar dalam pengembangan
metode/materi Penyuluhan bagi pelaku
utama dan pelaku usaha
Tingkat Nasional 0,400 0,040 10,000 Lap. Temu Pakar
Penyuluhan
e. Menjadi intermedier pada kegiatan:
1) Temu Wicara bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Nasional 0,080 0,040 2,000 Laporan dan surat
keterangan
2) Temu Teknis bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Nasional 0,080 0,040 2,000 Laporan dan surat
keterangan
3) Temu Karya bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Nasional 0,080 0,040 2,000 Laporan dan surat
keterangan
4) Temu Usaha bagi pelaku utama dan
pelaku usaha
Tingkat Nasional 0,080 0,040 2,000 Laporan dan surat
keterangan
5) Mimbar Sarasehan bagi kontak pelaku
utama dan pelaku usaha
51

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tingkat Nasional 0,080 0,040 2,000 Laporan dan Surat
Keterangan
6) Temu pakar dalam pengembangan
metode/materi penyuluhan bagi pelaku
utama dan pelaku usaha
Tingkat Nasional 0,080 0,040 2,000 Laporan dan Surat
Keterangan
f. Menjadi narasumber temu pakar 0,240 0,040 6,000 Laporan dan SPT
penyuluhan
g. Melakukan/melaksanakan penyuluhan
melalui :
a) Radio 0,040 0,040 1,000 BA penyiaran/Surat
Keterangan
b) Televisi 0,040 0,040 1,000 BA penyiaran/Surat
Keterangan
3. Pengembangan swadaya dan swakarya pelaku
utama dan pelaku usaha bidang perikanan
a. Menumbuhkan dan menggalang kemitraan 0,123 0,040 2,600
usaha kelompok dengan swasta
b. Membangun jejaring kerja antar Laporan
kelompok/asosiasi
1) Tingkat Nasional 1,200 0,040 16,000
c. Melakukan penilaian perlombaan usaha Laporan
perikanan antar kelembagaan
kelompok/asosiasi
1) Tingkat Nasional 0,640 0,040 16,000 Laporan
d. Mengelola media komunikasi dan informasi 0,110 0,040 2,750 Laporan
penyuluhan perikanan
4. Pengembangan laboratorium/klinik
penyuluhan perikanan
c. Evaluasi umpan balik manfaat 0,400 0,040 10,000 Proposal
laboratorium/klinik penyuluhan perikanan

C. Evaluasi dan 1. Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan


Pelaporan penyuluhan perikanan
a. Mengevaluasi hasil pelaksanaan
52

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN (DITENTUKAN ANGKA KONSTANT WAKTU EFEKTIF VOLUME TOTAL WAKTU PENENTUAN
BERDASARKAN UNSUR UTAMA)*) KREDIT A (Kt) PENYELESAIAN KEGIATAN PENYELESAIAN FORMASI
(Akb)*) BUTIR DALAM 1 (SATU) VOLUME (Formasi
KEGIATAN (Wpk) TAHUN**) KEGIATAN JAK)
(Wpv) Wpv
Akb/Kt
1250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
penyuluhan perikanan
Tingkat Nasional 0,120 0,040 3,000 Laporan
b. Mendiskusikan hasil evaluasi pelaksanaan
penyuluhan perikanan
1) Tingkat Nasional
a) sebagai penyaji 0,120 0,040 3,000 Konsep
b) sebagai pembahas 0,080 0,040 2,000 Konsep
c) sebagai narasumber 0,080 0,040 2,000 Konsep
2. Evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan
perikanan
a. Menyusun instrumen evaluasi dampak 0,800 0,040 20,000 Laporan
pelaksanaan penyuluhan perikanan
b. Menganalisis data dan merumuskan konsep
hasil evaluasi dampak penyuluhan
perikanan
Tingkat Nasional 2,000 0,040 50,000 Data Olahan

c. Mendiskusikan konsep hasil evaluasi


dampak penyuluhan perikanan
a) sebagai penyaji 0,160 0,040 4,000 Laporan
b) sebagai pembahas 0,080 0,040 2,000 Laporan
c) sebagai narasumber 0,080 0,040 2,000 Laporan
3. Evaluasi penyuluhan spesifik lokasi, yang
terkait dengan kebijakan pembangunan
perikanan
Mengumpulkan dan mengolah data hasil 0,123 0,040 3,075 Data
evaluasi penyuluhan spesifik lokasi, yang
terkait dengan kebijakan pembangunan
perikanan

Anda mungkin juga menyukai