Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

CONTOH KASUS DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN DENGAN


TRANSTEORITICAL MODEL
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Semester V
Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu Ibu Elisa Ulfiana,S.SiT,M.Kes

Disusun oleh :
1. Puspita Harumningtyas (P1337424418022)
2. Faradila Puspita Sari (P1337424418025)
3. Faith Nurul Karimah (P1337424418026)
4. Rezza Salistina Azzahra (P1337424418029)
5. Fitria Candra Fera (P1337424418030)
6. Desta Marsahusna Wanggy (P1337424418033)
7. Hesti Wulan Safitri (P1337424418036)
8. Ayu Titi Setiyowati (P1337424418041)
9. Rasikha Syauqani Mustika (P1337424418042)
10. Sukma Dewi Ayuningtyas (P1337424418044)

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Promosi Kesehatan
Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapat banyak bantuan oleh
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua yang tidak pernah lelah memberikan motivasi dan doa dalam
penyelesaian makalah ini.
2. Ibu Elisa Ulfiana,S.SiT,M.Kes selaku dosen mata kuliah Promosi Kesehatan yang
telah memberikan tugas makalah dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
3. Teman-teman kelas S1 terapan kebidanan Semarang yang telah memberikan
motivasi dan saran-saran dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.
Besar harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai informasi
ataupun pengetahuan bagi pembaca dan dapat menjadi literatur guna membantu
mahasiswa dalam belajar mata kuliah Promosi Kesehatan.

Semarang, 15 Agustus 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Pengertian Transteoritical Model.............................................................................3
B. Tahap-Tahap Transteoritical Model.........................................................................4
C. Contoh kasus Transteoritical Model........................................................................5
1. Contoh Kasus.......................................................................................................5
2. Pembahasan..........................................................................................................6
3. Nilai Promosi Kesehatan......................................................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
The Transtheoretical Model menurut Prochaska dan Diclement (1983)
adalah suatu model yang integratif tentang suatu perubahan perilaku. Model
ini merupakan kunci  pembangun dari teori lain yang terintegrasi. Model ini
menguraikan bagaimana orang-orang memodifikasi perilaku masalah atau
memperoleh suatu perilaku yang positif dari perubahan  perilaku tersebut.
Model ini adalah suatu perubahan yang disengaja untuk mengambil
suatu keputusan dari individu tersebut. Model ini juga melibatkan emosi,
pengamatan dan perilaku, serta melibatkan pula suatu kepercayaan diri. Model
ini sebelumnya telah berlaku untuk suatu perilaku dari permasalahan yang
luas.
Model ini meliputi upaya untuk berhenti merokok, latihan (olahraga),
diet bagi yang kelebihan berat badan, dampak negatif alkohol, pengendalian
berat/beban, penggunaan kondom dalam upaya untuk mencegah HIV,
perubahan keorganisasian, penggunaan sunscreens untuk mencegah kanker
kulit, obat/racun yang berbahaya, pemenuhan medis dan menekan
manajemen. Dari aplikasi ini akan diuraikan secara detil. Tentang upaya untuk
berhenti merokok.Yang diteliti telah menghadirkan area dengan baik di mana
tersedia  berbagai test dari model dan intervensi efektif yang didasarkan pada
model yang telah dikembangkan dan dievaluasi di berbagai
percobaan/pengadilan yang klinis. Yang  belakangan ini menghadirkan suatu
area permasalahan di mana riset yang didasarkan pada Transtheoretical Model
adalah suatu proses langkah-langkah dan perkembanganya.

B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian dari Transteoritical Model?
b. Bagaimana tahapan-tahapan dari Transteoritical Model?

1
c. Bagaiman contoh kasus dari Transteoritical Model?
C. Tujuan
a. Menjelaskan pengertian tentang Transteoritical Model.
b. Menjelaskan tahapan-tahapan dari Transteoritical Model.
c. Menjelaskan dan Memahami contoh kasus dari Transteoritical Model.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Transteoritical Model


Transtheoretical model adalah teori yang menilaikesiapan individu
untuk bertindak atau berperilaku sehat, dan membuat strategi atau proses-
proses perubahan untuk membantu individu melalui tahapan perubahan ke
tahap aksi dan pemeliharaan.
Menurut teori ini, individu yang paling mungkin sukses mengubah
perilaku adalah individu yang melakukan usaha berdasarkan strategi yang
sesuai dengan tahap kesiapan untuk berubah. Dasar teori transtheoretical
model adalah perubahan perilaku merupakan suatu proses dan setiap orang
berada pada tingkat yang berlainan berhubungan dengan motivasi dan
kesiapan untukberubah.
Suatu model yang teoritis tentang perilaku ubah, yang telah (menjadi)
basis untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk mempromosikan
perubahan perilaku kesehatan. Transtheoretical Model ( Prochaska&
Diclemente, 1983; Prochaska, DiClemente, & Norcross, 1992; Prochaska &
Velicer, 1997) adalah suatu model yang integratif tentang perubahan perilaku.
Kunci membangun dari teori lainnya terintegrasi. Model menguraikan
bagaimana orang-orang memodifikasi suatu perilaku masalah atau
memperoleh suatu perilaku yang positif. Pengaturan yang pusat membangun
dari model adalah Langkah-langkah perubahan. Model juga meliputi satu
rangkaian variabel yang mandiri, proses merubah perilaku, dan satu rangkaian
hasil mengukur, termasuk Decisional Balance dan timbangan Temptation.
Processes from Change adalah sepuluh aktivitas perilaku dan teori yang
memudahkan perubahan. Model ini akan diuraikan di detil yang lebih besar di
bawah.

3
B. Tahap-Tahap Transteoritical Model
Transtheoretical Model yang diperkenalkan oleh James Prochaska,
John Norcross dan Carlo DiClemente (1994) dalam W. F, Velicer, dkk.
(1998), menggambarkan bahwa seseorang dianggap berhasil dan
permanen mengadopsi suatu perilaku bila telah melalui lima “tahap
perubahan” meliputi:
a. Pra Perenungan (Precontemplation)
Tahap manakala seseorang tidak peduli untuk melakukan aksi
terhadap masa depan yang dapat diperkirakan, biasanya diukur dalam
enam bulan berikutnya. Orang pada tahap ini disebabkan oleh tidak
tahu atau kurang tahu mengenai konsekuensi suatu perilaku atau
mereka telah mencoba berubah beberapa kali dan patah semangat
terhadap kemampuan berubahnya.
b. Perenungan (Contemplation)
Tahap manakala seseorang peduli untuk berubah pada enam
bulan berikutnya. Mereka lebih peduli kemungkinan perubahan tetapi
seringkali peduli terhadap kosenkuensi secara akut. Keseimbangan
antara biaya dan keuntungan perubahan dapat menimbulkan amat
sangat ambivalen, sehingga dapat menahan seseorang dalam tahap ini
untuk waktu yang lama.
c. Persiapan (Preparation)
Tahap manakala seseorang peduli melakukan aksi dengan
segera di masa mendatang, biasanya diukur bulan berikutnya. Mereka
telah secara khusus melakukan beberapa aksi yang signifikan pada
tahun sebelumnya.
d. Aksi (Action)
Tahap manakala seseorang telah membuat modifikasi yang
spesifik dan jelas pada gaya hidupnya selama enam bulan terakhir.
Karena aksi ini dapat diamati, perubahan perilaku sering setarakan

4
sebagai aksi. Dalam Transtheoretical Model, aksi hanya satu dari lima
tahap, tidak semua modifikasi perilaku disebut sebagai aksi.
e. Pemeliharaan (Maintenance)
Tahap manakala seseorang berupaya untuk mencegah kambuh
tetapi mereka tidak menerapkan proses perubahan sesering aksinya.
Mereka tidak tergiur untuk kembali dan meningkatkan dengan lebih
percaya diri untuk melanjutkan perubahannya.

C. Contoh kasus Transteoritical Model


1. Contoh Kasus :
Sekelompok remaja umur 16 tahun memiliki kebiasaan
merokok. Diawali dari salah satu lingkungan keluarga temannya yang
merokok, lalu satu sama lain saling mempengaruhi untuk merokok.
Sekelompok remaja ini belum mengetahui apa bahaya dari merokok,
sehingga belum ada pikiran untuk berhenti dari kegiatan merokok ini.
Dalam satu hari mereka bisa menghabiskan 1 bungkus rokok untuk
bersama. Hingga mereka mendengar dari seorang konselor yang kala
itu datang ke sekolah mereka, memberitahukan tentang bahaya
merokok, pertimbangan biaya yang dikeluarkan untuk rokok, dan
manfaat dari berhenti merokok. Mereka terpikirkan untuk berhenti
merokok. Namun ada beberapa yang tidak peduli dan tetap melakukan
kegiatan merokoknya.
Beberapa anak yang ingin berubah ini, berusaha untuk
mencari, pemahaman mengenai keuntungan dari berhenti merokok,
mengedukasi tentang adanya NRT, petunjuk untuk berhenti (booklet,
aplikasi HP), menetapkan jadwal untuk berhenti merokok. melalui
seorang konselor yang kala itu datang ke sekolah mereka. Lalu
konselor itu pun membantu mereka membuat perencanaan tahapan
yang harus dilakukan mereka agar dapat berhenti dari kegiatan
merokok tersebut. Mereka pun memulai untuk berhenti dari merokok

5
berdasarkan perencanaan yang telah dibuat secara bertahap. Seperti,
menghindari perokok lain, meminta dukungan dari orang sekitar,
mengetahui efek yang terjadi saat berhenti merokok dan cara
mengatasinya seperti mengganti rokok dengan makan permen atau
buah pisang, serta menyibukkan diri.
Setelah 6 bulan menjalani tahapan perencanaan dari berhenti
merokok, tibalah saat dimana mereka memulai untuk pemeliharaan
terhadap kebiasaan yang ada yaitu dengan harus mengontrol diri agar
tidak merokok dan hidup bebas rokok.
2. Pembahasan
Dalam proses perubahan perilaku merokok menurut
Transtheoretical Model terdapat tahap – tahap yang harus dilalui
mereka dalam perubahan perilaku.
a. Pre-kontemplasi : Dimana sekelompok remaja ini belum
mengetahui apa bahaya dari merokok, sehingga belum ada pikiran
untuk berhenti dari kegiatan merokok ini dan mereka tidak
memiliki permasalahan terhadap perilaku yang mereka tunjukkan.
b. Kontemplasi : Dimana mereka terpikirkan untuk berhenti merokok
karena mereka mendengar dari seorang konselor yang kala itu
datang ke sekolah mereka, memberitahukan tentang bahaya
merokok, pertimbangan biaya yang dikeluarkan untuk rokok, dan
manfaat dari berhenti merokok.
c. Preparation : Beberapa anak memiliki niatan untuk merubah
perilakunya, berusaha untuk mencari pemahaman mengenai
keuntungan dari berhenti merokok, mengedukasi tentang adanya
NRT, petunjuk untuk berhenti merokok, serta menetapkan jadwal
untuk berhenti merokok melalui seorang konselor yang kala itu
datang ke sekolah mereka.
d. Aksi : Pada tahap ini, mereka berusaha secara perlahan untuk tidak
merokok dengan menghindari perokok lain, meminta dukungan

6
dari orang sekitar, dan mengganti rokok dengan makan permen
atau buah pisang, serta menyibukkan diri.
e. Maintence/Perawatan : Mereka melupakan perilaku merokoknya,
mereka sudah tidak ada keinginan untuk merokok, harus
mengontrol diri agar tidak merokok dan hidup bebas rokok.
3. Nilai Promosi Kesehatan :
a. Seorang konselor yang datang ke sekolah untuk memberitahukan
tentang bahaya merokok, pertimbangan biaya yang dikeluarkan
untuk rokok, dan manfaat dari berhenti merokok.
b. Keyakinan untuk berhenti merokok karena mendengar konseling
tentang bahaya merokok, pertimbangan biaya yang dikeluarkan
untuk rokok, dan manfaat dari berhenti merokok.

7
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Transtheoretical model adalah teori yang menilai kesiapan individu
untuk bertindak atau berperilaku sehat, dan membuat strategi atau proses-
proses perubahan untuk membantu individu melalui tahapan perubahan
ke tahap aksi dan pemeliharaan. Dasar teori transtheoretical model adalah
perubahan perilaku merupakan suatu proses dan setiap orang berada pada
tingkat yang berlainan berhubungan dengan motivasi dan kesiapan untuk
berubah. Model menguraikan bagaimana orang-orang memodifikasi suatu
perilaku masalah atau memperoleh suatu perilaku yang positif.
Pengaturan yang pusat membangun dari model adalah Langkah-langkah
perubahan.
Tahap-Tahap Transteoritical Model terbagi dalam 2 tahap yaitu
Teori Transtheoretical Model atau Stage of Change Model dan Teori
Difusi Inovasi. Model ini meliputi upaya untuk berhenti merokok, latihan
(olahraga), diet bagi yang kelebihan berat badan, dampak negatif alkohol,
pengendalian berat/beban, penggunaan kondom dalam upaya untuk
mencegah HIV, perubahan keorganisasian, penggunaan sunscreens untuk
mencegah kanker kulit.

B. Saran
Dengan makalah ini semoga pembaca mendapatkan banyak
wawasan dan pengetahuan, dari penjelasan diatas penulis berharap
pembaca bisa lebih paham dan mengerti tentang Transtheoretical model
yang masih erat hubungannya dengan kehidupan kita sehari hari,
pembaca dan kami sekaligus penulis bisa menerapkan Transtheoretical
model untuk menjalani gaya hidup yang jauh lebih sehat dan benar. Bagi
kita tenaga kesehatan sangat penting bagi kita untuk mengetahui model

8
sepeti the transtheoritical untuk memberikan promosi kesehatan bagi
klien, keluarga, dan masyarakat yang kita layani. Karena dengan model
ini kita dapat memberikan promosi yang tepat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Larasati, Saraswati, Setiawan, dkk. 2018. Motivasi Berhenti Merokok pada Perokok
Dewasa Muda Berdasarkan Transtheoretical Model (TTM). Jurnal
Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia. Vol. 5, No. 2.

Nefawan,Iwan. 2009. Studi evaluasi penerapan…. Jakarta: FK UI

Saputra, Sary. 2013. Konseling Model Transteoritik dalam Perubahan Perilaku


Merokok pada Remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol. 8,
No. 4.

10

Anda mungkin juga menyukai