PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua ilmu, baik ilmu-ilmu alam (natural sciences) maupun ilmu-
ilmu sosial (social sciences) bertolak dari filsafat. Ilmu Fisika semula
Ekonomi ialah filsafat moral (moral philosophy), yang secara bertahap telah
ini sudah berdiri sendiri (otonom). Tidak lagi mendasarkan pada norma-
yaitu bahwa ilmu itu diperoleh melalui pemikiran logis (rasio), selanjutnya
Pokok masalah yang dikaji filsafat mencakup tiga segi, yaitu apa
yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika) yang kemudian
berkembang menjadi Filsafat Pengetahuan, mana yang baik dan mana yang
apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika) yang
1
kemudian bertambah dengan metafisika (hakekat keberadaan zat, hakekat
pikiran, serta kaitan antara zat dan pikiran), dan politik (yaitu kajian
manusia itu sendiri, perilaku juga adalah apa yang dikerjakan oleh
organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau tidak langsung
Dan hal ini berarti bahwa perilaku terjadi apabila ada sesuatu yang
perilaku tertentu.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perilaku
manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan,
pada seseorang akan memberikan warna atau corak pada perilaku atau
model hubungan perilaku yang mengatakan bahwa perilaku (B) adalah fungsi
sifat kepribadian, dan sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan
4
kemudian berinteraksi pula dengan faktor-faktor lingkungan dalam
ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan
sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih
tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan
terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial. Dalam
manusia itu sendiri, perilaku juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme
tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau tidak langsung Dan hal ini
berarti bahwa perilaku terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk
5
menimbulkan reaksi yakni yang disebut rangsangan, dengan demikian suatu
(Notoatmodjo, 2007).
lain (dari luar) secara jelas. Respon seseorang masih terbatas dalam
apabila respons tersebut terjadi dalam diri sendiri, dan sulit diamati
bentuk tindakan yang dapat diamati dari luar (orang lain) yang disebut
praktek (practice) yang diamati orang lain dati luar atau “observabel
behavior”.
skinner disebut teori “S-O-R atau stimulus organisme respon. Skinner juga
6
a. Respondent respon atau reflexsive
relative tetap.
baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam
melaksankan tugasnya.
B. Karakteristik perilaku
perilakunya.
7
2) Perilaku mempunyai satu atau lebih dimensi yang dapat diukur, yaitu :
3) Perilaku dapat diobservasi, dijelaskan, dan direkam oleh orang lain atau
6) Perilaku bisa tampak atau tidak tampak. Perilaku yang tampak bisa
merupakan kejadian atau hal pribadi yang hanya bisa dirasakan oleh
individu itu sendiri atau individu lain yang terlibat dalam perilaku
tersebut.
terdiri dari tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga kepribadian inilah
kompleks.
8
hasilnya adalah kecemasan segera atau ketegangan. Namun, segera
menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang
lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan
kebutuhan.
dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar,
dan tidak sadar. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha
yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu
impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses
9
standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua
orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego
yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka
dengan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu
1. Perilaku sadar (yaitu perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan
syaraf). Perilaku sadar ini hanya sekitar 40% yang dialami oleh manusia.
2. Perilaku tidak sadar (perilaku yang sopan atau instingtif). Perilaku ini
terjadi di ambang sadar atau alam tidak sadar. Perilaku tidak sadar ini
manusia.
10
5. Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor.
responnya, yaitu:
Perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri individu dan tidak
dapat diamati secara langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum ada
Perilaku yang sifatnya terbuka. Perilaku aktif adalah perilaku yang dapat
para ahli tersebut, mempuntai dasar pandangan yang tidak jauh beda
11
2. Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight)
model atau contoh. Pemimpin dijadikan model atau contoh bagi yang
12
3) Evaluasi (evaluation). Menimbang-nimbang terhadap baik dan
dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh
Lebih lanjut, Icek Ajzen dan Martin Fishbein (1980, dalam Brehm and
(perilaku yang dilakukan atas kemauan sendiri), teori tindakan beralasan ini
melakukan sesuatu dengan cara-cara yang masuk akal; (b) bahwa manusia
13
mempertimbangkan semua informasi yang ada; dan (c) bahwa secara eksplisit
oleh pengalaman masa lalu dan perkiraan individu mengenai seberapa sulit
1) Genetika
tertentu.
14
1. Faktor predisposisi (Presdiposisi Factors)
seseorang tersebut.
masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku dari peran role dari
semuanya
1. Persepsi
Persepsi adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia yang
15
2. Pengetahuan
2007).
3. Sikap
diartikan sebagai suatu rangsang yang timbul dari seseorang atau situasi.
4. Kepribadian
5. Belajar
dilaksanakan.
itu sendiri adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan
pilihan perilaku, pengalaman, dan reaksi affektifnya berbeda satu sama lain.
16
Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami perilaku
1) Penekanan
perilaku.
memuaskan keinginan.
17
Pendekatan reinforcement menyatakan bahwa perilaku itu
3) Proses
Superego.
perilaku adalah suatu fungsi dari pernyataan masa sekarang dari sistem
18
Teori reinforcement bersifat historic. Suatu respon seseorang pada
lingkungannya..
Kekuatan yang relatif dari Id, Ego dan Superego ditentukan oleh interaksi
dengan perilaku yang terbuka, tetapi bukan berarti bahwa berpikir dan
adalah tidak sadar. Aktifitas tidak sadar dari Id dan Superego secara luas
menentukan perilaku.
6) Data
19
Pendekatan reinforcement mengukur stimuli lingkungan dan
respon materi atau fisik yang dapat diamati, lewat observasi langsung
hipnotis.
yakni : (1) kawasan kognitif; (2) kawasan afektif; dan (3) kawasan
perilaku. Dengan merujuk pada tulisan Gulo (2005), di bawah ini akan
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika,
dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh
B. Saran
Adapun saran dari penulisan makalah ini yaitu agar sekiranya
pembaca dapat memberi kritik dan saran yang membangun mengenai
kelengkapan isi dari makalah kami, baik dari penyusunan maupun
sistematika penulisan hingga pada materi yang kami bawakan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Gendler, Margaret E..1992. Learning & Instruction; Theory Into Practice. New
York: McMillan Publishing.
22