Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI BAKTERI

 Mikroskopis
 Pemeriksaan langsung
 Pewarnaan
- Pewarnaan gram
MORFOLOGI BAKTERI

1.      MORFOLOGI MAKROSKOPIK : Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka


ditambahkan dan disesuaikan dengan gizi dan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka
untuk berkembang. Melalui pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang memberi penampilan
yang khas. Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk lingkaran, sementara
ada yang bentuknya tidak teratur.
Identifikasinya dengan : Ukuran, Pigmentasi(warna koloni), Form(bentuk koloni),  Magrin,
Elevasi(ketinggian pertumbuhan koloni bakteri).

2.       Morfologi Mikroskopik
Morfologi mikroskopik adalah karakteristik bakteri yang dilihat melalui pengamatan dibawah
mikroskop. Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu :
a. Bentuk bulat / kokus
b. Bentuk batang / basil
c. Bentuk spiral / spirilium

A.     BENTUK BATANG/ BASIL

B.      BENTUK BULAT / KOKUS


C.      SPIRAL
FISIOLOGI BAKTERI:
1.      Fisiologi Pertumbuhan Bakteri
Pada pertumbuhan Kuman terjadi sintesa yang khas dan berimbang dan komponen-komponen
protoplasma dan bahan-bahan gizi (nitrien) yang terdapat dalam lingkungan, Ini merupakan
proses yang terus berubah menurut waktu dan merupakan sifatutama makhluk hidup.

2.    Sifat fisiologis yang diperlukan bakteri untuk hidup :


A. Air
Bakteri memerlukan air dalam konsentrasi tinggi disekitarnya karena diperlukan bagi
pertumbuhan dan perkembangbiakan. Air merupakan pengantar semua bahan gizi yang
diperlukan sel dan untuk membuang semua zat yang tak diperlukan ke luar sel.

B.Garam – garam organik


Diperlukan untuk mempertahankan keadaan koloidal dan tekanan osmotik di dalam sel, untuk
memelihara keseimbangan asam basa dan berfungsi sebagai bagian enzim atau sebagai aktivator
reksi enzim.

C.Mineral
     Diperlukan karbon, nitrogen, belerang, fosfat, aktivtor enzim seperti Mg, Fe, K dan Ca.

D.CO2
Diperlukan dalam proses sintesa dengan timbulnya asimilasi CO2 di dalam sel.

E.O2
Berdasarkan keperluan akan oksigen, dalam pertumbuhan bakteri oksigen sangan penting dalam
keperluan oksigennya.

F.Temperatur
     Bakteri mempunyai temperature optimum yaitu dimana bakteri tersebut tumbuh sebaik –
baiknya dan batas – batas temperature dimana pertumbuhan dapat terjadi.

G.pH
pH mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Kebanyakan bakteri patogen mempunyai pH optimum
7,2 – 7,6.
STRUKTUR BAKTERI
 Dinding sel tersebut terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran tertentu pada sel
bakteri. Bersifat ela Dinding sel ditemukan pada semua bakteri hidup bebas
kecuali pada Mycoplasma.
 Membran sel merupakan bungkus dari protoplasma. Membran sel terletak
didalam dinding sel dan tidak terikat dengan dinding sel.
 Sitoplasma, Merupakan isi sel yang berupa cairan, disebut juga dengan
protoplasma.
 Ribosom, merupakan suatu partikel sitoplasma. Kumpulan polyribosom
merupakan rantai ribosom yang menempel pada RNA
 Granula, berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan karena
bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan. Sama seperti ribosom,
granula penyimpanan makanan tersebar pada sitoplasma.
 Plasmid, Kebanyakan bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah
didapat oleh bakteri.Namun, bakteri juga mudah untuk menghilangkannya.
Plasmid dapat diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen
horizontal.
 Kapsul atau lapisan lender, Lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu.
 Flagel atau bulu cambuk, adalah suatu benang halus yang keluar dari sitoplasma
dan menembus dinding sel yang digunakan bakteri.
 Pili, adalah benang-benang halus yang menonjol keluar dari dinding sel. pili mirip
dengan flagel tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun
dari protein.
 KLOROSOM , Struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis.
KLASIFIKASI BAKTERI BERDASARKAN REFIRASI
Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, bakteri dibagi menjadi
 aerobik,
 anaerobik,
 anaerobik fakultatif
 micro-aerophilic
Aerobik adalah bakteri yang memerlukan oksigen untuk proses metabolisme dan respirasi
seluler.
Anaerobik dibagi menjadi tiga, yaitu anaerobik obligat, anaerobik aerotoleran, dan anaerobik
fakultatif.
Anaerobik obligat adalah jenis yang tidak membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Malah,
jenis ini bisa mati jika terkena oksigen, walaupun dengan kadar yang berbeda-beda.
Sementara itu, anaerobik aerotoleran adalah jenis yang tidak membutuhkan oksigen, tapi mampu
melindungi diri sendiri dari oksigen.
Di lain sisi, anaerobik fakultatif membuat energi ATP dengan respirasi aerobik jika terdapat
oksigen di lingkungannya, tapi bisa berganti menjadi respirasi anaerobik atau fermentasi jika
tidak ada oksigen.
Terakhir, micro-aerophilic adalah jenis yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, tapi
hanya dalam konsentrasi rendah. Bakteri jenis ini memerlukan oksigen karena tidak mampu
melakukan fermentasi ataupun respirasi anaerobik. Tapi, jenis ini akan teracuni jika terpapar
konsentrasi oksigen yang tinggi.
KLASIFIKASI BAKTERI BERDASARKAN NUTRISI
1.Fotoautotrof adalah organisme fotosintetik yang memanfaatkan energi cahaya untuk
menjalankan sintesis senyawa organik dari karbon dioksida (CO2
2.Kemoautotrof hanya memerlukan karbon dioksida sebagai sumber karbon, tetapi tidak
mengunakan cahaya sebagi sumber energi, bakteri ini mendapatakan energi dengan cara
mengoksidasi bahan-bahan anorganik
3.Fotoheterotrof. Bakteri fotoheterotrof tumbuh melalui fotosinstesis, dapat menggunakan
cahaya untuk menghasilkan ATP, tetapi harus menggunakan karbon dalam bentuk organik
4.Kemoheterotrof harus mengkonsumsi molekul organik untuk sumber energi dan karbon.
REPRODUKSI BAKTERI
• Aseksual
Aseksual adalah reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Yaitu
melalui pembelahan biner.
PEMBELAHAN BINER Pembelahan biner, artinya pembelahan terjadi secara langsung,
dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan. Masing-masing sel anakan akan
membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya. Proses pembelahan biner diawali
dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik, diikuti pembelahan
sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak bakteri. Pada
pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.
• Paraseksual
Reproduksi bakteri secara paraseksual (pemindahan materi genetik) dengan 3 cara berikut
ini:
a. Konjugasi, yaitu pemindahan materi genetik (DNA) dari satu bakteri ke bakteri lainnya
secara langsung melalui jembatan sitoplasma.
b. Transformasi, yaitu pemindahan sedikit DNA dari satu bakteri ke bakteri lainnya
melalui proses fisiologi yang kompleks.
c. Transduksi, yaitu pemindahan DNA dari satu bakteri ke bakteri lainnya melalui
perantara bakteriofage.
Cara Perhitungan Bakteri
 Hitung setiap jumlah koloni yang tumbuh pada setiap pengenceran
 Misal hasil perhitungan dan pengenceran nya 10-6 terdapat 10 koloni maka jumlah
bakteri adalah 10 x 106

Anda mungkin juga menyukai