Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSAAN KEPERAWATAN

PEMBERIAN OBAT ORAL


Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Keperawatan
Dosen: Omay Rohmana, S.Kep, Ns, M.Kep

NAMA NIM
DHEA AMALIA P2.06.20.2.18.007
DINI APPRILLIA P2.06.20.2.18.009
LITA NUR UTAMI P2.06.20.2.18.021
NAHDIYAH P2.06.20.2.18.027
RIRIN DINUR YANUAR P2.06.20.2.18.030
SRI INDRI YANI P2.06.20.2.18.035

KELOMPOK :5
TINGKAT :IA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN CIREBON
JALAN PEMUDA NO 38 TELP.245739 KOTA CIREBON 45132
2019
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN PEMBERIAN OBAT ORAL

A. Kondisi Klien
Ibu Ririn usia 19 tahun dengan diagnosa medis Bronkitis
1. Data subjektif : Ibu Ririn mengatakan bahwa dirinya batuk terus-menerus disertai
pilek, terasa pegal di seluruh tubuh, dan meriang.
2. Data objektif : Pasien batuk berdahak, pilek, demam rendah dengan suhu sekitar
37,9oC sampai 38,8oC, nadi 98x/mnt, respirasi 24x/mnt.

B. Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif dan nafas terasa pendek

C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan pemberian obat melalui oral secara teratur selama 2X24 jam
diharapkan batuk dan pilek Ibu Ririn dapat berkurang.

D. Tindakan Keperawatan
Memberikan obat melalui oral
Prosedur tindakan :
1. Periksa pesanan dokter pada catatan klien
2. Membawa alat sesuai pesanan dokter kedalam ruangan klien
3. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga
4. Menjaga privasi klien
5. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan sebelum melakukan tindakan
6. Atur posisi fowler atau semi fowler
7. Memasang alas kain pada bagian dada klien
8. Memberikan klien minum
9. Memberikan obat kepada klien
10. Melepas alas pada dada pasien
11. Membantu pasien pada posisi semula
12. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
13. Membereskan kembali alat
14. Mendokumentasi tindakan
E. Strategi Komunikasi Terapeutik
1. Tahap Praorientasi
Perawat mendapatkan data tentang klien atau merencanakan pertemuan pertama
dengan klien. Perawat bertanya kepada dirinya untuk mengukur kesiapan berinteraksi
dan berkomunikasi dengan klien, misalnya :
a. Apa yang akan saya tanyakan saat bertemu nanti?
b. Bagaimana respons saya selanjutnya?
c. Adakah pengalaman interaksi yang tidak menyenangkan?
d. Bagaimana tingkat kecemasan saya?
2. Tahap Orientasi
a. Salam Terapeutik
Perawat : Selamat pagi Bu
Pasien : Pagi sus
Perawat : Kenalkan nama saya Dhea Amalia. Biasa dipanggil Dhea, saya perawat
yang bertugas di ruangan ini untuk merawat ibu sesuai dengan jadwal.
Nama Ibu siapa?
Pasien : Nama saya Ririn Dinur
Perawat : Senang dipanggil apa, Ibu?
Pasien : Ririn
b. Evaluasi Validasi
Perawat : Bagaimana keadaan Ibu, apa ibu semalam tidurnya pulas? Apa ibu masih
batuk terus-menerus dan nafasnya masih terasa pendek?
Pasien : Tadi malam saya masih terganggu sus tidurnya, karena batuk terus dan
nafasnya tidak nyaman.
c. Kontrak Topik, Waktu, dan Tempat
Perawat : Baiklah Ibu, saya disini akan memberikan obat melalui oral atau mulut.
Saya melakukan tindakan ini membutuhkan waktu 5-10 menit, dan
dilakukan dengan posisi ibu duduk di atas tempat tidur. Bagaimana apa
ibu setuju?
Pasien : Baik sus, saya setuju. Lalu, apa tujuan dari tindakan tersebut sus?
d. Tujuan
Perawat : Bu, tujuan dari pemberian obat ini diharapkan dapat meredakan batuk
berdahak pada ibu, memperlancar pola nafas, dan meredakan nyeri.
Pasien : Oh begitu ya sus.
2. Tahap Kerja
Perawat : Sebelum saya membantu ibu meminum obat, apakah ada yang ingin ibu
tanyakan terlebih dahulu?
Pasien : Ada sus.
Perawat : Silakan bu, apa yang ingin ditanyakan?
Pasien : Obat yang akan saya minum namanya apa ya sus? Dan dosisnya aman tidak
untuk saya sus?
Perawat : Nama obat yang saya berikan kepada ibu sekarang yaitu paracetamol. Saya
bersama rekan saya sudah menghitung ulang dosis yang diberikan dokter
untuk ibu, yaitu hasilnya sama dan aman diminum untuk Ibu. Bagaimana Ibu,
ada yang ingin ditanyakan lagi?
Pasien : Tidak sus, sekarang saya sudah jelas tidak ada rasa ragu lagi untuk
meminum obatnya.
Perawat : Baiklah bu, mari saya bantu ibu meminum obat, mari ibu saya bantu untuk
duduk terlebih dahulu, apakah posisinya sudah nyaman bu?
Pasien : Sudah sus.
Perawat : Baiklah kalo sudah nyaman, sebelumnya pasang kain di dada ibu terlebih
dahulu ya bu.
Pasien : Silakan sus.
Perawat : Baik bu, permisi ya bu.
Pasien : Iyaa.
Perawat : Silahkan ibu minum terlebih dahulu.
Pasien : Iyaa sus, terima kasih.
Perawat : Sekarang minum obatnya ya bu, ini bu obatnya.
Pesien : Iyaa sus.
Perawat : Karena pemberian obatnya sudah selesai, ibu ingin tiduran lagi atau duduk?
Pasien : Tiduran lagi saja sus.
Perawat : Baik bu, saya bantu posisi tidur kembali.

3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah meminum obat, apa ibu merasa lebih
nyaman?
Pasien : Saya merasa sedikit lebih nyaman nafasnya sus.
b. Evaluasi objektif
Perawat : Ibu, coba saya lihat apakah ada bercak-bercak merah atau bengkak pada
ibu setelah meminum obat.
Pasien : Silakan, sus.
Perawat : Baik ibu, setelah saya cek tidak ada reaksi alergi seperti bercak-bercak
merah atau bengkak yang artinya obat itu aman dikonsumsi oleh ibu.
Pasien : Iyaa sus

c. Tindak lanjut
Perawat : Ibu karena obat ini harus diminum 2x sehari nanti saya bantu ibu untuk
meminum obatnya lagi ya bu, agar ibu cepat sembuh.
Pasien : Baik sus
3. Kontrak yang akan datang
Perawat : Baiklah jika tidak ada yang ingin ibu tanyakan, saya permisi dulu. Nanti
pukul 13.00 saya akan kembali memberikan obat di ruangan ini lagi ya bu.
Permisi bu, semoga lekas sembuh.
Pasien : Iyaa sus, terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai