OLEH
KELOMPOK II
A. Pengertian Kepemimpinan
Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
untuk mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja yang bertujuan untuk
mencapai sasaran dan target tertentu. Sedangkan pemimpin adalah ketua atau
peran dalam sistem di sebuah kelompok atau organisasi.
B. Teori Kepemimpinan
1. Teori Orang Hebat (Great Man Theory)
Great Man Theory atau Teori Orang Hebat ini berasumsi bahwa sifat
kepemimpinan dan bakat-bakat kepemimpinan ini dibawa dari sejak orang
tersebut dilahirkan. Great Man Theory ini berkembang sejak abad ke-19.
Meskipun tidak dapat diidentifikasikan dengan kepastian ilmiah tentang
karakteristik dan kombinasi manusia seperti apa yang dapat dikatakan sebagai
pemimpin hebat, namun semua orang mengakui bahwa hanya satu orang
diantara mereka yang memiliki ciri khas sebagai pemimpin hebat.
Great Man Theory ini menyatakan bahwa pemimpin hebat itu
ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Teori tersebut juga menganggap
seorang pemimpin hebat akan muncul saat dalam menghadapi situasi tertentu.
Teori tersebut dipopulerkan oleh Thomas Carlyle dalam bukunya yang
berjudul “On Heroes, Hero-Worship, and the Heroic in History”.
2. Teori Sifat Kepribiadian (Trait Theory)
Teori Sifat Kepribadian atau Trait Theory ini mempercayai bahwa
orang yang dilahirkan atau dilatih dengan kepribadian tertentu akan
menjadikan mereka unggul dalam peran kepemimpinan. Artinya, kualitas
kepribadian tertentu seperti keberanian, kecerdasan, pengetahuan, kecakapan,
daya tanggap, imajinasi, fisik, kreativitas, rasa tanggung jawab, disiplin dan
nila-nilainya lainnya dapat membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik.
Teori kepemimpinan ini berfokus pada analisis karakteristik mental,
fisik dan sosial untuk mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang
karakteristik dan kombinasi karakteristik yang umum diantara para pemimpin.
Keberhasilan seseorang dalam kepemimpinan sangat tergantung pada sifat
kepribadiannya dan bukan saja bersumber dari bakat namun juga berasal dari
pengalaman dan hasil belajarnya.
Menurut penelitian dari McCall dan Lombardo (1983), terdapat empat
sifat kepribadian utama yang menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan
seorang pemimpin.
a. Stabilitas dan ketenangan emosional : Tenang, percaya diri dan dapat
diprediksi terutama pada saat mengalami tekanan.
b. Mengakui Kesalahan : Tidak menutupi kesalahan yang telah dibuat
tetapi mengakui kesalahan tersebut.
c. Keterampilan Interpersonal yang baik : mampu berkomunikasi dan
menyakinkan orang lain tanpa menggunakan taktik yang negatif dan
paksaan.
d. Pengetahuan yang luas (Intelektual) : Mampu memahami berbagai
bidang daripada hanya memahami bidang-bidang tertentu ataupun
pengetahuan tertentu saja.
3. Teori Perilaku (Behavioural Theory)
Sebagai reaksi dari Teori Sifat Kepribadian, Teori Perilaku atau
Behavioural Theories ini memberikan perspektif baru tentang kepemimpinan.
Teori ini berfokus pada perilaku para pemimpin daripada karakteristik mental,
fisik dan sosial mereka. Keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh
perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan dan perilaku
tersebut dapat dipelajari atau dilatih. Teori Perilaku ini bertolak belakang
dengan Teori Great Man (Teori Orang Hebat) yang mengatakan seorang
pemimpin adalah dibawa dari lahir dan tidak dapat dipelajari. Teori Perilaku
ini menganggap bahwa kepemimpinan yang sukses adalah didasarkan pada
perilaku yang dapat dipelajari dan bukan hanya dari bawaan sejak lahir.
4. Teori Kontegensi (Contigency Theory)
Teori Kontingensi atau Contingency Theory beranggapan bahwa tidak
ada cara yang paling baik untuk memimpin dan menyatakan bahwa setiap
gaya kepemimpinan harus didasarkan pada situasi dan kondisi tertentu.
Berdasarkan Teori Kontingensi ini, seseorang mungkin berhasil tampil dan
memimpin sangat efektif di kondisi, situasi dan tempat tertentu, namun
kinerja kepemimpinannya akan menurun apabila dipindahkan ke situasi dan
kondisi lain atau ketika faktor di sekitarnya telah berubah. Teori Kontingensi
atau Contingency Theory ini juga sering disebut dengan Teori Situasional.
Beberapa Model Teori Kontingensi atau Situasional yang terkenal
diantaranya adalah Teori Kepemimpinan Kontigensi Fiedler, Teori
Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard, Teori Kepemimpinan
Kontigensi Vroom-Yetten, Teori Kontingensi Path-Goal Robert House dan
Teori Kontigensi Strategis.
C. Tipe-Tipe Kepemimpinan
1. Otokratik / Otoriter
Kepemimpinan otokratik adalah bentuk ekstrim dari kepemimpinan
transaksional di mana pemimpin memiliki kekuatan penuh (totalitarian)
terhadap staf/bawahan. Staff dan anggota tim memiliki kesempatan kecil
untuk menyalurkan pendapat, meskipun hal ini adalah hal yang menarik bagi
anggota tim atau organisasi. Keuntungan dari sistem ini adalah paling efisien.
Keputusan dapat dibuat secara cepat serta usaha untuk menerapkan keputusan
tersebut dapat dilakukan sesegera mungkin. Kerugian dari sistem ini,
kebanyakan bawahan membenci sistem ini. Kepemimpinan otokratik paling
baik diterapkan di dalam kondisi krisis, di mana keputusan harus dibuat secara
cepat dan tanpa ada perdebatan.
2. Birokrat
Kepemimpinan birokratis mengikuti aturan secara ketat dan
meyakinkan bawahannya bahwa mereka juga mengikuti aturan yang serupa.
Sistem ini merupakan sistem yang cocok untuk pekerjaan yang memasukkan
resiko kerja yang berbahaya (seperti bekerja dengan mesin, dengan zat
beracun, dan pada ketinggian) atau di mana menyertakan sejumlah uang yang
banyak. Kepemimpinan birokratis juga sangat berguna pada organisasi di
mana karyawan bekerja di dalam rutinitas (Shaefer, 2005). Kelemahan dari
sistem ini adalah sangat tidak efektif di dalam tim dan organisasi yang
mengandalkan fleksibilitas, kreatifitas, dan inovasi (Santrock, 2007)
3. Karismatik
Teori kepemimpinan karismatik menggambarkan apa yang diharapkan
baik dari pemimpin maupun pengikut. Kepemimpinan karismatik adalah gaya
kepemimpinan yang dapat dijabarkan tetapi dapat dirasakan kurang nyata
dibandingkan pola kepemimpinan lainnya (Bell, 2013). Sering disebut sebagai
pola kepemimpinan transformasional, pemimpin karismatik menginspirasi
hasrat di dalam tim tersebut dan bersemangat di dalam memotivasi karyawan
untuk terus bergerak ke depan (progresif). Jaminan rangsangan dan komitmen
dari dalam tim merupakan aset berharga di dalam produktivitas serta
mencapai tujuan. Kelemahan dari sistem ini adalah perlunya kepercayaan diri
tinggi dari pemimpin dibandingkan karyawan / bawahan. Sistem ini bisa
menjurus bahaya ke dalam proyek dan atau seluruh organisasi apabila sang
pemimpin meninggalkan. Sebagai tambahan, pemimpin karismatik mungkin
percaya bahwa dia tidak dapat bertindak salah, meskipun orang lain
mengingatkannya mengenai jalur di mana ia melangkah serta perasaan tidak
terkalahkan dapat menghancurkan seluruh tim dan atau organisasi.
4. Demokratis / Partisipatif
Pemimpin demoratis membuat keputusan akhir tetapi juga
menyertakan anggota tim di dalam membuat keputusan akhir. Sistem ini
memberdayakan kreativitas dan anggota tim sering disertakan di dalam
proyek dan pengambilan keputusan. Ada banyak keuntungan kepemimpinan
demokratis. Anggota tim cenderung memiliki kepuasan bekerja yang tinggi
dan cenderung produktif karena mereka merasa ikut serta. Sistem ini juga
membantu mengembangkan bakat karyawan. Anggota tim akan merasa
seperti bagian dari sistem yang lebih besar dan berarti dan akan lebih
termotivasi untuk mencapai lebih dari kepuasan finansial. Kelemahan dari
sistem ini adalah akan mudah goyah pada situasi di mana kecepatan dan atau
efisiensi merupakan hal penting. Selama krisis, sebagai contoh, suatu tim
dapat membuang-buang waktu untuk mengumpulkan masukan. Bahaya
potensial lainnya adalah anggota tim yang tidak memiliki pengetahuan atau
pengalaman akan memberikan masukan yang berharga.
5. Laissez-Faire
Pola kepemimpinan laissez-faire mungkin merupakan pola
kepemimpinan yang terbaik atau malah terburuk dari seluruh pola
kepemimpinan yang ada (Goodnight, 2011). Laissez-faire, bahasa Perancis
untuk biarkan saja, apabila diterapkan kepada sistem kepemimpinan
menggambarkan pemimpin yang membolehkan orang-orang bekerja dengan
cara mereka sendiri. Pemimpin pola Laissez-faire menanggalkan tanggung
jawab dan menghindari membuat keputusan, mungkin memberi seluruh
anggota tim kemerdekaan penuh untuk melakukan pekerjaan mereka dan
menyusun target masing-masing.
Pemimpin Laissez-faire biasanya membolehkan bawahannya memiliki
kuasa untuk mengambil keputusan atas pekerjaannya (Chaudhry & Javed,
2012). Pemimpin menyediakan tim dengan sumber daya dan bimbingan, jika
diperlukan, akan tetapi tidak terlalu sering. Gaya kepemimpinan ini dapat
berjalan efektif apabila pemimpin selalu memonitor performa dan
memberikan tanggapan (feedback) kepada anggota tim secara reguler.
Keuntungan utama dari kepemimpinan laissez-faire adalah mempersilahkan
anggota tim suatu otonomi yang dapat membimbing kepada kepuasan
pekerjaan yang tinggi dan meningkatkan produktivitas. Pola ini dapat merusak
apabila anggota tim tidak mampu mengatur waktunya dengan baik atau tidak
memiliki pengetahuan, bakat, atau motivasi untuk melakukan pekerjaannya
secara efektif. Jenis kepemimpinan ini dapat berjalan apabila manager tidak
memiliki kendali yang layak terhadap bawahannya (Ololube, 2013).
6. Transaksional
Gaya kepemimpinan ini dimulai dari ide bahwa anggota tim setuju
untuk mematuhi pemimpinnya apabila mereka menerima tugas. Transaksi
tersebut biasanya menyertakan organisasi akan menugaskan kepada anggota
tim berdasarkan usaha dan kepatutannya. Pemimpin memiliki hak untuk
menghukum anggota tim apabila pekerjaan mereka tidak memenuhi standar
yang layak. Hubungan pekerjaan minimalis yang dihasilkan di antara atasan
dan bawahan berdasarkan transaksi ini (usaha untuk membayar).
4. Berjiwa besar
Seorang pemimpin sangat dianjurkan memiliki jiwa yang besar.
Dengan demikian, karkateristik kepemimpinannya akan menjadi berbeda
dengan karakteristik pemimpin sebelumnya. Karakter ini sangatlah dikenang
bagi setiap anggotanya.
1. Kepemimpinan adalah…
a. Kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain
dalam hal bekerja yang bertujuan untuk mencapai sasaran dan target tertentu
b. Kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain
bertindak sesuai dengan keinginan pemimpin
c. Ketua atau peran dalam sistem di sebuah kelompok atau organisasi.
d. Kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain
e. Rangkaian aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan, gaya dan
perilaku yang memerintah anggotanya
5. Seorang pemimpin yang mampu memilah dan menentukan hal apa yang paling
pertama dikerjakan demi mencapai tujuan di masa depan termasuk pemimpin
yang memenuhi syarat kepemimpinan…
a. Berjiwa besar
b. Pemberi cahaya
c. Visioner
d. Objektif
e. Prioritas
6. Berani mengambil resiko dan terus berinovasi demi mencapai tujuan besar dalam
hidupnya adalah definisi dari…
a. Manajer
b. Pimpinan
c. Raja
d. Pemimpin
e. Atasan
7. Di bawah ini perbedaan yang benar antara pemimpin dan manajer yaitu…
a. Pemimpin menciptakan tujuan, manajer menciptakan visi
b. Pemimpin menciptakan visi, manajer menciptakan tujuan
c. Pemimpin berpikir untuk jangka pendek, manajer berpikir jangka panjang
d. Pemimpin membangun system dan proses manajer membangun hubungan
e. Pemimpin memiliki bawahan, manajer memiliki fans
8. Di bawah ini karakter seorang pemimpin yang baik, kecuali…
a. Berpendirian teguh
b. Jujur
c. Cerdas
d. Berpikiran ganda
e. Komunikatif
9. Seorang pemimpin yang baik harus memiliki karakter yang baik pula. Karakter
pemimpin yang mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi apapun dikatakan
memilikikarakter
a. Cerdas
b. Berpendirian teguh
c. Berpikiran terbuka
d. Percaya diri
e. Fleksibel
10. Bidan dituntut mampu menerapkan aspek kepemimpinan dalam organisasi &
manajemen pelayanan kebidanan (KIA/KB), kesehatan reproduksi dan kesehatan
masyarakat di komunitas dalam praktik kebidanan, hal ini diatur dalam…
a. Permenkes 149 Tahun 2010 Pasal 8
b. Permenkes 149 Tahun 2010 Pasal 10
c. Permenkes 1464/Menkes/Per/X/2010 Pasal 8
d. Permenkes 1464/Menkes/Per/X/2010 Pasal 10
e. Permenkes 1464/Menkes/Per/X/2010 Pasal 12
KUNCI JAWABAN
1. A
2. C
3. D
4. B
5. E
6. D
7. B
8. D
9. E
10. A
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kepemimpinan-teori-kepemimpinan-
definisi-leadership/ diakses tanggal 1 Oktober 2018 pukul 09.50 WITA
http://icampusindonesia.com/2017/05/05/syarat-syarat-menjadi-pemimpin-yang-baik/
diakses tanggal 1 Oktober 2018 pukul 10.10 WITA
https://kerjayuk.com/kepemimpinan/perbedaan-pemimpin-dan-manajer/ diakses
tanggal 1 Oktober 2018 pukul 10.15 WITA
https://www.jurnal.id/id/blog/miliki-7-karakter-ini-untuk-jadi-pemimpin-sukses
diakses tanggal 1 Oktober 2018 pukul 10.25 WITA