Kelompok
I Gusti Putu Wahyu Dana Arsana(07)
n Pada saat itu, akulturasi budaya dilakukan untuk menyebarkan agama Islam
agar agama Islam bisa mudah diterima oleh masyarakat yang belum memeluk
Islam (yang masih beragama Hindu Budha)
Akulturasi
Bidang Istana
Bangunan
Makam
Masjid
Istana
n Bangunan
pusat
kerajaan
atau
kesultanan,
tempat
raja
menetap.
Pada
masa
Islam
di
Indonesia,
istana
berperan
penting
baik
sebagai
pusat
kekuasaan
politik,
juga
berfungsi
sebagai
pusat
penyebaran
Agama
Islam.
Istana
atau
keraton
yang
dibangun
pada
masa
Islam
bercorak
khas
perpaduan
unsur-‐unsur
arsitektur
tradisional,
budaya
Hindu
Buddha
dan
budaya
Islam.
Makam
n Makam-‐makam
kuno
dibangun
di
atas
bukit
atau
tempat-‐tempat
yang
keramat.
n Makamnya
terbuat
dari
bangunan
batu
yang
disebut
dengan
Jirat
atau
Kijing,
nisannya
juga
terbuat
dari
batu.
n Di
atas
jirat
biasanya
didirikan
rumah
tersendiri
yang
disebut
dengan
cungkup
atau
kubba.
Masjid
n Ciri-‐ciri
akulturasi
masjid
kuno
adalah
seperti
ini:
1. Atapnya
berbentuk
tumpang
yaitu
atap
yang
bersusun
semakin
ke
atas
semakin
kecil
dari
tingkatan
paling
atas
berbentuk
limas.
Jumlah
atapnya
ganjil
1,
3
atau
5.
2.
seperti
lazimnya
bangunan
masjid
yang
ada
di
luar
Indonesia
atau
yang
ada
sekarang,
tetapi
dilengkapi
dengan
kentongan
atau
bedug
untuk
menyerukan
adzan
atau
panggilan
sholat.
Bedug
dan
kentongan
merupakan
budaya
asli
Indonesia.
Akulturasi
Bidang Aksara dan
seni budaya
n Tersebarnya
agama
Islam
ke
Indonesia
maka
berpengaruh
terhadap
bidang
aksara
atau
tulisan,
yaitu
masyarakat
mulai
mengenal
tulisan
Arab,
bahkan
berkembang
tulisan
Arab
Melayu
Akulturasi Bidang Pemerintahan
n setelah Islam masuk, maka kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu Budha mengalami
keruntuhannya dan digantikan peranannya oleh kerajaan- kerajaan yang bercorak Islam seperti
Samudra Pasai, Demak, Malaka dan sebagainya.
Hikayat
yaitu
cerita
atau
dongeng
yang
berpangkal
dari
Hikayat peristiwa
atau
tokoh
sejarah.
Hikayat
ditulis
dalam
bentuk
peristiwa
atau
tokoh
sejarah.
Bentuk Seni
Babad
adalah
kisah
rekaan
pujangga
keraton
sering
Babad dianggap
sebagai
peristiwa
sejarah
contohnya
Babad
Tanah
Jawi
(Jawa
Kuno),
Babad
Cirebon.
Yang
Suluk
adalah
kitab
yang
membentangkan
soal-‐soal
Suluk tasawwuf
contohnya
Suluk
Sukarsa,
Suluk
Wijil,
Suluk
berkembang
Malang
Sumirang
dan
sebagainya.z