Anda di halaman 1dari 21

LEMBAR PERSETUJUAN PENETAPAN ISU RANCANGAN

AKTUALISASI LATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN


KESEHATAN DI BALAI PELATIHAN
KESEHATAN BATAM
TAHUN 2019

NAMA : M.PRAMONO, A.Md.AK


NIP : 19870718 201903 1 001
PANGKAT/GOLONGAN: Pranata/IIc
JABATAN : Pranata Laboratorium Kesehatan
INSTANSI : Puskesmas Dabo Lama
MENTOR : dr. Yan Cahyadi Anas
COACH : Alfithar Meirosandra, MARS

DISAMPAIKAN PADA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI


Hari/tanggal : 01 November 2019
Tempat : Balai Pelatihan Kesehatan Batam

Menyetujui,

Pengesahan Coach dan Mentor

Coach : Mentor :

Alfithar Meirosandra, MARS dr. Yan Cahyadi Anas


Analis Data Dan Informasi Pembina
NIP. 19830516 201503 1 001 NIP. 19790111 200701 1 005

9
KATA PENGANTAR

Rasa syukur peserta panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah memberikan rahmat-Nya sehingga peserta mampu menyelesaikan proses
penyusunan laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi informasi cara
mengeluarkan sputum pada pasien pemeriksaan TBC di Puskesmas Dabo Lama”.

Rancangan Aktualisasi ini dapat disusun oleh peserta berkat bantuan dan saran
yang dengan tulus diberikan oleh banyak pihak. Sehingga dalam kesempatan kali
ini, peserta juga bermaksud untuk menyampaikan rasa terima kasih yang tulus
kepada:

1. Kedua orang tua yang memberikan doa dan semangatnya,


2. Bapak Ruli adi, selaku Kepala BKSDM yang telah memberikan
kesempatan dan motivasi kepada kami agar terus dapat bekarya dan
mengabdikan diri sepenuh hati demi indonesia tercinta.
3. Bapak Asep Zaenal Mustafa, SKM, M.Epid sebagai kepala Bapelkes
Batam
4. Mentor bapak dr. Yan Cahyadi Anas yang mendukung rancangan
aktualisasi ini segera diselesaikan.
5. Alfithar Meirosandra, MARSK selaku coach atas bimbingan dan
arahannya selama penyusunan laporan aktualisasi ini
6. Bapak Ns. Agung Ruhdiyat, S.Kep, M.Kep sebagai kepala Seksi
Pelatihan Manajemen dan Teknis Non Kesehatan Bapelkes Batam
7. Bapak/Ibu Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Bapelkes Batam
8. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Bapelkes Batam Tahun
2019
9. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan II, khususnya Angkatan
3.
10. Keluarga Besar Puskesmas Dabo Lama yang telah membantu pada saat
Aktualisasi dan Habituasi berlangsung.

10
Meskipun peserta berhasil menyelesaikan laporan aktualisasi ini dengan baik,
peserta menyadari akan adanya kekurangan serta kekeliruan di dalam laporan ini,
sehingga peserta akan sangat terbuka dengan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, peserta juga berharap agar laporan
aktualisasi ini bisa bermanfaat sebagaimana mestinya.

Batam, Oktobet 2019


Peserta

Peserta

11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat kesehatan masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah unit fungsional
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Menurut PERMENKES nomor 75 tahun 2014 Pusat Kesehatan
Masyarakat (PUSKESMAS) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Dinas Kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab menyelenggarakan
urusan pemerintah dalam bidang kesehatan di kabupaten/kota. Puskesmas juga
merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah untuk melaksanaka program-
program kesehatan yang telah dibuat oleh pemerintah.
Puskesmas Dabo Lama terletak di Jl. Raja Ali Haji, Dabo Singkep, Dabo
Lama, Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau yang merupakan salah satu
Puskesmas di Kabupaten Lingga yang memiliki luas wilayah daratan dan lautan
mencapai 13.453,13 km2 dengan batas - batas wilayah meliputi : Sebelah Utara :
Berbatasan dengan Kecamatan Lingga, Sebelah Selatan : Berbatasan dengan
Selat Berhala, Sebelah Barat: Berbatasan dengan  Kecamatan Singkep Barat,
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Lingga.
Selama menjalani orientasi, peserta mengamati di dalam Puskesmas Dabo
Lama terdapat Unit Kesehatan Perorangan (UKP). Adapun yang termasuk

12
kedalam Unit Kesehatan Perorangan adalah Pelayanan Rekam Medis, Pelayanan
Pendaftaran, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Rawat Jalan, Pelayanan
Farmasi, Pelayanan Poli Umum dan Poli Gigi, Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak, Pelayanan Laboratorium.
Sebagai Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil peserta mempunyai
tugas yaitu menerima dan melayani pasien di Laboratorium, memberi pelayanan
pemeriksaan laboratorium langsung kepada pasien serta melaksanakanya. Dalam
pelaksanaan pelayanan laboratorium , peserta sering mendapati pasien batuk yang
datang berkunjung untuk melakukan pemeriksaan Mikroskopis Mycobacterium
Tuberculosis (TBC) dengan sampel yang di bawa adalah air liur (Saliva).Sampel
ini tidak bisa diperiksa karena hasil yang dikeluarkan tidak maksimal.
Diharapkan dengan adanya aktualisasi nilai dasar profesi PNS yang
tertuang dalam ANEKA, dapat membantu terciptanya lingkungan kerja yang
efektif, efisien dan terus berinovasi serta meningkatkan mutu pelayanan secara
berkelanjutan agar dapat menampilkan kinerja yang lebih baik dari waktu ke
waktu demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang cermat, inovatif, tanggap dan
berkeadilan.

B. ANALISIS ISU

a) Environmental Scanning
Enviromental scanning adalah sebuah proses pengumpulan informasi
tentang berbagai peristiwa dan hubungannya dengan lingkungan internal dan
eksternal organisasi. Berkaitan dengan rancangan aktualisasi ini, Enviromental
Scanning didapatkan dari hasil observasi dan pengalaman peserta selama enam (6)
bulan masa percobaan CPNS di Puskesmas Dabo Lama.
Peserta adalah Pranata Laboratorium yang ditugaskan di Puskesmas Dabo
Lama. Selama lebih kurang enam (6) bulan menjalani orientasi disana, peserta
mendapatkan beberapa isu yang dapat diangkat untuk menjadi rancangan
aktualisasi. Isu ini sudah dikonsultasikan kepada mentor dan sudah mendapat
persetujuan. Isu ini berhubungan dengan Pelayanan Publik, adapun isu tersebut :

13
1. Belum optimalnya posisi pengambilan sampel darah didalam laboratorium
Puskesmas Dabo Lama.
Sampel darah adalah bahan pemeriksaan di laboratotium yang
digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit. Sampel darah yang di ambil
berasal dari darah vena. Selama ini pasien duduk di kursi dan tanganya di
letakan di pegangan kursi sedangkan petugas duduk jongkok menghadap
pasien, posisi yang seharus nya pasien duduk di kursi dan tangan diletakan di
atas meja sedangkan petugas mengambilnya duduk di kursi petugas. Tapi
dikarenakan sempitnya ruangan maka posisi sulit dirubah. (Pelayanan
Publik).
2. Belum optimalnya petunjuk peletakan spesimen sampel di laboratorium
Puskesmas Dabo Lama.
Petunjuk peletakan spesimen sampel yang tertera di laboratorium belum
optimal fungsinya, karena kurang jelasnya petunjuk dan sempitnya ruangan
yang mempengaruhi tataletak meja, kursi, lemari dan pintu terlalu sempit, jadi
ketika pasien datang membawa sampel (urin atau sputum) membuka pintu,
terhalang oleh meja kerja yang membuat pasien meletakan sampel langsung
di atas meja kerja bukan di wastafel yang telah di sediakan. (Manajemen
ASN)
3. Belum optimalnya pemberian informasi tata cara mengeluarkan sputum bagi
pasien TBC untuk pemeriksaan mikroskopis.
Hal ini berkaitan dengan masih rendahnya pengetahuan pasien mengenai
cara penampungan sputum yang benar agar ketika pemeriksaan petugas bisa
mengeluarkan hasil yang maksimal.
Selama ini masih banyak pasien memberikan sampel berupa air liur, ini
menyebabkan tidak maksimalnya petugas dalam melakukan pemeriksaan
yang berakibat tidak maksimalnya juga hasil yang di keluarkan. Sampel yang
baik adalah sputum yang berasal dari saluran nafas bagian bawah berupa
lendir berwarna kuning kehijaun (Mukoporulen).(Pelayanan Publik)
4. Rendahnya tingkat kepatuhan pasien TB Puskesmas Dabo Lama dalam
meminum obat OAT (Obat Anti Tuberkulosis).

14
TB atau TBC (Tuberkulosis) adalah penyakit paru-paru akibat kuman
Mycobakterium Tuberculosis. TB akan menimbulan gejala batuk yang
berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak dan terkadang
mengeluarkan darah. TB dapat disembuhkan jika penderitanya patuh minum
obat sesuai resep dokter. Pengobatan TB biasanya memakan waktu 6 bulan.
Dalam waktu tertentu pasien di wajibkan datang ke puskesmas untuk kontrol
dan mengambil obat lanjutan. Tetapi belakangan ini, di puskesmas dabo lama
didapati beberapa pasien TB yang masih dalam tahap pengobatan tidak lagi
datang berkunjung untuk kontrol dan mengambil obat sehingga bisa di
pastikan kalau pasien ini tidak patuh atau putus dalam meminum obat.
(Pelayanan Publik)
5. Belum optimalnya penerapan pemakaian masker pada pasien dengan gejala
batuk yang datang berkunjung kepuskesmas Dabo Lama.
Masker adalah alat penutup hidung/mulut yang biasa digunakan untuk
menyaring udara yang kotor sebelum terhirup oleh hidung, masker ini
mencegah tetesan cairan tubuh yang mengandung virus dan kuman keluar
melalui hidung atau mulut. Pada saat ini di Pukesmas dabo lama sudah di
sediakan masker yang di letakan di ruang tunggu pasien. Tetapi masih banyak
juga pasien dengan gejala batuk yang berkunjung tidak menggunakan atau
mengambil masker yang sudah di sediakan. Hal ini bisa menyebabkan
penularan batuk ke pasien lain maupun petugas di Puskesmas Dabo Lama.

b. Alat Bantu Analisis

Dari identifikasi isu yang telah dipaparkan sebelumnya, peserta meminta


masukan dan arahan dari mentor, coach dan role of model terkait isu-isu diatas.
Alternatif isu yang dipilih akan disesuaikan dengan isu yang diangkat nantinya
yang akan melewati tahapan analisis.

Proses penentuan prioritas isu dilakukan dengan menggunakan metode


AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan) untuk memilih 3
dari 5 isu yang telah peserta temukan. Secara lengkap analisis penilaian kualitas
isu dengan metode AKPL dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

15
Tabel 1.1 Daftar analisi isu menggunakan metode AKPL

Kriteria Isu RANKING


No Identifikasi Isu
A K P K Total
Belum optimalnya posisi
pengambilan sampel sputum
1 2 2 2 3 9 III
didalam laboratorium Puskesmas
Dabo Lama
Belum optimalnya petunjuk
2 peletakan spesimen sampel di 2 1 2 2 7 V
laboratorium Puskesmas Dabo Lama
Belum optimalnya pemberian
informasi tata cara mengeluarkan
3 sputum bagi pasien TBC untuk 4 3 4 4 15 I
pemeriksaan mikroskopis di
Puskesmas Dabo Lama
Rendahnya tingkat kepatuhan pasien
TB Puskesmas Dabo Lama dalam
4 3 3 3 3 12 III
meminum obat OAT ( Obat Anti
Tuberkulosis).
Belum optimalnya penerapan
pemakaian masker pada pasien
5 dengan gejala batuk yang datang 3 3 3 4 13 II
berkunjung kepuskesmas Dabo
Lama.
Keterangan Nilai :

5 = Sangat Kuat Pengaruhnya 2 = Kurang Pengaruhnya

4 = Kuat Pengaruhnya 1 = Sangat Kurang Pengaruhnya

3 = Sedang Pengaruhnya

Berdasarkan isu yang telah ditetapkan, didapatkan 3 isu teratas yang


kemudian akan dilakukan analisis penetapan prioritas isu dengan menggunakan

16
metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) dalam menentukan core issue.
Analisa dilakukan dengan menetapkan rentang penilaian 1-5 pada tiap poin.
Urgency adalah seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisa
dan ditindak lanjuti. Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikatitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Secara
lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 1.2 Daftar analisis isu menggunakan metode USG
No Isu U S G Total Peringkat
1 Belum optimalnya pemberian
informasi tata cara
mengeluarkan sputum bagi 5 4 4 13 I
pasien TBC untuk
pemeriksaan mikroskopis
2 Belum optimalnya penerapan
pemakaian masker pada
pasien dengan gejala batuk 4 4 4 12 II
yang datang berkunjung
kepuskesmas Dabo Lama.
3 Rendahnya tingkat kepatuhan
pasien TB Puskesmas Dabo
Lama dalam meminum obat 3 3 3 9 III
OAT ( Obat Anti
Tuberkulosis).
Keterangan Nilai : Keterangan :

5 = Sangat Besar U : Urgency (Urgensi)

4 = Besar S : Seriousness (Keseriusan)

3 = Sedang G : Growth (Perkembangan Isu)

2 = Kecil

1 = Sangat Kecil

Berdasarkan metode USG pada tabel di atas diperoleh bahwa isu yang
menempati peringkat pertama adalah “Belum optimalnya pemberian informasi
tata cara mengeluarkan sputum bagi pasien TBC untuk pemeriksaan
mikroskopis di Puskesmas Dabo Lama. “ sehingga menjadi prioritas utama yang
akan dipecahkan permasalahannya.

17
C. RUMUSAN ISU

Berdasarkan hasil penafisan isu dengan menggunakan metode AKPL dan


USG, maka isu yang menempati peringkat pertama adalah “Belum optimalnya
pemberian informasi tata cara mengeluarkan sputum bagi pasien TBC untuk
pemeriksaan mikroskopis di Puskesmas Dabo Lama.”. Sehingga peserta
menjadikan core issue yang akan dianalisis dalam rancangan aktualisasi.
D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU

Pemeriksaaan mikroskopis merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan


untuk melihat bakteri sumber penyakit di sampel pasien dengan menggunakan alat
mikroskop dengan pembesaran yang bermacam macam. Mycobakterium
tuberculosis adalah bakteri penyebab penyakit tuberkulosisi atau TBC , ukuranya
sekitar 1-4 mikron. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan TBC ini adalah
Sputum (dahak) yang berwarna kuning kehijauan yang berasal dari saluran nafas
bagian bawah, bukan dari bagian atas saluran nafas. Pada bagian atas saluran
pernafasan itu biasanya berisi air liur (saliva) biasanya berwarna bening atau
bening kental.
Peserta adalah Peranata Laboratorium Kesehatan terampil yang tanggung
jawabnya setiap hari memberikan pelayanan laboratorium di puskesmasa Dabo
Lama. Selama peserta menjalani masa percobaan enam (6) bulan di puskesmas,
peserta selalu mendapati sampel pemeriksaan TBC berupa air liur. Ini membuat
peserta tidak bisa melakukan pemeriksaan secara maksimal.
Hal tersebut terjadi disebabkan karena belum adanya media tata cara
mengeluarkan dahak dan belum optimalnya pemberian informasi oleh pemegang
program tentang cara mengeluarkan sputum yang benar.
Bila dikaitkan dengan materi pelatihan dasar CPNS 2019, maka isu yang
diangkat berhubungan dengan Pelayanan Publik karena kurang jelasnya petugas
dalam menyampaikan cara penampungan dahak yang baik dan benar.

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup rancangan aktualisasi bersumber dari SKP yaitu tentang “


Menerima Spesimen Sampel” dan kreatifitas. Ruang lingkup tempat pelaksaan
rancangan aktualisasi ini bertempat di Puskesmas Dabo Lama.
F. LEMBAR KONFIRMASI ISU

Pengesahan Coach dan Mentor

18
Coach : Mentor :

Alfithar Meirosandra, MARS dr. Yan Cahyadi Anas


Analis Data Dan Informasi Pembina
NIP. 19830516 201503 1 001 NIP. 19790111 200701 1 005

G. JUDUL AKTUALISASI

“Optimalisasi pemberian informasi tata cara mengeluarkan sputum bagi


pasien TBC untuk pemeriksaan mikroskopis di Puskesmas Dabo Lama.”

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI
1. Unit Kerja
Puskesmas Dabo Lama

2. Identifikasi isu
Selama kurang lebih enam (6) bulan bertugas di Puskesmas Dabo
Lama Kabupaten Lingga, peserta berulang menemukan beberapa isu, dan
yang menjadi masalah utama ingin di pecahkan adalah “Belum optimalnya
pemberian informasi tata cara mengeluarkan sputum bagi pasien TBC
untuk pemeriksaan mikroskopis di Puskesmas Dabo Lama”.
Menurut peserta sumber dari core isu diatas dikarenakan belum
adanya media tata cara mengeluarkan dahak dan belum optimalnya
pemberian informasi oleh pemegang program tentang cara mengeluarkan
sputum yang benar

3. Isu yang diangkat

19
Belum optimalnya pemberian informasi tata cara mengeluarkan
sputum bagi pasien TBC untuk pemeriksaan mikroskopis di Puskesmas
Dabo Lama.
4. Gagasan Pemecahan isu
Gagasan pemecahan isu akan dilaksanakan selama 30 hari di tempat peserta
bertugas. Gagasan Pemecahan isu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1 Jenis Kegiatan dan Sumber Kegiatan

Sumber
No Jenis Kegiatan
Kegiatan

Permintaan izin pelaksanaan kegiatan aktualisasi Kreativitas


1.
kepada atasan dan konsultasi
2. Pembuatan media poster informasi petunjuk cara Kreativitas
mengeluarkan sputum yang benar
3. Pembuatan lembar balik/ media gambar lokasi/ Kreativitas
anatomi tempat sputum di tubuh pasien
4. Sosialisasi tata cara pengeluaran dahak yang Kreativitas
benar kepada pemegang program
5. Monitoring tata cara mengeluarkan sputum yang
Kreativitas
benar

20
5. Rancangan Kegiatan

Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan

PENGUATAN
KONTRIBUSI
OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN TERHADAP VISI &
KEGIATAN MATA PELATIHAN ORGANISASI
MISI ORGANISASI

1. Permintaan izin 1.Mengusul kan jadwal Jadwal pertemuan yang Peserta meminta jadwal kepada Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
menguatkan nilai-nilai
pelaksanaan pertemuan dengan kepala telah disepakati oleh pimpinan dengan menggunakan dengan misi organisasi
organisasi, yaitu :
kegiatan aktualisas puskesmas dabo lama kepala puskesmas dabo bahasa indonesia yang baik yaitu : Memberikan dedikasi, aman,
optimis, akuntabel
kepada atasan dan lama ( Nasionalisme) dan dengan pelayanan kesehatan
konsultasi kepada PJ ramah dan sopan (Etika Publik). tingkat pertama yang
UKP Dengan adanya target kerja yang bermutu, merata dan
jelas (Akuntabilitas) maka terjangkau
pekerjaan akan menjadi efektif
dan efisien (Komitmen Mutu)
2.Menyampaikan rencana Rencana kegiatan Dalam menyampaikan rencana
kegiatan aktualisasi aktualisasi telah kegiatan bersikap sopan dan
kepada kepala puskesmas disampaikan kepada santun (Etika Publik), peserta
kepala puskesmas bermusyawarah dengan pimpinan
(Nasionalisme), menyampaikan
rencana kegiatan dengan singkat
dan jelas (Akuntabilitas),
memulai kegiatan tepat waktu
(Disiplin) (Anti Korupsi)
3.Meminta izin dan Ijin dan dukungan Bersikap ramah, sopan dan
dukungan kepada kepala melaksanakan kegiatan santun ketika meminta izin
puskesmas untuk aktualisasi didapatkan (Etika Publik) Menggunakan
melaksanakan kegiatan Bahasa indonesia yang baik
(Nasionalisme)

21
PENGUATAN
KONTRIBUSI
OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN TERHADAP VISI &
KEGIATAN MATA PELATIHAN ORGANISASI
MISI ORGANISASI

2. Pembuatan media 1.Mengumpulkan referensi referensi terkumpul Mencari referensi dengan tekun Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
poster informasi pembuatan media poster (Etika Publik), kerja keras dengan misi organisasi menguatkan nilai-nilai
petunjuk cara dalam berusaha (Anti Korupsi) yaitu : Memberikan organisasi, yaitu :
mengeluarkan dan bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan dedikasi, aman,
sputum yang benar referensi (Akuntabilitas) tingkat pertama yang optimis, akuntabel
2.Merancang dan membuat Rancangan poster dibuat Membuat isi poster sesuai
bermutu, merata dan Disiplin
poster kriteria cara dengan referensi yang jelas,
terjangkau Cepat
mengeluarkan dahak yang benar, dan penuh
Aktif
benar tanggungjaawab
(Akuntabilitas), Mengerjakan
dengan kreatif dan efisien
(Komitmen Mutu),

3.Meminta persetujuan Didapatkan persetujuan menggunakan bahasa indonesia


rancangan poster informasi yang baik ( Nasionalisme) dan
petunjuk cara dengan ramah dan sopan (Etika
mengeluarkan sputum Publik). Dengan adanya target
yang benar kepada kepala kerja yang jelas (Akuntabilitas)
puskesmas

4. Mencetak poster Poster tercetak Tanggungjawab sampai brosur


selesai tercetak (Akuntabilitas),
Mencetak dengan efektif dan
efisien (Komitmen Mutu)
3. Pembuatan lembar 1. Mengumpulkan referensi Didapatnya referensi Mencari referensi dengan tekun Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
balik/ media gambar pembuatan media lembar (Etika Publik), kerja keras dengan misi organisasi menguatkan nilai-nilai
lokasi/ anatomi balik/media gambar dalam berusaha (Anti Korupsi) yaitu : Memberikan organisasi, yaitu :
tempat sputum di dan bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan dedikasi, aman,

22
PENGUATAN
KONTRIBUSI
OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN TERHADAP VISI &
KEGIATAN MATA PELATIHAN ORGANISASI
MISI ORGANISASI

tubuh pasien referensi (Akuntabilitas) tingkat pertama yang optimis, akuntabel


2. Merancang dan Rancangan terkumpul Membuat isi poster sesuai
bermutu, merata dan Disiplin
dengan referensi yang jelas,
membuat lembar
benar, dan penuh terjangkau Cepat
balik/media gambar tanggungjaawab
Aktif
(Akuntabilitas), Mengerjakan
dengan kreatif dan efisien
(Komitmen Mutu),

3. Mencetak lembar balik/ Lembar balik tercetak Tanggungjawab sampai lembar


media gambar balik selesai tercetak
(Akuntabilitas),
Mencetak dengan efektif dan
efisien (Komitmen Mutu)

KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI


OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN TERHADAP VISI & ORGANISASI
KEGIATAN MATA PELATIHAN
MISI ORGANISASI
4. Diskusi pemberian 1. Mengusul kan jadwal Jadwal pertemuan yang bertanggung jawab terhadap Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
informasi tata cara pertemuan dengan telah disepakati oleh kebenaran, teliti dan mandiri dengan misi menguatkan nilai-nilai
pengeluaran pemegang program dan pemegang program (Akuntabilitas, Komitmen organisasi yaitu : organisasi, yaitu :

23
sputum yang benar membuat janji Mutu, Etika Publik) Memberikan dedikasi, aman, optimis,
kepada pemegang pelayanan kesehatan akuntabel Disiplin
program 2. Menyampaikan informasi Informasi disampaikan menggunakan bahasa indonesia tingkat pertama yang Cepat

tata cara mengeluarkan yang baik ( Nasionalisme) dan bermutu, merata dan Aktif

sputum yang banar dengan ramah dan sopan (Etika terjangkau

Publik)

3. Informasi telah di Informasi telah di menggunakan bahasa indonesia


sampaikan
sampaikan yang baik ( Nasionalisme) dan
Meminta saran dan
masukan dengan ramah dan sopan (Etika
Publik)
5 Menyusun tata cara 1. Mengumpulkan referensi 1. referensi tata cara Mencari referensi dengan tekun Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
tata cara mengeluarkan
mengeluarkan mengeluarkan sputum (Etika Publik), kerja keras dalam dengan misi menguatkan nilai-nilai
sputum
sputum yang benar terkumpul berusaha (Anti Korupsi) dan organisasi yaitu : organisasi, yaitu :
bertanggungjawab terhadap Memberikan dedikasi, aman, optimis,
referensi (Akuntabilitas) pelayanan kesehatan akuntabel Disiplin
tingkat pertama yang Cepat
bermutu, merata dan Aktif
terjangkau
2. Menyusun tata cara 2. tata cara mengeluarkan Menyusun isi poster sesuai
mengeluarkan sputum
sputum tersusun dengan referensi yang jelas,
benar, dan penuh tanggungjaawab
(Akuntabilitas), Mengerjakan
dengan kreatif dan efisien
(Komitmen Mutu)
3. Meminta persetujuan tata 3. tata cara mengeluarkan Menggunakan Bahasa indonesia
cara mengeluarkan
sputum mendapat yang baik (Nasionalisme)
sputum kepada kepala
puskesmas persetujuan dari kepala Bersikap ramah, sopan dan santun
puskesmas ketika meminta izin (Etika
Publik)
4. Penyampaian tata cara 4. tata cara mengeluarkan Menggunakan Bahasa indonesia
seputum bagi pasien
mengeluarkan seputum yang baik (Nasionalisme)

24
bagi pasien kepada tersampaikan Bersikap ramah, sopan dan santun
pemegang program ketika meminta izin (Etika
Publik)

B. JADWAL KEGIATAN

Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan

Waktu
November Desember
No Kegiatan Tahapan kegiatan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 7 8 9
4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 6
1 Permintaan izin 1. Menjadwalkan pertemuan dengan
pelaksanaan kepala puskesmas dan membuat
kegiatan janji
aktualisas 2. Menyampaikan rencana kegiatan
kepada atasan aktualisasi kepada kepala
dan konsultasi puskesmas
3. Meminta izin kepada kepala
puskesmas untuk melaksanakan
kegiatan
2 Pembuatan 1. Mengumpulkan referensi pembuatan
media poster media poster
informasi 2. Merancang dan membuat poster
petunjuk cara kriteria cara mengeluarkan dahak
mengeluarkan yang benar
sputum yang 3. Mencetak poster
benar

25
Waktu
November Desember
No Kegiatan Tahapan kegiatan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 7 8 9
4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 6

3 Pembuatan 1. Mengumpulkan referensi


lembar balik/ membuatan media lembar
media gambar balik/media gambar
lokasi/ anatomi 2. Merancang dan membuat lembar
tempat sputum balik/media gambar
di tubuh pasien 3. Mencetak lembar balik/ media
gambar

4 Diskusi 1. Mengusul kan jadwal pertemuan


pemberian dengan pemegang program dan
informasi tata membuat janji
cara 2. Menyampaikan informasi tata cara
pengeluaran mengeluarkan sputum yang banar
sputum yang 3. Informasi telah di sampaikan
benar kepada Meminta saran dan masukan
pemegang
program
Menyusun tata 1. Mengumpulkan referensi tata cara
5 cara mengeluarkan sputum
mengeluarkan
sputum yang 2. Menyusun tata cara mengeluarkan
benar sputum

3. Meminta persetujuan tata cara


mengeluarkan sputum kepada
kepala puskesmas

4. Penyampaian tata cara


mengeluarkan seputum bagi pasien
kepada pemegang program

26
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Rancangan aktualisasi merupakan langkah awal peserta LATSAR CPNS


agar dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN serta peran dan
kedudukan ASN. Rancangan aktualisasi ini dirancang berdasarkan tugas pokok
fungsi peserta sebagai pranata laboratorium kesehatan terampil . Dari hasil
kegiatan analisis isu ini didapatkan core issue tentang Belum optimalnya
pemberian informasi tata cara mengeluarkan sputum bagi pasien TBC untuk
pemeriksaan mikroskopis. Untuk menyelesaikan core issue di atas, peserta
merencanakan beberapa kegiatan yaitu: konsultasi kegiatan aktualisasi dengan
pimpinan, Pembuatan media poster informasi petunjuk cara mengeluarkan sputum
yang benar, Pembuatan lembar balik/ media gambar lokasi/ anatomi tempat
sputum di tubuh pasien, Diskusi pemberian informasi tata cara pengeluaran
sputum yang benar kepada pemegang program, Sumber kegiatan-kegiatan tersebut
berasal dari SKP, kreatifitas peserta , dan tugas tambahan dari pimpinan. Kegiatan
- kegiatan tersebut akan diaktualisasikan dengan merujuk pada nilai-nilai dasar
ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi, sesuai dengan fungsi dan peran peserta sebagai ASN. Gagasan
pemecahan isu akan dilaksanakan pada kegiatan off campus, yaitu dimulai pada
tanggal 4 November 2019 hingga 11 Desember 2019.

B. SARAN
 Dengan adanya rancangan aktualisasi ini, peserta diharapkan dapat
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pelayan publik, dan menerapkan nilai-
nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi (ANEKA) dalam menyelesaikan masalah yang ada di Puskesmas
Dabo Lama sehingga dapat mendorong terwujudnya visi dan misi Puskesmas.

xxvii
 Peserta diharapkan dapat mendorong lingkungan kerja untuk dapat juga
menerapkan nilai ANEKA dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-
masing
 Pimpinan dan seluruh staf Puskesmas Dabo Lama diharapkan dapat
memberikan dukungan dan memfasilitasi kegiatan aktualisasi peserta agar
kegiatan tersebut dapat dihabituasi di lingkungan kerja Puskesmas Dabo
Lama.

xxviii
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E., Irawati, E. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kumorotomo, Wahyudi., Wirapradja, NRD., Imbaruddin, Amir. 2015.
EtikaPublik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Kusumasari, B., Dwiputrianti, S., Allo, EL. 2015. Akuntabilitas : Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Latief, Y., Suryanto, A., Muslim AA. 2015. Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Purwanto, EA., Tyastini, D., Taufiq, A., Novianto, W. 2017. PelayananPublik:
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Y., Sejati, TA. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Tim KomisiPemberantasanKorupsi. 2014. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Yuniarsih, T., Taufiq, Muhammad. 2015. KomitmenMutu: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

xxix

Anda mungkin juga menyukai