AMALGAM
Puji syukur kehadirat atas Kehadiran Allah SWT Yang Maha Kuasa atas
segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 3
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 13
3.2 Saran.................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah amalgam merupakan paduan dari merkuri dan satu atau lebih
logam lainnya. amalgam gigi diproduksi dengan mencampur merkuri cair
dengan partikel padat dari paduan mengandung dominan perak, timah, dan
tembaga. Seng dan paladium juga dapat hadir dalam jumlah kecil. Kombinasi
dari logam padat yang dikenal sebagai paduan amalgam. Hal ini penting untuk
membedakan antara amalgam gigi dan amalgam alloy yang diproduksi secara
komersial dan dipasarkan sebagai pengajuan kecil, partikel bulat, atau
kombinasi dari ini, cocok untuk pencampuran dengan merkuri cair untuk
menghasilkan amalgam gigi.
PEMBAHASAN
1) Bubuk
a) Ag (perak) 35% : membentuk senyawa logam dan merkuri, meningkatkan
pemuaian, meningkatkan waktu pengerasan, menambah kekuatan dan
menigkatkan resistensi terhadap karat. Aloi dengan jumlah perak yang
tinggi membuat amalgam amat eras, tapi cepat berubah warna menjadi
hitam.
b) Sn (timah putih) 14% : bersifat menurukan pemuaian saat pengerasan dan
membentuk antimerkuri, mengurangi sifat ekspansi amalgam.
c) Cu (tembaga) 0,3%: mempunyai sifat menambah kekuatan dan kekerasan,
meningkatkan pemuaian saat pengerasan tetapi, menurunkan kelenturan.
Aloi dengan jumlah Cu banyak bersifat mengurangi sifat disklorasi, proses
karat sangat sedikit, menambah keras amalgam, dan secara klinis
menjadikan tambalan lebih baik.
d) Zn (seng) 0,1% : mempunyai ifat mengurangi oksidasi dalam campuran aloi
dan mempercepat reaksi, pembersih dan mengurangi oksidasi.
2) Cairan
Cairan merupakan merkuri (Hg) 50% yang bersifat meningkatkan
ekspansi dan kelenturan amalgam. Terlalu banyak Hg dapat menyebabkan
ekspansi bertamabh besar dan memperpanjang waktu pengerasan.
4. Abrasi
Proses abrasi yang terjadi saat mastikasi makanan, berefek pada
hilangnya sebuah substansi / zat, biasa disebut wear. Mastikasi melibatkan
pemberian tekanan pada tumpatan, yang mengakibatkan kerusakan dan
terbentuknya pecahan/puing amalgam.
Kelebihan amalgam :
Kekurangan amalgam :
Triturasi : pengadukan bubuk dan cairan yang dpat dilakukan secra manual
dengan menggunkan mortar dan pastel atau secra mekanis dengan menggunakan
amalganator. Hasil proses tritursi adalah massa plastis yang disebut amalgam.
Tujuan dari triturasi adalah agar terjadi reaksi pencampuran antar aloi dengan
merkuri.
Persiapan alat :
Langkah kerja :
Langkah kerja :
1. Bubuk (aloi) dan cairan (Hg) biasanya sudah dikemas oleh pabrik didalam
kapsul. Disini peran kapsul adalah juga sebagai mortar dan pastle. Di dalam
kapsul terdapat sebuah logam berbentuk silinder atau piston plasitik yang
lebih kecil dari kapsul. Kemudian kapsul dimasukan ke dalam amalgamator.
2. Sebelum mesin dihidupkan, terlebih dahulu diatur kecepatannya yakni
rendah, sedang atau tinggi. Setelah semua siap, hidupkan amalgamatornya.
Waktu pengerjaan dengan amalgamator ini biasanya 5-8 detik.
3. Setelah selesi ambil kapsulnya dan dibuka dngan menggunakan pinset
4. Kemudian hasil pengadukan bahan tambalan diletakan pada kain kasa
5. Kain kasa dilipat 2-3 kali sampai berbentuk kerucut, lalu diperas untuk
membuang cairan (Hg) yang berlebih dengan menggunakan pinset. Jika
hasil pengadukan bahan tambalan tersebut bagus akan terdengar suara,
6. Setelah itu bahan tamblan diambil dengan menggunakan amalgam stopper
atau amalgam pistol untuk dimasukan kedalam kavitas sedikit demi sedikit.
3.1 Kesimpulan
Amalgam merupakan paduan dari merkuri dan satu atau lebih logam lainnya.
amalgam gigi diproduksi dengan mencampur merkuri cair dengan partikel padat dari
paduan mengandung dominan perak, timah, dan tembaga. Seng dan paladium juga
dapat hadir dalam jumlah kecil. Kelebihan dari amalgam kuat, tahan lama, dan tahan
terhadap tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan alam jangka waktu
yang cukup lama di dalam mulut. Selain itu, resiko terjadinya kebocoran yang
menyebabkan masuknya bakteri dan makanan sangat kecil. Namun adapun
kekurangannnya adalah secara estetik kurang baik, karena warnanya yang tidak
sesuai dengan warna gigi dan mengandung Hg yang bersifat toksik dan mudah
menguap pada temperatur kamar. Pengadukan bubuk dan cairan yang dapat
dilakukan secra manual dengan menggunakan mortar dan pastel atau secra mekanis
dengan menggunakan amalgamator. Hasil proses tritursi adalah massa plastis yang
disebut amalgam. Tujuan dari triturasi adalah agar terjadi reaksi pencampuran antar
aloi dengan merkuri.
3.2 Saran