Anda di halaman 1dari 16

A.

JUDUL SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS TERHADAP AUDIT
DELAY PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI
BEI TAHUN 2015-2019.

B. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Ketepatwaktuan informasi mengandung pengertian informasi sebelum
kehilangan kemampuannya untuk mempengaruh atau membuat perbedaan dalam
keputusan (Suwardjono, 2002:170). Dapat diartikan bahwa informasi yang
memiliki prediksi tinggi dapat menjadi tidak relevan apabila tidak tersedia saat
dibutuhkan. Menurut Abdulla (1996) menjelaskan bahwa semakin pendek jangka
waktu antara tanggal berakhirnya tahun fiscal dengan tanggal publikasi laporan
keuangan, semakin besar pula manfaat yang diperoleh para pengguna laporan
keuangan. Sebaliknya, keterlambatan dalam mempublikasikan laporan keuangan
akan mendorong ketidakpastian dalam pengambilan keputusan berdasarkan
informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.
Menurut Azhari, Wahidahwati, dan Raharjo (2014) perbedaan waktu antara
tangal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan
mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian yang dilakukan oleh auditor.
Kondisi demikian sering disebut dengan audit delay. Yang artinya semakin panjang
audit delay, semakin lama auditor dalam menyelasaikan pekerjaan auditnya. Hal
demikian tentu dapat terjadi dikarenakan adanya pengaruh dari faktor internal
perusahaan maupun faktor eksternal perusahaan. Berdasarkan penjelasan dari ahli
diatas peneliti mengartikan bahwa audit delay merupakan keterlambatan
penyelesaian audit sehingga berdampak pada penyelesaian laporan keuangan yang
mempengaruhi pihak internal maupun eksternal dalam pengambilan keputusan.
Pasar modal yang semakin berkembang ditandai dengan semakin
berkembangnya perusahaan go public. Salah satu perusahaan go public yang
semakin berkembang dengan baik adalah perusahaan consumer goods. Consumer
goods adalah barang-barang yang dibeli oleh hamper semua orang untuk
dikonsumsi. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan pada sektor ini mendapat
banyak perhatian dari investor, hal demikian selaras dengan laporan keuangan
perusahaan consumer goods yang mendapatkan perhatian dari investor.

1
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dengan Kep-306/BEJ/01/2004
menyebutkan bahwa penyajian laporan keuangan untuk perusahaan yang telah go
public diwajibkan menyampaikan laporan keuangan yang telah disususn
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh akuntan
publik. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan audit atas laporan keuangan
meningkat. Dengan demikian, perkembangan pengauditan perusahaan go public
tersebut menjadi tidak mudah karena pada satu sisi pasar menuntut ketepatan waktu
terbitnya laporan keuangan auditor dan penyajian laporan keuangan, sedangkan
pada sisi lain pengauditan itu sendiri merupakan sebuah proses sistematis yang
membutuhkan waktu. Pelaksanaan audit yang semakin sesuai standar membutuhkan
waktu semakin lama. Sebaliknya, semakin tidak sesuai dengan standar pekerjaan
audit semakin cepat waktu yang diperlukan.
Berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: KEP-
36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan yang disertai
dengan laporan auditor independen harus disampaikan kepada BAPEPAM
selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan. Apabila ketetapan ini
dilanggar maka BAPEPAM akan mengenakan sanksi bagi perusahaan yang tidak
mematuhinya. Lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal
penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit, perbedaan
waktu ini dalam audit dinamakan audit delay.
Penelitian yang sudah meneliti terkait dengan audit delay sudah dilakukan
oleh Carslaw dan Kaplan (1991). Serta pada Saputri (2016) menemukan adanya
hubungan positif antara solvabilitas (rasio total hutang terhadap total aset) dengan
audit delay perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
terletak pada objek penelitian, dimana dalam penelitian terdahulu menggunakan
objek perusahaan manufaktur namun di penelitian ini fokus objek penelitian yaitu
pada perusahaan consumer goods. Selanjutnya perbedaan periode penelitian, jika
peneliti terdahulu menggunakan periode 2012-2014, penelitian ini menggunakan
periode tahun 2015-2019. Berdasarkan hal tersebut peneliti merasa termotivasi
untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PROFITABILITAS,
SOLVABILITAS TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN
CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2015-2019”.

2
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat disusun permasalahan
sebagai berikut :
1. Apakah tingkat profitabilitas berpengaruh positif terhadap audit delay.
2. Apakah tingkat solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit delay.

D. TUJUAN PENELITIAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN


1) Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk :
1. Menganalisis pengaruh positif probabilitas terhadap audit delay.
2. Menganalisis pengaruh positif solvabilitas terhadap audit delay.

2) Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak, terutama bagi
pihak yang memiliki kepentingan langsung dalam permasalahan yang dikaji.
Kegunaan penelitian ini adalah :
1. Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis penelitian ini adalah :
a. Bagi Akademik
Hasil penelitian diharapkan menambah pengembangan ilmu
pengetahuan terutama dalam lingkup ekonomi, khususnya pada bidang
ilmu auditing terkait dengan audit delay, profitabilitas, dan solvabilitas.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian secara khusus diharapkan menambah wawasan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay serta menjadi
bahan referensi dan perbandingan untuk peneliti selanjutnya.

2. Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis penelitian ini adalah :
a. Bagi Pihak Perusahaan atau Manajemen
Hasil penelitian diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk pengambilan
kebijakan manajemen perusahaan mengenai ketepatan waktu

3
mempertimbangkan publikasi laporan keuangan yang telah diaudit,
sehingga tidak menimbulkan audit delay.
b. Bagi Auditor
Hasil penelitian diharapkan sebagai informasi dan evaluasi untuk
membantu auditor dalam mempertimbangkan lamanya durasi audit
yang diberikan perusahaan sehingga tidak menimbulkan adanya audit
delay.
c. Bagi Investor dan Calon Investor
Hasil penelitian diharapkan membantu investor dan calon investor
untuk melihat kemampuan dan kinerja perusahaan melalui lamanya
durasi audit hingga menimbulkan ada/tidak adanya audit delay serta
memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
audit delay secara empiris, sehingga dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam melakukan investasi.

E. UNIT ANALISIS DAN JADWAL PENELITIAN


1. Unit Analisis
Unit analisis pada penelitian ini adalah audit delay, profitabilitas, dan
solvabilitas sebagai parameter pada perusahaan consumer goods yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019.

2. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian ini adalah :
Tabel 1
Jadwal Penelitian

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli


Kegiatan 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
Judul
Pembuatan
Proposal
Seminar
Proposal
Penyusunan
Bab I & II

4
Penyusunan
Bab III
Pengumpulan
dan Olah Data
Penyusunan
Bab IV
Penyusunan
Bab V
Pendaftaran
Sidang
Sidang Skripsi
Sumber : Rosnidah, et al (2018)

F. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS


1. Kajian Pustaka
a. Teori Sinyal (Signalling Theory)
Menurut Suwardjono (2014), teori signaling berakar pada teori
akuntansi pragmatik yang memusatkan perhatiannya kepada pengaruh
informasi serta terhadap perubahan perilaku pemakai informasi. Salah satu
informasi yang dapat dijadikan sinyal adalah pengumuman yang
dilakukan oleh suatu emiten. Manfaat utama teori ini adalah akurasi dan
ketepatan waktu penyajian laporan keuangan ke publik adalah sinyal dari
perusahaan akan adanya informasi yang bermanfaat dalam kebutuhan
untuk pembuatan keputusan dari investor. Semakin panjang audit delay
memyebabkan ketidakpastiaan pergerakan harga saham. Investor dapat
mengartikan lamanya audit delay dikarenakan perusahaan memiliki bad
news sehingga tidak segera mempublikasi laporan keuangannya, yang
kemudian akan berakibat pada penurunan harga saham perusahaan.

b. Ketepatan Waktu
Menurut IAI (2017) bahwa tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi yang
relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu
sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk
mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Tepat waktu diartikan

5
bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat
digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-
keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pegambilan
keputusan tersebut. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi. Tetapi
relevansi informasi tidak dimungkinkan tanpa ketepatan waktu. Informasi
mengenai kondisi dan posisi perusahaan harus secara cepat dan tepat
waktu sampai ke pemakai laporan keuangan.
Ketepatan waktu merupakan batasan penting pada publikasi
laporan keuangan. Akumulasi, peringkasan, dan penyajian selanjutnya
informasi akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin
tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktu juga
menunjukan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu
teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan pada
gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai
(Hedriksen dan Breda, 2000).
Definisi ketepatan waktu dalam dua cara yaitu: (1) ketepatan waktu
didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal laporan
keuangan sampai tanggal melaporkan, (2) ketepatan waktu ditentukan
dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas tanggal pelaporan yang
diharapkan. Keterlambatan terjadi jika perusahaan melaporkan informasi
keuangan setelah tanggal yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan peraturan
X.K.2 yang diterbitkan oleh Bapepam dan didukung oleh peraturan terbaru
Bapepam, X.K.6 tertanggal 7 Desember 2006, maka penyampaian laporan
keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu apabila
diserahkan sebelum atau paling lambat akhir bulan ketiga setelah tanggal
laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut.
Sedangkan untuk laporan tengah tahunan: (1) selambat-lambatnya
30 hari setelah tengah tahun buku berakhir jika tidak disertai laporan
akuntan, (2) selambat-lambatnya 60 hari setelah tengah tahun berakhir jika
disertai laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas, (3) selambat-
lambatnya 90 hari setelah tengah tahun buku berakhir jik disertai laporan

6
akuntan yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan
secara keseluruhan.

c. Laporan Keuangan
Menurut IAI (2009:3), laporan keuangan merupakan ringkasan
dari suatu proses pencatatan, atau merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan. Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi laporan keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna dalam mengambil keputusan ekonomi. Di
samping itu, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah
dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggung jawaban
manajemen atas dasar sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

d. Auditing
Auditing adalah sebagai suatu proses yang sistematis dalam
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif yang berhubungan
dengan pernyataan tentang tindakan-tindakan dari kejadian-kejadian
ekonomi untuk menemukan tingkat hubungan antara pernyataan-
pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan dan
mengkomunikasikan hasilnya dengan pihak-pihak yang berkepentingan
(Mulyadi; 2002:9). Tujuan audit secara umum atas laporan keuangan oleh
auditor adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua
hal yang material, posisi keuangan hasil usaha dan arus kas yang sesuai
dengan prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia.

e. Audit Delay
Lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor
dari perbedaan waktu tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini
audit dalam laporan keuangan disebut dengan audit delay (Iskandar dan
Trisnawati, 2010). Menurut Kartika (2011), audit delay inilah yang dapat
mempengaruhi ketetapan informasi yang dipublikasikan, sehingga akan
perpengaruh terhadap tingkat ketidakpastiaan keputusan yang

7
berdasarkan informasi yang dipublikasikan, semakin lama auditor
menyelesaikan pekerjaan auditnya, semakin lama pula audit delay. Jika
audit delay semakin lama kemungkinan keterlambatan penyampaian
laporan keuangan akan semakin besar. Keterlambatan informasi akan
menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal.

2. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis


a. Keterkaitan Profitabilitas terhadap Audit Delay
Menurut Ardiansyah (2011), profitabilitas adalah rasio yang
menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan untuk menghasilkan laba
bersih berdasarkan aset tertentu selama satu periode pelaporan keuangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Patiku dan Sambo (2015) memberikan hasil
bahwa laba rugi perusahaan secara persial berpengaruh signifikan terhadap
audit delay. Karena profitabilitas menunjukkan gambaran mengenai tingkat
efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba, tentunya setiap investor
memiliki keinginan untuk berinvestasi pada perusahaan yang memiliki
tingkat profitabilitas tinggi, dengan harapan bahwa perusahaan yang
memiliki rasio profitabilitas tinggi akan menghasilkan return yang tinggi
pula. Namun hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Togasima dan Christiawan (2014), Tiono dan Jogi C (2013), Sari dan
Ghozali (2014) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap lamanya waktu penyelesaian audit laporan keuangan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikembangkan hipotesis:
H1 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay.

b. Keterkaitan Solvabilitas terhadap Audit Delay


Carslaw dan Kaplan (1991) serta pada Saputri (2016) menemukan
adanya hubungan positif antara solvabilitas (rasio total hutang terhadap
total aset) dengan audit delay perusahaan,makin tingginya solvabilitas
berarti ada permasalahan going concern yang memerlukan audit lebih teliti.
Solvabilitas yang diproksikan dengan rasio hutang terhadap total aset dapat
berpengaruh pada tinggi atau rendahnya audit delay. Rasio hutang yang
tinggi terhadap total aset dapat berdampak pada kurangnya kemampuan
perusahaan dalam menyelesaikan kewajibannya. Tingginya solvabilitas

8
dapat berakibat auditor memerlukan waktu yang lebih banyak dalam
menyelesaikan pekerjaan auditnya sehingga berdampak pada audit delay.
Selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan oleh Fadoli (2014), Sari dan
Ghozali (2014) menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh terhadap
lamanya waktu penyelesaian audit laporan keuangan. Namun tidak
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyonowati dan
Pramaharjan (2015), Sumarti dan Widhiyani (2014), Togasima dan
Christiawan (2014) menyatakan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh
terhadap lamanya waktu penyelesaian audit laporan keuangan.
Dari argumentasi di atas maka dapat dikembangkan hipotesis
sebagai berikut:
H2 : Solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit delay.

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

Theory Signalling
(Spance 1973)

PROFITABILITAS
(X1)
H1

AUDIT DELAY
(Y)

H2
SOLVABILITAS
(X2)

9
G. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian dasar (basic research),
menurut Sekaran (2017:6) “Penelitian dasar dilakukan terutama untuk
memberikan kontribusi bagi pengetahuan yang sudah ada”. Penelitian ini
menggunakan metode verifikatif yaitu bertujuan untuk mengecek kebenaran
hasil penelitian lain (Arikunto, 2014:15).
Penelitian ini menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistics versi 25 for
windows untuk melakukan pengolahan dan penganalisisan data. Penelitian ini
dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, yaitu suatu model statistik
yang umumnya digunakan untuk meneliti hubungan antara satu variabel
dependent dengan beberapa variabel independent.

2. Operasionalisasi Variabel
Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan
solvabilitas. Sedangkan variabel dependennya sendiri adalah audit delay.
Adapun definisi operasional dan pengukuran masing-masing adalah sebagai
mana dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2
Definis Operasional dan Pengukuran

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala


Kemampuan
perusahaan
memperoleh laba
Profitabilitas dalam hubungannya
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 Rasio
(X1) dengan penjualan, 𝑅𝑂𝐴 = 𝑋 100%
total aktiva mauoun 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
modal sendiri
(Santoso, 2010).
Solvabilitas Kemampuan
(X2) perusahaan untuk
membayar 𝑆𝑜𝑙𝑣𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
ekuitasnya, baik 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡
= 𝑋 100% Rasio
jangka pendek 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
maupun jangka
panjang (Munawir,
2007).

10
Lamanya waktu
penyelesaian audit
yang diukur dari
Jumlah waktu penyelesaian audit dari
tanggal penutupan
Audit Delay akhir tahun fiskal perusahaan sampai
tahun buku hingga Rasio
(Y) tanggal laporan audit dikeluarkan
tanggal
(dalam hari).
diterbitkannya
laporan audit
(Subekti, 2005).

3. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan consumer
goods yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2015-2019.
Teknik penarikan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan
kriteria sebagai berikut:
a. Perusahaan termasuk kategori perusahaan consumer goods yang telah
listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019;
b. Laporan keuangan berakhir 31 Desember lengkap dengan catatan atas
laporan keuangan. Alasannya, kriteria in berguna untuk menunjukkan
kelengkapan data yang saling berkaitan dengan data yang digunakan sesuai
dengan model penelitian;
c. Perusahaan tersebut memiliki total asset lebih dari 500 milyar rupiah
karena rata-rata perusahaan yang listed memiliki total asset lebih dari 500
milyar rupiah;
d. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian menerbitkan laporan keuangan
auditan selama periode pengamatan 2015-2019;
e. Perusahaan consumer goods yang menggunakan mata uang rupiah pada
laporan keuangan tahun 2015 sampai dengan tahun 2019;
f. Perusahaan tersebut menyajikan data secara lengkap terkait audit delay,
profitabilitas dan solvabilitas pada periode 2015-2019.
Berdasarkan teknik purposive sampling, diperoleh sampel sebanyak 30
perusahaan consumer goods. Adapun daftar perusahaan yang menjadi sampel
adalah sebagai berikut:

11
Tabel 3
Daftar Sampel Perusahaan
Kode
No. Tahun Nama Emiten
Emiten
1 2015 ADES PT. Akasha Wira International, Tbk
2 2015 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
3 2015 KLBF PT. Kalbe Farma, Tbk
4 2015 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk
5 2015 UNVR PT. Uniliver Indonesia, Tbk
6 2015 CLEO PT. Sariguna Primatirta, Tbk
7 2016 ADES PT. Akasha Wira International, Tbk
8 2016 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
9 2016 KLBF PT. Kalbe Farma, Tbk
10 2016 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk
11 2016 UNVR PT. Uniliver Indonesia, Tbk
12 2016 CLEO PT. Sariguna Primatirta, Tbk
13 2017 ADES PT. Akasha Wira International, Tbk
14 2017 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
15 2017 KLBF PT. Kalbe Farma, Tbk
16 2017 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk
17 2017 UNVR PT. Uniliver Indonesia, Tbk
18 2017 CLEO PT. Sariguna Primatirta, Tbk
19 2018 ADES PT. Akasha Wira International, Tbk
20 2018 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
21 2018 KLBF PT. Kalbe Farma, Tbk
22 2018 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk
23 2018 UNVR PT. Uniliver Indonesia, Tbk
24 2018 CLEO PT. Sariguna Primatirta, Tbk
25 2019 ADES PT. Akasha Wira International, Tbk
26 2019 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
27 2019 KLBF PT. Kalbe Farma, Tbk
28 2019 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk
29 2019 UNVR PT. Uniliver Indonesia, Tbk
30 2019 CLEO PT. Sariguna Primatirta, Tbk

4. Teknik Pengumpulan Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data
sekunder. Data sekunder adalah data yang telah ada dan tidak perlu
dikumpulkan oleh peneliti (Sekaran, 2017:41). Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah sebagai berikut :

12
1. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan data
utama berupa laporan keuangan auditan perusahaan tahun 2015-2019 melalui
situs resmi www.idx.co.id, www.sahamok.com serta website resmi
perusahaan.
2. Teknik Kepustakaan
Teknik kepustakaan dalam penelitian ini diperoleh melalui buku dan jurnal
ilmiah yang berhubungan dengan penelitian.

5. Metode Analisis Data


Uji hipotesis dilakukan dengan cara uji signifikansi (pengaruh nyata)
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). dalam penelitian ini
digunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi digunakan oleh
peneliti apabila bermaksud bagaimana meramalkan keadaan (naik-turunnya)
variabel dependen, dan apabila dua atau lebih variabel independen sebagai
predictor dimanipulasi atau dinaik turunkan nilainya. Untuk pengujian
hipotesis yaitu dengan menggunakan analisis regresi berganda, berikut model
regresi tersebut:
𝐀𝐃𝐢𝐭 = ɑ𝟎 + ɑ𝟏 𝐑𝐎𝐀𝐢𝐭 + ɑ𝟐 𝐒𝐎𝐋𝐢𝐭 + 𝐄𝐢𝐭

Keterangan Persamaan Regresi Berganda disampaikan pada Tabel 4


berikut ini:
Tabel 4
Keterangan Persamaan Regresi Berganda
Simbol Keterangan
AD Audit Delay
ɑ𝟎 Konstanta
ɑ𝟏 , ɑ𝟐 Koefisien
ROA Profitabilitas
SOL Solvabilitas
E Standar Error

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdulla, J. Y. 1996. The Timelinessof Bahraini Annual Reports. Advances in


International Accounting, 9, 73-88.

Ardiansyah, Mokhamnnad Satria. 2011. Pengujian Empiris Atas Audit Delay Pada
Perusahaan Go Publik yang Termasuk Dalam JII (Jakarta Islamic Index)
Tahun 2005-2009. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka


Cipta, Jakarta.

Azhari, Wahidahwati, dan Raharjo. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit


Delay (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3, No.10

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Peraturan Nomor X.K.2,
lampiran surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep-36/PM/2003
tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.

Cahyonowati dan Pramaharjan. 2015. Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadap


Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur. Volume 4, Nomor 4,
Tahun 2015, Halaman 1-8. ISSN (Online): 2337-3806. Universitas
Diponegoro.

Carslaw, C.A.P.N., and Kaplan, S.E.,1991. An Examination of Audit Delay: Further


Evidence from New Zealand. Accounting and Business Research,Vol . 22.
No. 85. pp. 21-32

Fadoli, Imam. 2014. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Audit
Report Lag (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur dan Perbankan
yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2013). Jurnal Bisnis Akuntansi: Badan
Penerbit Univeritas Diponegoro,4 (2), pp: 35-67.

14
Hendriksen, Eldon S. dan Michael F. Van Breda. 2000. Teori Akunting
(Terjemahan). Edisi Kelima. Buku Kesatu. Batam Centre: Interaksa.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba


Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2017. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta:


Salemba Empat.

Iskandar, Meylisa Januar dan Trisnawati, Estralita. 2010. Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaaan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12.No. 3.

Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta. Nomor: 306/BEJ/07-2004, Peraturan


Nomor I-H tentang Sanksi, 2004.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Yogyakarta: Salemba Empat.

Patiku dan Sambo. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas


Terhadap Audit Report Lag di Bursa Efek Indonesia. ASSETS, Volume 5,
Nomor 1, Juni 2015: 44-55. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar
Bongaya.

Rosnidah, Ida., dkk. 2018. Pedoman Proposal dan Skripsi : Program Studi
Akuntansi dan Manajemen (Edisi Revisi 2018). Deepublish, Yogyakarta.

Saputri, Melati Kurnia. 2016. Analisis Pengaruh Total Aset, Solvabilitas, Opini
Auditor, Likuiditas, Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2014). Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Sari dan Ghozali. 2014. Faktor–Faktor Pengaruh Audit Report Lag (Kajian Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
IndonesiaTahun 2010-2012. Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman1.
ISSN (Online): 337-3806. Universitas Diponegoro.

15
Sekaran, Uma. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis : Pendekatan Pengembangan
Keahlian. Salemba Empat, Jakarta.

Sumartini dan Widhiyani. 2014. Pengaruh Opini Audit, Solvabilitas, Ukuran Kap
Dan Laba Rugi Pada Audit Report Lag. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 9. 1 (2014): 392-409. Universitas Udayana.

Suwardjono. 2002. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi


Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan.


Yogyakarta: BPFE.

Tiono dan Jogi C. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag di
Bursa Efek Indonesia. Business Accounting Review Vol II. Universitas
Kristen Petra.

Togasima dan Christiawan. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2012. Business Accounting Review, Vol. 2, NO. 2,
Juli 2014:151-159. Universitas Kristen Petra.

16

Anda mungkin juga menyukai