6271 1 43817 1 10 20190910 PDF
6271 1 43817 1 10 20190910 PDF
Abstrak
Aplikasi diagnosis gejala depresi pada mahasiswa adalah aplikasi yang diperuntukan untuk membantu
pembimbing konseling dalam memberikan pelayanannya kepada mahasiswa untuk melakukan
konsultasi. Dalam pendiagnosisan suatu depresi yang baik, dibutuhkan suatu sistem yang dapat
mendiagnosis suatu depresi dan dapat menyimpan data-data mahasiswa yang sudah pernah datang untuk
berkonsultasi serta membangun suatu pendekatan konsultasi yang terstruktur. Namun, pembimbing
konseling memiliki masalah dalam pelayanannya. Setiap mahasiswa yang datang mereka tidak dapat
mengetahui sejauh apa tingkatan depresi yang mahasiswa alami sehingga tidak terlalu jelas bagaimana
cara solusi penanganannya, serta tidak adanya penyimpanan data rekapan mahasiswa yang sudah pernah
datang untuk berkonsultasi. Permasalahan tersebut mengakibatkan kurang pahamnya mahasiswa akan
pelayanan yang diterimanya, karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki dari pembimbing
konseling. Jika permasalahan ini tidak diatasi, maka proses pelayanan bimbingan konseling tidak dapat
berjalan dengan maksimal. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dilakukannya pengembangan
aplikasi diagnosis gejala depresi berbasis web yang dapat membantu pembimbing konseling dalam
menjalankan pelayanannya dalam mengetahui apa yang di dikeluhkan mahasiswa, mengetahui gejala
tingkatan depresi, mempelajari kriteria gejala macam-macam jenis depresi, menyimpan hasil data
mahasiswa yang pernah mendaftar. Penelitian menghasilkan rekayasa kebutuhan yaitu 37 kebutuhan
fungsional dan 1 kebutuhan non-fungsional. Implementasi dilakukan menggunakan Bahasa
pemrograman PHP, pola perancangan Model-View-Controller (MVC), dan database phpMyAdmin.
Kata kunci: diagnosis gejala depresi, PHP, model-view-controller, web
Abstract
The application to diagnose depression symptoms in students is an application intended to help
counseling counselors in providing services to students to conduct consultations. In diagnosing a good
depression, a system that can diagnose depression is needed and can store data on students who have
come to consult and build a structured consultation approach. However, counseling counselors have
problems in their services. Every student who came they could not know the extent of depression that
students experienced so it was not too clear how the solution was handled, and the lack of data storage
of student recordings that had come to consult. These problems lead to a lack of understanding of
students about the services they receive, due to the limited ability of counseling counselors. If this
problem is not addressed, the counseling service process cannot run optimally. The solution to this
problem is to develop an application for diagnosing web-based depressive symptoms that can help
counseling counselors in carrying out their services in knowing what students complain about, knowing
the symptoms of depression, learning the symptoms of various types of depression, storing the results of
students who have registered. Research produces engineering needs, namely 37 functional requirements
and 1 non-functional requirement. Implementation is done using the PHP programming language, the
Model-View-Controller (MVC) design pattern, and the phpMyAdmin database.
Keywords: diagnosis of symptoms of depression, PHP, model-view-controller, web
kurang memperhatikan pola makan dan aktivitas pengguna melalu view. Model bertugas untuk
fisik lainnya. Selama ini praktik dalam ilmu memanipulasi data serta model juga yang
psikologi mayoritas masih memakai cara beserta berhubungan langsung terhadap database
metode lama dalam proses mempelajari dan (Riyandwyana & Mukhlason, 2012).
memahami sisi psikologis seorang manusia
dengan segala tingkah lakunya. Metode yang 2.4 Pengujian Perangkat Lunak
masih sering digunakan dalam ilmu psikologi 2.4.1 White-Box Testing
dengan membuat serangkaian pertanyaan atau
quesioner. Metode ini dirasa tidak terlalu efisien Pengujian White-Box pengujian yang
dan efektif karena dilakukan secara manual didasari oleh pemeriksaan pada perincian
(Apip, 2017). Berdasarkan beberapa kajian perancangan, memakai tatanan kendalil dari
pustaka yang telah dibahas sebelumnya, desain program secara teratur agar dapat
penelitian ini memiliki tujuan melakukan dibaginya pengujian ke dalam kasus uji.
analisis dan perancangan aplikasi diagnosis Pengujian ini bertujuan agar bisa tahu proses
gejala depresi untuk meningkatan kinerja kerja secara internal pada perangkat lunak dan
pelayanan pembimbing konseling terhadap dapat memastikan operasi internal sama seperti
mahasiswa dengan memakai Waterfall sebagai spesifikasi yang sudah dipastikan dengan
metode dan implementasi aplikasi memakai memakai tatanan prosedur yang telah dibuat.
Bahasa pemrograman PHP, menerapkan Model- Ada 4 jenis whitebox : Jalur dasar metode
View-Controller (MVC), beserta database yang didasari pada jalur, tatanan yang terdapat
PhpMyAdmin. pada sistem. Cyclomatic Complexity melakukan
pengukuran suatu perangkat lunak secara
2.2 Waterfall Model kuantitatif dari kompleksitas logika suatu
program. Graph matrik merupakan matrik
Model Waterfall merupakan proses yang
berbentuksegi 4 dengan total kolom dan total
wajib direncanakan dan di jadwalkan seluruh
baris seperti total node, dan juga identifikasi
aktivitas sebelum mengerjakannya. Model
kolom dan baris seperti identifikasi node, dan
Waterfall konsisten dengan model rekayasa
data berisi penghubung antar node. Data flow
lainnya dan dokumentasi diproduksi pada setiap
testing dipakai dalam mengidentifikasi
fase. Ini membuat proses menjadi terlihat
kesalahan data pada sebuah program (Dita
sehingga pengguna dapat melakukan
Sartika, 2016).
pemantauan terhadap kemajuan rencana
pengembangan. Komitmen sangat penting 2.4.2 Black-Box Testing
dibuat pada tahap awal dalam proses, yang Black-Box testing menurut Roger Pressman
membuatnya tidak mudah menanggapi (2001) yang dimaksud agar ditemukannya
perubahan kebutuhan pelanggan. Model kesalahan pada perilaku dari kode seperti
Waterfall hanya boleh digunakan pada saat berikut; (1) Fungsionalitas hilang ataupun tidak
persyaratan tidak akan berubah selama benar; (2) ketidakbenaran pada struktur data
pembangunan sistem. (Sommerville, 2011). yang antarmuka gunakan; (3) ketidakbenaran
terhadap kinerja sistem atau perilakunya; (4)
2.3 Model-View-Controller (MVC)
kesalahan terjadi pada antarmuka; dan (5)
Pola yang memisahkan perkembangan kesalahan pada terminasi dan inisialisasi. Dari
aplikasi sesuai fungsi dari komponen utamanya pengujian ini, bisa menentukan apakah semua
membentuk sistem aplikasi adalah pengertian fungsi dapat bekerja semestinya.
dari MVC (Model- View-Controller). Dalam Dari penelitian ini, Black-Box testing
MVC, sistem dikelompokan jadi 3 komponen dijalankan seperti dijalankannya skenario
primer terdapat komponen view, controller, dan pengujian yang sudah diperuntukkan pada tiap-
model. View sebagai pengelola tampilan sistem, tiap kebutuhan fungsionalnya. Selanjutnya
yang menyampaikan data dan langsung dilakukannya teknik validasi pada seluruh hasil
berhubungan terhadap pengguna. Controller dari tiap kasus uji kebutuhan seperti keluaran
bertugas sebagai pengatur hubungan antar yang diinginkan.
sistem, pengguna akan memberikan permintaan
2.4.3 Compatibility Testing
yang dikirim melalui view lalu mengambil data
yang diproses oleh model dan diproses lagi Compatibility testing suatu pengujian
datanya supaya dapat ditampilkan pada dipakai untuk mengecek apa sistem yang dibuat
pemrograman CSS, HTML5, dan juga merapikan data- data mahasiswa yang sudah
javascript yang memakai CodeIgniter datang untuk berkonsultasi, sehingga data-data
Framework. mahasiswa dapat tersusun rapi dan sangat terjaga
2. Database memakai MySQL kerahasiaannya.
3. Backend aplikasi memakai bahasa
4.2. Analisis Kebutuhan
pemrograman Javascript , PHP, dan HTML
dengan menggunakan CodeIgniter Dalam analisis kebutuhan
Framework. dilakukannya suatu identifikasi kebutuhan pada
aplikasi ini. Ada tahapan analisis kebutuhan,
3.5. Pengujian & Analisis yaitu : gambaran umum aplikasi, identifikasi
actor, analisis kebutuhan fungsional, pemodelan
Aplikasi ini di peruntukkan agar bisa tahu
kebutuhan, dan pembentukkan analisis
apa aplikasi yang dibuat sesuai atau belum dalam
kebutuhan non-fungsional. Analisis kebutuhan
perincian kebutuhan fungsional beserta
dimaksud agar bisa memberi penjelasan
kebutuhan non-fungsional. Pada bagian ini akan
mengenai hal yang wajib tersedia di sistem
diterangkan dengan 2 pokok pembahasan yaitu
supaya dapat menyesuaikan kebutuhan
pengujian dan analisis. Ada 2 tipe pengujian,
pengguna.
yaitu pengujian fungsional beruapa blackbox dan
whitebox, dan pengujian non-fungsionalitas 4.2.1. Identifikasi Aktor
menggunakan compatibility testing. Untuk
Didalam pengembangan aplikasi
analisis yang terdiri dari analisis pengujian
dibutuhkan pengidentifkasian aktor yang
fungsional meliputi uji blackbox dan whitebox,
terlibat, yaitu : pembimbing konseling adalah
beserta analisis pengujian non-fungsional berupa
aktor yang bisa memakai aplikasi beserta punya
compatibility.
akses lebih dominan dibanding mahasiswa
karena sudah punya akses terhadap aplikasi,
3.6. Kesimpulan & Saran
mahasiswa adalah aktor yang memakai aplikasi
Pembuatan kesimpulan bisa dibuat apabila tapi mempunyai pengaksesan yang terbatas
seluruh fase yang berawal dari studi literatur, dikarenakan belum punya banyak akses pada
elisitasi kebutuhan, analisis kebutuhan, aplikasi, dan pengguna adalah aktor sebelum
perancangan & implementasi dan terautentikasi oleh sistem dan belum mempunyai
pengujian&analisis telah dilakukan. Dibuatnya akses apapun sebagai pembimbing konseling
perumusan kesimpulan berasal dari jawaban ataupun mahasiswa.
pada rumusan masalah yang sebelumnya sudah
4.2.2. Pemodelan Kebutuhan
dirumuskan. Lalu terdapat tahap pemberian
saran penelitian yang tujuan nya agar dapat Use case diagram menampilkan hubungan
mengemukakan beberapa saran yang dinilai antar sistem dengan aktor. Di dalam use case
penting sebagai pengembangan penelitian diagram bisa mengetahui fungsi yang terdapat
berikutnya. dalam sistem yang dibangun sama seperti
kebutuhan fungsional supaya seluruh kebutuhan
4. REKAYASA KEBUTUHAN bisa terpenuhi. Use case scenario berisikan
penjabaran dari kebutuhan fungsional dan
4.1. Gambaran Umum Aplikasi berfungsi untuk memudahkan agar dapat
Aplikasi Diagnosis Gejala Depresi pada mengetahui rincian proses pada main flow setiap
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer fungsionalitas.
(SIPSI.kom) adalah suatu sistem yang
menghubungkan mahasiswa dengan 5. PERANCANGAN & IMPLEMENTASI
pembimbing konseling di Universitas Brawijaya
5.1. Perancangan Perangkat Lunak
Fakultas Ilmu Komputer. SIPSI.kom memberi
kemudahan beserta kepastian pada mahasiswa Fase ini dilakukannya sebagai acuan pada
untuk mengatasi permasalahan depresi yang proses implementasi, yaitu dengan
sedang di alami oleh mahasiswa tersebut, pembangunan diagram perancangan perangkat
sehingga mahasiswa dan pembimbing konseling lunak yaitu terdapat rancangan sequence
dapat lebih mudah untuk saling berinteraksi dan diagram, class diagram, basis data, komponen
memudahkan pembimbing konseling untuk beserta perancangan antarmuka.